Anda di halaman 1dari 5

KOMPETENSI GURU

Kompetensi Guru adalah beberapa indikator yang dapat dijadikan ukuran karakteristik guru yang
dinilai kompeten secara profesional. Kompetensi guru merupakan perpaduan antara kemampuan
personal, keilmuan, teknologi, sosial, dan spiritual yang secara menyeluruh membentuk
kompetensi standar profesi guru, yang mencakup penguasaan materi, pemahaman terhadap
peserta didik, pembelajaran yang mendidik, pengembangan pribadi, dan profesionalisme.

A. Kompetensi Pedagogik 
Kompetensu pedagogic merupakan salah satu jenis kompetensi yang mutlak perlu dikuasai
guru. Kompetensi Pedagogik pada dasarnya adalah kemampuan guru dalam mengelola
pembelajaran peserta didik. Kompetensi Pedagogik merupakan kompetensi khas, yang akan
membedakan guru dengan profesi lainnya dan akan menentukan tingkat keberhasilan proses dan
hasil pembelajaran peserta didiknya.
lebih rinci dijelaskan apa saja yang harus dimiliki dan dikuasai oleh guru terkait dengan
Kompetensi Pedagogik.
1. Menguasai karakteristik peserta didik dari aspek fisik, moral, spiritual, sosial, kultural,
emosional, dan intelektual.
2. Menguasai teori belajar dan prinsip-prinsip pembelajaran yang mendidik.
3. Mengembangkan kurikulum yang terkait dengan mata pelajaran yang diampu/diajarkan.
4. Menyelenggarakan pembelajaran yang mendidik.
5. Memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi untuk kepentingan pembelajaran.
6. Memfasilitasi pengembangan potensi peserta didik untuk mengaktualisasikan berbagai potensi
yang dimiliki.
7. Berkomunikasi secara efektif, empatik, dan santun dengan peserta didik.
8. Menyelenggarakan penilaian dan evaluasi proses dan hasil belajar.
9. Memanfaatkan hasil penilaian dan evaluasi untuk kepentingan pembelajaran.
10. Melakukan tindakan reflektif untuk peningkatan kualitas pembelajaran.

B. KOMPETENSI KEPRIBADIAN

Kompetensi kepribadian merupakan kemampuan personal yang mencerminkan kepribadian yang


mantap, stabil, dewasa, arif, dan berwibawa, menjadi teladan bagi peserta didik, dan berakhlak
mulia. Kompetensi kepribadian guru dapat dijabarkan sebagai berikut:
1. Kepribadian yang mantap dan stabil memiliki indikator esensial: bertindak sesuai dengan
norma hukum; bertindak sesuai dengan norma sosial; bangga sebagai guru; dan memiliki
konsistensi dalam bertindak sesuai dengan norma.
2. Kepribadian yang dewasa memiliki indikator esensial: menampilkan kemandirian dalam
bertindak sebagai pendidik dan memiliki etos kerja sebagai guru.
3. Kepribadian yang arif memiliki indikator esensial: menampilkan tindakan yang didasarkan
pada kemanfaatan peserta didik, sekolah, dan masyarakat serta menunjukkan keterbukaan dalam
berpikir dan bertindak.
4. Kepribadian yang berwibawa memiliki indikator esensial: memiliki perilaku yang
berpengaruh positif terhadap peserta didik dan memiliki perilaku yang disegani.
5. Akhlak mulia dan dapat menjadi teladan memiliki indikator esensial: bertindak sesuai dengan
norma religius (iman dan taqwa, jujur, ikhlas, suka menolong), dan memiliki perilaku yang
diteladani peserta didik.

C. KOMPETENSI PROFESIONAL

Kompetensi Profesional adalah penguasaan materi pembelajaran secara luas dan mendalam,
yang mencakup penguasaan materi kurikulum mata pelajaran di sekolah dan substansi keilmuan
yang menaungi materinya, serta penguasaan terhadap struktur dan metodologi keilmuannya.

1. Menguasai materi, struktur, konsep, dan pola pikir keilmuan yang mendukung pelajaran yang
dimampu
2. Mengusai standar kompentensi dan kompetensi dasar mata pelajaran/bidang pengembangan
yang dimampu
3. Mengembangkan materi pembelajaran yang dimampu secara kreatif.
4. Mengembangkan keprofesionalan secara berkelanjutan dengan melakukan tindakan reflektif
5. Memanfaatkan TIK untuk berkomunikasi dan mengembangakan diri.

D. KOMPETENSI SOSIAL

Kompetensi Sosial adalah kemampuan guru untuk berkomunikasi dan bergaul secara efektif
dengan peserta didik, tenaga kependidikan, orang tua/wali peserta didik, dan masya rakat sekitar.
1. Bersikap inkulif, bertindak obyektif, serta tidak diskriminatif karena pertimbangan jenis
kelamin, agara, raskondisifisik, latar belakang keluarga, dan status sosial keluarga.
2. Berkomunikasi secara efektif, empatik, dan santun dengan sesama pendidik, tenaga
kependidikan, orang tua dan masyarakat.
3. Beradaptasi di tempat bertugas di seluruh wilayah RI yang memiliki keragaman social budaya.
4. Berkomunikasi dengan lisan maupun tulisan

HAKEKAT GURU SEBAGAI SUATU PROFESI

ARTI GURU SEBAGAI PROFESI

Guru adalah jabatan profesional yang memilik tugas pokok yang amat menentukan dalam proses
pertumbuhan dan perkembangan peserta didik. Tugas pokok itu hanya dapat dilaksanakan secara
profesional bila persyaratan-persyaratan sebaga guru terpenuli. Adapun persyaratan profesional
guru adalah antara lain sebaga berikut:

1. Memiliki kualifikasi pendidikan sekurang-kurangnya pada jenjang Diploma atau Sar ina
Pendidikan yang didalamnya tercantum dengan jelas akta kewenangan mengajar.

