BAB 1
PENDAHULUAN
penurunan kemampuan pada lanjut usia baik fisik maupun mental karena proses
2011).Perubahan terkait usia dicirikan dengan kehilangan banyak sel tubuh dan
adipose, (2) Penurunan massa tubuh yang tidak berlemak dan kandungan
kolagen dan massa otot, (5) Penurunan viskositas cairan sinovial, lebih banyak
Usia harapan hidup lansia pada tahun 2010 adalah 67,4 tahun dengan
tingkat populasi 23,9 juta jiwa (9,77%). Tahun 2020 diperkirakan usia harapan
2
hidup mencapai 71,1 tahun dengan tingkat populasi 28,8 juta jiwa (11,34%)
(Effendi dan Makhfudli, 2009). Tercatat di Jawa Timur sendiri jumlah lansia
mencapai angka 10% dari total 36 juta penduduk yakni 3,6 juta jiwa (Dinas
Sosial Provinsi Jawa Timur, 2012). Sedangkan di Tuban jumlah lansia 51.600
pada 19Nopember 2013, pada Oktober 2013 yaitu penyakit sistem otot dan
Kerja Puskesmas Montong jumlah lansia mencapai 2.739 jiwa dan 97 (76,5%)
manusia, misalnya orang yang merasa cemas, marah, emosi, dan sedih serta
aksi. Setelah proses transduksi selesai, transmisi impuls nyeri dimulai (Potter &
Perry, 2010).
2006). Kompres hangat membantu meredakan rasa nyeri, kaku dan spasme otot.
Kompres hangat akan memberi panas yang berkonsentrasi dan membantu pasien
dengan gangguan pada pergelangan tangan dan sendi kecil. Manfaat yang
maksimal akan diperoleh dalam waktu 20 menit sesudah aplikasi panas. Aplikasi
yang sering dalam waktu yang pendek merupakan cara yang paling bermanfaat.
terkait dalam faktor usia yaitu; (1) Peningkatan jaringan adipose, (2) Penurunan
4
massa tubuh yang tidak berlemak dan kandungan mineral tubuh, (3) Penurunan
sehingga terjadi penurunan luas gerak sendi dan kekakuan sendi yang
menimbulkan nyeri.
pada 19 Nopember 2013, pada Oktober 2013 yaitu penyakit sistem otot dan
jaringan pengikat berada di urutan kedua dengan 154 (8,4%) kasus. Di Wilayah
Kerja Puskesmas Montong jumlah lansia mencapai 2.739 jiwa dan 97 (76,5%)
Kabupaten Tuban.
Kabupaten Tuban.
kesehatan atau instansi kesehatan lainnya sebagai salah satu bekal dalam
sendi.
Tuban.
BAB 2
TINJAUAN PUSTAKA
2000).
Dimulai sejak lahir dan umumnya dialami pada semua makhluk hidup. Proses
dengan terjadinya kehilangan jaringan pada otot, susunan saraf, dan jaringan lain
sehingga tubuh “ mati ” sedikit demi sedikit. Sebenarnya, tidak ada batas yang
tegas, pada usia berapa penampilan seseorang mulai menurun. Pada setiap orang,
fungsi fisiologis alat tubuhnya sangat berbeda, baik dalam hal pencapaian
tahun. Setelah mencapai puncak, fungsi alat tubuh akan berada dalam kondisi
tetap utuh beberapa saat, kemudian menurun sedikit demi sedikit sesuai
9
9
umur(Nugroho, 2000).
lanjut usia Bab 1 pasal 1 ayat 2 yang berbunyi “lanjut usia adalah seseorang
antara lain: (1) Perubahan-perubahan fisik, yang meliputi perubahan pada sel,
psikososial.
Kolagen sebagai protein pendukung utama pada kulit, tendon, tulang, dan
linking yang tidak teratur. Bentangan yang tidak teratur dan penurunan
setiap hari.
2) Kartilago
hari.
3) Tulang
Utomo, 2003).
