Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT atas segala berkah
dan rahmatnya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi minor ini dengan
baik dan selesai tepat pada waktu yang telah direncanakan.
Skripsi minor yang berjudul Peranan Standar Operasional Prosedur
Dalam Pengelolaan Dokumen/Arsip Pada PT. Bank SUMUT Kantor Pusat
Medan disusun guna memenuhi salah satu syarat untuk menyelesaikan
pendidikan Diploma III di Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara.
Dalam menyelesaikan skripsi ini, penulis telah banyak mendapat
bimbingan serta dorongan dari berbagai pihak. Maka pada kesempatan ini, penulis
dengan hati yang tulus ingin menyampaikan penghargaan dan rasa terima kasih
yang sebesar-besarnya kepada :
1. Bapak Drs. Jhon Tafbu Ritonga, M.Ec selaku Dekan Fakultas Ekonomi
Universitas Sumatera Utara.
2. Ibu Dr. Endang Sulistya Rini, SE, M.Si selaku Ketua Jurusan Program
Diploma III Kesekretariatan Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera
Utara.
3. Ibu Dr. Arlina Nurbaity Lubis, SE, MBA selaku Sekretaris Jurusan
Program Diploma III Kesekretariatan Fakultas Ekonomi Universitas
Sumatera Utara.
4. Ibu Dra. Ramona RI Hsb, MP selaku dosen pembimbing yang telah
bersedia meluangkan waktu, pikiran dan tenaga untuk membimbing
penulis dalam menyelesaikan skripsi minor ini.
5. Ibu Dra. Ulfah, MS dan Dra. Friska Sipayung, M.Si yang telah bersedia
memberikan pengarahan kepada penulis dalam menyelesaikan skripsi
minor ini.
6. Buat orang tuaku yang tercinta ayahanda H. M. Sofyan, ibunda Hj. Rita
Irbani,
semangat, motivasi dan segenap kasih sayang yang tiada henti sehingga
saya dapat menyelesaikan skripsi minor ini.
7. ToeX abang-Qu M. Rizki Riyanda (Jangan banyak main2 lagi yachhh,
kapan lagi mau bahagiain Papa & Mama), adek2qu yang cuakep M. Rico
Fadly & M. Ridho Habibie (rajin2 belajar yach,.. kejar terus prestasinya).
8. Bapak M. Yahya selaku Pemimpin Divisi Sumber Daya Manusia, Bapak
Aden Panjaitan dan Bapak M. Zaini yang telah memberikan bimbingan
sewaktu penulis melakukan praktek kerja lapangan dan riset di PT. Bank
SUMUT Kantor Pusat Medan.
9. Boeat Om Doding & Keluarga makasih telah membantu dan
mendukung penulis dalam menyelesaikan skripsi ini.
10. Bapak, abang, kakak karyawan PT. Bank SUMUT Kantor Pusat
Medan, khususnya Divisi Sumber Daya Manusia terima kasih atas
bantuannya selama penulis menyelesaikan skripsi minor ini.
11. Teristimewa toeX soulmate-Q (bnd) yang selalu memberikan dukungan,
nasehat dan sayangnya yang begitu besar kepada penulis,makasih
yachh.
12. Toex buat sobat-sobatqu WeekLy Girlz(Nia,Ova,Phita,Cici,Desy,Dwi),
thanks yach woiii dah banyak bantuin.
ii
Medan,
Juni 2008
Wassalam
iii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.................................................................................... i
DAFTAR ISI................................................................................................... iv
BAB I
: PENDAHULUAN
A. Latar Belakang ............................................................................ 1
B. Perumusan Masalah..................................................................... 2
C. Tujuan dan Manfaat Penelitian.................................................... 2
D. Metode Penelitian........................................................................ 3
iv
B A B I
PENDAHULUAN
Sumatera Utara yang maju dan berkembang serta terpercaya. Berdasarkan uraian
terdahulu penulis tertarik untuk menulis paper dengan judul PERANAN
STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR DALAM PENGELOLAAN
DOKUMEN/ARSIP PADA PT. BANK SUMUT MEDAN
B. Perumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang tersebut diatas, maka masalah yang menjadi
perhatian utama dalam penulisan paper ini adalah Apa peranan standar
operasional prosedur dalam pengelolaan dokumen/arsip pada PT. Bank
SUMUT Kantor Pusat Medan.
