Anda di halaman 1dari 14

MAKALAH

PENULISAN KARYA ILMIAH POPULER


Dosen Pengampu: Dr. Sanasintani, S. Th, M. Pd

Disusun Oleh
Nama : Desi Natalina
Nita Ardila
Oktory
Septi
Septa
Yanti
Yulianita
Kelas : C/ VII PAK

KEMENTERIAN AGAMA REPUBLIK INDONESIA


SEKOLAH TINGGI AGAMA KRISTEN NEGERI (STAKN)
PALANGKA RAYA
2015
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas kasih dan
karunia-Nya, sehingga kami dapat menyelesaikan makalah tentang “penulisan karya
ilmiah populer” ini dengan lancar. Penulisan makalah ini bertujuan untuk memenuhi
salah satu tugas yang diberikan oleh dosen pengampu mata kuliah pofesi keguruan PAK
II, Ibu Dr. Sanasintani, S. Th, M. Pd.
Kami harap, dengan membaca makalah ini dapat memberi manfaat bagi para
pembaca pada umumnya. Memang makalah ini masih jauh dari sempurna, maka kami
mengharapkan kritik dan saran dari pembaca demi perbaikan menuju arah yang lebih
baik.

Penulis,
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
B. Rumusan Masalah
C. Manfaat

BAB II PEMBAHASAN
A. Pengertian Karya ilmiah populer
B. Perbedaan Tulisan ilmiah popular dengan tulisan ilmiah muri
C. Langkah-langkah dalam menulis karya ilmiah populer
D. Tiga Masalah Pokok dalam Menulis Karya Ilmiah

BAB III PENUTUP


A. Simpulan
B. Saran

DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah


Menulis pada hakikatnya adalah upaya mengekspresikan apa yang dilihat, dialami,
dirasakan, dan dipikirkan ke dalam bahasa tulisan. Sebagai sebuah proses transfer ilmu dan
informasi, semakin hari aktivitas menulis semakin urgen untuk ditekuni. Ada banyak jenis
tulisan yang dapat dinikmati di zaman sekarang. Kecanggihan teknologi telah mewujudkan hal-
hal yang dulu hanya menjadi khayalan para pendahulu kita. Hari ini, kumpulan karya tulis dapat
dinikmati dengan mudah. Dari Koran, majalah, jurnal ilmiah, buku-buku fiksi, hingga internet
yang secara cuma-cuma mengobral informasi dan ilmu dari dunia maya. Perkembangan dunia
tulis menulis demikian pesatnya. Bentuk karya tulis semakin berwarna dan beragam. Tapi
hakikatnya, karya tulis terbagi kepada dua pembagian besar: fiksi dan non-fiksi. Satu diantara
jenis tulisan non-fiksi yang banyak kita temukan adalah karya tulis ilmiah populer.
Istilah karya ilmiah digunakan untuk sebuah tulisan yang mendalam sebagai hasil
mengkaji dengan metode ilmiah. Dalam hal ini bukan berarti bahwa tulisan itu selalu berupa
hasil penelitian ilmiah. Sebagai contoh tulisan yang berupa petunjuk teknik atau bahkan cerita
pengalaman nyata dan pengalaman biasa, yang bukan hasil penelitian ilmiah tetapi disajikan
dalam bentuk yang mendalam sebagai hasil ilmiah. Itulah sebabnya tulisan tentang bagaimana
bercocok tanam jagung, pemeliharaan ikan bandeng, proses pembuatan es, dapat disajikan secara
ilmiah. Sedangkan istilah tulisan ( karya tulis) dimasukkan, untuk menyatakan karangan yang
disusun berdasarkan ide penulisnya yang diperkuat oleh data serta pernyataan dan gagasan orang
lain.

