Anda di halaman 1dari 12

MINI RISET

MK. PENDIDIKAN
AGAMA KRISTEN
PROTESTAN

Skor Nilai:

“Kerukunan Antar Umat Beragama dalam Lingkungan Fakultas Teknik di


Universitas Negeri Medan ”

DISUSUN OLEH :

Nama Mahasiswa : Nim :


Tegar Kevin Marpaung 5193122020
Andi Harianto Sianturi 5193122016
Paul Manuel Tamba 5193122010
Josep Adventus Siagian 5193122008
Samuel P Manalu 5193122009
Winona Hawaly Purba 5193122023
Pandapotan Simorangkir 5193322007
Josua Sidebang 5193122014
Riandy Siahaan 5193122013
Elysa Syafaat 5193122018
Septian Juan Ernesto Silitonga 5193122011
Ade Putra Silalahi 5193322006
Riky Antonius Simamora 5193122006
Jhon Holden Sirait 5193122027

Dosen Pengampu Matakuliah :

Dr. Chandra Manik,M.Th

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN TEKNIK OTOMOTIF

FAKULTAS TEKNIK

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

Mei 2021

i
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yesus Kristus atas anugrah dan kasih
karunia-Nya kami dapat menyelesaikan laporan Mini Riset kami mengenai “Kerukunan
Antar Umat Beragama dalam Lingkungan Fakultas Teknik di Universitas Negeri Medan ”
dalam mata kuliah Agama Kristen Protestan. Kami juga mengucapkan terimakasih kepada
Dosen pengampu mata kuliah Ibu Dr. Chandra Manik, M. Th. atas bimbingan dan
arahannya, dan juga penulis mengucapkan terimakasih kepada teman-teman sekalian yang
telah memberikan buah pikirannya sehingga kami dapat menyelesaikan laporan Mini Riset
ini.

Kami mengharapkan agar pembaca juga mendapatkan pengetahuan dan wawasan dari
hasil penelitian Mini Riset yang telah kami lakukan. Semoga makalah ini memberikan
manfaat juga bagi orang-orang sekitar kami agar dapat diaplikasikan ke dalam kehidupan
sehari-hari.

Kami juga minta maaf apabila ada kesalahan baik dari segi penulisan maupun isi dari
yang telah kami kaji dari hasil Mini Riset yang telah kami lakukan. Kami mengharapkan
kritik dan saran dari masing-masing pembaca agar untuk kedepannya kami dapat membuat
laporan yang lebih baik lagi. Akhir kata Kami ucapkan, Terimakasih.

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR....................................................................................................i

DAFTAR ISI................................................................................................................ii

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang..................................................................................................2

B. Rumusan Masalah.............................................................................................2

C. Tujuan Penelitian..............................................................................................2

BAB II KAJIAN TEORI

A. Kerukunan Umat Beragama............................................................................3

B. Bentuk-bentuk Hubungan Umat Beragama...................................................3

C. Beberapa Faktor yang Mempengaruhi Kerukunan Umat Beragama.........4

BAB III PEMBAHASAN

A. Bentuk Kegiatan yang Dilakukan Antar Mahasiswa sebagai Umat


Beragama............................................................................................................6

B. Bentuk Sosialisasi dalam Mahasiswa sebagai Umat Beragama....................6

BAB IV PENUTUP

A. Kesimpulan........................................................................................................8

DAFTAR PUSTAKA..................................................................................................9
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Kerukunan merupakan nilai yang universal, yang dapat ditemukan dalam setiap
ajaran agama. Semua agama pada hakikatnya mengajarkan umatnya untuk mawas
diri, mengenal dirinya terlebih dahulu, mengenal segala musuh yang ada dalam
dirinya serta kelobaan, iri hati, kemarahan dan lain sebagainya. Dengan senantiasa
mawas diri, umat beragama akan tetap dapat menjaga saling pengertian dengan umat
lain dan benar-benar dapat mengembangkan wawasan kebangsaan, menyadari diri
sebagai bagian dari bangsa Indonesia yang besar.

