ABSTRAK
Karya tulis ilmiah merupakan bentuk pendapat secara tertulis berdasarkan penelitian dengan
menggunakan data yang akurat dan berdasarkan fakta sehingga kebenarannya dapat
dipertanggungjawabkan. Memiliki tujuan untuk menyampaikan gagasan dan
menyebarluaskan ilmu yang diketahui penulis. Dalam penulisan karya ilmiah ada batasan-
batasan yang harus diperhatikan, yaitu etika penulisan. Dibutuhkan ketrampilan dan
pengetahuan dalam mengelola sistematika penulisan, tata bahasa, pemilihan kata yang tepat
dan kejujuran dalam menempatkan pemikiran orang lain kedalam tulisan. Sehingga terhindar
dari plagiat atau kegiatan plagiarisme. Dalam proses pembuatan ditekankan untuk mencari
sumber dan harus mencantumkannya sebagai referensi. Penggunaan bahasa yang tepat juga
menjadikan sebuah tulisan ilmiah yang menarik bagi pembaca.
BAB I
PENDAHULUAN
a. Latar Belakang
Penulisan karya ilmiah adalah hal yang mendasar dan wajib dipahami khususnya oleh setiap
mahasiswa.Karya ilmiah merupakan bentuk argumentasi penalaran ilmu melalui bahasa
tulisan.Maka diperlukannya penguasaan bahasa yang baik.Bukan saja mengetahui teknik
penulisannya, melainkan harus memahami dasar pikiran yang melandasi tulisan tersebut.
Untuk bisa menulis karya ilmiah yang baik, diperlukan keterampilan yang dapat dicapai
apabila kita bisa menguasai teknik penyusunan dan penggunaan bahasa Indonesia secara
efektif. Salah satu contoh karya ilmiah yaitu berupa makalah, maka dibuatlah tulisan ini
untuk dijadikan pedoman penulisan karya ilmiah. Makalah ini dibuat sebagai syarat
menyelesaikan tugas UAS dengan harapan lain dapat membantu kesulitan pembaca lain
dalam menulis karya ilmiah.
b. Rumusan Masalah
Apa itu tulisan ilmiah?
Apa saja bentuk-bentuk karya tulis ilmiah?
Bagaimana teknik penulisan karya ilmiah yang baik?
Bagaimana penggunaan bahasa dan etika yang digunakan dalam penulisan karya ilmiah?
BAB II
ISI
2. Makalah
Makalah merupakan tulisan yang berisikan pendapat yang membahas suatu pokok
persoalan.Dalam ruang lingkup mahasiswa makalah merupakan istilah karya tulis yang
merupakan segala jenis tugas tertulis yang berhubungan dengan bidang studi, hasil
pembahasan buku, tulisan tentang suatu persoalan.Mahasiswa biasa menyebutnya paper.
3. Skripsi
Skripsi merupakan karya ilmiah yang ditulis berdasarkan hasil penelitian sebagai prasyarat
untuk memperoleh gelar sarjana strata satu (S1) di jenjang perguruan tinggi dan
dipertahankan di depan sidang ujian. Tebal skripsi terdiri dari 50 sampai 100 halaman yang
isinya mengungkapkan pendapat penulis berdasarkan teori orang lain didukung data dan fakta
empiris-objektif
4. Tesis
Tesis adalah karya ilmiah yang tarafnya lebih mendalam dari skripsi dan dijadikan
persyaratan untuk mendapat gelar sarjana strata dua (S2).Pada tesis mengungkapkan
pengetahuan atau temuan baru yang diperoleh dari penelitian.Tebal tesis mencapai 150
sampai 250 halaman.
5. Disertasi
Disertasi merupakan karya tulis ilmiah untuk memenuhi syarat salah satu persyaratan
mencapai gelar sarjana strata tiga (S3).Disertasi ditujukan untuk mencapai gelar Doktor (Dr.),
yaitu gelar tertinggi di perguruan tinggi. Permasalahan yang dibahas sudah sangat kompleks
dan detail dibanding tesis dan skripsi. Isinya mengemukakan suatu dalil yang dapat
dibuktikan faktanya oleh penulis dengan analisis terperinci dengan temuan orisinil.Tebal
disertasi 250 sampai 350 halaman.
