Anda di halaman 1dari 32

BAHAN KULIAH

DASAR-DASAR

SEMESTER GENAP 2019/2020

Bagian I
(7 kali pertemuan)

Dosen : Ir. Hudan Rahmani, MT

PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL


UNIVERSITAS ISLAM KALIMANTAN (UNISKA)
MUHAMMAD ARSYAD AL-BANJARI
BANJARMASIN
2020
DAFTAR ISI

Halaman
HALAMAN JUDUL ....................................................................................... i
DAFTAR ISI .................................................................................................. ii

BAB I PENDAHULUAN ............................................................................... 1


1.1. Latar Belakang .................................................................................. 1
1.2. Permasalahan .................................................................................... 2

BAB II LANDASAN TEORI ......................................................................... 4


2.1. Definisi Statistika .............................................................................. 4
2.2. Sejarah Ilmu Statistik ........................................................................ 4
2.3. Tahap-tahap dalam statistic ............................................................... 5
2.4. Istilah-Istilah Statistika ..................................................................... 5
2.5. Jenis-jenis pengambilan sampel ........................................................ 6
2.6. Pembagian data ................................................................................. 7
2.7. Syarat Data Yang Baik ...................................................................... 8
2.8. Cara mengumpulkan data ................................................................. 9
2.9. Cara Penyajian Data .......................................................................... 9
2.10. Pengertian Distribusi Frekuensi ...................................................... 10
2.11. Istilah Dalam Distribusi Frekuensi ................................................. 10
2.12. Macam Distribusi Frekuensi ........................................................... 11
2.13. Alasan Distribusi Frekuensi Dibuat ................................................ 13
2.14. Penyusunan Distribusi Frekuensi ................................................... 14

BAB III PEMBAHASAN MASALAH ......................................................... 16


3.1. Mengurutkan Data ............................................................................ 16
3.2. Menentukan Range (Jangkauan) ....................................................... 16
3.3. Menentukan Banyaknya Kelas ......................................................... 17
3.4. Menentukan Interval Kelas ............................................................... 18
3.5. Menentukan Batas Kelas/ Tepi Kelas ............................................... 19
3.6. Menentukan Titik Tengah (Titik Mid Point) .................................... 20

ii
3.7. Memasukkan Data-data ke Kelas Dengan Memakai Sistem Fally
atau Tutus .......................................................................................... 21
3.8. Menyajikan Distribusi Frekuensi ...................................................... 22

BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN ........................................................ 24


4.1. Kesimpulan ...................................................................................... 24
4.2. Saran ................................................................................................. 24

DAFTAR PUSTAKA ..................................................................................... 25

iii
BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Statistika adalah suatu cabang ilmu yang mempelajari tentang

metoda dalam pengumpulan, pengolahan, analisis dan penyajikan dalam

bentuk tabel, diagram, dan grafik dapat ditarik kesimpulan dari analisis data

yang telah dilakukan.

Statistika adalah suatu metoda yang digunakan untuk mendapatkan

informasi dari data yang diolah dan dapat bermanfaat untuk terapan dalam

kehidupan sehari-hari. Statistika deskriptif merupakan suatu metode

pengumpulan data, pengolahan, analisis data, dan penyajian data dalam

bentuk tabel, diagram, dan grafik dan dipresentasikan. Data disajikan tanpa

harus mengambil kesimpulan dari hasil pengolahan data tersebut.

Dalam penyajian dan pengumpulan data dapat dilakukan dalam

berbagai cara, khususnya dalam ilmu statistik, penyajian data dapat

dilakukan dalam 2 cara, Pertama dengan menggunakan statistika deskriptif,

kedua dengan cara menggunakan statistika inferensi.

1. Statistika Deskriptif adalah ilmu statistika yang mempelajari tentang

pengumpulan, pengolahan, dan penyajian data.

2. Statistika Inferensi (Statistika Induktif) adalah ilmu statistika yang

mempelajari tentang cara pengambilan kesimpulan secara menyeluruh

(populasi) berdasarkan data sebagian (sampel) dari populasi tersebut.

1
2

Dalam makalah ini akan kami kembangkan tentang cara penyajian

dari salah satu cara dalam ilmu statistika deskriptif yaitu tabel frekuensi.