Disamping itu setiap agama mengajarkan pula kepada umatnya untuk mengasihi
sesama makhluk hidup dan bersikap positif terhadap alam. Hanya saja agama-agama
seringkali dipahami secara sempit dan eksklusif oleh penganutnya dan disertai
perasaan curiga yang berlebihan terhadap penganut agama lain. Sehingga
mengakibatkan terjadinya berbagai macam konflik di masyarakat. Sementara itu,
sikap fanatisme yang berlebihan dikalangan penganut agama masih sangat dominan,
sehingga dapat menimbulkan disharmoni yang merugikan semua pihak, termasuk
kelompok penganut agama.

Beberapa kasus ketidakharmonisan yang terjadi akhir-akhir ini hampir


semuanya dipicu karena sentimen agama, seperti menghina ajaran agama,
pembakaran tempat ibadah dan sebagainya. Begitu pula berbagai hubungan negatif
antara penganut agama satu dengan yang lain juga muncul dibeberapa tempat, seperti
rasa saling mencurigai dan saling membenci. Oleh sebab itu diperlukan kesadaran
umat beragama untuk menumbuhkan sikap toleransi dalam kehidupan beragama.
Sikap toleransi ini dapat menumbuhkan rasa saling menghargai dan saling
menghormati antara satu dengan yang lain untuk mewujudkan ketentraman dan
perdamaian.

1
Contoh kerukunan yang terjadi di daerah penelitian ini adalah dengan
melihat kehidupan sosial dari masing-masing mahasiswa yang berada di kawasan
Fakultas Teknik yang ada di Perguruan Tinggi Negeri Universitas Negeri Medan.
Sudut pandang kehidupan sosial kami lihat ditinjau secara langsung dari kegiatan-
kegiatan yang dilakukan oleh mahasiswa dengan cara berbicara dari masing-
masing mahasiswa yang beragama,

B. Rumusan Masalah

1. Bagaimana bentuk kerukunan agama yang ada di lingkungan Fakultas


Teknik di Universitas Negeri Medan?

2. Bagaimana bentuk kegiatan mahasiswa yang menjunjung kerukunan umat


beragama yang ada di lingkungan Fakultas Teknik di Universitas Negeri
Medan?

3. Bagaimana cara bersosialisasi antar mahasiswa beragama baik secara


langsung maupun via percakapan Whatsapp dalam lingkungan Fakultas
Teknik di Universitas Negeri Medan ?

C. Tujuan Penelitian

1. Mengetahui kerukunan agama yang ada di lingkungan Fakultas Teknik di


Universitas Negeri Medan.

2. Mengetahui bentuk kegiatan mahasiswa yang berhubungan dengan kerukunan


umat beragama dalam lingkungan Fakultas Teknik di Universitas Negeri Medan.

3. Mengetahui cara sosisalisasi antar mahasiswa beragama baik secara langsung


maupun via Whatsapp dalam lingkungan Fakultas Teknik di Universitas Negeri
Medan.
BAB II
KAJIAN TEORI

A. Kerukunan Umat Beragama

Bangsa Indonesia merupakan bangsa yang terdiri dari berbagai suku, agama
dan budaya. Dengan adanya arus pemikiran modern aka setiap agama bergulat
dengan persoalan adaptasi dialog serta identitas. Di situ pihak agama harus berakar
pada sejarah dan tradisi tetapi di pihak lain agama harus membuktikan sebagai
kekuatan atau gerakan liberatif atau bebas yang terbuka terhadap dialog dan
kerjasama. Setelah Indonesia merdeka, kesatuan bangsa seringkali mengalami
banyak tantangan dan ancaman. Di berbagai tempat di Indonesia terdapat rasa
soovenisme (kebanggaan nasional) yang dilatar belakangi oleh sukuisme,
kedaerahan, agama dan aliran-aliran tertentu.

