SISWA
KELAS:XII IPS 2
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami ucapkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas rahmat dan
karunia Nya sehingga kami dapat menyelesaikan tugas makalah statistika ini.
Makalah ini kami susun dengan tujuan untuk lebih memahami tentang statistika.
Pada kesempatan kali ini kami juga mengucapkan terima kasih Akhir kata, semoga
makalah ini dapat berguna bagi kami dan bagi semua nya, semoga apa yang kami
bahas disini dapat dijadikan tambahan ilmu pengetahuan teman– teman semua.
Terima kasih.
DAFTAR ISI
BAB 1 PENDAHULUAN
Lampiran ……………………………………………………… 44
TEORI STATISTIKA
1.1.Latar Belakang
Matematika merupakan ilmu yang sangat berkaitan dengan kehidupan. Sebagai
ibu dari ilmu pengetahuan, matematika merupakan ilmu dasar yang dapat digunakan
untuk memecahkan masalah dalam bidang ilmu yang lain.
Melihat betapa pentingnya matematika maka perlu adanya peningkatan kualitas
pendidikan matematika demi untuk membentuk manusia yang memiliki daya nalar
dan data pikir yang kreatif dan cerdas dalam memecahkan masalah, serta mampu
mengomunikasikan gagasan-gagasannya. Pendidikan matematika harus dapat
membantu Anda menyongsong masa depan dengan lebih baik.
Atas dasar inilah, kami menyusun makalah ini, dalam hal ini kami lebih
memfokuskan dalam bidang statistik yaitu mengenai ukuran letak data. Matematika
sendiri memiliki beberapa cabang pembelajaran, seperti statistik, bilangan, rumus –
rumus bangun ruang, serta penggunaan sinus, cosinus, dan sebagainya. Dalam hal ini
kami membahas statistik, dimana statistik berguna guna mengumpulkan data untuk
membuat atau menarik suatu keputusan, untuk membandingkan sesuatu dan lain –
lain.
Contoh data statistik di antaranya yaitu data mengenai tinggi badan dari tiap
siswa-siswi yang memiliki usia yang berbeda. Untuk mengumpulkan, menganalisis,
serta menarik kesimpulan yang benar dari suatu data diperlukan sebuah metode.
Metode untuk mengumpulkan data, menyusun data, mengolah data, menganalisis
data, sampai menarik kesimpulan disebut statistika.
1.2.Rumusan Masalah
Adapun masalah yang akan dibahas dalam makalah ini antara lain:
1. Apa pengertian statistik dan statistika?
2. Bagaimana cara menerapkan statistika di lingkungan sekolah?
3. Apa saja manfaat mempelajari dan menerapkan statistika di lingkungan sekolah
1.3.Tujuan Penelitian
Makalah ini akan membahas beberapa pokok materi statistik, diantaranya
sebagai berikut:
1. Mampu memahami konsep dan penerapan statistika dalam kehidupan sehari-hari
2. Memahami teknik penarikan sampel dengan data mentah yang telah didapatkan
3. Mengetahui manfaat dari mempelajari statistika
1.4.Manfaat Penelitian
1.4.1.Bagi Siswa
1. Mengetahui apakah gejala yang satu ada hubungannya dengan gejala
yang lain.
2. Menyusun laporan yang berupa data kuantitatif dengan teratur,
ringkas dan jelas.
3. Menarik kesimpulan secara logis, mengambil keputusan secara tepat
dan mantap, serta dapat memperkirakan atau meramalkan hal-hal
yang mungkin terjadi di masa mendatang, dan langkah konkret apa
yang kemungkinan perlu dilakukan oleh seorang pendidik.
1.4.2.Bagi Mata Pelajaran Matematika
PENDAHULUAN
Statistika sebagai suatu metode mulai dibahas secara ilmiah walaupun masih dalam
bentuk teori yang kemudian dikenal dalam terminologi statistika sebagai “Central
Limit Theorem” yang diperkenalkan oleh Jacques Bernoulli (1654-1705), yang
menyatakan bahwa semakin besar sampel maka semakin tepat keakuratan suatu
prediksi. Walaupun jauh sebelum itu teori tersebut sudah diulas oleh Gerolamo
Cardana (1505-1576), dalam bukunya “Liber de Ludo Aleae (The Book on Games of
Chance).
