Anda di halaman 1dari 17

MAKALAH

KEWIRAUSAHAAN
“KARAKTER SEORANG WIRAUSAHA”

Kelompok 1
Nama Anggota

NIM Nama
P07224322233 Afdellah Chairunnisa
P07224322234 Allisya Salma

PROGRAM STUDI ALIH JENJANG SARJANA TERAPAN KEBIDANAN


POLTEKKES KEMENKES KALTIM
SAMARINDA
2023
KATA PENGANTAR

Puji syukur atas kehadirat Allah SWT, yang telah senantiasa melimpahkan Rahmat
dan Hidayah-Nya sehingga kita semua dalam keadaan sehat walafiat dalam menjalankan
aktifitas sehari-hari. Karena hanya dengan kerido’an-Nya Makalah dengan judul Karakter
Wirausaha ini dapat terselesaikan.
Penulis menyadari betul sepenuhnya bahwa tanpa bantuan dari berbagai pihak,
makalah ini tidak akan terwujud dan masih jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu dengan
segala kerendahan hati penulis berharap saran dan kritik demi perbaikan-perbaikan lebih
lanjut.
Akhirnya penulis berharap, semoga makalah ini dapat memberikan manfaat bagi yang
membutuhkan.

Penyusun

iii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR……………………………………………………………………... iii


DAFTAR ISI………………………………………………………………………………..iv
BAB I PENDAHULUAN…………………………………………………………………..1
A. LATAR BELAKANG………………………………………………………………1
B. RUMUSAN MASALAH…………………………………………………………...1
C. TUJUAN PENULISAN…………………………………………………………….1
BAB II PEMBAHASAN………………………………………………………………...… 2
A. POTENSI DIRI WIRAUSAHA...…………………………………………………..2
B. KARAKTER WIRAUSAHA……………………………….………………………6
C. UNSUR WIRAUSAHA……………………………………………………………10
BAB III KESIMPULAN DAN SARAN………………………………………………...… 13
A. KESIMPULAN……………………………………………………………………. 13
B. SARAN…………………………………………………………………………..… 13
DAFTAR PUSTAKA……………………………………………………………………… 14

iv
BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
Kewirausahaan (entrepreneurship) merupakan salah satu alternatif bagi pemerintah
untuk meningkatkan perekonomian negara dan juga untuk menambahkan lapangan pekerjaan
bagi para pengangguran yang sudah menantikan selama ini untuk mendapatkan pekerjaan,
kenyataanya untuk saat ini perkembangan jumlah wirausahawan di Indonesia masih sangat
rendah. Kewirausahaan diharapkan mampu menyerap tingkat jumlah pengangguran yang
terus meningkat setiap tahunnya. Fenomena berwirausaha saat ini telah menumbuhkan
kesadaran akan pentingnya kewirausahaan dan penciptaan usaha baru, semenjak inovasi dan
perusahaan dianggap sebagai penentu penting dari pertumbuhan ekonomi dan kemakmuran.
Maka dari itu, dengan ditumbuh kembangkanya pengetahuan seputar kewirausahaan,
akan membangkitkan semangat masyarakat Indonesia khusunya generasi muda atau
mahasiswa untuk ikut menciptakan lapangan kerja dengan berwirausaha, tidak hanya menjadi
pencari kerja (job seeking). Dengan dilandasi semangat nasionalisme bahwa bangsa
Indonesia harus mampu bersaing dikancah percaturan perekonomian dunia, maka akan
banyak mahasiswa yang termotivasi untuk meningkatkan kualitas dirinya dan mencetuskan
ide-ide kreatif dalam bidang kewirausahaan yang berdaya saing tinggi.

B. RUMUSAN MASALAH
1. Bagaimana potensi diri wirausaha ?
2. Bagaimana sikap dan karakter wirausaha
3. Apa saja unsur kewirausahaan ?

