Anda di halaman 1dari 16

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Seperti yang kita ketahui komunikasi merupakan proses yang dilakukan oleh
manusia setiap hari dalam melakukan hubungan dengan orang lain. Secara umum dapat
dikatakan bahwa tidak ada kehidupan manusia tanpa komunikasi. Sebagai makhluk sosial
manusia pasti membutuhkan hubungan dengan orang lain. Setiap individu selalu
berkeinginan untuk berkomunikasi dengan orang lain dan sebaliknya individu tersebut
juga berkeinginan menerima informasi dari orang lain. Keharusan yang timbul pada
manusia untuk bekerjasama dengan orang lain agar dapat mencapai tujuan yang
dikehendaki, mengakibatkan dibentuknya organisasi, dalam hal ini perusahaan. Dalam
sebuah perusahan, komunikasi merupakan hal yang sangat penting terutama dalam bisnis,
dalam berbisnis terdapat kegiatan memasarkan produk atau jasa yang akan dipasarkan
sehingga terbentuklah suatu komunikasi pemasaran.
Komunikasi pemasaran merupakan aktivitas pemasaran yang berusaha
menyampaikan informasi, mempengaruhi untuk dapat menarik minat konsumen. Jadi
perusahaan dituntut harus dapat mengkomunikasikan produknya agar dapat meyakinkan
konsumennya. Komunikasi pemasaran memberikan pertukaran informasi dua arah antara
pihak-pihak yang terlibat dalam kegiatan pemasaran, dalam hal ini adalah penjual dan
pembeli. Agar komunikasi pemasaran dapat berjalan efektif untuk mencapai tujuannya,
maka komunikasi pemasaran harus dijalankan. Komunikasi pemasaran adalah proses
penyebaran informasi perusahaan dan apa yang hendak ditawarkan (offering) pada pasar
sasaran. Perannya sangat vital mengingat peran komunikasi dalam memfasilitasi
hubungan yang saling menguntungkan antara perusahaan dengan pembeli yang
prospektif.
Berdasarkan uraian diatas maka dapat disimpulkan bahwa kunci utama menuju
kesuksesan adalah berhasil tidaknya kita dalam menarik perhatian calon konsumen agar
bisa memiliki nilai dan kepuasan ketika memutuskan untuk membeli suatu produk dan
meneruskan untuk melakukan pembelian ke depannya, sehingga komunikasi pemasaran
sangatlah penting dalam sebuah bisnis.

1
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah yang telah diuraikan diatas, maka dapat
diidentifikasikan pokok-pokok permasalahannya, yaitu sebagai berikut :
1. Apa pengertian dari komunikasi ?
2. Apa pengertian dari komunikasi pemasaran ?
3. Bagaimana perencanaan komunikasi pemasaran ?
4. Siapa sajakah sasaran komunikasi pemasaran ?

1.3 Maksud dan Tujuan Penulisan


Maksud dari penelitian ini adalah untuk memperoleh informasi tentang
komunikasi pemasaran dan berharap semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi setiap
pembaca.
Adapum beberapa tujuan dari makalah ini adalah untuk mengetahui hal-hal yang
telah teridentifikasi sebelumnya, yaitu sebagai berikut :
1. Untuk mengetahui pengertian dari komunikasi, dan komunikasi pemasaran.
2. Untuk mengetahui perencanaan komunikasi pemasaran serta siapa saja sasaran
komunikasi pemasaran.

