Anda di halaman 1dari 25

PENGOLAHAN PENYAJIAN KUE DAN MINUMAN INDONESIA

DOSEN PENGAMPU :
CICI ANDRIANI M.Pd

DISUSUN OLEH :
Lara Risandi 18075159
Lisya Febria 18075072
Rifdahul Fauzi 18075116
Syafira Afifah 18075026
Ulfa Rahmi 18075032
Vadhila Turrahmi 18075124
Vanisa Andini 18075085
Yua Nagami Nakata 18075056

ILMU KESEJAHTERAAN KELUARGA


FAKULTAS PARIWISATA DAN PERHOTELAN
UNIVERSITAS NEGERI PADANG
2020
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa,karena dengan rahmat dan
hidayah-Nyalah kami dapat menyelesaikan makalah tentang Kue dan Minuman Indonesia ini
dengan sebaik-baiknya, meskipun banyak kekurangan didalamnya. Makalah yang berjudul Kue
Indonesia dalam Pembelajaran disusun dalam rangka memenuhi salah satu mata pelajaran Kue
dan Minuman Indonesia yang diampu oleh Ibu Cici Andriani, M.Pd.

Meski telah disusun secara maksimal, namun penulis sebagai manusia biasa menyadari
bahya makalah ini masih jauh dari kata sempurna. Karena penulis mengharapkan kritik dan saran
yang membangun dari pembaca sekalian. Oleh sebab itu, kritik, saran serta usulan demi
perbaikan makalah ini sangat kami harapkan.

Besar harapan kami makalah ini dapat berguna untuk menambah wawasan dan
pengetahuan kita tentang Kue Indonesia. Semoga makalah ini bisa dipahami dengan baik oleh
pembaca dan berguna untuk semua. Kami mohon maaf apabila terdapat kesalahan yang kurang
berkenan dan kami mohon kritik dan saran yang membangun dari pembaca untuk kebaikan di
masa yang akan datang.

Demikian yang bisa kami sampaikan,semoga pembaca dapat mengambil manfaat dari
karya ini.

Padang, 26 Januari 2020


DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ..........................................................................................

DAFTAR ISI .......................................................................................................

BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang..................................................................................
B. Rumusan Masalah................................................................................

C. Tujuan……………………………………………………………….

BAB II PEMBAHASAN
A. Sejarah Kue.........................................................................................
B. Fungsi Kue..........................................................................................
C. Bahan Kue..........................................................................................
D. Jenis-Jenis Kue...................................................................................
E. Penyajian Kue.....................................................................................

BAB III PENUTUP


A. Kesimpulan.........................................................................................
B. Penutup ..............................................................................................

DAFTAR PUSTAKA ...........................................................................................


BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Kata "kue" berasal dari kata serapan dari Bahasa Hokkian: 粿 koé, hal ini menunjukkan
pengaruh seni memasak Tionghoa di Nusantara, beberapa kue memang menunjukkan asal
mulanya dari China seperti kue bakpia. Kebanyakan kue basah adalah kue
tradisional Nusantara, sementara beberapa kue lain seperti lapis legit, risoles, pastel
dan panekuk menunjukkan pengaruh Eropa, yaitu Belanda dan Portugis. Pada awalnya istilah
kue memang digunakan untuk menyebut kue tradisional dan kue peranakan Tionghoa, akan
tetapi kini dalam Bahasa Indonesia istilah ini telah meluas menjadi istilah yang memayungi
berbagai jenis makanan ringan berbahan adonan tepung, biasanya dari tepung
terigu atau tepung beras, termasuk untuk menyebut kue basah, kue kering, kue pastri (bahasa
Inggris: pastry), dan kue bolu (bahasa Inggris: cake).

Seiring berjalannya waktu, semakin banyak jenis-jenis kue yang ada, sehingga
Indonesiapun juga memiliki macam-macam kue yang beragam. Sehingga penulis memiliki
keinginan untuk menyusun makalah tentang kue di Indonesia.

B. Rumusan Masalah
a. Mahasiswa mengetahu sejarah kue Indonesia
b. Mahasiswa mengetahui fungsi kue Indonesia
c. Mahasiswa mengetahui bahan-bahan kue Indonesia
d. Mahasiswa mengetahui jenis-jenis kue di Indonesia
BAB II

PEMBAHASAN

1. Sejarah Kue

Kue

Jajan pasar, sajian aneka kue

Nama lain Kueh (Hokkian), Kuih (Melayu)

Sajian Kudapan atau makanan ringan

Tempat asal Indonesia, Malaysia, Singapura

Kue adalah kudapan atau makanan ringan yang bukan makanan utama. Kue biasanya


bercita rasa manis atau ada pula yang gurih dan asin. Kue seringkali diartikan sebagai makanan
ringan yang dibuat dari adonan tepung, Baik tepung beras, tepung sagu, tapioka, ataupun terigu.
Kue tradisional Nusantara lazim ditemukan di Indonesia, Malaysia, Singapura,
serta Belanda melalui hubungan sejarahnya dengan Indonesia.

