Anda di halaman 1dari 25

TUGAS

CRITICAL BOOK REPORT

Mata Kuliah : Statistik

Dosen Pengampu :

Enny Keristiana Sinaga, ST., MT

Disusun Oleh :

NAMA : MUHAMMAD ALKAHFI

NIM : 5173510035

PROGRAM STUDI D3-TEKNIK SIPIL

JURUSAN PENDIDIKAN TEKNIK BANGUNAN

FAKULTAS TEKNIK

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

2019
KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan yang Maha Esa. Karena dengan
rahmat-Nya, penulis dapat menyelesaikan makalah ini tepat pada waktunya.

Maksud dari penyusunan makalah ini adalah sebagai salah satu komponen penilaian
dan dapat dijadikan sebagai salah satu pegangan dalam proses pembelajaran mata kuliah
Statistika, serta dengan harapan untuk memotivasi penulis sehingga mampu memahami
segala pembahasan dan aplikasi yang berkaitan dengan pembelajaran tersebut.

Terima kasih kepada dosen mata kuliah Statistika atas bimbingannya, sehingga
penulis bias menyelesaikan makalah ini. Penulis menyadari bahwa makalah ini tidak luput
dari kesalahan dan kekurangan, oleh karena itu penulis sangat mengharapkan kritik dan saran
yang bersifat membangun demi perbaikan makalah ini.

Akhir kata, penulis berharap agar makalah ini bermanfaat bagi kami semua dalam
mencapai tujuan pembelajaran.

Medan, 26 September 2019

Muhammad Alkahfi

I
DAFTAR ISI

KATA
PENGANTAR………………………..………………………………………………………..I

DAFTAR ISI………………………………………………………………………………….II

BAB I

PENDAHULUAN………………………………………………………………….………….1

IDENTITAS BUKU...………………………………...……………………………………….2

BAB 2

RINGKASAN BUKU…..………………………………………………………………….….3

BAB 3

PEMBAHASAN……………………………………………………………………………..21

KELEMAHAN DAN KELEBIHAN…………..…………………………………………….21

BAB 4

PENUTUP……………………………………………………………………………………22

KESIMPULAN DAN SARA..……………………………………………………………….22

DAFTAR PUSTAKA

II
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Statistik berasal dari kata state (yunani) yaitu Negara dan digunakan untuk urusan
Negara. Statistik digunakan untuk ukuran sebagai wakil dari kelompok fakta.Untuk
memperoleh sejumlah informasi yang menjelaskan masalah untuk ditarik kesimpulan yang
benar,harus melalui beberapa proses yaitu:proses pengumpulan informasi,pengolahan
informasi,dan proses penarikan kesimpulan.Secara umum,Statistik adalah rekapitulasi dari
fakta yang bentuk angka-angka disusun dalam bentuk table dan diagram yang
mendiskripsikan suatu permasalahan.Kesemuanya itu memerlukan pengetahuan tersendiri
yang disebut Statistika.

Dalam statistika,dikenal dengan istilah statistika deskriptif .Statistika deskriptif


merupakan bagian dari Statistika yang mempelajari cara pengumpulan dan penyajian data
sehingga mudah dipahami.Statistika deskriptif berhubungan dengan menguraikan atau
memberikan keterangan-keterangan mengenai suatu data keadaan.Dengan kata lain,Statistika
deskriptif berfungsi menerangkan keadaan,gejala,atau persoalan.

B. Tujuan
1. Mencari identitas buku Statistika Dasar
2. Mengidentifikasi materi pada buku Statistika Dasar
3. Menganalisis materi isi buku Statistika Dasar
4. Mencari kelebihan dan kelemahan buku Statistika Dasar.

C. Manfaat

1. Mengetahui identitas buku Statistika Dasar


2. Mengetahui materi dalam buku atau pokok bahasan
3. Mengetahui materi yang tersajikan di buku dan mengetahui materi yang tidak
tersajikan yang seharus nya di sajikan
4. Mengetahui kelebihan dan kelemahan buku.

