Anda di halaman 1dari 16

KARYA TULIS ILMIAH

Makalah Ini Disusun Guna Memenuhi Tugas Mata Kuliah Teknik Penulisan
Dosen Pengampu : Afiati Handayu DF

Disusun oleh:
Astika Rahmadhani Pradibta (15140051)
Detin Nararais (15140086)

PROGRAM STUDI ILMU PERPUSTAKAAN


FAKULTAS ADAB DAN ILMU BUDAYA
UNIVERSITS ISLAM NEGERI SUNAN KALIJAGA
YOGYAKARTA
2017
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL........................................................................................ i
DAFTAR ISI.................................................................................................... ii

BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang............................................................................... 1
B. Rumusan Masalah.......................................................................... 2
C. Tujuan............................................................................................ 2

BAB II PEMBAHASAN
A. Pengertian Karya Tulis Ilmiah....................................................... 3
B. Ciri – Ciri Karya Tulis Ilmiah........................................................ 3
C. Jenis dan Contoh Karya Tulis Ilmiah............................................ 5
D. Langkah – Langkah Dalam Penulisan Karya Tulis Ilmiah............ 8

BAB III PENUTUP


A. Kesimpulan.................................................................................... 13

DAFTAR PUSTAKA...................................................................................... 14

ii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Penulisan karya ilmiah merupakan salah satu kegiatan pokok di perguruan
tinggi. 1Pembahasan mengenai penulisan karya ilmiah telah menjadi persoalan yang
serius dikalangan pelajar, baik tingkat menengah hingga perguruan tinggi. Maraknya
isu plagiat dan mudahnya dalam mengakses berbagai informasi melalui internet
menjadi kendala yang cukup berat bagi pengajar maupun pelajar.
Karya ilmiah merupakan karya tulis yang menyajikan gagasan, deskripsi atau
pemecahan masalah secara sistematis, disajikan secara objektif dan jujur, dengan
menggunakan bahasa baku, serta didukung dengan fakta, teori dan bukti-bukti
empirik. Dalam hal ini, karya tulis ilmiah dapat dikatakan sebagai hasil rangkaian
gagasan yang merupakan hasil pemikiran yang didasarkan pada fakta, peristiwa, dan
gejala yang disampaikan secara akurat dan dapat dipertanggungjawabkan. Karya
ilmiah merupakan karya tulis yang isinya berusaha memaparkan suatu pembahasan
secara ilmiah yang dilakukan oleh seorang penulis atau peneliti. Tujuannya untuk
memberitahukan sesuatu hal secara logis dan sistematis kepada para pembaca. Karya
ilmiah biasanya ditulis untuk mencari jawaban mengenai sesuatu hal dan untuk
membuktikan kebenaran tentang sesuatu yang terdapat dalam objek tulisan. Maka
sudah selayaknya, jika tulisan ilmiah sering mengangkat tema seputar hal-hal yang
baru (aktual). Melalui karya pembuatan karya ilmiah, masyarakat akademik pada
suatu perguruan tinggi dapat mengomunikasikan informasi baru, gagasan, kajian, dan
hasil penelitian. Pelaporan karya ilmiah memerlukan suatu pedoman tentang
pembuatan karya ilmiah, khususnya karya tulis ilmiah.
Oleh karena itu, kami mencoba untuk menjelaskan beberapa poin-poin
penting tentang karya tulis ilmiah. Kita tahu bahwa ini adalah dasar bagi kita untuk
menjadi kaum akademis yang mengerti dan paham mengenai bagaimana menulis
karya ilmiah yang baik dan benar.

1
Tanjung, Bahdin Nur dan Ardial, Pedoman Penulisan Karya Ilmiah : Proposal, Skripsi, dan Tesis, (Jakarta:
Prenadamedia group, 2015), hal 1.

1
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan analisis dari berbagai sumber, kami mendapatkan beberapa rumusan masalah.
Adapun rumusan masalah dari makalah ini adalah sebagai berikut :
1. Apa pengertian dari karya tulis ilmiah ?
2. Apa ciri-ciri karya tulis ilmiah ?
3. Apa jenis dan contoh karya tulis ilmiah ?
4. Apa langkah-langkah dalam penulisan karya tulis ilmiah ?

