Anda di halaman 1dari 7

PAPER

MANAJEMEN SUMBER DAYA MANUSIA


PENGARUH GAYA KEPEMIMPINAN TERHADAP EFEKTIVITAS KELOMPOK
TANI PAPA TAKI, DI DESA UBEDOLUMOLO KECAMATAN BAJAWA,
KABUPATEN NGADA

NAMA : YOHANA DERU


NIM : A0012020064
DOSEN PEMBIMBING : Dr. Rofinus Neto Wuli, S. Fil; M. Si (Han)

PROGRAM STUDI AGROTEKNOLOGI


SEKOLAH TINGGI PERTANIAN FLORES BAJAWA
2023
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Di era modern ini kemajuan sektor pertanian menjadi tolak ukur bagi pendapatan
masyarakat, namun kemajuan sektor pertanian harus disesuaikan dengan perkembangan
jaman melalui pembangunan pertanian. pembangunan pertanian menurut Hadisapoetro
dalam Mardikanto (1994) merupakan suatu proses yang ditujukan untuk memperbesar
produksi pertanian sekaligus mempertinggi pendapatan dan produktivitas usaha setiap
petani dengan menambah peralatan, modal dan keterampilan untuk memperbesar
perkembangan tumbuhan dan hewan. Akan tetapi berjalannya waktu masyarakat di desa
Ubedolumolo merasa bahwa pendapatan yang ada di desa tersebut belum layak untuk
memenuhi kebutuhan mereka, dalam hal ini ada faktor yang berperan penting untuk
memperlancar pembangunan pertanian sehingga dapat meningkatkan pendapatan dalam
masyarakat tersebut, salah satu faktor yaitu perlu adanya kesadaran masyarakat dalam hal
ini adalah petani untuk membentuk suatu kelompok tani agar dapat menunjang pendapatan
tersebut. Kelompok tani berfungsi untuk meningkatkan hasil pertanian dan taraf hidup
petani, mengembangkan serta menggerakan dan meningkatkan pembanguan pada sektor
pertanian. dari pendapatan yang masih rendah yang dirasakan oleh masyarakat desa
Ubedolumolo maka mereka membentuk sebuah kelompok tani salah satu kelompok yang
dibentuk yaitu kelompok tani papa taki, kelompok tani papa taki merupakan salah satu
kelompok tani yang berada di desa Ubedolumolo, kecamatan Bajawa yang didirikan pada
tahun 2019 dengan memiliki jumlah anggota 20 orang salah satu diantaranya diangkat
sebagai ketua yang akan memimpin dan mengkordinasi kelompok tersebut.
Dalam kelompok tani papa taki mereka melakukan kegiatan beternak unggas ( ayam),
namun impian atau harapan dari organisasi atau kelompok ini yaitu tercapainya tujuan dari
organisasi dan kegiatan yang mereka lakukan. Sebuah kelompok atau organisasi akan
berjalan baik apabila pemimpin harus bisa merangkul anggota-anggotanya. Oleh karena itu
pimpinan harus mampu mendorong dan menggerakan anggotanya agar dapat melakukan
tanggung jawabnya sesuai tugas masing-masing agar dapat mencapai tujuan yang
diharapkan. Semua perusahan maupun organisasi pasti mengharapkan atau menginginkan
hasil yang optimal dari tujuan organisasi yang bentuk oleh karena itu meningkatkan
efektivitas dari setiap tenaga kerja dalam kelompok tani menjadi prioritas utama dari
sebuah organisasi. Berbagai cara dapat dilakukan untuk meningkatkan efektivitas
kelompok tani salah satunya yaitu menentukan gaya kepemimpinan yang sesuai dengan
organisasi atau kelompok yang dibentuk sehingga dapat mewujudkan kefektifan dalam
kelompok tersebut. Gaya kepemimpinan ketua kelompok tani sangat menentukan sikap
anggota kelompoknya terhadap perintah dan informasi yang diberikan agar dapat mencapai
tujuan yang diharapkan maka gaya kepemimpinan ketua kelompok tani harus tegas.
Gaya kepemimpinan yang baik yang bisa diterapkan pada kelompok tani adalah gaya
kepemimpinan Servant Leadership atau kepemimpinan yang melayani. Servant leadership
adalah gaya kepemimpinan yang memiliki gagasan bahwa tujuan utama seorang pemimpin
adalah melayani karyawan dan mengembangkan keterampilannya. Menurut Ganta dan
Manukonda (2014) dalam (Neto Wuli, 2020 : 5) menyatakan kepemimpinan yang kuat
sebagai kepemimpinan di mana seseorang memiliki kemampuan untuk mempengaruhi atau
mengubah nilai, kepercayaan, perilaku dan sikap orang lain. Dalam penelitian
KEKUATAN KEPEMIMPINAN YANG MELAYANI DALAM MANAJEMEN
KONFLIK PADA KEUSKUPAN TNI/POLRI Oleh Rofinus Neto Wuli menejelaskan
terdapat perbedaan arti dari kata pemimpin dan kepemimpinan yakni pemimpin adalah
sosok atau orang yang memimpin suatu organisasi atau kelompok dan memiliki sehumlah
kewenangan spesifik, serta memiliki akses lebih dekat pada pengambilan keputusan dari
para anggotanya. (Blanchard & Broadwell, 2018: 15-17) dalam (Neto Wuli 2020 :6)
mengatakan pemimpin yang melayani memiliki 10 karakter nilai: 1)mendengarkan,
2)berempati, 3)berkemampuan menyembuhkan, 4)pemimpin yang memiliki kesadaran
diri, 5)persuasif, 6)cerdas melakukan konseptualisasi, 7)visioner, 8)kapabel untuk
melayani 9)membangun /memberdayakan orang lain, dan 10) membangun komunitas.
Pemimpin yang melayani tidak terbatas pada tugas instruksional, tetapi memberi dirinya
secara total kepada organisasi yang dipimpinya (Neto Wuli 2020 :6)

