Anda di halaman 1dari 28

MAKALAH STATISTIK MATEMATIKA

LAPORAN PENGOLAHAN DATA JUMLAH PENDUDUK


DESA MAOSPATI

KELOMPOK :
1. AMIRUL MUKMININ L
2. MUHAMAD NUR AZIZ
3. ANGELINA FREDERICA H

KELAS :
XII MIPA 1

PEMBIMBING :
Bpk. Sunarto Sp.d
HALAMAN PENGESAHAN
LAPORAN PENGOLAHAN DATA JUMLAH PENDUDUK
DESA MAOSPATI

Laporan Pengelolaan Data Jumlah Penduduk disusun sebagai tugas akhir semester 1.

Magetan, 07 Desember 2023

Megetahui Ketua Kelompok

Bpk. Bambang M. Nur Aziz

Menyetujui,

Bpk. Sunarto Sp.d


KATA PENGANTAR

Puji syukur kami ucapkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas rahmat dan karunia-
Nya sehingga kami dapat menyelesaikan tugas makalah statistika ini dengan tanpa suatu
kendala apapun. Makalah ini kami susun dengan tujuan untuk lebih memahami tentang cara
mengelola data statistika.
Kedua kami mengucapkan terima kasih kepada Guru pembimbing Bapak Sunarto
S.Pd, yang telah membimbing guna penyelesaian makalah ini. Kami sangat menyadari
makalah ini masih belum memenuhi kata sempurna, oleh karena itu kami sangat
mengharapkan saran dan kritik yang membangun guna hasil yang lebih baik lagi.
Akhir kata, semoga makalah ini dapat berguna bagi kami dan bagi semua
nya,semoga apa yang kami bahas disini dapat dijadikan tambahan ilmu pengetahuan.

Terima kasih.

Magetan, 07 Desember 2023


ABSTRAK
Statistik bisa digunakan untuk menyatakan kumpulan fakta, umunya berbentuk angka yang disusun
dalam tabel atau diagram yang melukiskan atau menggambarkan suatu persoalan. Dengan kata lain,
statistik bersifat sebagai data. Beda halnya dengan statistika yang merupakan suatu ilmu
pengetahuan suatu ilmu pengetahuan yang berhubungan dengan data statistik dan fakta yang benar
atau suatu kajian ilmu pengetahuan dengan teknik pengumpulan data, teknik pengolahan data,
teknik analisis data, penarikan kesimpulan, dan pembuatan kebijakan atau keputusan yang cukup
kuat alasannya berdasarkan data dan fakta yang akurat. Jadi, statistika sebagai alat untuk
menghitung atau menganalisis data. Landasan kerja statistik ada tiga yaitu: (a) variasi, didasarkan
atas kenyataan bahwa seorang peneliti selalu menghadapi persoalan dan gejala yang bermacam-
macam baik dalam bentuk tingkatan maupun jenisnya; (b) reduksi, sebagian atau seluruh kejadian
yang hendak diteliti (penelitian sampling); (c) generalisasi, sekalipun penelitian dilakukan terhadap
sebagaian dan seluruh kejadian yang akan diteliti.

Kata kunci: statistik, statistika, penelitian

ABSTRACT

Statistics can be used to state a collection of facts, generally in the form of numbers arranged in
tables or diagrams that depict or illustrate a problem. In other words, statistics are data. This is
different from statistics, which is a science, a science that deals with statistical data and correct
facts or a scientific study with data collection techniques, data processing techniques, data analysis
techniques, drawing conclusions, and making policies or decisions that are quite strong. the
reasons are based on accurate data and facts. So, statistics is a tool for calculating or analyzing
data. There are three foundations for statistical work, namely: (a) variation, based on the fact that
a researcher always faces problems and symptoms that vary both in terms of levels and types; (b)
reduction, part or all of the events to be studied (sampling research); (c) generalization, even if the
research is carried out on some or all of the events to be studied.

Keywords: statistics, statistics, research


DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ……………………………………………………… i

DAFTAR ISI ………………………………………...…………… ii

Daftar Tabel …………………………………………..………… v

BAB 1 PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang ……………………………………………………… 1

1.2 Rumusan Masalah ……………………………………………………… 1

1.3 Tujuan Penelitian ……………………………………………………… 1

1.4 Manfaat Penelitian ……………………………………………………… 2

1.1.1. Bagi Siswa ……………………………………………………… 2


1.1.2. Bagi Mata Pelajaran Matematika …………………………………….. 2

BAB II LANDASAN TEORI

2.1 Sejarah Statistika ……………………………………………………… 4

2.2 Pengertian Statistika ……………………………………………………… 4

2.3 Teori Tentang Yang Diteliti …………………………………………………… 11

2.4 Jenis Penelitian ……………………………………………………… 12

BAB III METODA PENELITIAN

3.1 Tempat dan Waktu Penelitian ……………………………………… 17

3.2 Populasi dan Sampel Penelitian ……………………………………… 17

3.3 Responden Penelitian ……………………………………… 17

3.4 Rancangan Penelitian ……………………………………… 21

3.5 Teknik Pengumpulan Data ……………………………………… 22

3.6 Teknik Analisis Data ……………………………………… 22


BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.1 Deskripsi Hasil Penelitian ……………………………………… 23