C. Tujuan
Berdasarkan rumusan masalah yang dijadikan pokok pemabahasan, maka dari itu tujuan dari
makalah ini adalah sebagai berikut :
1. Untuk mengetahui dan memahami pengertian karya tulis ilmiah.
2. Untuk mengetahui dan memahami ciri-ciri karya tulis ilmiah.
3. Untuk mengetahui dan memahami jenis dan conth karya tulis ilmiah.
4. Untuk mengetahui dan memahami langkah-langkah dalam penulisan karya tulis
ilmiah

2
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Karya Tulis Ilmiah


Penulisan karya ilmiah merupakan kegiatan wajib dan salah satu bentuk kegiatan
pokok di ruang lingkup perguruan tinggi yang telah diakui dalam bidang ilmu
pengetahuan, teknologi atau seni. Menurut (Dalman:53) karya ilmiah merupakan salah
satu bentuk karya tulis yang dihasilkan oleh seseorang baik melalui hasil pemikiran
maupun hasil penelitian.2 Karya ilmiah ditulis sesuai dengan tata cara ilmiah dan
mengikuti pedoman ataun konversi ilmiah yang telah disepakati atau ditetapkan oleh
suatu lembaga pendidikan tinggi. Karya ilmiah biasanya ditulis untuk mencari jawaban
mengenai sesuatu hal dan untuk membuktikan kebenaran tentang sesuatu yang terdapat
dalam objek tulisan. Maka sudah selayaknyalah, jika tulisan ilmiah sering mengangkat
tema seputar hal-hal yang baru dan belum pernah ditulis orang lain.
Karya ilmiah sebagai sarana komunikasi ilmu pengetahuan yang berbentuk tulisan
menggunakan sistematika yang dapat diterima oleh komunitas keilmuan melalui suatu
sistematika penulisan yang disepakati. Dalam karya ilmiah, ciri-ciri keilmiahan dari suatu
karya harus dapat dipertanggungjawabkan secara empiris dan objektif. Teknik penulisan
ilmiah mempunyai dua aspek yakni gaya penulisan dalam membuat pernyataan ilmiah
serta teknik notasi dalam menyebutkan sumber pengetahuan ilmiah yang digunakan
dalam penulisan.

B. Ciri – Ciri Karya Tulis Ilmiah


Karya ilmiah memiliki ciri-ciri sebagai berikut :
1. Objektif
Keobjektifan ini menampak pada setiap fakta dan data yang diungkapkan berdasarkan
kenyataan yang sebenarnya, tidak dimanipulasi. Juga setiap pernyataan atau simpulan
dan disampaikan berdasarkan bukti-bukti yang bisa dipertanggungjawabkan. Dengan
demikian, siapa pun dapat mengecek (memverifikasi) kebenaran dan keabsahanya.
2
Dalman, Menulis Karya Ilmiah, (Jakarta: PT Rajagrafindo Persada, 2015), hal. 53.

3
2. Netral
Kenetralan ini bisa kita lihat di setiap pernyataan atau penilain bebas tidak terikat
oleh kepentingan-kepentindan tertentu baik kepentingan pribadi maupun kelompok.
Oleh karena itu, pernyataan-pernyataan yang bersifat membujuk atau mempengaruhi
pembaca perlu dihindari.

3. Sistematis
Uraian yang terdapat pada karya ilmiah dikatakan sistematis apabila mengikuti pola
pengembangan tertentu, misalnya pola urutan, klasifikasi, kausalitas, dan sebagainya.
Dengan cara demikian, pembaca akan bisa mengikutinya dengan mudah alur urainya.

4. Logis
Kelogisan ini bisa dilihat dari pola nalar yang digunakannya, pola nalar induktif atau
deduktif. Kalau bermaksud menyimpulkan suatu fakta atau data digunakan pola
induktif; sebaliknya, kalau bermaksud membuktikan suatu teori atau hipotesis
digunakan pola deduktif.

5. Menyajikan fakta (bukan emosi atau perasaan)


Setiap pernyataan, uraian, atau simpulan dalam karya ilmiah harus faktual, yaitu
menyajikan fakta. Oleh karena itu, pernyataan atau ungkapan yang emosional
(menggebu-gebu seperti orang berkampanye, perasaan sedih seperti orang berkabung,
perasaan senang seperti orang mendapatkan hadian, dan lain-lain) hendaknya
dihindari.

6. Tidak Pleonatis
Maksudnya kata-kata yang digunakan tidak berlebihan alias hemat kata-katanya tatu
tidak berbelit-belit (langsung tepat menuju sasaran).

