Anda di halaman 1dari 12

MAKALAH

PENULISAN KARANGAN DUA

Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Mata Kuliah


“Bahasa Indonesia”
Dosen Pengampu : Andriyani, M.Pd

Disusun oleh :
Kelompok 13

 Siti Rohmah (2022.01.09.0029)


 Nina Budiana (2022.01.09.0021)

SEKOLAH TINGGI KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN BABUNNAJAH

JL. Raya Labuan Km.12 Cimedang Menes - pandeglang

Tahun 2022
KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum. Wr. Wb.

Ucapan puji syukur kepada Allah SWT atas rahmat, hidayah dan inayah-
Nya, sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini tepat pada waktunya. Tidak
lupa kami ucapkan terima kasih kepada Bapak Andriyani, M.Pd. selaku dosen
mata kuliah Bahasa Indonesia, yang telah memberikan kesempatan kepada kami
untuk menyusun makalah ini yang berjudul “Penulisan Karangan Dua”.

Dan juga kami ucapkan terima kasih kepada teman-teman yang telah
membantu memberikan materi dan masukannya sehingga terselesainya makalah
ini. Dengan keseriusan dan ketekunan dalam pembuatan makalah karya ilmiah ini,
harapan kami dapat memberikan manfaat bagi teman-teman dan para pembaca,
khususnya memotivasi untuk memulai menulis karya ilmiah. Serta dapat menjadi
pembelajaran bagi kami dalam pembuatan sebuah makalah.

Terlepas dari semua itu, kami menyadari masih banyak kekurangan dan
kesalahan dalam penyusunan makalah ini, baik dari segi materi maupun dari tata
bahasa. Oleh karena itu dengan tangan terbuka kami menerima kritik dan saran
demi perbaikan makalah ini.

Wassalamu’alaikum Wr. Wb.

Pandeglang, 12 Desember 2022

Tim Penulis

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ............................................................................................ i


DAFTAR ISI .......................................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN ...................................................................................... 1
A. Latar Belakang ............................................................................................. 1
B. Rumusan Masalah ........................................................................................ 1
C. Tujuan .......................................................................................................... 1
BAB II PEMBAHASAN ....................................................................................... 2
D. Pengertian Karangan Ilmiah ......................................................................... 2
E. Perbedaan Karangan Ilmiah dan Non ilmiah ............................................... 2
F. Jenis-Jenis Karangan Ilmiah ........................................................................ 5
G. Langkah-Langkah Pokok Pembuatan Karangan Ilmiah .............................. 6
H. Manfaat Penyusunan Karya Ilmiah .............................................................. 7
BAB II PENUTUP ................................................................................................ 8
A. Kesimpulan .................................................................................................. 8
DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................ 9

ii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Karangan adalah suatu karya tulis hasil dari kegiatan seseorang untuk
mengungkapkan gagasan dan menyampaikanya melalui bahasa tulis kepada
pembaca untuk dipahami. Lima jenis karangan yang umum dijumpai dalam
keseharian adalah narasi, deskripsi, eksposisi, argumentasi, dan persuasi.
Karangan dibedakan menjadi 3 jenis yaitu karya tulis non-ilmiah (karya non
ilmiah), semi ilmiah dan ilmiah. Dalam makalah ini akan dipaparkan lebih jelas
mengenai karangan ilmiah. Karangan Ilmiah adalah karangan yang dibuat
berdasarkan cara yang sistematis dan memiliki ciri-ciri tertentu. Demikian juga
karangan non ilmiah dan karangan popular memiliki ciri khasnya tersendiri. Lalu
bagaimana membedakan satu sama lainnya, dan bagaimana proses penulisan
karangan ilmiah yang baik dan benar, di dalam makalah ini akan dijelaskan
bagaimana membedakan antara semua jenis karangan, mengetahui jenis-jenis
karangan ilmiah serta bagaimana menuliskan karangan ilmiah yang baik dan
benar.

B. Rumusan Masalah
1) Apa pengertian karangan ilmiah?
2) Apakah ciri-ciri dari karangan ilmiah?
3) Apa perbedaan antara karangan ilmiah dan non ilmiah?
4) Jenis-jenis karangan apa saja yang termasuk kategori karangan ilmiah?
5) Bagaimana proses penyusunan karangan ilmiah?

C. Tujuan
1) Pengertian dari karangan ilmiah.
2) Mengetahui ciri-ciri karangan ilmiah.
3) Perbedaan karangan ilmiah dan non ilmiah.
4) Mengetahui jenis-jenis karangan yang termasuk kategori karangan ilmiah.
5) Mengetahui proses penyusunan karangan ilmiah yang baik dan benar.