Kata "kue" berasal dari kata serapan dari Bahasa Hokkian: 粿 koé, hal ini menunjukkan pengaruh
seni memasak Tionghoa di Nusantara, beberapa kue memang menunjukkan asal mulanya dari
China seperti kue bakpia. Kebanyakan kue basah adalah kue tradisional Nusantara, sementara
beberapa kue lain seperti lapis legit, risoles, pastel dan panekuk menunjukkan pengaruh Eropa,
yaitu Belanda dan Portugis. Pada awalnya istilah kue memang digunakan untuk menyebut kue
tradisional dan kue peranakan Tionghoa, akan tetapi kini dalam Bahasa Indonesia istilah ini telah
meluas menjadi istilah yang memayungi berbagai jenis makanan ringan berbahan adonan tepung,
biasanya dari tepung terigu atau tepung beras, termasuk untuk menyebut kue basah, kue
kering, kue pastri (bahasa Inggris: pastry), dan kue bolu (bahasa Inggris: cake).

2. Fungsi kue
Di Indonesia, kue tidak disajikan bersama-sama pada waktu makan siang atau makan
malam, tetapi beberapa diantaranya dapat digunakan sebagai pengganti makan pagi. Hal ini
disebabkan sebagian masyarakat Indonesia umumnya keluarga yang tidak terbiasa makan pagi,
sehingga kue-kue disajikan sebagai pengganti makan pagi atau sarapan. Kebiasaan semacam ini
masih untuk makan pagi, dipilih kue yang sifatnya mengenyangkan. Sebagai contoh; di Jawa
Barat pengganti makan pagi dihidangkan ubi bakar, ketan urap, goreng pisang.
Fungsi kue dalam penyajian hidangan Indonesia adalah sebagai makanan
ringan/pengganjal perut untuk sementara sambil menunggu waktu makan yang sebenarnya
tiba.
Kue Indonesia dihidangkan pagi atau sore, tergantung pada kesukaan/selera atau
kesempatan masing-masing individu. Biasanya disajikan dengan minuman panas teh/kopi
atau minuman dingin.
Kue Indonesia juga sering berfungsi sebagai symbol pada perayaan/selamatan. Misalnya
Apem yang disajikan pada acara hajat atau kirim doa pada keluarga atau kerabat yang
meninggal, dll.
3. Bahan Kue

1. Bahan Utama
Bahan utama dalam pembuatan kue Indonesia adalah:
1)      Padi-padian/serelia (Beras, Beras Ketan, Jagung, cantel, jali, jewawut, dll).
2)      Tepung-tepungan (Tepung Beras, Tepung Beras Ketan, Tepung Hunkue, Tepung
Sagu,Tepung Terigu, dll).
3)      Umbi-umbian (Singkong, Ubi Jalar, Talas, Kentang, dll)
4)      Kacang-kacangan dan biji-bijian(Kacang Tanah, Kacang Merah, Kacang Hijau, dll)
5)      Buah-buahan (Pisang, kelapa, sukun, durian, dll)

2. Bahan tambahan
a. Cairan
Jenis air yang digunakan:
1)      Air
2)      Air/Sari Buah-buahan
3)      Air kaldu
4)      Santan
5)      Air kelapa
6)      Minuman ringan/soft drink, dll
Fungsi air dalam pembuatan kue Indonesia adalah memberikan kelembaban pada adonan
sehingga rasa lezat dari kue akan timbul.

b. Bahan perasa
Bahan perasa yang digunakan untuk kue Indonesia mempunyai citarasa manis, asin dan rasa
tertentu seperti coklat dan rempah-rempah. Bahan perasa yang digunakan dalam kue Indonesia
adalah:
1)                  Citarasa Manis
Pemberi rasa manis yang umum digunakan dalam kue Indonesia adalah gula. Baik itu
gula pasir maupun gula merah.
Fungsi Gula:
-       Melemahkan sifat kekenyalan yang dimiliki oleh tepung, hal ini tidak lain karena
kemampuan gula untuk menahan air, sehingga berguna untuk mengempukkan produk.
-       Memberikan rasa manis
-       Pembentukkan warna kulit
-       Memberikan aroma
-       Sebagai pengawet
2)        Garam
Garam digunakan dalam kue Indonesia sebagai pemberi citarasa asin atau gurih. Jumlah
garam yang digunakan dalam pembuatan kue Indonesia relatif sangat sedikit 1-2%, oleh
karena itu penimbangan bahan haruslah secermat mungkin.

