Anda di halaman 1dari 43

MODUL PERKULIAHAN

Bahasa Indonesia

Literasi Informasi:
Panduan Penelusuran Informasi
dan Manajemen Referensi
Fakultas Program Studi Tatap Muka Kode MK Disusun Oleh

04
FEB, BAHASA, Semua Program 190001007 Tim Dosen PBPKW Bahasa
TEKNIK, DAN DKV Studi Indonesia

Abstrak Kompetensi
Pada pertemuan ke-4 mata kuliah Mahasiswa menguasai cara
PBPKW Bahasa Indonesia melakukan pencarian sumber
dijelaskan ihwal penelusuran literatur berdasarkan bidang
sumber-sumber referensi yang akan keilmuan masing-masing
menunjang proses penulisan karya
tulis ilmiah. Pada pertemuan ini juga
dijelaskan mekanisme penyusunan
sumber literatur ilmiah berbasis
aplikasi (Mendeley)
Literasi Informasi

Ketika mahasiswa memasuki dunia kampus, tentu ada banyak hal yang berbeda
dengan dunia akademik sebelumnya, yakni dunia pendidikan menengah atas. Perbedaan-
perbedaan tersebut bahkan terjadi pada hal-hal yang mendasar, seperti sistem
pembelejaran, model pengajaran, fasilitas akademik, dan relasi pertemanan. Pada
umumnya, di dunia kampus, sistem dan model pembelajaran yang diadopsi lebih mengarah
kepada student-based learning, yaitu sebuah proses pembelajaran yang berpusat kepada
mahasiswa. Pada model pembelajaran seperti ini, mahasiswa didorong untuk lebih banyak
aktif dan belajar mandiri. Proses pembelajaran yang berpusat kepada mahasiswa seperti ini
menuntut mahasiswa untuk mendapatkan informasi, sumber, dan fasilitas pembelajaran
yang cukup memadai. Atas dasar tersebut, satu di antara keterampilan yang mesti ada pada
diri mahasiswa dalam menjalani kehidupan akademik di kampus adalah literasi informasi.
Berbicara literasi informasi, hal pertama yang mesti dipahami adalah hakikat dan
konsep literasi informasi itu sendiri. Secara etimologis, makna literasi informasi dapat
ditelusuri dari dua kata yang membentuknya, yaitu “literasi” dan “informasi”. Kata literasi
secara leksikal dapat dipahami sebagai keterampilan menulis dan membaca; pengetahuan
dan keterampilan dalam bidang tertentu; kompetensi individual dalam mengolah dan
mengelola informasi dan oengetahuan untuk kecakapan hidup (KBBI, 2016).
Literasi informasi dapat dipahami sebagai sebuah keterampilan dan kemampuan
memperoleh, mengevaluasi, dan mengoptimalisasi informasi yang diperlukan secara efisien
dan efektif. Lebih jauh, literasi informasi dipahami juga sebagai seperangkat kemampuan
yang dibutuhkan dalam proses pencarian, penelusuran, penganalisisan, dan pemanfaatan
informasi (Bundy, 1999).
Pada umumnya, terminologi literasi informasi banyak digunakan oleh para pakar di
bidang informasi dan pendidikan. Memang, sangat banyak definisi yang telah disampaikan
oleh sejumlah pakar tentang literasi informasi yang dikaitkan dengan latar belakang
keilmuan masing-masing. Namun, jika ditelaah secara komprehensif, sejatinya beragam
definisi tersebut memiliki muara yang sama, bahkan tidak ada diferensiasi yang signifikan.
Satu di antara definisi yang kerap kali menjadi acuan dalam mendefinisikan istilah literasi
informasi adalah apa yang disampaikan oleh American Library Association (1989), bahwa
“information literacy is a set of abilities recuiring individuals to recognize when information is
needed and have the ability to locate, evaluate, and use effectively needed information”. Dari
definisi ini, data dipahami bahwa litersi informasi merupakan seperangkat kemampuan atau
keterampilan yang dibutuhkan oleh seseorang untuk mengelola informasi dengan efektif dan
beretika. Dalam berbagai aspek, keterampilan yang dimaksudkan ini sangat relevan untuk

