Anda di halaman 1dari 25

MAKALAH

KARYA ILMIAH POPULER


Di susun guna memenuhi tugas dari Bpk Arisul Ulumuddin S.Pd.

Disusun oleh:
Winda Noviani

Finda Dwi Jayanti


Nur Aini
Indiyati Surahmah

FAKULTAS PENDIDIKAN BAHASA DAN SENI


IKIP PGRI SEMARANG
2012

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan YME atas limpahan rahmat dan
karunia-Nya kepada penulis, sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah “karya ilmiah
populer”  ini dengan lancar. Penulisan makalah ini bertujuan untuk memenuhi salah satu tugas
yang diberikan oleh dosen pengampu mata kuliah Penulisan ilmiah Bpk  Arisul Ulumuddin S.Pd.
Penulis harap, dengan membaca makalah ini dapat memberi manfaat bagi para
pembaca pada umumnya. Memang makalah ini masih jauh dari sempurna, maka penulis
mengharapkan kritik dan saran dari pembaca demi perbaikan menuju arah yang lebih baik.

Penulis,
ii
DAFTAR ISI

JUDUL ………………………………………………………………………………………..  i
KATA PENGANTAR………………………………………………………………………… ii
DAFTAR ISI …………………………………………………………………………………. iii
BAB 1 PENDAHULUAN ……………………………………………………………………. 1
A.    Latar Belakang ………………………………………………………………………... 1
B.     Rumusan Masalah …………………………………………………………………….. 2
C.     Manfaat ……………………………………………………………………………….. 2
BAB 2 PEMBAHASAN ………………………………………………………………………  3
A.    Pengertian Karya ilmiah populer……………………………………………………….  3
B.      Perbedaan Tulisan ilmiah popular dengan tulisan ilmiah murni…………………..…..   5
C.     Langkah-langkah dalam menulis karya ilmiah populer………………………………...  6

BAB 3 PENUTUP ……………………………………………………………………………   8


A.    Simpulan ……………………………………………………………………………...   8
B.     Saran …………………………………………………………………………………..  8
DAFTAR PUSTAKA ……………………………………………………………………….... 9

iii
BAB 1
PENDAHULUAN

 A. latar belakang masalah


Menulis pada hakikatnya adalah upaya mengekspresikan apa yang dilihat, dialami, dirasakan,
dan dipikirkan ke dalam bahasa tulisan. Sebagai sebuah proses transfer ilmu dan informasi,
semakin hari aktivitas menulis semakin urgen untuk ditekuni. 
Ada banyak jenis tulisan yang dapat dinikmati di zaman sekarang. Kecanggihan teknologi telah
mewujudkan hal-hal yang dulu hanya menjadi khayalan para pendahulu kita. Hari ini, kumpulan
karya tulis dapat dinikmati dengan mudah. Dari Koran, majalah, jurnal ilmiah, buku-buku fiksi,
hingga internet yang secara cuma-cuma mengobral informasi dan ilmu dari dunia maya.
Perkembangan dunia tulis menulis demikian pesatnya. Bentuk karya tulis semakin berwarna dan
beragam. Tapi hakikatnya, karya tulis terbagi kepada dua pembagian besar: fiksi dan non-fiksi.
Satu diantara jenis tulisan non-fiksi yang banyak kita temukan adalah karya tulis ilmiah populer. 

Istilah karya ilmiah digunakan untuk sebuah tulisan yang mendalam sebagai hasil mengkaji
dengan metode ilmiah. Dalam hal ini bukan berarti bahwa tulisan itu selalu berupa hasil
penelitian ilmiah. Sebagai contoh tulisan yang berupa petunjuk teknik atau bahkan cerita
pengalaman nyata dan pengalaman biasa, yang bukan hasil penelitian ilmiah tetapi disajikan
dalam bentuk yang mendalam sebagai hasil ilmiah. Itulah sebabnya tulisan tentang bagaimana
bercocok tanam jagung, pemeliharaan ikan bandeng, proses pembuatan es, dapat disajikan secara
ilmiah. Sedangkan istilah tulisan ( karya tulis) dimasukkan, untuk menyatakan karangan yang
disusun berdasarkan ide penulisnya yang diperkuat oleh data serta pernyataan dan gagasan orang
lain.

1
C.     Rumusan Masalah
Dari latar belakang di atas maka dalam makalah ini dapat rumusan-rumusan asalah sebagai
berikut:
1. Apakah pengertian Menulis Karya Ilmiah Populer?
2. Apakah perbedaan karya ilmiah murni dengan karya ilmiah populer?
3. Apa ciri-ciri karya ilmiah populer?
4. Bagaimana tahapan dalam menulis karya ilmiah populer?

D.    Manfaat Karya Ilmiah Populer


Dalam menulis makalah ini kami mendapatkan banyak sekali manfaat dari segi akademik
maupun non akademik. Manfaat tersebut diantaranya:
a. Mengetahui seluk beluk Karaya ilmiah populer.
b. Mengetahui langkah-langkah dalam penulisan karya ilmiah populer.
c. Memperkaya wawasan penulis tentang jenis-jenis karya ilmiah.

2
BAB 2
PEMBAHASAN

A.      PENGERTIAN KARYA ILMIAH POPULER

Untuk memahami jenis tulisan ilmiah populer secara lebih dekat, akan lebih baik bila dilakukan
terlebih dahulu pengkajian terhadap pengertian kata: tulisan, ilmiah, dan populer itu sendiri. Dari
sana semoga akan ditemukan makna yang utuh tentang jenis tulisan ini. Berikut pemaparan
ringkas dari ketiga elemen itu.
1. Tulisan
Tulisan, menurut Suseno (dalam http://irsyad82.multiply.com), adalah istilah yang digunakan
untuk menyatakan sebuah karya tulis yang disusun berdasarkan tulisan, karangan, dan
pernyataan gagasan orang lain. Orang yang menyusun kembali hal-hal yang sudah dikemukakan
orang lain itu disebut penulis. Ia bukan pengarang. Sebab ia memang hanya mengkompilasikan
(meringkas dan menggabungkan menjadi satu) pelbagai bahan informasi sedemikian rupa
sehingga tercipta sebuah cerita baru lagi yang lebih utuh. 
2. Ilmiah
Karya ilmiah adalah suatu karya yang memuat dan mengkaji suatu masalah tertentu dengan
menggunakan kaidah-kaidah keilmuan. Artinya, karya ilmiah menggunakan metode ilmiah
dalam membahas permasalahan, menyajikan kajiannya dengan bahasa baku dan tata tulis ilmiah,
serta menggunakan prinsip-prinsip keilmuan yang lain seperti objektif, logis, empiris
(berdasarkan fakta), sistematis, lugas, jelas, dan konsisten. Pada mulanya karya tulis ilmiah
adalah tulisan yang didasarkan atas penelitian ilmiah. Namun belakangan mulai berkembang
suatu paradigma baru bahwa suatu karya tulis ilmiah tidak harus didasarkan atas penelitaian
ilmiah saja, melaikan juga suatu kajian terhadap suatu masalah yang dianalisis oleh ahlinya
secara professional.
Contoh dari karya tulis ilmiah seperti definisi di atas adalah makalah (paper), artikel ilmiah,
Skripsi, tesis, disertasi, dan lain-lain. 
                                                                         3
3. Populer
Dalam Kamus Bahasa Indonesia disebutkan bahwa Populer berarti dikenal dan disukai orang
banyak (umum). Bisa juga berarti sesuai dengan kebutuhan masyarakat pada umumnya, atau
mudah dipahami orang banyak. Istilah popular merujuk kepada penggunaan bahasa yang popular
lebih santai, padat, serta mudah dicerna oleh masyarakat pembacanya yang begitu beragam.
Menurut Ajusniye (dalam http://ajusniye.multiply.com) karya imiah popular adalah karangan
ilmiah yang berisi pembicaraan tentang ilmu pengetahuan dengan teknik penyajian yang
sederhana mengenai hal – hal kehidupan sehari – hari. 
“Tulisan ilmiah: tulisan yang didasari oleh hasil pengamatan, peninjauan, penelitian dalam
bidang tertentu, disusun menurut metode tertentu dengan sistematika penulisan yang bersantun
bahasa dan isinya dapat di pertanggung jawabkan kebenarannya/ keilmiahannya”. (Eko Susilo,
M. 1995:11).

