Anda di halaman 1dari 18

Tugas

Makalah Statistik

Oleh :
Syafira Afifah 18075026

Universitas Negeri padang


2018
KATA PENGANTAR
Puji syukur Penulis ucapkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas berkat dan rahmat
karuniaNya sehingga Penulis dapat menyelesaikan makalah ini dengan baik.
Mata kuliah Statistika terapan yang telah memberi tugas makalah ini. Makalah ini di susun
dengan sistematis dan dilengkapi dengan penjelasan yang jelas dan akurat. Sebagai Penulis,
kami sangat menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kesempurnaan. Oleh karena itu,
Penulis sangat mengharapkan kritik dan saran yang sangat membangun demi kesempurnaan
makalah ini. Akhir kata, Penulis berharap semoga makalah ini bermanfaat untuk Mahasiswa
ataupun pihak pihak lain yang membutuhkannya.

Padang,18 september 2019

Penulis

DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
DAFTAR ISI . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
BAB I PENDAHULUAN
1.      1. Latar Belakang . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
1.      2. Identifikasi Masalah . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
1.      3. Maksud dan Tujuan . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
BAB II PEMBAHASAN
2.      1. Penyampain data dalam statistik. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
2.      2.  Macam-macam tabel . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
2.      3. Macam-macam diagram . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .   
2.      4.  Manfaat Penyajian Data  . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
BAB III PENUTUP
2.      1. Kesimpulan . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .     
3.      2. Saran . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .     

BAB I
PENDAHULUAN
1. 1. Latar Belakang
Secara etimologis kata statistic berasal dari kata status (bahasa latin) yang mempunyai
persamaan arti dengan kata state (bahasa inggris) atau kata staat (bahasa belanda), dan yang
dalam bahasa indonesia diterjemahkan menjadi negara. Pada mulanya, kata statistic diartikan
sebagai kumpulan bahan keterangan (data), baik yang berwujud angka (data kuantitatif)
maupun yang tidak berwujud angka (data kualitatif), yang mempunyai arti penting dan
kegunaan yang besar bagi suatu Negara.
Namun, pada perkembangan selanjutnya, arti kata statistic hanya di batasi pada
kumpulan bahan keterangan yang berwujud angka (data kuantitatif) dan yang tidak berwujud
angka (data kualitatif).
Istilah statistic juga sering diberi pengertian sebagai kegiatan statistic atau kegiatan
persetatistikan atau kegiatan pensetatistikan. Sebagaimana disebutkan dalam undang-undang
tentang statistic (lihat undang-undang No. 7 tahun 1960), kegiatan statistic mencakup 4 hal,
yaitu: (1) pengumpulan data, (2) penyusunan data, (3) pengumuman dan pelaporan data, dan
(4) analisis data.
Mata kuliah statistika bagi mahasiswa sangat diperlukan terutama ketika seorang
mahasiswa harus mengumpulkan, mengolah, menganalisis dan menginterprestasikan data
untuk pembuatan skripsi, thesis atau disertasi. Dalam hal ini pengetahuan statistik dipakai
dalam menyusun metodologi penelitian.
Sebagai suatu ilmu, kedudukan statistika merupakan salah satu cabang dari ilmu
matematika terapan. Oleh karena itu untuk memahami statistika pada tingkat yang tinggi,
terebih dahulu diperlukan pemahaman ilmu matematika.
Di negara maju seperti Amerika, Eropa dan Jepang, ilmu statistika berkembang dengan
pesat sejalan dengan berkembangnya ilmu ekonomi dan teknik. Bahkan kemajuan suatu
negara sangat ditentukan oleh sejauh mana negara itu menerapkan ilmu statistika dalam
memecahkan masalah-masalah pembangunan dan perencanaan pemerintahannya. Jepang
sebagai salah satu negara maju, konon telah berhasil memadukan ilmu statistika dengan ilmu
ekonomi, desain produk, psikologi dan sosiologi masyarakat.
Sejauh itu, ilmu statistika digunakan pula untuk memprediksi dan menganalisis perilaku
konsumen, sehingga Jepang mampu menguasai perekonomian dunia sampai saat ini.

