Anda di halaman 1dari 21

MAKALAH KEWIRAUSAHAAN

“ Konsep Dasar Potensi Diri dan Peluang dalam Usaha ”

Dosen Pengampu : Dr. Ns. Meri Neherta, S.kep. M.biomed

Disusun Oleh :

Kelompok A

1. FEBI SAGITARIA 1611315001 6. YESIKA SISILIA 1711311009

2. TIAN NOPITA SARI 1711311001 7. PUTRI RAHMADANI 1711311011

3. VANNY ANDIROZSE 1711311003 8. AMELIA JAMIRUS 1711311013

4. FENY ANGGRAINI 1711311005 9. OLGA CITRA N 1711311015

5. UTHARI CHINTYA 1711311007 10. MUTIARA YERIVANDA

1711311017

JURUSAN ILMU KEPERAWATAN

FAKULTAS KEPERAWATAN

UNIVERSITAS ANDALAS

2020
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kami kirimkan kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa, karena
atas rahmat dan karunia-nya kami dapat dan menyelesaikan makalah kami yang
berjudul “Konsep Dasar Potensi Diri dan Peluang dalam Usaha”. Pada makalah
ini kami tampilkan hasil diskusi kami, kami juga mengambil beberapa kesimpulan
dari hasil diskusi yang kami lakukan.
Kami mengucapkan terima kasih kepada berbagai pihak yang telah
membantu kami dalam menyelesaikan laporan ini. Makalah ini diharapkan dapat
bermanfaat untuk menambah pengetahuan bagi para pembaca dan dapat
digunakan sebagai salah satu pedoman dalam proses pembelajaran. Namun kami
sadar bahwa masih banyak kekurangan dalam penulisan maupun pembahasan
dalam makalah ini, sehingga belum begitu sempurna.
Oleh karena itu, kami sangat mengharapkan kritik dan saran dari pembaca
agar kami dapat memeperbaiki kekurangan kekurangan tersebut sehingga makalah
ini dapat bermanfaat bagi kita semua.

Padang, 29 Januari 2020


DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ................................................................................... i

DAFTAR ISI ................................................................................................. ii

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang ...........................................................................................

1.2 Rumusan Masalah ......................................................................................

1.3.Tujuan ......................................................................................................

BAB II TINJAUAN TEORI

2.1 Konsep Dasar Potensi Diri .........................................................................

2.1.1 Pengertian Potensi Diri ....................................................................

2.1.2 Tahapan Pengembangan Potensi Diri ..............................................

2.1.3 Menilai Potensi Diri .........................................................................

2.2 Peluang dalam Kewirausahaan ..................................................................

2.2.1 Pengertian Peluang Kewirausahaan .................................................

2.2.2 Unsur-Unsur Peluang Kewirausahaan .............................................

2.2.3 Tpis-Tips Peluang Kewirausahaan...................................................

2.2.4 Masalah dan Solusi dalam Berwirausaha.........................................

2.2.5 Manfaat Menemukan Peluang Kewirausahaan ................................

BAB III PENUTUP

3.1. Kesimpulan .............................................................................................

3.2. Saran ........................................................................................................

DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Potensi diri merupakan kemampuan, kekuatan, baik yang belum terwujud
maupun yang telah terwujud, yang dimiliki seseorang, tetapi belum sepenuhnya
terlihat atau dipergunakan secara maksimal. Jadi kalau dihubungkan dengan
kewirausahaan berarti kemampuan, kekuatan yang dimiliki seseorang dalam
berusaha atau melakukan suatu usaha.
Menentukan tujuan pengembangan diri merupakan langkah awal yang harus
anda lakukan apabila anda menginginkan pengembangan diri anda berhasil.
Misalnya tujuan pengembangan diri anda adalah mewujudkan organisasi yang
mampu mewujudkan tujuan organisasi. Unuk itu maka anda perlu melakukan
pengembangan diri dari aspek kreativitas dan inovasi anda, sehingga anda dapat
memimpin orang-orang yang kreatif dan inovatif. Tujuan yang jelas akan diikuti
oleh niat yang kuat untuk mewujudkannya.
Sebagai pemimpin perubahan apakah tujuan anda dalam rangka
pengembangan diri? Tujuan anda ini akan merupakan arah anda untuk
mewujudkannya dengan komitmen yang tinggi. Di samping itu juga anda dapat
menentukan cara pengembangan diri anda agar mencapai hasil yang anda
inginkan. Tujuan merupakan arah untuk mewujudkannya. Anda harus mampu
untuk menuliskan tujuan pengembangan diri anda tersebut secara SMART
(Spesific, Measurable, Applicabe, Realistic dan Time bound) dalam artian ada
ukuran waktu untuk mewujutkannya). Tujuan dapat anda tuliskan dalam jangka
pendek, jangka menengah dan jangka panjang.