12
4) Otot
jumlah dan ukuran serabut otot, atrofi pada beberapa serabut otot dan
5) Sendi
Jaringan ikat sekitar sendi seperti tendon, ligamen dan fasia pada lansia
2.2 Persendian
untuk menunjuk pertemuan antara dua atau beberapa tulang dari kerangka,
Sendi fibrosa tidak memiliki lapisan tulang rawan dan tulang yang satu
dua tipe sendi fibrosa ; (1) sutura, diantara tulang tulang tengkorak, dan
13
(2) sindesmosis yang terdiri dari suatu membran interoseus atau suatu
tetapi bukan merupakan gerakan sejati. Perlekatan tulang tibia dan fibula
tulangnya dibungus oleh rawan hialin, disokong oleh ligamen dan hanya
tulang dan selapis tipis rawan hialin yang menyelimuti permukaan sendi.
bebas. Sendi ini memiliki rongga sendi dan permukaan sendi dilapisi
rawan hialin. Kapsul sendi terdiri dari suatu selaput penutup fibrosa
padat, suatu lapisan dan yang terbentuk dan jaringan ikat dengan
membagi beban tubuh. Rawan sendi tersusun dari sedikit sel dan
sejumlah besar zat-zat dasar. Zat-zat dasar ini terdiri dari kolagen tipe II
demikian banyak lansia yang menderita nyeri yang refrakter, seperti pada
zoster(Lumbantobing, 2004).
Penderita dengan keluhan rasa nyeri, terutama yang kronis tidak jarang
(1) Mendadak
2) Frekuensi
15
a) Beratnya bertambah
c) Beratnya berfluktuasi
(2) Periodik
(3) Intermiten
(3) Aktivitas
berpengaruh(Lumbantobing, 2004).
2.3.1 Masalah dan Penyakit yang Sering Dihadapi oleh Lanjut Usia
fisik dan mental hidupnya akan perlahan-lahan tetapi akan menurun. Akibatnya
aktivitas hidupnya akan ikut terpengaruh, yang pada akhirnya akan dapat
1) Mudah lelah
Disebabkan oleh; (1) Kelemahan jantung, (2) Keadaan umum badan yang
Disebabkan oleh; (1) Kaki yang lama digantung, (2) Gagal jantung, (3)
susunan tulang belakang, (2) Gangguan pankreas, (3) Kelainan ginjal, (4)
Gangguan rahim, (5) Gangguan kelenjar prostat, (6) Gangguan pada otot-
otot.
Disebabkan oleh; (1) Gangguan sendi pinggul, (2) Kelainan tulang sendi,
(3) Akibat kelainan saraf dari punggung bagian bawah yang terjepit.
6) Gangguan penglihatan
Disebabkan oleh; (1) Presbiop, (2) Kelainan lensa mata, (3) Kekeruhan
pada lensa, (4) Tekanan dalam mata yang tinggi, (5) Radang saraf mata.
7) Gangguan tidur
17
8) Keluhan pusing-pusing
kepala), mata, glaukoma, kepala, sinusitis, furunkel, dan sakit gigi, (2)
2000).
Berikut ini ada beberapa kelainan yang dapat menyebabkan rasa nyeri,
antara lain;
1) Nyeri Kepala
Migren yang baru jarang dijumpai pada lansia; bila demikian halnya
perlu dilakukan pemeriksaan yang teliti. Pada nyeri kepala jenis tensi,
lebih berat.
2) Hipertensi
kepala pada hipertensi biasanya terjadi bila tekanan darah cukup tinggi,
3) Strok
lebih sering pada stroke thrombosis daripada stroke emboli, dan lebih
anterior.
5) Cervical spondylosis
6) Nyeri pinggang
berupa nyeri dalam yang berat terasa dipantat dan tungkai disertai
dicetuskan oleh aktivitas, dan mengurang bila istirahat, terlebih bila sikap
7) Osteoporosis
intake kalsium yang rendah, intake alkohol yang tinggi, cara hidup yang
8) Arthritisrheumatoid
Penyakit ini, kaku pada pagi hari, tidak mereda setelah 1 atau 2
Peradangan sendi lain dapat berupa nyeri dan keletihan yang semakin
berat.
