Dosen Pengampu:
Kelompok 3:
2023
i
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT atas segala
karunia yang telah dilimpahkan, sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah
yang berjudul Ukuran Gejala Pusat Data Belum Kelompokkan.
Kelompok 3
ii
DAFTAR ISI
COVER……………………………………………………………………... i
KATA ………………………………………………………………………. ii
BAB I PENDAHULUAN
BAB IV PENUTUP
A. Kesimpulan …………………………………………………………..14
B. Saran …………………………………………………………………14
iii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Statistika adalah salah satu cabang ilmu dari matematika yang pada prinsipnya
merupakan suatu pengetahuan untuk mempelajari tentang pengumpulan data,
pengolahan dan penganalisisan data, serta penarikan kesimpulan berdasarkan
analisis data (Sudjana, 2001:127). Menurut Moore (1998:245) statistika dapat
dipandang sebagai pengetahuan yang menyediakan sarana untuk dapat
memberikan solusi terhadap fenomena atau permasalahan yang terjadi di dalam
kehidupan, di lingkungan pekerjaan dan di dalam ilmu pengetahuan itu sendiri.
Menurut Asep (2014:223), peran dan makna memahami statistika dalam
pembangunan yang berbasis data menjadi penting, bukan hanya sekadar keperluan
riset untuk pemuasan hasrat ilmuwan saja. Pada level kabupaten, propinsi dan
nasional, pengumpulan data yang dicacah secara rapi dari desa akan menjadi data
besar, sehingga pembangunan nasional dan kesejahteraan masyarakat menjadi
mudah diukur dan dievaluasi. Akumulasi data terjadi hampir pada semua sektor
kehidupan, seperti kesehatan, lingkungan hidup, sosial, ekonomi, politik, olahraga
dan lain-lain. Data besar dalam berbagai bidang selalu menyisipkan statistika
sebagai alat bantu untuk memperoleh pendugaan dan penarikan kesimpulan.
Statistika merupakan salah satu cabang ilmu matematika yang memiliki peran
penting dalam kehidupan. Statistika sangat berguna dalam kehidupan sehari-hari,
karena hampir semua bidang memerlukan statistika. Aktivitas-aktivitas yang
dilakukan oleh anak-anak hingga orang dewasa hampir semua terkait dengan
statistika. Satistika dapat dipandang sebagai alat untuk memecahkan suatu
masalah dalam kehidupan sehari-hari, tempat kerja, dan dalam ilmu pengetahuan.
Fungsi dari statistika adalah untuk pengumpulan data, pengolahan data, penarikan
kesimpulan dan memprediksi keadaan dari hasil pengolahan data. Dilihat dari
peran dan fungsi statistika sangat diperlukan dalam kehidupan, maka sangat perlu
munguasai statistika dengan baik. Untuk mempelajari statistika diperlukan
penalaran statistis. Penalaran statistis digunakan untuk menjadikan informasi
statistik menjadi mudah dipahami. Menurut Ben-Zvi dan Garfield (2004)
penalaran statistis adalah cara seseorang berfikir dengan menggunakan informasi
statistik menjadi bermakna. Penalaran statistis mencakup interpretasi terhadap
sekumpulan data, representasi grafis, dan ringkasan secara statistik (Andriani,
2016: 154). Kemampuan penalaran statistis merupakan kemampuan untuk
menggunakan ide-ide statistik dalam menginterprestasikan, menafsirkan dan
merangkum sekumpulan data untuk mendapat kesimpulan berdasarkan data.
Menurut NCTM (2000) bahwa dalam memecahkan suatu masalah tidak hanya
1
dengan cara prosedural tetapi dengan problem solving dan penalaran. Jadi,
kemampuan penalaran statistis sangat diperlukan untuk membentuk proses
berfikir seseorang dengan menggunakan informasi statistik menjadi bermakna.
Hal ini sejalan dengan pendapat Yusuf (2017: 60) bahwa kemampuan penalaran
statistis diperlukan untuk bisa menafsirkan dan memahami serta membuat
keputusan yang baik untuk data-data yang dihasilkan. Akan tetapi kita ketahui
bahwa selama ini masalah pada statistika masih jarang di lakukan penelitian.
Sejalan dengan pendapat Andriani (2016: 165) bahwa studi tentang penalaran
statistis di Indonesia masih jarang dilaksanakan. Sehingga masih perlu dilakukan
penelitian tentang masalah pada penalaran untuk meningkatkan kemampuan
penalaran, khususnya pada penalaran statistis.
B. Rumusan Masalah
1. Apa Pengertian Dari ukuran Gejala Pusat Data Belum Dikelompokan?
2. Apa Saja Macam-macam Dari Ukuran Gejala Pusat Data Belum
Dikelompokan?
3. Bagaimana Cara menghitung sebuah kasus dari Masing-masing Ukuran
tersebut?