1.2 Rumusan Masalah


1. Apa yang dimaksud dengan konsep dasar potensi diri ?
2. Bagaimana cara mengembangkan potensi diri ?
1.3 Tujuan
1. Mahasiswa dapat mengetahui konsep dasar potensi diri
2. Mahasiswa mengetahui cara mengembangkan potensi diri
BAB II
TINJAUAN TEORI

2.1 KONSEP DASAR POTENSI DIRI


2.1.1. Pengertian Potensi Diri
Potensi diri merupakan kemampuan, kekuatan, baik yang belum terwujud
maupun yang telah terwujud, yang dimiliki seseorang, tetapi belum sepenuhnya
terlihat atau dipergunakan secara maksimal. Jadi kalau dihubungkan dengan
kewirausahaan berarti kemampuan, kekuatan yang dimiliki seseorang dalam
berusaha atau melakukan suatu usaha.
Secara umum, potensi dapat diklasifikasikan sebagai berikut.
a. Kemampuan dasar, seperti tingkat intelegensi, kemampuan abstraksi,
logika dan daya tangkap.
b. Etos kerja, seperti ketekunan, ketelitian, efisiensi kerja dan daya tahan
terhadap tekanan.
c. Kepribadian, yaitu pola menyeluruh semua kemampuan, perbuatan, serta
kebiasaan seseorang, baik jasmaniah, rohaniah, emosional maupun sosial
yang ditata dalam cara khas di bawah aneka pengaruh luar.

Menurut “Howard Gardner”, potensi yang terpenting adalah intelegensi,


yaitu sebagai berikut:
1. Intelegensi linguistik, intelegensi yang menggunakan dan mengolah
kata-kata, baik lisan maupun tulisan, secara efektif. Intelegensi ini
antara lain dimiliki oleh para sastrawan, editor, dan jurnalis.
2. Intelegensi matematis-logis, kemampuan yang lebih berkaitan dengan
penggunaan bilangan pada kepekaan pola logika dan perhitungan.
3. Intelegensi ruang, kemampuan yang berkenaan dengan kepekaan
mengenal bentuk dan benda secara tepat serta kemampuan menangkap
dunia visual secara cepat. Kemampuan ini biasanya dimiliki oleh para
arsitek, dekorator dan pemburu.
4. Intelegensi kinestetik-badani, kemampuan menggunakan gerak tubuh
untuk mengekspresikan gagasan dan perasaan. Kemampuan ini dimiliki
oleh aktor, penari, pemahat, atlet dan ahli bedah.
5. Intelegensi musikal, kemampuan untuk mengembangkan,
mengekspresikan dan menikmati bentuk-bentuk musik dan suara.
Kemampuan ini terdapat pada pencipta lagu dan penyanyi.
6. Intelegensi interpersonal, kemampuan seseorang untuk mengerti dan
menjadi peka terhadap perasaan, motivasi, dan watak temperamen
orang lain seperti yang dimiliki oleh seseorang motivator dan fasilitator.
7. Intelegensi intrapersonal, kemampuan seseorang dalam mengenali
dirinya sendiri. Kemampuan ini berkaitan dengan kemampuan
berefleksi (merenung) dan keseimbangan diri.
8. Intelegensi naturalis, kemampuan seseorang untuk mengenal alam, flora
dan fauna dengan baik.
9. Intelegensi eksistensial, kemampuan seseeorang menyangkut kepekaan
menjawab persoalan-persoalan terdalam keberadaan manusia, seperti
apa makna hidup, mengapa manusia harus diciptakan dan mengapa kita
hidup dan akhirnya mati.
Potensi diri sebaiknya dikembangkan dengan cara berusaha dengan keras.
Karena potensi ini tidak akan berpengaruh bila kita tidak berusaha untuk
mengembangkan dan mewujudkanya.
Sifat Seorang Wirausaha Seoarang wirausaha agar selalu bertahan dalam
kewirausahaan harus memiliki sifat-sifat seperti berikut:
1. Percaya Diri.
Wataknya : Keyakinan, kemandirian, individualitas, optimisme.
2. Berorientasikan Tugas dan Hasil.
Wataknya:Kebutuhan akan prestasi, berorientasi pada laba, memiliki
ketekunan dan ketabahan, memiliki tekad yang kuat, suka bekerja keras,
energik dan emiliki inisiatif.
3. Pengambil Resiko.
Wataknya : Memiliki kemampuan mengambil resiko dan suka pada
tantangan
4. Kepemimpinan.
Wataknya : Bertingkah laku sebagai pemimpin, dapat bergaul dengan
orang lain dan suka terhadap saran dan kritik yang membangun.
5. Keorisinilan.
Wataknya : Memiliki inovasi dan kreativitas tinggi, fleksibel, serba bisa
dan memiliki jaringan bisnis yang luas.
6. Berorientasi ke Masa Depan.
Wataknya : Persepsi dan memiliki cara pandang/ cara pikir yang
berorientasi pada masa depan.
7. Jujur dan tekun.
Wataknya : Memiliki keyakinan bahwa hidup itu sama dengan kerja
8. Berjiwa besar
Setiap hal yang dilakukan tak jarang akan berakibat pada kegagalan.
Namun jika Anda memiliki jiwa wirausaha, seharusnya hal ini tidak akan
membuat Anda merasa kalah. Justru, semangat Anda terpacu untuk maju
dan berusaha lebih baik lagi.Ketika ide Anda ditolak, atau misalnya ada
karyawan baru yang dinilai lebih aktif, maka Anda harus berjiwa besar
dan justru menjadi semangat Anda untuk maju,dan mencari ide yang
lebih kreatif yang lain untuk suatu masalah yang lain pula.Pantang
menyerah dan terus usaha,itu kunci Anda untuk sukses.