9) Pirai (gout)
Penyakit ini menimbulkan rasa nyeri yang cukup berat dengan terjadinya
mengenai ibu jari kaki sampai bewarna kemerahan dan bengkak, tetapi
Nyeri adalah sesuatu hal yang bersifat subyektif; tidak ada dua orang
sekalipun yang mengalami kesamaan rasa nyeri dan tidak ada dua kejadian
rangsang nyeri.Organ tubuh yang berperan sebagai reseptor nyeri adalah ujung
saraf bebas dalam kulit yang berespon hanya terhadap stimulus kuat yang secara
reseptor nyeri (nosireceptor) ada yang bermielin dan ada juga yang tidak
somatik dalam (deep somatic), dan pada daerah viseral, karena letaknya yang
berbeda.Nosireceptor kutaneus berasal dari kulit dan sub kutan, nyeri yang
berasal dari daerah ini biasanya mudah untuk dialokasi dan didefinisikan.
1) Reseptor A delta
2) Serabut C
yang terdapat pada daerah yang lebih dalam, nyeri biasanya bersifat
ginjal dan sebagainya.Nyeri yang timbul pada reseptor ini biasanya tidak
Nyeri diawali sebagai pesan yang diterima oleh saraf –saraf perifer. Zat
menstimulasi saraf perifer, membantu mengantarkan pesan nyeri dari area yang
Sinyal nyeri dari area yang terluka berjalan sebagai impuls elektrokimia
disepanjang nervus kebagian dorsal spinal cord (area pada spinal yang
pusat sensoris di otak dimana sensasi seperti panas, dingin, nyeri dan sentuhan
dan lokasi nyeri dipersepsikan. Penyembuhan nyeri dimulai sebagai sinyal dari
22
otak kemudian turun ke spinal cord. Dibagian dorsal, zat kimia seperti
endorphin dilepaskan untuk mengurangi nyeri diarea yang terluka, (Carol dan
oleh individu, pengukuran intensitas nyeri sangat subjektif dan individual dan
kemungkinan nyeri dalam intensitas yang sama dirasakan sangat berbeda oleh
dua orang yang berbeda oleh dua orang yang berbeda. Pengukuran nyeri dengan
tubuh terhadap nyeri itu sendiri.Namun, pengukuran dengan tehnik ini juga tidak
0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Tidak Nyeri ringan Nyeri sedang Nyeri berat Nyeri berat
nyeri tidak
terkonrol
Gambar 2.1 Skala Intensitas Nyeri Deskriptif
0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Tidak Nyeri
Nyeri sedang
nyeri hebat
Nyeri sangat
Tidak hebat
nyeri
Keterangan :
23
0 :Tidak nyeri.
1-3: Nyeri ringan: secara obyektif klien dapat berkomunikasi dengan baik.
dengan baik.
7-9: Nyeri berat : secara obyektif klien terkadang tidak dapat mengikuti perintah
tapi masih respon terhadap tindakan, dapat menunjukkan lokasi nyeri, tidak
dapat mendeskripsikannya, tidak dapat diatasi dengan alih posisi nafas panjang
dan distraksi.
individu meliputi; (1) Usia, (2) Jenis kelamin, (3) Budaya, (4)
Perhatian klien, (7) Tingkat kecemasan, (8) Tingkat stress, (9) Tingkat
(1) Kelelahan, (2) Marah, (3) Kebosanan, depresi, (4) Kecemasan, (5)
tujuan pasien secara individu. Semua intervensi akan sangat berhasil bila
dilakukan sebelum nyeri menjadi lebih parah, dan keberhasilan terbesar sering
Suddarth, 2002).
(ada beberapa tipe reseptor opiate seperti mu, delta, dan kappa) dan
nyeri(Tamsuri, 2006).
untuk menghasilkan perasaan baik. Pijat membuat anda rilek. Pijat juga
2010).
punggung dan bahu, atau dapat dilakukan satu atau beberapa bagian tubuh dan
gosok) atau liniment (obat cair gosok) yang mengandung mentol untuk
Indonesia balsam sering digunakan untuk mengurangi nyeri dan sendi serta
tetapi ada banyak jenis pijat dari yang sangat ringan, menggerakkan secara halus
sampai meninju secara keras, yang bagi kebanyakan orang mendekati ambang
rasa nyeri.
2010).