Sementara itu menurut KBBI (2002 : 370-371) disebutkan bahwa kata ilmiah diartikan sebagai
bersifat ilmu atau memenuhi syarat (kaidah) ilmu pengetahuan, sedangakan ilmiah popular
diartikan sebagai mengunakan bahasa umum sehingga mudah dipahami oleh masyarakat awam.
Istilah ilmiah popular biasanya dikaitkan dengan artikel atau gaya penulisan karya ilmiah.
Setelah pemaparan singkat ini, kiranya dapat ditarik kesimpulan yang semoga komprehensif
tentang apa yang dimaksud dengan karya tulis ilmiah popular. Seperti yang dikatakan di atas,
bahwa secara otomatis popular  proses reduksi makna ilmiah dari makna aslinya ketika
digandengkan dengan kata popular. Bila karya ilmiah di satu sisi kita sebut adalah nash umum,
maka kata-kata popular adalah takhsishnya. Maka karya tulis ilmiah popular adalah karya tulis
yang berpegang kepada standar ilmiah, tetapi ditampilkan dengan bahasa umum sehingga mudah
dipahami oleh masyarakat awam.
4
B. Perbedaan Tulisan ilmiah popular dengan tulisan ilmiah murni
Perbedaan antara ilmiah populer dengan ilmiah murni (skripsi, tesis, desertasi, dan lain-
lain) terletak pada bahasa penyampaian yang digunakan. Karya tulis ilmiah murni ditampilkan
dalam bahasa baku dan sangat terikat dengan kaidah bahasa Indonesia resmi. Sementara ilmiah
populer ditampilkan dengan bahasa yang lebih luwes, serta dapat dipahami masyarakat umum. 
Dari segi topik bahasan, tulisan ilmiah populer cenderung membahas permasalahan yang
berkaitan dengan masyarakat di sekitarnya Berbeda dengan karya tulis ilmiah murni yang lebih
sering berkutat dalam bidang ilmiah yang jauh dari jangkauan masyarakat awam. 
Secara ringkas, ciri-ciri karya ilmiah dapat diuraikan sebagai berikut.
1. Bahan : Menyajikan fakta yang benar / objektif, dapat dibuktikan 
2. Penyajian : Menggunakan bahasa yang cermat (formal dan konkret), sistematis (sesuai dengan
langkah kerja).
3. Sikap Penulis : Jujur (tidak berlebih-lebihan atau mengurangi ssuatu); objektif (tidak mengejar
keuntungan pribadi). 
4. Penyimpulan : berdasarkan fakta dan tidak emotif.
Isi ( batang tubuh ) sebuah karya ilmiah harus memenuhi syarat metode ilmiah. Seperti yang
diungkapkan oleh John Dewey ada 5 langkah pokok proses ilmiah.
1. Mengenali dan merumuskan masalah
2. Menyusun kerangka berpikir dalam rangka penarikan hipotesis.
3. Merumuska hipotesis ( dugaan hasil sementara )
4. Menguji hipotesis
5. Menarik kesimpulan
Secara terperinci, ciri – ciri karya ilmiah populer diurutkan sebagai berikut.
1. Bahan : Menyajikan fakta objektif
2. Penyajian : Menggunakan bahasa yang cermat,tidak terlalu formal tapi tetap taat asas, disusun
secara sistematis; tidak memuat hipotesis.
3. Sikap Penulis : Tidak memancing pertanyaan – pertanyaan yang meragukan, mengimbau
perasaan pembaca agar seolah – olah mereka menghindari sendiri.
4. Penyimpulan : memberikan fakta bebicara sendiri sekalipun didahului dengan membimbing
dan mendorong pembacanya untuk berpikir tentang aplikasi.
                                                                           5

C.         Langkah-langkah dalam menulis karya ilmiah populer


Secara umum, sekurang-kurangnya ada tiga proses menulis yang ditawarkan oleh Nunan yakni:
(1) tahap pra-penulisan, (2) tahap penulisan, dan (3) tahap perbaikan (editing). Dalam prakteknya
proses ini akan menjadi empat tahap, yaitu: 
(1) tahap persiapan (pra-penulisan)
(2) tahap inkubasi 
(3) tahap iluminasi 
(4) tahap verifikasi/evaluasi
Hampir semua proses menulis (esai, opini/artikel, karya ilmiah, artistic, dan lain-lain) melalui
keempat tahap ini. Berikut paparan keempat fase ini: 
Pertama, tahap persiapan atau prapenulisan adalah ketika penulis menyiapkan diri,
mengumpulkan informasi, merumuskan masalah, menentukan fokus, mengolah informasi,
menarik tafsiran terhadap realitas yang dihadapinya, berdiskusi, membaca, mengamati, dan lain-
lain yang memperkaya masukan kognitif yang akan diproses selanjutnya. 
Kedua, tahap inkubasi adalah ketika pembelajar memproses informasi yang dimilikinya
sedemikian rupa, sehingga mengantarkannya pada ditemukannya pemecahan masalah atau jalan
keluar yang dicarinya. Proses inkubasi ini analog dengan ayam yang mengerami telurnya sampai
telur menetas menjadi anak ayam. 
Ketiga, tahap iluminasi adalah ketika datangnya inspirasi atau insight, yaitu gagasan datang
seakan-akan tiba-tiba dan berloncatan dari pikiran kita. Pada saat ini, apa yang telah lama kita
pikirkan menemukan pemecahan masalah atau jalan keluar. Jika hal-hal itu terjadi, sebaiknya
gagasan yang muncul dan amat dinantikan itu segera dicatat, jangan dibiarkan hilang kembali
sebab momentum itu biasanya tidak berlangsung lama. Keempat, tahap terakhir yaitu verifikasi,
apa yang dituliskan sebagai hasil dari tahap iluminasi itu diperiksa kembali, diseleksi, dan
disusun sesuai dengan fokus tulisan. Mungkin ada bagian yang tidak perlu dituliskan, atau ada
hal-hal yang perlu ditambahkan, dan lain-lain.

6
Mungkin juga ada bagian yang mengandung hal-hal yang peka, sehingga perlu dipilih kata-kata
atau kalimat yang lebih sesuai, tanpa menghilangkan esensinya.
Sejalan dengan pendapat diatas Dalman (2009 : 79) menyebutkan bahwa bagian penulisan karya
ilmiah dibatasi dengan penguasaan jenis tulisan, penguasaan paragraf dan penguasaan komposisi
atau esai. Langkah-langkah tersebut yaitu:
1. Paragraf
Paragraf yang baik harus memenuhi unsur: (1) kalimat topik dijelaskan secara tegas ide
pembatasan, (2) memiliki kalimat pengembang, (3) memiliki kalimat penyimpul, (4) memiliki
koherensi, dan (5) memiliki keutuhan.
2. Komposisi atau esai
Komposisi ialah tulisan yang terdiri atas 3 sampai 5 paragraf karena sifatnya uraian bebas,
komposisi biasa disebut dengan esai. Dalam bentuk lain, komposisi ini berupa tulisan opini
untuk surat kabar, kolom majalah, teks pidato, ulasan buku, atau komentar. Jenis wacana dalam
tulisan ini umumnya eksposisi dan argumentasi
3. Pengembangan komposisi
Sama dengan struktur paragraf, struktur komposisi terdiri atas: pembuka, isi dan penutup.
7
BAB 3
PENUTUP

A.Simpulan 
            Perlu ditekankan bahwa sebagai sebuah titian yang menjembatani dunia ilmiah dengan
masyarakat umum, tulisan ilmiah populer memiliki peran penting dalam misi pencerdasan
kehidupan umat. Standar kecanggihan sebuah tulisan ilmiah populer tidaklah terletak pada
bahasa ilmiah yang bejibun dan membingungkan. Justru ia menemukan nilainya di pemilihan
bahasa yang mampu dicerna orang banyak. Di situlah ia menemukan hakikat populer yang
melekat di ujung namanya.

B. Saran
            Selamat berjuang dan berkarya. Tulisan yang bagus tidak serta muncul dengan
simsalabim, tapi melalui proses panjang yang membutuhkan kesabaran membaja. Di sanalah
justru nilai jihadnya terkandung.

8
DAFTAR PUSTAKA

Ajusniye 2005. Perbedaan Tulisan Ilmiah Populer dengan Tulisan Ilmiah Murni. (online)
tersedia:http://ajusniye.multiply.com/journal/item/.di unduh 22/4/2012.
Hakim, M. Arief. 2004. Menulis Artikel di Media, Dari Pemula Sampai Mahir. Bandung:
Nuansa Cendekia.
Irsyad Azizi. 2007. Mengenal Karya Tulis Ilmiah Populer. (online)
MAKALAH
KARYA ILMIAH POPULER
Di susun guna memenuhi tugas dari Bpk Arisul Ulumuddin S.Pd.