1.2 Rumusan masalah


1. Bagaimana konsep penyajian data statistik?
2. Apa macam-macam tabel dalam statistik?
3. Apa saja macam-macam diagram dalam statistik?
4. Apa manfaat penyajian dalam data statistik?
1.3 Tujuan
1. Mengetahui konsep penyajian data
2. Mnegetahui macam-macam taabel dalam statistik
3. Mengetehui macam-mcam diagram dalam statistik
4. Mengetahui manfaat penyajian data statistic

BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Data
Dalam statistika dikenal beberapa jenis data. Data dapat berupa angka dapat pula bukan
berupa angka. Data berupa angka disebut data kuantitatif dan data yang bukan angka
disebut data kualitatif.
Berdasarkan nilainya dikenal dua jenis data kuantitatif yaitu data diskrit yang diperoleh
dari hasil perhitungan dan data kontinue yang diperoleh dari hasil pengukuran.
Menurut sumbernya data dibedakan menjadi dua jenis yaitu data interen adalah data
yang bersumber dari dalam suatu instansi atau lembaga pemilik data dan data eksteren yaitu
data yang diperoleh dari luar.
Data eksteren dibagi menjadi dua jenis yaitu data primer dan data sekunder. Data
primer adalah data yang langsung dikumpulkan oleh orang yang berkepentingan dengan data
tersebut dan data sekunder adalah data yang tidak secara langsung dikumpulkan oleh orang
yang berkepentingan dengan data tersebut.

1)          Jenis-jenis  Statistika
Statistika dibedakan berdasarkan jenisnya menjadi dua yaitu Statistika
Deskriptifdan Statistika Inferensia.
Statistika deskriptif adalah statistika yang berkaitan dengan metode atau cara medeskripsikan,
menggambarkan, menjabarkan atau menguraikan data. Statistika deskripsi mengacu pada
bagaimana menata, menyajikan dan menganalisis data, yang dapat dilakukan misalnya
dengan menentukan nilai rata-rata hitung, median, modus, standar deviasi atau menggunakan
cara lain yaitu dengan membuat tabel distribusi frekuensi dan diagram atau grafik.
Statistika inferensia adalah statistika yang berkaitan dengan cara penarikan kesimpulan
berdasarkan data yang diperoleh dari sampel untuk menggambarkan karakteristik dari suatu
populasi. Dengan demikian dalam statistika inferensia data yang diperoleh dilakukan
generalisasi dari hal yang bersifat kecil (khusus) menjadi hal yang bersifat luas (umum).

2)          Populasi dan Sampel


Populasi adalah keseluruhan pengamatan atau obyek yang menjadi perhatian
sedangkan Sample adalah bagian dari populasi yang menjadi perhatian.
Populasi dan sample masing-masing mempunyai karakteristik yang dapat diukur atau
dihitung. Karakteristik untuk populasi disebut parameter dan untuk sample disebut statistik.
Contoh parameter adalah mean (µ), standar deviasi ( ), proporsi (P) dan koefisien korelasi ( ),
sedangkan statistik  adalah nilai rata-rata ( ), standar deviasi (s), proporsi (p) dan koefisien
korelasi (r).
Populasi dibedakan menjadi dua jenis yaitu :
Populasi orang atau individu adalah keseluruhan orang atau individu (dapat pula berupa
benda-benda) yang menjadi obyek perhatian.
Populasi data adalah populasi yang terdiri atas keseluruhan karakteristik yang menjadi obyek
perhatian.