Dari daftar ciri dan sifat watak seorang wirausahawan di atas, dapat kita
identifikasi sikap seorang wirausahawan yang dapat diangkat dari kegiatannya
sehari-hari, sebagai berikut:
a. Disiplin
Dalam melaksanakan kegiatannya, seorang wirausahawan harus
memiliki kedisiplinan yang tinggi.Arti dari kata disiplin itu sendiri adalah
ketepatan komitmen wirausahawan terhadap tugas dan pekerjaannya.
Ketepatan yang dimaksud bersifat menyeluruh, yaitu ketepatan terhadap
waktu, kualitas pekerjaan, sistem kerja dan sebagainya. Ketepatan
terhadap waktu, dapat dibina dalam diri seseorang dengan berusaha
menyelesaikan pekerjaan sesuai dengan waktu yang direncanakan. Sifat
sering menunda pekerjaan dengan berbagai macam alasan, adalah kendala
yang dapat menghambat seorang wirausahawan meraih keberhasilan.
Kedisiplinan terhadap komitmen akan kualitas pekerjaan dapat dibina
dengan ketaatan wirausahawan akan komitmen tersebut.Wirausahawan
harus taat azas. Hal tersebut akan dapat tercapai jika wirausahawan
memiliki kedisiplinan yang tinggi terhadap sistem kerja yang telah
ditetapkan. Ketaatan wirausahawan akan kesepakatan-kesepakatan yang
dibuatnya adalah contoh dari kedisiplinan akan kualitas pekerjaan dan
sistem kerja.
b. Komitmen Tinggi
Komitmen adalah kesepakatan mengenai sesuatu hal yang dibuat
oleh seseorang, baik terhadap dirinya sendiri maupun orang lain. Dalam
melaksanakan kegiatannya, seorang wirausahawan harus memiliki
komimten yang jelas, terarah dan bersifat progressif (berorientasi pada
kemajuan).Komitmen terhadap dirinya sendiri dapat dibuat dengan
mengidentifikasi cita-cita, harapan dan target-target yang direncanakan
dalam hidupnya.
Sedangkan contoh komitmen wirausahawan terhadap orang lain
terutama konsumennya adalah pelayanan prima yang berorientasi pada
kepuasan konsumen, kualitas produk yang sesuai dengan harga produk
yang ditawarkan, problem solving bagi masalah konsumen, dan
sebagainya. Seorang wirausahawan yang teguh menjaga komitmennya
terhadap konsumen, akan memiliki nama baik (goodwill) di mata
konsumen yang akhirnya wirausahawan tersebut akan mendapatkan
kepercayaan dari konsumen, dengan dampak pembelian terus meningkat
sehingga pada akhirnya tercapai target perusahaan yaitu memperoleh laba
yang diharapkan.
c. Jujur
Kejujuran merupakan landasan moral yang terkadang dilupakan
oleh seorang wirausahawan.Kejujuran dalam berperilaku bersifat
kompleks. Kejujuran mengenai karakteristik produk (barang dan jasa)
yang ditawarkan, kejujuran mengenai promosi yang dilakukan, kejujuran
mengenai pelayanan purna jual yang dijanjikan dan kejujuran mengenai
segala kegiatan yang terkait dengan penjualan produk yang dilakukan oleh
wirausahawan.
d. Kreatif dan Inovatif
Untuk memenangkan persaingan, maka seorang wirausahawan
harus memiliki daya kreativitas yang tinggi.Daya kreatifitas tersebut
sebaiknya adalah dilandasi oleh cara berpikir yang maju, penuh dengan
gagasan-gagasan baru yang berbeda dengan produk-produk yang telah ada
selama ini di pasar.Gagasan-gagasan yang kreatif umumnya tidak dapat
dibatasi oleh ruang, bentuk ataupun waktu.Justru seringkali ide-ide jenius
yang memberikan terobosan-terobosan baru dalam dunia usaha awalnya
adalah dilandasi oleh gagasan-gagasan kreatif yang kelihatannya mustahil.
Namun, gagasan-gagasan yang baikpun, jika tidak diimplementasikan
dalam kehidupan sehari-hari, hanya akan menjadi sebuah mimpi.Gagasan-
gagasan yang jenius umumnya membutuhkan daya inovasi yang tinggi
dari wirausahawan yang bersangkutan.Kreativitas yang tinggi tetap
membutuhkan sentuhan inovasi agar laku di pasar. Inovasi yang
dibutuhkan adalah kemampuan wirausahawan dalam menambahkan nilai
guna/nilai manfaat terhadap suatu produk dan menjaga mutu produk
dengan memperhatikan “market oriented” atau apa yang sedang laku
dipasaran. Dengan bertambahnya nilai guna atau manfaat pada sebuah
produk, maka meningkat pula daya jual produk tersebut di mata
konsumen, karena adanya peningkatan nilai ekonomis bagi produk
tersebut bagi konsumen.
e. Mandiri
Seseorang dikatakan “mandiri” apabila orang tersebut dapat
melakukan keinginan dengan baik tanpa adanya ketergantungan pihak lain
dalam mengambil keputusan atau bertindak, termasuk mencukupi
kebutuhan hidupnya, tanpa adanya ketergantungan dengan pihak lain.
Kemandirian merupakan sifat mutlak yang harus dimiliki oleh seorang
wirausahawan.Pada prinsipnya seorang wirausahawan harus memiliki
sikap mandiri dalam memenuhi kegiatan usahanya.
f. Realistis
Seseorang dikatakan Realistis bila orang tersebut mampu
menggunakan fakta/realita sebagai landasan berpikir yang rasionil dalam
setiap pengambilan keputusan maupun tindakan/perbuatannya.Banyak
seorang calon wirausahawan yang berpotensi tinggi, namun pada akhirnya
mengalami kegagalan hanya karena wirausahawan tersebut tidak realistis,
obyektif dan rasionil dalam pengambilan keputusan bisnisnya. Karena itu
dibutuhkan kecerdasan dalam melakukan seleksi terhadap masukan-
masukan/sumbang saran yang ada keterkaitan erat dengan tingkat
keberhasilan usaha yang sedang dirintis.

