Anda di halaman 1dari 8

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Menulis merupakan salah satu kegiatan positif yang dapat dilakukan oleh manusia untuk
mengisi waktu luang.. Entah itu menulis diari, menulis cerpen, maupun menulis karya
ilmiah. Untuk mempunyai kemampuan menulis yang baik, dibutuhkan latihan secara terus
menerus serta tekun membaca buku setiap waktu. Berbicara mengenai menulis karya ilmiah,
tentu berbeda dengan menulis diari atau sejenisnya .

Untuk menulis suatu karya ilmiah yang baik tentu dibutuhkan metode-metode tertentu.
Disamping itu,KTI atau karya ilmiah sendiri terbagi dalam beragam jenis, dimana dalam
penulisan tiap jenisnya mempunyai metode yang berbeda pula. Karena berbagai metode-metode
yang dianggap rumit inilah membuat sebagian besar orang, terutama Mahasiswa tingkat akhir
mengalami kesulitan dalam menyelesaikan tugas akhir mereka, sehingga membuat kelulusan
mereka terhambat.
KTI sendiri dibuat untuk berbagai tujuan dan memiliki beragam manfaat bila ditekuni
secara terus menerus. penulisan KTI dibuat tidak hanya oleh para kaum intelektual saja,
semisal dosen, pelajar/mahasiswa,guru dan sebagainya melainkan dapat dibuat juga oleh
orang yang berasal dari kalangan non-intelektual, intinya KTI dapat dibuat oleh semua
kalangan, dengan syarat memiliki bakat serta minat yang tinggi terhadap dunia tulis menulis.
BAB II
ISI DAN PEMBAHASAN
2.1 PENGERTIAN KARYA TULIS ILMIAH
Brotowijoyo ( dalam Arifin:2018), mendefinisikan KTI atau karya ilmiah merupakan karangan
ilmu pengetahuan yang menyajikan fakta dan ditulis menurut metodologi penulisan yang baik
dan benar. sementara itu Kamus Besar Bahasa Indonesia menjelaskan bahwa karya ilmiah
berupa makalah sebagai berikut:
a. tulisan tangan tentang suatu pokok yang dimaksudkan untuk dibacakan dimuka
umum dan sering disusun untuk diterbitkan
b. karangan yang termasuk tugas peserta didik selama dalam pendidikan di sekolah
c. Dari dua definisi diatas dapat disimpulkan bahwa KTI atau Karya Tulis Ilmiah
merupakan suatu karya tertulis dimana skema penulisannya menggunan metode-
metode penulisan baku dan pembuatan bertujuan murni untuk memberikan
pengetahuan kepada khalayak luas.
2.2 JENIS-JENIS KARYA ILMIAH
Karya Tulis Ilmiah dibagi menjadi 2 jenis yakni Karya Tulis Ilmiah dan Karya Tulis Non-Ilmiah.
Seperti yang telah dijelaskan diatas, KTI merupakan karya yang penulisannnya menggunakan
bahasa baku atau formal, sementara itu KT-non ilmiah merupakan jenis karya ilmiah yang
penulisannya tidak selalu berpatokan pada pada bahasa formal yang telah ditetapkan. Sementara
itu dalam segi kerangka isipun terdapat sedikit. Jika dalam penulisan karya ilmiah kerangka isi
dibuat selengkap mungkin dan memerlukan perumusan masalah dan hipotesis, tidak demikian
halnya dengan karya tulis non- ilmiah. Meskipun demikian, KTI dan karya tulis non-ilmiah
memiliki kesamaan dalam segi isi, dimana kedua karya tulis ini
sama-sama menyajikan bahan ilmu pengetahuan yang layak diketahui oleh masyarakat luas.
Berikut merupakan bentuk-bentuk dari KTI yang biasa dibuat oleh masyarakat, khususnya para
intelektual di bidang pendidikan::
 Makalah
Makalah adalah karya tulis ilmiah yang menyajikan suatu masalah yang pembahasannya
berdasarkan data di lapangan yang bersifat empiris-objektif. Makalah menyajikan masalah
dengan melalui proses berpikir deduktif atau induktif.1 makalah sendiri biasanya terdiri dari
halaman judul, kata pengantar, latar belakang, isi pembahasan, penutup, hingga yang
terakhir daftar pustaka. Makalah biasanya dikerjakan secara berkelompok atau perorangan
dan biasanya dibuat guna memenuhi tugas kuliah maupun tugas sekolah.