2
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Komunikasi Pemasaran
Komunikasi merupakan sebuah proses sosial yang terjadi antara paling sedikit dua
orang dimana seseorang mengirimkan sejumlah simbol tertentu kepada orang lain
(Kennedy dan Soemanagara, 2006: 4). Sedangkan menurut Kotler (2004: 5) pengertian
pemasaran adalah proses pemberian kepuasan kepada konsumen untuk mendapatkan
laba. Dari kedua defenisi di atas, dapat disimpulkan bahwa pengertian komunikasi
pemasaran adalah kegiatan komunikasi yang ditujukan untuk menyampaikan pesan
kepada konsumen dan pelanggan dengan menggunakan sejumlah media dan berbagai
saluran yang dapat dipergunakan dengan harapan terjadinya tiga tahap perubahan, yaitu:
perubahan pengetahuan, perubahan sikap, dan perubahan tindakan yang dikehendaki.
Menurut Fandy Tjiptono (2002;219) komunikasi pemasaran adalah aktifitas
pemasaran yang berusaha menyebarkan informasi, mempengaruhi, atau membujuk, dan
kemudian mengingatkan pasar sasaran atas perusahaan dan produknya, agar bersedia
menerima, membeli, dan setia pada produk yang ditawarkan oleh perusahaan yang
bersangkutan.
Dari pengertian diatas inti dari komunikasi adalah menciptakan pesan yang di
sampaikan komunikator dan di terima dengan baik oleh penerima.
Komunikasi pemasaran adalah salah satu kegiatan pemasaran yang berusaha
menyebarkan informasi, pengetahuan, dan atau mengingat pasar sasaran atas parusahaan
maupun produk agar bersedia menerima, membeli, dan setia kepada produk yang
ditawarkan produsen.
Pada kenyataannya tidak semua konsumen mengetahui bagaimana cara untuk
memenuhi kebutuhannya atau tidak menyadari adanya produk yang mampu memenuhi
kebutuhannya. Konsumen mungkin akan aktif mencari informasi tersebut. Pada sisi lain
produsen menyadari situasi tersebut sehingga berusaha mengirim dan menyebarkan
informasi tentang produk (adanya produk baru, manfaat dan kegunaan produk, harga,
dimana dan kapan dapat dibeli, dsb) kepada mereka.
Meskipun telah mengetahui informasi (well informed) belum tentu konsumen
akan memilih dan membeli kembali produk perusahaan karena belum bersedia membeli
sekarang, adanya produk lain yang sejenis,adanya barang pengganti, merasa harga terlalu
mahal, kurang dapat memenuhi kebutuhan, dsb.). Produk perlu berbujuk dan

3
mengingatkan selalu mereka akan membeli maupun memilih kembali produk perusahaan.
Untuk semua itu produsen mesti melakukan kegiatan promosi dengan cara berkomunikasi
dengan konsumen. Karena kegiatan promosi pada dasarnya adalah proses komunikasi
antara produsen dengan konsumen, maka pemahaman komunikasi bagi produsen sangat
diperlukan.
2.1.1 Unsur-unsur proses komunikasi pemasaran
Menurut Fandi Tjiptono (2008;219). Ada tiga unsur pokok model struktur proses
komunikasi pemasaran :
1. Pelaku Pemasaran
Terdiri atas pengirim (sender) atau komunikator yang menyampaikan pesan dan
penerima (receiver) atau komunikan pesan. Dalam kontek ini dimana
komunikatornya pelanggan sedangkan komunikannya adalah calon pelanggan
atau konsumen.
2. Material Komunikasi
Ada beberapa material komunikasi pemasaran yang penting , yaitu: a. Gagasan,
yaitu materi pokok yang hendak disampaikan pengirim. b. Pesan, yaitu himpunan
berbagai symbol (oral, verbal, atau non verbal) dari suatu gagasan. c. Media, yaitu
pembawa (transporter) pesan komunikasi. Pilihan media komunikasi bias bersifat
personal maupun non personal. d. Response, yaitu reaksi pemahaman atas pesan
yang diterima oleh penerima. e. Feed-back, yaitu pesan balik dari sebagian atau
keseluruhan respon yang dikirim kembali oleh penerima. f. Gangguan (noise),
yaitu segala sesuatu yang dapat menghambat kelancaran proses komunikasi.
3. Proses Komunikasi
Proses penyampaian pesan (dari pengirim kepada penerima) memerlukan dua
penerima yaitu : a. Encoding adalah proses merancang atau mengubah gagasan
secara simbolik menjadi suatu pesan untuk disampaikan kepada penerima. b.
Decoding adalah proses penguraian atau mengartikan symbol sehingga pesan
yang di terima dapat di pahami.
Menurut Sutisna (2001:264) dari berbagai aliran pemikiran terdapat suatu
kesepakatan bahwa “konsep inti dari pemasaran adalah pertukaran”. Suatu hal yang
mendasari bahwa konsep inti dari pemasaran adalah pertukaran yaitu bahwa seluruh
aktivitas yang dilakukan oleh suatu individu dengan individu yang lainnya merupakan
pertukaran dengan alasan untuk memenuhi kebutuhan. Kotler (2000:14) mengajukan 5
kondisi pertukaran dapat terjadi, yaitu :