1
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Karangan Ilmiah


Suatu karya tulis akan lebih bermakna bila dapat dibaca dan dipahami oleh
orang lain yang membacanya, serta bila mungkin dapat juga tersebar secara lebih
meluas sesuai dengan sasaran atau target audiencenya. Kita menyusun suatu karya
tulis dengan maksud agar dapat dibaca oleh orang lain baik untuk orang tertentu,
golongan masyarakat tertentu, atau masyarakat luas.

Kualitas suatu karya tulis dapat dilihat dari berbagai aspek. Pertama,
tentunya kualitas karya tulis tersebut ditentukan oleh topik materi tulisan atau
pokok bahasannya, dan hal ini sangat berperan terhadap upaya menarik minat
pembaca. Namun, kedua, menarik minat pembaca saja belumlah memadai
bilatidak diiringi bahasan yang ingin diungkapkan oleh penulis. Untuk
memudahkan pemahaman tersebut sehingga tidak menimbulkan berbagai persepsi
daninterpretaasi yang saling berbeda, baik oleh berbagai ragam pembaca maupun
oleh berbagai bentuk karya tulis, tentunya penulisan tersebut harus dapat
memenuhi persyaratan seperti bentuk format, gaya, maupun sistematika penulisan
tertentuyang sudah baku.

Karangan ilmiah (scientific paper) adalah laporan tertulis dan publikasi


yang memaparkan hasil penelitian atau pengkajian yang telah dilakukan oleh
seseorang atau sebuah tim dengan memenuhi kaidah dan etika keilmuan yang
dikukuhkan dan ditaati oleh masyarakat keilmuan.

B. Perbedaan Karangan Ilmiah dan Non ilmiah


Menulis karangan adalah kegiatan menulis usulan-usulan yang benar
berupa pernyataan-pernyataan tentang fakta, kesimpulan-kesimpulan yang ditarik
darifakta dan merupakan pengetahuan. Terdapat tiga golongan karangan, yaitu
ilmiah,ilmiah popular, dan nonilmiah.

Seperti pernyataan sebelumya karangan ilmiah (scientific paper) adalah


laporan tertulis dan publikasi yang memaparkan hasil penelitian atau pengkajian
yang telah dilakukan oleh seseorang atau sebuah tim dengan memenuhi kaidah
dan etika keilmuan yang dikukuhkan dan ditaati oleh masyarakat keilmuan,
sedangkan karangan non ilmiah adalah karangan yang menyajikan fakta pribadi
tentang pengetahuan dan pengalaman dalam kehidupan sehari-hari.

2
1) Ciri-ciri karangan non ilmiah sebagai berikut :
a) Ditulis berdasarkan fakta pribadi.
b) Fakta yang disimpulkan subyektif.
c) Gaya bahasa konotatif dan popular.
d) Tidak memuat hipotesis.
e) Penyajian dibarengi dengan sejarah.
f) Bersifat imajinatif.
g) Situasi didramatisir.
h) Bersifat persuasive.

Adapun contoh karangan ilmiah yang sering kita temui yaitu Dongeng,
cerpen,novel, drama, dan roman.

2) Ciri-ciri Karangan Ilmiah Populera.


a) Ditulis berdasarkan fakta pribadi.
b) Gaya bahasa formal dan populer.
c) Fakta yang disimpulkan subjektif.
d) Mementingkan diri penulis.
e) Melebih-lebihkan sesuatu.
f) Bersifat persuasif.
g) Usulan-usulan bersifat argumentatif.

3) Perbedaan antara karangan ilmiah dan non ilmiah dari beberapa aspek :
a) Dari segi bahasa. Bahasa dalam karangan ilmiah menggunakan ragam
bahasa Indonesia resmi.Ciri-ciri ragam resmi yaitu menerapkan
kesantunan ejaan (EYD/Ejaan Yang Disempurnakan), kesantunan diksi,
kesantunan kalimat, kesantunan paragraph, menggunakan kata ganti
pertama “penulis”, bukan saya, aku, kami atau kita, memakai kata baku
atau istilah ilmiah, bukan popular, menggunakan maknadenotasi, bukan
konotasi, menghindarkan pemakaian unsur bahasa kedaerahan, dan
mengikuti konvensi penulisan karangan ilmiah. Berbeda dengan karangan
ilmiah, bahasa dalam karangan semi ilmiah/ilmiah popular dan nonilmiah
melonggarkan aturan, seperti menggunakan kata-kata yang bermakna
konotasi dan figurative, menggunakan istilah-istilah yang umumatau
popular yang dipahami oleh semua kalangan, dan menggunakan kalimat
yang kurang efektif seperti pada karya sastra.
b) Karya ilmiah harus merupakan pembahasan suatu hasil penelitian
(faktualobjektif). Faktual objektif adalah adanya kesesuaian antara fakta
dan objekyang diteliti. Kesesuaian ini harus dibuktikan dengan
pengamatan atau observasi.
c) Karya ilmiah bersifat metodis dan sistematis. Artinya, dalam pembahasan
masalah digunakan metode atau cara-cara tertentu dengan langkah-langkah
yang teratur dan terkontrol melalui proses pengidentifikasian masalah dan