Distribusi frekuensi adalah pengelompokkan data yang disajikan

dalam bentuk daftar yang berisi kelas interval dan jumlah obyek (frekuensi)

yang termasuk dalam kelas interval. Distribusi frekuensi dipergunakan

untuk mempermudah perhitungan dan pengolahan data.

Alasan digunakannya distribusi frekuensi adalah mengetahui

parameter data yang telah dihitung dan distribusi frekuensi juga bermanfaat

dalam kegiatan yang meliputi pengolahan data.

Data-data yang telah diamati dan dibuat akan diolah dengan

menggunakan perhitungan distribusi frekuensi. Distribusi frekuensi pada

dasarnya sebagian besar dipergunakan pada perhitungan ukuran pemusatan

dan penyebaran.

1.2. Permasalahan

Dari latar belakang dan identifikasi masalah yang ada, maka

permasalah yang timbul dalam penyusunan tabel frekuensi adalah:

1. Cara mengurutkan nilai distribusi yang belum dikelompokan

2. Cara Menentukan range

3. Cara menentukan banyaknya kelas

4. Cara menentukan interval kelas

5. Cara menentukan batas-batas kelas/ tepi kelas

6. Cara menetukan titik tengah (mid poin)


3

7. Cara memasukkan data ke dalam kelas-kelas yang sesuai dengan

memakai sistem Tally atau Turus.

8. Cara menyajikan distribusi frekuensi


BAB II

LANDASAN TEORI

2.1. Definisi Statistika

Statistika adalah ilmu, seni dan teknik tentang pengumpulan data,

penyajian data, analisis data, dan pengambilan kesimpulan data yang telah

dikumpulkan.

Dalam penyusunan makalah ini, landasan teori yang kami

kemukakan terfokus hanya dalam metode ilmu statistika deskriptif.

Pengetahuan tentang statistik membantu untuk:

1. Menjelaskan hubungan antar variabel.

2. Membuat keputusan lebih baik.

3. Mengatasi perubahan-perubahan.

4. Membuat rencana dan ramalan.

5. Dan masih banyak manfaat yang lain.

2.2. Sejarah Ilmu Statistik

Dalam buku karangan Anto Dajan yang berjudul Pengantar Metode

Statistik Jilid I tahun1985 menjelaskan : Penggunaan Statistika sudah

dikenal sebelum abad 18, pada saat itu negara-negara Babilon, Mesir dan

Roma mengeluarkan catatan tentang nama usia dan jenis kelamin, pekerjaan

dan jumlah anggota keluarga.

Kemudian pada tahun 1500, pemerintahan Inggris mengeluarkan

catatan mingguan tentang kematian dan tahun 1662, dikembangkan catatan

4
5

kelahiran dan kematian. Baru pada tahun 1772-1791, G. Achenwall

menggunakan istilah statistika sebagai kumpulan data tentang negara. Tahun

1791-1799, Dr.E.A.W Zimmesman mengenalkan kata statistika dalam

bukunya Statistical Account Of Scotland.

Tahun 1981-1935 R.Fisher mengenalkan analisa varians dalam

literatur statistiknya.

Di Indonesia Pengantar Statistika telah dicantumkan dalam

kurikulum Matematika Sekolah Dasar sejak tahun1975.

Hal itu disebabkan karena sekitar lingkungan kita berada selalu

berkaitan dengan Statistik. Misalnya di kantor kelurahan kita mengenal

statistik desa, di dalamnya memuat keadaan penduduk mulai dari banyak

penduduk, pekerjaanya, banyak anak, dan sebagainya.

2.3. Tahap-tahap dalam statistic

1. Mengidentifikasikan persoalan.

2. Pengumpulan fakta-fakta yang ada.

3. Mengumpulkan data asli yang baru.

4. Klasifikasi data.

5. Penyajian data.

6. Analisa data.

2.4. Istilah-Istilah Statistika

Istilah-istilah dalam statistika yaitu populasi, sampel, parameter dan

statistik(Susetyo, 2010):
6

1. Populasi adalahseluruh objek yang dikaji atau yang ditelaah.

2. Sampel adalahbagian dari sebuah populasi.

3. Parameter adalahsuatu metoda yang mengukur berdasarkan pada suatu

populasi data.