Disusun oleh:
Winda Noviani
Finda Dwi Jayanti
Nur Aini
Indiyati Surahmah

FAKULTAS PENDIDIKAN BAHASA DAN SENI


IKIP PGRI SEMARANG
2012

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan YME atas limpahan rahmat dan
karunia-Nya kepada penulis, sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah “karya ilmiah
populer”  ini dengan lancar. Penulisan makalah ini bertujuan untuk memenuhi salah satu tugas
yang diberikan oleh dosen pengampu mata kuliah Penulisan ilmiah Bpk Arisul Ulumuddin S.Pd.
Penulis harap, dengan membaca makalah ini dapat memberi manfaat bagi para
pembaca pada umumnya. Memang makalah ini masih jauh dari sempurna, maka penulis
mengharapkan kritik dan saran dari pembaca demi perbaikan menuju arah yang lebih baik.

Penulis,

ii
DAFTAR ISI

JUDUL ………………………………………………………………………………………..  i
KATA PENGANTAR………………………………………………………………………… ii
DAFTAR ISI …………………………………………………………………………………. iii
BAB 1 PENDAHULUAN ……………………………………………………………………. 1
A.    Latar Belakang ………………………………………………………………………... 1
B.     Rumusan Masalah …………………………………………………………………….. 2
C.     Manfaat ……………………………………………………………………………….. 2
BAB 2 PEMBAHASAN ………………………………………………………………………  3
A.    Pengertian Karya ilmiah populer……………………………………………………….  3
B.      Perbedaan Tulisan ilmiah popular dengan tulisan ilmiah murni…………………..…..   5
C.     Langkah-langkah dalam menulis karya ilmiah populer………………………………...  6

BAB 3 PENUTUP ……………………………………………………………………………   8


A.    Simpulan ……………………………………………………………………………...   8
B.     Saran …………………………………………………………………………………..  8
DAFTAR PUSTAKA ……………………………………………………………………….... 9

iii
BAB 1
PENDAHULUAN

 A. latar belakang masalah


Menulis pada hakikatnya adalah upaya mengekspresikan apa yang dilihat, dialami, dirasakan,
dan dipikirkan ke dalam bahasa tulisan. Sebagai sebuah proses transfer ilmu dan informasi,
semakin hari aktivitas menulis semakin urgen untuk ditekuni. 
Ada banyak jenis tulisan yang dapat dinikmati di zaman sekarang. Kecanggihan teknologi telah
mewujudkan hal-hal yang dulu hanya menjadi khayalan para pendahulu kita. Hari ini, kumpulan
karya tulis dapat dinikmati dengan mudah. Dari Koran, majalah, jurnal ilmiah, buku-buku fiksi,
hingga internet yang secara cuma-cuma mengobral informasi dan ilmu dari dunia maya.
Perkembangan dunia tulis menulis demikian pesatnya. Bentuk karya tulis semakin berwarna dan
beragam. Tapi hakikatnya, karya tulis terbagi kepada dua pembagian besar: fiksi dan non-fiksi.
Satu diantara jenis tulisan non-fiksi yang banyak kita temukan adalah karya tulis ilmiah populer. 

Istilah karya ilmiah digunakan untuk sebuah tulisan yang mendalam sebagai hasil mengkaji
dengan metode ilmiah. Dalam hal ini bukan berarti bahwa tulisan itu selalu berupa hasil
penelitian ilmiah. Sebagai contoh tulisan yang berupa petunjuk teknik atau bahkan cerita
pengalaman nyata dan pengalaman biasa, yang bukan hasil penelitian ilmiah tetapi disajikan
dalam bentuk yang mendalam sebagai hasil ilmiah. Itulah sebabnya tulisan tentang bagaimana
bercocok tanam jagung, pemeliharaan ikan bandeng, proses pembuatan es, dapat disajikan secara
ilmiah. Sedangkan istilah tulisan ( karya tulis) dimasukkan, untuk menyatakan karangan yang
disusun berdasarkan ide penulisnya yang diperkuat oleh data serta pernyataan dan gagasan orang
lain.

1
C.     Rumusan Masalah
Dari latar belakang di atas maka dalam makalah ini dapat rumusan-rumusan asalah sebagai
berikut:
1. Apakah pengertian Menulis Karya Ilmiah Populer?
2. Apakah perbedaan karya ilmiah murni dengan karya ilmiah populer?
3. Apa ciri-ciri karya ilmiah populer?
4. Bagaimana tahapan dalam menulis karya ilmiah populer?

D.    Manfaat Karya Ilmiah Populer


Dalam menulis makalah ini kami mendapatkan banyak sekali manfaat dari segi akademik
maupun non akademik. Manfaat tersebut diantaranya:
a. Mengetahui seluk beluk Karaya ilmiah populer.
b. Mengetahui langkah-langkah dalam penulisan karya ilmiah populer.
c. Memperkaya wawasan penulis tentang jenis-jenis karya ilmiah.

2
BAB 2
PEMBAHASAN

A.      PENGERTIAN KARYA ILMIAH POPULER

Untuk memahami jenis tulisan ilmiah populer secara lebih dekat, akan lebih baik bila dilakukan
terlebih dahulu pengkajian terhadap pengertian kata: tulisan, ilmiah, dan populer itu sendiri. Dari
sana semoga akan ditemukan makna yang utuh tentang jenis tulisan ini. Berikut pemaparan
ringkas dari ketiga elemen itu.

1. Tulisan
Tulisan, menurut Suseno (dalam http://irsyad82.multiply.com), adalah istilah yang digunakan
untuk menyatakan sebuah karya tulis yang disusun berdasarkan tulisan, karangan, dan
pernyataan gagasan orang lain. Orang yang menyusun kembali hal-hal yang sudah dikemukakan
orang lain itu disebut penulis. Ia bukan pengarang. Sebab ia memang hanya mengkompilasikan
(meringkas dan menggabungkan menjadi satu) pelbagai bahan informasi sedemikian rupa
sehingga tercipta sebuah cerita baru lagi yang lebih utuh. 
2. Ilmiah
Karya ilmiah adalah suatu karya yang memuat dan mengkaji suatu masalah tertentu dengan
menggunakan kaidah-kaidah keilmuan. Artinya, karya ilmiah menggunakan metode ilmiah
dalam membahas permasalahan, menyajikan kajiannya dengan bahasa baku dan tata tulis ilmiah,
serta menggunakan prinsip-prinsip keilmuan yang lain seperti objektif, logis, empiris
(berdasarkan fakta), sistematis, lugas, jelas, dan konsisten. Pada mulanya karya tulis ilmiah
adalah tulisan yang didasarkan atas penelitian ilmiah. Namun belakangan mulai berkembang
suatu paradigma baru bahwa suatu karya tulis ilmiah tidak harus didasarkan atas penelitaian
ilmiah saja, melaikan juga suatu kajian terhadap suatu masalah yang dianalisis oleh ahlinya
secara professional.
Contoh dari karya tulis ilmiah seperti definisi di atas adalah makalah (paper), artikel ilmiah,
Skripsi, tesis, disertasi, dan lain-lain. 
                                                                         3
3. Populer
Dalam Kamus Bahasa Indonesia disebutkan bahwa Populer berarti dikenal dan disukai orang
banyak (umum). Bisa juga berarti sesuai dengan kebutuhan masyarakat pada umumnya, atau
mudah dipahami orang banyak. Istilah popular merujuk kepada penggunaan bahasa yang popular
lebih santai, padat, serta mudah dicerna oleh masyarakat pembacanya yang begitu beragam.
Menurut Ajusniye (dalam http://ajusniye.multiply.com) karya imiah popular adalah karangan
ilmiah yang berisi pembicaraan tentang ilmu pengetahuan dengan teknik penyajian yang
sederhana mengenai hal – hal kehidupan sehari – hari. 
“Tulisan ilmiah: tulisan yang didasari oleh hasil pengamatan, peninjauan, penelitian dalam
bidang tertentu, disusun menurut metode tertentu dengan sistematika penulisan yang bersantun
bahasa dan isinya dapat di pertanggung jawabkan kebenarannya/ keilmiahannya”. (Eko Susilo,
M. 1995:11).