4
a. Terdapat sedikitnya dua pihak.
b. Masing-masing pihak memiliki sesuatu yang mungkin berharga bagi pihak lain.
c. Mampu berkomunikasi dan melakukan penyerahan.
d. Masing-masing pihak bebas menerima atau menolak tawaran pertukaran.
e. Masing-masing pihak yakin bahwa berunding dengan pihak lain adalah layak dan
bermanfaat.
Dari pendapat diatas, dapat diketahui bahwa pertukaran terjadi dari adanya proses
komunikasi baik langsung maupun tidak langsung. Dengan demikian dapat diartikan
bahwa komunikasi memegang peran yang penting dalam proses pertukaran dan hal
tersebut akan menunjang keberhasilan pemasaran. Menurut Sutisna (2001:266) beberapa
peran komunikasi dalam proses pertukaran, yaitu:
1. Mendukung transaksi dengan menginformasikan.
2. Membujuk.
3. Mengingatkan dan membedakan produk
4. Menawarkan sarana pertukaran itu sendiri.
Keberhasilan komunikasi pemasaran dipengaruhi oleh banyak variabel seperti
kemampuan pemasar melakukan decoding tujuan komunikasi menjadi pesan yang
menarik dan efektif bagi konsumen. Pesan yang bersumber dari pihak yang kredibel
biasanya lebih mudah mempengaruhi penerima pesan. Informasi yang diterima dari orang
tua, teman dekat dan keluarga biasanya lebih bisa dipercaya dibandingkan dengan
informasi yang diperoleh dari pihak lain. Oleh karena itu, kredibilitas sumber seharusnya
menjadi perhatian pemasar dalam merancang pesan agar pesan lebih dapat diterima oleh
konsumen.

2.1.2 Tujuan Komunikasi Pemasaran


Dalam komunikasi pemasaran di perlukan perencanaan, sehingga komunikasi
pemasaran dapat berjalan secara efektif. Adapun beberapa hal yang perlu
dipertimbangakan dalam perencanaan komunikasi pemasaran antara lain:
a. Penentuan tujuan dan respon komunikasi
b. Penentuan sasaran komunikasi (target audiens)
c. Rancangan pesan dan media komunikasi
d. Pengembangan promotional mix
e. Penyusunan anggaran
f. Evaluasi dan pengendalian pemasaran