Statistika adalah ilmu yang mempelajari statistik, yaitu ilmu yang mempelajari
bagaimana caranya mengumpulkan data, mengolah data, menyajikan data,
menganalisis data, membuat kesimpulan dari hasil analisis data dan mengambil
keputusan berdasarkan hasil kesimpulan.
Jenis-jenis Statistika
1. Mean merupakan nilai rata-rata dari beberapa buah data. Nilai mean dapat
ditentukan dengan cara membagi jumlah data dengan banyaknya data. Untuk
mendapatkan nilai dari Mean maka anda harus mencari tahu nilai tengah dan
nilai hasil kali nilai tengah dengan frekuensi.
2. Median adalah cara untuk menentukan letak tengah data setelah data disusun
menurut urutan nilainya.
3. Modus merupakan nilai yang paling sering muncul. Apabila ada data data
frekuensi, jumlah dari suatu nilai dari kumpulan data, maka bisa memakai
modus.
4. Kuartil adalah nilai-nilai yang membagi data yang telah diurutkan ke dalam
empat bagian yang nilainya sama besar. Dalam menentukan letak kuartil data
tunggal, anda harus melihat kondisi
jumlah data (n) terlebih dahulu.
5. Desil adalah merupakan bilangan yang difungsikan sebagai ukuran
pemusatan data menjadi 10 bagian yang sama.
6. Persentil adalah nilai yang membagi data menjadi seratus bagian yang sama
b
e
s
a
r
.
Data
Tungg
al
Uraian yang akan dibahas meliputi rumus simpangan rata-rata data tunggal, rumus
ragam data tunggal, dan rumus simpangan baku data tunggal.
Keterangan:
= nilai data ke-i
= rata-rata
n = jumlah seluruh frekuensi
Berikutnya, akan diberikan rumus simpangan rata-rata data kelompok, ragam, dan
simpangan baku pada data yang disajikan secara berkelompok.
Data Kelompok
Uraian yang akan dibahas meliputi rumus simpangan rata-rata data tunggal, rumus
ragam data tunggal, dan rumus simpangan baku data tunggal.
Keterangan:
n = jumlah seluruh frekuensi
= frekuensi kelas ke-i
= nilai tengah kelas ke-i
= rata-rata
k = banyaknya kelas interval
Variasi (Ragam)
Keterangan:
= nilai tengah kelas ke-i
= frekuensi kelas ke-i
= rata-rata
k = banyak kelas interval
Pada data tunggal, nilai maksimal dan minimal dapat diketahui dengan mudah. Lalu
bagaimana dengan data kelompok? Bagaimana cara mengetahui nilai maksimal dan
minimalnya? Nilai minimal dari data kelompok diperoleh dari titik tengah pada kelas
pertama. Sedangkan nilai maksimal dari data kelompok diperoleh dari titik tengah
pada kelas terkahir. Rumus jangkauan dinyatakan melalui rumus berikut.
Kuartil bawah atau dan nilai kuartil atas pada data tunggal telah dibahas
melalui halaman cara mencari nilai kuartil. Begitu juga untuk nilai kuartil atas dan
kuartil bawah pada data kelompok. Sehingga, nilai hamparan dari suatu data dapat
secara mudah dicari. Rumus Jangkauan Antar Kuartil (JAK) dinyatakan melalui
rumus berikut.
2.3 teori tentang yang diteliti
Tinggi badan manusia bergantung pada faktor lingkungan dan genetik. Tinggi
badan manusia beragam menurut pengukuran antropometri. Kelainan variasi tinggi
badan (sekitar 20% penyimpangan dari rata-rata) menyebabkan seseorang
mengalami gigantisme atau dwarfisme, bila tak lebih dari variasi tersebut masih bisa
dikatakan normal.
Jika diperhatikan, tinggi badan orang dewasa di Indonesia tentu tidak sama
dengan orang asal Amerika Serikat. Ya, orang Indonesia cenderung mempunyai
tubuh yang lebih pendek daripada orang Amerika. Hal ini menunjukkan bahwa ras
dan keturunan adalah satu dari beberapa faktor yang memengaruhi tinggi atau
pendeknya tubuh seseorang.
Menurut sebuah studi pada anak kembar dalam jurnal Nature Genetics tahun 2015,
sebanyak 60-80 persen perbedaan tinggi pada setiap orang ditentukan oleh faktor
keturunan. Sementara sisanya, yaitu 20-40 persen ditentukan oleh asupan nutrisi dan
faktor lingkungan lainnya.