Sementara itu menurut KBBI (2002 : 370-371) disebutkan bahwa kata ilmiah diartikan sebagai
bersifat ilmu atau memenuhi syarat (kaidah) ilmu pengetahuan, sedangakan ilmiah popular
diartikan sebagai mengunakan bahasa umum sehingga mudah dipahami oleh masyarakat awam.
Istilah ilmiah popular biasanya dikaitkan dengan artikel atau gaya penulisan karya ilmiah.
Setelah pemaparan singkat ini, kiranya dapat ditarik kesimpulan yang semoga komprehensif
tentang apa yang dimaksud dengan karya tulis ilmiah popular. Seperti yang dikatakan di atas,
bahwa secara otomatis popular  proses reduksi makna ilmiah dari makna aslinya ketika
digandengkan dengan kata popular. Bila karya ilmiah di satu sisi kita sebut adalah nash umum,
maka kata-kata popular adalah takhsishnya. Maka karya tulis ilmiah popular adalah karya tulis
yang berpegang kepada standar ilmiah, tetapi ditampilkan dengan bahasa umum sehingga mudah
dipahami oleh masyarakat awam.

4
B. Perbedaan Tulisan ilmiah popular dengan tulisan ilmiah murni
Perbedaan antara ilmiah populer dengan ilmiah murni (skripsi, tesis, desertasi, dan lain-
lain) terletak pada bahasa penyampaian yang digunakan. Karya tulis ilmiah murni ditampilkan
dalam bahasa baku dan sangat terikat dengan kaidah bahasa Indonesia resmi. Sementara ilmiah
populer ditampilkan dengan bahasa yang lebih luwes, serta dapat dipahami masyarakat umum. 
Dari segi topik bahasan, tulisan ilmiah populer cenderung membahas permasalahan yang
berkaitan dengan masyarakat di sekitarnya Berbeda dengan karya tulis ilmiah murni yang lebih
sering berkutat dalam bidang ilmiah yang jauh dari jangkauan masyarakat awam. 
Secara ringkas, ciri-ciri karya ilmiah dapat diuraikan sebagai berikut.
1. Bahan : Menyajikan fakta yang benar / objektif, dapat dibuktikan 
2. Penyajian : Menggunakan bahasa yang cermat (formal dan konkret), sistematis (sesuai dengan
langkah kerja).
3. Sikap Penulis : Jujur (tidak berlebih-lebihan atau mengurangi ssuatu); objektif (tidak mengejar
keuntungan pribadi).
4. Penyimpulan : berdasarkan fakta dan tidak emotif.
Isi ( batang tubuh ) sebuah karya ilmiah harus memenuhi syarat metode ilmiah. Seperti yang
diungkapkan oleh John Dewey ada 5 langkah pokok proses ilmiah.
1. Mengenali dan merumuskan masalah
2. Menyusun kerangka berpikir dalam rangka penarikan hipotesis.
3. Merumuska hipotesis ( dugaan hasil sementara )
4. Menguji hipotesis
5. Menarik kesimpulan
Secara terperinci, ciri – ciri karya ilmiah populer diurutkan sebagai berikut.
1. Bahan : Menyajikan fakta objektif
2. Penyajian : Menggunakan bahasa yang cermat,tidak terlalu formal tapi tetap taat asas, disusun
secara sistematis; tidak memuat hipotesis.
3. Sikap Penulis : Tidak memancing pertanyaan – pertanyaan yang meragukan, mengimbau
perasaan pembaca agar seolah – olah mereka menghindari sendiri.
4. Penyimpulan : memberikan fakta bebicara sendiri sekalipun didahului dengan membimbing
dan mendorong pembacanya untuk berpikir tentang aplikasi.
                                                                           5

C.         Langkah-langkah dalam menulis karya ilmiah populer


Secara umum, sekurang-kurangnya ada tiga proses menulis yang ditawarkan oleh Nunan yakni:
(1) tahap pra-penulisan, (2) tahap penulisan, dan (3) tahap perbaikan (editing). Dalam prakteknya
proses ini akan menjadi empat tahap, yaitu: 
(1) tahap persiapan (pra-penulisan)
(2) tahap inkubasi 
(3) tahap iluminasi 
(4) tahap verifikasi/evaluasi
Hampir semua proses menulis (esai, opini/artikel, karya ilmiah, artistic, dan lain-lain) melalui
keempat tahap ini. Berikut paparan keempat fase ini: 
Pertama, tahap persiapan atau prapenulisan adalah ketika penulis menyiapkan diri,
mengumpulkan informasi, merumuskan masalah, menentukan fokus, mengolah informasi,
menarik tafsiran terhadap realitas yang dihadapinya, berdiskusi, membaca, mengamati, dan lain-
lain yang memperkaya masukan kognitif yang akan diproses selanjutnya. 
Kedua, tahap inkubasi adalah ketika pembelajar memproses informasi yang dimilikinya
sedemikian rupa, sehingga mengantarkannya pada ditemukannya pemecahan masalah atau jalan
keluar yang dicarinya. Proses inkubasi ini analog dengan ayam yang mengerami telurnya sampai
telur menetas menjadi anak ayam. 
Ketiga, tahap iluminasi adalah ketika datangnya inspirasi atau insight, yaitu gagasan datang
seakan-akan tiba-tiba dan berloncatan dari pikiran kita. Pada saat ini, apa yang telah lama kita
pikirkan menemukan pemecahan masalah atau jalan keluar. Jika hal-hal itu terjadi, sebaiknya
gagasan yang muncul dan amat dinantikan itu segera dicatat, jangan dibiarkan hilang kembali
sebab momentum itu biasanya tidak berlangsung lama. Keempat, tahap terakhir yaitu verifikasi,
apa yang dituliskan sebagai hasil dari tahap iluminasi itu diperiksa kembali, diseleksi, dan
disusun sesuai dengan fokus tulisan. Mungkin ada bagian yang tidak perlu dituliskan, atau ada
hal-hal yang perlu ditambahkan, dan lain-lain.

6
Mungkin juga ada bagian yang mengandung hal-hal yang peka, sehingga perlu dipilih kata-kata
atau kalimat yang lebih sesuai, tanpa menghilangkan esensinya.
Sejalan dengan pendapat diatas Dalman (2009 : 79) menyebutkan bahwa bagian penulisan karya
ilmiah dibatasi dengan penguasaan jenis tulisan, penguasaan paragraf dan penguasaan komposisi
atau esai. Langkah-langkah tersebut yaitu:
1. Paragraf
Paragraf yang baik harus memenuhi unsur: (1) kalimat topik dijelaskan secara tegas ide
pembatasan, (2) memiliki kalimat pengembang, (3) memiliki kalimat penyimpul, (4) memiliki
koherensi, dan (5) memiliki keutuhan.
2. Komposisi atau esai
Komposisi ialah tulisan yang terdiri atas 3 sampai 5 paragraf karena sifatnya uraian bebas,
komposisi biasa disebut dengan esai. Dalam bentuk lain, komposisi ini berupa tulisan opini
untuk surat kabar, kolom majalah, teks pidato, ulasan buku, atau komentar. Jenis wacana dalam
tulisan ini umumnya eksposisi dan argumentasi
3. Pengembangan komposisi
Sama dengan struktur paragraf, struktur komposisi terdiri atas: pembuka, isi dan penutup.

7
BAB 3
PENUTUP

A.Simpulan 
           Perlu ditekankan bahwa sebagai sebuah titian yang menjembatani dunia ilmiah dengan
masyarakat umum, tulisan ilmiah populer memiliki peran penting dalam misi pencerdasan
kehidupan umat. Standar kecanggihan sebuah tulisan ilmiah populer tidaklah terletak pada
bahasa ilmiah yang bejibun dan membingungkan. Justru ia menemukan nilainya di pemilihan
bahasa yang mampu dicerna orang banyak. Di situlah ia menemukan hakikat populer yang
melekat di ujung namanya.

B. Saran
           Selamat berjuang dan berkarya. Tulisan yang bagus tidak serta muncul dengan
simsalabim, tapi melalui proses panjang yang membutuhkan kesabaran membaja. Di sanalah
justru nilai jihadnya terkandung.

8
DAFTAR PUSTAKA

Ajusniye 2005. Perbedaan Tulisan Ilmiah Populer dengan Tulisan Ilmiah Murni. (online)
tersedia:http://ajusniye.multiply.com/journal/item/.di unduh 22/4/2012.
Hakim, M. Arief. 2004. Menulis Artikel di Media, Dari Pemula Sampai Mahir. Bandung:
Nuansa Cendekia.
Irsyad Azizi. 2007. Mengenal Karya Tulis Ilmiah Populer. (online)
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR
FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN
IKIP PGRI MADIUN
2014

KATA PENGANTAR

Syukur Alhamdulillah kehadirat Allah SWT yang telah memberikan taufik serta
hidayah-Nya kepada kita semua sehingga bisa menyelesaikan makalah ini dengan lancar dan
melalui proses yang sesuai. Makalah ini kami susun untuk memenuhi tugas mata kuliah Profesi
Pendidikan yang berjudul “ARTIKEL ILMIAH POPULER”, dengan harapan makalah ini dapat
bermanfaat untuk memperluas pengetahuan bagi diri kami ataupun dari semua pihak.
Dengan segala kerendahan hati, kami ingin menyampaikan rasa hormat dan terima
kasih kepada Drs. Edi Siswanto, M.Pd. sebagai guru mata kuliah Profesi Pendidikan yang telah
membimbing kami. Semoga bimbingan yang telah diberikan dapat bermanfaat untuk kami
sebagai bekal masa depan nantinya.
Penyusun menyadari bahwa dalam pembuatan makalah ini masih terdapat beberapa
kekurangan. Oleh karena itu penyusun mengharap kritik dan saran yang bersifat membangun
demi kesempurnaan penyusunan makalah ini bagi kami khususnya dan bagi pembaca pada
umumnya.  