4
7. Bahasa yang digunakan adalah ragam formal
Dalam menulis karya ilmiah tidak boleh menggunakan bahasa ragam santai. Oleh
sebab itu, bahasa yang digunakan adalah bahasa Indonesia formal, yaitu yang baik
dan benar.

C. Jenis dan Contoh Karya Tulis Ilmiah


Pada prinsipnya semua karya ilmiah yaitu hasil dari suatu kegiatan ilmiah. Dalam hal ini,
yang membedakan hanyalah materi, susunan, tujuan, serta panjang pendeknya karya tulis ilmiah
tersebut. Secara garis besar, karya ilmiah diklasifikasikan menjadi dua, yaitu karya ilmiah
pendidikan dan karya ilmiah penelitian. (Arifin, 2006:15). Karya ilmiah pendidikan digunakan
sebagai tugas untuk meresume pelajaran, serta sebagai persyaratan mencapai suatu gelar
pendidikan. Karya ilmiah penelitian terdiri dari beberapa jenis karya ilmiah. Berikut contoh
karya tulis ilmiah :
1. Karya Ilmiah Pendidikan
a. Paper
Paper atau lebih populer dengan sebutan karya tulis, adalah karya
ilmiah berisi ringkasan atau resume dari suatu mata kuliah tertentu atau
ringkasan dari suatu ceramah yang diberikan oleh dosen kepada
mahasiswanya. (Djuroto dan Supriadi, 2002:24). Tujuan pembuatan paper
adalah melatih mahasiswa untuk mengambil intisari dari mata kuliah atau
ceramah yang diajarkan oleh dosen, penulisan paper ini diperdalam
dengan beberapa bab antara lain, Bab I Pendahuluan, Bab II Pemaparan
Data, Bab III Pembahasan atau Analisis, dan Bab IV Penutup yang terdiri
dari kesimpulan dan saran.

b. Praskripsi
Praskripsi adalah karya tulis ilmiah pendidikan yang digunakan
sebagai persyaratan mendapatkan gelar sarjana muda. Karya ilmiah ini
disyaratkan bagi mahasiswa pada jenjang akademik atau setingkat
Diploma 3 (D-3). (Djuroto dan Supriadi, 2002:24).

5
c. Skripsi
Menurut Arifin (2006:26), skripsi adalah karya tulis ilmiah yang
mengemukakan pendapat penulis berdasarkan pendapat orang lain.
Pendapat yang diajukan harus didukung oleh data dan fakta-fakta empiris-
objektif baik berdasarkan penelitian langsung (observasi lapangan)
maupun penelitian tidak langsung (studi kepustakaan). Skripsi ditulis
sebagai syarat mendapatkan gelar S-1. Pembahasan dalam skripsi harus
dilakukan mengikuti alur pemikiran ilmiah, yaitu logis dan empiris.3

d. Tesis
Tesis adalah suatu karya ilmiah yang sifatnya lebih mendalam
daripada skripsi, tesis merupakan syarat untuk mendapatkan gelar
magister (S-2). Penulisan tesis bertujuan mensintesiskan ilmu yang
diperoleh dari perguruan tinggi guna memperluas khazanah ilmu yang
telah didapatkan dari bangku kuliah master, khazanah ini terutama berupa
temuan-temuan baru dari hasil suatu penelitian secara mendalam tentang
suatu hal yang menjadi tema tesis tersebut.

e. Disertasi
Disertasi adalah suatu karya tulis ilmiah yang mengemukakan
suatu dalil yang dapat dibuktikan oleh penulis berdasarkan fakta akurat
dengan analisis terinci. Dalil yang dikemukakan biasanya dipertahankan
oleh penulisannya dari sanggahan-sanggahan sanat guru besar atau penguji
pada suatu perguruan tinggi, disertasi berisi tentang hasil penemuan-
penemuan penulis dengan menggunakan penelitian yang lebih mendalam
terhadap suatu hal yang dijadikan tema disertasi tersebut.

3
Ibid., hal. 16

6
2. Karya Ilmiah Penelitian
a. Makalah Seminar
Makalah seminar meliputi naskah seminar dan naskah bersambung.
1) Naskah Seminar
Naskah seminar adalah karya ilmiah yang berisi uraian dari topik
yang membahas suatu permasalahan yang akan disampaikan dalam forum
seminar. Naskah ini bisa berdasarkan hasil penelitian atau pemikiran
murni dan penulis dalam membahas atau memecahkan permasalahan yang
dijadikan topik atau dibicarakan dalam seminar.

