PLAGIARISME
I. Tujuan Pembelajaran :
II. Materi
A. Definisi Plagiarisme
Plagiarisme juga kadang disebut plagiat atau plagiasi adalah suatu tindakan pelanggaran
akademik yang serius. Penjiplakan (plagiarisme) merupakan kegiatan mengambil atau
menjadikan ide-ide atau kata-kata orang lain menjadi milik sendiri tanpa menyebutkan
sumbernya (Hindun dan Fitriyah, 2012). Menurut Webster’s World University Dictionary,
kegiatan plagiarisme merupakan kegiatan pencurian literal. Sedangkan menurut Kamus
Besar Bahasa Indonesia, plagiarisme diartikan sebagai tindakan atau perbuatan yang
mengambil, menyalin, menduplikasi, dan sebagainya, karya orang lain dan
menjadikannya karya sendiri tanpa sepengetahuan atau izin pemiliknya.
Plagiat merupakan pengambikan karangan (pendapat dan sebagainya) orang lain dan
menjadikannya seolah-olah karangan (pendapat) sendiri, misalnya menerbitkan karya tulis
orang lain atas nama dirinya sendiri (Soelistyo, 2011:19). Plagiarisme juga bisa dikatakan
mencuri bahasa dan pikiran orang lain, dan lewat itu dijadikan sebagai karya pribadi. Hal
ini juga dianggap sebagai pelanggaran etika ilmiah dan kekayaan intelektual oleh banyak
akademisi.
Banyak factor yang menjadi aspek adanya praktik plagiarisme di masyarakat, salah satunya
adalah ketidakpahaman dan ketidaktahuan para pelaku tentang plagiarisme. Saya sendiri
awalnya tidak mengetahui plagiarism secara detail. Saya hanya mengetahui tindak
plagiarisme sebagai tindakan penjiplakan terhadap sutau karya secara penuh misalnya
menjiplak karya ilmiah secara penuh. Akan tetapi, ternyata plagiarism bukan hanya
penjiplakan secara penuh melainkan juga pengutipan, penulisan kembali ide orang lain
dengan tidak mencantumkan sumbernya secara jelas. Kebiasaan ini sudah membudaya di
kalangan pelajar dan mereka tidak menyadari bahwa tindakan ini termasuk tindakan
plagiarism. Saya pun pernah melakukan hal semacam itu dan saya anggap hal itu bukan suatu
tindakan plagiarism oleh jarena itu sosialisasi mengenai plagiarism sangat diperlukan.
Jadi, plagiarism dikategorikan menjadi dua kategori yaitu plagiarism secara sengaja (direct
plagiarism) dan plagiarism secara tidak sengaja. Yang dimaksud plagiarism secara sengaja
yaitu dengan sengaja mengutip, mengakui karya milik orang lain, meminjam karya orang lain
dan mempublikasikannya sebagai karya sendiri. Plagiarism secara tidak sengaja yaitu
tindakan mengkopi paste ide atau kutipan orang lain dengan diubah sedikit atau banyak
pilihan katanya lalu dipublikasikan dengan tidak mencantumkan sumbernya agar dianggap
sebagai hak miliknya.
Plagiarisme adalah salah satu langkah kecil yang bisa menjadi langkah besar yang buruk
untuk bangsa ini. Maksudnya adalah apabila sejak dalam dunia pendidikan wajibbelajar
sudah terbiasa mengutip, menjiplak ataupun mencuri ide hak milik orang lain dengan
seenaknya saja, dan hal tersebut menjadi kebiasaan yang membudaya maka tak dipungkiri
lagi akan semakin banyak para intelektual, para petinggi negara yang melakukan tindak
korupsi, tak peka hatinya sehingga merampas uang rakyat untuk kepentingan pribadi.