a)      Ciri-ciri garam yang baik


-                      Tidak mempunyai rasa yang tajam dan pahit.
-                      Sepenuhnya larut dalam air
-                      Halus, tidak bergumpal-gumpal
-                      Bersih
b)     Fungsi Garam
-                      Membangkitkan rasa serta aroma bahan-bahan lainnya.
-                      Menambahkan rasa lezat dan gurih pada kue.
-                      Menambah kelembapan kue.
-                      Membantu pembentukan warna, butiran dan tekstur kue.
-                      Menghindari pembentukan bakteri pada kue

c. Bahan Pengembang
Bahan pengembang dalam kue Indonesia adalah untuk membantu peragian pada kue-kue
yang memerlukan fermentasi. Bahan pengembang di bagi 2, ada yang alami dan ada juga
yang buatan.
1)                  Bahan Pengembang Alami
-          Tape
Tape yang digunakan sebagai bahan pengembang adalah tape singkong.
-          Telur
Telur yang digunakan dalam kue Indonesia adalah telur ayam kampong, telur bebek
dan telur ayam negeri.
Telur yang mempunyai kulitas yang bagus (segar) memiliki ciri – ciri seperti :
         Kuning telurbulat dan berada ditengah – tengah.
         Putih telur lebih kental
         Mempunyai lubang udara yang sangat kecil
         Tidak berbau
Fungsi Telur:
  Merupakan bahan pengembang, terutama pada waktu pengocokan.
  Memberikan warna dan rasa pada kue.
  Menambah nilai gizi.
  Memperbaiki komposisi serta kualitas kue.
  Membantu menghasilkan warna yang menarik baik di bagian dalam maupun di
bagian luar.
  Bertindak sebagai bahan pengikat
  Membantu pengembangan terutama yang mengandung putih telur
  Menghasilkan remah kue yang lebih halus
  Memperlama jangka penyimpanan

2)                  Bahan Pengembang Buatan


Bahan pengembang buatan yang biasa digunakan antara lain:
1)      Ragi (Ragi Tape, Ragi Instant, Ragi Basah)
2)      Soda Kue
3)      Baking Powder

Fungsi bahan pengembang:


-                   Mengembangkan adonan
-                   Membantu proses permentasi
-                   Membantu dalam pembentukan serat kue
-                   Memberikan citarasa khas kue dengan fermentasi

d. Bahan pengempuk
Bahan pengempuk yang paling banyak digunakan antara lain:
1)      Mentega
Terbuat dari lemak hewani, mengandung 82% lemak susu dan 16% air. Ada 2 jenis
mentega, yaitu yang mengandung garam (asin/salted butter) dan yang tidak mengandung
garam (tawar/unsalted butter).
2)      Margarin
Merupakan mentega sintesis, terbuat dari lemak nabati. Margarine dapat digunakan
dalam jumlah yang sama dengan mentega sepanjang kadar airnya diperhatikan.
3)      Minyak goreng
Digunakan sebagai pengganti margarine dan mentega, rasanya tidak harum tetapi
memiliki keuntungan yang lebih ekonomis. Minyak juga digunakan untuk kue-kue yang
memerlukan proses penggorengan.
Fungsi:
-          Melembutkan adonan (remah kue jadi halus)
-          Menambah nilai gizi
-          Menambah rasa lezat & volume kue jadi lebih baik.

e. Bahan pengharum/pemberi aroma


1)      Rempah-rempah
Rempah-rempah yang banyak digunakan dalam pengolahan kue Indonesia adalah kayu
manis, cengkeh, pala, jahe, jinten, dll
2)      Cokelat
Cokelat merupakan bahan pemberi rasa dan aroma yang paling popular dalam
pengolahan kue. Selain dimasukkan dalam adonan pembuatan kue, coklat juga digunakan
sebagai penghias kue.
3)      Kopi
Kopi yang digunakan sebagai pemberi aroma adalah kopi instant. Jenis kopi ini tidak
meninggalkan dedak sehingga tidak merusak rasa dan hasil akhir kue yang dibuat.
4)      Daun pandan
Daun pandan merupakan pemberi aroma yang khas dalam kue Indonesia. Hampir semua
kue Indonesia yang manis menggunakan daun pandan sebagai penambah aroma.
5)      Aroma dan Esens
Aroma merupakan eter sederhana dari buah-buahan yang bentuknya bisa emulsi atau
esen yang diikat alkohol. Aroma yang sering digunakan dalam pembuatan kue Indonesia
adalah vanili, pisang, nangka dll.

f. Bahan pemberi warna


1)               Alami:
-                               Hijau : daun pandan, daun suji, daun katuk
-                               Merah : pekak, bit
-                               Kuning : kunyit
-                               Hitam : arang jerami
-                               Karamel
-                               Coklat
-                               Kopi
-                               Wortel, dll
2)   Buatan/sintetis
Bahan pewarna buatan yang digunakan adalah pewarna makanan, baik itu yang cair maupun
yang pasta. Penggunaannya disesuaikan dengan takaran yang dianjurkan oleh Departemen
Kesehatan.