1
IDENTITAS BUKU

Buku 1

Judul buku : statistika dasar


Penulis : tim mata kuliah statistika dasar
Penerbit :FMIPA UNIMED
Kota terbit : MEDAN
Tahun terbit : 2018
Revisi : ketiga
Jumlah halaman : 105 + iii
ISBN :-

Buku 2

Judul buku : statistika untuk penelitian


Penulis : Prof. DR. Sugiyono
Penerbit :Alfabeta
Kota terbit : Bandung
Tahun terbit : 2016
Edisi : cetakan I
Jumlah halaman : 390 + xxv
ISBN : 978-979-8433-10-8

2
BAB II

RINGKASAN ISI BUKU

Buku 1

BAB 1 : PERANAN STATISTIKA DAN JENIS-JENISNYA

A. Pengertian Statistika

Dalam beberapa pendapat para ahli dan pakar statistika seperti Sudjana (1992)
menyatakan statistika adalah kumpulan fakta yang umumnya berbentuk angka yang
disusun dalam tabel atau diagram yang melukiskan atau mengambarkan suatu persoalan.
Serta Abadio, dan kawan-kawan (2005) juga mengemukakan rumus untuk perhitungan
secara nomerik dan beberapa rumus itu ada yang sederhana tetapi adapula yang teramat
kompleks. Jadi statistika adalah pengetahuan yang berhubungan dengan cara-cara
pengumpulan fakta, pengelolaan serta analisisnya, penarikan kesimpulan serta pembuatan
keputusan yang cukup beralasan fakta atas dasar penganalisisan yang dilakukan.

B. Peranan Statistika

Peranan statistika atau kegunaannya dapat diaplikasikan dalam kehidupan sehari-hari


seperti menilai hasil pembangunan masa lalu dan juga untuk membuat rencana masa
depan. Kegunaan statistika lainnya adalah untuk melakukan tindakan-tindakan yang perlu
dalam menjalankan tugasnya diantaranya : Perombakan kurikulum, penambahan
peralatan, mendatangkan dosen luar untuk meningkatkan proses perkuliahan, dan lain
sebagainya.

Statistika tidak hanya mampu menjelaskan adanya perbedaan tetapi statistika sudah
cukup mampu menentukan hubungan faktor yang satu terhadap faktor yang lain, misalnya
: Hubungan motivasi belajar dengan hasil belajar, pengaruh nilai resistor terhadap kuat
arus dalam rangkaian listrik, pengaruh kegiatan praktikum terhadap hasil belajar dan lain
sebagainya.

C. Jenis-jenis statistik

Metode statistik dapat dibagi menjadi 2 golongan yaitu :

3
a. Statistik Deskriptif
Statistik deskriptif membatasi generalisasinya pada kelompok individu tertentu
yang diobservasi. Tidak ada kesimpulan diperluas, sehingga tidak berlaku bagi
kelompok lain.
b. Statistik Imperensial
Statistik Imperensial selalu melibatkan proses sampling dan memilih sekolompok
kecil yang diasumsikan berhubungan dengan kelompok belajar tempat ditaruhnya
kelompok kecil.

BAB 2 : DATA DAN PENGUKURANNYA

A. Data dan pengumpulannya


Data adalah keterangan yang mengenai sesuatu yang dibuat dalam bentuk
angka-angka atau dibuat dalam bukan angka. Data berbentuk bilangan dimanakan
data kuantitatif sedangkan data berbentuk bukan bilangan dinamakan data kualitatif.
Ada beberapa cara untuk mengumpulkan data, yaitu :
1. Wawancara (Interview) langsung dengan orang-orang yang mengetahui persoalan
2. Daftar-daftar pertanyaan
3. Tes hasil belajar
4. Pencatatan dokumen atau buku
B. Pengukuran dan skala pengukuran

Pengukuran adalah pengamatan atau observasi yang dikuantisasikan atau


dikategorikan (Hopkins dan Giass, dalam Ardhana, 1987). Apabila hasil-hasil
pengukuran ini berbeda diantara masing-masing satuan pengukuran maka observasi
semacam itu dinamakan variabel.

Ada 4 tingkat-tingkat atau skala pengukuran mulai dari deskripsi yang paling kasar
sampai tingkat yang paling rumit. Sifat variabelnya dan ketetapan alat ukurnya, menentukan
tingkat pengukurannya sesuai.