2.1.2. Tahapan Pengembangan Potensi Diri

1. Menentukan Tujuan /Arah Pengembangan Diri


Menentukan tujuan pengembangan diri merupakan langkah awal yang harus
anda lakukan apabila anda menginginkan pengembangan diri anda berhasil.
Misalnya tujuan pengembangan diri anda adalah mewujudkan organisasi yang
mampu mewujudkan tujuan organisasi. Unuk itu maka anda perlu melakukan
pengembangan diri dari aspek kreativitas dan inovasi anda, sehingga anda dapat
memimpin orang-orang yang kreatif dan inovatif. Tujuan yang jelas akan diikuti
oleh niat yang kuat untuk mewujudkannya.
Sebagai pemimpin perubahan apakah tujuan anda dalam rangka
pengembangan diri? Tujuan anda ini akan merupakan arah anda untuk
mewujudkannya dengan komitmen yang tinggi. Di samping itu juga anda dapat
menentukan cara pengembangan diri anda agar mencapai hasil yang anda
inginkan. Tujuan merupakan arah untuk mewujudkannya. Anda harus mampu
untuk menuliskan tujuan pengembangan diri anda tersebut secara SMART
(Spesific, Measurable, Applicabe, Realistic dan Time bound) dalam artian ada
ukuran waktu untuk mewujutkannya). Tujuan dapat anda tuliskan dalam jangka
pendek, jangka menengah dan jangka panjang.
2. Merancang Pengembangan Potensi Diri.
a. Merumuskan Kembali Konsep Diri anda
Guna membentuk sebuah konsep diri secara benar, sesuai dengan siapa diri
Anda sesungguhnya, dan apa yang Anda benar-benar inginkan dalam hidup
ini; sebenarnya bisa Anda lakukan lagi pada saat ini. Anda sesungguhnya bisa
membentuk kembali konsep diri anda. Anda bisa mulai membuat visi baru
mengenai siapa diri anda sebenarnya, diri Anda yang benarbenar baru dan
lebih baik tentunya. Anda harus memandang diri anda sendiri dengan sudut
pandang yang benar, sudut pandang yang bisa menghargai siapa diri Anda
sendiri. Sehingga, dengan melihat secara benar mengenai siapa diri anda,
maka anda sudah melakukan langkah awal untuk menuju kepada suatu
pembentukan sebuah konsep diri yang baru. Ingat !!! Tidak ada kata terlambat,
jika itu untuk suatu kebaikan bagi diri Anda sendiri. Yakinlah bahwa dengan
merumuskan konsep diri anda akan mendapatkan pengembangan diri yang
optimal. Apakah konsep diri itu?