2. Memilik cir ciri kepribadan sebagi seorang pendidik seperi memiliki kasih sayang yang tulus
kepada peserta didik, memilik komittmen untuk ikut membantu pertumbuhan peserta didik
secara utuh dan sempurna, jujur, ikhlas, adil bijaksana, dan pe-nolong serta menjunjung hak-hak
azasi manusia.

3. Menghargai perbedaanperbedaan secara kultural, sosial dan spiritual.

4. Menjunjung tinggi nilai nilai budaya yang menjadi acuan masyarakat dalam hidupnnya.

5. Diterima dan diakui oleh masyarakat sebagai guru dan penc idik. 6. Guru harus berahlak mulia
dan menjadi contoh teladan baik bagi peserta didik, maupun bagi masyarakat banyak

PERAN GURU DALAM PEMBELAJARAN

1. Guru Sebagai Pendidik


Guru merupakan pendidik, tokoh, panutan serta identifikasi bagi para murid yang di didiknya
serta lingkungannya. Oleh sebab itu, tentunya menjadi seorang guru harus memiliki standar serta
kualitas tertentu yang harus dipenuhi. Sebagai seorang guru, wajib untuk memiliki rasa tanggung
jawab, mandiri, wibawa, serta kedisiplinan yang dapat dijadikan contoh bagi peserta didik.

2. Guru Sebagai Pengajar


Kegiatan belajar mengajar akan dipengaruhi oleh beragam faktor di dalamnya, mulai dari
kematangan , motivasi, hubungan antara murid dan guru, tingkat kebebasan, kemampuan verbal,
ketrampilan guru di dalam berkomunikasi, serta rasa aman. Jika faktor faktor tersebut dapat
terpenuhi, maka kegiatan belajar mengajar dapat berlangsung dengan baik.

3. Guru Sebagai Sumber Belajar


Peran guru sebagai sebuah sumber belajar akan sangat berkaitan dengan kemampuan guru untuk
menguasai materi pelajaran yang ada. Sehingga saat siswa bertanya sesuatu hal, guru dapat
dengan sigap dan tanggap menjawab pertanyaan murid dengan menggunakan bahasa yang lebih
mudah dimengerti.

4. Guru Sebagai Fasilitator


Peran seorang guru sebagai fasilitator adalah dalam memberikan pelayanan agar murid dapat
dengan mudah menerima dan memahami materi-materi pelajaran. Sehingga nantinya proses
pembelajaran akan menjadi lebih efektif dan efisien.

5. Guru Sebagai Pembimbing


Guru dapat dikatakan sebagai pembimbing perjalanan, yang mana berdasar pengetahuan serta
pengalamannya dan memiliki rasa tanggung jawab dalam kelancaran perjalanan tersebut.
Perjalanan ini tidak hanya sola fisik namun juga perjalanan mental, kreatifitas, moral, emosional
dan spritual yang lebih kompleks dan dalam.

6. Guru Sebagai Demonstrator


Guru memiliki peran sebagai demonstator adalah memiliki peran yang mana dapat menunjukkan
sikap-sikap yang bisa menginspirasi murid untuk melakukan hal-hal yang sama bahkan dapat
lebih baik.

7. Guru Sebagai Pengelola


Dalam proses kegiatan belajar mengajar, guru memiliki peran dalam memegang kendali atas
iklim yang ada di dalam suasana proses pembelajaran. Dapat diibaratkan jika guru menjadi
nahkoda yang memegang kemudi dan membawa kapal dalam perjalanan yang nyaman dan
aman. Seorang guru haruslah dapat menciptakan suasana kelas menjadi kondusif dan nyaman.

8. Guru Sebagai Penasehat


Guru berperan menjadi penasehat bagi murid-muridnya juga bagi para orang tua, meskipun guru
tidak memiliki pelatihan khusus untuk menjadi penasehat. Murid-murid akan senantiasa akan
berhadapan dengan kebutuhan dalam membuat sebuah keputusan dan dalam prosesnya tersebut
membutuhkan bantuan guru.

9. Guru Sebagai Inovator


Guru menerjemahkan pengalaman yang didapatkannya di masa lalu ke dalam kehidupan yang
lebih bermakna untuk murid-murid didikannya. Karena usia guru dan murid yang mungkin
terlampau jauh, maka tentu saja guru lebih memiliki banyak pengalaman dibandingkan murid.
Tugas guru adalah untuk menerjemahkan pengalaman serta kebijakan yang berharga ke dalam
bahasa yang lebih modern yang mana dapat diterima oleh murid-murid.

10. Guru Sebagai Motivator


Proses kegiatan belajar mengajar akan berhasil jika murid-murid di dalam nya memiliki motivasi
yang tinggi. Guru memiliki peran yang penting untuk menumbuhkan motivias serta semangat di
dalam diri siswa dalam belajar.

11. Guru Sebagai Pelatih


Proses pendidikan serta pembelajaran tentunya membutuhkan latihan ketrampilan, entah itu
dalam intelektual ataupun motorik. Dalam hal ini guru akan bertindak sebagai pelatih untuk
mengembangkan ketrampilan tersebut. Hal ini lebih ditekankan dalam kurikulum 2004 yang
mana memiliki basis kompetensi.

Anda mungkin juga menyukai