1. Skala Nominal

Skala nominal adalah metode kualifikasi tingkat terendah. Suatu skala nominal menunjukkan
atau menggambarkan perbedaan Antara berbagai hal dengan cara memberikan kategori-
kategori besar. 4
2. Skala Ordinal

Skala Ordinal bisa berupa urutan skala kalsifikasi yang dinyatakan lebih besar daripada atau
lebih kecil daripada. Kriteria urutan dari paling tinggi kepaling rendah, atau dari yang paling
baik kepaling jelek, dinyatakan dalam bentuk posisi realtif atau urutan pada suatu kelompok.

3. Skala Interval
Skala Interval merupakan suatu skala skala yang didasarkan atas unit-unit pengukuran
yang sama menunjukkan besar atau kecilnya suatu karakteristik atau sifat tertentu.
Skala Interval memberi keuntungan yang pasti melebihi skala nominal dan skala
ordinal, karena skala interval menunjukkan besarnya sifat atau karakteristik yang
sebenarnya.
4. Skala Rasio

Skala Rasio adalah skala interval dengan nol mutlak. Pada skala rasio observasi-
observasi dapat dibandingkan secara berarti dengan menggunakan rasio-rasio. Skala
Rasio memiliki interval yang sama dengan skala interval, tetapi masih memiliki 2 cara
tambahan :

1. Skala rasio memiliki harga nol mutlak. Skala rasio memungkinkan petunjuk suatu ciri
atau sifat.
2. Angka-angka skala rasio memiliki kualitas bilangan real yang dapat dijumlahkan,
dikurangi, atau dibagikan.

BAB 3 : UKURAN TENDENSI SENTRAL

Mean adalah ukuran tedensi sentral yang paling banyak digunakan dalam statistik.
Mean dapat didefenisikan sebagai jumlah seluruh skor dalam suatu distrubisi dibagi
dngan banyaknya skor.

1. Mean untuk data tidak berkelempok.


∑X
𝑋=
n
2. Mean dari data yang dinyatakan dengan frekuensi
∑ 𝑓X
𝑋=
n
5
3. Menghitung Mean gabungan.
𝑛1𝑋1+
𝑛2𝑋2+⋯+𝑛𝑘 𝑥𝑘
𝑋𝑔𝑎𝑏 =
𝑛1+ 𝑛
2…+𝑛𝑘

c. Median

Median adalah suatu nilai atau skor yang membatasi setengah bagian atas dan
setengah bagian bawah.

d. Modus

Modus atau mode didefinisikan sebagai data yang paling sering muncul didalam suatu
pengamatan.

BAB 4 : STATISTIK PARAMETRIK

A. PENGUJIAN HIPOTESIS

Hipotesis adalah perumusan sementara mengenai sesuatu hal yang dibuat untuk
menjelaskan hal itu dan untuk menuntut atau mengarahkan penelitian selanjutnya (
Sudjana, 1992:213).

B. UJI NORMALITAS DAN HOMOGENETAS

Statistik parametrik merupakan alat analisis inferensial yang memerlukan asumsi-asumsi


dasarnya dalam penggunaanya. Adapun asumsi-asumsi dasar tersebut adalah : 1. Sampel
acak, 2. Nilai populasinya berdistribusi normal, jika tidak bersifat distribusinya diketahui,
3. Sampel-sampelnya memiliki variasi yang sama, 4. Variabel yang digambarkannya
berupa skala interval atau rasio.

C. Menguji Hipotesis dengan uji t dan uji z


1. Uji dua pihak untuk satu nilai rata-rata
2. Uji dua pihak untuk dua sampul bebas
3. Menguji perbedaan antara dua nilai rata-rata untuk sampel berhubungan

6
BAB 5 : UJI KESAMAAN BEBERAPA RATA-RATA

A. PENDAHULUAN
B. ANOVA SATU JALUR

Anova satu jalur digunakan untuk menganalisis perbedaaan antara beberapa variabel
bebas dengan satu variabel terikat, dan masing-masing variabel tidak memiliki jenjang.