‘20 Mata Kuliah Bahasa Indonesia Biro Akademik dan Pembelajaran


2 Dosen Pengampu http://www.widyatama.ac.id
dimiliki oleh setiap orang, termasuk di dalamnya adalah mahasiswa yang sedang
menempuh pendidikan di sebuah perguruan tinggi.
Literasi informasi sesuai rumusan UNESCO:
 Mengetahui informasi yang dibutuhkan
 Mengidentifikasi dan menemukan lokasi informasi tersebut
 Mengevaluasi secara kritis
 Mengorganisasi dan mengintegrasikan informasi ke dalam pengetahuan yang sudah
ada
 Memanfaatkan serta mengkomunikasikannya secara efektif, legal dan etis
Dalam konteks yang lebih luas, sejatinya literasi informasi memiliki relasi yang cukup
erat dengan kemampuan literasi lainnya, seperti literasi media, literasi visual, literasi
komputer, literasi jaringan, dan literasi digital. Kesemua literasi tersebut sangat erat
hubungannya dengan kapabilitas seseorang dan pada gilirannya dapat menentukan tingkat
literasi informasi seseorang. Agar memiliki mental pembelajaran sepanjang hayat, bahkan
lebih jauh dapat menciptakan sejumlah pengetahuan baru, literasi informasi menjadi wajib
untuk dimiliki oleh seseorang. Ia mesti memiliki seperangkat keterampilan untuk menyadari
diperlukannya informasi, kemudian mampu juga mengidentifikasi dan menemukan lokasi
informasi yang diperlukan tersebut. Jika informasi yang dibutuhkan sudah didapatkan, ia
juga mesti memiliki kemampuan untuk memanfaatkan informasi tersebut secara efektif,
efisien, dan etis. Serangkaian keterampilan tersebut membentuk suatu siklus (spiral)
pengetahuan, mulai dari penciptaan sampai ke proses penciptaan kembali sebuah
pengetahuan.
Dalam konteks dunia pedagogi, literasi informasi dibutuhkan sebagai kapital (modal)
seseorang agar dapat hidup sukses dalam menjalami kehidupan di era informasi dan
teknologi. Lebih jauh, literasi informasi dibutuhkan juga dalam proses implementasi
kurikulum merdeka belajar kampus merdeka yang mensyaratkan setiap peserta didik untuk
memanfaatkan banyak sumber daya informasi dalam berbagai format.
Keterampilan mengelola informasi menjadi sebuah keharusan bagi mahasiswa,
mengingat hampir semua kegiatan di lingkungan akademik memiliki korelasi yang erat
dengan berbagai sumber daya informasi (literatur), khususnya dalam proses penulisan
karya ilmiah. Di lain sisi, kemampuan tersebut juga tidak dapat dilepaskan dari metode
pembelajaran, kurikulum, dan kualitas lulusan yang diharapkan. Mahasiswa, di perguruan
tinggi mana pun, menjadi menjadi pmelajar yang mandiri, memiliki nalar kritis, dan etika
akademis. Semua kompetensi tersebut termuat dalam literasi informasi.
Adapun manfaat dari literasi informasi adalah sebagai berikut.
 membantu dalam merumuskan masalah serta memecahkannya, pola pikir ini yang
dinamakan analisis-sintesis;

‘20 Mata Kuliah Bahasa Indonesia Biro Akademik dan Pembelajaran


3 Dosen Pengampu http://www.widyatama.ac.id
 membantu menghasilkan pengetahuan baru yang berkualitas bagi diri-sendiri pada
bidang (ilmu) pengetahuan ybs.;
 meningkatkan kemampuan pustakawan untuk menjadi mitra pengguna;
 berguna memenangkan kompetisi.

Menjadi manusia literasi:


 kemampuan dalam merumuskan masalah;
 memecahkan masalah;
 mampu mengkomunikasikan ide dengan baik;
 memiliki argumen yang benar dan nalar yang baik;
 jika ada informasi yang baru, Anda tidak ragu-ragu mempelajarinya, ditelaah secara
kritis dan akan menolak jika ada penyimpangan nalar.
Jadi, secara ringkas jika memiliki pAndangan kritis, Anda adalah manusia yang mempunyai
kemampuan literasi informasi.

Sumber Informasi dalam Menulis Karya Tulis Ilmiah


Berdasakan proses penciptaannya, sumber informasi dalam proses penulisan karya
tulis ilmiah dapat dikelompokkan menjadi tiga jenis, yaitu sumber primer, sumber sekunder,
dan sumber tersier.
Sumber primer (primary source) dapat dipahami sebagai sekumpulan informasi
yang berasal dari temuan baru atau ilmu pengetahuan baru. Lebih jauh, sumber primer
dapat dipahami juga sebagai sumber informasi yang berasal dari asalnya. Biasanya, sumber
primer merupakan sumber yang dihasilkan oleh penulis atau peneliti secara langsung.
dalam praktiknya, sumber primer ini ada yang diterbitkan, ada juga yang tidak diterbitkan.
Berikut ini adalah beberapa contoh sumber primer yang diterbitkan dan dapat
dijadikan referensi dalam proses penulisan karya tulis ilmiah:
a) laporan penelitian;
b) paten;
c) prosiding;
d) skripsi, tesis, disertasi (jika diterbitkan sebagai artikel atau buku).
Adapun sumber primer yang tidak diterbitkan contohnya adalah:
a) berkas pribadi;
b) berkas lembaga;
c) buku harian atau memo;
d) lukisan;
e) skripsi, tesis, dan disertasi.

‘20 Mata Kuliah Bahasa Indonesia Biro Akademik dan Pembelajaran


4 Dosen Pengampu http://www.widyatama.ac.id
Sumber sekunder (secondary source) dapat dipahami sebagai sebuah penilaian,
ikhtisar, atau kritikan terhadap sebuah karya atau hasil penelitian seseorang. Sumber
sekunder ini merupakan informasi tentang sumber primer yang disusun sedemikian rupa
secara sistematis sehingga sumber primer tersebut dapat diakses dengan mudah.
Berikut ini adalah beberapa contoh sumber sekunder:
a) buku,
b) majalah,
c) jurnal,
d) ulasan (reviews),
e) esai,
f) antologi.
Sumber tersier tertiary source) dapat dipahami sebaai sumber informasi yang di
dalamnya termuat informasi berupa saringan, ikhtisar, atau kumpulan dari sumber primer
dan sekunder. Contohnya:
a) indeks,
b) abstrak,
c) almanak,
d) ensiklopedia,
e) bibliografi.