Bukan cuma berat badan saja, pengukuran panjang badan juga penting untuk
mendeteksi risiko penyakit, Para ahli menemukan bahwa orang dewasa yang
tubuhnya pendek (kurang dari 160 cm) berisiko tinggi terkena penyakit jantung dan
kardiovaskular, daripada orang dewasa yang lebih tinggi. Lalu, berapa idealnya
tinggi badan orang dewasa di Indonesia?
Dilansir dari Angka Kecukupan Gizi milik Kementerian Kesehatan RI, tinggi badan
ideal untuk pria di Indonesia usia 19-64 tahun adalah 168 cm. Akan tetapi, perlu
dicatat bahwa angka ini ideal untuk pria dengan status gizi normal dan berat badan
sekitar 60-62 kg.
Sementara itu, tinggi badan ideal untuk wanita di Indonesia usia 19-64 tahun
adalah 159 cm. Lagi-lagi dengan catatan, angka ini ideal untuk wanita dengan status
gizi normal dan berat badan sekitar 54-55 kg.
Namun bagaimanapun, tinggi yang ideal tetap saja ditentukan oleh berat badan Anda.
Begitu juga sebaliknya, berat badan ideal juga dipengaruhi oleh tinggi badan. Nah,
untuk mengetahui ideal atau tidaknya berat badan, Anda bisa menghitungnya dengan
menggunakan kalkulator BMI atau pada tautan berikut
Definisi penelitian kuantitatif, menurut pendapat para ahli. Antara lain adalah
sebagai berikut;
Kasiram (2008)
Suriasumantri (2005)
Dari penjelasan dan definisi penelitian kuantitatif menurut para ahli diatas, dapat
disimpulkan bahwa penelitian kuantitatif adalah penelitian yang menggunakan
angka dalam proses penghitungan dan pengenalisas hasil penelitian. Anggota yang di
diperoleh dalam penelitian jenis ini dengan menentukan populasi dan sempel.
Beragam ciri yang terdapat dalam penelitian kuantitatif, ciri-ciri atau karakteristik
dari penelitian tersebut adalah sebagai berikut;
Jenis-jenis yang terdapat dalam pendekatan kuantitatit, antara lain adalah sebagai
berikut;
Eksperimen
Eksperimen adalah suatu jenis penelitian untuk mencari hubungan kausalitas (sebab
akibat). Pada penelitian eksperimen peneliti mampu mengontrol atau mengubah
tentang besar kecilnya variabel independen (penyebab) dalam penelitian.
Contoh jenis penelitian kuantitatif ekperimen ini misalnya saja penelitian tentang
studi tentang pemanfaatan minyak atsiri dari ekstraksi limbah kulit jeruk untuk
pengendalian lalat buah (bactrocera sp)
Survei
Survai dalam penelitian kuantitatif adalah suatu metode penelitian untuk memperoleh
informasi tentang karakteristik, tindakan, dan perpendapat yang mewakili populasi
melajui kuesioner ataupun wawancara peneliti tidak berupaya memberikan perlakuan
khusus terhadap variabel dalam proses penelitian.
Deskriptif Kuantltatif
Eksplanatif
Eksplanatif adalah suatu jenis yaitu penelitian yang bertujuan menjelaskan variabe-
varjabeI yang memiliki kecenderungan tertentu sebagai akibat adanya variabel bebas.
Contoh dalam jenis penelitian ini misalnya saja judul penelitian mengenai Uji
Efektivitas Sterilisasi dan Desinfeksi Ventilator Mekanik di RSUD Dr. Moewardi
Komparatif
Kompratif adalah jenis penelitian yang berupaya membandingkan dua gejala atau
Iebih. Misalnya, dalam bentuk variabel yang sama untuk sampel berbeda atau
variabel berbeda untuk sampel yang sama.
Contoh jenis penelitian ini, misalnya saja mengenai judul; Pengaruh Ekstrak Kumis
Kucing (Orthosiphon stamineus Benth) Terhadap Gambaran Histologis Testis Mus
musculus yang Diinduksi Minyak Goreng Pemanasan Berulang.