BAB 6 : ANALISIS REGRESI

A. PENDAHULUAN
B. MAKNA PERSAMAAN ANALISIS REGRESI
Y =A + Bxy
Dimana :
Y : Variabel terikat (Kriterium)
X : Variabel bebas ( Prediktor)
a : Bilangan konstan
b : Koefisien arah regresi linier.
C. Cara menghitung persamaan regresi
1. Manual dengan bantuan dihitung
2. Kakulator
3. Komputer

BAB 7 : ANALISIS KORELASI TUNGGAL

A. PENDAHULUAN
B. KORELASI PEARSON PRODUK MOMEN (PPM)
Merupakan salah satu teknik korelasi yang paling banyak digunakan dalam penelitian
sosial. Besarnya angka korelasi disebut koefisien dilambangkan r. Kegunaan korelasi
produk momen adalah untuk menyatakan ada atau tidaknya hubungan yang signifikan
antara variabel satu dengan yang lain. Juga untuk menyatakan besarnya sumbangan
variabel satu teerhadap lainnya yang dinyatakan dalam persen.
C. KORELASI TATA TENJANG
Korelasi tata tenjang digunakan untuk mengkorelasikan antara dua kelompok data
yang menunjukkan urutan jenjang atau data yang berskala ordinal. 7
D. UJI KOEFISIEN KORELASI DUA SUBJEK YANG BERBEDA

BAB 8 : ANALISIS KORELASI TUNGGAL

A. PENDAHULUAN
B. KEGUNAAN KORELASI GANDA
Korelasi digunakan untuk mencari hubungan antara mencari 2 variabel bebas atau
lebih yang secara bersama-sama dihubungkan dengan variabel terkaitnya (Y,
Sehingga akhirnya dapat diketahui besarnya sumbangan seluruh variabel bebas yang
menjadi objek penelitian terhadap variabel terikatnya.

C. Langkah-langkah dalam menghitung koefisien ganda (R)


1. Jika harga r belum diketahui, maka hitunglah harga r. Biayanya sudah ada karena
kelanjutan dari korelasi tunggal
2. hitunglah rhitung dengan rumus sebagai berikut : untuk dua variabel bebas rumusnya :

ryx2 1  ryx2 2  2 ryx1 ryx2 rx1x2


Ryx1x2 
1  rx21x2

Dimana Ryx1x2 = koefisien korelasi ganda antara variabel x1 dan x2

ryx1 = koefisienkorelsi x1 terhadap Y

ryx2 = koefisienkorelsi x2 terhadap Y

rx1x2 = koefisienkorelsi x1 terhadap X2

3. tetapkan taraf signifikansi (α), sebaiknya disamakan dengan α terdahulu


4. tentukan kriteria pengujian R, yaitu :
Ha : tidak siginifikan

H0 : signifikan

Ha : Ryx1x2 = 0

H0 : Ryx1x2 ≠ 0

Jika Fhitung ≤ Ftabel maka H0 diterima


asdddddddd 8
5. Cari Fhitung dengan rumus :
R2
F k
(1  R 2 )
n  k 1

6. Cari Ftabel = F(1-α), kemudian dengan


dkpembilang = k

dkpenyebut = n-k-1

dimana k = banyaknya variabel bebas

n = banyaknya anggota sampel

dengan melihat tabel f didapat nilai Ftabel

7. Bandingkan Fhitung dan Ftabel


8. buat kesimpulannya

BAB 9 : TES STATISTIKA NON PARAMETRIK

A. PENDAHULUAN
B. Chi-Kuadrat 𝑥 2
Tes Chi kuadrat adalah test indepedensi yakni bahwa suatu variabel tidaklah
dipengaruhi oleh atau pada suatu variabel lain. Ia hanya digunakan untuk
mengestimasi kemungkinan bahwa beberapa faktor selain faktor kesalahan
menyebabkan adanya hubungan. Karena hipotesis nihilnya mengatakan tidak adanya
hubungan, maka tes Chi kuadrat semata-mata menilai Probabilitas bahwa hubungan
yang nampak adalah akibat dari faktor kebetulan saja.
C. Koreksi Yates
D. TES MEDIAN
Tes Nonparametrik menetapkan signifikasi perbedaan median antara dua kelompok
independen. Berbeda dengan tes t yang menetapkan signifikasi antara 2 mean, tes
median membandingkan 2 median. Prosedur kerjanya berisi 3 langkah :
1. Menghitung median dari distribusi kedua sampel.
2. Menjumlah banyaknya faktor pada atau diatas median dan dibawah median untuk
tiap kelompok atau sampel.
3. Menghitung harga Chi kuadrat dalam 2X2 9
E. TES MANN-WHITNEY
Tes ini merupakan penyesuaian tes yang parametrik untuk keperluan tes non
parametrik. Tes ini lebih kuat ketimbang tes median dan memberi kemungkinan untuk
menguji hipotesis nihil satu ekor