Kertas Kerja/Paper
Jenis karya tulis yang satu ini sering disamakan dengan Makalah, tapi pada kenyataan
kedua jenis karya ilmiah ini berbeda. Jika makalah terdiri dari kata pengantar dan daftar
isi, tidak sama halnya dengan paper atau kertas kerja. Kertas hanya terdiri abstrak, latar

1
belakang, metodelogi penelitian, isi, dan daftar pustaka. pembuatannya sendiri bertujuan
untuk dipresentasikan dalam sebuah seminar atau lokakarya. Kertas kerja menyajikan
tulisan dengan data-data yang diambil dari langsung dari lapangan dan analisis dibuat
sedalam dan seobjektif mungkin.
 Skripsi
Skripsi merupakan suatu bentuk tulisan yang dibuat oleh mahasiswa semester akhir di
perguruan tinggi sebagai salah satu syarat memperoleh gelar Strata 1 atau S1. Seringkali
pembuatan skripsi memakan waktu yang lama hingga membuat para mahasiswa stress
dibuatnya.
 Tesis
Tesis merupakan karya ilmiah yang sifatnya lebih mendalam daripada skripsi. Tesis
akan mengungkapan pengetahuan baru yang diperoleh dari penelitian sendiri.2. tesis
biasanya dikerjakan oleh Mahasiswa S2 untuk memperoleh gelar Master. Dalam tulisan
tesis para mahasiswa harus menyajikan tulisan yang didasarkan pada teori yang ada
serta memberikan argument-argumen yang valid guna untuk memperkuat apa yang telah
mereka tulis.
 Disertasi
Disertasi adalah karya tulis yang mengemukakan satu atau beberapa dalil disertai
pembuktian berdasarkan data dan fakta yang diamatinya. Disertasi ditulis untuk
memperoleh gelar doktor.3
 Artikel
Artikel merupakan suatu tulisan singkat yang terdiri dari 750-1000 karakter yang berisi
ulasan mengenai berbagai hal mulai dari ilmu pengetahuan, pendidikan, fenomena yang
sedang booming, hiburan dan lain sebagainya dan bisanya diterbitkan pada lini media
masa baik online maupun cetak. Biasanya artikel dibuat oleh para penulis lepas dan
biasanya setiap artikel yang dibuat si penulis mendapatkan bayaran dari website atau
situs tempat artikel diterbitkan itupun disertai dengan syarat-syarat tertentu.

2.3 MANFAAT DAN TUJUAN PENULISAN KTI


Menulis secara rutin memberikan berbagai manfaat bagi diri kita, apalagi bila yang ditulis
merupakan suatu tulisan yang bernilai ilmiah dan kaya pengetahuan. Berikut merupakan
berbagai manfaat yang diperoleh bila kita memiliki hobi menulis KTI:

 Dengan rutin menulis entah itu KTI atau yang lainnya, secara tidak sadar kita turut
melatih pikiran dan otak kita untuk mengeluarkan ide serta gagasan yang ingin
diungkapkan. Dengan melatih otak secara terus-menerus, akan mencegah otak kita dari
dari penyakit pikun seperti Alzheimer dan dimensia.
 Memperkaya khazanah ilmu pengetahuan agar terhindar dari kebodohan.