4. Statistika adalah suatu metoda yang mengukur berdasarkan pada suatu

sampel data

2.5. Jenis-jenis pengambilan sampel

1. Random sederhana (simple random sampling) Adalah pengambilan

sampel secara acak sehingga setiap anggota populasi mempunya

kesempatan yang sama untuk menjadi sampel, misalnya dengan cara

undian.

2. Random berstrata (Stratified Random Sampling) Adalah pengambilan

sampel yang populasinya dibagi-bagi menjadi beberapa bagian/stratum.

Anggota-anggota dari stratum dipilih secara random, kemudian

dijumlahkan, jumlah ini membentuk anggota sampel.

3. Sistematis (Systematic Sampling) Adalah pengambilan sampel

berdasarkan urutan tertentudari populasi yang telah disusun secara

teratur dan diberi nomer urut.

4. Luas/Sampel Kelompok (Cluster sampling) Adalah pengambilan sampel

tidak langsung memilih anggota populasi untuk dijadikan sampel tetapi

memilih kelompok terlebih dahulu. Yang termasuk sebagai sampel

adalah anggota yang berada dalam kelompok terpilih tersebut. Jika


7

kelompok-kelompok tersebut merupakan pembagiandaerah-daerah

geografis, maka cluster sampling ini disebut juga area sampling.

2.6. Pembagian Data

Pembagian data dapat dibedakan menurut :

1. Sifatnya

a. Data kualitatif adalah data yang disajikan bukan dalam bentuk

angka, misalnya agama, jenis kelamin, daerah, suku bangsa, pangkat

pegawai, jabatan pegawai dan sebagainya.

b. Data kuantitatif adalah data yang disajikan dalam bentuk angka.

Data ini terbagi menjadi:

a. Data kontinu adalah data yang satuannya bisa dalam pecahan.

b. Data diskret adalah data yang satuannya selalu bulat dalam bilangan

asli, tidak berbentuk pecahan.

2. Waktunya

a. Data silang (cross section) adalah data yang dikumpulkan pada suatu

waktu tertentu yang bisa menggambarkan keadaan /kegiatan pada

waktu tersebut, misalnya jumlah warga DKI Jakarta menurut asal

dan agama pada tahun 2011.

b. Data Berkala (time series) adalah data yang dikumpulkan dari waktu

ke waktu, misalnya data angka kematian dan kelahiran dari tahun ke

tahun di Indonesia yang cenderung membesar atau mengecil.

3. Cara memperolehnya
8

a. Data primer adalah data yang didapatkan langsung dari

responden.Contoh : data pegawai negeri sipil di BKN, data registrasi

mahasiswa di suatu universitas dan sebagainya.

b. Data Sekunder adalah data yang diambil dari data primer yang telah

diolah, untuk tujuan lain, Contoh : data perkawinan antara umur 17

s/d 20 tahun di Indonesia yang diambil dari Departemen Agama

untuk tujuan analisa pola perkawinan setiap suku bangsa di

Indonesia.

4. Sumbernya

a. Data Internal adalah data yang menggambarkan dari keadaan di

dalam suatu organisasi. Contoh : dari suatu universitas adalah data

dosen, jumlah mahasiswa, data kelulusan dan sebagainya.

b. Data Eksternal adalah data yang dibutuhkan dari luar untuk

kebutuhan suatu organisasi tersebut. Contoh: data orang tua

mahasiswa BSI untuk keperluan beasiswa.

2.7. Syarat Data Yang Baik

Syarat Data yang baik adalah:

1. Benar/Obyektif.

2. Mewakili/Wajar (representative).

3. Dipercaya, artinya kesalahan bakunya kecil.

4. Tepat waktu (up to date).

5. Relevan (data yang dikumpulkan ada hubungannya dengan

permasalahannya).
9

2.8. Cara mengumpulkan data

Untuk memperoleh data yang benar dan dapat dipertanggung

jawabkan keabsahannya, data harus dikumpulkan dengan cara dan proses

yang benar. Terdapat beberapa cara atau teknik untuk mengumpulkan data

yaitu:

1. Wawancara (interview) yaitu cara untuk mengumpulkan data dengan

mengadakan tatap muka secara langsung.