Buku 2

BAB 1 PENELITIAN DAN STATISTIK

A. Pengertian statistic

Penelitian merupakan cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan cara
tertentu. Berdasaarkan pengertian tersebut terdapat empathal yang perlu dipahami lebih
lanjut yaitu cara, ilmiah, data, tujuan dan kegunaan.

Penelitian merupakan cara ilmiah berarti penelitian itu disasarkan pada ciri ciri
keilmuan yaitu rasional, empiris, dan sistematis. Rasional artinya kegiatan itu dilakukan
dengan cara-cara yang masuk akal sehingga terjangkau oleh penalaran manusia. Empiris
artinya cara-cara yang digunakan dalam penelitian itu teramati oleh indara manusia,
sehingga orang lain dapat mengamati dan mengetahui cara-cara yang akan digunakan.

Data yag diperoleh melalui penelitian itu mempunyai kriteria tertentu, yaitu harus valid,
realibel, dan objektif. Valid menunjukkan derajat ketepatan yaitu ketepatan antara data
yang sesungguhnya terjadi pada objek dengan data yang dapat dilaporkan oleh peneliti.

Melalui penelitian manusia dapat menggunakan hasilnya. Secara umum data yang
diperoleh dari penelitian dapat digunakaan untuk memaham, memecahkan dan
mengantisipasi masalah dalam kehidupan manusia.

B. Variabel penelitian 10
1. Pengertian

Secara teoretis variabel dapat dideenisikan sebagai atribut seseorang atau objek yang
mempunyai variasi antara satu orang dengan yang lain atau satu objek dengan objek yang
lain. Variabel juga dapat merupakan atribut dari bidang keilmuan atau kegiatan tertentu.

Dinamakan variabel karena ada variasinya. Misalnya berat badan dapat dikatakan
variabel, karena berat badan sekelompok orang itu bervariasi antara satu orang dengan yang
lain. Demikian juga motivasi, persepsi, dapat juga dikatakan sebagai variabel karena
misalnya persepsi dari sekelompok orang juga bervariasi.

Kerlinger (1973) menyatakan bahwa variabel adalah konstruk atau sifat yang akan
dipelajari. Misalnya tingkat aspirasi, penghasilan, pendidikan, status sosial, jenis kelamin,
gilongan gaji, dan lain-lain.

Berdasarkan pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa variabel penelitian adalah


suatu atribut atau sifat atau nilai dari orang, objek atau kegiatan yang mempunyai variasi
tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan ditarik kesimpulannya.

2. Macam-macam variabel
a. Variabel independen
b. Variabel dependen
c. Variabel moderator
d. Variabel intervening
e. Variablel control
C. Paradigm Penelitian

Dalam penelitian kuantitatif yang dilandasi pada suatu asumsi bahwa suatu gejala itu
dapat diklasifikasikan dan hubungan gejala bersifat kasual atau sebab-akibat maka peneliti
dapat melakukan penelitian dengan memfokuskan kepada beberapa variabel saja. Pola
hubungan antara variabel yang akan diteliti tersebut selanjutnya disebut paradigm penelitian.

BAB 2 STATISTIK DESKRIPTIF

Statistik Deskriptif

11
Statistik deskriptif membatasi generalisasinya pada kelompok individu tertentu yang
diobservasi. Tidak ada kesimpulan diperluas, sehingga tidak berlaku bagi kelompok diatas.
Data adalah keterangan yang mengenai sesuatu yang dibuat dalam bentuk angka-angka atau
dibuat dalam bukan angka. Data berbentuk bilangan dimanakan data kuantitatif sedangkan
data berbentuk bukan bilangan dinamakan data kualitatif.