Konsep diri menurut para tokoh sangat beragam artinya, berikut akan
dikutipkan beberapa pengertian tentang konsep diri. James F Calhoun
mendefinisikan konsep diri merupakan “gambaran mental diri sendiri yang
terdiri dari pengetahuan tentang diri sendiri, pengharapan diri dan penilaian
terhadap diri sendiri” (James F Calhoun, 1995: 90). Sedangkan menurut
Jalaludin Rahmat (1996: 125) “Konsep diri adalah pandangan dan perasaan
kita, persepsi ini boleh bersifat psikologis, sosial dan psikis. Konsep diri
bukan hanya gambaran deskriptif, tetapi juga penilaian kita”.Sedangkan
pengertian konsep diri dalam istilah umum mengacu pada persepsi seseorang
mengenai dirinya sendiri. Persepsi ini terbentuk melalui
kesimpulankesimpulan yang diambil berdasarkan pengalaman pengalaman
dan persepsi-persepsi terutama dipengaruhi oleh reward dan punishment yang
diberikan oleh seseorang yang berarti dalam kehidupannya.

Menurut Hurlock (1994) yang dimaksud konsep diri adalah kesan (image)
individu mengenai karakteristik dirinya, yang mencakup karakteristik fisik,
sosial, emosional, aspirasi dan achievement. Clara R Pudjijogyanti (1995: 2)
berpendapat bahwa konsep diri merupakan salah satu faktor yang menentukan
apakah seseorang akan berperilaku negatif atau tidak, sebab perilaku negatif
merupakan perwujudan adanya gangguan dalam usaha pencapaian harga diri.
Dari beberapa definisi di atas dapat disentikan konsep diri adalah persepsi
individu tentang dirinya, kemampuan dan ketidakmampuannya,tabiat-
tabiatnya, harga dirinya dan hubungannya dengan orang lain”.

Berdasarkan pengertian konsep diri di atas, gambarkan konsep diri anda.


Apakah anda sepakat bahwa konsep diri anda sebagai pimpinan yang kreatif
dan inovatif dalam melaksanakan pekerjaan pekerjaan anda? Persepsi anda
tentang konsep diri anda sangat mempengaruhi cara atau pandangan hidup,
yang pada akhirnya akan mempengaruhi perilakunya. Konsep diri yang positif
akan memberikan energi positif baik diri maupun lingkungan. Pemahaman
konsep diri anda secara benar merupakan point penting dalam pengembangan
diri anda

b. Meminimalisasi Hambatan

Anda yang bertangung jawab atas kehidupan anda. Anda tidak bisa terus
menerus menyalahkan orang lain untuk kesalahan-kesalahan dalam hidup
anda. Hidup ini sebenarnya adalah tentang melanjutkan kehidupan itu sendiri.
(You are responsible for your life. You can’t keep blaming somebody else for
your dysfunction. Life is really about moving on.,Oprah Winfrey). Oleh
karena itu anda sepakat akan selalu melaksanakan pengembangan potensi diri.
Pengembangan diri tidak seperti membalikan tangan, namun merupakan suatu
proses dan akan dijumpai hambatan-hambatan yang dijumpai. Hambatan
dalam pengembangan potensi diri meliputi hambatan internal (hambatan
berasal dari dalam dirinya sendiri dan hambatan eksternal.( hambatan dari
lingkungan).

Hambatan yang berasal dari individu sendiri; Penghambat yang cukup


besar adalah pada diri sendiri,misalnya sikap berprasangka, tidak memiliki
tujuan yang jelas, keengganan mengenal diri sendiri, ketidak mampuan
mengatur diri, pribadi yang kerdil, kemampuan yang tidak memadai untuk
memecahkan masalah, kreativitas rendah, wibawa rendah, kemampuan
pemahaman manajerial lemah, kemampuan latih rendah dan kemampuan
membina tim yang rendah. Sedangkan Hambatan eksternal adalah berasal dari
lingkungan, baik lingkungan keluarga maupun lingkungan kerungan social
dimana kita berada. Hambatan yang berasal dari ingkungan kerja misalnya
tidak mendapatkan kesempatan, atasan yang tidak memberikan kesempatan
untuk pemberdayaandirinya, teman maupun staf yang tidak mendukung.
Lingkungan keluarga antara lain tidak mendapatkan dukungan dari keluarga
dan lain sebagainya.

Berdasarkan uraian di atas identifikasikanlah hambatanhambatan anda


dalam mewujudkan konsep diri anda sebagai pemimpin perubahan yang
kreatif dan inovatif.