2
BAB II
LANDASAN TEORI
Ukuran gejala pusat data belum dikelompokan adalah data yang tidak disusun
ke dalam distribusi frekuensi sehingga tidak mempunyai interval kelas dan titik
tengah kelas. Sedangkan pada Ukuran gejala pusat data dikelompokkan, datanya
sudah disusun ke dalam sebuah distribusi frekuensi sehingga data tersebut
mempunyai interval kelas yang jelas dan mempunyai titik tengah kelas. Ada
beberapa macam ukuran gejala pusat data belum dikelompokan yaitu rata-rata
hitung(mean), rata-rata ukur/geometri, rata-rata harmonis, rata-rata tertimbang,
median, modus, dan fraktil ( kuartil, desil dan persentil).
3
3. Rata-rata Harmonis
4. Rata-rata Tertimbang
Keterangan:
X = rata-rata tertimbang
Keterangan:
X = rata-rata tertimbang
4
5. Median
Median merupakan suatu nilai yang berada di tengah-tengah data, setelah data
tersebut diurutkan. Atau dengan kata lain, median adalah titik tengah dari semua
nilai data yang telah diurutkan dari nilai yang terkecil ke yang terbesar, atau
sebaliknya dari yang terbesar ke yang terkecil. Hasil median sama dengan hasil
dari kuartil kedua. Posisi tengah dari seperangkat data sebanyak N yang telah
terurut terletak pada posisi yang ke (N + 1)/2.
6. Modus
Modus adalah nilai yang paling sering muncul dari serangkaian data atau
yang mempunyai frekuensi paling tinggi.
8,7,5,4,5,4,4,4,4
4,4,4,4,4,5,5,7,8
Modus : 4
7. Quartil
5
8. Desil
Desil adalah suatu rangkaian data yang membagi suatu distribusi menjadi
10 bagian yang sama besar.
9. Persentil
Persentil adalah ukuran letak yang membagi suatu distribusi menjadi 100
bagian yang sama besar, Adapun rumus menghitung persentil adalah sebagai
berikut :
Microsoft Excel menyediakan fasilitas untuk mengolah data statistik yaitu dengan
memanfaatkan fungsi-fungsi statistik yang ada, dan perintah analisis yang
merupakan perintah tambahan (add-ins) sehingga tidak ditampilkan pada menu
utama Microsoft Excel.
Beberapa langkah yang dapat dilakukan dalam melakukan analysis data statistik
adalah sebagai berikut :
1. Dari menu utama Microsoft Excel klik menu Data dan pilih menu Data
Analysis.
2. Pilih menu Descriptive Statistics lalu klik OK.
3. Klik button pada Input Range dan masukkan data batas atas kelas kedalam
kolom Input Range dengan cara mem-blok data tersebut.
4. Klik button Output Range dan tempatkan pointer pada tempat yang
kosong.
5. Pilih Summary Statitstics dan klik ok.
6
BAB III
PEMBAHASAN
7
Dalam penulisan jurnal kali ini, sampel data yang di ambil yaitu mengenai
Jumlah Anggota DPRD Menurut Fraksi di Kabupaten Tangerang (2013). Dengan
sampel data tersebut, kita akan mencari Mean, Rata-rata Ukur(Geometri), Rata-
rata Harmonis,Rata-rata Tertimbang, Median, Modus, Kuartil, Desil dan Persentil.
1. Rata-rata Mean
Jadi, rata-rata hitung yang diperoleh dari sampel data Fraksi Anggota DPRD
berdasarkan jenis kelamin pria adalah 5.
2. Rata-rata Geometri
8
JUMLAH ANGGOTA DPRD FRAKSI KAB. TANGERANG (2013)
3. Rata-rata Harmonis
9
Data yang belum
diurutkan :
8,7,5,4,5,4,4,4,4
4,4,4,4,4,5,5,7,8
Jumlah Data : 9
4. Rata-rata Tertimbang
Jumlah fraksi laki-laki (Xi) tertimbang dengan total jumlah fraksi menurut jenis
kelamin(Wi)
X1 = 8, X2 = 7, X3 = 5, X4 = 4, X5 = 5, X6 = 4, X7 = 4, X8 = 4, X9 = 4
W1 = 9, W2 = 8, W3 = 6, W4 = 4, W5 = 7, W6 = 4, W6 = 4, W7 = 4, W8=4,
W9=4.
Median
10
5. Modus
8,7,5,4,5,4,4,4,4
4,4,4,4,4,5,5,7,8
Modus : 4
6. Kuartil
11
7. Desil
12
8. Persentil
13
BAB IV
PENUTUP
A. Kesimpulan
B. Saran
14
DAFTAR PUSTAKA
Asep. 2014. Peran dan Makna Memahami Statistika Dalam Pembangunan Yang
Berbasis Data Menjadi Penting : 223-245
Ben-Zvi & Garfield .2004. Penalaran Statistis Adalah Cara Seseorang Berfikir
Dengan Menggunakan Informasi Statistik Menjadi Bermakna.
15