3
penentuan strategi. Selain itu, Karya non ilmiah sangat bervariasi topik
dan cara penyajiannya, tetapi isinya tidak didukung fakta umum. Karangan
non-ilmiah ditulis berdasarkan fakta pribadi, dan umumnya bersifat
subyektif. Bahasanya bisa konkret atau abstrak, gaya bahasanya formal
dan populer, walaupun kadang-kadang juga formal dan teknis.

4) Tujuan Karangan Ilmiah


a) Memberi penjelasan
b) Memberi komentar atau penilaian
c) Memberi sarand.
d) Menyampaikan sanggahan
e) Membuktikan hipotesa

5) Syarat Menulis Karya Ilmiah


a) Motivasi dan displin yang tinggi
b) Kemampuan mengolah data
c) Kemampuan berfikir logis (urut) dan terpadu (sistematis)
d) Kemampuan berbahasa

6) Sifat Karya Ilmiah


a) Lugas dan tidak emosional mempunyai satu arti, sehingga tidak ada
tafsiran sendiri-sendiri (interprestasi yang lain).
b) Logis disusun berdasarkan urutan yang konsisten.
c) Efektif satu kebulatan pikiran, ada penekanan dan pengembangan.
d) Efisien hanya mempergunakan kata atau kalimat yang penting dan mudah
dipahami.
e) Ditulis dengan bahasa Indonesia yang baku.

7) Sepuluh Asas Mengarang

Dalam menulis karangan ilmiah sebelumnya harus mengetahui sepuluh


asas mengarang yang baik dan benar, berikut adalah sepuluh asas mengarang:
1) Usahakanlah kalimat-kalimat yang pendek Panjang rata-rata kalimat dalam
suatu karangan merupakan sebuah tolakukur yang penting bagi
keterbacaan. Penulisan kalimat yang panjang harus diimbangi dengan
kalimat-kalimat yang pendek sehingga meningkatkan kejelasan karangan.
2) Pilihlah yang sederhana Kalimat yang sederhana lebih meningkatkan
keterbacaan suatu karangan.
3) Pilihlah kata yang umum dikenal Dalam mengarang pakailah kata-kata
yang telah dikenal masyarakat umum sehingga ide yang diungkapkan
dapat secara mudah dan jelas ditangkap pembaca.

4
4) Hindari kata-kata yang tidak perlu Kata-kata yang tak perlu hanya
melelahkan pembaca dan melenyapkan perhatiannnya.
5) Berilah tindakan dalam kata-kata kerja anda Kata kerja yang aktif, yang
mengandung tindakan, yang menunjukkan gerak akan membuat suatu
karangan hidup dan bertenaga untuk menyampaikan pesan yang dimaksud.
6) Menulislah seperti sedang bercakap-cakap dengan mengungkapkan
gagasan seperti halnya bercakap-cakap, karangan menjadi lebih jelas.
7) Pakailah istilah-istilah yang pembaca dapat menggambarkannya Perkataan
yang konkret lebih jelas bagi pembaca dari pada perkataan yang abstrak.
Sebagai contoh, “factory town” (kota dengan banyak pabrik) lebih mudah
ditangkap ada istilah “industrial community” (masyarakat industri).
8) Kaitkan dengan pengalaman pembaca anda Karangan yang jelas ialah
bilamana dapat dibaca dan dipahami pembaca sesuai dengan latar
belakang pengalamannya.
9) Manfaatkan sepenuhnya keanekaragaman Karangan tidak boleh senada,
datar, sepi sehingga membosankan pembaca. Harus ada variasi dalam kata,
frase, kalimat maupun ungkapan lainnya.
10) Mengaranglah untuk mengungkapkan, bukan untuk mengesankan. Maksud
utama mengarang ialah mengungkapkan gagasan, dan bukannya
menimbulkan kesan pada pihak pembaca mengenai kepandaian,
kebolehan, atau kehebatan diri penulisnya.