Cek kembali hambatan-hambatan pengembangan potensi diri anda. Carilah


solusi untuk mengatasi hambatan tersebut agar pengembangan diri anda
optimal.Bagaimana caranya? Anda dapat melakukannya sendiri dengan
melihat pengalaman orang lain dalam mengatasi hambatan. Ingat !!!!! belajar
dari orang lain tidak perlu menunggu tulisan, step by step atau omongannya.
Belajar dari orang lain bisa dengan mengamati, mengerti cara berpikir dan
cara bekerjanya. Di sisi lain anda juga dapat meminta bantuan orang lain, baik
berupa feedback, maupun dengan ahli ataupun dengan mengikuti
pelatihanpelatihan. Sedangkan hambatan eksternal, dapat anda lakukan dengan
dialog dan bekerjasama dengan para pihak yang terkait. Feedback yang
berasal dari orangorang disekitar anda sangat diharapkan.

c. Menentukan strategi Pengembangan diri anda

Langkah ke tiga dalam pengembangan diri adalah menentukan strategi


pengembangan diri anda. Strategi apakah yang akan anda tempuh dalam
pengembangan diri anda? Apakah strategi itu? Strategi secara umum adalah
teknik untuk mendapatkan kemenangan (victory) pencapaian tujuan (to
achieve goals). Menurut bussines dictionary, pengertian strategi adalah
metode atau rencana yang dipilih untuk membawa masa depan yang
diinginkan, seperti pencapaian tujuan atau solusi untuk masalah.
Berkaitan pengertian strategi di atas, yang dimaksud dengan strategi
pengembangan diri adalah suatu teknik dalam pengembangan diri untuk
mencapai tujuan/ arah dalam rangka pengembangan diri sebagai pimpinan
yang kreatif dan inovatif. Strategi-trategi tersebut disingkat dengan strategi 4P,
sebagai berikut :

1) Menambah Pengetahuan (P1).

Bertambahnya jenis dan bobot ilmu pengetahuan, membuatkita kaya akan


pengetahuan, dan akan membuat kita memilikiopini-diri yang lebih baru dan
:lebih bagus. Bagaimanakah mendapatkanilmu pengetahuan tergantung
pribadi masing-masing. Misalnyadengan melanjutkan sekolah, melakukan
self-learning, self-education, dan lainlain. Membaca juga merupakan salah
satu pilihan, misalnya membaca buku-buku dan artikel pengembangan
diri,,membaca riwayat hidup atau pemikiran tokoh dapat memberikan insight
dan memperbaiki konsep diri anda.

2) Menambah Pengalaman (P2).

Pengalaman adalah guru yang bijaksana, demikianlah kataorang bijak.


Pengalaman bukanlah serangkaian peristiwa yang menimpa kita, melainkan
apa yang kita lakukan atas peristiwa itu baik itu pengalaman bagus maupun
pengalaman buruk, upaya menyikapi pengalaman tersebut akan meningkatkan
kemampuan kita dalam menyikapi berbagai keadaan. Dengan kata lain
menambah pengalaman akan membuat kita tahu apa yang bisa kita lakukan n

3) Melakukan Perenungan diri (P3)

Perenungan diri bukan berarti melamun yang tidak punya arti, akan tetapi
merenung adalah suatu upaya untuk mengingat kembali apa yang tersimpan
dalam memori kita, agar kita mampu menemukan hakekat hidup.

4) Menambah Pergaulan (P4).

Anda boleh menggunakan istilah memperluas jejaring kerja untuk istilah


menambah pergaulan ini. Pergaulan, dalam arti yang luas, akan memperbaiki
konsep diri tapi dengan syarat:, asalkan kita membuka diri untuk mengambil
pelajaran dari orang yang kita kenal. Orang lain memang tidak bisa menyulap
kita menjadi siapapun dan apapun. Namun jangan lupa, orang lain mengilhami
kita, orang lain menginspirasi kita, orang lain adalah contoh bagi kita, orang
lain adalah pembimbing kita, orang lain adalah pelajaran buat kita. Intinya,
perbanyaklah mengenal orang (langsung atau tidak langsung) dan
perbanyaklah mengambil pelajaran.

2.1.3. Menilai Potensi Diri

Menurut Suryana (2011) penilaian potensi diri wirausaha dapat dilihat dari
enam aspek yaitu aspek kepribadian, disiplin diri, kreativitas, dorongan/
keinginan, keberanian menghadapi risiko, dan kepercayaan diri.

1) Kepribadian, merupakan keseluruhan kualitas psikis diwarisi atau


diperoleh yang khas pada seseorang yang membuatnya unik. Dengan
kepribadian yang dimiliki oleh seseorang dia dapat memikat orang lain,
orang menjadi simpati padanya, orang tertarik dengan pembicaraannya,
oang terkesima olehnya. Wirausaha yang memiliki kepribadian seperti ini
seringkali berhasil dalam menjalankan usahanya.
2) Disiplin diri, adalah ketepatan komitmen wirausahawan terhadap tugas dan
pekerjaannya. Ketepatan yang dimaksud bersifat menyeluruh, yaitu
ketepatan terhadap waktu, kualitas pekerjaan, sistem kerja dan sebagainya.
Ketepatan terhadap waktu, dapat dibina dalam diri seseorang dengan
berusaha menyelesaikan pekerjaan sesuai dengan waktu yang
direncanakan.
3) Kreativitas, adalah kemampuan untuk membuat kombinasi–kombinasi
baru atau melihat hubungan–hubungan baru antara unsur, data, variabel
yang sudah ada sebelumnya.
4) Dorongan/Keinginan berwirausaha dapat datang dari teman sepergaulan,
lingkungan keluarga, sahabat di mana mereka dapat berdiskusi tentang ide
wirausaha masalah yang dihadapi dan cara– cara mengatasi masalahnya.
5) Keberanian menghadapi risiko itu ada bilamana waktu yang akan datang
(future) tidak diketahui (unknown). Jadi, dengan perkataan lain risiko itu
ada bila ada ketidakpastian (uncertainty).
6) Kepercayaan diri, orang yang tinggi percaya dirinya adalah orang yang
sudah matang jasmani dan rohaninya. Pribadi semacam ini adalah pribadi
yang independen. Karakteristik kematangan seseorang adalah ia tidak
tergantung pada orang lain, dia memiliki rasa tanggung jawab yang tinggi,
objektif dan kritis