Mengenal Bahan Pembuat Kue Tradisional


Menghasilkan aneka kue tradisional dengan cita rasa yang lezat dapat ditentukan oleh
pemilihan bahan dan komposisi yang tepat. Perlu diketahui bahwa tidak semua bahan baku
pembuat kue tradisional sama dengan bahan baku pembuat kue modern. Untuk itu, ada baiknya
kita mengetahui bahan-bahan apa saja yang sering digunakan pada kue tradisional.
1. Tepung Beras
Tepung beras terbuat dari beras yang dihaluskan lalu dikeringkan. Biasanya,
pembeli akan menggiling beras di tempat penggilingan tepung yang terdapat di pasar
tadisional. Tetapi bagi yang ingin lebih praktis kini sudah tersedia tepung beras dalam
benyuk kemasan. Agar tepung yang kita pakai tidak berbau apek, sebelum membelinya
kita perhatikan dulu tanggal kadaluwarsanya.Kue tradisional yang terbuat dari tepung
beras diantaranya serabi, nagasari, cucur, dan lapis pandan.
2. Tepung Ketan dan Beras Ketan
Proses pemuatan tepung ketan dan beras ketan sam dengan proses pembuatan
tepung beras yang digiling hingga halus. Makanan yang terbuat dari tepung ketan akan
memiliki tekstur yang legit dan agak lengket. Tepung ketan banyak digunakan sebagai
bahan baku kue tadisional, seperti mendut, kueku dan klepon; sedangkan beras ketan
sangat enak bila dibuat menjadi lemper isi ayam.

3. Gula Merah
Gula merah adalah pemanis yang banyak digunakan sebagai bahan baku kue
tradisional Indonesia. Terbuat dari air pohon aren dan dimasak dengan cara yang masih
sangat tradisional, yakni dipanaskan diatas tungku hingga kental dan berwarna cokelat.
Setelah itu, dicetak didalam batang bambu dengan tinggi sekitar 6 cm atau tempurung.
Selain manisnya pas, gula merah memiliki cita rasa yang gurih sehingga sangat cocok
dijadikan sebagai saus kinca pada kue serabi, isi dari klepon, dan mendut.
4. Santan Kelapa
Santan terbuat dari kelapa parut yang diperas dengan tambahan sedikit air. Ada
tiga macam santan yang digunakan pada resep kue tradisional berdasarkan
kekentalannya, yakni santan kental, santan sedang kentalnya, dan santan encer.
Penambahan santan pada resep akan memunculkan rasa kue yang gurih. Bila santan yang
dibuat tidak habis terpakai sebaiknya segera didihkan, didinginkan, lalu masukkan
kedalam lemari es pendingin agar lebih awet. Saat ini, santan telah dijual dalam kemasan
yang praktis misalnya saja santan kara.
5. Kelapa Parut
Selain diperas santannya, kelapa parut sering dijadikan bahan baku tambahan agar
kue yang dihasilakan lebih lezat dan tampak cantik. Kelapa parut sering dijadikan bahan
isian pada klepon dan taburan pada kue lapis. Bila yang dibuat santan kelapa yang tua,
kelapa yang dijadikan bahan tambahan adalah kelapa yang masih agak muda.
6. Daun Pandan dan Pasta Pandan
Daun pandan digunakan sebagai bahan pengharum dalam kue dan masakan
tradisional Indonesia. Memiliki aroma yang sangat khas yang mampu meningkatkan
kelezatan sebuah makanan tanpa menggunakan pengawet. Pasta pandan bisa digunakan
sekaligus sebagai bahan pewarna makanan. Selain pandan, bahan lain yang juga
digunakan bahan pengharum adalah daun jeruk, daun salam dan vanili.
7. Daun Suji
Jika melihat kue tradisional yang bewarna hijau, kemungkinan besar warna kue
tersebut berasal dari perasan daun suji. Beberapa bahan pewarna alami yang juga
digunakan dalam kue dan masakan Indonesia diantaranya kunyit untuk warna kuning dan
angkak untuk menghasilkan warna merah.
8. Pengembang
Pengembang yang digunakan dalam pembuatan kue tradisional adalah bahan
pengembang alami yang difermentasikan terlebih dahulu, seperti tape singkiong dan tuak.
Namun, ada juga yang menggunakan ragi instan untuk kepraktisan.
KUE YANG BERASAL DARI TEPUNG BERAS
1. KLEPON
Klepon adalah kue tradisional yang rasanya manis dari gula merah cair di bagian dalam.
Klepon semakin lezat karena disajikan dengan kelapa parut.
2. KUE MANGKOK MEKAR WARNA-WARNI
Kue Mangkok adalah jajanan tradisional yang masih disukai. Si manis legit ini bisa Anda
buat dengan bahan yang mudah dicari dan murah.
3. KUE LAPIS TEPUNG BERAS
Kue lapis dengan rasa manis, gurih dan kenyal ini masih disukai. Anda bisa membuatnya
sendiri dengan resep mudah dan sederhana ini.
4. KUE DADAR GULUNG
Terkadang kangen juga ya dengan jajanan pasar seperti Dadar Gulung, misalnya.
Warnanya segar hijau dan aroma pandannya mengundang selera. Nah, mengobati rasa
rindu Anda, kami sajikan resep kue tradisional kali ini yang membahas resep dadar
gulung.
5. KUE APEM KUKUS TAPE SINGKONG
Kue ini merupakan kue tepung beras yang di padu padan kan dengan tape singkong.
6. NAGA SARI
Naga sari merupakan kue basah tradisional yang sampai sekarang masih cukup dikenal.
Jajanan pasar ini selain murah dan dibuat secara tradisioanl sehingga aman untuk
dikonsumsi untuk anak anak. Resep Kue nagasari biasanya diisi pisang di dalamnya.
7. KUE CARA BIKANG
Kue cara bikang termasuk jenis kue basah yang sampai saat ini masih diminati oleh
masyarakat indonesia karena rasanya yang enak dan empuk. Jajanan pasar ini memang
mempunyai cita rasa yang khas sampai saat ini. Kue cara bikang lebih dikenal dengan
nama kue bikang tradisional. Kue cara bikang ini rasanya dijamin mantap, empuk, manis
dan legit.
8. KUE PUTU MAYANG
Kue putu mayang adalah kue basah indonesia yang termasuk kategori jajanan pasar khas
nusantara. Keberadaan kue putu mayang ini sekarang sudah jarang ditemukan. Padahal
kue putu mayang ini enak dan dulu sangat mudah ditemukan di pasar pasar tradisional
sampai dijajakan secara kelilih.
9. KUE APEM
Paduan rasa istimewa kue apem bisa kita rasakan hanya dari melihat kue ini saja. Ingin
yang lebih manis dan legit cobalah kue apem dengan bahan gula jawa.
10. KUE PANCONG
Kue ini merupakan kue dari tepung beras dan santan,,kemudian di panggang di dalam
cetakan khusus dan diberikan taburan gula agar member rasa manis dan gurih.

