MK. PENDIDIKAN
AGAMA KRISTEN
PROTESTAN
Skor Nilai:
DISUSUN OLEH :
Dr. Chandra Manik,M.Th
FAKULTAS TEKNIK
Mei 2021
i
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yesus Kristus atas anugrah dan kasih
karunia-Nya kami dapat menyelesaikan laporan Mini Riset kami mengenai “Kerukunan
Antar Umat Beragama dalam Lingkungan Fakultas Teknik di Universitas Negeri Medan ”
dalam mata kuliah Agama Kristen Protestan. Kami juga mengucapkan terimakasih kepada
Dosen pengampu mata kuliah Ibu Dr. Chandra Manik, M. Th. atas bimbingan dan
arahannya, dan juga penulis mengucapkan terimakasih kepada teman-teman sekalian yang
telah memberikan buah pikirannya sehingga kami dapat menyelesaikan laporan Mini Riset
ini.
Kami mengharapkan agar pembaca juga mendapatkan pengetahuan dan wawasan dari
hasil penelitian Mini Riset yang telah kami lakukan. Semoga makalah ini memberikan
manfaat juga bagi orang-orang sekitar kami agar dapat diaplikasikan ke dalam kehidupan
sehari-hari.
Kami juga minta maaf apabila ada kesalahan baik dari segi penulisan maupun isi dari
yang telah kami kaji dari hasil Mini Riset yang telah kami lakukan. Kami mengharapkan
kritik dan saran dari masing-masing pembaca agar untuk kedepannya kami dapat membuat
laporan yang lebih baik lagi. Akhir kata Kami ucapkan, Terimakasih.
ii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR....................................................................................................i
DAFTAR ISI................................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang..................................................................................................2
B. Rumusan Masalah.............................................................................................2
C. Tujuan Penelitian..............................................................................................2
BAB IV PENUTUP
A. Kesimpulan........................................................................................................8
DAFTAR PUSTAKA..................................................................................................9
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Kerukunan merupakan nilai yang universal, yang dapat ditemukan dalam setiap
ajaran agama. Semua agama pada hakikatnya mengajarkan umatnya untuk mawas
diri, mengenal dirinya terlebih dahulu, mengenal segala musuh yang ada dalam
dirinya serta kelobaan, iri hati, kemarahan dan lain sebagainya. Dengan senantiasa
mawas diri, umat beragama akan tetap dapat menjaga saling pengertian dengan umat
lain dan benar-benar dapat mengembangkan wawasan kebangsaan, menyadari diri
sebagai bagian dari bangsa Indonesia yang besar.
Disamping itu setiap agama mengajarkan pula kepada umatnya untuk mengasihi
sesama makhluk hidup dan bersikap positif terhadap alam. Hanya saja agama-agama
seringkali dipahami secara sempit dan eksklusif oleh penganutnya dan disertai
perasaan curiga yang berlebihan terhadap penganut agama lain. Sehingga
mengakibatkan terjadinya berbagai macam konflik di masyarakat. Sementara itu,
sikap fanatisme yang berlebihan dikalangan penganut agama masih sangat dominan,
sehingga dapat menimbulkan disharmoni yang merugikan semua pihak, termasuk
kelompok penganut agama.
1
Contoh kerukunan yang terjadi di daerah penelitian ini adalah dengan
melihat kehidupan sosial dari masing-masing mahasiswa yang berada di kawasan
Fakultas Teknik yang ada di Perguruan Tinggi Negeri Universitas Negeri Medan.
Sudut pandang kehidupan sosial kami lihat ditinjau secara langsung dari kegiatan-
kegiatan yang dilakukan oleh mahasiswa dengan cara berbicara dari masing-
masing mahasiswa yang beragama,
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan Penelitian
Bangsa Indonesia merupakan bangsa yang terdiri dari berbagai suku, agama
dan budaya. Dengan adanya arus pemikiran modern aka setiap agama bergulat
dengan persoalan adaptasi dialog serta identitas. Di situ pihak agama harus berakar
pada sejarah dan tradisi tetapi di pihak lain agama harus membuktikan sebagai
kekuatan atau gerakan liberatif atau bebas yang terbuka terhadap dialog dan
kerjasama. Setelah Indonesia merdeka, kesatuan bangsa seringkali mengalami
banyak tantangan dan ancaman. Di berbagai tempat di Indonesia terdapat rasa
soovenisme (kebanggaan nasional) yang dilatar belakangi oleh sukuisme,
kedaerahan, agama dan aliran-aliran tertentu.
1. Sikap Ensklusivisme
Ensklusivisme adalah sikap yang hanya mengakui agamanya sebagai
agama paling benar dan baik. Ini adalah sikap fanatisme yang akan melahirkan
berbagai akibat buruk antara lain timbulnya perpecahan, perseteruan antara umat
beragama dan berbagai konflik lainnya.
2. Sikap Insklusivisme
Keukunan hidup umat bergama adalah suatu kondisi sosial dimana semua
golongan agama dapat hidup bersama-sama tanpa mengurangi hak dasar masing-
masing untuk melaksanakan kewajiban agamanya sehingga masing-masing
pemeluk agama dapat hidup dalam keadaan rukun dan damai.
Secara sosiologis dapat dipahami bahwa suku, agama, ras dan antar
golongan adalah merupakan nilai permersatu bagi yang bersangkutan tetapi juga
sering menjadi faktor penyebab perpecahan.
C. Faktor Perbedaan Tingkat Kebudayaan
PEMBAHASAN
Dalam dua kegiatan ini dapat dilihat tidak adanya terjadi kendala dalam
pelaksanaan masing-masing kegiatan religius yang terjadi dalam lingkungan
Fakultas Teknik di Universitas Negeri Medan. Namun, tidak ada tindakan saling
membantu dalam mahasiswa yang berbeda agama dari masing- masing
pelaksanaan acara tersebut.
Dari masing-masing observasi yang telah kami lakukan dapat kami lihat
bahwa bentuk kerukunan umat beragama masuk ke dalam Kerukunan Umat
Beragama, dimana mahasiswa tetap dapat bersosialisasi baik tanpa mengurangi
hak-hak yang berlaku dalam melaksanakan kewajiban beragamanya. Dilihat dari
lancarnya pelaksanaan kegiatan religius yang diadakan. Dilihat dari bentuk
sosialisasi mahasiswa sebagai umat beragama tidak ada terjadi konflik,
membentuk kubu sendiri, dan tetap dapat saling menghargai tanpa menghina
atau mengejek menyangkut agama satu sama lain.
BAB IV
PENUTUP
A. Kesimpulan
Dari kegiatan observasi yang telah kami lakukan dapat disimpulkan bahwa:
1. Di dalam lingkungan Fakultas Teknik di Universitas Negeri Medan dapat
dilihat memiliki kerukunan umat beragama yang baik dimana mahasiswa
saling menghargai satu sama lain, saling bersosialisasi tanpa mengundang
konflik, menghina, dan mengejek yang berhubungan dengan agama yang
mereka anut. Masing-masing mahasiswa tidak saling mengurangi hak
mereka dalam menjalankan kegiatan beragamanya masing- masing.
Yustiani. 2008. Kerukunan Antar Umat Beragama Kristen dan Islam di Soe, Nusa
Tenggara Timur: Jurnal Analisa. Vol 15 No 2:71-84