2.2 PELUANG DALAM KEWIRAUSAAN

2.2.1. Pengertian Peluang Kewirausahaan

Peluang atau Kesempatan kewirausahaan yang seharusnya diambil atau


dimanfaatkan bagi seseorang wirausahawan untuk mendapat keuntungan.

Peluang Kewirausahaan merupakan suatu kejadian dimana seorang atau


sekelompok mendapatkan suatu kesempatan untuk mendapatka suatu kesempatan
untuk menjalankan suatu usaha atau bisnis.

Perlu digaris bawahi, bahwa peluang usaha baru adalah sebuah ruang kreasi
yang independen dan mandiri. Bukanlah sebuah kegiatan yang ikut-ikutan demi
mengikuti sebuah trend dan gaya hidup semata. Seorang wirausaha harus
memiliki pemikiran kreatif dan inovatif untuk mendapatkan hasil yang maksimal
supaya tidak ada kendala dalam membuka usaha dan pemilihan bisnis yang tepat
dengan modal yang dimiliki oleh calon wirausahawan.

2.2.2. Unsur- unsur Peluang Kewirausahaan

Sebelum memulai sebuah usaha, seorang wirausahaan haruslah


memperhatikan beberapa unsur dalam membuka peluang usaha, yaitu :

1. Lihat karakter usaha anda dengan karakter pribadi anda. Tujuannya adalah
melihat karakter dasar anda sesuai dengan karakter usaha anda.
2. Lihat apakah anda menyukai usaha tersebut. Karena rasa suka pada usaha
akan membuat seseorang lebih giat, tekun, dan pantang menyerah dalam
menjalankannya sehingga nantinya akan membuahkan hasil yang baik.
3. Lihat apakah anda mampu menjalankan usaha tersebut. Sangat penting
bagi kita untuk mengukur kekuatan diri dengan tujuan apakah kita mampu
menjalankan usaha tersebut.

Selain dari unsur diatas, terdapat unsur- unsur lain yang dianggap penting
dalam membuka peluang usaha. Berikut rinciannya :

1. Melakukan pengamatan tentang kebutuhan pasar terhadap produk yang


kita geluti
2. Membuat inovasi baru
3. Sesuai dengan keahlian
4. Menyesuaikan dengan kebutuhan sekitar. Berpengaruh pada permintaan
pasar, khususnya pasar-pasar terdekat yang murah digapai.
5. Memanfaatkan koneksi dan relasi. Dalam rangka promosi dan
pengembangan usaha.
6. Mengamati kecendrungan- kecendrungan. Sehingga kita bisa memperbaiki
kegiatan usaha yang baru saja dimulai.
7. Mengamati kekurangan produk dan jasa yang ada. Agar kekurangan pada
produk dan jasa yang dihasilkan dapat diperbaiki, sehingga hasil yang
memuaskan dapat dihasilkan.
8. Pemanfaatan produk dari perusahaan lain.
9. Usaha Warisan. Sebuah usaha juga dapat merupakan sebuah usaha yang
dilakukan secara turun- temurun.
10. Ikut- ikutan. Sebuah usaha yang ditekuni seorang wirausahawan juga
dapat merupakan joinan bersama partner.
11. Coba- coba. Usaha juga dapat ditemukan dengan cara coba-coba pada
mulanya yang pada akhirnya dapat membawa pada kesuksesan
2.2.3. Tips- tips menemukan ide Peluang Kewirausahawan

1. Mencari peluang melalui internet (Pemanfaatan IT)

Tidak dipungkiri bahwa kemajuan teknologi membawa manusia kepada


era serba digital, begitupula dengan berwirausaha. Banyak yang kita dengar,
bahwa banyak orang yang sukses usahanya hanya melalui fasilitas internet
atau lebih dikenal dengan dunia maya. Hal ini dapat kita jadikan sebagai
peluang dalam berwirausaha.