2. Kuesioner (angket) adalah cara mengumpulkan data dengan mengirim

atau menggunakan kuesioner yang berisi sejumlah pertanyaan

3. Observasi (pengamatan) adalah cara mengumpulkan data dengan

mengamati obyek penelitian atau kejadian baik berupa manusia, benda

mati maupun gejala alam.

4. Tes dan Skala Obyektif adalah cara mengumpulkan data dengan

memberikan tes kepada obyek yang diteliti.

5. Metode proyektif adalah cara mengumpulkan data dengan mengamati

atau menganalisis suatu obyek melalui ekspresi luar dari obyek tersebut

dalam bentuk karya lukisan atau tulisan.

2.9. Cara Penyajian Data

Secara garis besar ada dua cara penyajian data yaitu dengan daftar

atau tabel dan diagram atau grafik. Dua cara penyajian data ini saling

berkaitan karena pada dasarnya sebelum dibuat grafik data tersebut berupa

tabel. Penyajian data berupa grafik lebih komunikatif.


10

Dilihat dari waktu pengumpulannya, dikenal dua jenis data yaitu:

Cross section data adalah data yang dikumpulkan pada suatu waktu tertentu.

Data berkala adalah data yang dikumpulkan dari waktu ke waktu. Dengan

data berkala dapat dibuat garis kecenderungan atau trend.

2.10. Pengertian Distribusi Frekuensi

Distribusi frekuensi adalah yang merupakan penyusunan data ke

dalam kelaskelas tertentu dimana setiap individu/item hanya termasuk

kedalam salah satu kelas tertentu saja. (Pengelompokkan data berdasarkan

kemiripan ciri).

Tujuannya: untuk mengatur data mentah (belum dikelompokkan) ke

dalam bentuk yang rapi tanpa mengurangi inti informasi yang ada.

Distribusi Frekuensi Numerikal adalah Pengelompokkan data

berdasarkan angkaangka tertentu, biasanya disajikan dengan grafik

histogram.

Distribusi Frekuensi Katagorikal adalah Pengelompokkan data

berdasarkan kategori-kategori tertentu, biasanya disajikan dengan grafik

batang, lingkaran dan gambar.

2.11. Istilah Dalam Distribusi Frekuensi

1. Class (Kelas) adalah penggolongan data yang dibatasi dengan nilai

terendah dan nilai tertinggi yang masing-masing dinamakan batas kelas.

Batas Kelas (Class Limit) adalah nilai batas dari pada tiap kelas dalam
11

sebuah distribusi, terbagi menjadi States class limit dan Class

Bounderies (Tepi kelas).

a. Stated Class Limit adalah batas-batas kelas yang tertulis dalam

distribusi frekuensi, terdiri dari Lower Class Limit (Batas bawah

kelas) dan Upper Class Limit (Batas atas kelas.

b. Class Bounderies (Tepi kelas) adalah batas kelas yang sebenarnya,

terdiri dari Lower class boundary (batas bawah kelas yang

sebenarnya) dan upper class boundary (batas atas kelas yang

sebenarnya).

2. Class Interval/Panjang Kelas/Lebar kelas merupakan lebar dari sebuah

kelas dan dihitung dari perbedaan antara kedua tepi kelasnya.

3. Mid point / Class Mark / Titik tengah merupakan rata-rata hitung dari

kedua batas kelasnya atau tepi kelasnya.

2.12. Macam Distribusi Frekuensi

Distribusi frekuensi ada beberapa macam, diantaranya:

1. Ditinjau dari jenisnya

a. Distribusi frekuensi numerik

b. Distribusi kategorikal

2. Ditinjau dari nyata tidaknya frekuensi

a. Distribusi frekuensi absolut

b. Distribusi frekuensi relative

3. Ditinjau dari kesatuannya

a. Distribusi frekuensi satuan


12

b. Distribusi frekuensi kumulatif

Distribusi frekuensi numerik dan kategorikal

Distribusi frekuensi numerik adalah Distribusi frekuensi yang

didasarkan pada data-data kontinum yaitu data yang berdiri sendiri dan

merupakan suatu deret hitung, sedangkan yang dimaksud dengan Distribusi

frekuensi kategorikal adalah Distribusi frekuensi yang didasarkan pada data-

data yang terkelompok. Jika data masih berbentuk kontinum, maka harus

diubah lebih dahulu menjadi data kategorikal dan selanjutnya beru dicari

frekuens masing-masing kelompok.

