Anda di halaman 1dari 12

KATA PENGANTAR

Puji Syukur kita panjatkan atas kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena berkat dan limpahan
rahmat-Nya, sehingga kami dapat menyelesaikan tugas Critical Book Report ini dengan baik dan
tepat waktu. Lewat tugas Critical Book Report ini kami ingin memberikan pengetahuan yang
dapat menambah wawasan kita.

Kami juga mengucapkan terimakasih kepada dosen pengampu mata kuliah Statistika
Dasar atas bimbingan dan pengajaran yang diberikan sehingga kami dapat mengerjakan tugas
Critical Book Report ini dengan baik. Serta kepada teman-teman yang telah membantu dan
memberikan semangat dalam proses pengerjaannya.

Dalam Critical Book Report ini kami menyadari masih jauh dari kesempurnaan, untuk itu kami
mengharapkan saran dan kritik untuk perbaikan dan kesempurnaan makalah Critical Book
Report ini kemudian. Semoga Critical Book Report ini dapat bermanfaat khususnya bagi
penyusun dan para pembaca pada umumnya.

Akhir kata, penulis mengucapkan semoga Critical Book Report ini dapat bermanfaat bagi
kita semua. Terima Kasih

Medan, 6 April 2019

Penulis
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR .............................................................................................................1

DAFTAR ISI............................................................................................................................2

IDENTITAS BUKU ................................................................................................................3

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang ..............................................................................................................4


B. Tujuan ...........................................................................................................................4
C. Manfaat .........................................................................................................................4

BAB II ISI BUKU

A. Buku 1 ...........................................................................................................................5
B. Buku 2 ...........................................................................................................................10

BAB III PEMBAHASAN

A. Keunggulan ...................................................................................................................16
B. Kekurangan ...................................................................................................................17

BAB IV PENUTUP

A. Kesimpulan ...................................................................................................................18
B. Saran .............................................................................................................................18

DAFTAR PUSTAKA ...............................................................................................................2


IDENTITAS BUKU

A. BUKU 1

Judul Buku : Metoda Statistika

Nama Pengarang : Sudjana

Penerbit : Penerbit Tarsito

Tahun Terbit : 2005

Kota Terbit : Bandung

ISBN : 979-9185-37-8

B. BUKU 2

Judul Buku : Statistika Dasar

Nama Pengarang : Tim Mata Kuliah Statistika Dasar

Penerbit : UNIMED PRESS

Tahun Terbit : 2019

Kota Terbit : Medan

ISBN :-
BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

B. TUJUAN

C. MANFAAT
BAB II

RINGKASAN ISI BUKU

A. BUKU 1

1. DAFTAR DISTRIBUSI FREKUENSI DAN GRAFIKNYA

Dalam daftar distribusi frekuensi, banyak objek dikumpulkan dalam kelompok-kelompok


berbentuk a-b, yang disebut kelas interval. Kedalam kelas interval a-b dimasukkan semua data
yang bernilai mulai dari a sampai dengan b. Bilangan di sebelah kiri interval disebut ujung
bawah dan bilangan di sebelah kanannya disebut ujung atas. Selisih positif antara tiap dua ujung
bawah berurutan disebut panjang kelas interval. Untuk membuat daftar distribusi frekuensi:
1.)Tentukan rentang, ialah data terbesar dikurangi data terkecil. 2.) Tentukan banyak kelas
interval yang diperlukan, menggunakan aturan Sturges, banyak kelas= 1+ (3,3) log n. 3.)
Tentukan banyak kelas interval. 4.) Pilih ujung bawah kelas interval pertama. Sebelum daftar
sebenarnya dituliskan, ada baiknya dibuat daftar penolong yang berisikan kolom tabulasi.

Frekuensi dinyatakan dengan banyak data yang terdapat dalam tiap kelas, jadi dalam
bentuk absolute. Jika frekuensi dinyatakan dalam bentuk persen, maka diperoleh daftar distribusi
frekuensi relative. Ada lagi sebuah daftar yang biasa dinamakan daftar distribusi frekuensi
kumulatif. Daftar distribusi kumulatif dapat dibentuk dari daftar distribusi frekuensi biasa,
dengan menjumlahkan frekuensi demi frekuensi. Untuk menyajikan data yang telah disusun
dalam daftar distribusi frekuensi menjadi diagram, seperti biasa dipakai sumbu mendatar untuk
menyatakan kelas interval, dan sumbu tegak untuk menyatakan frekuensi baik absolute maupun
relative. Polygon frekuensi yang merupakan garis patah-patah dapat didekati oleh sebuah
lengkungan halus yang bentuknya secocok mungkin dengan bentuk polygon tersebut.
Lengkungan yang didapat dinamakan kurva frekuensi.