C. Jenis-Jenis Karangan Ilmiah


a) Makalah

Makalah adalah karya tulis yang menyajikan suatu masalah yang


pembahasannya berdasarkan data di lapangan yang bersifat empiris-objektif
yang menyajikan masalah dengan melalui proses berpikir deduktif dan
induktif. (menurut bahasa,makalah berasal dari bahasa Arab yang berarti
karangan).
b) Kertas kerja

Kertas kerja adalah makalah yang memiliki tingkat analisis lebih


serius, biasanya disajikan dalam lokakarya.
c) Skripsi

Skripsi adalah karya tulis ilmiah yang mengemukakan pendapat


penulis berdasarkan pendapat orang lain.
d) Tesis

5
Tesis adalah karya tulis ilmiah yang sifatnya lebih mendalam dari
pada skripsi.
e) Disertasi

Disertasi adalah karya tulis ilmiah yang mengemukakan suatu dalil


yang dapat dibuktikan oleh penulis berdasarkan data dan fakta yang sahih
dengan analisis yang terinci.

D. Langkah-Langkah Pokok Pembuatan Karangan Ilmiah


- Penggunaan Bahasa Tulis
a) Dalam menggunakan kata dan frase
1) Hendaknya dihindari pemakaian kata/frase tutur dan kata/frase setempat
kecuali bila sudah menjadi perkataan umum.
2) Hendaknya dihindarkan pemakaian kata/frase yang telah mati.
3) Hendaknya kata atau frase yang bernilai rasa digunakan secara
cermat,sesuai dengan suasana dan tempatnya.
4) Hendaknya kata-kata sinonim dipakai secara cermat pula karena kata-kata
sinonim tidak selamanya sama benar arti pemakaiannya.
5) Hendaknya istilah-istilah yang sangat asing bagi umum tidak dipakai
dalam karangan umum.
6) Hendaknya dihindari pemakaian kata asing atau kata daerah bila dalam
bahasa indonesia sudah ada katanya, jangan menggunakan kata asing
hanya karena terdorong untuk bermegah dan berbahasa tinggi.

b) Dalam menyusun kalimat


1) Gunakanlah kalimat-kalimat pendek.
2) Gunakanlah bahasa biasa yang mudah dipahami orang.
3) Gunakan bahasa sederhana dan jernih pengutarannya.
4) Gunakan bahasa tanpa kalimat majemuk.
5) Gunakan bahasa dengan kalimat aktif, bukan kalimat pasif.
6) Gunakan bahasa padat dan kuat.
7) Gunakan bahasa positif, bukan bahasa negatif.

- Langkah-langkah pokok pembuatan karangan ilmiah adalah sebagai berikut :


1) Memilih sebuah pokok topik yang ditulis sesuai dengan minat anda, minat
pembaca, arti penting topik, fasilitas, dan kesempatan.
2) Mencari sumber yang autoratif.
3) Membatasi pokok soal yang akan dibicarakan agar pengumpulan data,
informasi, dan fakta serta pengolahannya terfokus dan agar karangan dapat

6
dikembangkan secara memadai, yaitu pernyataan-pernyataan
pendiriandidukung dengan hal-hal yang konkret dan spesifik.
4) Menentukan suatu tesis percobaan/garis besar acuan sementara yang
menjadi arah umum dan tujuan yang hendak dicapai.
5) Mencari di perpustakaan judul-judul buku dan artikel yang membicarakan
topik yang telah dipilih dan dibatasi.
6) Mengumpulkan/meminjam buku-buku dan bacaan yang lain yang akan
dipakai sebagai sumber.
7) Mencatat tiap judul buku/bacaan pada sebuah kartu, bibliography, lengkap
dengan data tentang nama pengarang dan publikasinya. Kartu-kartu
bibliography ini diperlukan untuk menyusun catatan kaki, catatan akhir
dan daftar pustaka.
8) Membaca buku-buku sumber dengan membuat catatan-catatan. Catatan ini
dapat berupa kutipan, ringkasan atau komentar pribadi.
9) Menata bahan-bahan yang terkumpul berupa catatan-catatan menjadi suatu
garis besar. Dalam hal terakhir ini, anda harus membaca buku-buku lain
lagi serta mengadakan pengamatan, wawancara dan sebagainya.
10) Merumuskan tesis final.
11) Menyusun kerangka karangan yang final.
12) Menulis draft pertama karangan. Pengantar tidak selalu yang pertama kali
disusun. Mungkin saja batang tubuh karangan ditulis terlebih dahulu,
kemudian penutupnya berupa kesimpulan. Setelah itu baru disusun
pengantarnya.