Statistik deskriptif adalah salah satu bagian dari ilmu statistika yang berhubungan dengan
aktivitas penghimpunan, penataan, peringkasan dan penyajian data dengan harapan agar data lebih
bermakna, mudah dibaca dan mudah dipahami oleh pengguna data. Statistik deskriptif hanya
sebatas memberikan deskripsi atau gambaran umum tentang karakteristik objek yang diteliti tanpa
maksud untuk melakukan generalisasi sampel terhadap populasi.
Kegiatan dalam statistik deskriptif meliputi pengumpulan, pengelompokan dan pengolahan
data yang selanjutnya akan menghasilkan ukuran-ukuran statistik seperti frekuensi, pemusatan data,

BAB 3 POPULASI SAMPEL DAN PENGUJIAN NORMALITAS DATA

A. Pengertian Populasi dan Sampel

 Pengertian Populasi

Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas objek atau subjek yang
mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari
dan kemudian di tarik kesimpulannya.
Jadi, populasi bukan hanya untuk orang, tetapi juga objek dan benda-benda alam yang
lain. Populasi juga bukan sekedar jumlah yang ada pada objek ataupun subjek yang
dipelajari, tatapi meliputi seluruh karakteristik/ sifat yang dimiliki oleh subjek atau objek
yang diteliti. Contoh penerapannya, misalnya jika dilakukan penelitian di SD Negeri 144,
maka sekolah ini mempunyai populasi yang bisa berupa jumlah subjek/orang dan
karakteristik subjek/orang.
B. Teknik Sampling

Teknik Sampling adalah teknik pengambilan sampel. Untuk menentukan sampel dalam
penelitian, terdapat berbagai teknik sampling yang digunakan.

Secara umum, teknik Sampling pada dasarnya dikelompokkan menjadi dua yaitu,
Probability Sampling dan Nonprobability Sampling. Dapat dijelaskan sebagai berikut :

1. Probability Sampling
Probability Sampling adalah teknik pengambilan sampel yang memberikan peluang yang
sama bagi setiap unsur(anggota) populasi untuk dipilih menjadi anggota sampel.
Teknik ini meliputi : 12
 Simple Random Sampling

Simple Random Sampling (Sederhana) karena pengambilan anggota sampel dari


populasi
dilakukan secara acak tanpa memperlihatkan strata yang ada dalam populasi tersebut.

 Proportionate Stratified Random Sampling

Teknik ini digunakan bila populasi mempunyai anggota atau unsur yang tidak
homogen dan
berstrata secara proporsional.

 Disproportionate Stratified Random Sampling

Teknik ini digunakan untuk menentukan jumlah sampel, bila populasi berstrata tetapi
kurang
proporsional.

 Cluster Sampling (Area Sampling)

Teknik Sampling ini digunakan untuk menentukan sampel bila objek yang akan diteliti
atau
sumber data sangat luas, misal penduduk dari suatu negara, propinsi dan kabupaten.

C. Normalitas Data

a. Kurve Normal

Penggunaan Satistik Parametris, bekerja dengan asumsi bahwa data setiap variabel
penelitian yang akan dianalisis membentuk distribusi normal. Bila data tidak normal, maka
tekinik statistik parametris tidak dapat digunakan untuk alat analisis. Sebagai gantinya
digunakan tekinik statistik lain yang tidak harus berasumsi bahwa data berdistribusi normal,
yaitu teknik statistik Nonparametris. Untuk itu sebelum peneliti akan menggunakan teknik
statistik parametris sebagai analisisnya, maka peneliti harus membuktikan terlebih dahulu,
apakah data yang akan dianalisis itu berdistribusi normal atau tidak.
Kurve normal umu dapat dirubah ke dalam kurve normal standar, dengan menggunakan
rumus :

Dimana :
Z : Simpangan Baku untuk kurve normal Standard
X : Data ke i dari suatu kelompok data
x : Rata-rata kelompok
s : Simpangan Baku

13
BAB 4KONSEP DASAR PENGUJIAN HIPOTESIS.

A. STATISTIK DAN PENELITIAN


Dalam statistik, hipotesis dapat di artikan sebagai pernyataan statistik tentang
parameter. Statistik adalah ukuran - ukuran yang di kenakan pada sampel ( x = rata -
rata ; s = simpangan baku; S2= varians; r = koefisien korelasi ), dan parameter adalah
ukuran - ukuran yang di kenakan pada populasi ( x = rata - rata, s = simpangan , S2 =
variansi; r = koefisien korelasi ). dengan kata lain hipotesis adalah taksiran terhadap
parameter populasi, melalui data sampel ( lihat gambar pada 4.1 ). penelitian yang di
dasarkan pada data populasi, atau sampling total, atau sensus dengan tidak melakukan
pengujian hipotesis statistik dari sudut pandang statistik di sebut penelitian deskriptif.