D. Metode Penelitian
1. Lokasi
disusun,
dikelompok-kelompokkan
kemudian
di
Standar
Operasional
Prosedur
(SOP)
dalam
Pengelolaan
Dokumen/Arsip.
b. Metode Deduktif
Penarikan kesimpulan khusus berdasarkan teori-teori yang telah
diterima sebagai suatu kebenaran umum mengenai fakta yang di amati.
BAB II
GAMBARAN UMUM PT. BANK SUMUT
A. Profil Perusahaan
1. Sejarah Singkat PT. Bank SUMUT
Terbitnya Peraturan Pemerintah Nomor I Tahun 1955 adalah merupakan
tonggak awal berdirinya Bank Pembangunan Daerah di seluruh Indonesia.
Peraturan Pemerintah tersebut menyatakan bahwa di Daerah-Daerah Propinsi
dapat didirikan Bank Pembangunan Daerah.
Bank Pembangunan Daerah Sumatera Utara didirikan pada tanggal 4
November 1961 dengan Akta Notaris Rusli Nomor 22 dalam bentuk Perseroan
Terbatas. Berdasarkan Undang-Undang Nomor 13 Tahun 1962 tentang
Ketentuan Pokok Bank Pembangunan Daerah, bentuk usaha diubah menjadi
Badan Usaha Miiik Daerah (BUMD) sesuai dengan Peraturan Daerah Tingkat I
Sumatera Utara Nomor 5 Tahun 1965, dengan modal dasar sebesar Rp. 100 juta
(Uang lama) dan saham dimiliki oleh Pemerintah Daerah Tingkat I Sumatera
Utara dan Pemerintah Daerah Tingkat II se Sumatera Utara. Dalam
perkembangan selanjutnya, sesuai dengan kebutuhan, terjadi beberapa kali
perubahan Peraturan Daerah untuk meningkatkan Modal Disetor.
Pada Tanggal 16 April 1999 bentuk Badan Hukum dirubah kembali
menjadi Perseroan.Terbatas sesuai dengan Akte Pendirian Perseroan Terbatas
No- 38 Tahun 1999 Notaris Alina Hanum Nasution SH yang telah mendapat
pengesahan dari Menteri Kehakiman Republik Indonesia Nomor C-8224
HT.01.01 TH'99, dan telah diumumkan dalam Berita Negara Republik
Indonesia Nomor 54 tanggal 6 Juli 1999, dengan Modal Dasar sebesar Rp. 400
milyar. Dasar perubahan Bentuk Hukum dan Modal Dasar sebelumnya telah
dituangkan dalam Peraturan Daerah Tingkat I Sumatera Utara Nomor 2 Tahun
1999. Sesuai dengan kebutuhan dan perkembangan selanjutnya dengan Akte
Nomor 31 tanggal 15 December 1999 Modal Dasar ditingkatkan menjadi Rp.
500 milyar.
Pada tanggal 9 Mei 2003, PT. Bank SUMUT melakukan Launching Logo
yang baru. Logo baru dimaksudkan untuk menjadi identitas baru Bank SUMUT
yang mewujudkan semangat keterbukaan menghadapi tantangan dan persaingan
perbankan di era globalisasi dengan menerapkan good corporate governance,
serta untuk memicu semangat kerja seluruh jajaran Bank SUMUT dan
menunjukkan adanya kemajuan. Logo baru merupakan cerminan jiwa dan
identitas baru Bank Sumut yang merefleksikan visi dan misi yang telah
ditetapkan serta mengandung makna optimis, dinamis, profesional, semangat
tinggi dan memiliki kemampuan antisipatif terhadap perubahan.