5
Tujuan komunikasi pemasaran meliputi tiga hal yang utama, yaitu untuk
menyebarkan informasi (komunikasi informatif), mempengaruhi untuk melakukan
pembelian atau menarik konsumen (komunikasi persuasif), dan mengingatkan khalayak
untuk melakukan pembelian ulang (komunikasi mengingatkan kembali). Kennedy dan
Soemanagara (2006: 63) mengatakan komunikasi pemasaran bertujuan untuk mencapai
tiga tahap perubahan yang ditujukan kepada konsumen, yaitu:
1) Tahap Perubahan Pengetahuan
Perubahan pengetahuan menunjukkan bahwa konsumen mengetahui adanya
keberadaan sebuah produk, untuk apa produk itu diciptakan, dan ditujukan kepada
siapa produk tersebut, dengan demikian pesan yang disampaikan tidak lebih
menunjukkan informasi penting dari produk.
2) Tahap Perubahan Sikap
Sikap (attitude) menggambarkan penilaian, perasaan, dan kecenderungan yang
relatif konsisten dari seseorang atas sebuah objek atau gagasan. Adapun tahap
perubahan sikap yang dimaksud berkaitan dengan pengaruh komunikasi
pemasaran terhadap penilaian konsumen atas suatu produk.Dalam faktor sikap
terdapat tiga komponen, yaitu (1) cognitive component (kepercayaan terhadap
merek): kepercayaan konsumen dan pengetahuan tentang obyek, (2) affective
component: emosional yang merefleksikan perasaan seseorang terhadap suatu
obyek (evaluasi merek), apakah obyek tersebut diinginkan atau disukai, (3)
behavioral component (maksud untuk membeli): merefleksikan kecenderungan
dan perilaku aktual terhadap suatu obyek, yang mana komponen ini menunjukkan
kecenderungan melakukan suatu tindakan (Simamora, 2002: 14). Tahap
perubahan sikap dapat digambarkan sebagaimana berikut.

Komponen Kognitif
Kepercayaan terhadap
merek

Komponen Afektif
Evaluasi merek

Komponen Konatif
Maksud untuk membeli
6
Sumber: Sutisna (2002: 100)

Gambar 2.2.2 Hubungan antar Tiga komponen sikap

Perubahan sikap ini ditentukan oleh tiga unsur yang disebut sebagai
tricomponent attitude changes yang menunjukkan bahwa tahapan perubahan
sikap ditentukan oleh tiga komponen yaitu Cognition (pengetahuan), Affection
(perasaan), dan Conation (perilaku). Jika ketiga komponen ini menunjukkan
adanya kecenderungan terhadap sebuah perubahan (kognitif, affektif, dan
konatif) maka memungkinkan sekali akan terjadi sebuah perubahan sikap.
3) Tahap Perubahan Perilaku
Perubahan Perilaku ditujukan agar konsumen tidak beralih kepada produk lain,
dan terbiasa untuk menggunakannya.
Secara umum ada tiga tingkatan dasar untuk hirarki efek dalam praktik
komunikasi pemasaran (Prisgunanto, 2006: 69). Hal ini dapat dianggap sebagai tahapan
dan posisi di mana pelanggan atau khalayak merespon dan memahami suatu produk dari
hasil interaksi mereka lewat komunikasi pemasaran. Tahapan tersebut terbagi dalam
beberapa tingkatan berikut:
1) Tahap knowings (mengetahui / kenal)
2) Tahap feelings (merasakan / hasrat)
3) Tahap actions (tindakan terpengaruh)
Guna keperluan persamaan dalam pengukuran efek komunikasi pemasaran,
digunakan standarisasi tingkat efek-efek model dari keterlibatan respon pelanggan dari
komunikasi pemasaran. Ada banyak versi yang ditawarkan para ahli komunikasi
pemasaran dalam mengetahui tingkat pemahaman dan pengetahuan pelanggan dalam
konsep tingkatan efek (Hierarchy of effects concept). Namun yang dipilih untuk
digunakan dalam penelitian ini adalah konsep AIDDA; Attention (mendapatkan
perhatian), Interest (mempertahankan minat), Desire (menimbulkan keinginan), Decision
(membuat keputusan) Action (memperoleh perlakuan).

Adapun keterkaitan antara tujuan komunikasi dan respon khalayak berkaitan


dengan tahap-tahap dalam proses penerimaan pesan dapat dilihat pada gambar berikut:

7
Tujuan Komunikasi Respon Khalayak Proses Pembelian

Informing Efek konatif Attention

Persuading Efek afektif Interest


Desire

Reminding Efek kognitif Decision


Action

Gambar 2.2.2 Tujuan Komunikasi, Respon Khalayak, dan Proses Pembelian


Komunikasi pemasaran dalam konteks ini juga harus lebih diartikan sebagai
kemampuan manusia dalam menyatukan pemikiran antara komunikator dengan
komunikan atau orang yang ditujukan dalam menerima pesan. Hasil akhir dari
komunikasi adalah adanya perubahan sikap lawan bicara atau komunikasi yang diartikan
sebagai sikap menerima komunikan akan pesan yang dibawa oleh komunikator dalam
pertukaran dimaksud. Diharapkan, komunikan akan menerima pesan, terpengaruh,
bahkan mengikuti apa yang diajukan oleh si komunikator yakni membeli atau
mendapatkan barang tersebut dalam keperluan memuaskan keingintahuan dan rasa
penasaran mereka (Prisgunanto, 2006:10).