2. Mencari Informasi Peuang Usaha melalui buku

Saat ini sudah banyak buku yang bertema tentang bisnis dan menangkap
berbagai peluang usaha yang dengan mudah biasanya dapat kita lakukan untuk
menambah wawasan kita mengenai peluang usaha yang kemungkinan ada
disekitar kita.

3. Menggali Peluang usaha melalui orang yang sukses sebelumnya

Memanfaatkan kesempatan tersebut untuk menggali informasi dan


pengalaman dari mereka.

2.2.4. Masalah dan Solusi dalam Berwirausaha

Setiap usaha yang akan baru dibangun pastinya akan memiliki berbagai jenis
masalah. Namun, setiap masalah ada solusi yang ditawarkan. Diantara masalah
yang dihadapi dalam berwirausaha, yaitu :

1. Kurangnya Objektifitas
2. Kurangnya Kedekatan dengan Pasar
3. Pemahaman Kebutuhan teknis yang tidak memadai
4. Diabaikannya kebutuhan financial
5. Kurangnya diferensiasi produk
6. Pemahaman hukum yang tidak memadai
7. Modal
8. Menunda Bisnis
9. Gagal melakukan Marketing yang jitu.
Solusi yang dapat ditempuh dalam menanggulangi masalah tersebut adalah
sebagai berikut :

1. Mempertahankan sikap objektifitas dan selalu mencari gagasan bagi


produk dan jasa
2. Dekat dengan segmen pasar yang ingin dimasuki
3. Memahami persyaratan teknis dari produk
4. Menelusuri secara mendetail kebutuhan financial bagi pengembangan dan
produksi.
5. Mengetahui kendala hukum yang diterapkan pada produk dan jasa.
6. Menjamin bahwa produk dan jasa menawarkan keuntungan tertentu yang
membedakannya dengan pesaing.
7. Melindungi gagasan kreatif melalui hak paten, hak cipta, merek dagang
dan merek jasa.

2.2.5. Manfaat Menemukan Peluang Berwirausaha

Diantara manfaat dari menemukan paluang berwirausaha yaitu sebagai


berikut:

1. Peluang untuk mengendalikan nasib diri sendiri.


2. Kesempatan melakukan perubahan.
3. Peluang untuk meraih keuntungan tanpa batas.
4. Peluang melakukan sesuatu yang anda sukai.
BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Kembangkan ide dan kreatifitas yang kita miliki agar tercipta sebuah inovasi
baru yang dapat bermanfaat untuk masyarakat. Ide dan Inovasi tersebut dapat
memperkerjakan masyarakat. Sehingga pengangguran di Indonesia umumnya
dapat berkurang.

Peluang usaha baru adalah sebuah ruang kreasi yang independen dan
mandiri. Bukanlah sebuah kegiatan yang ikut- ikutan demi mengikuti sebuah
trend dan gaya hidup semata.

Seorang Wirausahawan harus memiliki pemikiran kreatif dan inovatif untuk


mendapatkan hasil yang maksimal supaya tidak ada kendala dalam membuka
usaha dan pemilihan yang tepat dengan modal yang dimiliki oleh calon wirausaha.

Pengusaha adalah seorang yang memiliki ide baru untuk produk atau jasa
dan mengambil tindakan dengan memulai bisnis mereka sendiri. Mereka
ambisius dan bersedia untuk memikul tanggung jawab untuk usaha, termasuk
modal yang dibutuhkan untuk start-up.

Peluang Usaha yang telah diambil tentu akan memiliki konsekuensi bagi
pengambil keputusan. Jika berhasil dapat dikatakan mendapat keuntungan, namun
jika gagal maka itu bagian resiko yang dihadapi. Namun demikian, hal itu dapat
dijadikan pengalaman yang sangat berharga.

3.2 Saran
Penulis menyadari bahwa dalam pembuatan makalah ini masih banyak
kekurangan dan jauh dari kesempurnaan. Maka dari itu penulis mengharapkan
kritik dan saran dari para pembaca demi perbaikan makalah selanjutnya
DAFTAR PUSTAKA

Toha, Miftah. 2006. Kepemimpinan Dalam Manajemen, Jakarta : PT Raja


Grafindo

Suprapti, Wahyu. 2015. Bahan Ajar Diklat Kepemimpinan Tingkat III: Agenda
Inovasi Pengembangan Potensi Diri. Jakarta: Lembaga Administrasi Negara
Republik Indonesia

Suwena, Kadek Rai. 2015. “Pentingnya Penilaian Potensi Diri Wirausaha


Sebagai Pondasi untuk Mensukseskan Program mahasiswa Wirausaha
(PMW)”. Jurnal Ilmu Sosial dan Humaniora.Vol. 4, No. 2. Diakses pada
tanggal 28 Januari 2020

Kurniawan, Alan Lulu. “Membaca Peluang Bisnis,” Blog Alan Lulus Kurniawan.

Kritanti, Mariana Jenny. “Peluang Usaha,” Blog Mariana Jenny Kristanti.

Anda mungkin juga menyukai