Proses Literasi Informasi Akademik


Literasi informasi di dunia akademik, khususnya dalam proses penulisan karya tulis
ilmiah, merupakan serangkaian aktivitas yang tersistematis. Berikut ini adalah beberapa
rangkaian aktivitas dalam literasi informasi akademik.

Menentukan Topik
Seperti yang telah sama-sama diketahui, bahwa kita sedang menghadapi era
kelimpahan informasi. Pada era ini, informasi yang tersedia sangat melimpah. Di sisi lain,
kelimpahan informasi tersebut malah membuat kita kebingungan dalam memilih dan
memilah informasi yang sudah diperoleh. Untuk meminimalkan kebingungan tersebut,
proses penentuan topik menjadi tahap awal yang mesti dilakukan sebelum melakukan
proses penelusuran informasi. Ditambah lagi saat ini kebanyakan mahasiswa merasa
kesulitan untuk menentukan topik yang belum pernah diteliti oleh mahasiswa sebelumnya.
Untuk itu, dibutuhkan keterampilan seseorang dalam menemukan variabel tambahan
sebagai diferensiasi dari penelitian-penelitian yang telah dilakukan sebelumnya.
Sebuah penelitian, pada umumnya diawali oleh aktivitas penentuan topik yang pada
gilirannya topik tersebut dilanjutkan oleh pengumpulan data awal (Suryani, 2015). Untuk

‘20 Mata Kuliah Bahasa Indonesia Biro Akademik dan Pembelajaran


5 Dosen Pengampu http://www.widyatama.ac.id
dapat menentukan sebuah topik, diperlukan proses pengamatan terhadap serangkaian
fenomena dan gejala yang ada di sekitar kita. Kemampuan untuk mencerna fenomena yang
ada dan kemudian mengadopsinya menjadi sebuah topik penelitian, memerlukan ketelitian,
keuletan, dan kejelian.
Berikut ini beberapa hal penting yang mesti diperhatikan dalam memilih topik
penelitian:
a) Pilihlah topik penelitian yang relevan dan sesuai dengan disiplin ilmu, ketertarikan,
hobi, dan minat yang dikuasai;
b) Topik penelitian dapat diadopsi dari refleksi kehidupan sehari-hari, masalah praktis
yang ditemui, dan hasil penelitian sebelumnya;
c) Kembangkan aspek yang berhubungan dengan topik yang diambil;
d) Pertimbangkan kemampuan peneliti, ketersediaan waktu, dan aksesibilitas data yang
dapat diperoleh;
e) Sebaiknya topik yang diambil disesuaikan dengan minat yang tinggi dari peneliti
yang muncul dari rasa ingin tahu dan mencari jawaban kebenaran ilmiah.
Seperti yang telah disampaikan sebelumnya, peneliti juga mesti mengembangkan
aspek-aspek yang berhubungan dengan topik penelitian yang diambil. Hal tersebut dapat
dilakukan dengan cara membuat daftar pertanyaan penelitian (research questions) dan
menghubungkannya dengan minat, latar belakang keilmuan, jurusan, atau fenomena yang
ditemui.

What How Where Who When Why


Data Aktivitas Lokasi People Waktu Motivasi

Contoh pengembangan topik penelitian, misalnya tentang “malnutrisi”. Dari topik


tentang “malnutrisi”, penelitian dapat dikembangkan dengan mencari data, sehingga
diperoleh topik “pengaruh kebijakan pangan terhadap penurunan malnutrisi pada suku
Badui”.

Identifikasi Kata Kunci


Biasanya, topik yang kita tentukan masih bersifat umum dan luas. Topik tersebut
biasanya belum secara jelas dan fokus menggambarkan masalah penelitian yang akan
dilakukan. Oleh sebab itu, topik yang telah kita tentukan perlu dipoles dan dikembangkan
lebih jauh, serta dibatasi ruang lingkupnya dengan mengumpulkan kata-kata kunci yang
relevan.
Tahap ini biasanya dilakukan dengan curah gagasan (brainstorming), yaitu teknik
mengembangkan dan mengumpulkan sejumlah ide atau konsep yang berhubungan erat

‘20 Mata Kuliah Bahasa Indonesia Biro Akademik dan Pembelajaran


6 Dosen Pengampu http://www.widyatama.ac.id
dengan topik penelitian. Curah gagasan ini dapat dilakukan melalui berbagai cara, seperti
bertanya kepada narasumber (pakar), berdiskusi dengan sejawat, bertanya kepada diri
sendiri, atau melakukan pencarian ke berbagai sumber informasi. Pada umumnya, beberapa
sumber berikut ini dapat digunakan untuk proses curah gagasan:
a) ensiklopedia dan kamus;
b) buku teks dan buku pedoman;
c) tesaurus dan daftar subjek;
d) web, database, atau katalog perpustakaan.

Dari berbagai sumber yang telah disebutkan di atas, akan kita dapatkan berbagai
informasi yang dibutuhkan, mulai dari makna kata, definisi, sinonim, cakupan sebuah topik,
hingga berbagai topik yang relevan.
Terdapat beberapa teknik untuk proses pengembangan topik melalui curah gagasan
yang dapat dilakukan secara mandiri, yaitu sebagai berikut.
a) menyusun daftar pertanyaan (wuestioning);
b) mengklasifikasikan topik-topik yang berhubungan (clustering);
c) menulis bebas (free writing).