“Plagiat adalah perbuatan sengaja atau tidak sengaja dalam memperoleh atau mencoba
memperoleh kredit atau nilai untuk suatu karya ilmiah, dengan mengutip sebagian atau
seluruh karya dan atau karya ilmiah pihak lain yang diakui sebagai karya ilmiahnya, tanpa
menyatakan sumber secara tepat dan memadai”
Dalam buku pedoman penulisan skripsi UIN Jakarta kegiatan menjiplak (plagiat) setidaknya
diartikan: pertama, mengambil langsung secara literal tulisan-tulisan, gambar, tabel dan
pendapat orang lain tanpa menyebutkan sumbernya. Setiap frasa, klausa, maupun kalimat
yang diambil dari satu atau beberapa sumber harus diikuti dengan penyebutan sumber-
sumber tersebut, baik dalam catatan kaki atau dalam teks itu sendiri (body text atau in text
citation). Kedua, tindakan plagiarisme juga termasuk meminjam ide atau logika pikiran
orang lain dalam menerangkan sebuah gagasan atau pandangan tanpa menyebutkan sumber-
sumbernya, menganggap bahwa ide atau logika sebagai ide atau jalan pikirannya sendiri.
Ketiga, plagiarisme mengklaim pekerjaan yang dilakukan bersama yang kemudian diklaim
sebagai penelitian pribadi.
Ide menulis karya ilmiah bisa lahir setelah membaca karya tulis atau penelitian yang telah
ada sebelurmnya, baik yang diterbitkan ataupun tidak diterbitkan. Oleh karena itu, penulis
harus memahami etika penulisan. Wibowo (2006) mengungkapkan bagi seorang penulis,
etika penulisan merupakan takdir yang tidak bisa ditolak, karena didalamnya terkandung
nilai kemurnian dan nilai ketulusan.
Beberapa tindakan lain yang dapat disamakan dengan plagiarisme karena kesamaan
pengertian, kemiripan tindakan, dan sebagainya, antara lain: meminjam (borrowing),
pencurian (theft), pelanggaran (infringement), pembajakan (piracy), pemalsuan
(counterfeiting), pengambilan untuk diri sendiri (appropriation), mencuri (stealing).
B. Jenis Plagiarisme
Sastroasmoro (2005) dalam tulisannya menyatakan bahwa jenis-jenis plagiarisme yang
dapat ditemukan adalah:
c. Plagiarisme total
Plagiarisme yang dilakukan secara keseluruhan dan membuatnya seakan
karya tersebut sebagai hasil buatan sendiri. Mengganti judul nama atau
menulis dalam bahasa lain tanpa menyebutkan sumber-sumbernya termasuk
plagiarisme total.
b.. Plagiarisme yang tidak disengaja, dapat berupa ketidakjelasan atau kesalahan
kutip sumber. Seharusnya, parafrasa dan ringkasan dinyatakan dengan tegas
dan sejelas- jelasnya pada awal dengan nama penulis, pada akhir dengan
referensi kurung. Penulis selalu harus dengan jelas menunjukkan bila
parafrasa, ringkasan, atau kutipan dimulai, berakhir, atau terpotong.
Kedua jenis plagiarisme ini harus mendapatkan sanksi yang sama karena
plagiarisme ini merupakan sesuatu yang universal, jadi ada atau tidaknya
peraturan di suatu lembaga pendidikan tentang plagiarisme tidak membuat
orang boleh melakukan plagiarisme.
3. Klasifikasi Berdasarkan Proporsi atau Persentasi Kata, Kalimat, Paragraf yang
Dibajak
a. Plagiarisme ringan: <30%
b. Plagiarisme sedang: 30-70%
c. Plagiarisme berat atau total: >70%
b. Plagiarisme mosaik
Plagiarisme yang dilakukan dengan menyambung, menggabungkan
atau menyisipkan kata, frase, atau kalimat yang diambil dari orang lain
dengan penulis lainnya tanpa memberi rujukan sehingga memberi kesan
hal tersebut adalah kalimat asli penulis.
Pasal 13
Tidak ada Hak Cipta
atas:
(1) hasil rapat terbuka lembaga-lembaga Negara;
(2) peraturan perundang-undangan;
(3) pidato kenegaraan atau pidato pejabat Pemerintah;
(4) putusan pengadilan atau penetapan hakim; atau
(5) keputusan badan arbitrase atau keputusan badan-badan sejenis lainnya.
III. Kegiatan
Bacalah materi diatas hingga tuntas
IV. TUGAS :
1. Buatlah kesimpulan dari bacaan diatas
2. Buatlah 5 Contoh kutipan yang benar
3. Ouplod tugasmu kedalam sistem yang telah disediakan dengan format file wolrd..
V. Daftar Pustaka