Dalam statistik dan penelitian terdapat dua macam hipotesis, yaitu hipotesis
nol, dan alternatif. pada statistik, hipotesisn nol di artikan sebagai tidak adanya
perbedaan antara parameter dengan statistik, atau tidak adanya perbedaan antara
ukuran sampel. dengan demikian hipotesis yang di uji adalah hipotesis nol, karena
memang penelitian tidak mengharapkan adanya perbedaan antara data populasi
dengan data sampel.

B. TIGA BENTUK RUMUSAN HIPOTESIS


Menurut tingkat ekplanasi hipotesis yang akan di uji, maka rumusan hipotesis dapat di
kelompok dapat di kelompok mejadi tiga macam, yaitu hipotesis deskriptif ( pada satu sampel
) atau variabel mandiri/ tidak di bandingkan dan di hubungkan ),komparatif dan hubungan.
1. Hipotesis Deskriptif
Hipotesis deskriptif, adalah dugaan tentang nilai suatu variabel mandiri, tidak membuat
perbandingan atau hubungan sebagai contoh, bila rumusan masalah penelitian sebagai
berikut, maka hipotesis ( jawab sementara ) yang dirumuskan adalah hipotesis deskriptif.
a. Sebagai tinggi daya tahan lampu merk X ?
b. Seberapa tinggi produktivitas padi di Kabupaten Klaten ?
c. Berapa lama daya tahan lampu merk A dan B ?
d. Seberapa baik gaya kepemimpinan di lembaga X ?
dari tiga pernyataan tersebut antara lain dapat di rumuskan hipotesis seperti berikut :
a. daya tahan lampu merk X = 800 jam
b. Produktivitas padi di kabupaten Klaten 8 ton/ ha
c. daya Tahan lampu merk A= 450 jam dan merk B= 600 jam
d. Gaya kepemimpinan di lembaga X telah mencapai 70 % dari yang di harapkan.
dalam perumusan hipotesis statistik, antara hipotesis nol ( Ho) dan hipotesis alternatif ( Ha )
selalu berpasangan, bila salah satu di tolak, maka yang lain pasti di terima sehingga dapat di
buat keputusan yang tegas, yaitu kalau Ho di tolak pasti Ha di terima. hipotesis statistik
dinyatakan melalui simbol - simbol.
2. Hipotesis Komparatif
hipotesis komparatif adalah pernytaan yang menunjukkan dugaan nilai dalam satu variabel
atau lebih pada sampel yang berbeda. contoh rumusan masalah komperatif dan hipotesisnya:
a. Apakah ada perbedaan daya tahan lampu merk A dan B ?
b. Apakah ada perbedaan produktivitas kerja antara pegawai golongan I, II, III ?
Rumusan Hipotesis adalah :
1). Tidak terapat perbedaan daya tahan antara lampu merk A dan B. 14
2) .Daya tahan lampu merk B paling kecil sama dengan lampu merk A.
3). Daya tahan lampu merk B paling tinggi sama dengan lampu merk A.
3. Hipotesis Hubungan (Asosiatif )
Hipotesis asosiatif adalah suatu pernyataan yang menunjukkan dugaan tentang hubungan
antara dua variabel atau lebih. contoh rumusan masalahnya adalah "Apakah ada hubungan
antara gaya kepemimpian dengan efektivitas kerja?. rumus dan hipotesis nolnya adalah :
tidak ada hubungan antar gaya kepemimpinan dengan efektivitas kerja.
Hipotesi Statistiknya adalah :
Ho :p= 0
Ha ; p ≠ 0 ( p = simbol yang menunjukkan kuatnya hubungan )
dapat di baca : hipotesis nol, yang menunjukkan tidak adanya hubungan ( nol = tidak
ada hubungan ) antara gaya kepemimpinan dengan efektivitas kerja dalam populasi.
hipotesis alterntifnya menunjukkan ada hubungan ( tidak sama dengan nol, mungkin
lebih besar dari 0 atau lebih kecil dari nol ).