Contoh:

Penelitian terhadap nilai pembaca S1 Jurusan Teknik Informatika

untuk mata kuliah statistik pada suatu perguruan tinggi. Dari hasil

pengambilan sampel secara random(acak) terambil sampel sebanyak 30

nilai statistik.

Dari sampel tersebut diperoleh data dengan penyebarannya sebagai berikut:

75 80 30 70 20 35 65 65 70 57

55 25 58 70 40 35 36 45 40 25

15 55 35 65 40 15 30 30 45 40

Pada contoh diatas merupakan contoh Distribusi frekuensi numerik.

Mengingat Distribusi frekuensi numerik didasarkan padadata apa adanya

maka ada kemungkinan daftar Distribusi akan panjang (terutama untuk data

yang mempunyai rentangan panjang).


13

Jika hal ini terjadi maka usaha yang semula bertujuan mempermudah

dalam membaca data melalui penyusunan distribusi frekuensi tidak akan

tercapai. Hal ini disebabkan karena daftar distribusi masih panjang yang

berkemungkinan besar masih mengacaukan pembaca.

Untuk mengatasi masalah tersebut dibuatlah distribusi frekuensi

kategorikal yaitu data yang sudah dikelompokkan seperti tabel dibawah ini:

Nilai Frekuensi
15-25 5
26-36 7
37-47 6
48-58 4
59-69 3
70-80 5
30

Menurut Susanti Meilia N. I dalam buku Statistika Deskriptif dan

Induktif tahun 2010 : Perubahan data numerik ke data kategorikal harus

menggunakan aturan-aturan tertentu, itu berarti bahwa pengelompokkan

tersebut harus memuat aturan-aturan tertentu, sehingga tidak akan terjadi

suatu rentangan atau kelompok yang tidak berfrekuensi.

Tiga hal yang perlu diperhatikan dalam menentukan kelas bagi

distribusi frekuensi kategorikal:

1. Jumlah kelas

2. Lembar kelas

3. Batas kelas.

2.13. Alasan Distribusi Frekuensi Dibuat

Distribusi frekuensi dibuat dengan alasan berikut:


14

1. Kumpulan data yang besar dapat diringkas

2. Kita dapat memperoleh beberapa gambaran mengenai karakteristik data,

3. Merupakan dasar dalam pembuatan grafik penting (seperti histogram).

Banyak software (teknologi komputasi ) yang bisa digunakan untuk

membuat tabel distribusi frekuensi secara otomatis. Meskipun demikian, di

sini tetap akan diuraikan mengenai prosedur dasar dalam membuat tabel

distribusi frekuensi.

2.14. Penyusunan Distribusi Frekuensi

1. Mamba array data atau data terurut (bila diperlukan).

2. Menentukan range (jangkauan) : selisih antara nilai yang terbesar

dengan nilai yang terkecil.

R = Range

Xmax = Data Tertinggi

Xmin = Data Terendah

3. Menentukan banyaknya kelas dengan mempergunakan rumus Sturges.

K = banyaknya kelas

N = jumlah data yang diobservasi.

4. Menentukan interval kelas

I = Interval Kelas
15

R = Range

K = Banyaknya Kelas

5. Menentukan batas-batas kelas

tbk = bbk – 0,5 (skala terkecil)

tak = bak + 0,5 (skala terkecil)

Panjang interval kelas = tak – tbk

tbk = tepi bawah kelas

bbk = batas bawah kelas

tak = tepi atas kelas

bak = batas atas kelas

6. Menentukan titik tengahnya ½ ( Batas atas kelas + batas bawah kelas)

7. Memasukkan data ke dalam kelas-kelas yang sesuai dengan memakai

sistem Tally atau Turus.