Tujuan yang ingin dicapai dalam rangka perubahan logo, antara lain dapat
menimbulkan semangat baru dan peningkatan kinerja, dapat menampilkan citra
Bank SUMUT sebagai bank profesional, serta menampilkan Bank SUMUT
sebagai bank yang dapat diandalkan.
Bentuk Logo menggambarkan dua elemen dalam bentuk huruf "U" yang
berkait bersinergy membentuk huruf "S" yang merupakan kata awal
"Sumut". Sebuah penggambaran bentuk kerjasama yang sangat erat antara Bank
SUMUT dengan masyarakat Sumatera Utara sebagaimana visi Bank SUMUT
"Menjadi bank andalan untuk membantu dan mendorong pertumbuha n
mengawasi pelaksanaannya.
c. Direksi bertugas untuk menjalankan operasional perbankan dengan
2.
2.
3.
setiap
kebijakan
dan
tidak
10
2.
2.
Memelihara
dan
mengembangkan
program
teknologi
sistem
informasi.
f. Divisi Umum berfungsi:
Memenuhi kebutuhan dan memelihara sarana dan prasarana kerja Bank.
g. Divisi Treasury berfungsi:
1.
2.
3.
Mereview skim produk dan jasa yang ada untuk meraih potensi pasar.
4.
2.
3.
11
2.
12
13
SUMUT, belum sesuai dengan ketentuan yang diatur dalam UndangUndang Nomor 8 Tahun 1997 tentang Dokumen Perusahaan.
3. Dokumen/arsip dalam kondisi tidak tertata sesuai dengan kaidah-kaidah dan
uraian terdahulu,
maka kegiatan
penyusunan
SOP
pedoman
dan
petunjuk
dalam
penyelenggaraan
14
Nasional
Pusat
wajib
menyimpan,
memelihara
dan
Nasional
Pusat
wajib
menyimpan,
memelihara
dan
15
16
di
lingkungan
adalah
1971 tentang Ketentuan Pokok Kearsipan pada Bab I Pasal 1, yang dimaksud
dengan arsip ialah:
a. Naskah-naskah yang dibuat dan diterima oleh Lembaga-Lembaga Negara,
dan Badan-Badan Pemerintahan dalam bentuk corak apapun baik
dalam keadaan tunggal maupun dalam keadaan berkelompok
dalam rangka pelaksanaan kegiatan pemerintahan.
b. Naskah-naskah yang dibuat dan diterima oleh Badan-Badan Swasta dan
atau perorangan, dalam bentuk apapun baik dalam keadaan tunggal
maupun berkelompok, dalam rangka pelaksanaan kehidupan kebangsaan.
Menurut Sedarmayanti (2003: 9), berdasarkan fungsinya,
arsip dapat
dibedakan menjadi:
a. Arsip
Dinamis
adalah
arsip
yang
dipergunakan
dalam
17
penyelenggaraan
kehidupan
kebangsaan
pada
Pengelolaan
dokumen/arsip
dilakukan
dengan
menggunakan
Asas
18
D. Peralatan Dokumen/Arsip
Menurut Martono (1994: 35), pemilihan peralatan untuk menyimpan arsip
harus disesuaikan dengan bentuk fisik arsip, serta kebutuhan untuk
penemuannya kembali. Dalam menentukan peralatan yang digunakan perlu
memperhatikan beberapa hal sebagai berikut:
1. Arsip harus dapat dengan mudah diambil dan ditempatkan pada lokasinya.
2. Peralatan harus disesuaikan dengan bentuk dan ukuran fisik arsip,
19
filing cabinet.
3. Ordner.
Sekat/Guide.
Merupakan penyekat/pembatas antar berkas satu dengan berkas yang
lain yang kode klasifikasinya berbeda. Pada sekat/guide terdapat
tab yang memuat kode (abjad, nomor, alpha-numerik). Ada tiga jenis
sekat/guide:
5.
a.
b.
c.
Folder/Map.