B. Rumusan Masalah
Dari latar belakang di atas maka dalam makalah ini dapat rumusan-rumusan asalah
sebagai berikut:
1. Apakah pengertian Menulis Karya Ilmiah Populer?
2. Apakah perbedaan karya ilmiah murni dengan karya ilmiah populer?
3. Apa ciri-ciri karya ilmiah populer?
4. Bagaimana tahapan dalam menulis karya ilmiah populer?
C. Manfaat Karya Ilmiah Populer
Dalam menulis makalah ini kami mendapatkan banyak sekali manfaat dari segi akademik
maupun non akademik. Manfaat tersebut diantaranya:
a. Mengetahui seluk beluk Karaya ilmiah populer.
b. Mengetahui langkah-langkah dalam penulisan karya ilmiah populer.
c. Memperkaya wawasan penulis tentang jenis-jenis karya ilmiah.
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Karya Ilmiah Populer


Karya ilmiah populer merupakan suatu karya yang ditulis dengan menggunakan
bahasa yang populer sehingga mudah dipahami oleh masyarakat dan menarik untuk
dibaca.
Menurut Liang Gee (dalam Dalman, 2012: 155) karangan ilmiah populer adalah
semacam karangan ilmiah yang mencakup ciri-ciri karangan ilmiah, yaitu menyajikan
fakta-fakta secara cermat, jujur, netral, dan sistematis, sedangkan pemaparannya jelas,
ringkas, dan tepat.
Menurut Wardani (2007:17) karya ilmiah populer adalah karya ilmiah yang
disajikan dengan gaya bahasa yang populer atau santai sehingga mudah dipahami oleh
masyarakat dan menarik untuk dibaca.
Untuk dapat mengerti pengertian karya tulis ilmiah populer, ada baiknya kita
mengkajinya dari kata-kata pembentuknya yaitu tulisan, ilmiah, dan populer. Tulisan
adalah istilah yang digunakan untuk menyatakan sebuah karya tulis yang disusun
berdasarkan tulisan, karangan, dan pernyataan gagasan orang lain. Orang yang
menyusun kembali hal-hal yang sudah dikemukakan orang lain itu disebut penulis.
Dalam KBBI (2002:370-371) disebutkan bahwa kata ilmiah diartikan sebagai
bersifat ilmu atau memenuhi syarat (kaidah) ilmu pengetahuan, sedangkan ilmiah
populer diartikan sebagai mengunakan bahasa umum sehingga mudah dipahami oleh
masyarakat awam.
Sedangkan istilah populer sendiri artinya dalam Kamus Bahasa Indonesia
disebutkan bahwa populer berarti dikenal dan disukai orang banyak (umum). Bisa juga
berarti sesuai dengan kebutuhan masyarakat pada umumnya, atau mudah dipahami
orang banyak. Istilah popular merujuk kepada penggunaan bahasa yang relatif lebih
santai, padat, serta mudah dicerna oleh masyarakat pembacanya yang begitu beragam.
Karya tulis ilmiah populer merupakan karya ilmiah yang bentuk, isi, dan
bahasanya menggunakan kaidah-kaidah keilmuan, serta disajikan dalam bahasa yang
santai dan mudah dipahami oleh masyarakat awam.
Slamet Suseno (dalam Dalman, 2012: 156) mengemukakan bahwa karya tulis
ilmiah populer lebih banyak diciptakan dengan jalan menyadur tulisan orang lain
