Disusun oleh :
Kelompok 13
Tahun 2022
KATA PENGANTAR
Ucapan puji syukur kepada Allah SWT atas rahmat, hidayah dan inayah-
Nya, sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini tepat pada waktunya. Tidak
lupa kami ucapkan terima kasih kepada Bapak Andriyani, M.Pd. selaku dosen
mata kuliah Bahasa Indonesia, yang telah memberikan kesempatan kepada kami
untuk menyusun makalah ini yang berjudul “Penulisan Karangan Dua”.
Dan juga kami ucapkan terima kasih kepada teman-teman yang telah
membantu memberikan materi dan masukannya sehingga terselesainya makalah
ini. Dengan keseriusan dan ketekunan dalam pembuatan makalah karya ilmiah ini,
harapan kami dapat memberikan manfaat bagi teman-teman dan para pembaca,
khususnya memotivasi untuk memulai menulis karya ilmiah. Serta dapat menjadi
pembelajaran bagi kami dalam pembuatan sebuah makalah.
Terlepas dari semua itu, kami menyadari masih banyak kekurangan dan
kesalahan dalam penyusunan makalah ini, baik dari segi materi maupun dari tata
bahasa. Oleh karena itu dengan tangan terbuka kami menerima kritik dan saran
demi perbaikan makalah ini.
Tim Penulis
i
DAFTAR ISI
ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Karangan adalah suatu karya tulis hasil dari kegiatan seseorang untuk
mengungkapkan gagasan dan menyampaikanya melalui bahasa tulis kepada
pembaca untuk dipahami. Lima jenis karangan yang umum dijumpai dalam
keseharian adalah narasi, deskripsi, eksposisi, argumentasi, dan persuasi.
Karangan dibedakan menjadi 3 jenis yaitu karya tulis non-ilmiah (karya non
ilmiah), semi ilmiah dan ilmiah. Dalam makalah ini akan dipaparkan lebih jelas
mengenai karangan ilmiah. Karangan Ilmiah adalah karangan yang dibuat
berdasarkan cara yang sistematis dan memiliki ciri-ciri tertentu. Demikian juga
karangan non ilmiah dan karangan popular memiliki ciri khasnya tersendiri. Lalu
bagaimana membedakan satu sama lainnya, dan bagaimana proses penulisan
karangan ilmiah yang baik dan benar, di dalam makalah ini akan dijelaskan
bagaimana membedakan antara semua jenis karangan, mengetahui jenis-jenis
karangan ilmiah serta bagaimana menuliskan karangan ilmiah yang baik dan
benar.
B. Rumusan Masalah
1) Apa pengertian karangan ilmiah?
2) Apakah ciri-ciri dari karangan ilmiah?
3) Apa perbedaan antara karangan ilmiah dan non ilmiah?
4) Jenis-jenis karangan apa saja yang termasuk kategori karangan ilmiah?
5) Bagaimana proses penyusunan karangan ilmiah?
C. Tujuan
1) Pengertian dari karangan ilmiah.
2) Mengetahui ciri-ciri karangan ilmiah.
3) Perbedaan karangan ilmiah dan non ilmiah.
4) Mengetahui jenis-jenis karangan yang termasuk kategori karangan ilmiah.
5) Mengetahui proses penyusunan karangan ilmiah yang baik dan benar.
1
BAB II
PEMBAHASAN
Kualitas suatu karya tulis dapat dilihat dari berbagai aspek. Pertama,
tentunya kualitas karya tulis tersebut ditentukan oleh topik materi tulisan atau
pokok bahasannya, dan hal ini sangat berperan terhadap upaya menarik minat
pembaca. Namun, kedua, menarik minat pembaca saja belumlah memadai
bilatidak diiringi bahasan yang ingin diungkapkan oleh penulis. Untuk
memudahkan pemahaman tersebut sehingga tidak menimbulkan berbagai persepsi
daninterpretaasi yang saling berbeda, baik oleh berbagai ragam pembaca maupun
oleh berbagai bentuk karya tulis, tentunya penulisan tersebut harus dapat
memenuhi persyaratan seperti bentuk format, gaya, maupun sistematika penulisan
tertentuyang sudah baku.
2
1) Ciri-ciri karangan non ilmiah sebagai berikut :
a) Ditulis berdasarkan fakta pribadi.
b) Fakta yang disimpulkan subyektif.
c) Gaya bahasa konotatif dan popular.
d) Tidak memuat hipotesis.
e) Penyajian dibarengi dengan sejarah.
f) Bersifat imajinatif.
g) Situasi didramatisir.
h) Bersifat persuasive.
Adapun contoh karangan ilmiah yang sering kita temui yaitu Dongeng,
cerpen,novel, drama, dan roman.
3) Perbedaan antara karangan ilmiah dan non ilmiah dari beberapa aspek :
a) Dari segi bahasa. Bahasa dalam karangan ilmiah menggunakan ragam
bahasa Indonesia resmi.Ciri-ciri ragam resmi yaitu menerapkan
kesantunan ejaan (EYD/Ejaan Yang Disempurnakan), kesantunan diksi,
kesantunan kalimat, kesantunan paragraph, menggunakan kata ganti
pertama “penulis”, bukan saya, aku, kami atau kita, memakai kata baku
atau istilah ilmiah, bukan popular, menggunakan maknadenotasi, bukan
konotasi, menghindarkan pemakaian unsur bahasa kedaerahan, dan
mengikuti konvensi penulisan karangan ilmiah. Berbeda dengan karangan
ilmiah, bahasa dalam karangan semi ilmiah/ilmiah popular dan nonilmiah
melonggarkan aturan, seperti menggunakan kata-kata yang bermakna
konotasi dan figurative, menggunakan istilah-istilah yang umumatau
popular yang dipahami oleh semua kalangan, dan menggunakan kalimat
yang kurang efektif seperti pada karya sastra.