C. TUJUAN PENELITIAN
1. Mengetahui potensi diri wirausaha
2. Mengetahui karakter dan sikap wirausaha
3. Mengetahui unsur kewirausahaan

1
BAB II

PEMBAHASAN

A. Potensi Diri dalam Kewirausahaan


a) Pengertian Potensi Diri
Potensi diri merupakan kemampuan, kekuatan, baik yang belum terwujud
maupun yang telah terwujud, yang dimiliki seseorang, tetapi belum sepenuhnya
terlihat atau dipergunakan secara maksimal. Jadi kalau dihubungkan dengan
kewirausahaan berarti kemampuan, kekuatan yang dimiliki seseorang dalam
berusaha atau melakukan suatu usaha.
Secara umum, potensi dapat diklasifikasikan sebagai berikut.
a) Kemampuan dasar, seperti tingkat intelegensi, kemampuan abstraksi, logika
dan daya tangkap.
b) Etos kerja, seperti ketekunan, ketelitian, efisiensi kerja dan daya tahan
terhadap tekanan.
c) Kepribadian, yaitu pola menyeluruh semua kemampuan, perbuatan, serta
kebiasaan seseorang, baik jasmaniah, rohaniah, emosional maupun sosial yang
ditata dalam cara khas di bawah aneka pengaruh luar.

Menurut “Howard Gardner”, potensi yang terpenting adalah intelegensi, yaitu


sebagai berikut:
a) Intelegensi linguistik, intelegensi yang menggunakan dan mengolah kata-kata,
baik lisan maupun tulisan, secara efektif. Intelegensi ini antara lain dimiliki
oleh para sastrawan, editor, dan jurnalis.
b) Intelegensi matematis-logis, kemampuan yang lebih berkaitan dengan
penggunaan bilangan pada kepekaan pola logika dan perhitungan.
c) Intelegensi ruang, kemampuan yang berkenaan dengan kepekaan mengenal
bentuk dan benda secara tepat serta kemampuan menangkap dunia visual
secara cepat. Kemampuan ini biasanya dimiliki oleh para arsitek, dekorator
dan pemburu.
d) Intelegensi kinestetik-badani, kemampuan menggunakan gerak tubuh untuk
mengekspresikan gagasan dan perasaan. Kemampuan ini dimiliki oleh aktor,
penari, pemahat, atlet dan ahli bedah.

2
e) Intelegensi musikal, kemampuan untuk mengembangkan, mengekspresikan
dan menikmati bentuk-bentuk musik dan suara. Kemampuan ini terdapat pada
pencipta lagu dan penyanyi.\
f) Intelegensi interpersonal, kemampuan seseorang untuk mengerti dan menjadi
peka terhadap perasaan, motivasi, dan watak temperamen orang lain seperti
yang dimiliki oleh seseorang motivator dan fasilitator.
g) Intelegensi intrapersonal, kemampuan seseorang dalam mengenali dirinya
sendiri. Kemampuan ini berkaitan dengan kemampuan berefleksi (merenung)
dan keseimbangan diri.
h) Intelegensi naturalis, kemampuan seseorang untuk mengenal alam, flora dan
fauna dengan baik.
i) Intelegensi eksistensial, kemampuan seseeorang menyangkut kepekaan
menjawab persoalan-persoalan terdalam keberadaan manusia, seperti apa
makna hidup, mengapa manusia harus diciptakan dan mengapa kita hidup dan
akhirnya mati.

Potensi diri sebaiknya dikembangkan dengan cara berusaha dengan keras.


Karena potensi ini tidak akan berpengaruh bila kita tidak berusaha untuk
mengembangkan dan mewujudkanya.
Sifat Seorang Wirausaha Seoarang wirausaha agar selalu bertahan dalam
kewirausahaan harus memiliki sifat-sifat seperti berikut:
1) Percaya Diri.
Wataknya : Keyakinan, kemandirian, individualitas, optimisme.
2) Berorientasikan Tugas dan Hasil.
Wataknya:Kebutuhan akan prestasi, berorientasi pada laba, memiliki
ketekunan dan ketabahan, memiliki tekad yang kuat, suka bekerja keras,
energik dan emiliki inisiatif.
3) Pengambil Resiko.
Wataknya : Memiliki kemampuan mengambil resiko dan suka pada tantangan
4) Kepemimpinan.
Wataknya : Bertingkah laku sebagai pemimpin, dapat bergaul dengan orang
lain dan suka terhadap saran dan kritik yang membangun.
5) Keorisinilan.