daripada dengan jalan menulis gagasan, pendapat, dan pernyataannya sendiri. Karya
ilmiah populer adalah karangan ilmiah yang berisi pembicaraan tentang ilmu
pengetahuan dengan teknik penyajian yang sederhana mengenai hal-hal kehidupan
sehari-hari.
Untuk memahami jenis tulisan ilmiah populer secara lebih dekat, akan lebih baik
bila dilakukan terlebih dahulu pengkajian terhadap pengertian kata: tulisan, ilmiah, dan
populer itu sendiri. Dari sana semoga akan ditemukan makna yang utuh tentang jenis
tulisan ini. Berikut pemaparan ringkas dari ketiga elemen itu.
1. Tulisan
Tulisan, menurut Suseno (dalam http://irsyad82.multiply.com), adalah istilah
yang digunakan untuk menyatakan sebuah karya tulis yang disusun berdasarkan
tulisan, karangan, dan pernyataan gagasan orang lain. Orang yang menyusun
kembali hal-hal yang sudah dikemukakan orang lain itu disebut penulis. Ia bukan
pengarang. Sebab ia memang hanya mengkompilasikan (meringkas dan
menggabungkan menjadi satu) pelbagai bahan informasi sedemikian rupa
sehingga tercipta sebuah cerita baru lagi yang lebih utuh.
2. Ilmiah
Karya ilmiah adalah suatu karya yang memuat dan mengkaji suatu masalah
tertentu dengan menggunakan kaidah-kaidah keilmuan. Artinya, karya ilmiah
menggunakan metode ilmiah dalam membahas permasalahan, menyajikan
kajiannya dengan bahasa baku dan tata tulis ilmiah, serta menggunakan prinsip-
prinsip keilmuan yang lain seperti objektif, logis, empiris (berdasarkan fakta),
sistematis, lugas, jelas, dan konsisten. Pada mulanya karya tulis ilmiah adalah
tulisan yang didasarkan atas penelitian ilmiah. Namun belakangan mulai
berkembang suatu paradigma baru bahwa suatu karya tulis ilmiah tidak harus
didasarkan atas penelitaian ilmiah saja, melaikan juga suatu kajian terhadap suatu
masalah yang dianalisis oleh ahlinya secara professional.
Contoh dari karya tulis ilmiah seperti definisi di atas adalah makalah (paper),
artikel ilmiah, Skripsi, tesis, disertasi, dan lain-lain.
3. Populer
Dalam Kamus Bahasa Indonesia disebutkan bahwa Populer berarti dikenal dan
disukai orang banyak (umum). Bisa juga berarti sesuai dengan kebutuhan
masyarakat pada umumnya, atau mudah dipahami orang banyak. Istilah popular
merujuk kepada penggunaan bahasa yang popular lebih santai, padat, serta mudah
dicerna oleh masyarakat pembacanya yang begitu beragam.
Menurut Ajusniye (dalam http://ajusniye.multiply.com) karya imiah popular
adalah karangan ilmiah yang berisi pembicaraan tentang ilmu pengetahuan
dengan teknik penyajian yang sederhana mengenai hal – hal kehidupan sehari –
hari.
“Tulisan ilmiah: tulisan yang didasari oleh hasil pengamatan, peninjauan,
penelitian dalam bidang tertentu, disusun menurut metode tertentu dengan
sistematika penulisan yang bersantun bahasa dan isinya dapat di pertanggung
jawabkan kebenarannya/ keilmiahannya”. (Eko Susilo, M. 1995:11).