b) Karya ilmiah harus merupakan pembahasan suatu hasil penelitian
(faktualobjektif). Faktual objektif adalah adanya kesesuaian antara fakta
dan objekyang diteliti. Kesesuaian ini harus dibuktikan dengan
pengamatan atau observasi.
c) Karya ilmiah bersifat metodis dan sistematis. Artinya, dalam pembahasan
masalah digunakan metode atau cara-cara tertentu dengan langkah-langkah
yang teratur dan terkontrol melalui proses pengidentifikasian masalah dan
3
penentuan strategi. Selain itu, Karya non ilmiah sangat bervariasi topik
dan cara penyajiannya, tetapi isinya tidak didukung fakta umum. Karangan
non-ilmiah ditulis berdasarkan fakta pribadi, dan umumnya bersifat
subyektif. Bahasanya bisa konkret atau abstrak, gaya bahasanya formal
dan populer, walaupun kadang-kadang juga formal dan teknis.
4
4) Hindari kata-kata yang tidak perlu Kata-kata yang tak perlu hanya
melelahkan pembaca dan melenyapkan perhatiannnya.
5) Berilah tindakan dalam kata-kata kerja anda Kata kerja yang aktif, yang
mengandung tindakan, yang menunjukkan gerak akan membuat suatu
karangan hidup dan bertenaga untuk menyampaikan pesan yang dimaksud.
6) Menulislah seperti sedang bercakap-cakap dengan mengungkapkan
gagasan seperti halnya bercakap-cakap, karangan menjadi lebih jelas.
7) Pakailah istilah-istilah yang pembaca dapat menggambarkannya Perkataan
yang konkret lebih jelas bagi pembaca dari pada perkataan yang abstrak.
Sebagai contoh, “factory town” (kota dengan banyak pabrik) lebih mudah
ditangkap ada istilah “industrial community” (masyarakat industri).
8) Kaitkan dengan pengalaman pembaca anda Karangan yang jelas ialah
bilamana dapat dibaca dan dipahami pembaca sesuai dengan latar
belakang pengalamannya.
9) Manfaatkan sepenuhnya keanekaragaman Karangan tidak boleh senada,
datar, sepi sehingga membosankan pembaca. Harus ada variasi dalam kata,
frase, kalimat maupun ungkapan lainnya.
10) Mengaranglah untuk mengungkapkan, bukan untuk mengesankan. Maksud
utama mengarang ialah mengungkapkan gagasan, dan bukannya
menimbulkan kesan pada pihak pembaca mengenai kepandaian,
kebolehan, atau kehebatan diri penulisnya.
5
Tesis adalah karya tulis ilmiah yang sifatnya lebih mendalam dari
pada skripsi.
e) Disertasi
6
dikembangkan secara memadai, yaitu pernyataan-pernyataan
pendiriandidukung dengan hal-hal yang konkret dan spesifik.
4) Menentukan suatu tesis percobaan/garis besar acuan sementara yang
menjadi arah umum dan tujuan yang hendak dicapai.
5) Mencari di perpustakaan judul-judul buku dan artikel yang membicarakan
topik yang telah dipilih dan dibatasi.
6) Mengumpulkan/meminjam buku-buku dan bacaan yang lain yang akan
dipakai sebagai sumber.
7) Mencatat tiap judul buku/bacaan pada sebuah kartu, bibliography, lengkap
dengan data tentang nama pengarang dan publikasinya. Kartu-kartu
bibliography ini diperlukan untuk menyusun catatan kaki, catatan akhir
dan daftar pustaka.
8) Membaca buku-buku sumber dengan membuat catatan-catatan. Catatan ini
dapat berupa kutipan, ringkasan atau komentar pribadi.
9) Menata bahan-bahan yang terkumpul berupa catatan-catatan menjadi suatu
garis besar. Dalam hal terakhir ini, anda harus membaca buku-buku lain
lagi serta mengadakan pengamatan, wawancara dan sebagainya.
10) Merumuskan tesis final.
11) Menyusun kerangka karangan yang final.
12) Menulis draft pertama karangan. Pengantar tidak selalu yang pertama kali
disusun. Mungkin saja batang tubuh karangan ditulis terlebih dahulu,
kemudian penutupnya berupa kesimpulan. Setelah itu baru disusun
pengantarnya.
7
BAB II
PENUTUP
A. Kesimpulan
Karangan dibagi menjadi tiga golongan yaitu, karangan ilmiah, karangan
nonilmiah dan karangan ilmiah populer. Karangan ilmiah merupakan karangan
ilmu pengetahuan yang menyajikan fakta dan ditulis dengan metodologi
penulisanyang baik dan benar. Dimana dalam penulisan karangan ilmiah ini
ditemukan cirikhas yaitu bersifat objektif, sistematis, logis, tidak persuasif, tidak
argumentatif, tidak emotif, dan tidak melebih-lebihkan sesuatu. Adapun beberapa
jenis karangan yang termasuk karangan ilmiah yaitu makalah, skripsi, kertas kerja,
disertasi dan tesis.
8
DAFTAR PUSTAKA
Miku Chan (2012). Karya Tulis Ilmiah Populer. Gatot Kurniawan (2011).
Karangan Ilmiah, Nonilmiah dan Semi Ilmiah (populer).