3
Wataknya : Memiliki inovasi dan kreativitas tinggi, fleksibel, serba bisa dan
memiliki jaringan bisnis yang luas.
6) Berorientasi ke Masa Depan.
Wataknya : Persepsi dan memiliki cara pandang/ cara pikir yang berorientasi
pada masa depan.
7) Jujur dan tekun
Wataknya : Memiliki keyakinan bahwa hidup itu sama dengan kerja
8) Berjiwa besar
Setiap hal yang dilakukan tak jarang akan berakibat pada kegagalan. Namun
jika memiliki jiwa wirausaha, seharusnya hal ini tidak akan membuat merasa
kalah. Justru, semangat terpacu untuk maju dan berusaha lebih baik
lagi.Ketika ide ditolak, atau misalnya ada karyawan baru yang dinilai lebih
aktif, maka harus berjiwa besar dan justru menjadi semangat untuk maju,dan
mencari ide yang lebih kreatif yang lain untuk suatu masalah yang lain
pula.Pantang menyerah dan terus usaha,itu kunci untuk sukses.

Dari daftar ciri dan sifat watak seorang wirausahawan di atas, dapat kita
identifikasi sikap seorang wirausahawan yang dapat diangkat dari kegiatannya sehari-
hari, sebagai berikut:
a. Disiplin
Dalam melaksanakan kegiatannya, seorang wirausahawan harus memiliki
kedisiplinan yang tinggi.Arti dari kata disiplin itu sendiri adalah ketepatan
komitmen wirausahawan terhadap tugas dan pekerjaannya. Ketepatan yang
dimaksud bersifat menyeluruh, yaitu ketepatan terhadap waktu, kualitas
pekerjaan, sistem kerja dan sebagainya. Ketepatan terhadap waktu, dapat dibina
dalam diri seseorang dengan berusaha menyelesaikan pekerjaan sesuai dengan
waktu yang direncanakan. Sifat sering menunda pekerjaan dengan berbagai
macam alasan, adalah kendala yang dapat menghambat seorang wirausahawan
meraih keberhasilan. Kedisiplinan terhadap komitmen akan kualitas pekerjaan
dapat dibina dengan ketaatan wirausahawan akan komitmen
tersebut.Wirausahawan harus taat azas. Hal tersebut akan dapat tercapai jika
wirausahawan memiliki kedisiplinan yang tinggi terhadap sistem kerja yang telah
ditetapkan. Ketaatan wirausahawan akan kesepakatan-kesepakatan yang dibuatnya
adalah contoh dari kedisiplinan akan kualitas pekerjaan dan sistem kerja.

4
b. Komitmen Tinggi
Komitmen adalah kesepakatan mengenai sesuatu hal yang dibuat oleh
seseorang, baik terhadap dirinya sendiri maupun orang lain. Dalam melaksanakan
kegiatannya, seorang wirausahawan harus memiliki komimten yang jelas, terarah
dan bersifat progressif (berorientasi pada kemajuan).Komitmen terhadap dirinya
sendiri dapat dibuat dengan mengidentifikasi cita-cita, harapan dan target-target
yang direncanakan dalam hidupnya.
Sedangkan contoh komitmen wirausahawan terhadap orang lain terutama
konsumennya adalah pelayanan prima yang berorientasi pada kepuasan
konsumen, kualitas produk yang sesuai dengan harga produk yang ditawarkan,
problem solving bagi masalah konsumen, dan sebagainya. Seorang wirausahawan
yang teguh menjaga komitmennya terhadap konsumen, akan memiliki nama baik
(goodwill) di mata konsumen yang akhirnya wirausahawan tersebut akan
mendapatkan kepercayaan dari konsumen, dengan dampak pembelian terus
meningkat sehingga pada akhirnya tercapai target perusahaan yaitu memperoleh
laba yang diharapkan.
c. Jujur
Kejujuran merupakan landasan moral yang terkadang dilupakan oleh seorang
wirausahawan.Kejujuran dalam berperilaku bersifat kompleks. Kejujuran
mengenai karakteristik produk (barang dan jasa) yang ditawarkan, kejujuran
mengenai promosi yang dilakukan, kejujuran mengenai pelayanan purna jual yang
dijanjikan dan kejujuran mengenai segala kegiatan yang terkait dengan penjualan
produk yang dilakukan oleh wirausahawan.
d. Kreatif dan Inovatif
Untuk memenangkan persaingan, maka seorang wirausahawan harus memiliki
daya kreativitas yang tinggi.Daya kreatifitas tersebut sebaiknya adalah dilandasi
oleh cara berpikir yang maju, penuh dengan gagasan-gagasan baru yang berbeda
dengan produk-produk yang telah ada selama ini di pasar.Gagasan-gagasan yang
kreatif umumnya tidak dapat dibatasi oleh ruang, bentuk ataupun waktu.Justru
seringkali ide-ide jenius yang memberikan terobosan-terobosan baru dalam dunia
usaha awalnya adalah dilandasi oleh gagasan-gagasan kreatif yang kelihatannya
mustahil. Namun, gagasan-gagasan yang baikpun, jika tidak diimplementasikan
dalam kehidupan sehari-hari, hanya akan menjadi sebuah mimpi.Gagasan-gagasan
yang jenius umumnya membutuhkan daya inovasi yang tinggi dari wirausahawan