27
penyakit, baik metode massage asli yang berasal dari Indoneia sendiri maupun
metode-metode adopsi dari luar negeri seperti dari Negara Asia yaitu dari Cina,
Jepang, Thailand, dan Negara Eropa seperti Swedia, Belanda dan lain-lain.
berasal dari Swedia yang disebut dengan istilah sweden massage, berikut adalah
Gosokan dengan punggung kepalan tangan pada otot-otot yang besar dan
Efek terapeutik atau efek penyembuhan dari eflaurage ini antara lain; (1)
jari merapat berhadapan dengan ibu jari yang selalu lurus dan
tangan antara jari-jari dan ibu jari. Gerakan memijat dengan meremas
otot yang sedikit ditarik ke atas seolah-olah akan memisahkan otot dari
tulang selaputnya atau dari otot yang lain. Gerakan pijatan harus
dilakukan pada tiap kelompok otot dan otot harus dipijat beberapa kali
telapak tangan dan jari-jari. Gerakan tangan harus ganti berganti dan
(2) Wringing atau walken (gosokan lipat pindah), adalah suatu gerakan
otot-otot tengkuk bahu, lengan atas, tangan dan jari, tungakai bawah,
kaki.
Efek terapeutik atau efek penyembuhan dari petrisage ini antara lain
sel otot yang telah mengeras yang disebut mioglicolysis atau asam
30
(vena), (3) Untuk melenturkan jaringan lukak (kulit dan otot), (4)
anggota gerak.
tangan atau kedua belah tangan dan biasanya dilakukan dibagian otot-
otot paha, tungkai bawah, kaki, tengkuk, bahu, lengan atas dan bawah,
Terdapat beberapa macam variasi shacking, antara lain ; (1) Kedua belah
telapak tangan dan gerakan goncangan maju mundur dengan arah yang
diantara jari-jari dan ibu jari yang saling melengkung dengan gerakan
goncangan ke kanan dan ke kiri, (3) Satu tangan diletakkan pada bagian
tubuh yang digoncang dan hanya dengan ujung-ujung dan ibu jari
goncangan maju mundur, (5) Satu tangan letakkan bagian tubuh yang
Efek terapeutik atau efek penyembuhan dari shacking ini antara lain
tangan atau kedua belah tangan yang dipukul-pukulkan pada obyek pijat
lain;
yang dipukul dan dapat mempergunakan tangan satu atau tangan dua
elastis.
tubuh.
ujung jari kelima, keempat, ketiga, dan kedua jatuh pada permukaan
dari dan menuju jantung dan jika dilakukan pada bagian kanan-kiri
dan beating. Jari-jari rilek, tangan jatuhnya seperti hacking dan jari
(1) Untuk memperlancar peredaran darah vena dan getah bening, (2)
kehangatan tubuh.
menggunakan ujung tiga jari (jari telunjuk,tengah, dan jari manis) yamg
merapat, ibu jari, ujung siku, pangkal telapak tangan dan yang bergerak
macam variasi Friction,antara lain; (1) Dengan menggunakan ibu jari, (2)
merangsang sistem kerja saraf dan otot yang letaknya lebih dalam dari
persendian.Tehnik Vibration antara lain; (1) Telapak tangan, (2) Ibu jari,
Efek terapeutik atau efek penyembuhan dari Vibration ini antara lain ; (1)
(3) Mengurangi rasa nyeri (ngilu), bengkak dan ketegangan pada otot dan
persendian.
ujung tiga jari yang merapat (jari telunjuk, tengah, dan manis). Untuk
Dalam hal ini akan dibahas mengenai beberapa teknik massage dalam
Nyeri punggung bawah atau low back pain dan dalam istilah Jawa
berikut;
menggeser kulit
friction, dan skin rolling pada otot sisi kanan dan kiri columna
bagian bawah.
2) Nyeri leher
Nyeri leher atau dikenal dengan cervical syndrome adalah salah satu
sekitar leher bagian samping atau pundak dan bagian belakang atau
Tehnik massage yang digunakan alam kondisi nyeri leher antara lain
Bagian tubuh yang diberikan massage pada nyeri leher terdiri dari 3
3) Nyeri bahu
Bagian tubuh yang diberikan massage pada nyeri bahu terdiri dari 3
4) Nyeri lutut
nyeri lutut akan sangat takut untuk menggerakkan kakinya sehingga otot-
friction/gerusan.