                                                                        Madiun,  1 Desember  2014

                   Penyusun

DAFTAR ISI
Halam Judul............................................................................................................... i
Kata Pengantar........................................................................................................... ii
Daftar Isi ...................................................................................................................  iii
Bab I PENDAHULUAN.......................................................................................... 1
a.Latar Belakang............................................................................................ 1
b.Rumusan Masalah....................................................................................... 2
c.Tujuan.......................................................................................................... 2
BAB II PEMBAHASAN.......................................................................................... 3
a.Pengertian Artikel Ilmiah Populer............................................................... 3
b.Karakteristik Penulisan Artikel Ilmiah Populer........................................... 4
c.Struktur Tulisan........................................................................................... 5
d.Tahapan Menulis......................................................................................... 7
e.Sistematika.................................................................................................. 9
BAB III PENUTUP.................................................................................................. 15
a.Kesimpulan.................................................................................................. 15
Daftar Pustaka........................................................................................................... 16

  BAB I
PENDAHULUAN

A.      Latar Belakang


Manusia sebagai makhluk budaya berusaha melestarikan ilmu yang diperolehnya.
Tujuannya ialah khazanah ilmu yang sangat berharga itu dimanfaatkan tidak hanya oleh
penemuannya atau sekelompok orang, tetapi dapat dimanfaatkan oleh umat manusia, baik
manusia kini maupun manusia yang akan datang. Dan salah satu cara melestarikan ilmu tersebut
adalah dengan kegiatan menulis. Menulis mmerupakan suatu kegiatan untuk menciptakan suatu
catatan atau informasi pada suatu media dengan menggunakan aksara. Menulis bisa dilakukan
dikertas dengan menggunakan alat-alat seperti pena atau pensil.
Kegiatan menulis berkembang pesat sejak diciptakannya teknik percetakkan yang
menyebabkan orang makin giat menulis karena karya mereka mudah diterbitkan. Tetapi dewasa
ini tumpulnya kreativitas kemampuan baca-tulis membuahkan simpulan tentang aktivitas
menulis, yang tampaknya menjadi kendala dengan tingkat keseriusan yang tinggi. Bukan hanya
karena banyaknya insan cendekia yang mulai malas mengembangkan kemampuannya dalam
menulis tetapi juga karena tulisan yang telah dibuat tidak dipublikasikan sehingga tidak akan
banyak manfaatnya, karena jumlah ekslempar laporannya yang terbatas tidak banyak dibaca
orang, dan mungkin hanya disimpan sebagai bahan dokumentasi.
Oleh karena itu sebaiknya hasil tulisan dipublikasikan. Ada dua cara untuk
mempublikasikan hasil tulisan yaitu dengan menerbitkannya dalam bentuk buku atau
mengubahnya dalam bentuk artikel ilmiah populer. Dan biasanya banyak yang memilih untuk
mempublikasikannya dalam bentuk artikel ilmiah populer. Mengapa artikel ilmiah populer?
Karena perbedaan dari buku dan artikel tentu sangat berbeda dimana penulis akan berpikir dalam
bentuk buku tentu yang ditulis akan sangat banyak, berbeda dengan artikel ilmiah populer. Nah,
agar lebih jelas dalam pembahasan selanjutnya akan dibahas tentang artikel ilmiah populer.

B.      Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas, maka rumusan masalahnya adalah:
1.    Apakah yang dimaksud dengan Artikel Ilmiah Populer?
2.    Apa saja karakteristik penulisan Artikel Ilmiah Populer?
3.    Bagaimana struktur penulisan Artikel Ilmiah Populer?
4.    Bagaimana tahap-tahap menulis Artikel Ilmiah Populer?
5.    Bagaimana sistematika Artikel Ilmiah Populer?

C.      Tujuan
Berdasarkan rumusan masalah di atas, maka tujuan dalam  makalah ini adalah:
1.    Untuk mengetahui pengertian Artikel Ilmiah Populer.
2.    Untuk mengetahui apa saja karakteristik penulisan Artikel Ilmiah Populer.
3.    Untuk mengetahui struktur penulisan Artikel Ilmiah Populer.
4.    Untuk mengetahui menulis Artikel Ilmiah Populer.
5.    Untuk mengetahui sistematika Artikel Ilmiah Populer.

BAB II
PEMBAHASAN

A.           Pengertian Artikel Ilmiah Populer


Banyak majalah atau surat kabar mempunyai rubrik iptek yang memuat tulisan-tulisan
yang memaparkan aspek khusus iptek dengan menggunakan bahasan umum sehingga mudah
dipahami oleh masyarakat awam, yang dikarang oleh penulisnya untuk mengomunikasikan
sejarah, penemuan, perkembangan baru, aplikasi atau juga isu, kontroversi, iptek kepada
masyarakat awam agar mereka dapat mengikuti perkembangan iptek tersebut.
Artikel karya tulis seperti misalnya laporan berita atau esai dalam majalah, surat kabar,
dsb. Ilmiah bersifat ilmu, secara ilmu pengetahuan memenuhi syarat (kaidah) ilmu
pengetahuan. Populer dikenal dan disukai orang banyak (umum) sesuai dengan kebutuhan
masyarakat pada umumnya mudah dipahami orang banyak disukai orang banyak. Ilmiah
Populer bersifat ilmu, tetapi menggunakan bahasa umum sehingga mudah dipahami oleh
masyarakat awam (tentang artikel, gaya penulisan karya ilmiah). Karya Ilmiah tulisan yang
memuat dan mengkaji suatu masalah dengan menggunakan kaidah-kaidah keilmuan, seperti
objektif, logis, empiris (berdasarkan fakta), sistematis, lugas, jelas, dan konsisten. Ilmiah
murni skripsi, tesis, desertasi ditampilkan dalam bahasa baku dan sangat terikat dengan kaidah
bahasa Indonesia resmi. Topik bidang keilmuan spesifik. Ilmiah populer ditampilkan dengan
bahasa yang lebih luwes sehingga dapat dipahami masyarakat awam. Topik: permasalahan aktual
masyarakat.
Artikel adalah karya tulis yang dirancang untuk dimuat dalam jurnal atau buku kumpulan
artikel yang ditulis dengan tata cara ilmiah dan mengikuti pedoman atau konvensi ilmiah yang
telah disepakati atau ditetapkan. Artikel –tulisan berisi pendapat subjektif penulis tentang suatu
masalah atau peristiwa.Jenis Artikel –deskriptif (describe), eksplanatif (explain), preskriptif
(prescribe), prediktif (predict). Artikel ilmiah populer artikel berisi hasil kajian, pandangan, dan
argumentasi ilmiah yang disajikan dalam bahasa populer sehingga mudah dipahami masyarakat
luas.
Artikel ilmiah yang ditulis mahasiswa, dosen, pustakawan, penelliti dan penulis lainnya.
Dapat diangkat dari hasil penelitian lapangan, hasil pemikiran dan kajian pustaka, atau hasil
pengembangan projek.
B.            Karakteristik Penulisan Artikel Ilmiah Populer
1.    Opini tentang suatu masalah atau peristiwa disertai fakta empiris dan teori pendukung
menggunakan teori-teori yang relevan.
Opini Anda sebagai penulis harus terlihat eksplisit dan teori-teori pendukung digunakan
secukupnya saja. dalam memilih suatu masalah yang akandiungkap, si penulis perlu pula
mempertimbangkan daya tarik tersebut bagidirinya1 ia minati betul atau tidak1 sebaiknya
memilih masalah yang memangdiminati. Pertimbangan lain yang diperhatikan dalam
pemilihan persoalan adalah kita harus tahu kriteria apa saja yang ditetapkan oleh
media massa itu dalam menerima tulisan dari pihak luar.
2.    Sarana komunikasi antara ilmuwan dan masyarakat (orang awam).
Artikel ilmiah populer adalah sarana komunikasi antara ilmu dan masyarakat/orang awam. Sudah
menjadi budaya, journal ilmiah ditulis dengan bahsa ilmiah untuk kalangan elit. Kalau sudah
begitu jadinya, maka ilmu hanya menjadi milik kalangan elit, bukan masyarakat. Padahal peran
utama iptek adalah untuk kemashlahatan penduduk bumi (semua makhluk hidup).  Nah, disitulah
PR iptek untuk menjadi saraana komunikasi. Prinsip utama dalam artikel ilmiah populer adalah
mencari sudut pandang yang unik dan cerdas, serta menggugah rasa ingin tahu pembaca awam.
3.    Gaya bahasa populer atau bahasa media (bahasa jurnalistik) sederhana, mudah dipahami orang
awam, singkat, dan efektif (hemat kata).
Bahasan dan bahasa ilmiah (tunggal makna, tidak remang nalar, ataupun mendua) yang
digunakan sesuai dengan dengan “selera pop” –gaya bahasa media massa (bahasa jurnalistik =
komunikatif, to the point, sederhana, singkat, jelas, dan efektif/hemat kata/economy of words).
4.    Ringkasan hasil penelitian fakta terpenting & penting (model piramida terbalik).
Alur piramida terbalik berarti dimulai dari informasi yang terpenting sampai ke detail yang
kurang penting. Keuntunganya, pembaca cepat mendapat informasi utama.
5.    Menerjemahkan bahasa iptek yang njelimet ke dalam bahasa yang dimengerti secara umum.
6.    Mudah dicerna karena berkaitan erat dengan kejadian sehari-hari.
Pada dasarnya artikel ilmiah  populer adalah karangan yang mengandung unsur ilmiah, berdasar
fakta, aktualitasnya tidak mengikat. Yang dipentingkan dalam tulisannya bukan pada keindahan
bahasanya, tapi lebih kepada sisi ilmiahnya (mengajarkan dan menerangkan sesuatu yang
terdapat pada kehidupan sehari-hari). Contohnya: “Bagaimana merawat wajah”, “bagaimana cara
membimbing budi pekerti pada anak”, dsb.
7.    Memperkenalkan ilmu atau temuan baru serta mengaitkan dengan kebutuhan masyarakat.
Dengan memperkenalkan iptek, tingkat penerimaan iptek itu sendiri semakin bertambah di
kalangan masyarakat. Tidak harus melulu, kebutuhan sehari-hari, contoh artikel ilmiah populer
sejenis misalya “teknologi baru operasi dengan laser di rumah sakit”, dsb.
8.    Ditulis dengan gaya informal, anekdot (paparan tulisan yang menjelaskan sebuah cerita yang pas
dengan cerita artikel), personal atau menghibur
9.    Tidak menyertakan kutipan, catatan kaki dan daftar pustaka.
10.     Dilengkapi dengan berbagai ilustrasi, gambar dan foto.