5
yang bersangkutan.Kreativitas yang tinggi tetap membutuhkan sentuhan inovasi
agar laku di pasar. Inovasi yang dibutuhkan adalah kemampuan wirausahawan
dalam menambahkan nilai guna/nilai manfaat terhadap suatu produk dan menjaga
mutu produk dengan memperhatikan “market oriented” atau apa yang sedang laku
dipasaran. Dengan bertambahnya nilai guna atau manfaat pada sebuah produk,
maka meningkat pula daya jual produk tersebut di mata konsumen, karena adanya
peningkatan nilai ekonomis bagi produk tersebut bagi konsumen.
e. Mandiri
Seseorang dikatakan “mandiri” apabila orang tersebut dapat melakukan
keinginan dengan baik tanpa adanya ketergantungan pihak lain dalam mengambil
keputusan atau bertindak, termasuk mencukupi kebutuhan hidupnya, tanpa adanya
ketergantungan dengan pihak lain. Kemandirian merupakan sifat mutlak yang
harus dimiliki oleh seorang wirausahawan.Pada prinsipnya seorang wirausahawan
harus memiliki sikap mandiri dalam memenuhi kegiatan usahanya.
f. Realistis
Seseorang dikatakan Realistis bila orang tersebut mampu menggunakan
fakta/realita sebagai landasan berpikir yang rasionil dalam setiap pengambilan
keputusan maupun tindakan/perbuatannya.Banyak seorang calon wirausahawan
yang berpotensi tinggi, namun pada akhirnya mengalami kegagalan hanya karena
wirausahawan tersebut tidak realistis, obyektif dan rasionil dalam pengambilan
keputusan bisnisnya. Karena itu dibutuhkan kecerdasan dalam melakukan seleksi
terhadap masukan-masukan/sumbang saran yang ada keterkaitan erat dengan
tingkat keberhasilan usaha yang sedang dirintis.
B. Karakter Wirausaha dan Sikap Kepribadian Wirausaha
Setiap individu memiliki keunikan dan perbedaan masing-masing, namun para ahli
telah menyepakati bahwa terdapat karakteristik khusus yang dimiliki oleh seorang
wirausaha yang membedakannya dari individu lain. Karakteristik wirausaha untuk
menuju sukses menjadi faktor penting yang harus diperhatikan oleh seorang
wirausahawan. Dalam berbisnis faktor keberhasilannya tidak hanya sekedar dari modal
usaha yang sudah dikeluarkan tapi cara kepemimpinan seorang wirausaha untuk
menjalankan sebuah bisnis.
Seperti yang kita ketahui, saat ini sudah banyak orang yang memulai sebuah usaha,
ada yang sukses ada pula yang mengalami sebuah kegagalan. Ternyata ada faktor jika
sebuah usaha ingin berkembang tidak hanya sebatas modal yang utama tetapi

6
karakteristik wirausahawan dalam memimpin sebuah bisnis juga menjadi faktor
utamanya. Karena tidak semua karakter ataupun sikap seorang wirausaha itu sama
terlebih dalam menghadapi permasalahan dari internal maupun eksternal usaha.