Mer up a ka n ma p te m pat unt u k m e nyi mp a n doku me n/a r si p
ya n g menggunakan tab untuk mencantumkan kode dan indeks.
6.
warna
yang
mencolok/cerah).
Pada
sekat
tersebut
20
dalam
bentuk
lembaran
digunakan
buku
peminjaman.
7. Klasifikasi Dokumen/Arsip.
Klasifikasi dokumen/arsip dipergunakan sebagai dasar penataan
dokumen/ arsip aktif yang bersifat korespondensi di lingkungan PT. Bank
SUMUT.
Kode
klasifikasi
dokumen/arsip
menggunakan
kode
Indeks Relatif.
Sarana yang dipergunakan untuk membantu mempermudah penemuan
kode, klasifikasi dokumen/arsip.
9.
Buku Peminjaman.
Adalah buku yang digunakan untuk pengendalian peminjaman
dokumen/ arsip.
Peralatan dokumen/arsip inaktif yang digunakan di lingkungan PT. Bank
21
3. Label.
disirnpan
kedalam
boks
dokumen/arsip.
Untuk
volume
E. Pengurusan Surat-Surat
Pengurusan surat ialah proses kegiatan penanganan dan penyelesaian
surat, baik surat masuk maupun surat keluar.
Menurut PT. Bank SUMUT (2005: 6), surat adalah pernyataan
tertulis dalam segala bentuk dan corak yang digunakan sebagai sarana
komunikasi untuk menyampaikan informasi kedinasan kepada pihak lain
sesuai dengan ketentuan yang berlaku. Yang dimaksud dengan pengurusan
dan pengendalian surat adalah kegiatan penanganan surat masuk dan surat keluar
yang
meliputi
penerimaan,
pencatatan,
pengarahan,
pendistribusian,
22
Sedarmayanti
(2003:86),
surat
dinas
ialah
segala
keuangan
dan
kebendaan.
Surat
Biasa/Rutin,
surat
yang
isinya
tidak
mengikat,
tidak
23
c. Surat
Rahasia,
surat
yang
menurut
isi
maupun
sifatnya
b.
c.
Lembar disposisi.
b.
24
pengendalian arsip baik secara fisik maupun informasi dapat dilakukan secara
optimal. Saat ini, dikenal lima macam sistem penataan arsip yaitu:
1. Sistem Abjad (Alphabetical Filing System).
Sistem abjad adalah salah satu sistem penataan berkas yang pada
umumnya dipergunakan untuk menata berkas yang berurutan dari A
sampai dengan Z dengan berpedoman pada peraturan mengindeks.
2. Sistem Masalah (Subject Filing System).
Sistem masalah adalah salah satu sistem penataan berkas berdasarkan
kegiatan-kegiatan yang berkenaan dengan masalah -masalah
yang berhubungan dengan perusahaan yang menggunakan sistem ini.
3. Sistem Nomor (Numerical Filing System).
Sistem
nomor
adalah
salah
satu
sistem
penataan
berkas
nomor
agenda
surat
masuk/keluar
sebagai
25
urutan tanggal, bulan dan tahun yang mana pada umumnya tanggal yang
dijadikan pedoman termaksud diperhatikan dari datangnya surat (akan
lebih baik bila berpedoman pada cap datangnya surat).
5. Sistem Wilayah (Geographical Filing System)
Sistem wilayah adalah salah satu sistem penataan berkas berdasarkan
tempat (lokasi), daerah atau wilayah tertentu.
Peranan SOP mengenai sistem penataan dokumen/arsip yang digunakan
di lingkungan PT. Bank SUMUT Medan:
1. Penataan dokumen/arsip aktif dan inaktif yang bersifat korespondensi
menggunakan
sistem
subyek
dengan
mempergunakan
26
sebagainya.
b. Tempat penyimpanan arsip.
Tempat penyimpanan arsip hendaknya diatur secara renggang, agar
ada udara diantara berkas yang disimpan.
c. Penggunaan bahan-bahan pencegah rusaknya arsip.