E. Manfaat Penyusunan Karya Ilmiah


Menurut sikumbang (1981), sekurang-kurangnya ada enam manfaat
yangdiperoleh dari kegiatan tersebut.
1) Penulis dapat terlatih mengembangkan keterampilan membaca yang
efektif karena sebelum menulis karya ilmiah, ia mesti membaca dahulu
kepustakaan yang ada relevansinya dengan topik yang hendak dibahas.
2) Penulis dapat terlatih menggabungkan hasil bacaan dari berbagai
sumber,mengambil sarinya, dan mengembangkannya ke tingkat pemikiran
yang lebih matang.
3) Penulis dapat berkenalan dengan kegiatan perpustakaan seperti mencari
bahan bacaan dalam katalog pengarang atau katalog judul buku.
4) Penulis dapat meningkatkan keterampilan dalam mengorganisasi dan
menyajikan data dan fakta secara jelas dan sistematis.
5) Penulis dapat memperoleh kepuasan intelektual.
6) Penulis turut memperluas cakrawala ilmu pengetahuan masyarakat.

7
BAB II
PENUTUP

A. Kesimpulan
Karangan dibagi menjadi tiga golongan yaitu, karangan ilmiah, karangan
nonilmiah dan karangan ilmiah populer. Karangan ilmiah merupakan karangan
ilmu pengetahuan yang menyajikan fakta dan ditulis dengan metodologi
penulisanyang baik dan benar. Dimana dalam penulisan karangan ilmiah ini
ditemukan cirikhas yaitu bersifat objektif, sistematis, logis, tidak persuasif, tidak
argumentatif, tidak emotif, dan tidak melebih-lebihkan sesuatu. Adapun beberapa
jenis karangan yang termasuk karangan ilmiah yaitu makalah, skripsi, kertas kerja,
disertasi dan tesis.

Karangan non ilmiah merupakan karangan yang menyajikan fakta pribadi


tentang pengetahuan dan pengalaman dalam kehidupan sehari-hari, bersifat
subyektif, tidak didukung fakta umum, dan biasanya menggunakan gaya bahasa
yang popular atau biasa digunakan (tidak terlalu formal). Adapun beberapa jenis
karangan yang termasuk karangan nonilmiah yaitu dongeng, cerpen, drama, novel
dan roman.

Karangan ilmiah populer adalah karangan ilmu pengetahuan yang


menyajikan fakta pribadi dan ditulis menurut metodologi penulisan yang benar.
Cirinya yaituditulis berdasarkan fakta pribadi, fakta yang disimpulkan subjektif,
gaya bahasa formal dan populer, mementingkan diri penulis, melebih-lebihkan
sesuatu, usulan-usulan bersifat argumentatif serta bersifat persuasif. Adapun
karangan yang termasuk karangan ilmiah populer yaitu resensi buku, artikel dan
editorial.

8
DAFTAR PUSTAKA

Kuntarto, Niknik M. 2011. Cermat dalam Berbahasa, Teliti dalam Berpikir.


Jakarta : Mitra Wacana Media.

Rahardi, R Kunjana. 2009. Bahasa Indonesia untuk Perguruan Tinggi. Jakarta


:Erlangga.
Kunncoro, Mudrajad,2009. Mahir Menulis. Jakarta : Erlangga.

Miku Chan (2012). Karya Tulis Ilmiah Populer. Gatot Kurniawan (2011).
Karangan Ilmiah, Nonilmiah dan Semi Ilmiah (populer).

Munawar Syamsudin, 1994, Dasar-dasar dan Metode Penultsan Ilmiah. Surakarta.


Sebelas Maret University Press.

Suhardjono. 1995. Pedoman Penyusunan Karya Tulis Ilmiah di bidang


Pendidikandan Angka Kredit Pengembangan Profesi Guru Jakarta:
Dikgutentis.
Supriyatno, Nono. 2001. Penulisan Karya Ilmiah Dalam Format Buku, Direktorat
Tenaga Kependidikan. Jakarta.

Tarigan, 1989, Pedoman Penulisan Karya Ilmiah, Direktorat Tenaga


Kependidikan. Jakarta.

Anda mungkin juga menyukai