Sampel juga dibedakan menjadi dua jenis yaitu :


Sampel orang atau individu adalah sampel yang terdiri atas orang-orang (dapat pula berupa
benda-benda) yang merupakan bagian dari populasinya yang menjadi obyek perhatian.
Sampel data adalah sebagaian karakteristik dari suatu populasi yang menjadi obyek
perhatian.
Meskipun populasi merupakan gambaran yang ideal, tetapi sangat jarang penelitian dilakukan
memakai populasi. Pada umumnya yang dipakai adalah sample. Ada beberapa alasan
mengapa penelitian dilakukan menggunakan sample :
1.      Waktu yang diperlukan untuk mengumpulkan data lebih singkat.
2.      Biaya lebih murah.
3.      Data yang diperoleh justru lebih akurat.
4.      Dengan statistika inferensia dapat dilakukan generalisasi.

2. 2. Cara Mengumpulkan Data


Untuk memperoleh data yang benar dan dapat dipertanggung jawabkan keabsahannya,
data harus dikumpulkan dengan cara dan proses yang benar. Terdapat beberapa cara atau
teknik untuk mengumpulkan data yaitu :
1)      Wawancara (interview)
Yaitu cara untuk mengumpulkan data dengan mengadakan tatap muka secara langsung.
Wawancara harus dilakukan dengan memakai suatu pedoman wawancara yang berisi daftar
pertanyaan sesuai tujuan yang ingin dicapai.
Ada dua jenis wawancara yaitu wawancara berstruktur (structured interview) dan wawancara
takberstruktur (unstructured interview). Wawancara berstruktur adalah wawancara yang jenis
dan urutan dari sejumlah pertanyaannya sudah disusun sebelumnya, sedangkan waw
ancara takberstruktur adalah wawancara yang tidak secara ketat ditentukan sebelumnya.
Wawancara takberstruktur lebih fleksibel karena pertanyaannya dapat dikembangkan
meskipun harus tetap pada pencapaian sasaran yang telah ditentukan.
Ciri-ciri pertanyaan yang baik adalah :
a.       Sesuai dengan masalah atau tujuan penelitian.
b.      Jelas dan tidak meragukan.
c.       Tidak menggiring pada jawaban tertentu.
d.      Sesuai dengan pengetahuan dan pengalaman orang yang diwawancarai.
e.       Pertanyaan tidak boleh yang bersifat pribadi.
Kelebihan dari wawancara adalah data yang diperlukan langsung diperoleh sehingga lebih
akurat dan dapat dipertanggung jawabkan.
Kekurangannya adalah tidak dapat dilakukan dalam skala besar dan sulit memperoleh
keterangan yang sifatnya pribadi.

2)      Kuesioner (angket)
Adalah cara mengumpulkan data dengan mengirim atau menggunakan kuesioner yang berisi
sejumlah pertanyaan.
Kelebihannya adalah dapat dilakukan dalam skala besar, biayanya lebih murah dan dapat
memperoleh jawaban yang sifatnya pribadi.
Kelemahannya adalah jawaban bisa tidak akurat, bisa jadi tidak semua pertanyaan terjawab
bahkan tidak semua lembar jawaban dikembalikan.
3)      Observasi (pengamatan)
Adalah cara mengumpulkan data dengan mengamati obyek penelitian atau kejadian baik
berupa manusia, benda mati maupun gejala alam. Data yang diperoleh adalah untuk
mengetahui sikap dan perilaku manusia, benda mati atau gejala alam.
Kebaikan dari observasi adalah data yang dieroleh lebih dapat dipercaya.Kelemahannya
adalah bisa terjadi kesalahan interpretasi terhadap kejadian yang diamati.

4)      Tes dan Skala Obyektif


adalah cara mengumpulkan data dengan memberikan tes kepada obyek yang diteliti. Cara ini
banyak dilakukan pada tes psikologi untuk mengukur karakteristik kepribadian seseorang.
Beberapa contoh tes skala obyektif yaitu :
a.       Tes kecerdasan dan bakat.
b.      Tes kepribadian.
c.       Tes sikap.
d.      Tes tentang nilai.
e.       Tes prestasi belajar, dsb.