2.1.3 Sasaran Komunikasi Pemasaran


Komunikasi akan efektif apabila telah diketahui dan dipahami sasarannya
(audien) dengan baik. Sehingga perusahaan dapat menyesuaikan pesan dan cara
penyampaiannya sesuai dengan prilaku pasar sasarannya. Mereka itu dapat meliputi :
1. Pasar pribadi,
2. Organisasi, maupun
3. Masyarakat umum yang berperan sebagai :
- Pemberi informasi (initiator),
- Pengaruh (influencer),
- Pengambilan keputusan (decider),
- Pelaku pembelian (purchaser), maupun
- Pemakai produk (user) pada proses pembeliannya.

8
PERANAN :
Pribadi

Initiator
Influencer
SASARAN Organisasi
Decider
Purchaser
User
Umum

Gambar 2.2.3 sasaran dan peranannya dalam komunikasi

2.1.4 Komponen Pesan


Setelah sasaran respon audien yang diinginkan telah ditetapkan, komunikator
perlu memilih, menyusun, dan merancang pesan komunikasi. Pesan tersebut haruslah
dapat menarik (membangun kesadaran), mampu membangkitkan minat, keinginan untuk
melakukan pembelian, dan melekat dibenak audien (mengingatkan kembali). Unsur-
unsur yang perlu diperhatikan dalam perancangan pesan adalah sebagai berikut:
1. Isi,
2. Struktur pesan,
3. Format dan teknis pesan, dan
4. Sumber atau komunikator.
Isi pesan dapat bertemakan tentang : rasional (teknis-deskriftif), emosional
(dramatis, tragis, komedi) atau moral (etika, tanggung jawab moral, keagamaan, atau
sosial). Struktur pesan dapat dirancang agar pembaca diarahkan pada kesimpulan tertentu
(konklusif), memberikan argumen agar konsumen dapat menentukan pilihan sendiri
(argumentatif), atau menekankan pentingnya pesan pada awal dan akhir persentasi (order
persentation). Format pesan meliputi kombinasi unsur-unsur irama, ritme, tone, lagu
(audio), judul, naskah, ilustrasi, ukuran, warna (visual), maupun unsur gerak (motion).
Dalam rancangan pesan diperlukan karakter tokoh sebagai komunikator yang langsung
(berhadapan dengan audien) maupun komunikator tidak langsung (sebagai pelaku atau
aktor dalam ilustrasi media audio atau media visual). Karakter tokoh ideal komunikator
dipilih dari :
1. Pemilihan karakter (expertise) misalnya tokoh dokter, manajer, insinyur

9
2. Pemeran atau tokoh yang disegani, di percaya (trustworthiness) dimasyarakatnya,
misalnya tokoh pemimpin masyarakat, tipikah keluarga, nenek, ibu rumah tangga,
dan lain-lain.
3. Pemeran atau tokoh yang disukai masyarakat (liability) misalnya aktor film,
olahragawan, atau pelawak.

PESAN

ISI FORMAT TOKOH


STRUKTUR

Rational Konklusif Audio Ahli


Emotional Argumentatif Visual Dipercaya
Moral Presentatif Gerak Dikenal

Gambar 2.2.4 komponen pembentukan pesan

2.1.5 Media Komunikasi


Pemilihan media promosi atau media komunikasi dapat bersifat personal atau
non-personal. Media personal dapat dipilih dari tenaga pengajur (misalnnya konsultan),
tenaga ahli professi, atau masyarakat umum. Media non-personal dapat berupa media
massal (radio, tv, koran), kondisi lingkungan (ruangan, gedung), ataupun peristiwa
tertentu (hari-hari besar atau spesial).