1.2 Rumusan Masalah


1. Menjelaskan Bagaiamana gaya kepemimpinan yang melayani
2. Menejelaskan faktor-faktor yang dapat menentukan efektifitas kelompok tani
1.3 Tujuan
1. Mengetahui bagaimana gaya kepemimpinan yang melayani
2. mengetahui faktor-faktor yang dapat menentukan efektifitas kelompok tani
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Gaya Kepemimpinan yang Melayani
Menurut (Neto Wuli, 2020 :6) Pilihan gaya kepemimpinan OCI ini akan bertemu
dengan gagasan pemimpin yang kuat (strong leadership) dalam insitusi TNI/Polri.
Institusi TNI/Polri menekankan gaya kepemimpinan hierarkis-dominan, mengutamakan
kekuatan dan wibawa pemimpinnya dengan pola senioritas atau ketaatan structural untuk
mendukung terwujudnya profesionalisme keprajuritan. Para pimpinan diberikan
keistimewaan dalam merencanakan, menyelenggarakan, dan mengawasi pelaksanaan
pembinaan mental prajurit.

Menurut Greenleaf dalam (Neto Wuli, 2020 : 9) menulis sebuah esai berjudul
Kualifikasi dari seorang pemimpin pertama-tama adalah kemauannya untuk melayani
orang lain, bukan memerintah orang lain. Pemimpin tidak terbatas pada tugas
instruksional, tetapi memberi dirinya secara total kepada organisasi yang dipimpinnya.
(Neto Wuli, 2020 :21) dalam penelitian KEKUATAN KEPEMIMPINAN YANG
MELAYANI DALAM MANAJEMEN KONFLIK PADA KEUSKUPAN TNI/POLRI
menyatakan Ada empat elemen utama servant leadership atau kepemimpinan yang
melayani itu adalah pengampunan (yang meliputi: kelembutan, belarasa,
memberdayakan), saling percaya (yang meliputi: egaliter, kemitraan, partisipasi,
integrasi), empati (yang meliputi: mendengarkan, solidaritas, dialog/musyawarah),
rendah hati (yang meliputi: kasih yang melayani, persuasif, toleransi).