5)      Metode proyektif
Adalah cara mengumpulkan data dengan mengamati atau menganalisis suatu obyek melalui
ekspresi luar dari obyek tersebut dalam bentuk karya lukisan atau tulisan. Metode ini dipakai
dalam psikologi untuk mengetahui sikap, emosi dan kepribadian seseorang. Kelemahan dari
metode ini adalah obyek yang sama dapat disimpulkan berbeda oleh pengamat yang berbeda.

Skala Pengukuran
Salah satu aspek penting dalam memahami data untuk keperluan analisis terutama statistika
inferensia adalah Skala Pengukuran. Secara umum terdapat 4 tingkat/jenis skala pengukuran
yaitu :
1.    Skala nominal
Adalah skala yang hanya mempunyai ciri untuk membedakan skala ukur yang satu dengan yang lain.
Contoh skala nominal seperti tabel dibawah ini :

Jenis dan jumlah buah-buahan yang diproduksi suatu daerah pada tahun 1998

Jenis Buah-buahan Jumlah


Pepaya 2 ton
Mangga 1,5 ton
Apel 1 ton
Dukuh 1,4 ton
Manggis 1,3 ton
Sumber : Data Buatan

2.    Skala Ordinal
Adalah skala yang selain mempunyai ciri untuk membedakan juga mempunyai ciri untuk
mengurutkan pada rentang tertentu. Contoh skala ordinal seperti tabel dibawah  ini :
Penilaian Anggota Kelompok Belajar
“ BINA PINTAR “
Kategori Nilai Banyaknya
Istimewa 6Orang
Baik 18Orang
Rata-rata 15Orang
Kurang 7Orang
Kurang Sekali 0Orang
Sumber : Data Buatan

3.    Skala Interval
Adalah skala yang mempunyai ciri untuk membedakan, mengurutkan dan mempunyai ciri
jarak yang sama. Contoh, suhu tertinggi pada bulan Desember dikota A, B dan C berturut-
turut adalah 28, 31 dan 20 derajat Fahrenheit. Kita dapat membedakan dan mengurutkan
besarnya suhu, sebab satu derajat Fahrenheit merupakan suatu besaran yang tetap, namun
pada saat suhu menunjukkan nol derajat Fahrenheit tidak berarti tidak adanya panas pada
kondisi tersebut. Hal ini dapat dijelaskan, misalnya kota A bersuhu 30 derajat Fahrenheit dan
kota B bersuhu 60 derajat Fahrenheit, tidak dapat dikatakan bahwa suhu dikota B dua kali
lebih panas dari pada suhu dikota A, karena suhu tidak mempunyai titik nol murni (tulen).
4.    Skala Ratio
Adalah skala yang mempunyai 4 ciri yaitu membedakan, mengurutkan, jarak yang sama dan
mempunyai titik nol yang tulen (berarti). Contoh : Pak Asmuni mempunyai uang nol rupiah,
artinya pak Asmuni tidak mempunyai uang.

2.      4. Penyajian Data


Secara garis besar ada dua cara penyajian data yaitu dengan tabel dan grafik. Dua cara
penyajian data ini saling berkaitan karena pada dasarnya sebelum dibuat grafik data tersebut
berupa tabel. Penyajian data berupa grafik lebih komunikatif.
Dilihat dari waktu pengumpulannya, dikenal dua jenis data yaitu : Cross section
data adalah data yang dikumpulkan pada suatu waktu tertentu. Data berkala adalah data yang
dikumpulkan dari waktu ke waktu. Dengan data berkala dapat dibuat garis kecenderungan
atau trend.
1)        Penyajian data dengan table
Tabel atau daftar merupakan kumpulan angka yang disusun menurut kategori atau
karakteristik data sehingga memudahkan untuk analisis data.
Ada tiga jenis tabel yaitu :
a.         Tabel satu arah atau satu komponen adalah tabel yang hanya terdiri atas satu
kategori atau karakteristik data. Tabel berikut ini adalah contoh tabel satu arah.
Penilaian Anggota Kelompok Belajar
“ BINA PINTAR “
Golongan Banyaknya (orang)
I 703.827Orang
II 1.917.920Orang
III 309.337Orang
IV 17.574Orang
Jumlah 2.948.658Orang
Sumber : BAKN, dalam Statistik Indonesia 1986

b.        Tabel dua arah atau dua komponen adalah tabel yang menunjukkan dua kategori atau dua
karakteristik. Tabel berikut ini adalah contoh tabel dua arah.