Bagian tubuh yang diberikan massage pada nyeri bahu terdiri dari 2
petrisage dan friction pada 3 titik nyeri diatas, tengah, dan bawah
lutut pada kaki yang sakit, (b) posisi terlentang dengan diberikan
quadriseps) pada kaki yang sakit, petrisage dan friction pada antara
ibu jari dan jari telunjuk dekat mata kaki (maleolus medialis) pada
kaki yang sakit, petrisage dan friction pada titik nyeri diujung lipatan
stroking, petrisage, dan friction pada bagian kiri dan kanan columna
dan petrisage pada paha bagian depan (kaki yang sakit), stroking,
petrisage, dan friction pada tungkai bawah bagian depan (kaki yang
sakit), stroking dan friction pada punggung kaki (kaki yang sakit),
kesuatu kesuatu area dan kemungkinan dapat turut menurunkan nyeri dengat
Dengan cara ini penyaluran zat asam dan bahan makanan ke sel-sel diperbesar dan
pembuangan dari zat-zat sisa yang dibuang akan diperbaiki. Jadi akan timbul
proses pertukaran zat yang lebih baik. Aktuvitas sel yang meningkat akan
mengurangi rasa sakit dan akan menunjang proses penyembuhan luka, radang
yang setempat seprti abses, bisul-bisul yang besar dan bernanah, radang empedu
b) Termometer air
c) Kain pembungkus
a) Cuci tangan
BAB 3
Penatalaksanaan
Penatalaksanaan Non
Farmakologis, (Anas
Farmakologis.
Tamsuri, 2006)
Stimulasi kulit; 1. Opioid (narkotik)
1. Masase (massage) Nyeri Sendi 2. Nonopioid/ NSAID
2. Kompres hangat 3. Adjuvant
3. Kompres dingin 4. Ko-analgesik
4. Akupuntur
5. Stimulasi kontralateral
6. TENS Faktor-faktor yang
Stimulasi perilaku kognitif; mempengaruhi
1. Distraksi persepsi nyeri.
2. Tehnik relaksasi 1. Usia
3. Imajinasi terbimbing 2. Jenis kelamin
4. Umpanbalik biologis 3. Budaya
5. Hypnosis 4. Pengetahuan
6. Sentuhanterapeutik. 5. Stress
6. Kecemasan
Keterangan :
: Variabel yang diteliti
: Variabel yang tidak diteliti
Nyeri sendi disebabkan oleh faktor usia, antara lain terjadi karena; (1)
Peningkatan jaringan adipose, (2) Penurunan massa tubuh yang tidak berlemak
BAB 4
METODELOGI PENELITIAN
Hal-hal yang termasuk dalam metodologi penelitian adalah desain penelitian yang
digunakan, kerangka kerja penelitian, populasi sampel yang akan diteliti, jumlah
variabel dengan definisi operasional, cara pengumpulan data, metode analisis data
2007).
penelitian yang telah ditetapkan dan berperan sebagai pedoman peneliti pada
penelitian experimental dengan rancangan Equivalent Group Pre Test and Post
Test Designs yang mana pada desain ini memungkinkan peneliti dapat
Keterangan :
yang akan dilakukan (Hidayat, 2007). Kerangka kerja penelitian ini digambarkan
Teknik Sampling
Penelitian ini menggunakan teknik sampling berupa purposive sampling
Sampel penelitian
Sebagian lansia di wilayah kerja Puskesmas Montong yang yang mengalami
nyeri sendi berjumlah 30 orang
Pre Test
Mengukur nyeri sendi lansia dengan lembar observasi (checklist)
Pos Test
Mengukur nyeri sendi lansia dengan lembar observasi (checklist)
Pengolahan Data
Edititng, Coding, Scoring dan Tabulasi
Analisa Data
Menggunakan Uji U Mann Whitney
Kesimpulan
Ada perbedaan efektifitas atau tidak
terhadap sesuatu (benda, manusia dan lain-lain) (Soeparto, dkk, 2000 dalam
Nursalam 2008).
atau timbulnya variabel dependen (terikat). Variabel ini disebut juga dengan nama
variabel bebas artinya bebas dalam mempengaruhi variabel yang lain (Hidayat,
2010). Variabel independen dalam penelitian ini adalah massage dan kompres
hangat.
diamati dari sesuatu yang diamati tersebut, dapat diamati artinya memungkinkan
peneliti untuk melakukan observasi atau pengukuran secara cermat terhadap suatu
obyek atau fenomena yang kemudian dapat diulangi oleh orang lain,
(Nursalam,2008).
47
10:Nyeri
sangat berat
45