Menentukan Kata Kunci


Di era teknologi dan informasi, kata kunci menjadi modal utama untuk mendapatkan
informasi di internet. Apa-apa saja yang didapatkan dari internet akan bergantung pada kata

‘20 Mata Kuliah Bahasa Indonesia Biro Akademik dan Pembelajaran


7 Dosen Pengampu http://www.widyatama.ac.id
kunci yang dituliskan di mesin pencari. Kata kunci (keywords) adalah kata atau frasa yang
dianggap penting dan biasanya memiliki kuantitas kemunculan yang dominan di dalam
sebuah teks atau dokumen. Kata-kata kunci juga muncul di dalam judul, abstrak, dan isi
tulisan karya ilmiah. Atas alasan itulah, kata kunci dipandang sebagai hal yang penting dan
krusial dalam aktivitas pencarian informasi.
Dalam proses pencarian informasi, sebetulnya kata kunci yang telah ditentukan
dapat diperluas atau dipersempit sesuai dengan keperluan. Hal ini dilakukan agar informasi
yang diperoleh tepat sasaran.
Berikut ini adalah contoh teknik memperluas dan mempersempit kata kunci yang
berkaitan dengan topik penelitian.
Topik Sinonim Arti Lebih Luas Arti Lebih Kata yang
(broader) Spesifik Berhubungan
(narrower) (related)
Malnutrisi gizi kurang nutrisi malagizi bulimia
gizi salah gizi kelaparan marasmus
starvation makanan undernutrition kwashiorkor/
overnutrition busunglapar
specific
deficiency
Aspek
Kebijakan food policy public policy Produksi pangan
pangan nutrition policy government Distribusi makanan
Suku Badui policy System pertanian
Harga pangan
Kualitas produk
Keamanan pangan

Sebetulnya, seiring dengan perkembangan teknologi, khususnya di bidang ilmiah,


telah berkembang pula berbagai platform berbasis perangkat lunak yang dapat digunakan
untuk mengembangkan topik penelitian. Satu di antara perangkat lunak tersebut adalah
VOSviewer.
Vosviewer digunakan untuk melihat bibliografi atau kumpulan data yang berisi bidang
bibliografi (judul, penulis, jurnal, dll.). Dalam dunia penelitian, VOSviewer digunakan untuk
analisis bibliometrik, untuk mencari topik penelitian yang masih memiliki peluang untuk
diteliti lebih lanjut, pencarian referensi yang paling banyak digunakan di bidang tertentu dan
di bidang lain. Berikut ini adalah tampilan hasil analisis VOSviewer.

‘20 Mata Kuliah Bahasa Indonesia Biro Akademik dan Pembelajaran


8 Dosen Pengampu http://www.widyatama.ac.id
Eksplorasi dan Akses Informasi
Tahap selanjutnya yang dilakukan dalam literasi informasi adalah eksplorasi dan
akses informasi. Pada tahap ini, mahasiswa melakukan akses informasi yang dibutuhkan
secara efektif dan efisien. Pada tahapan ini, diperlukan pengetahuan dan keterampilan
tentang strategi penelusuran, membangun srategi dan metode penelusuran, serta
memahami perkembangan basis data.
Tujuan dari kegiatan ini adalah:
a) menempatkan hasil temuan secara tepat guna pada topik yang dipilih;
b) menemukan informasi yang tepat guna dengan topik yang dipilih;
c) memilih informasi yang relevan;

‘20 Mata Kuliah Bahasa Indonesia Biro Akademik dan Pembelajaran


9 Dosen Pengampu http://www.widyatama.ac.id
d) menentukan sumber mana saja yang mudah, biasa, dan sulit;
e) mencatat informasi yang relevan dengan membuat catatan visual terorganisasi
seperti table, grafik, dan lainnya;
f) mengidentifikasi tahapan-tahapan dalam proses penelitian;
g) mengumpulkan kutipan-kutipan yang sesuai lengkap dengan sumbernya.

Untuk melakukan akses dan eksplorasi informasi yang dibutuhkan, kita dapat
memanfaatkan berbagai platform penyedia informasi yang khusus memuat literatur ilmiah
yang kredibel. Beberapa platform yang dapat digunakan adalah sebagai berikut.
1) Perpustakaan Nasional RI yang dapat diakses melalui laman http://e-
resources.perpusnas.go.id/

‘20 Mata Kuliah Bahasa Indonesia Biro Akademik dan Pembelajaran


10 Dosen Pengampu http://www.widyatama.ac.id
2) Google cendekia yang dapat diakses melalui laman https://scholar.google.com/

3) Garuda Ristek/BRIN yang dapat diakses melalui laman https://garuda.ristekbrin.go.id/

‘20 Mata Kuliah Bahasa Indonesia Biro Akademik dan Pembelajaran


11 Dosen Pengampu http://www.widyatama.ac.id
4) Academia yang dapat diakses melalui laman https://www.academia.edu/

5) Microsoft Academia dapat diakses melalui laman https://academic.microsoft.com/home