Sementara itu menurut KBBI (2002 : 370-371) disebutkan bahwa kata ilmiah
diartikan sebagai bersifat ilmu atau memenuhi syarat (kaidah) ilmu pengetahuan,
sedangakan ilmiah popular diartikan sebagai mengunakan bahasa umum sehingga mudah
dipahami oleh masyarakat awam. Istilah ilmiah popular biasanya dikaitkan dengan artikel
atau gaya penulisan karya ilmiah.
Setelah pemaparan singkat ini, kiranya dapat ditarik kesimpulan yang semoga
komprehensif tentang apa yang dimaksud dengan karya tulis ilmiah popular. Seperti yang
dikatakan di atas, bahwa secara otomatis popular proses reduksi makna ilmiah dari
makna aslinya ketika digandengkan dengan kata popular. Bila karya ilmiah di satu sisi
kita sebut adalah nash umum, maka kata-kata popular adalah takhsishnya. Maka karya
tulis ilmiah popular adalah karya tulis yang berpegang kepada standar ilmiah, tetapi
ditampilkan dengan bahasa umum sehingga mudah dipahami oleh masyarakat awam.
B. Perbedaan Tulisan ilmiah popular dengan tulisan ilmiah murni
Perbedaan antara ilmiah populer dengan ilmiah murni (skripsi, tesis, desertasi, dan
lain-lain) terletak pada bahasa penyampaian yang digunakan. Karya tulis ilmiah murni
ditampilkan dalam bahasa baku dan sangat terikat dengan kaidah bahasa Indonesia resmi.
Sementara ilmiah populer ditampilkan dengan bahasa yang lebih luwes, serta dapat dipahami
masyarakat umum.
Dari segi topik bahasan, tulisan ilmiah populer cenderung membahas permasalahan
yang berkaitan dengan masyarakat di sekitarnya Berbeda dengan karya tulis ilmiah murni
yang lebih sering berkutat dalam bidang ilmiah yang jauh dari jangkauan masyarakat awam.
Secara ringkas, ciri-ciri karya ilmiah dapat diuraikan sebagai berikut.
1. Bahan : Menyajikan fakta yang benar / objektif, dapat dibuktikan
2. Penyajian : Menggunakan bahasa yang cermat (formal dan konkret),
sistematis (sesuai dengan langkah kerja).
3. Sikap Penulis : Jujur (tidak berlebih-lebihan atau mengurangi ssuatu); objektif
(tidak mengejar keuntungan pribadi).
4. Penyimpulan : berdasarkan fakta dan tidak emotif.
Isi ( batang tubuh ) sebuah karya ilmiah harus memenuhi syarat metode ilmiah.
Seperti yang diungkapkan oleh John Dewey ada 5 langkah pokok proses ilmiah.
1. Mengenali dan merumuskan masalah
2. Menyusun kerangka berpikir dalam rangka penarikan hipotesis.
3. Merumuska hipotesis ( dugaan hasil sementara )
4. Menguji hipotesis
5. Menarik kesimpulan.
Secara terperinci, ciri – ciri karya ilmiah populer diurutkan sebagai berikut.
1. Bahan : Menyajikan fakta objektif
2. Penyajian : Menggunakan bahasa yang cermat,tidak terlalu formal tapi tetap taat
asas, disusun secara sistematis; tidak memuat hipotesis.
3. Sikap Penulis : Tidak memancing pertanyaan – pertanyaan yang meragukan,
mengimbau perasaan pembaca agar seolah – olah mereka menghindari sendiri.
4. Penyimpulan : memberikan fakta bebicara sendiri sekalipun didahului dengan
membimbing dan mendorong pembacanya untuk berpikir tentang aplikasi
C. Langkah-langkah dalam menulis karya ilmiah populer
Secara umum, sekurang-kurangnya ada tiga proses menulis yang ditawarkan oleh
Nunan yakni: (1) tahap pra-penulisan, (2) tahap penulisan, dan (3) tahap perbaikan
(editing). Dalam prakteknya proses ini akan menjadi empat tahap, yaitu:
(1) tahap persiapan (pra-penulisan)
(2) tahap inkubasi
(3) tahap iluminasi
(4) tahap verifikasi/evaluasi
Hampir semua proses menulis (esai, opini/artikel, karya ilmiah, artistic, dan lain-
lain) melalui keempat tahap ini. Berikut paparan keempat fase ini:
Pertama, tahap persiapan atau prapenulisan adalah ketika penulis menyiapkan diri,
mengumpulkan informasi, merumuskan masalah, menentukan fokus, mengolah
informasi, menarik tafsiran terhadap realitas yang dihadapinya, berdiskusi, membaca,
mengamati, dan lain-lain yang memperkaya masukan kognitif yang akan diproses
selanjutnya.
Kedua, tahap inkubasi adalah ketika pembelajar memproses informasi yang
dimilikinya sedemikian rupa, sehingga mengantarkannya pada ditemukannya pemecahan
masalah atau jalan keluar yang dicarinya. Proses inkubasi ini analog dengan ayam yang
mengerami telurnya sampai telur menetas menjadi anak ayam.
Ketiga, tahap iluminasi adalah ketika datangnya inspirasi atau insight, yaitu
gagasan datang seakan-akan tiba-tiba dan berloncatan dari pikiran kita. Pada saat ini, apa
yang telah lama kita pikirkan menemukan pemecahan masalah atau jalan keluar. Jika hal-
hal itu terjadi, sebaiknya gagasan yang muncul dan amat dinantikan itu segera dicatat,
jangan dibiarkan hilang kembali sebab momentum itu biasanya tidak berlangsung lama.
Keempat, tahap terakhir yaitu verifikasi, apa yang dituliskan sebagai hasil dari
tahap iluminasi itu diperiksa kembali, diseleksi, dan disusun sesuai dengan fokus tulisan.
Mungkin ada bagian yang tidak perlu dituliskan, atau ada hal-hal yang perlu
ditambahkan, dan lain-lain.
Mungkin juga ada bagian yang mengandung hal-hal yang peka, sehingga perlu
dipilih kata-kata atau kalimat yang lebih sesuai, tanpa menghilangkan esensinya.
Sejalan dengan pendapat diatas Dalman (2009 : 79) menyebutkan bahwa bagian
penulisan karya ilmiah dibatasi dengan penguasaan jenis tulisan, penguasaan paragraf
dan penguasaan komposisi atau esai. Langkah-langkah tersebut yaitu:

1. Paragraf Paragraf yang baik harus memenuhi unsur: (1) kalimat topik
dijelaskan secara tegas ide pembatasan, (2) memiliki kalimat pengembang, (3) memiliki
kalimat penyimpul, (4) memiliki koherensi, dan (5) memiliki keutuhan.

2. Komposisi atau esai Komposisi ialah tulisan yang terdiri atas 3 sampai 5
paragraf karena sifatnya uraian bebas, komposisi biasa disebut dengan esai. Dalam
bentuk lain, komposisi ini berupa tulisan opini untuk surat kabar, kolom majalah, teks
pidato, ulasan buku, atau komentar. Jenis wacana dalam tulisan ini umumnya eksposisi
dan argumentasi.

3. Pengembangan komposisi Sama dengan struktur paragraf, struktur komposisi


terdiri atas: pembuka, isi dan penutup.

D. Tiga Masalah Pokok Dalam Menulis Karya Ilmiah

1). Masalah Empirisme.

Masalah empirisme yang dimaksudkan dalam persoalan menulis yang disebabkan


oleh pengalaman di lapangan. Ada tiga pokok yang menyebabkan orang sulit membuat
tulisan, yaitu keterbatasan penulis mengembangkan ide, pola tulisan kurang standar, dan
kurang berbobot substansi tulisan.

2.) Masalah Retorika.

Retorika maksudnya adalah cara mengungkapan ide. Retorika melalui tulisan


tertuang dalam bentuk kelancaran ide, linier tidaknya administrasi, pola penyajian data
pendukung, dan pola membuat kesimpulan dari suatu argumentasi. Dalam karya ilmiah,
retorika yang dianggap memiliki bobot ilmiah ialah tulisan dengan retorika linear. Dalam
bentuk tulisan, retorika ini mengacu pada jenis wacana. Setiap jenis wacana
mempengaruhi secara jelas bentuk retorika, pilihan kata (diksi), dan tata bahasa yang
digunakan penulis. Dalam aspek ini dikenal dengan jenis wacana yaitu narasi, deskripsi,
eksposisi, argumentasi, dan persuasi.Perbedaan mendasar antara masing-masing jenis
wacana tersebut meliputi empat hal yaitu teknik penyajian alasan (reasoning), teknik
memilih urutan penyajian, teknik penggunaan diksi, dan teknik menerapkan gaya tulisan.

3).Masalah Linguistik.

Masalah linguistik berarti masalah penguasaan bahasa. Dalam aspek ini ada
empat hal yang dijadikan acuan yaitu sintaksis, gramatika, diksi dan kosa kata dan
mekanik.Aspek sintaksis ialah kemampuan penulis dalam menyajikan ide dalam bentuk
kalmat sederhana, kalimat majemuk, kalimat kompleks, dan kalimat majemuk-kompleks.
Penulis harus menunjukkan penguasaan gramatika secara baik, benar dan standar.
Kekeliruan menggunakan gramatika ini sangat mengganggu dan menghilangkan ide. Dari
aspek pilihan kata, kekeliruan terjadi misalnya dalam penggunaan kata asing.
BAB III
PENUTUP

A.Simpulan
Perlu ditekankan bahwa sebagai sebuah titian yang menjembatani dunia ilmiah dengan
masyarakat umum, tulisan ilmiah populer memiliki peran penting dalam misi pencerdasan
kehidupan umat. Standar kecanggihan sebuah tulisan ilmiah populer tidaklah terletak pada
bahasa ilmiah yang membingungkan. Justru ia menemukan nilainya di pemilihan bahasa yang
mampu dicerna orang banyak.

B. Saran
Selamat berjuang dan berkarya. Tulisan yang bagus tidak serta muncul dengan mudah,
tapi melalui proses panjang yang membutuhkan kesabaran.
DAFTAR PUSTAKA

Ajusniye 2005. Perbedaan Tulisan Ilmiah Populer dengan Tulisan Ilmiah Murni. (online)
tersedia: http://ajusniye.multiply.com/journal/item/.di unduh 22/4/2012.
Hakim, M. Arief. 2004. Menulis Artikel di Media, Dari Pemula Sampai Mahir. Bandung:
Nuansa Cendekia.
Irsyad Azizi. 2007. Mengenal Karya Tulis Ilmiah Populer. (online)
http://indiichan.blogspot.co.id/2012/06/karya-ilmiah-populer.html

Anda mungkin juga menyukai