Eksploratif
Korelasion
Korelasion adalah jenis penelitian yang bentujuan menyelidiki sejauh mana dampak
variasi- variasi suatu faktor berkaitan dengan variasi-variasi lain dalam satu faktor
atau Iebih. Contoh judul penelitian dalam teknik korelasion ini misalnya saja Tingkat
Keberhasilan Maysarakat dengan Kelas CERDAS (Collaborative Learning English
and Nationalism) untuk meningkatkan kemampuan Bahasa Inggris dan Jiwa
Nasionalisme pada Anak-Anak Bantaran Sungai Bengawan Solo
Teknik Pengambilan Populasi dan Sempel Penelitian Kuantitatif
Populasi dan sampel pada dasarnya diperlukan dalam menjelaskan batasan yang
digunakan peneliti dalam menentukan responden. Populasi merupakan objek/subjek
yang beredar pada suatu wilayah dan memenuhi syarat-syarat tertentu berkaitan
dengan masalah penelitian, khususnya teknik ini dilakukan untuk analisa dalam
penelitian kuantitatif.
METODE PENELITIAN
DINA N 168 10
ADRIO D 186 12
EZEKHIEL 169 12
LAURA 159 10
VANY 165 10
CLARISSA 155 10
MEYLA 160 12
GUNTUR 170 12
AZRINE 153 10
FAJAR 171 12
AMRAN 166 12
LITA 160 10
BINTANG 172 12
DIAZ 160 12
WILDAN 165 12
ALWI 143 10
ARSYITA 165 12
ANDHIKA 170 12
BAGUS 140 12
SAPUTRA 165 12
FARHAN 165 12
ABI 145 10
EDUARD 170 12
ADITIYA 168 12
YUGA 165 10
ALIF Z 178 12
LUNA 156 12
AFFAN 173 12
ALFIOTI 174 12
MARDHOT 167 12
GIBRAN 160 12
FALISHA 155 10
RIDWAN 173 12
PONCO 170 12
RAMZI 173 12
AFRA 160 12
NAZARIEL 165 12
NABIL 168 12
OJAN 175 12
ANGGI 167 12
FARIL 170 12
ICAL 170 12
MATTHEW 173 12
RIFKI 165 10
DIKA 165 10
AKBAR 160 10
HAFIZ 160 10
HARRY 170 12
FADIL 165 12
DAFFA 155 10
Dalam Mengerjakan dan menganalisis data statistika tentang tinggi badan ini,
kami terkadang mempunyai banyak rintangan dan gangguan di tengah perjalanan
pengerjaan, seperti ada beberapa hari pertama ada anggota kelompok yang izin
selama beberapa hari yang menyebabkan kurang cepatnya dalam pengerjaan,
kemudian ketika kami melakukan penyebaran dan memberikan angket ke setiap
pengguna sosial media, terkadang para responden tidak memberi data yang kami
inginkan dan merespon dengan main main yang menyebabkan kami harus merevisi
beberapa, setelah itu dalam menghitung data kami mengalami kesulitan lagi karena
dari data mean sampai Simpangan Baku memiliki hasil yang berbeda yang membuat
kami bingung. Kami harus searching internet agar mengerti kenapa dan hanyak
sedikit yang membahasnya.
DINA N 168 10
ADRIO D 186 12
EZEKHIEL 169 12
LAURA 159 10
VANY 165 10
CLARISSA 155 10
MEYLA 160 12
GUNTUR 170 12
AZRINE 153 10
FAJAR 171 12
AMRAN 166 12
LITA 160 10
BINTANG 172 12
DIAZ 160 12
WILDAN 165 12
ALWI 143 10
ARSYITA 165 12
ANDHIKA 170 12
BAGUS 140 12
SAPUTRA 165 12
FARHAN 165 12
ABI 145 10
EDUARD 170 12
ADITIYA 168 12
YUGA 165 10
ALIF Z 178 12
LUNA 156 12
AFFAN 173 12
ALFIOTI 174 12
MARDHOT 167 12
GIBRAN 160 12
FALISHA 155 10
RIDWAN 173 12
PONCO 170 12
RAMZI 173 12
AFRA 160 12
NAZARIEL 165 12
NABIL 168 12
OJAN 175 12
ANGGI 167 12
FARIL 170 12
ICAL 170 12
MATTHEW 173 12
RIFKI 165 12
DIKA 165 10
AKBAR 160 10
HAFIZ 160 10
HARRY 170 12
FADIL 165 12
DAFFA 155 10
A. Ukuran Pemusatan
Mean
Tunggal :
∑
̅=
158+175+169+154+156+154+163+160+151+154+165=1759
174+161+166+162+164+161+164+169+181+181+162=1845
154+158+164+161+159+155+160+154+180+169=1769
167+165+153+156+156+154+148+168+154+154+154=1729
155+156+160+160+160+156+164+155+163+157+155+162+159=1902
165+170+166+165+167+165+166+165+158+145=1632
157+160+152+152+152+172+165+171+155+160+163=1761
155+165+161+155+165+175+150+163+160+170+151+158=1936
162+163+130+145+151+161+176+162+159+164+157=1730
= 160,64
Modus
Tunggal
130, 145, 145, 148, 150, 151, 151, 152, 152, 152, 153, 154, 154, 154, 154, 154, 154,
154, 154, 154, 155, 155, 155, 155, 155, 155, 155, 155, 156, 156, 156, 156, 156, 157,
157, 157, 158, 158, 158, 158,159, 159, 159, 160, 160, 160, 160, 160, 160, 160, 161,
161, 161, 161, 161, 161, 162,162, 162, 162, 162, 163, 163, 163, 163, 163, 164, 164,
164, 164, 164, 165, 165, 165, 165, 165, 165, 165, 165, 166, 166, 166, 167,167, 167,
168,169, 169, 169, 170, 171, 172, 174, 175, 175, 176, 180, 181, 181.