8. Menyajikan distribusi frekuensi : isi kolom frekuensi sesuai dengan

kolom Tally / Turus


BAB III

PEMBAHASAN MASALAH

Dibawah ini ada data hasil UAS SMK Ganesha:

76 68 72 89 79 59 77 81 68 95

85 80 68 85 74 51 76 85 92 94

67 72 64 87 77 58 75 60 95 98

74 68 80 85 85 57 72 67 81 87

86 87 79 81 73 85 77 63 79 65

Angka-angka diatas adalah nilai hasil UAS dari siswa SMK Ganesha,

yang belum di kelompokan, berdasarkan kasus di atas, kami akan membuat tabel

distribusi frekuensi dari data-data tersebut. Penjabaranya sebagai berikut:

3.1. Mengurutkan Data

Cara mengurutkan data adalah dimulai dari data yang terkecil

diurutkan hingga yang terbesar, hasilnya seperti di bawah :

51 57 58 59 60 63 64 65 67 67

68 68 68 68 72 72 72 74 73 74

75 76 76 77 77 77 79 79 79 80

80 81 81 81 85 85 85 85 85 85

86 87 87 87 89 92 94 95 95 98

3.2. Menentukan Range (Jangkauan)

Adalah selisih dari nilai data terbesar dikurangi nilai data terkecil.

Rumus:

16
17

R = Range

Xmax = Nilai Terbesar

Xmin = Nilai Terkecil

51 57 58 59 60 63 64 65 67 67

68 68 68 68 72 72 72 74 73 74

75 76 76 77 77 77 79 79 79 80

80 81 81 81 85 85 85 85 85 85

86 87 87 87 89 92 94 95 95 98

Dan hasilnya seperti di bawah:

R = 98 – 51 = 47

3.3. Menentukan Banyaknya Kelas

Rumus:

K = Banyak Kelas

N = Jumlah Data Yang Diobservasi

Hasilnya seperti di bawah ini:

K = 1 + 3,3 Log 50

= 1 + 3,3(1,69897)

= 1 + 5,6

= 6,6 → 7
18

3.4. Menentukan Interval Kelas

Merupakan hasil bagi antar Range dibagi banyaknya kelas

Rumus:

I = Interval Kelas

R = Range

K = Banyak Kelas

Diketahui:

R = 47

K = 7

Hasilnya sebagai berikut:

I = 47 / 7 = 6,71 → 7

Setelah kita dapatkan nilai K (banyaknya kelas) dan I (interval kelas)

maka kita dapatkan bentuk tabel kelas sebagai berikut:

51 – 57

58 – 64

65 – 71

72 – 78

79 – 85

86 – 92

93 – 99
19

3.5. Menentukan Batas-batas Kelas/ Tepi Kelas

Rumus:

tbk = bbk – 0,5(skala terkecil)

tak = bak + 0,5(skala terkecil)

Panjang interval kelas = tak – tbk

Ket:

tbk = tepi bawah kelas

bbk = batas bawah kelas

tak = tepi atas kelas

bak = batas atas kelas

Perhitungan diambil dari tabel yang sudah dibuat.

51 – 57

58 – 64

65 – 71

72 – 78

79 – 85

86 – 92

93 – 99

Hasil perhitunganya seperti dibawah ini:

Tbk = 51 – 0,5

= 50,5

tak = 57 + 0,5

= 57,5
20

Panjang Interval Kelas = 57,5 – 50,5

= 7

Tepi Kelas Ke-1 = 50,5 – 57,5

Ke-2 = 57,5 – 64,5

Ke-3 = 64,5 – 71,5

Ke-4 = 71,5 – 78,5

Ke-5 = 78,5 – 85,5

Ke-6 = 85,5 – 92,5

Ke-7 = 92,5 – 99,5

3.6. Menentukan Titik Tengah

Rumus:

Perhitungan masih diambil dari tabel yang telah dibuat.

51 – 57

58 – 64

65 – 71

72 – 78

79 – 85

86 – 92

93 – 99

Hasilnya seperti di bawah ini :

TTK = ½ (51 + 57)

= ½ × 108
21

= 54 (Kelas ke-1)

Kelas ke-2 = ½ (58 + 64)

= ½ (122)

= 61

Kelas ke-3 = ½ (65 + 71)

= ½ (136)

= 68

Kelas ke-4 = ½ (72 + 78)

= ½ (150)

= 75

kelas ke-5 = ½ (79 + 85)

= ½ (164)

= 82

Kelas ke-6 = ½ (86 + 92)

= ½ (178)

= 89

Kelas ke-7 = ½ (93 + 99)

= ½ (192)