MEDIA

PERSONAL NON PERSONAL

Adovacate Mass media


Expert Atmosphere
Social Events

Gambar 2.2.5 Bentuk Media Komunikasi

2.1.6 Bauran Promosi


Promosi adalah bagian dari strategi pemasaran sebagai cara untuk berkomunikasi dengan
pasar dengan menggunakan komposisi bauran pemasaran (promotional mix), yaitu :

10
1. Periklanan (Advertising)
Periklanan bersifat dapat menjangkau masyarakat luas (massal), tidak
menggunakan pribadi secara langsung berhadapan dengan audien (impersonal),
dan dapat menyampaikan gagasan secara meyakinkan dan dapat menimbulkan
efek yang dramatif (eksprektif).
2. Promosi Penjualan (Sales Promotion)
Promosi penjualan sangat komunikatif karena dapat menciptakan respon audien
terhadap perusahaan. Insentif yang berupa hadiah , kupon undian, potongan harga,
dan lain-lain, dapat mengundang pembeli langsung datang.
3. Relasi Publik (Public Relations)
Karena informasi banyak bersifat berita dari lembaga formal (tv, radio, dsb) atau
dari orang yang dikenal sehingga lebih dipercaya daripada iklan. Akan tetapi
karena sumber informasi bukan dari internal perusahaan maka sulit dikendalikan
agar sesuai dengan tujuan perusahaan. Selain itu relasi publik mampu
menciptakan suasana yang dramatif.
4. Penjualan Personal (Persolnal Selling)
Promosi ini bersifat personal sehingga respontif terhadap prilaku audien.
Penjualan personal mampu membina relasi antara perusahaan dengan konsumen.
5. Identitas Produksi (Product Identity)
Atribut produk mampu menciptakan simbol-simbol yang diharapkan konsumen.
Karena keunggulannya terhadap pesaing, produk mempunyai daya tarik
tersendirisehingga dapat menentukan posisi produk terhadap pesaing-pesainnya.

BAURAN PROMOSI

PERIKLANAN RELASI PENJUALAN IDENTITAS


PROMOSI PUBLIK PERSONAL PRODUK
Massal PENJUALAN
Impersonal Dipercaya
Komunikatif Personal Simbol Merk
Ekspesif Sulit terkendali Daya Tarik
Insentif Respontif
Dramatif Posisi Produk
Mengundang Terbina Relasi

Gambar 2.2.6 a.Karakter Komponen Promotional Mix

11
Berdasarkan karakter personalitas maupun cara pembiayaanya, cara-cara promosi
dapat dibedakan sebagai berikut :
Personal Penjualan personal Publisitas
(ssales, rep, detailer) (umum, relasi, ahli)
Promosi penjualan
(demo, shoe, dsb)
Relasi Publik
Bukan Periklanan Publisitas
Personal (radio, tv, iklan, dsb) (berita, tv, koran)
Promosi Penjualan
(kupon, hadiah, dsb)
Rancangan Produk
(atribut, bungkus)
Biaya Perusahaan Bukan Biaya
Perusahaan
Gambar 2.2.6 b. Klasifikasi Promotional Mix
Dalam penentuan bauran promosi ada beberapa hal yang mesti dipertimbangkan,
diantaranya sebagai berikut :
1. Karakteristik masing-masing alat promosi
2. Sumber daya yang dimiliki perusahaan
3. Tujuan promosi
4. Strategi promosi
5. Karakteristik barang
6. Karakteristik pasar sasaran
7. Tahap siklus kehidupan barang