2
Prof.dr, Zaenal Arifin, op.cit., h. 3
3
ibid
 Memperoleh kepuasaan tersendiri, karena telah berhasil menelurkan suatu Karya,
meskipun dalam bentuk yang sangat sederhana
 Sebagai sarana pelatihan dan perangkaian kata-kata guna menghasilkan kalimat dan
pada akhirnya tulisan yang lebih baik dari sebelumnya
 Hobi menulis dapat dijadikan sebagai suatu profesi yang menjanjikan

Menulis KTI sendiri bagi tiap orang memiliki beragam tujuan yakni:
 memenuhi tugas dari kampus maupun sekolah,
 mengembangkan ilmu pengetahuan baru melalui tulisan
 sebagai sarana untuk memperoleh penghasilan
 untuk memberikan penjelasan dan pemahamann kepada masyarakat mengenai
suatu hal yang masih abu-abu

2.4 KODE ETIK DAN LANGKAH-LANGKAH PENULISAN KTI


Seperti yang dijelaskan sebelumnya, menulis suatu karya ilmiah tidaklah sama dengan menulis
tulisan semisal diari ataupun cerpen. Dalam suatu penulisan KTI terdapat seperangkat norma
atau kode etik yang berkaitan dengan langkah serta metode yang harus diataati para pembuatnya.
Norma ini berkaitan dengan pengutipan,perizinan terhadap bahan yang digunakan, dan
penyebutan sumber data atau informasi. Dalam penulisan karya ilmiah penulis harus secara jujur
menyebutkan rujukan atau pikiran yang diambil dari sumber lain. 4. Kaidah yang harus
diperhatikan serta beberapa kesalahan yang harus dihindari seorang penulis KTI yakni:

 Plagiasi
plagiasi merupakan suatu bentuk pengambilan tulisan, ide, serta pemikiran orang lain
tanpa adanya proses perizinan, pembubuhan referensi atau proses pengeditan terlebih
dahulu. Tindak plagiasi yang dilakukan oleh orang lain terhadap karya yang telah dimilki
oleh orang lainnya, tentu akan merugikan pemilik karya tersebut.
Mengenai pencegahan plagiasi dalam perguruan tinggi telah diatur dalam permen
pendidikan nasional RI Nomor. 17 tahun 2010

 Tekhik merujuk mengutip


Merujuk merupakan teknik dalam menuliskan sumber-sumber referensi tertulis dalam
suatu karya ilmiah. Sementara mengutip merupakan teknik pencantuman kalimat –
kalimat yang didapatkan dari penulis lain. Hal-hal yang harus dipertikan dalam merujuk
dan mengutip yakni: penulisan nama penulis, judul buku/artikel/ jurnal dsb, tanggal
pengaksesan, dan lain sebagainya. Merujuk dan mengutip sangat penting artinya dalam
suatu karya tulis, agar terhindar dari dugaan plagiasi karya orang lain.
 Pemalsuan hasil penelitian(fabrication)

4
Pemalsuan hasil penelitian merupakan suatu perbuatan yang kerap dilakukan peneliti curang.
Ada berbagai sebagai mengapa mereka melakukan hal semacam ini, pertama, karena faktor
kemalasan untuk terjun kelapangan, kedua, kekurangan literatur atau bahan untuk meneliti,
ketiga, karena mengharapkan hasil yang sesuai dengan dirinya dan bukan dengan kenyataan
yang ada.

 Pemalsuan data penelitian(falsification)


Proses yang cukup sulit dilakukan dalam sebuah penelitian adalah pengumpulan data.
Oleh karena itu, proses pemalsuan data sering kali terjadi dalam pelaksanaan penelitian.
Meskipun demikian, pemalsuan data akan terdeksi apabila penguji merupakan pakar di
bidang tertentu( sesuai topic penelitian).5
 Pemerasan tenaga peneliti dan pembantu peneliti(exploitation)
Penelitian-penelitian yang sulit dilakukan oleh satu orang, umumnya akan dilakukan
dengan bantuan tenaga peneliti dan atau pembantu peneliti. 6 namun seringkali para
pembantu peneliti ini bekerja extra keras, mengerahkan seluruh kemampuan mereka
berupa ide atau gagasan dengan balasan berupa penghargaan atau imbalan yang kurang
sesuai.