= 96

3.7. Memasukan Data-data ke dalam Kelas-kelas dengan memekai system

Fally atau Tutus

51 57 58 59 60 63 64 65 67 67

68 68 68 68 72 72 72 74 73 74
22

75 76 76 77 77 77 79 79 79 80

80 81 81 81 85 85 85 85 85 85

86 87 87 87 89 92 94 95 95 98

Cara menentukan berdasarkan tabel kelas yang telah dibuat,

Kelas ke-1 : 51 57 = 2

Kelas ke-2 : 58 59 60 63 64 = 5

Kelas ke-3 : 65 67 67 68 68 68 68 = 7

Kelas ke-4 : 72 72 72 74 73 74 75 76 76 77 77 77 = 12

Kelas ke-5 : 79 79 79 80 80 81 81 81 85 85 85 85 85 85 = 14

Kelas ke-6 : 86 87 87 87 89 92 = 6

Kelas ke-7 : 94 95 95 98 = 4

Maka hasilnya seperti tabel di bawah:

Kelas Tutus Frekuensi


51 – 57 II 2
58 – 64 IIIII 5
65 – 71 IIIII II 7
72 – 78 IIIII IIIII II 12
79 – 85 IIIII IIIII IIII 14
86 – 92 IIIII I 6
93 – 99 IIII 4

3.8. Menyajikan Distribusi Frekuensi

Dari semua langkah diatas, akhirnya kita dapat menyajikan tabel distribusi

frekuensi seperti dibawah ini:


23

Kelas Tepi Kelas Titik Tengah Frekuensi


51 – 57 50,5 – 57,5 54 2
58 – 64 57,5 – 64,5 61 5
65 – 71 64,5 – 71,5 68 7
72 – 78 71,5 – 78,5 75 12
79 – 85 78,5 – 85,5 82 14
86 – 92 85,5 – 92,5 89 6
93 – 99 92,5 – 99,5 96 4
BAB IV

KESIMPULAN DAN SARAN

4.1. Kesimpulan

Dari pengertian dan penjelasan di atas dapat disimpulkan:

1. Distribusi frekuensi mencakup penyajian data, pengelompokan data

kedalam suatu daftar atau label, kelas interval.

Dalam distribusi frekuensi ada beberapa macam, jika ditinjau dari

jenisnya ada 2, yang kami gunakan dalam makalah ini adalah jenis

distribusi frekuensi numerik.

2. Distribusi frekuensi numeric harus di dasarkan pada data-data kontinyu,

yaitu data yang berdiri sendiri dan merupakan suatu deret hitung.

Maka perlu ketelitian dan kecermatan dalam menghitung ditiap

langkahnya agar hasil akurat, karena apabila salah di satu langkah, akan

mempengaruhi hasil akhir.

4.2. Saran

Proses pengumpulan, pengolahan dan penyajian data di ilmu

statistika deskriptif harus diterapkan dengan baik. Terutama dalam tahapan

penghitungan datanya. Pada perhitungan dengan menggunakan cara manual,

dibutuhkan ketelitian, kecermatan dan pengecekan berulang dalam tiap

tahapanya agar bisa meminimalisir kesalahan di tiap langkahnya.

24
25

DAFTAR PUSTAKA

Dajan, Anto. Pengantar Metode Statistik jilid I, PT. Perdja. Jakarta: 1985

http://maggiedarlenelautama88.blogspot.co.id/2015/09/makalah-distribusi-
frekuensi-dan.html

http://maulidiya92hasanah.blogspot.co.id/2014/12/statistika-deskriptif.html!?=1

Meilia N. I. Susanti. S.T. M.Kom, Statistika Deskriptif & induktif , Graha Ilmu,
Jakarta: 2010.

Slide BSI Semester 3 Pertemuan 2 tentang “Notasi Sigma dan Dasar-Dasar


Statistika Deskriptif”: 2017.
26

PETUNJUK PENGERJAAN
TUGAS BESAR

STATISTIKA & PROBABILITAS


TB. BLANKO I
Dosen Pengasuh : Ir. Hudan Rahmani, MT
27
28
29

→ Bila data ganjil maka nilai median Cuma 1 saja


Sedangkan pada contoh ini datanya genap

Anda mungkin juga menyukai