4.2 Analisis Penelitian ……………………………………… 23

4.2.1. Data Tunggal ……………………………………… 28


4.2.2. Data Kelompok ……………………………………… 32

4.3 Pembahasan Hasil Penelitian ……………………………………… 41

BAB V Kesimpulan dan Saran

5.1 Kesimpulan ........................……………………………………… 42

5.2 Saran ........................……………………………………… 42

Daftar Pustaka ……………………………………………………… 43

Lampiran ……………………………………………………… 44

Biodata Peneliti ……………………………………………………… 48


DAFTAR TABEL

Tabel Data Responden ……………………………………………… 17

Tabel Data Tunggal ……………………………………………… 23

Tabel Ragam Tunggal ……………………………………………… 31

Tabel Mean Data Kelompok ……………………………………………… 32

Tabel Modus Data Kelompok ……………………………………………… 33

Tabel Median Data Kelompok ……………………………………………… 34

Tabel Kuartil Data Kelompok ……………………………………………… 35

Tabel Desil Data Kelompok ……………………………………………… 36

Tabel Persentil Data Kelompok ……………………………………………… 37

Tabel Jangkauan Data Kelompok ……………………………………………… 38

Tabel Simpangan Rata-rata Data Kelompok ……………………………… 39

Tabel Ragam Data Kelompok ……………………………………………… 40


BAB I

PENDAHULUAN

1.1.Latar Belakang
Matematika merupakan ilmu yang sangat berkaitan dengan kehidupan. Sebagai induk dari
ilmu pengetahuan, matematika merupakan ilmu dasar yang dapat digunakan untuk memecahkan
masalah dalam bidang ilmu yang lain. Melihat betapa pentingnya matematika maka perlu adanya
peningkatan kualitas pendidikan matematika demi untuk membentuk manusia yang memiliki daya
nalar dan data pikir yang kreatif dan cerdas dalam memecahkan masalah, serta mampu
mengomunikasikan gagasan-gagasannya. Pendidikan matematika harus dapat membantu Anda
menyongsong masa depan dengan lebih baik.
Atas dasar inilah, kami menyusun makalah ini, dalam hal ini kami lebih memfokuskan dalam
bidang statistik yaitu mengenai ukuran letak data. Matematika sendiri memiliki beberapa cabang
pembelajaran, seperti statistik, bilangan, rumus – rumus bangun ruang, serta penggunaan sinus,
cosinus, dan sebagainya. Dalam hal ini kami membahas statistik, dimana statistik berguna guna
mengumpulkan data untuk membuat atau menarik suatu keputusan, untuk membandingkan sesuatu
dan lain – lain.
Contoh data statistik di antaranya yaitu data penduduk dari suatu desa yang memiliki usia
yang berbeda. Untuk mengumpulkan, menganalisis, serta menarik kesimpulan yang benar dari suatu
data diperlukan sebuah metode. Metode untuk mengumpulkan data, menyusun data, mengolah data,
menganalisis data, sampai menarik kesimpulan disebut statistika.

1.2.Rumusan Masalah
Adapun masalah yang akan dibahas dalam makalah ini antara lain:
1. Bagaimana cara menerapkan statistika di lingkungan masyarakat?
2. Bagaimana cara membuat distribusi frekuensi data berkelompok?
3. Bagaimana cara membuat histogram, poligon frekuensi, dan ogive?
4. Bagaimana cara mencari rata-rata data berkelompok?
5. Bagaimana cara mencari median data berkelompok?
6. Bagaimana cara mencari modus data berkelompok?
7. Bagaimana cara mencari simpangan rata-rata data berkelompok?
8. Bagaimana cara mencari simpangan baku dan ragam data berkelompok?
1.3.Tujuan Penelitian
Makalah ini akan membahas beberapa pokok materi statistik, diantaranya sebagai berikut:
1. Mampu memahami konsep dan penerapan statistika dalam kehidupan sehari-hari
2. Mampu mengelola data berkelompok menjadi bentuk statistika
3. Mengetahui manfaat dari mempelajari statistika

1.4.Manfaat Penelitian
1.4.1.Bagi Siswa
1. Sebagai sarana Pendidikan.
2. Mampu untuk menyusun laporan yang berupa data kuantitatif dengan teratur, ringkas
dan jelas.

1.4.2.Bagi Mata Pelajaran Matematika

1. Statistik memampukan seorang peneliti untuk bekerja secara berurutan dari awal
sampai akhir.
2. Statistik menyediakan cara-cara meringkas data kedalam bentuk yang lebih
gampang mengerjakannya.
3. Statistik memberikan dasar-dasar melalui proses-proses yang mengikuti aturan yang
dapat diterima oleh ilmu pengetahuan.
4. Statistik memungkinkan peneliti menganalisa, menguraikan sebab akibat yang
kompleks dan rumit yang tanpa statistic akan merupakan persoalan yang
membingungkan serta kejadian yang tak teruraikan.
5. Menggambarkan data dalam bentuk tak tentu.
6. Menyederhanakan data yang komplek menjadi data yang mudah dimengerti.
BAB II

LANDASAN TEORI

2.1 Sejarah Statistika


Statistika sebagai suatu metode mulai dibahas secara ilmiah walaupun masih dalam bentuk
teori yang kemudian dikenal dalam terminologi statistika sebagai “Central Limit Theorem”
yang diperkenalkan oleh Jacques Bernoulli (1654-1705), yang menyatakan bahwa semakin
besar sampel maka semakin tepat keakuratan suatu prediksi. Walaupun jauh sebelum itu teori
tersebut sudah diulas oleh Gerolamo Cardana (1505-1576), dalam bukunya “Liber de Ludo
Aleae (The Book on Games of Chance).
Kemudian Gottfried Achenwall (1749) menggunakan Statistika dalam bahasa Jerman untuk
pertama kalinya sebagai nama bagi kegiatan analisis data kenegaraan, yaitu dengan
mengartikannya sebagai “ilmu tentang negara (state)”. Kemudian pada awal abad ke-19 terjadi
pergeseran arti menjadi Statistika itu sendiri menjadi “ilmu mengenai pengumpulan dan
klasifikasi data”.
Kemudian Dr. Zimmerman membawa dan memperkenalkan kata tersebut di daratan Inggris
dan mengubahnya menjadi Statistics. Penggunaan kata tersebut semakin populer setelah itu Sir
John Sinclair memperkenalkan nama dan pengertian ini dalam sebuah buku berjudul “Statistical
Account of Scotland” pada tahun 1791-1799 dalam bahasa Inggris. Memang pada abad ke-19
dan awal abad ke-20 statistika mulai banyak digunakan dalam bidang-bidang matematika,
terutama peluang. Sedangkan cabang statistika yang pada saat ini sangat luas digunakan untuk
mendukung metode ilmiah, yaitu statistika inferensi, dikembangkan pada paruh kedua abad ke-
19 dan awal abad ke-20 oleh Ronald Fisher (peletak dasar statistika inferensi), Karl Pearson
(metode regresi linear), dan William Sealey Gosset (meneliti problem sampel berukuran kecil),
Galton (meneliti korelasi dalam ilmu biologi).
2.2 Pengertian Statistika

Statistika adalah ilmu yang mempelajari statistik, yaitu ilmu yang mempelajari bagaimana
caranya mengumpulkan data, mengolah data, menyajikan data, menganalisis data, membuat
kesimpulan dari hasil analisis data dan mengambil keputusan berdasarkan hasil kesimpulan.
Jenis-jenis Statistika
1. Mean merupakan nilai rata-rata dari beberapa buah data. Nilai mean dapat ditentukan
dengan cara membagi jumlah data dengan banyaknya data. Untuk mendapatkan nilai
dari Mean maka anda harus mencari tahu nilai tengah dan nilai hasil kali nilai tengah
dengan frekuensi.
n

X 1 f 1 + X 2 f 2 + …+ X n f n ∑ X1 f 1
i=1
x= atau x=¿
f 1+ f 2 +…+ f n n

∑ f1
i=1

2. Median adalah cara untuk menentukan letak tengah data setelah data disusun menurut
urutan nilainya.

( )
1
n−f k
2
Me=Q2=Tb + p
fi

3. Modus merupakan nilai yang paling sering muncul. Apabila ada data data frekuensi,
jumlah dari suatu nilai dari kumpulan data, maka bisa memakai modus.