‘20 Mata Kuliah Bahasa Indonesia Biro Akademik dan Pembelajaran


12 Dosen Pengampu http://www.widyatama.ac.id
6) Open Library dapat diakses melalui laman https://openlibrary.org/

7) Library Genesis dapat diakses melalui laman http://libgen.is/

8) Researchgate dapat diakses melalui laman https://www.researchgate.net/

‘20 Mata Kuliah Bahasa Indonesia Biro Akademik dan Pembelajaran


13 Dosen Pengampu http://www.widyatama.ac.id
9) Science Direct dapat diakses melalui laman https://www.sciencedirect.com/

‘20 Mata Kuliah Bahasa Indonesia Biro Akademik dan Pembelajaran


14 Dosen Pengampu http://www.widyatama.ac.id
10) DOAJ (The Directory of Open Access Journals) melalui laman https://doaj.org/

11) PDF Drive dapat diakses melalui laman https://www.pdfdrive.com/

‘20 Mata Kuliah Bahasa Indonesia Biro Akademik dan Pembelajaran


15 Dosen Pengampu http://www.widyatama.ac.id
12) Freefull PDF dapat diakses melalui laman http://www.freefullpdf.com/

Setelah kita mengidentifikasi kata kunci yang akan dieksplorasi, tahap selanjutnya
adalah melakukan pencarian dengan berfokus pada kata kunci tersebut. Berikut ini adalah
beberapa teknik pencarian informasi melalui laman internet:
a) menggunakan tanda petik (“…..”) untuk membuat dua kata menjadi satu frasa yang
tidak terpisah.
Contoh: “literasi informasi” jika tidak menggunakan tanda petik, kata literasi dan
informasi akan menjadi dua kata yang terpisah.
b) menggunakan operator BOOLEAN LOGIC seperti AND, OR, NOT.
AND (+): Gabungan pencarian yang hasilnya mengandung kata-kata yang dicari di
dalam satu website. Contoh:
“peran”, “gizi” dan juga “keluarga” di dalam satu website,

‘20 Mata Kuliah Bahasa Indonesia Biro Akademik dan Pembelajaran


16 Dosen Pengampu http://www.widyatama.ac.id
OR (/): Pencarian yang melibatkan dua kata yang bersinonim. Logika ini digunakan untuk
menemukan halaman yang setidaknya memiliki salah satu dari querry yang dicari

Starvation Malnutrition

NOT (-): Pencarian dengan dua kata kunci dilakukan eksklusivitas dari salah satu kata kunci.
Pencarian ini tidak menampilkan kata yang mengandung lambang minus tersebut.

‘20 Mata Kuliah Bahasa Indonesia Biro Akademik dan Pembelajaran


17 Dosen Pengampu http://www.widyatama.ac.id
c) * tanda asterik: Melambangkan karakter pengganti kata. Jika Anda mengetikkan:
“satu*tiga” maka akan memberikan hasil yang beragam. Bisa saja „satu dua tiga‟,
bisa „satu tambah tiga‟ atau kata-kata lain antara dua kata tersebut.
d) “ . ” tanda titik: Digunakan untuk mencari teks yang mempunyai satu karakter.
Karakter tersebut dapat berupa apa saja, termasuk huruf, angka, spasi, karakter
khusus dan sebagainya. Misalnya, Anda mencari: ro.i hasilnya dapat berupa: roti,
rozi, ro-I, dsb
e) Intitle:
Digunakan untuk mencari website yang memiliki judul tertentu. Contoh Intitle: androi
f) Intext:
Digunakan untuk mencari website yang memiliki teks tertentu
g) Inurl:
Digunakan untuk mencari website yang alamatnya terdapat kata kunci tertentu

Manajemen Referensi

Tahap selanjutnya dari literasi informasi, setelah literatur terkumpul sesuai


kebutuhan, adalah mengelola informasi secara efektif, efisien, dan etis. Tahap ini dapat
dilakukan dengan dua pendekatan, yaitu pendekatan manual dan pendekatan tersistematis
berbasis perangkat lunak. Agar memudahkan prosesnya, alangkah lebih baik jika kita
mengelola informasi dengan menggunakan pendekatan tersistematis berbasis perangkat
lunak. Proses inilah yang disebut manajemen referensi.

‘20 Mata Kuliah Bahasa Indonesia Biro Akademik dan Pembelajaran


18 Dosen Pengampu http://www.widyatama.ac.id
Manajer Referensi/Reference Manager/Pengelola Referensi berfungsi sebagai alat
eksplorasi, pengelolaan, dan penulisan dalam penyusunan artikel ilmiah (Fenner, 2010).
Fitur manajemen referensi ini memungkinkan penulis untuk mencari literatur yang relevan,
menyimpan referensi, dan informasi bibliografi dalam database, serta membantu dalam
penulisan kutipan dan referensi (bibliografi) dalam format tertentu, seperti APA, IEEE, dan
lain-lain. Fungsi lain yang dimiliki oleh manajer referensi dan sitasi adalah:
a) mengimpor sitasi dari database bibliografi dan website;
b) mengekstrak metadata dari file PDF;
c) mengelola sitasi pada database lokal;
d) menambahkan anotasi pada referensi;
e) memungkinkan berbagi informasi referensi dengan penulis lain;
f) memungkinkan pertukaran data melalui format metadata standar;
g) menghasilkan sitasi mengikuti format tertentu;
h) dapat digunakan dari perangkat lunak word processing.
Terdapat berbagai pengelola referensi yang banyak digunakan di seluruh dunia,
seperti EndNote, Zotero, Mendeley, NoodleTools, RefWorks, Citavi, JabRef, Referencer,
CiteULike, Docear, Qiqqa, BibSonomy, Colwiz, Connotea, BiblioScape, WizFolio, SciRef,
KBibTex, BibBase, RefBase, Wikindx, Pybliographer, RefDB, Reference Manager, Sente,
Aigaion, Bookends, Bebop, Bibus.
Mengacu kepada Google Trends, Mendeley memiliki tingkat popularitas yang tinggi.