C.           Struktur Tulisan
1.    Head - judul.
Judul dibuat dalam Bahasa Indonesia dan Bahasa Inggris. Judul artikel yang baik bersifat
ringkas, informatif dan deskriptif, terdiri dari sejumlah kata yang seminimal mungkin, tepat
menggambarkan isi tulisan yang mengandung konsep atau hubungan antar konsep; tepat dalam
memilih dan menentukan urutan kata. Judul disusun tidak terlalu spesifik. Penggunaan singkatan
atau formula kimia sebaiknya dihindari. Judul ditulis dengan huruf besar (kapital), istilah bahasa
asing ditulis dengan huruf miring (italic).
2.    By Line - nama penulis.
Nama diri penulis ditulis tanpa mencantumkan gelar dan penulisan nama dari satu artikel
ke artikel lainnya harus tetap/konsisten, hal ini penting untuk pengindeksan nama pengarang.
Keterangan tentang program yang ditempuh, alamat penulis dan/atau e-mail yang dicantumkan
harus jelas, dan diletakkan pada catatan kaki (foot note) di halaman judul dengan ukuran huruf
(font) yang lebih kecil dari ukuran huruf pada isi teks.
Contoh:
DUNIA SIMBOLIK PENGEMIS KOTA BANDUNG THE SYMBOLIC WORLD OF
BEGGARS IN BANDUNG
Engkus Kuswamo
Universitas Padjadjaran Program Doktor Ilmu Komunikasi
e-mail: koeskw@unpad.ac.id
3.    Intro - pendahuluan (lead).
Menguraikan tentang latar belakang maslah rumusan masalah, tujuan dan manfaat. Dalam
pendahuluan dikemukakan suatu permasalahan/konsep/hasil penelitian sebelumnya secara jelas
dan ringkas sebagai dasar dilakukannya penelitian yang akan ditulis sebagai artikel ilmiah.
Pustaka yang dirujuk hanya yang benar-benar penting dan relevan dengan permasalahan untuk
men”justifikasi” dilakukannya penelitian, atau untuk mendasari hipotesis. Pendahuluan juga
harus menjelaskan mengapa topik penelitian dipilih dan dianggap penting, dan diakhiri dengan
menyatakan tujuan penelitian tersebut.
4.    Bridging - penghubung intro dengan isi tulisan, berupa identifikasi masalah atau pertanyaan.
5.    Body - isi tulisan atau uraian yang biasanya terdiri atas sub-subjudul.
Mengemukakan tentang gagasan atau ide penulis dalam upaya memecahkan masalah yang
berkaitan dengan bidang pendidikan dan pembelajaraan di sekolah atau madrasahnya.
Pembahasan tersebut didukung oleh teori dan data yang relevan. Hasil penelitian dalam bentuk
data merupakan bagian yang disajikan untuk menginformasikan hasil temuan dari penelitian
yang telah dilakukan. Ilustrasi hasil penelitian dapat menggunakan grafik/tabel/gambar. Tabel
dan grafik harus dapat dipahami dan diberi keterangan secukupnya. Hasil yang dikemukakan
hanyalah temuan yang bermakna dan relevan dengan tujuan penelitian.
Temuan di luar dugaan yang tidak sesuai dengan tujuan penelitian harus mendapat tempat
untuk dibahas. Jika artikel melaporkan lebih dari satu eksperimen, maka tujuan setiap penelitian
harus dinyatakan secara tegas dalam teks, dan hasilnya harus dikaitkan satu sama lain.
Dalam Pembahasan dikemukakan keterkaitan antar hasil penelitian dengan teori,
perbandingan hasil penelitian dengan hasil penelitian lain yang sudah dipublikasikan.
Pemnbahasan menjelaskan pula implikasi temuan yang diperoleh bagi ilmu pengetahuan dan
pemanfaatannya.
6.    Closing – penutup; biasanya berupa kesimpulan, ajakan berbuat sesuatu, atau pertanyaan tanpa
jawaban. Simpulan merupakan penegasan penulis mengenai hasil penelitian dan pembahasan.
Saran hendaknya didasari oleh hasil temuan penelitian, berimplikasi praktis, pengembangan teori
baru (khusus untuk program doktor), dan atau penelitian lanjutan.