Mo=Tb+ p
( d1
d 1 +d 2 )
4. Kuartil adalah nilai-nilai yang membagi data yang telah diurutkan ke dalam empat
bagian yang nilainya sama besar. Dalam menentukan letak kuartil data tunggal, anda
harus melihat kondisi jumlah data (n) terlebih dahulu.

( )
i
n−f k
Q1 = Tb + p 4
fi

5. Desil adalah merupakan bilangan yang difungsikan sebagai ukuran pemusatan data
menjadi 10 bagian yang sama.

( )
i
n−f k
10
Di=Tb+ p
fi

6. Persentil adalah nilai yang membagi data menjadi seratus bagian yang sama

( )
i
n−f k
Pi= Tb + p 100
fi

7. Simpangan rata-rata adalah salah satu ukuran penyebaran yang mengukur penyebaran nilai-nilai
terhadap nilai rata-ratanya.

∑ |x i−x|
i=1
SR = n

∑ fi
i=1

8. Simpangan Baku adalah ukuran sebaran statistic, nilai yang menggambarkan rata-rata jarak
penyimpangan titik-titik data yang diukir dari nilai rata-rata data tersebut.

√ √
n n

S= ∑ f i ( x i−x )
2
; untuk n ˂ 30 atau S = ∑ f i ( x i−x )2 ; untuk n≥ 30
i=1 i=1
n−1 n

9. Ragam atau variansi menyatakan perbandingan antara simpangan baku/standar deviasi dengan
nilai rata-ratanya dalam bentuk persen

n n

2
S=
∑ f i ( x i−x ) 2
; untuk n ˂ 30 atau 2
S=
∑ f i ( x i−x )
2
; untuk n≥ 30
i=1 i=1
n−1 n
2.3 Teori Tentang yang Diteliti
Umur atau usia adalah satuan waktu yang mengukur waktu keberadaan suatu benda atau makhluk,
baik yang hiduo maupun yang mati. Semisal, umur manusia dikatakan lima belas tahun diukur sejak dia
lahir hingga waktu umur itu dihitung.
Salah satu faktor yang mempunyai pengaruh terhadap produktivitas karyawan adalah faktor usia,
usia yang masih dalam usia produktif biasanya mempunyai tingkat produktivitas yang lebih tinggi
dibandingkan dengan tenaga kerja yang sudah berusia tua sehingga fisik yang dimiliki menjadi lemah
dan terbatas.
Menurut Tanto (2012) dan Mahendra dan Woyanti (2014) dalam kutipan Selvia Apriliyanti (2017:69)
“Salah satu faktor yang mempunyai pengaruh terhadap produktivitas karyawan adalah faktor usia. Usia
yang masih dalam masa produktif biasanya mempunyai tingkat produktivitas lebih tinggi dibandingkan
dengan tenaga kerja yang sudah berusia tua sehingga fisik yang dimiliki menjadi lemah dan terbatas”..
Menurut Robbins yang dialihbahasakan oleh Molan (2010:46) Hubungan kinerja dengan umur
sangat erat kaitannya, alasannya adalah adanya keyakinan yang meluas bahwa kinerja merosot dengan
meningkatnya usia. Pada karyawan yang berumur tua juga dianggap kurang luwes dan menolak
tekhnologi baru. Namun di lain pihak ada sejumlah kualitas positif yang ada pada karyawan yang lebih
tua, meliputi pengalaman, pertimbangan, etika kerja yang kuat, sehingga diharapkan dapat bekerja keras
dan pada umumnya mereka belum berkeluarga atau bila sudah berkeluarga anaknya relatif masih sedikit.
Karyawan yang lebih 32 tua kecil kemungkinan akan berhenti karena masa kerja mereka yang lebih
panjang cenderung memberikan kepada mereka yang lebih panjang cenderung memberikan kepada
mereka tingkat gaji yang lebih tinggi, liburan dengan gaji yang lebih panjang, dan tunjangan pension
yang lebih menarik.
Menurut Amron (2009) Umur tenaga kerja cukup menentukan keberhasilan dalam melakukan suatu
pekerjaan baik sifatnya fisik yang lemah dan terbatas, sebaliknya tenaga kerja yang berumur muda
mempunyai kemampuan fisik yang kuat.

2.4 Jenis Penelitian

Jenis penelitiannya adalah kuantitatif, karena Penelitian kuantitatif adalah jenis penelitian
yang sistematis, terstruktur, tersusun mantap dari awal hingga akhir penelitian, dan cenderung
penelitian ini menggunakan analisis angka-angka statistik.

Penelitian kuantitatif adalah jenis penelitian yang sistematis, terstruktur, tersusun mantap dari awal
hingga akhir penelitian, dan cenderung penelitian ini menggunakan analisis angka-angka statistik. Maka
suatu kewajaran jika dalam penelitian kuantitatif metode penggumpulan data menggunakan populasi dan
sempel.
Pengertian Penelitian Kuantitatif Menurut Para Ahli
Definisi penelitian kuantitatif, menurut pendapat para ahli. Antara lain adalah sebagai berikut;

1. Kasiram (2008)

Pengertian penelitian kuantitatif adalah metode penelitian yang menggunakan proses


data-data yang berupa angka sebagai alat menganalisis dan melakukan kajian penelitian,
terutama mengenai apa yang sudah di teliti.

2. Nana Sudjana dan Ibrahim (2001)


Menurutnya, definisi penelitian kuantitatif adalah penelitian yang didasari pada asumsi,
kemudian ditentukan variabel, dan selanjutnya dianalis dengan menggunakan metode-
metode penelitian yang valid, terutama dalam penelitian kuantitatif.