Beberapa manfaat yang dapat kamu rasakan jika memiliki karakteristik wirausaha
untuk menuju sukses selama berbisnis, sebagai berikut:

1. Memiliki keterampilan untuk membuat keputusan dengan melakukan analisis disetiap


pilihan, menimbangnya, dan menentukan alternatif solusi jika ada masalah
dikemudian hari.
2. Menumbuhkan keahlian untuk memimpin bisnis dengan menentukan serta
berkembangnya keterampilan dibidang kepemimpinan
3. Mampu membuat sebuah inovasi produk maupun pelayanan dalam memenuhi
kebutuhan masyarakat dan bisa membantu kegiatan lainnya seiring dengan
berkembangnya teknologi.

Karakter-karakter Dasar seorang Wirausaha, yaitu:

1. Bukan sekedar tumpungan hidup: Tidak semua orang yang berusaha itu adalah
enterpreuner. Enterpreuner adalah seseorang yang berusaha dengan keberanian dan
kegigihan sehingga usahanya mengalami pertumbuhan. Seseorang yang hanya
melakukan usaha dan stagnant, tidak ada perubahan dari waktu ke waktu &
mengerjakan suatu pekerjaan tanpa perencanaan kemajuan sama sekali bukan di sebut
enterpreuner mereka hanyalah pedagang biasa. Seorang enterpreuner adalah seorang
yang moving forward, maju terus ke depan, dan bertumbuh dari waktu ke waktu.
2. Bersahabat dengan ketidakpastian: Salah satu karakter utama seorang wirausaha
adalah persahabatan yang kental dengan ketidakpastian atau dengan kata lain berani
mengambil risiko. Hal ini karena, seorang wirausaha tidak mempunyai gaji yang
stabil setiap bulannya dan tantangan penjualan dagangannya setiap hari nya. Mereka
yang bersahabat dengan ketidak pastian mengenal betul karakter-karakter
ketidakpastian dan mampu mengambil manfaat besar darinya

Frederick dkk dalam (Rusydi dan Tien.: 2016) menjelaskan 17 (tujuh belas)
karakteristik yang melekat pada diri entrepreneur yaitu:

1. Komitmen total, determinasi dan keuletan hati.

7
Entrepreneur adalah mereka yang memiliki komitmen total dan determinasi untuk
maju sehingga dapat mengatasi berbagai hambatan. Kesulitan yang timbul tidak
memadamkan semangat entrepreneur untuk terus berkreasi dan berinovasi.
2. Dorongan kuat untuk berprestasi.
Entrepreneur adalah orang yang berani memulai sendiri, tidak terlalu bergantung pada
orang lain, yang digerakkan oleh keinginan kuat untuk berkompetisi, melampaui
standar yang ada dan mencapai sasaran.
3. Berorientasi pada kesempatan dan tujuan.
Entrepreneur yang sukses adalah mereka yang fokus pada peluang yang ada. Mereka
memulai usaha dari peluang. Memanfaatkan sumber daya yang ada serta menerapkan
struktur dan strategi secara tepat. Mereka menetapkan standar yang tinggi untuk
tujuan tetapi masih dapat dicapai artinya hal yang dicapai masih dalam batas-batas
yang realistis.
4. Inisiatif dan tanggung jawab.
Entrepreneur adalah pribadi yang independen, bergantung pada dirinya sendiri dan
secara aktif mengambil inisiatif. Mereka suka mengambil inisiatif untuk memecahkan
masalah.
5. Pengambilan keputusan yang yang persisten.
Entrepreneur adalah mereka yang tidak mudah terintimidasi oleh situasi yang sulit.
Mereka adalah pribadi yang percaya diri dan optimistis yang dibarengi dengan kerja
keras.
6. Mencari umpan balik.
Entrepreneur yang efektif adalah pembelajaran yang cepat. Tidak seperti kebanyakan
orang, mereka memiliki keinginan kuat untuk mengetahui bagaimana mereka
bertindak dengan benar dan memperbaiki kinerjanya. Umpan balik yang dialami
adalah sentral dari pembelajaran seorang entrepreneur
7. Internal locus of control.
Entrepreneur yang sukses meyakini diri mereka sendiri. Mereka tidak percaya bahwa
keberhasilan atau kegagalan dipengaruhi oleh takdir, keberuntungan dan kekuatan
serupa lainnya. Mereka percaya bahwa pencapaian yang diperoleh merupakan hasil
pengendalian dan pengaruh diri. Entrepreneur juga meyakini bahwa mereka dapat
mengendalikan lingkungan melalui berbagai aktivitas yang dilakukan.