Mo = 154
Median
Tunggal
Me(Genap) =
=
=
= 160,5
B. Ukuran Letak
Kuartil
Tunggal
Q1 =
Q=
= = 25,29
Q1 = X25 + 0,25
= 155
= 164.
Desil
Tunggal
D1 = = 10,1
= 152,1
D3 = = 30,3
= 156
Persentil
Tunggal
P3 = =
= 3,03
P3 = X3 + 0,03 ( X4 – X3 )
= 145 + 0,09
= 145,09
P12 = = = 12.12
= 154
C. Ukuran Penyebaran
Jangkauan
Tunggal
J = Xmax- Xmin
=181-130
= 51
Simpangan Rata-Rata
Tunggal
∑ | ̅|
SR =
̅ = 160,63
SR = | | | | | |
| | | | | |
| | | | | |
| | | | | |
| | | | | |
| | | | | |
| | | | | |
| | | | | |
| | | | | | |
| | | | | |
|
Ragam
TINGGI
NO F Xi Xifi | ̅| F| ̅| | ̅| F| ̅|
BADAN
100
Simpangan Baku
Tunggal
S=√ =√ =3.4930
Kelompok
∑
̅= ∑
Nilai tengah x
Kelas frekuensi Nilai tengah(xi)
frekuensi(fixi)
136-141 0 138,5 0
̅=
Modus
Kelompok
NO TINGGI BADAN F
1 130-135 0
2 136-141 1
3 142-147 2
4 148-153 1
5 154-159 7
6 160-165 17
7 166-171 13
8 172-177 8
9 178-183 1
Tb=160-0,5=159,5
D1=34-32=2
D2=34-13=21
C=6
Mo = Tb + ( )
= 159,5+ 6
= 159,5 + x6
= 160,02
Median
Kelompok
NO TINGGI BADAN F Fk
1 130-135 0 1
2 136-141 1 1
3 142-147 2 3
4 148-153 1 1
5 154-159 7 25
6 160-165 17 39
7 166-171 13 42
8 172-177 8 47
9 178-183 1 50
N = 100
Fk = 45
F = 17
C=6
Median = Tb + C
= 159,5 + 6
= 159,5 + .6
= 159,5 +
= 160,35
B. Ukuran Letak
Quartil
Tb =154 - 0,5
=153,5
F=7
FK = 13
C=6
Q1 = = = 25
Q1 = Tb + C
= 153,5 + 6
= 155,55
Fk = 45
F = 17
C=6
Q3 = = 75
Q3 = 159,5 6
= 159,5 6
= 164,79
Desil
Fk Kls
NO TINGGI BADAN F
Desil
1 130-135 0 1
2 136-141 1 1
3 142-147 2 3
4 148-153 1 10 D1
5 154-159 7 25 D3
6 160-165 17 39
7 166-171 13 42
8 172-177 8 49
9 178-183 1 50
Fk = 3
F = 10
C=6
D1 = = 10
D1 = 147,5 + 6
= 147,5 +( 6
= 148,2
Fk = 13
F=7
C=6
D3 = = 30
D3 = 153,5 + 6
= 153,5 + 6
= 156,68
Persentil
Fk Kls
NO TINGGI BADAN F
Persentil
1 130-135 1 1
2 136-141 0 1
3 142-147 2 3 P3
4 148-153 1 13 P12
5 154-159 7 25
6 160-165 17 39
7 166-171 13 42
8 172-177 8 47
9 178-183 1 50
Fk = 1
F=2
P3 = =3
P3 = 141.5 6
= 141,5 + 6
= 141,5 + 3
= 145,5
Fk = 3
F = 10
P12 = = 12
P12 = 147,5 6
= 147,5 + 6
= 152,9
C. Ukuran Penyebaran
Jangkauan
Kelompok
NO TINGGI BADAN F
1 130-135 0
2 136-141 1
3 142-147 2
4 148-153 1
5 154-159 7
6 160-165 17
7 166-171 13
8 172-177 9
9 178-183 1
J = Xmax – Xmin
= -
=180,5 – 132,5 = 48
Simpangan Rata-Rata
Kelompok
TINGGI
NO F Xi Xifi | ̅| F| ̅| | ̅| F| ̅|
BADAN
∑ | ̅|
SR = ∑
∑
̅= ∑
=
∑ | ̅|
SR = ∑
Kelompok
TINGGI
NO F Xi Xifi | ̅| F| ̅| | ̅| F| ̅|
BADAN
∑ ̅
S2 = ∑
=
Simpangan Baku
Kelompok
S=√ =√ = 7,7156