3. Suriasumantri (2005)
Menurutnya, arti penelitian kuantitatif adalah penelitian yang dilakukan dengan kajian
pemikiran yang sifatnya ilmiah.Kajian ini menggunakan proses logico-hypothetico-
verifikatif pada langkah-langkah penelitian yang dilakukan.

Dari penjelasan dan definisi penelitian kuantitatif menurut para ahli diatas, dapat
disimpulkan bahwa penelitian kuantitatif adalah penelitian yang menggunakan angka dalam
proses penghitungan dan pengenalisas hasil penelitian. Anggota yang di diperoleh dalam
penelitian jenis ini dengan menentukan populasi dan sempel.

Ciri Penelitian Kuantitatif


Beragam ciri yang terdapat dalam penelitian kuantitatif, ciri-ciri atau karakteristik dari
penelitian tersebut adalah sebagai berikut;

 Penelitian kuantitatif lebih bersifat spesifik, jelas, dan terperinci.


 Etik, artinya dalam penelitian kuantitatif ini mementingkan pandangan orang lain.
 Menunjukkan hubungan antar varlabel
 Penelitian kuantitatif biasanya memulai dengan teori dan hipotesis (deduktif)
 Komputer, kalkulator dan aplikasi stafistik menjadi instrumen utama jenis penelitian
kuantitatif ini
 Teknik pengumpulan data yang biasa digunakan dalam penelitian kuantitatif antara lain
yaitu eksperjmen survei, dan angket.
 Analisis dilakukan setelah pengumpulan data.
 Hubungan dengan informan memiliki jarak dan berjangka pendek.

Jenis Penelitian Kuantitatif


Jenis-jenis yang terdapat dalam pendekatan kuantitatit, antara lain adalah sebagai berikut;

1. Eksperimen
Eksperimen adalah suatu jenis penelitian untuk mencari hubungan kausalitas (sebab akibat).
Pada penelitian eksperimen peneliti mampu mengontrol atau mengubah tentang besar
kecilnya variabel independen (penyebab) dalam penelitian. Contoh jenis penelitian
kuantitatif ekperimen ini misalnya saja penelitian tentang studi tentang pemanfaatan minyak
atsiri dari ekstraksi limbah kulit jeruk untuk pengendalian lalat buah (bactrocera sp).
2. Survei
Survai dalam penelitian kuantitatif adalah suatu metode penelitian untuk memperoleh
informasi tentang karakteristik, tindakan, dan perpendapat yang mewakili populasi melajui
kuesioner ataupun wawancara peneliti tidak berupaya memberikan perlakuan khusus
terhadap variabel dalam proses penelitian.

Contoh penelitian kuantitatif dengan menggunakan metode survai misalnya saja penelitian
tentang Potensi Bintaro (Cerbera Odollam) terhadap serangan Ulat tritip (Plutella
maculipennis) dan Pertumbuhan Sawi Hijau (Brassica rapa var parachinensis).

3. Deskriptif Kuantltatif
Deskriptif kuantltatif adalah suatu jenis penelitian yang bertujuan menggambarkan atau
melakukan deskrpsi angka-angka yang telah diolah sesual standardisasi tertentu. Contoh
dalam penelitian ini misalnya saja penelitian mengenai Pengaruh Potensial Sel dan Laju Alir
Dalam Upaya Optimasi Sel Fotoelektrodegradasi Reaktor Portable Limbah Cair Tekstil.

4. Eksplanatif
Eksplanatif adalah suatu jenis yaitu penelitian yang bertujuan menjelaskan variabe-varjabeI
yang memiliki kecenderungan tertentu sebagai akibat adanya variabel bebas. Contoh dalam
jenis penelitian ini misalnya saja judul penelitian mengenai Uji Efektivitas Sterilisasi dan
Desinfeksi Ventilator Mekanik di RSUD Dr. Moewardi.

5. Komparatif
Kompratif adalah jenis penelitian yang berupaya membandingkan dua gejala atau Iebih.
Misalnya, dalam bentuk variabel yang sama untuk sampel berbeda atau variabel berbeda
untuk sampel yang sama.

Contoh jenis penelitian ini, misalnya saja mengenai judul; Pengaruh Ekstrak Kumis Kucing
(Orthosiphon stamineus Benth) Terhadap Gambaran Histologis Testis Mus musculus yang
Diinduksi Minyak Goreng Pemanasan Berulang.

6. Eksploratif
Eksploratif adalah jenis penelian kuantitatf yang bertujuan mengenali variabel tertentu dan
suatu fenomena sosial yang ingin diketahui, maknanya. Contoh judul penelitian jenis ini,
misalnya saja penelitian mengnai tingkat keberhasilan pemberdayaan generasi muda melalui
budidaya cacing tanah (lumbricus rubellus) dalam produk turunan pakan probiotik “kantik-
omega” di Desa Sambirembe, Kecamatan Kalijambe, Kabupaten Sragen.

7. Korelasion
Korelasion adalah jenis penelitian yang bentujuan menyelidiki sejauh mana dampak variasi-
variasi suatu faktor berkaitan dengan variasi-variasi lain dalam satu faktor atau Iebih.
Contoh judul penelitian dalam teknik korelasion ini misalnya saja Tingkat Keberhasilan
Maysarakat dengan Kelas CERDAS (Collaborative Learning English and Nationalism)
untuk meningkatkan kemampuan Bahasa Inggris dan Jiwa Nasionalisme pada Anak-Anak
Bantaran Sungai Bengawan Solo.
Teknik Pengambilan Populasi dan Sempel Penelitian Kuantitatif
Populasi dan sampel pada dasarnya diperlukan dalam menjelaskan batasan yang digunakan
peneliti dalam menentukan responden. Populasi merupakan objek/subjek yang beredar pada suatu
wilayah dan memenuhi syarat-syarat tertentu berkaitan dengan masalah penelitian, khususnya
teknik ini dilakukan untuk analisa dalam penelitian kuantitatif.

Teknik pengambilan sampel dalam penelitian kuantitatif merupakan bagian dan populasi
yang diperoleh dengan cara-cara tertentu untuk menjadi wakil dan populasi yang akan diteliti.
Penentuan sampel harus disesuaikan dengan jumlah populasi karena hasil penelitian dan sampel
akan berlaku umum pada populasi.