Jumlah Mahasiswa UPH menurut Fakultas dan Kewarganegaraan 1995


Fakultas WNI WNA Jumlah
Fak. Ekonomi 1.850 40 1.890
Fak. Teknologi Industri 1.320 10 1.330
Fak. Seni Rupa & Design 530 5 535
Fak. Pasca Sarjana 250 10 260
Jumlah 3.950 65 4.015

c.         Tabel tiga arah atau tiga komponen adalah tabel yang menunjukkan tiga kategori atau tiga
karakteristik. Contoh tabel berikut ini.
Jumlah Pegawai Menurut Golongan, Umur dan Pendidikan
Pada Departemen A Tahun 2000
Umur (Tahun) Pendidikan
Golongan
25 – 35 > 35 Non Sarjana Sarjana
I 400 500 900 0
II 450 520 970 0
III 1.200 2.750 1.850 2.100
IV 0 250 0 250
Jumlah 2.050 4.020 3.720 2.350
2)        Penyajian data dengan grafik/diagram
Penyajian data dengan grafik dianggap lebih komunikatif karena dalam waktu singkat dapat
diketahui karakteristik dari data yang disajikan.
Terdapat beberapa jenis grafik yaitu :
a.        Grafik garis (line chart)
Grafik garis atau diagram garis dipakai untuk menggambarkan data berkala. Grafik garis
dapat berupa grafik garis tunggal maupun grafik garis berganda.
b.        Grafik batang / balok (bar chart)
Grafik batang pada dasarnya sama fugsinya dengan grafik garis yaitu untuk menggambarkan
data berkala. Grafik batang juga terdiri dari grafik batang tunggal dan grafik batang ganda.
c.         Grafik lingkaran (pie chart)
Grafik lingkaran lebih cocok untuk menyajikan data cross section, dimana data tersebut dapat
dijadikan bentuk prosentase.
d.        Grafik Gambar (pictogram)
Grafik ini berupa gambar atau lambang untuk menunjukkan jumlah benda yang
dilambangkan.
e.         Grafik Berupa Peta (Cartogram).
Cartogram adalah grafik yang banyak digunakan oleh BMG untuk menunjukkan peramalan
cuaca dibeberapa daerah.

B. Macam-macam tabel dalam statistik


1. Tabel satu arah

Tabel satu arah adalah tabel yang memuat keterangan mengenai satu hal atau satu
karakteristik saja. karakteristik yang ditunjukkan bisa berupa jumlah, frekuensi, ukuran,
kadar/persentasi, dan lain sebagainya. Ini merupakan bentuk tabel yang paling sederhana dan
paling mudah dibuat.

Contoh tampilan tabel satu arah

 Daftar Inventaris Kelas X-1 menurut jenis barang, Tahun Ajaran 2015/2016

2. Tabel dua arah

Tabel dua arah adalah tabel yang menunjukkan hubungan antara dua hal atau karakteristik.
Misalnya data jumlah penduduk menurut umur dan jenis kelamin, asal daerah dan agama,
jumlah mahasiswa menurut jurusan dan jenis kelamin, dan lain sebagainya.

Contoh tampilan tabel 2 arah

 Jumlah Mahasiswa STIS menurut tingkat dan jurusan Tahun 2015


3. Tabel 3 arah

Tabel tiga arah adalah tabel yang menunjukkan hubungan antara tiga hal atau tiga
karakteristik. Misalnya data mahasiswa menurut jenis kelamin, asal daerah, dan jurusan, data
jumlah penduduk menurut kecamatan, kelompok umur dan jenis kelamin, data petani padi
menurut kategori luas lahan, umur, dan jenis kelamin, dan masih banyak contoh tabel 3 arah
lainnya.