2.1.7 Anggaran Total


Seringkali anggaran promosi disediakan berdasarkan pada tingkat kemampuan
perusahaan menyediakan dana. Dirancang atas dasar pengeluaran promosi total maupun
atas dasar peralat promosi yang dipergunakanperusahaan. Tetapi sebenarnya sulit untuk
menentukan metode anggaran promosi yang tepat sebagai dasar perhitungannya, karena
kesulitan menentukan pemilihanfaktor-faktor promosi secara pasti. Akan tetapi sebagai
pendekatan perhitungannya, terdapat enam dasar merencanakan anggaran diantaranya :

12
1. Subyektif Perusahaan
Perusahaan menentukan besarnya anggaran berdasarkan pengalaman maupun
pertimbangan subyektif manajemen.
2. Persentase Penjualan Lalu
Dasar penentuan anggaran ini lebih ditekankan pada kemampuan perusahaan
dalam penyediaan dana. Penentuan anggaran berdasarkan persentase tingkat
penjualan yang telah dicapai priode yang lalu.
3. Persentasi penjualan yang akan datang
Perusahaan beranggapan bahwa tingkat penjualan dimasa depan dapat
dikendalikan dari anggaran promosi. Adanya keyakinan bahwa program promosi
yang baik akan efektif berpengaruh terhadap penjualan. Anggaran total
berdasarkan pada persentase tertentu penjualan yang diharapkan.
4. Cadangan perunit
Sekian persen dari biaya total perunit atau dari harga jual adalah merupakan biaya
promosi perunit. Biaya anggaran total adalah kelipatan dari total penjualan barang
yang diharapkan dengan biaya promosi perunit.
5. Tujuan dan kegiatan-kegiatan yang akan dilakukan
Tujuan perlu dijabarkan kedalam beberapa kegiatan, masing-masing kegiatan
akan memerlukan kegiatan tertentu. Secara “build-up method” dilakukan
pemilihan anggaran masing-masing alat promosi kemudian dikembalikan pada
alat promosi secara keseluruhan untuk mencapai tujuan-tujuan (perbagian atau
umum) yang telah diterapkan.
6. Pertimbangan strategi pesaing
Pada kondisi persaingan yang ketat, penentuan besarnya anggaran promosi perlu
dipertimbangkan apa yang dilakukan pesaing. Perusahaan dapat melakukan sama
dengan apa yang dilakukan pesaing (yang telah berhasil) mengembangkan lebih
besar atau lebih rendah dari anggaran pesaing.

2.1.8 Evaluasi dan Pengendalian Kegiatan Promosi


Kegiatan promosi perlu diteliti dan dikendalikan efektivitasnnya, misalnya diteliti efek
promosi untuk mengetahui seberapa besar respon konsumen. Penelitian atas efek promosi
dapat dilakukan langsung (dengan mengukur tingkat kesadaran, penjualan, atau
pembelian ulang), maupun tidak langsung (dengan menyebar angket, menggunakan
media promosi penjualan misalnya angket atau kupon berhadiah).

13
2.1.9 Saluran Komunikasi Pemasaran
Menurut Kotler (2004:614) saluran komunikasi terdiri atas dua jenis, yaitu:
1. Saluran Komunikasi Personal
Saluran komunikasi personal mencakup dua orang atau lebih yang berkomunikasi secara
langsung satu sama lain. Mereka dapat berkomunikasi dengan cara tatap muka, satu orang
dengan banyak (audiens), melalui telepon, atau melalui surat. Saluran komunikasi
personal memperoleh efektivitasnya melalui peluang untuk mengindividualkan penyajian
dan umpan baliknya.
Saluran komunikasi personal dapat berupa :
- Advocate channels, seperti tenaga penjualan dalam sebuah perusahaan
- Expert channels, seperti para ahli dalam bidang-bidang tertentu
- Social channels, seperti tetangga, anggota keluarga, teman, dan rekan
sejawat
Banyak pihak-pihak yang semakin menyadari pengaruh kuat dari “faktor ucapan”
atau “perkataan dari mulut ke mulut (word-of-mouth communication)”, termasuk pihak
perusahaan, mereka mendapatkan informasi yang dapat menciptakan dan mendorong
bisnis baru mereka. Informasi yang mereka dapatkan berasal dari saluran pakar dan
sosial.
2. Saluran Komunikasi Nonpersonal
Saluran komunikasi nonpersonal menyampaikan pesan tanpa melakukan kontak atau
interaksi pribadi. Tetapi dilakukan melalui media, atmosfer, dan acara.