Langkah-Iangkah memilih sampel dapat dilakukan dengan cara menentukan karakteristik


populasi, menentukan teknik pemilihan sampel, menentukan besaran sampel, dan memilih sampel
pada penelitian kuantitatif, antara lain sebagai berikut;

 Sampel acak (random sampling), yaitu teknik pengambilan sampel yang setiap anggota
populasinya memiliki kesempatan sama untuk menjadi anggota sampel.
 Sampel terstratifikasi (stratified sampling), yaitu teknik pengambilan sampel yang
digunakan pada sampel apabila terdiri atas beberapa tingkat.
 Sampel rumpun (cluster sampling), yaitu teknik pengambilan sampel secara acak dengan
perbedaan bahwa setiap unit sampelnya merupakan kumpulan atau cluster dan unsur-unsur.
 Proportional sampling, yaitu cara pengambilan sampel dan tiap-tiap subpopulasi dengan
memperhitungkan sub-sub populasi.
 Area probability sampling, yaitu pengambilan sampel berdasarkan pembagian area.
 Incidental sampling, yaitu pengambilan sampel secara kebetulan.
 Quota sampling, yaitu teknik untuk menentukan sampel dan popuasi yang mempunyai
kriteria tertentu dalam jumlah tertentu.
BAB III

METODA PENELITIAN

3.1. Tempat dan Waktu Penelitian

Tempat : Desa Maospati

Waktu :

3.2. Populasi dan Sampel Penelitian

Populasi : Sebagian masyarakat desa Maospati

Sampel : Warga RT 11

3.3. Responden Penelitian

NO NAMA KEPALA KELUARGA NAMA ANGGOTA KELUARGA USIA


1 Yustien Dwi Prasetyorini 44
2 Victoria Safira Kusianto 20
3 Alfa Herlambang Kusbianto 16
4 Suwarno 71
5 Tatik Sutarti 65
6 Sri Handajani 72
7 Marhan Ghufrony Azahar 42
8 Marhani Hasna Palupi 39
9 Aqila Nirina Azhar 12
10 Warsi Ningsuh 80
11 Rudi Wibowo 47
12 Suryawan Mastur Subrono 56
13 Seventina Widhi Krisanti 42
14 Egha Ayunara Putri 17
15 Ghalan Nowan Rabbani 15
16 Kasiyo 69
17 Fatimah Yunita 58
18 Ridho Kussairi 33
19 Suparyono 76
20 Muryati 63
21 Ervina Maret Sulistiyaningrum 38
22 Aris Wijayanto 44
23 Oktavia Yudawati 45
24 Salwa Alya Ristya Putri 14
25 Al Khalifi Zikri Hamizan 7
26 Dasir 62
27 Tumin 58
28 Ivan Martian 32
29 Ahmad Dolip 73
30 Kartika Ningsih 71
31 Yohan Prayudhi 45
32 Lina Dian Krisnawati 72
33 Ziva Valentina Yona Putri 20
34 Radeya Zaqi Prayudhi 11
35 Rini Widayati 44
36 Selsa Nur Ayu Wilujeng 23
37 Sella Dyah Ayu wilujeng 23
38 Arden Faldo surya Saputra 18
39 Cahaya Sukma Ayu Wilujeng 14
40 Risky Aji Pamungkas 11
41 Shita Januar Ayu Wilujeng 7
42 Tri Susiloningsih 56
43 Dinda Dwi Septianingsih 23
44 Joko Lelono 63
45 Yayuk Sri Wahyuningsih 60
46 Bambang Hariyadi 53
47 Sunarmi 53
48 Bagas Haryadi 26
49 Jami 77
50 Nurul Tri Handayani 62
51 Tooha Machum Akbar Fahrizky 19
52 Agus Budi Satriyo 56
53 Yuyun Wahyuni 45
54 Khalilah Qurota Ayun 28
55 Syifa` Nuril`ani 22
56 Hafidz Alif Arrachman 20
57 Muhammad Iswa Nur Kholis 19
58 Muhammadali Mustofa 63
59 Erna Supriyatin 44
60 Latifatul Layla 22
61 Sukarman 78
62 Yahnem 74
63 Marwazi 45
64 Sudarsih 46
65 Muhammad Aras 15
66 Rikaz Akrami Asyamil 7
67 Suparman 77
68 Masinem 71
69 Anton Wijaya 36
70 Dewi Retnaningtiyas 28
71 Muhammad Arga Ghazzali W 6
72 Himun Abadi 69
73 Katiyem 57
74 Kasmi 91
75 Kemis 47
76 Yuyun Wahyu Suprihatin 43
77 Bima Wahyu Romadhoni 20
78 Kanza Wahyu Azzahra 9
79 Siti Wahyuninsih 57
80 Irfan Krisna Dian Samatha 30
81 Muhammad Aditya Dwi Cahyo 26
82 Hendrik Harnanda 45
83 Dwi Retna Ningsih 39
84 Fathan Maulana Hazza P 14
85 Shafa Tahniah Henno Faizana 11
BAB IV
HASIL PENELITIAN
4.1 Deskripsi Hasil Penelitian

Dalam Mengerjakan dan menganalisis data statistika tentang data usia ini, kami terkadang
mempunyai banyak rintangan dan gangguan di tengah perjalanan pengerjaan, seperti bebrapa
kesibukan tersendiri dari masing-masing anggota kelompok kami sehingga kami mengalami
hambatan dalam proses pengerjaan laporan ini,dalam mengelola data yang ada, kami tidak
mendapati kesulitan apapun dikarenakan pembimbing kami mampu memberikan bimbingan dengan
cara yang dapat kami pahami dengan begitu mudahnya, sehingga memudahkan kami pula untuk
mengelola serta mengubah data usia yang ada menjadi bentuk statistika.