B. Bentuk-bentuk Hubungan Antara Umat Beragama

Ada 3 bentuk sikap dalam hubungan antara agama:

1. Sikap Ensklusivisme
Ensklusivisme adalah sikap yang hanya mengakui agamanya sebagai
agama paling benar dan baik. Ini adalah sikap fanatisme yang akan melahirkan
berbagai akibat buruk antara lain timbulnya perpecahan, perseteruan antara umat
beragama dan berbagai konflik lainnya.

2. Sikap Insklusivisme

Insklusivisme adalah sikap yang dapat memahami dan menghargai agama-


agama lain dengan segala eksistensinya. Tetapi orang yang inklusivisme ini
tetap memandang agamanya sendirilah sebagai agama satu- satunya jalan
menuju keselamatan.
3. Pluralisme

Pluralisme adalah sikap yang menerima, menghargai dan memandang


agama lain sebagaimana yang baik dan benar serta memiliki jalan keselamatan.
Dalam perspektif pandangan seperti ini, maka tiap umat beragama akan
terpanggil untuk menerima huubungan solidaritas, dialog dan kerjasama dalam
rangka mewujudkan kehidupan yang lebih baik dan lebih berpengharapan.

4. Kerukunan Hidup Beragama

Keukunan hidup umat bergama adalah suatu kondisi sosial dimana semua
golongan agama dapat hidup bersama-sama tanpa mengurangi hak dasar masing-
masing untuk melaksanakan kewajiban agamanya sehingga masing-masing
pemeluk agama dapat hidup dalam keadaan rukun dan damai.

C. Beberapa Faktor yang Mengganggu Kerukunan Umat Beragama

A. Sikap Mental Negatif


Sikap mental negatif ini nampak dalam kesombongan religius, prasangka
dan intoleransim misalnya umat beragama tertentu mempunyai keyakinan bahwa
agamanya memiliki ajaran yang paling benar. Akibatnya mereka sombong dan
tinggi daripada pemeluk agama lain.

B. Faktor SARA (Suku Agama Ras dan Antar golongan)

Secara sosiologis dapat dipahami bahwa suku, agama, ras dan antar
golongan adalah merupakan nilai permersatu bagi yang bersangkutan tetapi juga
sering menjadi faktor penyebab perpecahan.
C. Faktor Perbedaan Tingkat Kebudayaan

Dapat disadar bahwa perbedaan tingkat kebudayaan yang menyolok akan


mengganggu keseimbangan, keserasian dan keselarasan pergaulan kehidupan
bangsa dan kelompok masyarakat.

D. Faktor Mayoritas dan Minoritas Golongan Beragama

Dalam kehidupan umat beragama sering timbul sikap merasa lebih


berkuasa dari golongan mayoritas terhadap golongan minoritas. Golngan
mayoritas menginginkan hak-hak istimewa dari hak-hak yang diperoleh oleh
minoritas.
BAB III

PEMBAHASAN

Dari hasil observasi yang telah kami lakukan di Fakultas Teknik di


Univeritas Negeri Medan, kami dapat menguraikan masing- masing aspek dari
kegiatan-kegiatan, sikap, maupun tingkah laku dalam mahasiswa sebagai umat
beragama baik Kristen maupun Islam.

A. Bentuk Kegiatan yang Dilakukan Antar Mahasiswa sebagai Umat Beragama


Dalam umat Islam kegiatan yang dilakukan biasanya berupa Isra Miraj,
Ramadhan, Lebaran, Idul Adha, dsb. yang biasanya diadakan dan dibentuk oleh
panitia HMJ Teknik masing-masing mengadakannya dengan rukun tanpa ada
masalah atau kendala dalam acara tersebut.