2) Naskah Bersambung
Naskah bersambung sebatas masih berdasarkan ciri-ciri karya
ilmiah, bisa disebut karya tulis ilmiah. Bentuk tulisan bersambung ini juga
mempunyai judul dengan pokok bahasan (topik) yang sama, hanya
penyajiannya saja yang dilakukan secara bersambung, atau bisa juga pada
saat pengumpulan data penelitian dalam waktu yang berbeda.

b. Laporan Hasil Penelitian


Laporan adalah bagian dari bentuk karya tulis ilmiah yang cara
penulisannya dilakukan secara relatif singkat. Laporan ini bisa dikelompokkan
sebagai karya tulis ilmiah karena berisikan hasil dari suatu kegiatan penelitian
meskipun masih dalam tahap awal.

c. Jurnal Penelitian
Jurnal penelitian adalah buku yang terdiri atas karya ilmiah yang isinya
berupa hasil penelitian dan resensi buku. Jurnal penelitian ini harus ditulis
secara teratur dan sebaiknya mendapatkan nomor dari perpustakaan nasional
berupa ISSN (International Standard Serial Number).

7
D. Langkah – Langkah dalam Penulisan Karya Tulis Ilmiah
Menurut The Liang Gie (2002:99) secara garis besar penulisan karya ilmiah
meliputi delapan langkah, yaitu:
1. Mencari ide induk yang akan diungkapkan menjadi karangan.
2. Mengembangbiakkan ide induk dengan membaca, bertukar pikiran, mencatat, dan
merenungkannya sampai tuntas sebagai bahan pemikiran.
3. Memilih salah satu di antara segenap bahan pemikiran itu untuk dijadikan topik
karangan.
4. Membatasi topik dengan sebuah tema tertentu.
5. Merumuskan topik berikut tema karangan menjadisebuah kalimat topik (disebut juga
kalimat ide pokok) dan sekaligus menentukan judul karangan.
6. Mengurai kalimat topik itu menjadi suatu rangka yang mewujudkan garis besar
karangan yang cukup terperinci dan teratur.
7. Mengudar rincian garis besar karangan itu menjadi tulisan alinea-alinea yang masing-
masing terdiri dari serangkaian kalimat sebagai satuannya.
8. Menyempurnakan segenap alinea itu sehingga membentuk karangan yang selesai.

a. Pratulis
Tahap pratulis merupakan tahap yang cukup sulit. Lebih-lebih jika topik yang
akan ditulis adalah ditentukan orang lain dan tidak sesuai dengan minat kita. Pada tahap
pratulis yang harus dilakukan ialah (1) memilih topik dan tema; (2) menentukan judul;
(3) mengumpulkan bahan; (4) membuat outline.

b. Memilih Topik dan Tema


Memilih topik berarti memilih bidang persoalan yang akan dibahas. Pemilihan
topik yang tepat memperjelas kepastian bahwa rencana tulisan pasti akan terselesaikan
dengan cepat dan baik. Topik yang telah dipilih harus dipersempit menjadi tema. Tema
adalah pernyataan inti dari sebuah topik. Berbeda dengan topik, tema langsung menukik
kepada permasalahan inti yang akan dibahas dalam tulisan. 4

4
Ibid., hal. 76

8
Menurut Antoni L. Arifin, ciri-ciri tema tulisan yang baik adalah sebagai berikut:
1) memiliki kejelasan sentral; 2) memiliki kesatuan antara gagasan utama dengan
perincian gagasan pendukung; 3) memiliki keaslian tema pokok persoalan, sudut
pandang, pendekatan, rangkaian kaliamat, dan pilihan-pilihan kata yang digunakan.

c. Menentukan Judul
Mempertimbangkan judul yang menarik itu penting karena judul merupakan
penulisan yang kali pertama dilihat pembaca. Pembaca akan membaca judul untuk
mengetahui isi tulisan. Setelah tahu judulnya apa, pembaca berharap dapat menemukan
apa yang ia cari di tubuh tulisan. Dalam hal ini, judul seakan-akan telah
memberitahukan pembaca tentang pokok persoalan yang diuraikan di badan tulisan.
Oleh karena itu, judul harus mampu menggambarkan isi dari sebuah karya ilmiah secara
spesifik dan jelas.
Jumlah kata dalam judul tidak boleh terlalu panjang dan tidak boleh terlalu
pendek. Kita dapat memakai kata-kata untuk judul berkisar antara 5-12 kata. Jumlah
kata yang terlalu banyak dan bertele-tele sama saja tidak menarik, justru kelihatan
membosankan. Hindari kata-kata yang tidak perlu, pengulangan kata dalam dalam
bentuk lain, dan pemborosan pemborosan keterangan yang sebenarnya sudah diketahui
publik. Hindari penggunaan singkatan dalam judul. Singkatan bisa membuat calon
pembaca salah paham. Oleh karena itu, judul yang baik ialah yang memuat kata-kata
kunci.