2. UKURAN GEJALA PUSAT DAN UKURAN LETAK

Untuk mendapatkan gambaran yang lebih jelas tentang sekumpulan data mengenai
sesuatu hal, baik mengenai sampel ataupun populasi, selain daripada data itu disajikan dalam
table dan diagram, masih diperlukan ukuran-ukuran yang merupakan wakil sekumpulan data
tersebut. Beberapa macam ukuran dari golongan pertama adalah rata-rata atau rata-rata hitung,
rata-rata ukur, rata-rata harmonic, dan modus. Golongan kedua meliputi median, kuartil, desil,
dan persentil. Untuk keperluan ini dan perhitungan selanjutnya akan digunakan symbol-simbol.
Nilai-nilai data kuantitatif akan dinyatakan dengan x1, x2…..xn, apabila dalam kumpulan data itu
terdapat n buah nilai. Symbol n juga akan dipakai untuk menyatakan ukuran sampel, yakni
banyak data atau objek yang diteliti dalam sampel. Rata-rata atau lengkapnya rata-rata hitung,
untuk data kuantitatif yang terdapat dalam sebuah sampel dihitung dengan jalan membagi
jumlah nilai data oleh banyak data. Symbol rata-rata untuk sampel ialah 𝑥̅ (baca: eks garis)
sedangkan rata-rata untuk populasi dipakai symbol 𝜇 (baca: mu).

Jika perbandingan tiap dua data berurutan tetap atau hamper tetap, rat-rat ukur lebih baik
dipakai daripada rata-rata hitung, apabila dikehendaki rata-ratanya. Untuk menyatakan fenomena
yang paling banyak terjadi atau paling banyak terdapat digunakan ukuran modus disingkat Mo.
Ukuran ini juga dalam keadaan tidak disadari sering dipakai untuk menentukan rata-rata data
kualitatif. Median menentukan letak data setelah data itu disusun menurut urutan nilainya. Kalau
nilai median sama dengan Me, maka 50% dari data harga-harganya paling tinggi sama dengan
Me sedangkan 50% lagi harga-harganya paling rendah sama dengan Me. Jika data dibagi
menjadi empat bagian yang sama banyak, sesudah disusun menurut urutan nilainya, maka
bilangan pembaginya disebut kuartil. Ada tiga buah kuratil ialah kuartil pertama, kuartil kedua,
dan kuartil ketiga yang masing-masing disingkat dengan K1, K2, dan K.3. Jika sekumpulan data
itu dibagi menjadi 10 bagian yang sama, maka didapat Sembilan pembagi dan tiap pembagi
dinamakan desil. Sekumpulan data yang dibagi menjadi 100 bagian yang sama akan
menghasilkan 99 pembagi yang berturut-turut dinamakan persentil.

B. BUKU 2

1. DATA DAN PENGUKURANNYA

Data adalah keterangan mengenai sesuatu yang dibuat dalam bentuk angka-angka
(bilangan) atau dibuat dalam bukan angka-angka (bilangan). Data dalam bentuk bilangan
dinamakan data kuantitatif, sedangkan data berbentuk bukan bilangan dinamakan data kualitatif.
Pengukuran adalah pengamatan/observasi yang dikuantisasikan atau dikategorikan. Variabel
dapat didefinisikan sebagai ciri satuan pengamatan/observasi yang tidak uniform sifatnya,
sedangkan satuan-satuan observasi adalah satuan-satuan yang merupakan suatu keseluruhan
yang utuh. Skala nominal adalah metode kualifikasi tingkat rendah. Suatu skala nominal
menunjukkan atau menggambarkan perbedaan antara berbagai hal, dengan cara memberikan
kategori-kategori.