Salah satu caranya adalah meletakkan kapur barns di tempat
penyimpanan, atau mengadakan penyemprotan dengan bahan kimia secara
berkala.
d. Larangan-larangan.
Perlu dibuat peraturan yang harus dilaksanakan, antara lain:
27
selalu
terjaga
dari
berbagai
sumber
kerusakan
28
ruangan
penyimpanan,
menyebabkan
kelembaban
dan
c. Restorasi arsip.
Yaitu memperbaiki arsip-arsip yang rusak, sehingga dapat digunakan dan
disimpan untuk waktu yang lebih lama lagi. Teknik restorasi ada 2 cara,
yaitu:
1. Tradisional, yaitu dengan cara melapiskan kertas handmade dan chiffon.
2. Laminasi, yaitu pekerjaan menutup kertas/arsip diantara 2 lembar
plastik.
d. Mikrofilm.
Adalah suatu proses fotografi, dimana arsip direkam pada film dalam
ukuran yang diperkecil untuk memudahkan penyimpanan dan
penggunaan. Ini adalah salah satu cara yang digunakan untuk mencegah
kerusakan arsip.
Peranan SOP mengenai sistem perawatan dokumen/arsip yang di gunakan
di lingkungan PT. Bank SUMUT Medan adalah dengan menjaga kebersihan,
29
suhu dan kelembaban ruangan pada tingkat yang ideal, tiap bulan tempat
penyimpanan dokumen/arsip disemprot dengan racun serangga, di atas rak
selalu diletakkan kapur barus pada jarak yang berdekatan, setiap ruangan
disediakan alas pemadam api dan setiap saat ruangan harus dikontrol dari
kemungkinan bocor(terutama pada musim hujan). Teknik merawat dokumen/
arsip dapat dilakukan dengan cara menghilangkan asam dan setelah itu
dokumen/arsip yang asamnya sudah dihilangkan direstorasi.
3. Sistem Pengamanan Dokumen/Arsip
Menurut Widjaja (1990: 20), Undang-Undang Nomor 7 tahun 1971 tentang
Ketentuan Pokok Kearsipan pada Bab I Pasal 3, yang berbunyi sebagai berikut:
Tujuan
kearsipan
ialah
untuk
menjami n
keselamatan
bahan
pasal
huruf
Undang-undang
ini,
yang
dengan
sengaja
memberitahukan hal-hal tentang isi naskah itu kepada pihak ketiga yang
30
tidak
berhak
mengetahuinya,
sedangkan
isinya
diwajibkan
Yang
dapat
mempengaruhi
kerusakan
terhadap
dokumen/arsip:
31
32
yang
dapat
mengakses dan
menggunakan dokumen/arsip
vital.
33
b.
c.
d.
34
2.
3.
35
36
37
pemusnahan. Setiap
perusahaan
dapat
melaksanakan
pemusnahan
dokumen/arsip yang :
a. Telah melampaui jangka waktu simpan yang tercantum dalam jadwal retensi.
b. Tidak lagi mempunyai nilai guna bagi kepentingan perusahaan.
c. Tidak mempunyai nilai guna bagi kepentingan nasional.
d. Tidak ada peraturan perundang-undangan yang melarang.
e. Tidak terdapat kaitan dengan perkara pidana atau perkara perdata yang
masih dalam proses (Pasal 10 Peraturan Pemerintah RI Nomor 87 Tahun
1999 tentang Tata Cara Penyerahan dan Pemusnahan Dokumen Perusahaan).
38
B A B
I I I
A.
39
1. Unit Kearsipan.
Kedudukan Unit Kearsipan di lingkungan PT. Bank SUMUT:
a. Sekretariat Direksi yang selanjutnya disebut Unit Kearsipan 1.
b. Cabang Utama Medan, Kantor Cabang/Cabang Syariah, Cabang
Pembantu dan Kantor Kas yang selanjutnya disebut Unit Kearsipan II.