D.           Tahapan Menulis
1.    Ide, Tema/Topik
Dalam memilih topik hendaknya memilih isu yang aktual, aktivitas sehari-hari dan topik berisi perkenalan
ilmu atau temuan baru. Dalam tahap ini menentukan:
a)    Judul yang menarik,
b)   Menuliskan pembukaan yang berbeda dari yang lain,
c)    Membuat isi tulisan yang menambah wawasan,
d)   Pengetahuan dan pedewasaan berfikir bagi masyarakat,
e)    Penentuan naskah artikel yang tidak terlalu panjang, disarankan 7.500 – 10.000 karakter.
Setiap pemilihan topik penulisan artikel selalu dilandasi oleh dua hal, yaitu ketertarikan (interest) dan
keahlian (competency). Karena ketika ingin menulis sesuatu tetapitidak memiliki kompetensi terkait dengan
topik tersebut, maka akan cukup memakan waktu karena harus belajar terlebih dahulu. Jadi, sebaiknya  untuk
menetapkan topik suatu tulisan dipilih yang paling menarik bagi anda sekaligus memiliki pemahaman yang
cukup terhadap topik tersebut.
2.    Pengembangan Tema (Referensi, Observasi, Riset)
Tema yang sudah dibuat pada tahapan pertama dapat dikembangkan lagi dengan pola pikir/nalar yeng
tentunya bukan dari hasil pemikiran “ngawur” tetapi harus berdasarkan pemahaman dari tema tersebut, disini
penulis harus benar-benar menguasai apa yang akan dituliskan. Pengembangan tema juga bisa diambil dari
sumber hasil penelitian, paper, skripsi, tesis, rujukan atas buku, pandangan pakar, dan literatur yang harus
memadai yang bisa diolah dengan bahasa yang sederhana, singkat dan jelas dalam bentuk karya ilmiah
populer agar tidak merugikan pembaca.
3.    Outlining/ Kerangka Karangan
Kerangka Karangan merupakan rencana kerja yang memuat garis-garis besar atau susunan pokok
pembicaraan sebuah tulisan. Dengan kerangka karangan ini, tidak akan tumpang tindih pada bagian-bagian
tertentu dan penyimpangan-penyimpangan topik dapat dihindarkan. Kerangka tidak disusun sekali jadi, karena
jika data berubah atau bertambah kerangkan pun akan berubah.
Sebenarnya kerangka dalam tulisan ilmiah populer disesuaikan dengan persyaratan atau kelaziman dari media
masa yang akan mempublikasikan tulisan tersebut. Namun untuk memudahkan pemahaman bagi para penulis
pemula, pada bagian ini dipaparkan bagaimana cara menulis ilmiah populer secara sederhana.
a.    Pendahuluan
Bagian ini menguraikan hal yang dapat menarik perhatian pembaca dan memberikan acuan
terhadap permasalahan yang dibahas, misalnya menonjolkan hal-hal kontroversial atau belum
tuntas dalam permbahasan permasalahan terkait dalam artikel-artikel atau naskah lain yang telah
dipublikasikan.
b.    Inti atau Isi
Isi bagian ini sangat bervariasi, berisi kupasan, analisis, argumentasi, komparasi, keputusan, dan
pendirian atau sikap penulis mengenai masalah yang dibicarakan. Kupasan yang argumentatif,
analitik, dan kritis serta sistematika yang runtut dan logis serta berciri komparatif dan menjauhi
sifat tertutup dan instruktif. Isi bagian ini jangan terlalu panjang dan menjadi bersifat enumeratif
seperti halnya diktat atau laporan.
c.    Penutup 
Penutup biasanya berisi tentang kesimpulan atau penegasan penulis atas masalah yang dibahas
pada bagian sebelumnya atau menampilkan segala yang telah dibahas terdahulu secara ringkas.
4.    First Draft atau Penulisan naskah awal
Tahapan ini terdiri dari:
a)    Mengekspresikan ide-ide ke dalam tulisan kasar
b)   Pengembangan ide masih bersifat tentatif
c)    Konsentrasikan perhatian pada ekspresi/gagasa, bukan pada aspek-aspek mekanik
5.    Editing
Tidak jarang tulisan  yang menarik dan bagus dari sisi ilmiah tidak dapat dimuat oleh redaksi. Pada gilirannya
artikel menghendaki penggunaan bahasa ilmiah yang populer. Artinya yaitu secara ilmiah dapat
dipertanggungjawabkan, sekaligus enak dibaca dan perlu. Karena itu proses pengeditan sengat membantu.
Pengeditan akan semakin menyempurnakan bahasa yang digunakan. Yang layak dicatat pada tahap editing
adalah jumlah halaman dari artikel yang ditulis. Untuk konsumsi surat kabar, maksimum halaman berkisar
antara 7-10 halaman, dengan asumsi diketik 2spasi. Untuk konsumsi majala atau jurnal, lebih longgar, antara
15-40 halaman. Oleh karena itu menulis artikel umumnya diperlukan bahasa yang singkat, padat, dan berisi.
Kajiannya jangan terlalu ilmiah dan juga dangkal.
Pada tahap ini yang dilakukan adalah:
a)    Memperbaiki perubahan-perubahan aspek mekanik tulisan
b)   Memperbaiki kebahasaan dan kesalahan pada aspek lain seperti huruf kapital, ejaan, struktur kalimat, tanda
baca, istilah, kosa kata dan format penulisannya.

E.            Sistematika
1.    Kronologis
Pola ini menggarap topik menurut urut-urutan peristiwa yang terjadi. Artinya alur cerita
mengikuti satuan waktu, jam, hari, bulan, atau tahunan. Disini patokan waktu explisit tercantum.
Contohnya, artikel ilmiah populer tentang pertumbuhan tanaman selama empat musim.
2.    Proses
Disini alur mengikuti proses-proses yang berurutan. Contohnya, “Tutorial software”.
3.    Deduksi
Alur deduksi, yaitu memulai alur penjelasan dari hal yang umum menuju hal yang khusus, teori
ke empiri, rumus ke penerapan, dan dalil ke fakta.  Penulisan yang menggunakan cara berpikir
deduksi biasanya dimulai dari konsep-konsep ideal, kebijakan pemerintah, normatif, hukum,
undang-undang, PP dan sejenisnya. Contohnya, “kebijakan pemerintah dalam masalah
anggararan penelitian dan dampaknya bagi reset bidang teknoogi kimia”.
4.    Induksi
Kebalikan dari induksi, yakni dimulai dari informasi atau fakta-fakta khusus untuk menentukan
kesimpulan yang berlaku umum. Induksi dapat berupa penjelasan, analogi yang menggambarkan
prinsip umum. Contohnya, “Brberapa contoh dan fakta kerusakan lingkungan hidup”.
5.    Reportase --menceritakan peristiwa seperti laporan observasi atau eksperimen ilmuah.
Dengan jenis pemaparan ini, penulis bertutur tentang apa yang penulis rekam, lihat, atau rasakan
dri tempat kejadian. Dengan penuturan yang baik pembaca akan merasa live di tempat kejadian.
Sebuah reportase tidak harus menceritakan kejadian dari awal sampai akhir. Sering kali diambil
fokus tertentu yang dapat diambil ke pemukaan. Contohnya,”Seminar atau konfernsi ilmiah”.
Berikut adalah contoh artikel ilmiah populer
a.    Menipisnya Pendidikan Karakter
Fachri Pribowo
Suatu bangsa akan menjadi besar jika generasi penerusnya memiliki karakter yang baik dan dimulai
dengan pembentukan karakter melalui proses pendidikan. Pendidikan belakangan ini banyak mendapat
sorotan dari kalangan pengguna jasa dan pemerhati pendidikan baik media massa, seminar, dan berbagai
kesempatan. Hal demikian berhubungan maraknya berbagai penyimpangan prilaku yang muncul di
masyarakat seperti korupsi, kekerasan, tindakan kriminal, pelecehan seks, perusakan, etika-etika yang mulai
menipis, kurangnya tenggang rasa dan tanggung jawab menjadi konsumsi sehari-hari di media massa, yang
menghawatirkan kondisi ini muncul di lingkungan pelajar dan mahasiswa seolah–olah mereka tidak
mendapatkan pendidikan karakter saat kegiatan belajar mengajar. Sehingga hal ini menjadi pekerjaan yang
sangat sulit di Indonesia. Pendidikan dianggap sebagai alternatif yang bersifat preventif yang diharapkan dapat
mengembangkan kualitas generasi muda bangsa dalam berbagai aspek yang dapat memperkecil dan
mengurangi penyebab berbagai masalah budaya dan karakter bangsa.
Pendidikan karakter di indonesia saat ini bisa dikatakan sudah sangat kurang, begitu banyak terjadi
tindakan-tindakan yang jauh dari norma-norma agama yang paling utama. Kemudian, pada pengembangan
nilai-nilai kebudayaan dan karakter bangsa pada individual masing-masing sudah tertanam jelas pada pola
pikir individual itu sendiri. Sehingga, karakter di dalam dirinya sudah tertanam di kehidupan nyata sebagai
seorang yang bermasyarakat, religius, nasionalis, produktif dan kreatif. Namun, upaya pemerintah dalam
mengembangkan pendidikan karakter tidak semulus seperti apa yang diharapkan. Di antaranya, pergeseran
subtansi pendidikan ke pengajaran, makna pendidikan yang sarat dengan muatan nilai-nilai moral bergeser
kepada pemaknaan pengajaran yang berkonotasi sebagai transfer pengetahuan.
Perubahan subtansi pendidikan ke pengajaran berdampak langsung terhadap pembentukan kepribadian
peserta didik. Perubahan ini sangat apatis atau menjadi acu tak acu kepada pembentukan kepribadian yang
akan menimbulkan beberapa masalah baru. Hal ini dianggap sebagai ideologi-ideologi yang melahirkan
pemahaman yang berkaitan dan lari pada norma-norma agama jika pembentukan kepribadian tidak begitu
sempurna dalam sebuah penerapan fase pendidikan ke pengajaran. Terjadinya pergeseran subtansi
pendidikan ini di sebabkan oleh masih kukuhnya pengaruh paham asosiasi dan behaviorisme. Pengaruh
Paham asosiasi karena, asosiasi berkaitan dengan kehidupan bersama antar suatu individu dalam suatu
ikatan. Apabila kelompok sosial dianggap sebagai sebuah kenyataan di masyarakat, maka individu merupakan
kenyataan yag memiliki sikap terhadap kelompok tersebut terhadap suatu kenyataan subjektif. Dan
behaviorisme atau aliran prilaku (juga disebut perspektif belajar) adalah filosofi dalam psikologi yang berdasar
pada proposi bahwa semua dilakukan organisme termaksud tindakan, pikiran, atau perasaan dapat dan harus
dianggap sebagai prilaku. Aliran ini berpendapat bahwa perilaku demikian dapat digambarkan secara ilmiah
tanpa melihat peristiwa fisiologis internal atau konstrak hipotesis seperti pikiran. Sehingga sebuah pendidikan
pengajaran terhadap pembentukan kepribadian peserta didik harus dilakukan berdasarkan muatan nilai-nilai
dan moral yang nyata dan tidak menyimpang nantinya
b.    Kemangi dan Manfaatnya untuk Tubuh 