KUE YANG BERASAL DARI TEPUNG TERIGU

1. PISANG MOLEN
Merupakan kue tradisional yang menggunakan tepung terigu pada bahan dasar kulitnya.
2. PASTEL
Jajanan pasar yang satu ini mudah membuatnya. Kali ini Vemale berbagi resep pastel isi
telur, wortel dan kentang.
3. KUE PUKIS
Kue pukis pasti sudah banyak yang tahu, kue basah asal gombong ini memang enak dan
manis. Teksturnya yang lembut dan empuk disukai anak anak sampai dewasa. Kue pukis
istimewa disajikan bersama keluarga, berikut resep kue pukis pandan istimewa.
4. KUE LUMPUR
Kue lumpur merupakan kue kukus tradisional Indonesia dengan tekstur lembut dan rasa
yang manis legit istimewa. Meskipun banyak berbagai jenis aneka roti modern
bermunculan kue lumpur tradisional ini masih terus bertahan karena memang rasanya
yang nikmat dan tak tergantikan. Kue lumpur termasuk jenis kue basah
5. KUE PUTHU AYU
Kue putu mayang adalah kue basah indonesia yang termasuk kategori jajanan pasar khas
nusantara. Keberadaan kue putu mayang ini sekarang sudah jarang ditemukan. Padahal
kue putu mayang ini enak dan dulu sangat mudah ditemukan di pasar pasar tradisional
sampai dijajakan secara kelilih. Semakin banyaknya aneka jenis kue modern yang
beredar di masyarakat membuat kue putu mayang ini semakin kurang dikenal.
6. KUE BINGKA
Kue bingka merupakan kue basah tradisional khas Banjar. Dahulu Kue bingka kentang
hanya disajikan pada saat acara acara tertentu oleh suku banjar. Rasa kue ini manis dan
legit dengan tektur yang lembut seperti bolu kemojo. Berikut cara membuat kue bingka
kentang.
7. KUE BOLU KUKUS
Bolu kukus bukan lah bolu biasa, bolu tradisional khas nusantara ini rasanya manis serta
banyak pilihan rasa yang dapat kita buat dan kreasikan. Salah satu yang enak adalah kue
bolu kukus cokelat.
KUE YANG BERASAL DARI TEPUNG KETAN
1. KUE ONDE-ONDE KACANG HIJAU
2. KUE PUTHU
3. KUE WINGKO BABAT
4. KUE KU KACANG HIJAU
Kue Ku atau kue kura kura, merupakan kue basah tradisional indonesia yang enak dengan
isi kacang hijau yang manis. Kue basah ini cukup mudah kita temukan di pasar pasar
tradisional.
5. KUE KLEPON
Klepon adalah kue tradisional yang rasanya manis dari gula merah cair di bagian dalam.
Klepon semakin lezat karena disajikan dengan kelapa parut.
6. KUE MOCHI
7. KUE PUTRI MANDI
Merupakan kue yang terbuat dari tepung j=ketan dan juga penyajiannya menggunakan
santan.
KUE YANG BERASAL DARI BERAS KETAN
1. WAJIK
Wajik ketan siapa yang tak kenal dengan makanan yang satu ini. Kue dari beras
ketan ini merupakan salah satu  jajanan tradisional yang telah lama dikenal di
Indonesia terutama di jawa dan bali. Rasanya manis, legit dan lezat juga.
2. LEMPER
Lemper Ketan merupakan Makanan yang terbuat dari ketan dan biasa diisi dengan abon
berselimut daun pisang. Jajanan Tradisional ini sangat mudah kita temukan di pasar pasar
tradisional hingga toko kue modern walaupun lemper termasuk jenis.
3. SEMAR MENDEM
Semar Mendem adalah jajanan yang mirip lemper, hanya saja bagian luarnya dibungkus
adonan dadar.