d. Mengumpulkan Bahan
Setelah judul karya ilmiah ditentukan, selanjutnya ialah pengumpulan bahan
tulisan. Pengumpulan bahan sangat diperlukan untuk menunjang karya tulis ilmiah agar
terhindar dari kebuntuan ide. Tidak mungkin menulis karya ilmiah hanya dengan
pengalaman empiris dan pemikiran semata.
Secara umum, ada dua jenis bahan tulisan karya ilmiah, yaitu bahan pustaka dan
bahan nonpustaka. Bahan pustaka dapat berupa jurnal, ensiklopedia, prosiding, artikel,
buku teks, hasil penelitian, media cetak, dan arsip. Cara cepat menelusuri bahan pustaka
dapat dengan cara menggunakan kartu katalog atau dengan menggunakan komputer.

9
Dalam mencari bahan pustaka usahakan juga mencari bahan pustaka internasional yang
bereputasi internasional. Utamakan bahan pustaka yang berasal dari negara-negara
maju. Karena di negara maju, perkembangan ilmu pengetahuan menjadi perhatian
utama sehingga karya ilmiah yang dihasilkan sangat berkualitas dibandingkan dengan
negara berkembang. Bahan nonpustaka juga dapat dijadikan bahan tulisan. Bahan
nonpustaka dapat diperoleh dari hasil wawancara, observasi dan angket atau kuesioner.

e. Membuat Outline
Sebelum menulis karya ilmiah sebaiknya membuat outline. Outline adalah
kerangka atau garis besar. Dalam konteks ini, outline adalah rencana penulisan karya
tulis yang berupa garis-garis besar yang tersusun secara sistematis, logis, jelas, dan
terstruktur.
Pembuatan ouline sangat bermanfaat sebagai penunjuk arah tulisan agar tidak
menyimpang dari tujuan yang telah ditentukan. Outline dapat diibaratkan sebagai tanda-
tanda penunjuk arah pada permainan mencari jejak. Singkatnya, outline merupakan
pembimbing selama kita menulis.
Pentingnya membuat outline, yaitu
1. Pembuatan outline akan memperjelas karya ilmiah sehingga mudah
dipelajari.
2. Pembuatan outline akan memastikan karya ilmiah disusun secara utuh dan
total.
3. Pembuatan outline akan memastikan kerapian, keharmonisan, keberimbangan,
dan kelengkapan karya ilmiah.

f. Pembuatan
Pada tahap pembuatan karya ilmiah perlu diperhatikan asas penulisan yang baik.
Penulisan karya ilmiah yang baik mencakup asas kejelasan, keringkasan, ketepatan,
kesatupaduan, pertautan dan penegasan. Tulisan yang baik ialah tulisan yang jelas.
Tulisan yang jelas diharapkan dapat mudah dimengerti atau dipahami oleh pembaca.
Selain itu, kejelasan tulisan juga tidak semata-mata hanya mudah dipahami, tetapi juga
tulisan itu tidak mungkin di salah tafsirkan.

10
Robert Gunning (The Liang Gie, 2002:84-85) mengemukakan sembilan pedoman untuk
menghasilkan karya tulis yang jelas, yaitu
1) Usahakan kalimat-kalimat yang pendek. Panjang rata-rata kalimat dalam suatu
kerangka merupakan sebuah tolok ukur yang penting bagi keterbacaan.
2) Pilihan yang sederhana ketimbang yang rumit. Kata-kata yang sederhana, kalimat
yang sederhana, bahasa yang sederhana lebih meningkatkan keterbacaan sesuatu
karangan.
3) Pilih kata yang umum dikenal. Dalam mengarang pakailah kata-kata yang telah
dikenal masyarakat umum.
4) Hindarilah kata-kata yang tidak perlu.
5) Berilah tindakan dalam kata-kata kerja. Kata-kata yang aktif, yang mengandung
tindakan, yang menunjukkan gerak akan membuat suatu karangan hidup dan
bertenaga untuk menyampaikan informasi yang dimaksud.
6) Pakailah istilah-istilah yang pembaca dapat menggambarkannya.
7) Kaitkan dengan pengalaman pembaca. Karangan yang jelas ialah bilamana dapat
dibaca dan dipahami sesuai dengan latar belakang pengalaman pembaca.
8) Manfaatkan sepenuhnya keanekaragaman .. karangan tidak boleh senada, datar, dan
sepi sehingga membosankan pembaca.
9) Mengaranglah unuk mengungkapkan, bukan untuk mengesankan.