8
8. Toleransi terhadap ambiguitas.
Entrepreneur selalu menghadapi kondisi ketidakpastian. Hal ini terjadi karena
kurangnya informasi yang diperlukan untuk memetakan situasi. Entrepreneur dengan
toleransi yang tinggi terhadap ambiguistas akan menanggapi kondisi tersebut dengan
upaya-upaya terbaik untuk mengatasinya.
9. Pengambilan risiko yang terkalkulasi.
Entrepreneur bukanlah penjudi. Ketika mereka terlibat dalam suatu bisnis, mereka
telah memperhitungkan dengan pemikiran dan kalkulasi yang matang. Mereka selalu
menghindari untuk mengambil risiko yang tidak perlu atau risiko yang dapat ditekan
sekecil mungkin.
10. Integritas dan reliabilitas.
Karakteristik ini merupakan kunci kesuksesan relasi antara pribadi dan bisnis yang
membuat entrepreneur dapat bertahan lama.
11. Toleransi terhadap kegagalan.
Kegagalan adalah hal yang biasa bagi entrepreneur. Hal ini merupakan bagian dari
pengalaman pembelajaran. Entrepreneur yang efektif adalah mereka yang cukup
realistis dalam menghadapi kesulitan. Mereka tidak menjadi kecewa, terpukul atau
depresi ketika mengalami kegagalan. Sebaliknya, mereka terus mencari kesempatan
karena mereka menyadari bahwa banyak pelajaran yang dapat dipetik dari kegagalan
menuju keberhasilan. Bukankah ada pepatah yang mengatakan kegagalan adalah
keberhasilan yang tertunda. Jad tidak ada istilah menyarah begitu saja bagi seorang
entrepreneur.
12. Energi tingkat tinggi.
Entrepreneur sering menghadapi beban kerja yang berat dan tingkat stress yang tinggi.
Hal ini merupakan hal biasa. Entrepreneur selalu memiliki energi tinggi untuk
menghadapinya.
13. Kreatif dan inovatif.
Entrepreneur yang sukses adalah mereka yang kreatif dan inovatif. Kreativitas dapat
dipelajari dan dilatih serta merupakan kunci sukses dalam struktur ekonomi masa kini.
14. Visi.
Entrepreneur mengetahui arah bisnis yang akan dijalaninya. Visi dikembangkan
sepanjang waktu yang menentukan eksistensi bisnis mereka di masa depan.
15. Independen.

9
Entrepreneur menginginkan kebebasan dalam mengembangkan bisnis. Mereka tidak
menginginkan birokrasi yang membelenggu yang dapat menghambat aktivitasnya.
16. Percaya diri dan optimis.
Entrepreneur selalu menghadapi berbagai tantangan tetapi hal itu tidak membuat
kehilangan kepercayaan diri dan pesimis. Entrepreneur selalu percaya diri dan optimis
bahwa mereka dapat mengatasi berbagai kesulitan yang menghadang.
17. Membangun tim.
Meskipun entrepreneur selalu menginginkan otonomi tetapi tidak membatasi
keinginannya untuk membangun tim entrepreneurship yang kuat. Entrepreneur yang
sukses membutuhkan tim yang handal yang dapat menangani pertumbuhan dan
perkembangan usaha.