Tugas-tugas Unit Kearsipan I adalah:
a. Melaksanakan pembinaan sistem kearsipan (SOP) secara menyeluruh.
b. Melakukan pencatatan dan pengendalian surat masuk dan keluar.
c. Melakukan penyimpanan dan merawat dokumen/arsip inaktif (di
Records Centre/Pusat arsip) dari seluruh Unit Pengolahan.
d. Melakukan Pelayanan Peminjaman dokumen/arsip inaktif.
e. Melakukan penyerahan dokumen/arsip statis ke Arsip Nasional Republik
Indonesia/Lembaga Kearsipan Daerah.
f. Membimbing tenaga pelaksana kearsipan di lingkungan unit
pengolahan.
g. Mengusulkan kepada Direksi pemusnahan dokumen/arsip inaktif
dari seluruh unit pengolahan berdasarkan jadwal retensi.
Tugas-tugas Unit Kearsipan II adalah:
a. Melaksanakan pembinaan sistem kearsipan intern pada unitmya (cabang).
b. Menyimpan dokumen/arsip inaktif sesuai jadwal retensi ke Records
Center/Pusat Arsip masing-masing cabang.
c. Melakukan pengendalian surat masuk dan keluar.
2. Unit Pengolahan.
Susunan Unit Pengolahan di lingkungan PT. Bank SUMUT terdiri dari
40
b.
b.
c.
Mencatat surat masuk dan keluar pada buku agenda atau ekspedisi.
b.
c.
d.
e.
suatu analisis yang digunakan untuk melihat seberapa besar peran SOP dalam
pengorganisasian dokumen/arsip.
Sebelum diimplementasikannya sistem pengarsipan sesuai dengan
ketentuan arsip nasional, sistem pengorganisasian dokumen/arsip pada seluruh
unit operasional PT. Bank SUMUT terdokumentasi belum memenuhi standar
pengarsipan.
41
Melihat kebutuhan tersebut, maka pada tahun 2005, PT. Bank SUMUT
bekerjasama dengan PT. Arsip Nasional RI untuk melakukan pengorganisasian
dokumen/arsip sesuai dengan ketentuan yang berlaku. Pada tahap awal
dilakukan pengorganisasian dokumen/arsip di Kantor Pusat PT. Bank SUMUT
yaitu di Pusat Arsip yang berlokasi dilantai IV gedung PT. Bank SUMUT.
Tindaklanjut dari kegiatan tersebut, terbitan suatu Standar Operasional Prosedur
(SOP) tentang Pengelolaan Dokumen/Arsip. Selanjutnya dilakukan pendidikan
dan pelatihan bagi petugas di unit operasional tentang pengorganisasian arsip.
Pada awal tahun 2006 dimulailah pengimplementasian penataan
dokumen arsip pada kantor cabang PT. Bank SUMUT. Pada proses
implementasi tersebut petugas unit operasional yang telah diberikan pelatihan
dilibatkan secara langsung pada proses penataan ruang arsip sampai pada
pengorganisasian arsip.
Sampai saat penulis melakukan PKL di PT. Bank SUMUT Cabang
Utama Medan, penulis melihat secara langsung bagaimana penataan,
pengorgansasian
dokumen/arsip
yang
dilakukan
berdasarkan
Standar
mengalami
pertumbuhan
yang
sangat
pesat.
Seiring
dengan
42
Lembar disposisi.
Lembar disposisi dipergunakan untuk memberikan arahan, instruksi,
perintah, persetujuan dari atasan kepada bawahan.
2. Surat keluar ekstern dan intern.
43
b)
44
2. Di Unit Pengolahan.
a. Sekretaris/Pegawai yang ditunjuk sebagai pengelola kearsipan di Unit
Pengolahan.
1) Menerima Surat dari Unit Kearsipan atau unit kerja lain untuk
surat intern beserta buku agenda.
2) Memeriksa kelengkapan surat dan kebenaran Unit Pengolahan
yang dituju.
3)
4)
45
Lembar
Pengolahan.
3) Memproses surat sesuai disposisi pimpinan.