4.2 Analisa Penelitian

1. Distribusi Frekuensi
1. Menentukan nilai terkecil dan nilai terbesar dari data yang belum diurutkan sehingga dapat
ditemukannya jangkauan (rentang atau rage)

J = x max −x min

Dengan :

J = Jangkauan

x max =¿ Nilai terbesar

x min = Nilai terkecil

2. Menentukan banyaknya kelas (K) menggunakan aturan Strugess

K = 1+3 , 3 log n
Dengan :
n = Banyaknya data
K = Banyaknya kelas

3. Menentukan Panjang kelas interval (p)

J
P=
K
Dengan :
J = Jangkauan
K = Banyaknya kelas
P = Panjang kelas

4. Menentukan batas bawah kelas pertama dengan mengambil datum terkecil (tidak harus sebagai batas
bawah) sedangkan untuk kelas tertinggi diambil datum terbesar (tidak harus sebagai batas atas)
Penerapan

1. Langkah Pertama
Menentukan Jangkauan
Data terbesar ( x max ¿ = 91 dan data terkecil (x min ) = 6
J = x max −x min

J = 91 – 6

J = 85

2. Langkah Kedua
Menentukan banyak kelas (K)
Dengan banyak data n = 85
K = 1 + 3,3log n

K = 1 + 3,3log 85

K = 7,36 (dibulatkan menjadi 7 kelas)

3. Langkah Ketiga
Menentukan panjang kelas (p)
J
P=
K
85
P = =12,1428 (dibulatkan menjadi 12)
7
≈ 13 (dinaikkan menjadi 13 dikarenakan 12 belum dapat mencangkup selurih data)
4. Langkah Keempat
Menentukan batas Kelas
Misal diambil panjang kelas 13, banyak kelas 7, dan batas bawah untuk kelas pertama adah 6,
sehingga diperoleh kelas-kelas sebagai berikut.
Kelas pertama : 6 – 18
Kelas kedua : 19 – 31
Kelas ketiga : 32 – 44
Kelas keempat : 45 – 57
Kelas kelima : 58 – 70
Kelas keenam : 71 – 83
Kelas ketujuh : 84 – 96
Dari langkah resebut sudah mencangkup semua nilai data.
5. Langkah Kelima
Menentukan frekuensi tiap kelas menggunakal turus/tally dalam sebuah tabel distribusi frekuensi
berkelompok berikut.
Tabel Daftar Distribusi Frekuensi Berkelompok.
Kelas Turus Frekuensi Fkkd Fkld
interval
6 - 18 eeec 18 18 85
19 – 31 eee 15 33 67
32 – 44 eec 13 46 52
45 – 57 eee 15 61 39
58 – 70 eea 11 72 24
71 – 83 eeb 12 84 13
84 - 96 a 1 85 1

2. Histogram, poligon, dan ogive


a. Histogram
Dari suatu data yang diperoleh dapat disusun dalam tabel distribusi frekuensi dan disajikan dalam
bentuk diagram. Jika pada diagram batang gambar batangnya terpisah maka histogram gambar batang-
batangnya berimpit. Histogram dapat disajikan dan distribusi frekuensi tunggal maupun frekuensi
berkelompok. Langkah-langkah untuk membuat histogram sebagai berikut.

1) Buatlah sumbu horizontal dan sumbu vertikal yang saling berpotongan tegak lurus .
2) Buatlah skala yang sama besar untuk kedua sumbu. Skala pada sumbu horizontal tidak perlu sama dengan
skala pada sumbu vertikal.
3) Untuk histogram yang menyajikan data dari tabel distribusi frekuensi tunggal, tuliskan nilai data pada
sumbu horizontal dan frekuensi pada sumbu vertikal. Untuk histogram yang menyajikan data dari tabel
distribusi frekuensi berkelompok, tuliskan tepi bawah kelas dan tepi atas kelas pada sumbu horizontal dan
frekuensi setiap kelas pada sumbu vertikal.
4) Gambarlah persegi panjang untuk setiap nilai pada data yang berasal dari tabel distribusi frekuensi tunggal
dan setiap kelas pada data yang berasal dari tabel distribusi frekuensi berkelompok. Tinggi persegi panjang
menunjukkan frekuensi dari nilai dan kelas pada data.
Penerapan
Dari hasil pencarian kelompok kami ditemukan data usia warga RT 11 seperti di atas. Untukmenyajikan data
kelompok kedalam bentuk bentuk hitogram, membutuhkan nilai batas bawah dan batas atas pada masing-
masing kelas. Hasil selengkapnya diberikan seperti pada tabel berikut.

Kelas Batas bawah Batas atas Frekuensi


interval
6 - 18 5,5 18,5 18
19 – 31 18,5 31,5 15
32 – 44 31,5 44,5 13
45 – 57 44,5 57,5 15
58 – 70 57,5 70,5 11
71 – 83 70,5 83,5 12
84 - 96 83,5 96,5 1

Penyajian data kelompok bentuk histogram yang sesuai dengan data pada tabel di aras sebagai berikut.

HISTOGRAM
12 20
18
10
16
14
8
12
6 10
8
4
6
4
2
2
0 0
5.5 18.5 31.5 44.5 57.5 70.5 83.5 96.5
b. Poligon Frekuensi
Apatala pada titik-titik tengah dari histogram dihubungkan dengan gans dan batang- batangnya
dihapus maka akan diperoleh poligon frekuensi. Poligon frekuensi bisa juga dibuat tanpa terlebih dahulu
membuat histogram. Berikut adalah langkah-langkah membuat poligon frekuensi
1) Pada tiap ujung distribusi, tambahkan satu kelas tambahan dengan frekuensi nol.
2) Tandar titik-titik frekuensi untuk tiap-tiap titik tengah kelas yang bersesuaian.
3) Hubungkan tiap dua titik tengah yang berurutan dengan satu garis lurus.
Penerapan
Data usia dari RT 11 telah disajikan sebagai tabel di atas. Untuk menyajikan data kelompok kedalam bentuk
Poligon, membutuhkan data nilai batas bawah, batas atas, dan nilai tengah pada masing-masing kelas. Hasil
selengkapnya deberikan seperti pada tabel berikut.

Kelas Frekuensi Batas bawah Batas atas Titik Tengah


interval
6 - 18 18 5,5 18,5 (6 + 18) : 2 = 12
19 – 31 15 18,5 31,5 (19 + 31) : 2 = 25
32 – 44 13 31,5 44,5 (32 + 44) : 2 = 38
45 – 57 15 44,5 57,5 (45 + 57) : 2 = 51
58 – 70 11 57,5 70,5 (58 + 70) : 2 = 64
71 – 83 12 70,5 83,5 (71 + 83) : 2 = 77
84 - 96 1 83,5 96,5 (84 + 96) : 2 = 90

Penyajian data kelompok bentuk Poligon yang sesuai dengan pada tabel di atas sebagai berikut.