g. Revisi
Setelah karya ilmiah selesai dibuat, tahap penulisan yang tidak boleh terlewatkan
ialah revisi. Revisi berarti pemeriksaan kembali untuk perbaikan. Pada saat revisi kita
dapat menemukan kebiasaan buruk atau kesalahan-kesalahan yang sering dilakukan
ketika menulis.

h. Penyuntingan
merupakan proses atau kegiatan untuk memperbaiki naskah karya tulis dari segi
teknis bahasa. Penyuntingan bertujuan untuk meghasilkan karya ilmiah yang siap
dibaca, mudah dipahami, menarik dan lebih enak dibaca. Kegiatan menyunting diawali

11
dengan kegiatan membaca kembali tulisan yang telah dibuat untuk dicari kesalahan
secara redaksional.
Tahap penyuntingan bertujuan untuk:
1) Melengkapi data yang dirasa masih kurang.
2) Membuang dan mengedit data yang dirasa tidak relevan serta tidak cocok dengan
pokok bahasan karya ilmiah.
3) Mengedit setiap kata-kata dalam karya ilmiah untuk menghindari penyajian bahan-
bahan secara berulang-ulang atau terjadi tumpang tindih antara tulisan satu dengan
tulisan yang lain.
4) Mengedit setiap bahasa yang ada dalam karya tulis ilmiah untuk menghindari
pemakaian bahasa yang kurang efektif. 5

Kerangka Tulisan Ilmiah


Adapun kerangka tulisan ilmiah yang perlu dijadikan sebagai bahan perhatian
bagi penulis karya ilmiah dalam menyusun karya tulisannya adalah sebagai berikut. 6
1. Judul Tulisan
2. Nama dan Alamat Penulis
3. Abstrak
4. Ucapan Terima Kasih
5. Pengantar
6. Permasalahan Penelitian
7. Bahan dan Cara Penelitian
8. Hasil
9. Pembahasan
10. Kesimpulan
11. Daftar Pustaka

5
Barnawi, Teknik Penulisan Karya Ilmiah. (Yogyakarta: Ar-Ruzz Media, 2016), hal. 73
6
Dalman, Menulis Karya Ilmiah, (Jakarta: PT RajaGrafindo Persada, 2015), hal. 51

12
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Sebuah karya ilmiah sebagaimana ditulis dalam makalah ini dari berbagai sumber
adalah salah satu bentuk karya tulis yang dihasilkan oleh seseorang baik melalui hasil
pemikiran maupun hasil penelitian. Karya tersebut merupakan gagasan lengkap, yang
mungkin sangat rumit atau sederhana. Dalam menulis karya ilmiah, seorang penulis
diharapkan mampu untuk mengomunikasikan temuan atau gagasan ilmiahnya secara
lengkap dan gamblang agar mudah dipahami. Persiapan yang seksama dan pemikiran
yang matang dan juga runtut perlu diperhatikan.

Pada dasarnya, tulisan ilmiah dapat berwujud skripsi, tesis, artikel, makalah, dan
berbagai wujud yang lain. Mengingat karya tulis ilmiah adalah laporan tertulis dan
diterbitkan untuk memaparkan hasil laporan penelitian atau pengkajian yang dilakukan
oleh seseorna gatau sebuah tim dengan memebuhi kaidah dan etika keilmuan yang
dikukuhkan dan ditaati oleh masyarakat keilmuan. Sehingga, dari berbagai macam
penelitian tersebut tidak dibenarkan apabila kita menulis karya ilmiah dengan subjektif
atau tidak bisa dipertanggung jawabkan kebenaranya.

13
DAFTAR PUSTAKA

Tanjung, Bahdin Nur dan Ardial. 2015. Pedoman Penulisan Karya Ilmiah. Jakarta:
Prenadamedia Group

Dalman. 2015. Menulis Karya Ilmiah. Jakarta : Rajawali Pers

Barnawi. 2016. Teknik Penulisan Karya Ilmiah. Yogyakarta: Ar-Ruzz Media

14

Anda mungkin juga menyukai