Contoh tampilan tabel 3 arah

Jumlah karyawan perusahaan YZ menurut bagian kerja, jenis kelamin, dan pendidikan
tertinggi yang ditamatkan Tahun 2017

Dalam menyajikan data penelitian, terutama karya ilmiah, terdapat beberapa syarat atau
aturan-aturan dalam penulisan table
C. Macam-macam diagram dalam statistik

1. Pengertian umum Diagram dan Macam-Macam Diagram beserta Contohnya


Secara umum Pengertian Diagram adalah gambar atau grafik yang berisi keterangan dan
menjelaskan sarana, prosedur, atau kegiatan yang biasa dijalankan suatu sistem. Diagram
juga dapat berarti gambaran (sketsa, buram) yang menggunakan garis dan simbol untuk
menerangkan atau memperlihatkan sesuatu. 
Diagram adalah suatu gambaran data yang telah diolah sedemikian rupa menjadi sebuah
grafik, garis atau tabel. Diagram merupakan sebuah sarana untuk mempermudah pengguna
dalam menganalisis data dengan tampilan yang menarik dan mudah dipahami. Isi dari
diagram biasanya berupa nominal, skala ataupun data-data statistik.

Adapun Jenis-Jenis Diagram sebagi berikut. terbagi atas beberapa jenis baik bentuk dan
gambar yang berbeda :

Diagram Garis
Diagram garis merupakan diagram yang penyajian datanya  menggunakan  garis. Baik itu
garis lurus, kurva ataupun garis putus-putus. Diagram ini biasanya dipakai untuk menyajikan
data statistik yang diperoleh melalui pengamatan dari waktu ke waktu secara berurutan.
Dalam pengaplikasiannya biasanya menggunakan sumbu X dan sumbu Y. Sumbu X
digunakan menunjukkan waktu pengamatan, sedangkan sumbu Y digunakan untuk
menunjukkan hasil nilai-nilai pengamatan pada suatu waktu tertentu. Kumpulan waktu dan
hasil pengamatan membentuk titik-titik pada bidang XY, selanjutnya tiap kolom dari dua titik
yang berdekatan dihubungkan dengan garis lurus sehingga terciptalah diagram garis atau
disebut juga dengan grafik garis.

Diagram Lingkaran
Diagram lingkaran merupaka sebuah diagram yang penyajian datanya menggunakan
lingkaran sebagai gambarnya. Biasanya data yang disajikan dalam diagram lingkarang berupa
persen data. Dalam pembuatan diagram lingkaran, hal pertama yang harus anda lakukan
adalah menentukan besaran presentase tiap objek terhadap keseluruhan data dan besarnya
sudut pusat sektor lingkaran.

Diagram Kotak Garis


Diagram kotak garis merupakan sebuah diagram yang datanya disajikan menggunakan
persegi panjang disertai garis. Data statistik yang digunakan dalam menggambarkan diagran
kotak garis berupa Statistik Lima Serangkai, yang terdiri dari data paling kecil dan data
paling besar (ekstrim), Q1, Q2, dan Q3.

Diagram Batang
Diagram batang merupakan sebuah diagram yang menggunakan persegi panjang sebagai alat
untuk menyajikan datanya. Umumnya diagram ini dipakai untuk menggambarkan
perkembangan nilai dari suatu objek penelitian dalam jangka waktu tertentu. Diagram ini
menyajikan berbagai macam keterangan secara tegak ataupun mendatar dan sama lebar
dengan batang-batang yang terpisah.

Penyajian dalam bentuk gambar grafik atau diagram dapat lebih menjelaskan lagi persoalan
secara visual. Diagram batang (histogram) adalah gambaran mengenai suatu distribusi
frekuensi, dimana untuk setiap kelas dinyatakan dalam skala horizontal (datar) dan
frekuensinya dalam skala vertical (tegak); atau sebaliknya. Data yang variabelnya berbentuk
kategori atau atribut sangat tepat disajikan dengan diagram batang. Jika diagram dibuat tegak,
maka sumbu datar dipakai untuk menyatakan atribut. Kuantum atau nilai data digambar pada
sumbu tegak. 