KUE YANG BERASAL DARI UMBI-UMBIAN


1. GETUK SINGKONG
Getuk Lindri atau Getuk Singkong adalah kue tradisional yang masih disuka. Warna-
warni Getuk Lindri semakin nikmat dengan tambahan kelapa parut.
4. Jenis-Jenis Kue

a. eksistensi

1. Kue basah

Penjual berbagai macam kue basah di pasar tradisional di Yogyakarta.

Kue basah merupakan makanan kecil yang bisa dijadikan alternatif camilan. Biasa


disantap di pagi atau sore hari. Kue basah umumnya empuk, lembut, dan tidak bertahan lama
(hanya bertahan beberapa hari). Biasanya terbuat dari tepung terigu, sagu, gula, bahkan ada yang
berbahan santan atau ketan.

Kue basah umumnya empuk, bertekstur lembut, dan tidak dapat bertahan lama (hanya bertahan
beberapa hari atau kurang). Hal ini karena umumnya kue tradisional terbuat dari tepung beras,
gula, dan santan, sehingga lekas basi. Kue basah biasanya dimasak dengan cara dikukus, direbus,
atau digoreng. Kebanyakan kue tradisional Nusantara adalah kue basah, dan umumnya dapat
ditemui di pasar tradisional di Indonesia.

 Kue agar-agar busa  Kue bulan  Kue ketan kinca


 Kue agar-agar kering  Kue burayot  Kue ketimus
 Kue ali agrem (kue cincin)  Kue cakue  Kue kipo
 Kue ape  Kue cantik manis  Kue klapertaart
 Kue apem  Kue carabikang  Kue klepon
 Kue apem selong  Kue carang gesing  Kue kremes
 Kue apem talipuk  Kue cenil  Kue kroket kentang
 Kue bacang  Kue cendil  Kue kroket jagung
 Kue bantal  Kue cikak  Kue kroket nasi
 Kue bantal pisang  Kue ciput  Kue kompiang
 Kue bagea kenari  Kue cireng  Kue koya kacang ijo
 Kue bagelen  Kue comro  Kue ku (kue kura-kura)
 Kue bapel  Kue cubit  Kue lalampa
 Kue bakpia  Kue clorot  Kue lapis
 Kue bakwan sayur  Kue cucur  Kue lapis beras
 Kue bawang  Kue dadar gulung  Kue lapis ketan serikaya (kue seri m
 Kue bika Ambon  Kue dadar mento isi enten  Kue lapis legit, atau spekkoek
 Kue biji-biji  Kue delapan jam  Kue lapis Surabaya
 Kue biji ketapang  Kue getuk  Kue leker
 Kue bingka  Kue engkak ketan  Kue lelemuh
 Kue bolen  Kue gemblong  Kue lemang
 Kue bolu  Kue geplak  Kue lemang tapai
 Kue bolu gulung  Kue getas  Kue lemet singkong
 Kue bolu gulung keju  Kue getuk lindri  Kue lemper
 Kue bolu gulung lapis  Kue hunkwe  Kue lepet (kue leupeut)
coklat  Kue jipang  Kue lontar (pai susu)
 Kue bolu kukus  Kue jongkong  Kue lumpang
 Kue bolu kemojo  kue kamir  Kue lumpia
 Kue brownies  Kue katrisolo  Kue lumpia mini isi abon
 Kue brownies kukus  Kue kembang goyang
 Kue bugis (kue saroja)

 Kue bugis mandi  Kue keranjang

2. Kue kering

Kue kering adalah kue dengan kadar air yang minimal, sehingga dapat tahan disimpan lebih
lama daripada kue basah. Kue kering biasanya bertekstur keras tetapi renyah karena dibuat
dengan cara di oven. Kue kering memiliki daya tahan yang cukup lama. Bahan yang umum
digunakan utuk pembuatan kue kering di antaranya tepung beras, tepung ketan, terigu, ataupun
sagu. Kue kering lebih dikategorikan sebagai kue yang dipanggang mirip seperti kukis. Kue
kering biasanya populer disajikan pada saat perayaan Lebaran atau Natal.

 Kue akar kelapa  Kue nastar keju


 Kue bangkit  Kue nastar lemon
 Kue bola keju  Kue kaastengel
 Kue Kering  Kue kacang sabit
 Kue durian renyah  Kue keping coklat
 Kue jahe  Kue kering coklat
 Kue keju suiker  kue keciput (kue buah rota
 Kue lidah kucing  Kue kelapa
 Kue nastar  Kue kopi kelapa
 Kue nastar cengkih  Kue kurma