4.3 Pembahasan
Dalam Statistika, kita mengenal dua macam data, yaitu :
A. Data Tunggal
Merupakan data yang disusun sendiri menurut nilai dan besarnya masing -
masing. Disebut data tunggal karena banyaknya data ditaksir tidak akan melebihi 30
data sehingga tidak perlu menggunakan tabel distribusi frekuensi. Tentu saja,
perhitungan ukuran pemusatan datanya (mean, median, modus, dan lain - lain) akan
jauh lebih simple daripada data yang disajikan dalam tabel distribusi frekuensi.
Kelebihan penyusunan data dengan data tunggal adalah kita benar - benar
dapat melihat nilai sebuah data yang berjajar tanpa melakukan perhitungan terlebih
dahulu.
Namun, data yang berjajar hingga mencapai belasan akan terlihat kurang rapi.
B. Data kelompok,
Hanya saja, karena per kelas hanya menampilkan interval kelas, kita tidak
dapat melihat data - data yang berada di dalam kelas tersebut.
BAB V
A. Kesimpulan
Dari semua materi di atas dapat disimpulkan bahwa statistik, data, populasi dan
sampel merupakan hal yang sangat di butuhkan dalam membuat sebuah penelitian.
Karena tanpa ada ke-empat hal tersebut di atas maka sebuah penelitian akan sulit
untuk di atur datanya. Karena data yang kita teliti dalam bentuk populasi sangat
banyak. Dengan adanya empat hal tersebut maka penelitian dapat di lakukan dengan
mudah karena ada teknik-teknik yang memudahkan berjalannya sebuah penelitian.
B. Saran
Disarankan agar kita bisa menggunakan metode ini untuk mengambil suatu data
apapun, guna penarikan suatu keputusan. Dimana kita juga dapat menggunakan
rumus kuartil, desil, ataupun persentil tergantung pada situasi yang kita hadapi.
DAFTAR PUSTAKA
https://id.wikipedia.org/wiki/Penelitian_kuantitatif
https://brainly.co.id/tugas/3857513
https://sh4t0s0.wordpress.com/2014/01/08/100/
https://id.wikipedia.org/wiki/Tinggi_badan_manusia
https://hellosehat.com/hidup-sehat/fakta-unik/mengukur-tinggi-badan-orang-dewasa/
http://widyaandiks.blogspot.com/2013/12/laporan-statistika.html
http://www.ngekul.com/contoh-kegunaan-statistik-dalam-pendidikan/
https://musthopz.wordpress.com/2013/09/25/sejarah-pengertian-dan-manfaat-dari-
statistika/
https://contohsoal.co.id/simpangan-rata-rata/
https://kumpulan-ilmu-pengetahuan-umum.blogspot.com/2017/09/rumus-menghitung-
mean-median-modus-dari-data-kelompok-dan-tunggal.html?m=1
https://rumusrumus.com/persentil-kuartil-desil-contoh-soal/
https://www.spssstatistik.com/jenis-penelitian-kuantitatif/