14
BAB III
PENUTUP

3.1. Kesimpulan

Komunikasi pemasaran adalah salah satu kegiatan pemasaran yang berusaha


menyebarkan informasi, pengetahuan, dan atau mengingat pasar sasaran atas parusahaan
maupun produk agar bersedia menerima, membeli, dan setia kepada produk yang
ditawarkan produsen.
Pada kenyataannya tidak semua konsumen mengetahui bagaimana cara untuk
memenuhi kebutuhannya atau tidak menyadari adanya produk yang mampu memenuhi
kebutuhannya. Konsumen mungkin akan aktif mencari informasi tersebut. Pada sisi lain
produsen menyadari situasi tersebut sehingga berusaha mengirim dan menyebarkan
informasi tentang produk (adanya produk baru, manfaat dan kegunaan produk, harga,
dimana dan kapan dapat dibeli, dsb) kepada mereka.
Meskipun telah mengetahui informasi (well informed) belum tentu konsumen
akan memilih dan membeli kembali produk perusahaan karena belum bersedia membeli
sekarang, adanya produk lain yang sejenis,adanya barang pengganti, merasa harga terlalu
mahal, kurang dapat memenuhi kebutuhan, dsb. Produk perlu berbujuk dan mengingatkan
selalu mereka akan membeli maupun memilih kembali produk perusahaan. Untuk semua
itu produsen mesti melakukan kegiatan promosi dengan cara berkomunikasi dengan
konsumen. Karena kegiatan promosi pada dasarnya adalah proses komunikasi antara
produsen dengan konsumen, maka pemahaman komunikasi bagi produsen sangat
diperlukan.

15
BAB VI

DAFTAR PUSTAKA

Koontz, Harold, Donnell Cynlo, Wichrich Heinz, (1995), Manajemen,


Erlangga,Jakarta.

Kotler dan Amstrong, (2004), Prinsip-prinsip Marketing, Edisi Ketujuh,


Penerbit Salemba Empat, Jakarta.

Effendy, Onong Uchjana. (1995). Dasar-Dasar Public Relations, Bandung : Citra


Aditya Bakti

Stoner, James AF dan R Edward Freeman. 1994. Manajemen. Edisi Kelima.


Jilid 2. Jakarta:Intermedia

Kennedy, John. E; R Dermawan Soemanagara., 2006. Marketing


Communication – Taktik dan Strategi. Jakarta. PT Buana Ilmu Populer
(kelompok Gramedia)

Tjiptono, Fandy. 2002. Strategi Pemasaran. Yogyakarta: Penerbit ANDI


Tjiptono, Fandy. 2008. Strategi Pemasaran: Edisi 3. Yogyakarta : Andi Offset

Sutisna. (2001), Perilaku Konsumen dan Komunikasi Pemasaran, Penerbit PT.


Remaja Rosdakarya, Bandung, Cetakan I.

Sutisna. 2002. Perilaku Konsumen dan Strategi Pemasaran, Rosdakarya,


Bandung

Kotler, Philip, (2000),Manajemen Pemasaran,PT. Prenhallindo, Jakarta

Prisgunanto, Ilham. (2006). Komunikasi Pemasaran: Strategi dan Taktik.


Bogor: Ghalia Indonesia

Sumber lain:

elearning.gunadarma.ac.id/docmodul/pemasaran/Bab_9.pdf

elib.unikom.ac.id/.../jbptunikompp-gdl-dadangkusn-16138-3-babii.doc

digilib.unpas.ac.id/files/.../jbptunpaspp-gdl-evinurhaya-2839-2-bab-ii.doc

eprints.uny.ac.id/7834/3/BAB%202-06408144023.pdf

16

Anda mungkin juga menyukai