Setelah mengetahui aturan-aturan dalam penulisan KTI, selanjutnya hal yang tak kalah
penting untuk diketahui sebelum proses pembuatan KTI yakni metode atau langkah-
langkah dalam pembuatannya. Proses pertama kali yang harus dilakukan seorang penulis
KTI yakni melakukan Studi kepustakaan. Studi kepustakaan merupakan proses
pengumpulan data-data yang dibutuhkan baik melalui buku, interner, atau terjun langsung
ke lapangan.
Sesudah menemukan berbagai pustaka yang sesuai dengan topik yang akan diteliti, kita
mulai merangkum tulisan( annonated bibliography) dari tiap kepustakaan . hal ini bisa
kita kerjakan dari kertas indeks atau dengan mengetiknya di komputer7
Tahapan lain yang perlu dilakukan yakni:( 1) memilih topik penulisan (2) menyusun dan
mengembangkan kerangka penulisan (3) menulis kalimat ilmiah (4 ) menulis paragraph
ilmiah dan ( 5) menyusun sistematika karya ilmiah8
a. Memilih topik penulisan
Memilih topik penting artinya bagi suatu karya tulis, agar tulisan yang dihasilkan
terarah dan tidak keluar dari konteks yang telah ditetapkan. Seorang pembuat KTI
dapat memilih semisal, topik yang sedang hangat di masyarakat, topik yang disenangi
oleh diri sendiri serta topik yang mempunyai data atau literature-literature yang
lengkap serta mudah dicari
b. Menyusun dan mengembangkan kerangka penulisan
5

8
Tahap selanjutnya yakni mengembangkan kerangka penulisan. Penulis menuangkan
setiap gagasan serta ide-ide yang didapatkan berdasarkan topik yang telah ditentukan.
Kerangka penulisan perlu dikembangkan dengan cerdas karena kerangka karya ilmiah
akan menentukan dasar pengembangan karya ilmiah secara keseluruhan. Dengan
demikian, kerangka harus memenuhi syarat utuh, rinci, dan sistematis.9
c. Menulis kalimat ilmiah
Pada tahap ini para penulis harus membuat kalimat sesuai dengan kaidah-kaidah
penulisan baku yang telah ditetapkan. Hal-hal yang harus diperhatikan yakni, struktur
kalimat, kejelasan kalimat, ketepatan penggunaan kata baku serta ketepatan
penggunaan kalimat pasif.
d. Menulis paragraph ilmiah
Sekumpulan kalimat yang terdiri atas puluhan kata atau lebih disebut paragraph.
Untuk menyusun paragraph yang padu, penulis KTI harus memperhatikan keserasian
tiap-tiap kalimat dengan ide pokok yang terdapat didalamnya. Syarat lain dari
paragraph yang baik yakni, kesatuan serta kelengkapan kalimat
e. Menyusun sistematika karya ilmiah
Penting untuk diperhatikan setiap karya ilmiah memiliki beberapa titik perbedaan
pada komponen didalamya. Contohnya antara makalah dan paper. dalam paper perlu
adanya bagian abstrak, untuk mengambarkan secara ringkas kepada pembaca
mengenai isi dari paper yang tengah dibaca, sementara itu untuk makalah komponen
abstrak tidaklah ada dan memang tidak diperlukan dalam makalah. Itulah sebabnya,
penting untuk kita mempelajari tiap-tiap komponen pada suatu KTI, agar terhindar
dari kesalahan yang tidak diinginkan.