Dari berbagai karakteristik tersebut, terdapat tiga ciri yang paling sering disebutkan
oleh para ahli, yaitu kemampuan mengambil risiko, kemampuan mengenali peluang, serta
kreatif dan inovatif. Dalam makalah ini akan di jelaskan tentang kemampuan mengambil
risiko dan kemampuan mengenali peluang.

C. Unsur-Unsur Kewirausahaan

Ada beberapa unsur penting dalam kewirausahaan yang saling terkait satu dengan
lainnya:

1. Pengetahuan (Kognisi, Daya Nalar, Daya Pikir, Intelegensi)


Tingkat penalaran (reasoning) atau kemampuan berpikir yang dimiliki oleh
seseorang dicirikan oleh daya pikir, pengetahuan, kepandaian, intelektual atau unsur
kognisi. Kemampuan inilah yang membedakan manusia dengan hewan, bahkan
kemampuan inipulalah yang membedakan daya kreatifitas seseorang maupun bangsa
yang menyebabkan perbedaan kemakmuran dan kejayaan bangsa. Daya penalaran
merupakan kekuatan otak yang merupakan juga sumber dan awal kelahiran berbagai
kreasi dan penemuan baru. Kreasi dan penemuan baru ini menjadi ujung tombak
kemajuan bangsa. Jika otak seumpama pisau, maka ketajamannya hanya dapat
diperoleh jika sering diasah. Jika otak diumpamakan hard-disc, maka ia hanya akan
memiliki kemampuan besar jika diisi banyak masukan.
Tantangan yang dihadapi dalam peningkatan daya nalar adalah bagaimana
dapat meningkatkan pengetahuan agar dapat hidup maju dan menjadi makmur.
Pendidikan adalah salah satu unsur penting dalam pengembangan pengetahuan

10
seseorang. Makin tinggi dan makin luas pendidikan yang diperoleh, maka makin
tinggi dan luas pula pengetahuan yang dimilikinya. Pengetahuan seseorang dapat juga
berkembang dari hasil belajar sendiri seperti: membaca, mendengar radio, menonton
televisi, diskusi, dan lain sebagainya.

2. Keterampilan (Psikomotor)

Berfikir saja, tidaklah dapat mewujudkan sesuatu. Sesuatu itu dapat


diwujudkan jika ada tindakan. Daya gerak untuk bertindak, terutama tindakan awal
disebut daya inisiatif. Daya ini dapat mencirikan seseorang apakah ia malas atau rajin.
Banyak orang yang tahu, tetapi karena tidak bertindak atau lambat bertindak, maka
dia akan merugi.

Keterampilan merupakan tindakan raga terutama tangan dan kaki untuk


melaksanakan sesuatu kerja dan dari kerja tersebut baru akan terwujud hasil karya.
Berbagai macam hasil karya telah lahir dari orang-orang yang mempunyai
keterampilan. Keterampilan, sebagaimana halnya pengetahuan dapat ditingkatkan.
Bebrapa cara yang dapat dilakukan untuk meningkatkan keterampilan adalah sebagai
berikut:

a. Rajin dan tekun melakukan latihan mengerjakan sesuatu yang ingin diterampilkan.
b. Melakukan latihan dengan teratur, tetib dan bergairah.
c. Selalu berusaha untuk dapat melakukan lebih baik lagi dari pada kemaren.
d. Selalu berusaha untuk menemukan cara kerja yang paling baik dan efisien.
e. Berusaha kuat untuk menghasilkan karya yang terbaik.
f. Harus mampu bekerja dengan “ zero mistake”.
g. Rajin mengikuti berbagai pelatihan keterampilan.

3. Sikap Mental (Efektif)

Seseorang mungkin saja mempunyai otak yang cerdas dan keterampilan tinggi,
namun jika ia malas, lamban, tidak mempunyai keberanian, dan apalagi ceroboh,
tentulah hal itu tidak menjamin untuk dapat sukses. Sukses dapat dipakai jika
pemikiran, keteramplan dan sikap mental maju digabungkan. Sikap mental maju ini
meliputi: keteladanan, keluhuran, keberanian, penuh tanggung jawab, jujur, berjiwa

11
besar dan mandiri. Jika ditelusuri lebih dalam, akan se makin jelas bahwa kesuksesan
seseorang, kemajuan suatu bangsa disebabkan seseorang maupun bangsa tersebut
memiliki sikap mental maju, daya penalaran dan keterampilan yang tinggi.