b. Bentuk/ukuran
Berdasarkan bentuk/ukurannya, kue Indonesia dibedakan menjadi kue besar dan
kue kecil.
1)        Kue besar
Kue besar adalah kue dengan bentuk/ukurannya dibuat besar . Biasanya kue ini akan
disajikan utuh atau dipotong-potong. Contoh kue besar antara lain: Kue Delapan Jam, Bolu
Koja, Klappertart, dll.
2)        Kue Kecil
Kue kecil adalah kue dengan bentuk/ukurannya kecil atau dibuat kecil. Kue ini bisa
dihabiskan dengan satu atau dua kali gigitan. Contoh kue-kue kecil antara lain: Kue Bugis, Kue
Nagasari, Combro, Onde-onde, Kue Mangkok, dll.
a. Teknik pengolahan
Berdasarkan teknik pengolahan, kue Indonesia dapat dibedakan pada kue dengan teknik
pengolahan direbus, dikukus, digoreng dan dibakar/dipanggang.
1. Direbus
Kue dengan teknik direbus adalah kue yang proses pengolahan dimasak dalam air yang
banyak, termasuk aneka kolak dan bubur.
Contoh: Lepet, Lopis, Klepon, Ongol-ongol, Kolak Pisang, dll.
2. Dikukus
Kue dengan teknik dikukus adalah kue yang proses pengolahan menggunakan uap panas
atau kukusan pada proses pematangannya.
Contoh: Kue Mangkok, Bolu Kukus, Bolu Sakura, dll.
3. Digoreng
Kue dengan teknik digoreng adalah kue yang proses pematangannya digoreng
menggunakan minyak banyak.
Contoh: Combro, Misro, Kembang Goyang, Rengginang, dll.
4. Dibakar/dipanggang
Kue dengan teknik dibakar/dipanggang adalah kue yang proses pengolahan dimasak di
atas bara api atau dimasukkan ke dalam oven.
Contoh: Kue Delapan Jam, Wingko Babat, Kue Sagon, dll.
5. PENYAJIAN ANEKA KUE

Penglihatan dan penciuman merupakan dua modalitas indra yang dapat menerima
rangsangan jarak jauh. Dengan mencium bau harum makanan kemudian melihat warna-warni
makanan yang menarik, seseorang akan tertarik perhatian dan tergugah seleranya untuk makan.

Sebaliknya jika penyajian tak menarik atau aroma tidak disukai, maka selera makan akan
terhambat, dan keinginan untuk mengkonsumsi makanan tersebut menurun, bahkan dapat hilang
sama sekali. Cara menyajikan dan peralatan yang digunakan dalam menghidangkan makanan
ikut berpengaruh pada penerimaan makanan tersebut. Penghidangan dan penggunaan peralatan
harus sesuai dengan tingkat sosial dari calon konsumen.

Tingkat kualitas peralatan juga harus sesuai dengan tingkat kualitas makanannya.
Pada prinsipnya penyajian kue Indonesia didasarkan pada karakteristik kue, yaitu kue basah atau
kue kering. Hal ini sangat penting karena kedua kue mempunyai karakteristik yang berbeda,
sehingga bentuk penataan dan penyajiannya juga berbeda. Alat (wadah) yang digunakan dapat
sama ataupun berbeda.

1. Kue basah

Bila diperhatikan karakteristik kue basah salah satunya yaitu mempunyai tekstur basah/lembab.
Penataan dan penyajiannya sebagai berikut:

 Kue basah yang bentuknya besar dapat disajikan utuh atau telah dipotong-potong. Hal ini
disesuaikan dengan jenis dan tujuan acara. Wadah yang digunakan dapat berupa tampah
atau piring ceper besar bentuk bulat atau lonjong. Kue basah yang dipotong-potong atau
utuh dapat langsung disusun di atas tampah yang telah dialas dan dihias daun pisang
dengan bentuk yang rapi dan menarik. Diakhiri dengan memberikan hiasan (garnish).
Garnish disini harus memenuhi syarat yaitu sederhana, menarik, dan terbuat dari bahan
yang dapat dimakan seperti buah-buahan yang berasa manis misalnya buah cherry.
 Bila menggunakan piring ceper besar, bentuknya tergantung dari bentuk kue yang akan
ditata. Piring ceper diberi alas daun pisang atau daun pandan, kemudian letakkan kue
diatasnya. Bila piring ceper yang digunakan polos atau tidak bermotif, maka dalam
menata kue pada piring perlu ditambahkan hiasan (garnish). Sedangkan bila
menggunakan piring ceper bermotif, maka dalam penataannya tidak perlu diberikan
hiasan (garnis) yang banyak.

Pada kue basah yang telah dikemas/dibungkus, maka penyajiannya dapat menggunakan
keranjang yang telah dihias, kemudian disusun rapi dan diberi hiasan seperti pita, bunga
atau ornamen lainnya. Pada kue basah yang bentuknya kecil-kecil dapat disajikan dengan
daun pisang yang telah dibentuk (takir dan sudi). Dimana takir dan sudi dibuat dengan
bentuk yang kecil (untuk perorangan) berukuran diameter hampir sama dengan piring
kue/ dessert plate.