Dalam umat Kristen kegiatan yang dilakukan biasanya berupa Paskah,


Natal, dan Kebaktian PA yang dilakukan oleh HMJ Teknik juga dibantu oleh
panitia UKM-KP. Dalam pelaksanaan acara tersebut tidak ditemukan adanya
kendala. Hanya saja mahasiswa masih kurang banyak yang mengikuti kegiatan-
kegiatan tersebut, hal ini didorong karena faktor-faktor berupa tugas perkuliahan
yang banyak.

Dalam dua kegiatan ini dapat dilihat tidak adanya terjadi kendala dalam
pelaksanaan masing-masing kegiatan religius yang terjadi dalam lingkungan
Fakultas Teknik di Universitas Negeri Medan. Namun, tidak ada tindakan saling
membantu dalam mahasiswa yang berbeda agama dari masing- masing
pelaksanaan acara tersebut.

B. Bentuk Sosialisasi dalam Mahasiswa sebagai Umat Beragama

Pada lingkungan Fakultas Teknik di Universitas Negeri Medan dapat kami


lihat mahasiswa antar umat beragama yang berbeda-beda sering saling
berinteraksi dengan berkumpul untuk bekerja kelompok mengerjakan tugas
perkuliahan. Pada kegiatan liburan atau hiburan mahasiswa tersebut masih tetap
berjalan dengan baik, tidak adanya perpecahan dan saling menjaga toleransi
mereka dalam perbedaan agama yang mereka anut.

Percakapan dalam grup di aplikasi smartphone dengan nama Whatsapp


masih dapat dikatakan akrab dimana mereka saling bertukar pikiran mengenai
tugas ataupun percakapan lainnya. Berbagi cerita dalam masing- masing antar
kelas, berbagi informasi seputar masalah perkuliahan ataupun berita- berita yang
sedang trending, dll.

Dari masing-masing observasi yang telah kami lakukan dapat kami lihat
bahwa bentuk kerukunan umat beragama masuk ke dalam Kerukunan Umat
Beragama, dimana mahasiswa tetap dapat bersosialisasi baik tanpa mengurangi
hak-hak yang berlaku dalam melaksanakan kewajiban beragamanya. Dilihat dari
lancarnya pelaksanaan kegiatan religius yang diadakan. Dilihat dari bentuk
sosialisasi mahasiswa sebagai umat beragama tidak ada terjadi konflik,
membentuk kubu sendiri, dan tetap dapat saling menghargai tanpa menghina
atau mengejek menyangkut agama satu sama lain.
BAB IV
PENUTUP
A. Kesimpulan
Dari kegiatan observasi yang telah kami lakukan dapat disimpulkan bahwa:
1. Di dalam lingkungan Fakultas Teknik di Universitas Negeri Medan dapat
dilihat memiliki kerukunan umat beragama yang baik dimana mahasiswa
saling menghargai satu sama lain, saling bersosialisasi tanpa mengundang
konflik, menghina, dan mengejek yang berhubungan dengan agama yang
mereka anut. Masing-masing mahasiswa tidak saling mengurangi hak
mereka dalam menjalankan kegiatan beragamanya masing- masing.

2. Di dalam kegiatan religius yang telah masing-masing mahasiswa lakukan


dalam umat beragama tetap berjalan dengan lancar tidak terjadi kendala
dalam setiap pelaksanaannya.

3. Mahasiswa dalam lingkungan Fakultas Teknik di Universitas Negeri Medan


dapat bersosialisasi dengan baik dan sopan, tidak adanya terjadi konflik
menunjukkan masih ada interaksi yang baik dari setiap mahasiswa yang
berbeda agama.
DAFTAR PUSTAKA

Tim MPK Pendidikan Agama Kristen Universitas Negeri Medan. 2018.


Matakuliah Pengembangan Kepribadian untuk Mahasiswa di Perguruan
Tinggi:Pendidikan Agama Kristen. Medan : CV. Pratama Mitra Sari

Yustiani. 2008. Kerukunan Antar Umat Beragama Kristen dan Islam di Soe, Nusa
Tenggara Timur: Jurnal Analisa. Vol 15 No 2:71-84

Anda mungkin juga menyukai