4. Intuisi Atau Unsur Kewaspadaan

Sebenarnya ada faktor lain selain kecerdasan penalaran, keterampilan dan sikap
mental yang berpengaruh atas sukses seseorang, yaitu daya intuisinya. Daya intuisi
adalah daya ramal atau dikenal juga dengan feeling seseorang yang sulit
digambarkan apakah itu hasil pemikiran atau khayalan. Jika seseorang merasakan
bahwa apa yang akan dilakukan itu benar dan akan membawa keuntungan, maka
sering apa yang semula hanya dirasakan itu kemudian setelah diperjuangkan terbukti
benar adanya.

Banyak usahawan yang sukses karena memiliki kewaspadaan khususnya daya


intuisi yang kuat. Daya ini memang sulit dijelaskan karena seolah-olah menyatu
dengan pikiran, jiwa dan perasaan seseorang. Karena intuisi hanyalah sesuatu yang
abstrak, maka haruslah ada tindakan untuk dapat mewujudkan apa yang dirasakan itu
menjadi kenyataan. Gabungan empat unsur itulah yang menentukan seseorang maju
atau terbelakang, kaya atau miskin, berjaya atau sengsara. Jadi tantangan terletak
pada upaya mengembangkan empat unsur tersebut secara serentak dan harmonis,
sehingga mampu membawa seseorang menjadi orang yang maju.

12
BAB III

PENUTUP

A. KESIMPULAN
1. Karakteristik wirausaha untuk menuju sukses menjadi faktor penting yang harus
diperhatikan oleh seorang wirausahawan. Dari berbagai karakteristik tersebut,
terdapat tiga ciri yang paling sering disebutkan oleh para ahli, yaitu
2. Kemampuan mengenali peluang adalah mengamati kesempatan dalam hal
menemukan ide baru kemudian mengembangkan ide tersebut sehingga
menciptakan bisnis baru.

B. SARAN
Disarankan bagi setiap pembaca yang nantinya akan memulai berwirausaha
untuk meneladani dan dapat mencontoh sikap, karakteristik, dan sebagainya dari apa
yang tertulis di BAB Pembahasan di atas. Seorang wirausaha memang perlu untuk
menghadapi sebuah risiko, karena dari proses risiko itu sendiri nantinya akan
membawa sesuatu yang besar. Dan juga semangat, kerja keras, ulet, serta tidak putus
asa sikap yang sangat dibutuhkan oleh seorang wirausaha agar terus berkarya dengan
usaha yang di jalankannya.

13
DAFTAR PUSTAKA

Acs, Zoltan J., dkk. 2010. Global Entrepreneurship and the United States. SBA Office
for Advocacy, www.sba.gov/advo
Acs,Zoltan J., dkk. 2010. Entrepreneurship, Economic Development and Institution.
Alma, Buchari. 2000. Kewirausahaan: Panduan Perkuliahan untuk Perguruan Tinggi.
Bandung: Alfabeta.
Andrew, Andy. 2004. The Traveler’s Gift: Tujuh Keputusan yang Membawa Anda
Menuju Keberhasilan Pribadi. Jakarta: Bhuana Ilmu Populer.
Ananda, Rusydi dan Rafida, Tien. 2016. Pengantar Kewirausahaan Rekayasa Akademik
Melahirkan Enterpreneunship. Perdana Puplishing, Medan.
Hangraeni, Dewi. 2010. Pengelolaan Risiko Usaha. Penerbit Fakultas Ekonomi Indonesia,
Jakarta
Hunter, M. 2013. “A Typologi of Enterpreneurial Opportunity”. Economics, Managament &
Financial Markets Journal, 8(2), 128-166
Jamil. 2017. “Kewirausahaan (Kiat Sukses Menjadi Wirausaha”. Jakarta
Muis, Ismarli, dkk. 2015. Modul Kewirausahaan Untuk Mahasiswa. Pusat Kewirausahaan
Universitas Negeri Makassar. Makassar

14

Anda mungkin juga menyukai