NRP : 5011221001
NRP : 5011221001
yang dihasilkan oleh seseorang menjadi pengikat inspirasi, gagasan, dan kreativitas
yang dimiliki oleh penulis. Sayangnya, aktifitas menulis yang tentu saja harus dibarengi
dengan kebiasaan membaca sudah menjadi momok yang menakutkan bagi mahasiswa.
Sejatinya ketika menulis sebuah karya ilmiah, seseorang pasti akan banyak membaca
karya orang lain tentang hal-hal yang berkaitan dengan apa yang akan mereka tulis bisa
didapatkan dengan pengalaman pribadi maupun yang ditulis sebagai karya ilmiah
sendiri (Mahfud MD, 1999 : 32). Akan tetapi di samping hal tersebut, masih banyak
juga civitas academica yang masih melakukan banyak kecurangan dalam membuat
sebuah karya tulis. Contoh hal simpelnya ialah mencuri gagasan dari penulis, ya sebuah
pelanggaran etika akademik. Etika berakademik yang merupakan dasar dan panduan
bagi civitas academica sebuah kampus guna menciptakan individu yang berkualitas.
Bukan hanya permasalahan etika yang menjadi pokok permasalahan bagi para
mahasiswa, dosen, para pimpinan, dan tendik. Plagiarisme dan pelanggaran hak cipta
juga kerap menjadi sebuah problematika yang cukup serius. Menurut Brotowidjojo,
plagiarisme merupakan pembajakan berupa fakta, penjelasan, ungkapan, dan kalimat
orang lain secara tidak sah. Menurut Undang-Undang Hak Cipta No. 19 tahun 2002
dalam pasal 1 ayat (1) menyatakan bahwa “Hak cipta adalah hak eksklusif bagi pencipta
atau penerimaan hak untuk itu dengan tidak mengurangi pembatasan-pembatasan
menurut peraturan perundang-perundang yang berlaku” Ada beberapa cara atau
perangkat agar suatu karya ilmiah yang kita buat tidak terkena pelanggaran atau
plagiarisme. Rahasia umum yang sering dipakai para penulis adalah memparafrasekan
sebuah kalimat agar tidak berpotensi melakukan plagiarisme dengan tetap
mencantumkan sitasi. Yang kedua bisa menggunakan beberapa aplikasi software anti
plagiarisme dengan menunjukkan hasil berapa persen tingkat kemiripan yang
ditemukan. Yang terakhir dan tak kalah penting adalah pengakuan terhadap karya orang
lain, biasanya pada penulisan daftar pustaka, wajib dengan format yang tepat. Oleh
karena itu, Dengan teknologi yang semakin maju, maka kita semakin mudah dalam
melakukan sebuah tindakan yang tidak menunjukan moralitas sebagai mahasiswa
ataupun akademisi. Sikap ilmiah yang bermoral diharapkan tidak pudar sedikitpun
dalam melakukan berbagai aktivitas keilmiahan, walaupun distraksi dan godaan sangat
besar dikarenakan tuntutan zaman yang semakin maju. Berdasarkan fakta dan
penjelasan di atas maka, hubungan antara etika akademik, moral, karya tulis ilmiah, dan
hak cipta semuanya harus memiliki fundamental yang sama yaitu kejujuran dan
tanggung jawab, agar kasus plagiarisme tidak terjadi.