6. Buku/Diktat
Buku atau diktat juga merupakan bentuk tulisan ilmiah yang memberikan informasi faktual
tentang suatu disiplin ilmu.Keduanya memiliki perbedaan yang cukup jelas.Buku ditulis oleh
pengarang untuk memperkenalkan isinya dengan keadaan umum dan dicetak oleh suatu
penerbit. Sedangkan diktat ditulis dalam keadaan tertentu dan untuk mengarahkan proses
belajar mahasiswa ataupun siswa. (Ekosusilo dan Triyanto,1995:18)
b. Bagian Isi
Secara umum berisi :
Pendahuluan
Memaparkan latar belakang dan rumusan masalah yang bertujuan untuk menarik dan
memusatkan perhatian pembaca terhadap pokok pikiran yang ada dalam tulisan
Landasan Teori
Berisi tinjauan pustaka menguraikan teori yang melandasi hipotesis. Diuraikan secara luas
dan terperinci
Metodologi Penelitian
Berisi tentang metode penentuan obyek dan subyek penelitian, metode pengumpulan data dan
metode analisis data
Laporan Penelitian
Menguraikan penyajian data dan analisis data
Kesimpulan, Ulasan dan Implikasi
Bagian kesimpulan dikemukakan secara singkat, jelas dan tegas hasil analisis data. Kemudian
diulas, misalnya mengapa hipotesis diterima? Jika hipotesis ditolak kenapa?Pada bagian
implikasi berisi saran-saran yang diperlukan dalam penelitian tersebut.
c. Bagian Penutup
Pada umumnya terdiri dari :
Daftar Pustaka
Daftar pustaka disebut juga bibliografi merupakan sejumlah sumber yang digunakan penulis
dalam menyelesaikan tulisannya. Memiliki fungsi sebagai alat untuk melihat kembali kepada
sumber aslinya dan sebagai pelengkap dari sebuah catatan kaki yang digunakan untuk
mengetahui kebenaran tentang sumber dan referensi
Lampiran
Lampiran atau sering disebut appendiks biasanya disusun setelah daftar pustaka dan sebelum
indeks dengan memberikan tulisan lampiran, nomor urut, dan judul lampiran. Berisikan
tentang tabel-tabel, gambar-gambar, bagan, peta dan lain-lain yang tidak tercantum dalam
teks.
d. Kehematan dan pilihan kata yang kadang kala bertumpuk-tumpuk dalam satu kalimat
Dimaksudkan untuk berhemat dalam pemakaian kata, frase, atau bentuk-bentuk bahasa.
Kehematan ini dapat ditempuh dengan menghindari pengulangan subjek kalimat,
menghindari kata yang tanggal bulan tahun, menghindari pemakaian kata-kata yang
berlebihan yaitu kata-kata yang memiliki makna sama.
2. Pungtuasi
Pungtuasi dapat diartikan sebagai pembubuhan tanda baca. Dalam tulis menulis peranan
pungtuasi sangat penting karena dapat memberi kunci kepada pembaca terhadap apa yang
ingin disampaikan oleh penulis
3. Diksi
Selalin ejaan dan tanda baca diharuskan juga memperhatikan masalah diksi. Diksi atau
pilihan kata merupakan hal yang sangat penting dan utama dalam mencapai tulisan yang
efektif. Dalam diksi harus bisa membedakan makna konotatif-denotatif, kata standar-non
standar, dialek dan bahasa umum, kata tunggal dan idiom, kata umum dan istilah.
Dalam pemilihan kata inilah harus hati-hati. Penggunaan bahasa yang baik mempermudah
dalam menulis karya ilmiah.
G. Sikap-Sikap Ilmiah
Dalam penulisan karya ilmiah ada 7 sikap ilmiah yang merupakan sikap yang harus ada.