Mendeley sebagai Manajer Referensi


Mendeley merupakan sebuah perangkat lunak yang lahir dari adanya upaya
integrasi “citation & reference manager” ke dalam jejaring sosial para ilmuwan/peneliti.
Dengan jejaring ini, para peneliti di berbagai belahan dunia dapat berkolaborasi dan
melakukan berbagi data penelitian.

‘20 Mata Kuliah Bahasa Indonesia Biro Akademik dan Pembelajaran


19 Dosen Pengampu http://www.widyatama.ac.id
Mendeley memiliki karakteristik:
1) free, tambahan biaya untuk tambahan space
2) berfungsi sebagai program stand alone maupun terhubung dengan browser
menggunakan web installer.
3) membuat sitasi dan daftar pustaka menggunakan Ms. Word.
4) bisa menangkap metadata bibliografi sumber bahan pustaka dengan mudah
5) bisa membuat atau mengikuti grup penelitian yang ada untuk berbagi informasi
6) bisa mencari informasi dengan fasilitas literature search.
Mendeley memiliki beberpa fitur unggulan, sebagai berikut.
a) dapat berjalan pada Ms. Windows, Mac, atau Linux;
b) menampilkan metadata dari sebuah file PDF secara otomatis;
c) back up dan sinkronisasi data dari beberapa komputer dengan akun online;
d) smart filtering dan tagging;
e) PDF viewer dengan kemampuan anotasi dan highlighting;
f) impor dokumen dan makalah penelitian dari situs-situs eksternal (misalnya PubMeb,
Google, Scholar, arXiv, dll.);
g) integrasi dengan berbagai perangkat lunak pengolah kata seperti Ms. Word,
OpenOffice, dan LibreOffice;
h) fitur jejaring sosial; dan
i) free web storage sebesar 2 GB yang dapat dimanfaatkan sebagai online back up.
Keuntungan menggunakan Mendeley:
a) memudahkan pengindekan artikel dan berdampak kepada H-Indek penulis;
b) koleksi file referensi tersimpan di web dan bisa diakses via internet;
c) semua koleksi fail dokumen bisa disimpan dalam Mendeley dan bisa
disinkronisasikan dengan akun daring;
d) banyak tool yang bisa digunakan dalam menulis karya ilmiah;
e) mempermudah membuat sitasi dari referensi ilmiah; dan
f) mempermudah membuat daftar pustaka dari berbagai style.

Instalasi Mendeley

Membuat Akun Mendeley


1) Jalankan web browser (peramban) yang Anda gunakan dan akses laman web
http://www.mendeley.com

‘20 Mata Kuliah Bahasa Indonesia Biro Akademik dan Pembelajaran


20 Dosen Pengampu http://www.widyatama.ac.id
2) Klik “Create a free account” untuk memulai proses pembuatan akun Mendeley.

3) Masukkan email yang akan Anda gunakan untuk akun mendeley

‘20 Mata Kuliah Bahasa Indonesia Biro Akademik dan Pembelajaran


21 Dosen Pengampu http://www.widyatama.ac.id
4) Ketikkan Given Name, Family Name, dan password akun Mendeley. Lalu klik
“Register”

5) Konfirmasi melalui email yang Anda daftarkan, lalu signin...

6) Pilih ”status akademik” dan ”disiplin ilmu”, lalu klik ”Continue to Mendeley”

‘20 Mata Kuliah Bahasa Indonesia Biro Akademik dan Pembelajaran


22 Dosen Pengampu http://www.widyatama.ac.id
7) Berikutnya, Anda akan diarahkan ke laman ”download Mendeley Desktop”

8) Download sesuai ”kompatibilitas” perangkat Anda...

‘20 Mata Kuliah Bahasa Indonesia Biro Akademik dan Pembelajaran


23 Dosen Pengampu http://www.widyatama.ac.id
Instal Mendeley
1) Klik dua kali file Mendeley‐Desktop‐xxxxx (sesuai versi yang diunduh). Anda akan
diarahkan untuk menyelesaikan proses instalasi Mendeley Desktop. Klik next untuk
memulai Setup Wizard

2) Klik “Browse” untuk menyesuaikan di folder mana aplikasi akan dipasang. Anda
dapat mengabaikan pilihan tersebut dan langsung klik “next” untuk melanjutkan ke
tahapan berikutnya.

‘20 Mata Kuliah Bahasa Indonesia Biro Akademik dan Pembelajaran


24 Dosen Pengampu http://www.widyatama.ac.id
3) Beri tanda centang pada Run Mendeley Desktop dan klik “finish” untuk
menyelesaikan instalasi

4) Sampai di sini proses instalasi Mendeley Desktop telah selesai


5) Untuk memulai Mendeley Desktop, silakan klik icon Mendeley pada komputer Anda.
Untuk pertama kali, Anda akan diminta mengisi email dan password. Tulis email dan
password yang Anda gunakan ketika mendaftar di Mendeley.com.