Skala ordinal, seringkali dikehendaki urutan bukan saja menyatakan bahwa sesuatu itu
berbeda, tetapi juga mengatakan perbedaan jumlah atau tingkatnya. Skala ordinal bisa berupa
urutan kedudukan klasifikasi yang dinyatakan lebih besar daripada atau lebih kecil daripada.
Skala rasio adalah skala interval dengan nol mutlak. Maksud pembulatan bilangan adalah untuk
mendapatkan angka-angka yang berarti, yaitu angka yang cermat dalam hubungannya dengan
satuan pengukuran yang dipergunakan. Data yang telah terkempul perlu disusun atau disajikan
dalam bentuk-bentuk yang sederhana dan komunikatif. Untuk membuat sajian data secara
distribusi frekuensi dapat dilakukan melalui langkah berikut: 1.) Tentukan besar rentang data. 2.)
Tentukan banyak kelas interval, dengan menggunakan aturan sturges. 3.) Tentukan ujung bawah
kelas interval pertama; dapat diambil data yang terkecil. 4.) Tentukan nilai f dengan membuat
table penolong.

2. UKURAN TENDENSI SENTRAL

Ukuran tendensi sentral mempunyai dua buah kegunaan yang sangat penting. Pertama, ia
merupakan nilai rata-rata yang mewakili keseluruhan skor yang dibuat oleh sekelompok individu
dan oleh karenanya merupakan suatu deskripsi singkat dari semua skor yang dibuat oleh
kelompok tersebut. Kedua, ukuran tendensi sentral memungkinkan kita untuk membandingkan
nilai yang dibuat oleh dua kelompok atau lebih dari segi kesanggupan atau prestasinya yang
khas. Mean adalah ukuran tendensi sentral yang paling banyak dipergunakan dalam statistic.
Mean dapat didefinisikan sebagai jumlah skor dalam suatu distribusi dibagai dengan banyaknya
skor.

Median adalah suatu atau skor yang membatasi setengah bagian atas dan setengah bagian
bawah. Median juga sering disebut titik (skor) tengah. Penggunaan median apabila data yang
dihadapi adalah data ordinal. Median akan memberikan ukuran tendensi sentral yang lebih baik
untuk kelompok skor yang memiliki nilai-nilai ekstrim. Modus atau mode didefinisikan sebagai
data yang paling sering muncul di dalam jika dalam pengamatan hanya ada satu modus
dinamakan unimodel, dan apabila ada 2 jenis modus dinamakan bimodal. Modus merupakan
ukuran tendensi sentral yang cocok dipergunakan dalam kondisi-konidisi tertentu, misalnya
untuk mencari kejadian-kejadian yang sedang popular. Salah satu ciri modus adalah bahwa
nilainya cepat ditentukan. Oleh karena itu, bilamana kecepatan perhitungan yang diutamakan
modus merupakan ukuran yang paling baik. Kita juga tahu bahwa nilai modus mudah
berfluktasi, karena adanya perubahan pada beberapa skor saja.
BAB III

PEMBAHASAN

A. KELEBIHAN

BUKU 1

Dalam bab tersebut dijelaskan langkah-langkah dalam membuat tabel distribusi frekuensi secara
lengkap. Terdapat juga materi tentang polygon frekuensi dan langkah-langkah membuatnya.
Dalam bab kedua selain menjelaskan tentang median, mean, dan modus dalam buku itu juga
membahas tentang desil, kuartil dan persentil. Sehingga dapat dikatakan buku tersebut memiliki
isi yang cukup lengkap. Rumus-rumus serta contoh-contoh yang diberikan sudah cukup baik
sehingga membantu pembaca dalam memahaminya. Terdapat juga soal-soal sebagai bahan
latihan.

BUKU 2

Dari dua bab yang diambil dari buku ini dapat dilihat dari segi isi sudah cukup baik. Dijabarkan
langkah-langkah yang cukup jelas dalam membuat tabel distribusi frekuensi. Serta terdapat
beberapa materi lainnya yang tidak dijelaskan didalam buku pertama. Buku ini juga menjelaskan
secara terperinci sehingga pembaca lebih mudah memahaminya, penjelasan serta rumus-rumus
yang diberikan tidak bertele-tele.

B. KELEMAHAN

BUKU 1

Meskipun penjelasan dan rumus-rumus yang diberikan lengkap tetapi penjelasan yang diberikan
terlalu panjang dan terlalu banyak rumus yang dijabarkan sehingga sedikit membuat pembaca
kebingungan rumus mana yang akan digunakan.
BUKU 2

Kurangnya contoh-contoh soal yang diberikan serta kurangnya soal-soal yang diberikan yang
dapat dijadikan bahan latihan bagi para pembaca. Kurangnya materi mengenai desil, kuartil, dan
persentil yang merupakan bagian dari statistik.
BAB IV

PENUTUP

A. KESIMPULAN

B. SARAN
DAFTAR PUSTAKA

Anda mungkin juga menyukai