2. Kue kering

Karakteristik kue kering yaitu mempunyai tekstur kering dan umumnya dengan teknik
pengolahan digoreng dan dibakar. Dalam penataan dan penyajiannya sedikit berbeda dengan kue
basah, yaitu sebagai berikut:

 Pada kue kering berbentuk besar dapat disajikan utuh atau telah dipotong-potong. Hal ini
disesuaikan dengan jenis dan tujuan acara. Untuk kue yang berbentuk utuh dapat
digunakan wadah berupa tampah. Tampah terlebih dahulu diberi styrofoam dan
dibungkus dengan kertas timah (aluminium foil). Kemudian tampah dihias dengan
guntingan kertas roti yang menarik atau kertas minyak berwarna-warni. Atau dapat juga
dengan kertas dekorasi yang telah jadi dan siap beli. Bila menggunakan piring ceper
besar bermotif atau tidak bermotif,piring cukup dialas dengan kertas roti atau kertas
dekorasi siap beli. Letakkan kue utuh diatasnya, lalu di beri hiasan berupa potongan daun
pandan, daun mint atau buah cherry.
 Untuk kue yang berbentuk kecil atau telah dipotong-potong, dapat digunakan tampah
atau piring ceper besar. Sebelum ditata di atas piring, kue terlebih dahulu ditempatkan
dalam paper cup yang ukurannya sesuai dengan bentuk ukuran kue. Kemudian susun kue
di atas tampah atau piring. Dalam penyajian untuk perorangan, kue dengan bentuk kecil
atau yang telah dipotong dapat langsung ditata dan disajikan menggunakan piring kue
(dessert plate). atau teman minum teh baik pada pagi maupun pada sore hari. Kue-kue
Indonesia yang dapat disajikan sebagai snack sangat banyak macamnya baik yang
mempunyai rasa manis maupun gurih.

Cara penyajiannya bermacam-macam antara lain:


1. Untuk perorangan disajikan dalam piring ceper kecil/piring kue
dan dalam kotak.

Penyajian kue cenil di piring kecil penyajian pie susu di kotak/box

2. Untuk jumlah banyak diletakkan dalam piring ceper besar.

Penyajian kue nona manis di pirig ceper

3. Disajikan dalam satu tampah dengan bermacam-macam kue

Penyajian kue tampah


4. Disajikan dalam toples kaca, mika atau platik yang tertutup rapat untuk berbagai jenis
kue kering.

Penyajian kue kering di dalam toples


BAB III
PENUTUP
A.Kesimpulan
Kue adalah kudapan atau makanan ringan  yang bukan makanan utama. Kue biasanya
bercita rasa manis atau ada pula yang gurih dan asin. Kue seringkali diartikan sebagai makanan
ringan yang dibuat dari adonan tepung, Baik tepung beras, tepung sagu, tapioka, ataupun terigu.

Kue dapat didefinisikan menjadi dua yaitu kue basah dan kue kering.

Kue basah merupakan makanan kecil yang bisa dijadikan alternatif cemilan. Biasa


disantap di pagi atau sore hari. Kue basah umumnya empuk, lembut, dan tidak bertahan lama
(hanya bertahan beberapa hari). Biasanya terbuat dari tepung terigu, sagu, gula, bahkan ada yang
berbahan santan atau ketan.

Kue kering adalah kue dengan kadar air yang minimal, sehingga dapat tahan disimpan
lebih lama daripada kue basah. Kue kering biasanya bertekstur keras tetapi renyah karena dibuat
dengan cara di oven. Kue kering memiliki daya tahan yang cukup lama. Bahan yang umum
digunakan utuk pembuatan kue kering di antaranya tepung beras, tepung ketan, terigu, ataupun
sagu. Kue kering lebih dikategorikan sebagai kue yang dipanggang mirip seperti kukus. Kue
kering biasanya populer disajikan pada saat perayaan lebaran atau natal.

Berdasarkan teknik pengolahan, kue Indonesia dapat dibedakan pada kue dengan teknik
pengolahan direbus, dikukus, digoreng dan dibakar/dipanggang. Fungsi kue dalam penyajian
hidangan Indonesia adalah sebagai makanan ringan/pengganjal perut untuk sementara sambil
menunggu waktu makan yang sebenarnya tiba.
Kue Indonesia dihidangkan pagi atau sore, tergantung pada kesukaan/selera atau kesempatan
masing-masing individu. Biasanya disajikan dengan minuman panas teh/kopi atau minuman
dingin.

B. Saran
Demikianlah makalah yang dapat penulis susun,tentunya makalah ini jauh dari kesempurnaan.
Kritik dan saran yang membangun sangatlah diharapkan penulis untuk memperbaiki makalah ini.
Penulis juga minta maaf apabila ada penulisan atau ulasan yang salah atau kurang.semoga
makalah ini bermanfaat bagi kita semua.
DAFTAR PUSTAKA

Lena Haryanti. 2016. Penyajian Kue. https://balipastryhouse.wordpress.com. Di akses pada 26


Januari 2020.
Qhuzna. 2015. Kue Indonesia. http://resep-rahasia-kuu.blogspot.com. Di akses pada 26 Januari
2020.

Anda mungkin juga menyukai