POLIGON
20
18
16
14
12
10
8
6
4
2
0
5.5 18.5 31.5 44.5 57.5 70.5 83.5 96.5

c. Ogive
Ogive adalah diagram garis dari distribusi frekuensi kumulatif.
1. Ogive Positif
 sumbu X = tepi atas untuk masing-masing kelas.
 sumbu Y = frekuensi kumulatif kurang dari untuk masing-masing kelas.
 ditambah satu kelas tepi bawah kelas yang terendah dengan f≤ 0.
2. Ogive Negatif
 sumbu X = tepi bawah untuk masing-masing kelas.
 sumbu Y = frekuensi kumulatif lebih dari untuk masing-masing kelas.
 ditambah satu kelas tepi atas kelas yang teratas dengan f, ≥ 0.
Langkah-langkah membuat ogive sebagai berikut.
1) Buatlah sumbu horizontal dan sumbu vertikal yang saling berpotongan tegak lurus.
2) Buat skala untuk kedua sumbu. Skala untuk sumbu horizontal tidak perlu sama dengan sumbu vertikal.
3) Pada sumbu horizontal, tuliskanlah bilangan-bilangan yang menyatakan tepi bawah kelas dan tepi atas
kelas. Pada sumbu vertikal, tulislah bilangan-bilangan yang menyatakan frekuensi kumulatif.
4) Gambarlah titik atau noktah yang menyatakan pasangan tepi bawah kelas dengan frekuensi kumulatifnya.
Cara menggambarkan titik ini serupa dengan menggambar
pasangan berurutan (x, y) pada bidang koordinat Kartesius.
5) Hubungkan titik-titik yang diperoleh dengan kurva mulus.
Contoh:

Kelas Frekuensi Fkkd Fkld Titik Tengah Batas bawah Batas atas
interval
6 - 18 18 18 85 (6 + 18) : 2 = 12 5,5 18,5
19 – 31 15 33 67 (19 + 31) : 2 = 25 18,5 31,5
32 – 44 13 46 52 (32 + 44) : 2 = 38 31,5 44,5
45 – 57 15 61 39 (45 + 57) : 2 = 51 44,5 57,5
58 – 70 11 72 24 (58 + 70) : 2 = 64 57,5 70,5
71 – 83 12 84 13 (71 + 83) : 2 = 77 70,5 83,5
84 - 96 1 85 1 (84 + 96) : 2 = 90 83,5 96,5
a) Buatlah daftar frekuensi kumulatif “kurang dari” dan “lebih dari”.
b) Gambarlah ogive naik dan ogive turun.

a. Daftar frekuensi kumulatif kurang dari dan lebih dari sebagai berikut.
b. Ogive positif dan ogive negatif
Daftar frekuensi kumulatif kurang dari dan lebih dari dapat disajikan dalam bidang
Kartesius. Tepi atas atau tepi bawah
diletakkan pada sumbu X, sedangkan frekuensi kumulatif kurang dari atau frekuensi
kumulatif lebih dari diletakkan pada sumbu Y.
3. Rata-Rata (Mean)
n

X 1 f 1 + X 2 f 2 + …+ X n f n ∑ X1 f 1
i=1
x= atau x=¿
f 1+ f 2 +…+ f n n

∑ f1
i=1

Kelas Frekuensi Titik Tengah f i × xi


interval
6 - 18 18 (6 + 18) : 2 = 12 216
19 – 31 15 (19 + 31) : 2 = 25 375
32 – 44 13 (32 + 44) : 2 = 38 494
45 – 57 15 (45 + 57) : 2 = 51 765
58 – 70 11 (58 + 70) : 2 = 64 704
71 – 83 12 (71 + 83) : 2 = 77 924
84 - 96 1 (84 + 96) : 2 = 90 90
85 3568
n

∑ X1 f 1 3568
i=1
x=¿ = =41 , 97 … ≈ 42
n
85
∑ f1
i=1

4. Median Data Berkelompok


Median adalah nilai tengah kumpulan data yang telah di urutkan dari yang terkecil sampai yang terbesar.
Median data berkelompok dapat di cari menggunakan rumus berikut.

( )
n
−f
2 k
M e =Tb+ p
f

Dengan :
T b = tepi bawah kelas median

P = panjang kelas interval


n = banyak data
f k = frekuensi kumulatif sebelum kelas median

f = frekuensi kelas median

penerapan

Kelas interval Frekuensi Fkkd


6 - 18 18 18
19 – 31 15 33
32 – 44 13 46
45 – 57 15 61
58 – 70 11 72
71 – 83 12 84
84 - 96 1 85
Median (nilai tengah) dari kumpulan data dia atas dapat ditentukan dengan langkah-langkah berikut.
1) Tentukan letak median terlebih dahulu dengan persamaan:
1
Letak M e = ×n
2
Dengan n = banyak data
Untuk n = 85 maka,
1
Letak M e = ×85=42 , 5(dibulatkan menjadi 43)
2
Jadi, median terletak pada data ke-43 yaitu dalam kelas ke-3.
2) Tepi bawah kelas median
b = 32 – 0,5
b = 31,5

3) Frekuensi kumulatif sebelum kelas median


f k = 33
4) Frekuensi kelas median
f = 13

5) Panjang kelas
P = 18,5 – 5,5
P = 13

Sehingga :

( )
1
n−f k
2
Me=Q2=Tb + p
fi

Me=31 , 5+13 ( 42 ,135−33 )


Me=31 , 5+9 , 5 = 40

5 . Modus Data Berkelompok

Kelas interval Frekuensi Fkkd


6 - 18 18 18
19 – 31 15 33
32 – 44 13 46
45 – 57 15 61
58 – 70 11 72
71 – 83 12 84
84 - 96 1 85

Mo=Tb+ p
( d1
d 1 +d 2 )
Mo=5 , 5+13 ( 18+3
18
)
Mo=5 , 5+0 , 86 = 6,36

6. Simpangan Rata-Rata

Nilai fi xi f i−x i |x i− x| f i. |x i− x|
6 - 18 18 12 216 30 540
19 – 31 15 25 375 17 255
32 – 44 13 38 494 4 52
45 – 57 15 51 765 9 135
58 – 70 11 64 704 22 242
71 – 83 12 77 924 35 420
84 - 96 1 90 90 48 48
Jumlah 85 3568 1.692

∑ X1 f 1 3568
i=1
x=¿ = =41 , 97 … ≈ 42
n
85
∑ f1
i=1

∑ |x i−x| 1.692
i=1
SR = = =19 ,90
n
85
∑ fi
i=1

7. Simpangan Baku
Simpangan baku adalah ukuran sebaran statistik, nilai yang menggambarkan rata-rata jarak penyimpangan
titik-titik data yang diukur dari nilai rata-rata data tersebut. Ragam atau variansi menyatakan perbandingan
antara simpangan baku/standar deviasi dengan nilai rata-ratanya dalam bentuk persen. Variasi suatu data atau
dinotasikan S2. Untuk menentukan variasi dan simpangan baku (standar deviasi) data berkelompok
digunakan rumus:

1. Simpangan Baku
n n

S=
2∑ f i ( x i−x ) 2
; untuk n ˂ 30 atau S=
∑ f i ( x i−x )
2
2
; untuk n≥ 30
i=1 i=1
n−1 n

2. Ragam

√ √
n n

S = ∑ f i ( x i−x ) ; untuk n ˂ 30 atau S = ∑ f i ( x i−x )2 ; untuk n≥ 30


2

i=1 i=1
n−1 n
Nilai fi xi f i . xi ( x i−x ¿¿
2
f i. ( x i−x ¿¿ 2
6 - 18 12 18 216 900 16.200
19 – 31 25 15 375 289 4.335
32 – 44 38 13 494 16 208
45 – 57 51 15 765 81 1.215
58 – 70 64 11 704 484 5.324
71 – 83 77 12 924 1225 14.700
84 - 96 90 1 90 2304 2.304
Jumlah 85 3568 5.299 44.286

∑ f i xi 3568
x= = =41 , 9 7 = 42
∑ fi 85
8. Kuartil

Kelas interval Frekuens Fkkd


i
6 - 18 18 18
19 – 31 15 33
32 – 44 13 46
45 – 57 15 61
58 – 70 11 72
71 – 83 12 84
84 - 96 1 85

a) Q 1=18 , 5+13 [ 21.25−18


15 ]
= Q 1=18 , 5+2 , 8

=Q 1=21 , 3

b) Q 2=31 , 5+13 [
42 ,5−31
13 ]
= Q 2=31 , 5+11, 5
= Q 2=43

c) Q 3=57 ,5+13 [
63.75−6
11 ]
= Q 3=57 ,5+3 , 5
=Q 3=61

Q2=4
Q1=21 , 3 Q3=61
X MIN = 6 X MAX = 96

9. Persentil

Kelas interval Frekuens Fkkd


i
6 - 18 18 18
19 – 31 15 33
32 – 44 13 46
45 – 57 15 61
58 – 70 11 72
71 – 83 12 84
84 - 96 1 85

a) P93=70 , 5+13 [ 79−72


12 ] 93
100
. 85=79

= 70,5 + 7,58

= 78,08

b) P67=44 , 5+13 [ 56 , 95+46


15 ] 67
100
. 85=56 , 95

= 44,5 + 9,49
= 53,99

c) P10=5 , 5+13 [ 8 ,5 . 0
18 ] 10
100
. 85=8 ,5
= 5,5 + 6,13
= 11,63

10. Desil

Kelas interval Frekuens Fkkd


i
6 - 18 18 18
19 – 31 15 33
32 – 44 13 46
45 – 57 15 61
58 – 70 11 72
71 – 83 12 84
84 - 96 1 85

a) D 1=5 , 5+13 [
8 , 5−0
18 ]
D1=5 , 5+6 , 1

D1=¿ 11,6

BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Ada beberapa kesimpulan penting yang dapat dibuat berdasarkan data statistik jumlah
penduduk yang diberikan. Pertama, data menunjukkan peningkatan penduduk yang konsisten
dalam beberapa tahun terakhir.
Selain itu, distribusi penduduk bervariasi berdasarkan wilayah dan usia; beberapa wilayah
memiliki tingkat pertumbuhan penduduk yang lebih tinggi daripada yang lain, mungkin karena
faktor-faktor seperti kebijakan pemerintah, migrasi, atau urbanisasi. Selain itu, demografi
penduduk juga bervariasi berdasarkan usia, dengan kelompok usia tertentu dominan.
Tingkat kelahiran, tingkat kematian, migrasi, dan kebijakan keluarga adalah beberapa faktor
yang mempengaruhi jumlah penduduk. Tingkat kelahiran yang tinggi dapat menyebabkan
peningkatan penduduk yang cepat, sedangkan tingkat kematian yang rendah dapat
menyebabkan peningkatan penduduk yang lebih cepat. Jumlah penduduk dapat berubah karena
migrasi, di mana orang datang atau pergi dari suatu tempat, dapat memengaruhi jumlah
penduduk.
Data ini menunjukkan betapa pentingnya perencanaan pembangunan yang tepat. Dengan
memahami tren pertumbuhan penduduk dan komponen yang mempengaruhinya, pemerintah
dapat mengambil tindakan yang diperlukan untuk mengelola pertumbuhan penduduk yang
berkelanjutan. Untuk memastikan akses yang adil terhadap sumber daya dan layanan publik,
distribusi penduduk yang tidak merata juga harus diperhatikan. Penyajian data dibagi menjadi 3
agar pengamat dapat dengan mudah memahami apa yang kita sajikan :
a. Dalam bentuk daftar atau table.
b. Dalam bentuk grafik.
c. Dalam bentuk diagram atau chart.
5.2 Saran
Penulis merekomendasikan agar pembaca dapat menggunakan pemecahan masalah secara
statistik, yang lebih baik jika dilakukan secara ilmiah. Dalam penelitian, data yang baik sangat
penting. Tanpa data yang baik, analisis yang lebih canggih akan menghasilkan hasil yang tidak
dapat dipercaya.
Pengambil keputusan membutuhkan presentasi data statistika yang mudah dibaca dan
dipahami. Data ini dapat disajikan dalam bentuk tabel atau grafik atau diagram. Beberapa jenis
tabel termasuk tabel distribusi frekuensi biasa, tabel distribusi frekuensi relatif, tabel distribusi
frekuensi kumulatif, dan tabel distribusi frekuensi relatif-kumulatif. Namun, grafik terdiri dari
jenis-jenis berikut: grafik garis (line chart), grafik batangan (bar chart atau histogram), grafik
lingkaran (pie chart), dan grafik tunggal (single line chart).

DAFTAR PUSTAKA

“Makalah Statistika Bab 3 PENYAJIAN DATA STATISTIKA - Revisi Kesekian - Asdos | PDF.”
Scribd, www.scribd.com/document/499137260/Makalah-Statistika-Bab-3-PENYAJIAN-
DATA-STATISTIKA-revisi-kesekian-asdos. Accessed 10 Dec. 2023.

Anda mungkin juga menyukai