Sebuah histogram adalah representasi grafis dari distribusi data numerik. Ini adalah perkiraan
distribusi probabilitas dari variabel kontinu (variabel kuantitatif) dan pertama kali
diperkenalkan oleh Karl Pearson. Untuk membangun histogram, langkah pertama adalah
untuk "bin" rentang nilai-yaitu, membagi seluruh rentang nilai menjadi serangkaian interval-
dan kemudian menghitung berapa nilai jatuh ke dalam setiap interval. Sampah biasanya
ditetapkan sebagai berturut-turut, interval non-tumpang tindih variabel. Sampah (interval)
harus berdekatan, dan ukuran biasanya sama. 

Jika sampah adalah ukuran yang sama, persegi panjang yang didirikan di atas bin dengan
tinggi sebanding dengan frekuensi, jumlah kasus di setiap bin. Secara umum, bagaimanapun,
sampah tidak perlu lebar sama; dalam kasus itu, persegi panjang didirikan memiliki wilayah
sebanding dengan frekuensi kasus di tempat sampah [3] Sumbu vertikal tidak frekuensi tetapi
kepadatan: jumlah kasus per unit dari variabel pada sumbu horisontal. Histogram juga dapat
dinormalisasi menampilkan frekuensi relatif. Ini kemudian menunjukkan proporsi kasus yang
jatuh ke dalam masing-masing beberapa kategori, dengan jumlah dari ketinggian menyamai
1. Contoh lebar bin variabel ditampilkan pada data Biro Sensus bawah.

Histogram memberikan rasa kasar dari kepadatan distribusi yang mendasari data, dan sering
untuk estimasi kepadatan: memperkirakan fungsi kepadatan probabilitas dari variabel yang
mendasarinya. Luas total dari histogram digunakan untuk kerapatan probabilitas selalu
dinormalisasi ke 1. Jika panjang interval pada sumbu x semua 1, maka histogram identik
dengan plot frekuensi relatif.

Sebuah histogram dapat dianggap sebagai estimasi kepadatan kernel sederhana, yang
menggunakan kernel untuk kelancaran frekuensi atas sampah. Ini menghasilkan fungsi
kepadatan probabilitas halus, yang pada umumnya lebih akurat mencerminkan distribusi
variabel yang mendasarinya. Estimasi kepadatan bisa diplot sebagai alternatif untuk
histogram, dan biasanya digambarkan sebagai kurva daripada satu set kotak.

Alternatif lain adalah rata-rata bergeser histogram, yang cepat untuk menghitung dan
memberikan perkiraan kurva mulus kepadatan tanpa menggunakan kernel.

Histogram adalah salah satu dari tujuh alat dasar kontrol kualitas. 
Histogram sering bingung dengan grafik bar. Sebuah histogram digunakan untuk data
kontinu, di mana sampah mewakili rentang data, dan bidang persegi panjang yang bermakna,
sementara grafik bar adalah plot variabel kategori dan diskontinuitas harus ditunjukkan
dengan memiliki kesenjangan antara persegi panjang, dari mana hanya panjang bermakna.
Seringkali hal ini diabaikan, yang dapat menyebabkan bar chart yang bingung untuk
histogram.

Perhatikan contoh berikut.

JUMLAH SISWA MENURUT TINGKAT SEKOLAH DAN JENIS KELAMIN


TINGKAT JUMLAH SISWA JUMLAH

LAKI – LAKI PEREMPUAN


SD 875 687 1.562
SMP 512 507 1.019
ST 347 85 432
SMA 476 342 818
SMK 316 427 743

TOTAL 2.526 2.048 4.574

Diagram Batang Daun


Diagram batang daun merupakan diagram yang penyajian datanya memakai tabel yang telah
dikelompokkan dengan kolom batang dan kolom daun. Dalam diagram ini, data yang telah
didapatkan dikelompokkan dan diurutkan dari ukuran yang paling kecil sampai ukuran yang
paling besar. Diagram ini mempunyai dua bagian yaitu batang dan daun. Bagian batang berisi
angka puluhan dan bagian daun berisi angka satuan.