 Endar Diah Mayangsari


Mungkin kita pasti sudah mengetahui apa itu daun kemangi. Daun yang biasa di sajikan pada makanan pecel
sebagai pendamping lalapan seperti gambar di atas. Namun, perlu kita ketahui di balik kebutuhan daun
kemangi yang biasa di sajikan untuk pendamping lalapan, ternyata memiliki nilai Gizi dan manfaat yang
berguna untuk tubuh kita. Apakah setelah kita mengetahui manfaat daun ini, Masihkah kita hanya menjadikan
daun kemangi sebagai pendamping untuk lalapan yang tidak berguna? Dan masih tidak memperdulikan
manfaatnya. Atau kita malah berfikir akan menjadikan tumbuhan ini sebagai daun yang penting untuk di
konsumsi. Di dalam daun kemangi juga terdapat gizi yang bermanfaat untuk tubuh kita. Sehingga daun
kemangi baik untuk dikonsumsi.
Kandungan gizi
Di dalam kemangi terdapat kandungan gizi yang baik untuk tubuh. Kemangi merupakan daun yang
memiliki kandungan betakaroten (provitamin A) dan vitamin C. Betakaroten berperan mendukung fungsi
penglihatan, meningkatkan respon antibodi (memengaruhi fungsi kekebalan tubuh), sintesis protein untuk
mendukung proses pertumbuhan, dan sebagai antioksidan. Kolagen merupakan senyawa protein yang
memengaruhi integritas struktur sel di semua jaringan ikat, seperti pada tulang rawan, matriks tulang, dentin
gigi, membran kapiler, kulit, dan tendon (urat otot). Daun kemangi kaya akan mineral makro, yaitu kalsium,
fosfor, dan magnesium. Kalsium penting bagi pembentukan dan pertumbuhan tulang, transmisi impuls saraf,
membantu kontraksi otot, dan membantu mengaktifkan reaksi enzim.
Daun kemangi Dalam bahasa Latin, kemangi disebut Ocimum basilicum. Basildari bahasa
Inggris, ocimum berarti tumbuhan beraroma. Aroma harum daun kemangi berasal dari kandungan minyak
atsirinya.Tanaman kemangi dapat tumbuh di sembarang tempat dan toleran terhadap cuaca panas maupun
dingin. Kemangi yang ditanam di daerah dingin daunnya lebih lebar dan lebih hijau, sedangkan kemangi di
daerah panas daunnya kecil, tipis, dan berwarna hijau pucat.
Berikut manfaat daun kemangi untuk tubuh kita :
Meningkatkan Kekebalan Tubuh
Manfaat pertama dari daun kemangi ialah sebagai tumbuhan yang mampu membantu untuk meningkatkan
kekebalan tubuh, ini karena daun kemangi memiliki kandungan beta karoten yang dapat meningkatkan respon
antibodi, sehingga dapat meningkatkan kekebalan tubuh. Kandungan beta karoten juga dapat membantu
sintesis protein sehingga mendukung proses pertumbuhan dan juga dapat memperbaiki sel-sel yang rusak.
Selain itu, khasiat daun kemangi dari kandungan beta karoten tersebut dapat membantu untuk meningkatkan
fungsi penglihatan.
Mengobati Panu
Panu merupakan sakah satu jenis penyakit kulit yang membuat kulit menjadi tidak sehat atau menjadi kering.
Panu atau penyakit kulit yang memiliki warna putih pada kulit tubuh kita, hal ini di sebabkan oleh adanya
bakteri dan jamur. Biasanya panu itu di sebabkan kurangnya tingkat kebersihan lingkungan yang kita terapkan,
seperti kita jarang mandi, atau merabat tubuh. Kemangi ini memiliki manfaat juga sebagai pengobat untuk
penderita panu. Dengan cara yang cukup mudah. Ambil segenggam daun kemangi dan cuci bersih, setelah itu
haluskan. Beri sedikit air campuran kapur sirih dan selanjutnya balurkan pada bagian kulit yang terserang
panu. Sebaiknya dilakukan dua kali dalam sehari.
Mengobati Sariawan
Sariawan merupakan penyakit pada bibir maupun lidah. Hal ini biasa di sebabkan kurangnya vitamin C yang
kita konsumsi. Kemangi juga memiliki manfaat untuk mengobati penyakit inim dengan caranya cukup ambil
daun kemangi kira-kira 50 helai dan cuci hingga bersih. Selanjutnya kunyah daun tersebut kurang lebih dua
hingga tiga menit. Setelah halus, telah daun kemangi tersebut dan langsung minum air hangat. Untuk hasil
maksimal, lakukan maksimal3kalidalamsehari..
Menghilangkan bau mulut dan badan
Bau mulut dan bau badan yang berkelanjutan membuat seseorang tidak nyaman untuk melakukan aktivitas
sehari-hari apalagi seseorang yang memiliki pekerjaan yang harus menuntut dia untuk aktif berbicara. Kemangi
ini juga selain dapat mengobati penyakit-penyakit di atas, kemangi juga mampu mengobati/menghilangkan bau
mulut dan bau badan, dengan cara mengkonsumsi daun kemangi ini sesering mungkin, agar kandungan yang
terdapat pada daun kemangi ini bisa membantu mengobati bau mulut dan bau badan.
Penjelasan Manfaat – manfaat daun kemangi di atas akan menambah pengetahuan kita tentang
kesehatan yang alami. Tanaman yang biasa di anggap tidak terlalu penting ternyata memiliki nilai gizi  dan
manfaat yang baik untuk tubuh. Pengetahuan tambahan ini agar mampu membuat kita untuk lebih menjaga
tanaman sekitar yang bisa membantu kita mendapatkan solusi untuk sehat yang alami

BAB III
PENUTUP

A.           Kesimpulan
Artikel adalah karya tulis seperti misalnya laporan berita atau esai dalam majalah, surat kabar,
dsb. Ilmiah bersifat ilmu, secara ilmu pengetahuan memenuhi syarat (kaidah) ilmu pengetahuan.
Populer dikenal dan disukai orang banyak (umum) sesuai dengan kebutuhan masyarakat pada
umumnya mudah dipahami orang banyak disukai orang banyak. Dalam pembuatan karya ilmiah
populer mencakup beberapa komponen, seperti : Karakteristik Penulisan, Struktur
Tulisan, Tahapan Menulis, dan Sistematika penulisan.
Jadi Karya Ilmiah Populer adalah karya tulis yang bersifat keilmuan dan dikenal serta disukai
orang banyak (umum) sesuai dengan kebutuhan masyarakat pada umumnya mudah dipahami
orang banyak, disukai  orang banyak. Tujuan dari penbuatan karya ilmiah populer adalah
memberikan pengetahuan yang dapat dimanfaatkan tidak hanya oleh penemuannya atau
sekelompok orang, tetapi dapat dimanfaatkan oleh umat manusia, baik manusia kini maupun
manusia yang akan datang.   
DAFTAR PUSTAKA

Priatna, Nanang, dkk.2013.Pengembangan Profesi Guru.Bandung:PT.Remaja Rosdakarya.


Alek dan Achmad.2011.Bahasa Indonesia untik Perguruan Tinggi.jakarta:Kencana.

Yon’s, Revolta.2006.Tips Menulis Karya Ilmiah Populer.Jakarta:Dipublikasikan tanggal 16 Juli 2006.

Anda mungkin juga menyukai