Peranan SOP mengenai prosedur pengurusan surat keluar:
1. Di Unit Kearsipan.
a. Menerima surat yang akan dikirim setelah diberi nomor surat:
1) Kantor Pusat oleh Sekretariat Direksi.
2) Cabang Utama oleh Seksi Umum, Bagian Operasional.
3) Kantor Cabang/Cabang Syariah/Cabang Pembantu oleh Seksi
Operasional.
4) Kantor Kas oleh Wakil Kepala Kantor Kas.
b.
c.
2. Di Unit Pengolahan.
a.
Surat yang merupakan jawaban atau tindak lanjut atau karena adanya
fungsi dari instansi di konsep oleh pelaksana pengolah.
b.
46
c.
d.
e.
Surat pertinggal dan Buku Agenda yang telah di paraf oleh Unit
Kearsipan disampaikan kembali ke Unit Pengolahan.
f.
melihat apakah sistem yang berjalan saat ini dapat mempermudah pekerjaan
dalam mendokumentasikan, mencari dan lain sebagainya tentang surat-surat
tersebut.
Sistem pengorganisasian surat-menyurat yang berjalan saat ini pada PT.
Bank SUMUT telah terorganisasi dengan baik. Namun, masih terdapat celah
yang sangat membuat pusing petugas ketika harus mencari sebuah surat yang
tanggal surat tersebut pada tahun sebelumnya. Hal ini tentu saja membutuhkan
waktu yang tidak sedikit untuk mendapatkan surat tersebut.
C. Evaluasi atas Pengorganisasian, Penataan Dokumen/Arsip dan SuratSurat
Melihat
permasalahan
yang
terjadi
pada
uraian
terdahulu,
penulis
47
b.
i.
ii.
48
B A B
I V
A. Kesimpulan
Dari penelitian yang telah dilakukan penulis dan dari uraian pada bab yang
terdahulu, maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut:
1. Standar Operasional Prosedur (SOP) Pengelolaan Dokumen/Arsip yang
telah ditetapkan oleh PT. Bank SUMUT Medan telah dilaksanakan dengan
baik oleh setiap Unit Kearsipan dan Unit Pengolahan yang ditunjuk.
2. Peranan SOP mengenai asas pengorganisasian pengelolaan dokumen/arsip
yang digunakan di lingkungan PT.Bank SUMUT Medan adalah gabungan
antara Asas Sentralisasi dan Desentralisasi. Organisasi kearsipannya terbagi
atas: Unit Kearsipan dan Unit Pengolahan.
3. Peranan SOP mengenai asas pengurusan surat di PT. Bank SUMUT Medan
untuk surat masuk dan surat keluar adalah gabungan antara Asas Sentralisasi
dan Asas Desentralisasi.
4. Peranan SOP mengenai sistem penataan yang digunakan di PT. Bank
SUMUT Medan adalah sistem subyek dengan mempergunakan klasifikasi
dokumen/arsip sebagai dasar penataan. Untuk dokumen/arsip pegawai/
karyawan menggunakan sistem numerik dari nama-nama karyawan yang di
urut berdasar Nomor Pokok Pegawai (NPP). File nasabah menggunakan
sistem alfabetis dari nama-nama nasabah yang di urut secara abjad. Serie
naskah dinas menggunakan sistem numerik dari nomor-nomor Surat yang
disusun secara urut. Sistem ini telah sesuai dengan lingkungan perusahaan
49
B. Saran
Dari penelitian yang telah dilakukan, maka penulis memberikan saran
yang mungkin berguna:
Standar Operasional Prosedur (SOP) Pengelolaan Dokumen/Arsip yang telah
ditetapkan oleh PT. Bank SUMUT Medan telah dilaksanakan dengan baik oleh
setiap Unit Kearsipan dan Unit Pengolahan yang ditunjuk, dan inilah yang harus
tetap terus dipertahankan oleh PT. Bank SUMUT Medan.
50
DAFTAR PUSTAKA
51