‘20 Mata Kuliah Bahasa Indonesia Biro Akademik dan Pembelajaran


25 Dosen Pengampu http://www.widyatama.ac.id
Antarmuka (Interface) Mendeley

‘20 Mata Kuliah Bahasa Indonesia Biro Akademik dan Pembelajaran


26 Dosen Pengampu http://www.widyatama.ac.id
‘20 Mata Kuliah Bahasa Indonesia Biro Akademik dan Pembelajaran
27 Dosen Pengampu http://www.widyatama.ac.id
Membangun Library dengan Mendeley

‘20 Mata Kuliah Bahasa Indonesia Biro Akademik dan Pembelajaran


28 Dosen Pengampu http://www.widyatama.ac.id
Menambah Dokumen

Klik icon Add file pada menu bar untuk menambahkan dokumen
1) add files: menambahkan dokumen satu per satu
2) add folder: menambahkan dokumen satu folder sekaligus
3) watch folder: penambahan dokumen dalam folder secara otomatis akan ditambahkan
ke dalam Mendeley
4) add entry manual: menambahkan (input) data secara manual
5) Pilih file dokumen PDF, Mendeley akan membaca metadata file tersebut jika
tersedia. Untuk file selain PDF metadata harus ditulis sendiri atau dicari via
DOI/ArXiv/PUBMED
6) Klik Open untuk menyelesaikan proses penambahan

‘20 Mata Kuliah Bahasa Indonesia Biro Akademik dan Pembelajaran


29 Dosen Pengampu http://www.widyatama.ac.id
TIPS
Drag and drop file PDF ke dalam jendela Mendeley akan mempermudah dan mempercepat
pekerjaan Anda.

Sinkronisasi ke dalam Mendeley


Mendeley memiliki fitur sinkronisasi file yang sangat bermanfaat ketika kita bekerja
dengan banyak perangkat yang berbeda. Dengan mengaktifkan fitur sinkronisasi, file‐file
PDF yang kita miliki dalam Mendeley akan disimpan juga dalam web server Mendeley dan
dapat diakses dari tempat atau perangkat yang berbeda

1) Pilih “all documents” pada panel kiri (left panel).


2) Pilih “edit settings”

‘20 Mata Kuliah Bahasa Indonesia Biro Akademik dan Pembelajaran


30 Dosen Pengampu http://www.widyatama.ac.id
Atur “synchronization options”
Klik “Save & Sync”

‘20 Mata Kuliah Bahasa Indonesia Biro Akademik dan Pembelajaran


31 Dosen Pengampu http://www.widyatama.ac.id
Mengelola Dokumen
a) Membuat Folder

Klik icon Create New Folder pada baris menu


Ketikkan nama folder yang Anda buat dan tekan OK
CATATAN
Folder dan subfolder dibuat untuk mengumpulkan dokumen yang memiliki kesamaan topik
bahasan atau berdasarkan proyek pnelitian yang sedang dikerjakan

‘20 Mata Kuliah Bahasa Indonesia Biro Akademik dan Pembelajaran


32 Dosen Pengampu http://www.widyatama.ac.id
b) Pencarian Pintar
Mendeley memiliki fitur pencarian pintar untuk mempermudah proses mencari
referensi yang diinginkan. Pencarian pintar (smart searching) akan menAndai (highlight)
kata atau frasa di dalam artikel yang sesuai dengan kata kunci yang dituliskan pada kolom
pencarian.

1) Ketikkan kata kunci yang akan digunakan sebagai dasar pencarian pada kotak
pencarian
2) Pencarian dapat dilakukan berdasarkan pengarang, judul, nama terbitan, tahun
dan catatan

‘20 Mata Kuliah Bahasa Indonesia Biro Akademik dan Pembelajaran


33 Dosen Pengampu http://www.widyatama.ac.id
c) Membaca dan Menambahkan Catatan Penting
Kita dapat menAndai (highlighting) teks atau paragraf penting pada artikel PDF yang
dibaca dan menambahkan catatan atau tanggapan mengenai referensi yang dibaca (anotasi
maupun general notes)

1) Buka file PDF dengan cara klik dua kali judul artikel yang ada pada central panel.
2) Klik icon Highlight pada menu dan tAndai teks/paragraf penting pada artikel yang
sedang dibaca.
3) Klik icon Note pada baris menu, apabila Anda ingin memberikan catatan khusus,
atau tanggapan pada bagian tertentu dari artikel yang sedang dibaca

‘20 Mata Kuliah Bahasa Indonesia Biro Akademik dan Pembelajaran


34 Dosen Pengampu http://www.widyatama.ac.id
Membuat Sitiran dan Daftar Pustaka
Sebelum membuat sitiran dan daftar pustaka dengan menggunakan data yang
terdapat dalam Mendeley, pastikan Mendeley sudah terintegrasi dengan perangkat lunak
pengolah kata yang kita miliki.

1. Instalasi Ms.Word Plugin

1) Klik menu Tool pada baris menu Mendeley dan pilih “Install MS Word Plugin” untuk
memulai proses integrasi Mendeley dengan MS Word.
2) Apabila aplikasi MS Word sedang dalam keadaan aktif, Mendeley akan memberi
tahu dan meminta kita untuk menutup aplikasi tersebut.
3) Klik YES untuk melanjutkan proses.