Diagram Gambar
Pengertian Diagram Gambar - Diagram gambar atau piktogram adalah diagram dimana
datanya disajikan dalam bentuk gambar atau lukisan untuk mewakili benda yang
menampilkan banyak benda sesungguhnya.
Fungsi Diagram adalah untuk mempermudah dalam memperinci data yang berisi angka.
Diagram biasa digunakan dalam meringkas dan memperpendek informasi dalam setiap
presentasi data atau hal lainnya. 

DIAGRAM  LAMBANG
          Diagram lambang adalah merupakan suatu diagram yang penyajian datanya
menggunakan lambang. Lambang yang digunakan harus sesuai dengan data atau obyek yang
diteliti.
Contoh :

1. Diagram Lambang Hasil Panen Apel di Kota Batu


Data untuk hasil panen perkebunan apel di Kota Batu pada tahun 2011. Pada daerah A 
850Kg, daerah B  500Kg, daerah C  700Kg, daerah D  550Kg.

D. Manfaat penyajian dalam statistik


1. Memberi gambaran yang sistematis dan jelas tentang peristiwa-peritiwa yang
merupakan hasil penelitin dan observasi
2. Data lebih cepat ditangkap dan dimengerti oleh mahasiswa
3. Memudahkan dalam membuat analisi data, dan
4. Membuat proses pengambilan keputusan ddan ksimpulan lebih cepat dan
akurat
BAB III
PENUTUP
3.1 KESIMPULAN
Secara etimologis kata statistic berasal dari kata status (bahasa latin) yang mempunyai
persamaan arti dengan kata state (bahasa inggris) atau kata staat (bahasa belanda), dan
yang dalam bahasa indonesia diterjemahkan menjadi negara. Pada mulanya, kata
statistic diartikan sebagai kumpulan bahan keterangan (data), baik yang berwujud
angka (data kuantitatif) maupun yang tidak berwujud angka (data kualitatif), yang
mempunyai arti penting dan kegunaan yang besar bagi suatu Negara. Menurut
sumbernya data dibedakan menjadi dua jenis yaitu data interen adalah data yang
bersumber dari dalam suatu instansi atau lembaga pemilik data dan data
eksteren yaitu data yang diperoleh dari luar.

3.2 SARAN
Statistic adalah suatu ilmu pengetahuan sangat dibutuhkan untuk perkembangan dunia
banyak sekali orang ingin mengetahui cabang ilmu ini sehingga banyak yang mengetahui
ilmu statistik namun karena kesukaran sehingga banyak yang terkadang enggan atau
malas untuk mempelajari ilmu ini sebenarnya statistik  mudah untuk dipelajari yang
penting ada niat dari kita untuk mau mendalami ilmu ini pasti akan tahu dan paham
sebagai ntang ilmu statistik ini. Dengan demikian saran kami kami sebagai penyusun
sebagai mahasiswa fakultas ekonomi agar lebih memberikan sedikit motivasi dalam diri
untuk mempelajari ilmu ini “ilmu yang lain juga” agar kedepannya apabila telah selesai
dapat mempertanggunga jawabkan semua ilmu yang kita dapatkan. Sekian terima kasih.
DAFTAR PUSTAKA
 Prof. Dr. Sudjana, Metode Statistik,  1990, Transito, Bandung.
 Furqon, PhD, Statistik Terapan Untuk Penelitian, 1997, Alphabeta, Bandung.
 Richard J. Shavelson, Statistical Reasoning for Behavioral Science, 1988, Allyn
and Bacon, Massachusetts.
 https://umum-pengertian.blogspot.com/2016/05/pengertian-umum-diagram-dan-
macam-macam.html

Anda mungkin juga menyukai