Sikap-sikap ilmiah yang dimaksud adalah sebagai berikut :
Sikap ingin tahu. Sikap ingin tahu ini terlihat pada kebiasaan bertanya tentang berbagai hal
yang berkaitan dengan bidang kajiannya.
Sikap kritis. Sikap kritis ini terlihat pada kebiasaan mencari informasi sebanyak mungkin
berkaitan dengan bidang kajiannya untuk dibanding-banding kelebihan-kekurangannya,
kecocokan-tidaknya, kebenaran-tidaknya, dan sebagainya.
Sikap terbuka. Sikap terbuka ini terlihat pada kebiasaan mau mendengarkan pendapat,
argumentasi, kritik, dan keterangan orang lain, walaupun pada akhirnya pendapat,
argumentasi, kritik, dan keterangan orang lain tersebut tidak diterima karena tidak sepaham
atau tidak sesuai.
Sikap objektif. Sikap objektif ini terlihat pada kebiasaan menyatakan apa adanya, tanpa
diikuti perasaan pribadi.
Sikap rela menghargai karya orang lain. Sikap menghargai karya orang lain ini terlihat pada
kebiasaan menyebutkan sumber secara jelas sekiranya pernyataan atau pendapat yang
disampaikan memang berasal dari pernyataan atau pendapat orang lain.
Sikap berani mempertahankan kebenaran. Sikap ini menampak pada ketegaran membela
fakta dan hasil temuan lapangan atau pengembangan walapun bertentangan atau tidak sesuai
dengan teori atau dalil yang ada.
Sikap menjangkau ke depan. Sikap ini dibuktikan dengan selalu ingin membuktikan
hipotesis yang disusunnya demi pengembangan bidang ilmunya.
Kesimpulan
Karya tulis ilmiah merupakan tulisan yang mengungkapkan buah pikiran, yang diperoleh dari
hasil pengamatan, penelitian, atau peninjauan terhadap sesuatu yang disusun menurut
metode dan sistematika tertentu, dan yang isi dan kebenarannya dapat
dipertanggungjawabkan. Dalam penulisan karya ilmiah banyak aspek yang mesti diketahui
oleh calon pembuat karya ilmiah karena itu sangat berperan dengan hasil karya ilmiah yang
akan dibuat, misalnya, calon penulis karya ilmiah paling tidak harus mengetahui etika dan
kode etik dalam penulisan karya ilmiah, teknik penyusunan karya ilmiah yang baik dan benar
dan sikap-sikap dalam menulis karya ilmiah serta harus menjalani dan menerima berbagai
kendala dan masalah dalam proses penulisan karya ilmiah. Karya ilmiah dapat berfungsi
sebagai rujukan, untuk meningkatkan wawasan, serta menyebarluaskan ilmu pengetahuan.
Bagi penulis, menulis karya ilmiah bermanfaat untuk meningkatkan keterampilan membaca
dan menulis, berlatih mengintegrasikan berbagai gagasan dan menyajikannya secara
sistematis. Dengan demikian semoga banyaknya pedoman-pedoman penulisan karya ilmiah
dapat menjadi pembelajaran selanjutnya ketika akan membuat karya ilmiah selanjutnya
dengan lebih baik lagi dan memperhatika etika-etika penulisan.
DAFTAR PUSTAKA
Ekosusilo, Madyo dan Triyanto, Bambang. 1995. Pedoman Penulisan Karya Ilmiah.
Semarang: Dahara Prize.
Winarto, T. Yunita, Suhardiyanto, Totok dan Choesin, M. Ezra (ed). 2004. Karya Tulis Ilmiah
Sosial. Jakarta: Yayasan Obor Indonesia Jakarta
Tim Penyusun Panduan Akademik FISIP. 2012. Panduan Penyusunan Proposal dan
Penulisan Skripsi. Jakarta
Lihat blogspot.com : Penulisan Karya Ilmiah (11 Desember 2015 diakses dari
www.czifa24.blogspot.co.id)
Makalah Karya Ilmiah (14 Desember 2015 diakses dari www. komunikasipraktis.com)
www.saripedia.wordpress.com
www.kompasiana.com