Kepemimpinan ketua kelompok tani harus mampu memimpin, membimbing,


mempengaruhi dan mengontrol pikiran perasaan dan tingkah laku karyawan didalam
kelompok tersebut. Sebagai seorang pemimpin harus dapat meyakinkan anggotanya tetap
betah dan tenag dalam menjalankan tugasnya masing-masing, pemimpin juga harus dapat
melayani para anggotanya dengan penuh kerendahan hati, ketulusan agar segala kegiatan
yang akan dilakukan semuanya berjalan dengan lancar.
2.2 Faktor- faktor yang dapat mempengaruhi efektivitas kelompok tani

Dalam (Neto Wuli, 2020: 9) konsep kepemimpinan Greenleaf, Stephen Corey


sebagaimana dikutip Numberi (2011: 193) mengafirmasi, bahwa organisasi yang
membiasakan kepemimpinan yang melayani akan membiasakan pula kompetisi untuk
saling melayani. Kepemimpinan ini, demikian Corey, sangat mulia karena
memberdayakan sebanyak mungkin orang, mengundang banyak orang untuk
berpartisipasi dalam organisasi.

Berikut faktor-faktor yang dapat menentukan efektivitas kelompk tani :

a. Pekerjaan yang menarik


b. Keamanan dan perlindungan dalam pekerjaan
c. Lingkungan atau suasana kerja yang baik
d. Komunikasi yang baik anatara anggota dan pimpinan
e. Upah yang baik
f. Merasa terlibat dalam kegiatan organisasi
g. Pengertian dan simpati atas persoalan-persoalan pribadi maupun kelompok
h. Disiplin dan kerja keras
i. Pengetahuan dan keterampilan
j. Akses terhadap sumber daya
BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Di era modern ini kemajuan sektor pertanian menjadi tolak ukur bagi pendapatan
masyarakat, maka dari itu perlu adanya kelompok tani untuk menunjang pendapatan
mereka, salah satu kelompok tani yaitu kelompok tani papa taki yang berada di desa
Ubedolumolo kecamatan Bajawa. Di desa Ubedolumolo pada umunya masyarakat
bermatapencaharian sebagai petani dan peternak dimana ada yang bersifat pribadi
maupun kelompok.

Dalam sebuah organisasi khusunya dalam kelompok tani papa taki ini pasti sangat
mengharapkan atau menginginkan hasil yang optimal dari tujuan organisasi dan kegiatan
yang mereka lakukan, maka meningkatkan efektivitas tenaga kerja dalam kelompok tani
menjadi priorotas utama dari sebuah organisasi. Oleh karena itu perlu adanya seorang
pemimpin yang tegas yang mampu menggerakan dan mendorong anggotanya untuk
bekerja sama agar organisasi atau kelompok yang dibentuk dapat berjalan dengan baik
dan tujuan yang diharapkan dapat tercapai.

3.2 Saran

Saran saya sebaiknya sebagai seorang pemimpin ada baiknya memiliki sifat
pemimpin yang melayani dengan penuh kerendahan hati dan ketulusan bukan
memerintah agar para tenaga kerja yang ada dalam kelompok atau organisasi tersebut
merasa betah dan tenang dalam menjalankan tanggung jawab dan tugas mereka agar
efektivitas kelompok atau organisasi tetap meningkat dan tujuan serta harapan mereka
dapat tercapai dengan semestinya.
Daftar Pustaka

Ganta, V. C. and Manukonda, J. K. (2014). Leadership During Change And Uncertainty In


Organizations. International Journal of Organiza-tional Behaviour & Management
Perspectives.

Mardikanto, T. 1994. Penyuluh Pembangunan Pertanian. UNS Press. Surakarta.

Neto Wuli, Rofinus (2020) . Kekuatan Kepemimpinan Yang Melayani Dalam Manajemen
Konflik Pada Keuskupan TNI/POLRI. Jurnal Atma Reksa Vol V

Anda mungkin juga menyukai