‘20 Mata Kuliah Bahasa Indonesia Biro Akademik dan Pembelajaran


35 Dosen Pengampu http://www.widyatama.ac.id
2. Membuat Sitiran dalam Tulisan

1) Letakkan kursor pada tempat yang akan ditambahkan sitasi.


2) Klik “Insert Citations”
3) Cari referensi yang dimaksud dengan mengetik kata kunci (bisa nama penulis, judul,
dll.)
4) Klik “OK”
3. Mengubah Gaya Sitasi

‘20 Mata Kuliah Bahasa Indonesia Biro Akademik dan Pembelajaran


36 Dosen Pengampu http://www.widyatama.ac.id
1) Pilih menu “View”
2) Pilih “Citation Style”, maka akan muncul pilihan gaya sitasi.
3) Pilihlah gaya sitasi yang dikehendaki

4. Menambah (Instalasi) Gaya Sitasi

1) Jalankan web browser (peramban) yang Anda gunakan, dan akses laman web
https://csl.mendeley.com/about/
2) Cari gaya sitasi yang Anda inginkan dengan mengetik kata kunci pada pencarian

‘20 Mata Kuliah Bahasa Indonesia Biro Akademik dan Pembelajaran


37 Dosen Pengampu http://www.widyatama.ac.id
1) Pilih gaya sitasi yang akan Anda instal ke Mendeley
2) Klik ”Instal”
3) Gaya sitasi sudah terinstal di Mendeley. Tinggal digunakan...

5. Mengedit Gaya Sitasi pada Mendeley


Dalam beberapa kondisi, beberapa Lembaga/instansi meminta untuk menggunakan
gaya sitasi yang khusus diberlakukan di institusinya (tidak ada dalam daftar gaya sitasi). Kita
dapat menggunakan fitur “edit style citation” dari gaya sitasi yang terdekat.

‘20 Mata Kuliah Bahasa Indonesia Biro Akademik dan Pembelajaran


38 Dosen Pengampu http://www.widyatama.ac.id
1) Pilih menu ”View”
2) Pilih ”Citation Style”
3) Pilih ”More Styles...”

1) Muncul pilihan gaya sitasi


2) Klik kanan pada gaya sitasi (terdekat) yang akan diedit
3) Pilih ”Edit Style”

1) Kita akan diarahkan secara otomatis pada laman ”


https://csl.mendeley.com/visualEditor/... Untuk mengedit gaya sitasi secara online.
2) Tinggal kita edit gaya sitasi sesuai dengan keperluan...

‘20 Mata Kuliah Bahasa Indonesia Biro Akademik dan Pembelajaran


39 Dosen Pengampu http://www.widyatama.ac.id
Setelah selesai mengedit, pilih submenu ”style”  ”Save As...”

‘20 Mata Kuliah Bahasa Indonesia Biro Akademik dan Pembelajaran


40 Dosen Pengampu http://www.widyatama.ac.id
Setelah disimpan, gaya sitasi sudah otomatis ditambahkan di pilihan gaya sitasi Mendeley.
Tinggal digunakan...
6. Membuat Footnote pada Mendeley
Untuk membuat footnote menggunakan Mendeley, kita bisa menggunakan style
citation “Modern Humanities Research Association (MHRA)” Pengubahan gaya sitasi
bisa di Ms. Word atau langsung di Mendeley Desktop.

‘20 Mata Kuliah Bahasa Indonesia Biro Akademik dan Pembelajaran


41 Dosen Pengampu http://www.widyatama.ac.id
1) Buka Ms. Word.
2) Pada menu References, ubah style citation menjadi “Modern Humanities
Research Association (MHRA)”
3) Otomatis akan berubah menjadi style footnote

7. Membuat Daftar Pustaka

1) Simpan kursor pada tempat yang akan dibuatkan daftar pustaka.


2) Klik “Insert Bibliography”

‘20 Mata Kuliah Bahasa Indonesia Biro Akademik dan Pembelajaran


42 Dosen Pengampu http://www.widyatama.ac.id
Hasilnya, daftar Pustaka otomatis dibuat berdasarkan gaya sitasi yang dipilih

Daftar Pustaka

Darmawan, Deni. 2019. Teknik Penulisan Karya Tulis Ilmiah. Bandung: Remaja
Rosdakarya.
Dikti. 2016. Modul Mata Kuliah Pendidikan Bahasa Indonesia. Jakarta: Direktorat
Perguruan Tinggi, Kemristekdikti.
Ichsan, Burhannudin. 2019. Literasi informasi ilmiah untuk kedokteran dan kesehatan :
mengakses, menilai, dan mengaplikasikan jurnal-jurnal ilmiah dan sumber ilmiah
lainnya. Surakarta: Muhammadiyah University Press.
Suganda, dkk. 2017. Bahasa Indonesia untuk Penulisan Karya Ilmiah. Bandung: Prodi
Sastra Indonesia, Universitas Padjajaran.

‘20 Mata Kuliah Bahasa Indonesia Biro Akademik dan Pembelajaran


43 Dosen Pengampu http://www.widyatama.ac.id

Anda mungkin juga menyukai