2.5 HAMBATAN DALAM PENULISAN KTI


Menulis merupakan suatu seni penuangan ide-ide serta pemikiran yang terdapat dalam diri
yang diaplikasikan dengan deretan kalimat-kalimat penuh makna. Namun sayangnya, tidak
semua orang hobi menulis, atau lebih tepatnya tidak semua orang pandai dalam hal tulis menulis.
Yang dimaksud dengan tak pandai tulis menulis disini yakni tak mampu menghasilkan kalimat-
kalimat indah yang membuat pembacanya mampu memahami dan menangkap makna tersirat di
dalamnya.
Kesulitan dalam menulis dapat dialami oleh semua orang, bahkan para intelektual muda
sekelas mahasiswa yang sering berkutat dengan ilmu pengetahuan pun, tak luput mengalami
problema semacam ini. Biasanya gundah gulana tulis menulis sering dialami oleh mahasiswa
tingkat akhir, yang selangkah lagi akan menutup dunia perkuliahan mereka. Jika ditelusuri hal-
hal yang memancetkan seorang mahasiswa, tidak hanya mahasiswa semester akhir saja, dalam
menulis suatu Karya Ilmiah yakni:
 Kurangnya minat terhadap dunia literasi

9
ibid
Satu lagi fakta menyedihkan yang terdapat dalam bangsa ini yakni rendahnya minat
membaca pada masyarakatnya. Menurut hasil survey, tingkat membaca pada masyarakat
merupakan salah satu yang terendah di Asia. Hal ini berbanding terbalik dengan
tingginya para pengguna media sosial di Indonesia. Survey menunjukkan bahwa
pengguna media sosial merupakan salah satu yang tertinggi di dunia. Entah kita harus
sedih atau senang dengan survey ini, karena hal ini menandakan bahwa masyarakat
Indonesia merupakan masyarakat yang lebih gandrung dengan teknologi ketimbang
dengan hal-hal yang bermanfaat semisal buku. Kurangnya minat terhadap membaca tentu
berdampak pada sulit seseorang dalam menuangkan idea tau kata-kata. Seperti yang telah
diketahui membaca dan menulis merupakan dua saudara yang tak dapat dipisahkan, anda
tidak akan bisa menulis jika tak membaca dan anda tak akan bisa membaca jika tak
mampu menulis.
 Malas
Faktor selanjutnya yakni faktor malas. Malas mikir, malas mencari sumber-sumber
referensi, malas melakukan penelitian dan malas yang lainnya. Buah dari malas ini yakni
tindakan copy paste dan plagiasi.tindakan copas dan plagiasi ini seringnya dialami oleh
mahasiswa yang kepepet alias dikejar-kejar deadline, alhasil timbul pikiran lebih baik
copas daripada nilai kosong, yang pada akhirnya berbuah pada pengulangan mata kuliah
di semester depan
 Sulit memulai dan sulit menemukan ide
Hal ini merupakan salah satu hal yang sulit untuk dihindari. Terkadang kita sudah
mendapatkan topik untuk ditulis, tapi untuk menuangkannya kedalam suatu tulisan,
terkadang kita masih mikir-mikir. Untuk menghindari hal ini, kita dapat menjelajahi
berbagai tulisan yang memiliki atau terkait dengan topik yang yang sedang kita garap,
dengan begitu idepun akan mengalir dan kita siap untuk mulai menulis.

PENUTUP

3.1 KESIMPULAN
Dari hal-hal yang telah dipaparkan dapat ditarik kesimpulan yakni:
 Karya Tulis Ilmiah merupakan jenis tulisan yang mempunyai kaidah, metode dan
struktur-struktur yang telah ditetapkan didalamnya
 Menulis secara rutin dapat mendatangkan manfaat bagi para penggelutnya
 Karya tulis Ilmiah merupakan jenis bacaan yang sarat akan ilmu dan merupakan bacaan
yang layak untuk dibaca oleh siapa saja.

3.2 SARAN
 Jauhi diri dari mengambil karya orang lain, entah itu dalam bentuk tulisan maupun bukan
tulisan, marilah berkarya meskipun karya yang dihasilkan masih jauh dari kata sempurna.
 Marilah kita bersama-sama meningkatkan dan menumbuhkembangkan minat baca, demi
generasi mendatang yang lebih cerdas dan jauh dari kebodohan

Anda mungkin juga menyukai