C. TARAF KESALAHAN DALAM PENGUJIAN HIPOTESIS

seperti telah di kemukakan, pada dasarnya meguji hipotesis itu adalah


manaksirkan parameter populasi berdasarkan data sampel. terdapat dua cara
menaksirkan yaitu. a poit estimate dan interval estimate atau sering di sebut
confidence interval. a point estimate ( titik taksiran ) adalah suatu taksiran parameter
populasi berdasarkan satu nilai data sampel. sedangkan interval estimat ( taksiran
interval ) adalah suatu taksiran parameter populasi berdasarkan nilai interval data
sampel.
menaksirkan parameter populasi yang menggunakan nilai tunggal ( point estimate
) akan mempunyai resiko kesalahan yang estimate,

D. DUA KESALAHAN DALAM PENGUJIAN HIPOTESIS


Dalam menaksirkan parameter populas berdasarkan data sempel. kemungkinan
akan terdapat dua kesalahan yaitu :
1. Kesalahan tipe I adalah suatu kesalahan bila menolak hipotesis nol ( Ho ) yang
benarnya ( seharusnya di terima ). dalam hal ini tingkat kesalahan di nyatakan
dengan alpa
2. kesalahan tipe II adalah kesalahan bila menerima hipotesis yang salah (
seharusnya di tolak ). tingkat kesalahan untuk ini di nyatakan dengan betha.

BAB 5 PENGUJIAN HIPOTESIS DESKRIPTIF (SATU SAMPEL)

Hipotesis deskriptif, merupakan dugaan terhadap nilai satu variabel dalam satu
sampel walaupun didalamnya bisa terdapat beberapa kategori. Statistic non parametric yang
digunakan untuk menguji hipotesis deskriptif satu sampel bila datanya nominal adalah “Test
Binomial” dan Chi Kuadrat satu sampel. Selanjutnya statistic yang digunakan untuk menguji
hipotesis deskriptif satu sampel bila datanya berbentuk ordinal adalah Run Test.

BAB 6 PEGUJIAN HIPOTESIS KOMPARATIF

15
A. Pengujian Hipotesis Komparatif
Hipotesis komparasi adalah suatu pengujian dengan cara membandingkan atau dugaan
ada tidaknya perbedaan yang signifikan terhadap nilai dua kelompok atau lebih. Jadi, pada
hipotesis komparasi hanya sekedar membedakan dan tidak sama sekali memperhatikan
hubungan antar variabel. Bila Hodalam pengujan diterima maka nilai perbandingan dua
sampel atau lebih dapat digeneralisasikan untuk seluruh populasi dimana sampel diambil
dengan taraf kesalahan tertentu.
Terdapat dua model komparasi yaitu komparasi antara dua sampel dan komparasi
lebih dari dua sampel (komparasi k sampel). Selanjutnya setiap model komparasi sampel
dibagi menjadi dua jenis yaitu sampel yang berkorelasi dan sampel yang tidak berkorelasi
disebut dengan sampel independen.
1. Komparatif Dua Sampel
Pengujian hipotesis komparatif dua sampel yang berkorelasi dan independen dapat
menggunakan statistik parametris dan nonpametris. Terdapat 3 macam pengujian komparatif
dua sampel, yaitu:
a. Uji Dua Fihak
Sign Test (Uji Tanda)
Sign test digunakan untuk menguji hipotesis komparatif dua sampel yang berkorelasi,
bila datanya berbentuk ordinal. Teknik ini dinamakan uji tanda (sign test) karena data yang
akan dianalisis dinyatakan dalam bentuk tanda-tanda, yaitu tanda positif dan negatif.
Misalnya dalam suatu eksperimen, hasilnya tidak dinyatakan berapa besar perubahanya
secara kuantitatif, tetapi dinyatakan dalam bentuk perubahan yang positif dan negatif.

BAB 7 PENGUJIAN HIPOTESIS ASOSIATIF

Hipotesis asosiatif merupakan dugaan tentang adanya hubungan antar variable dalam
populasi yang akan diuji melalui hubungan antar variable dalam sampel yang diambil dari
populasi tersebut. Jadi menguji hipotesis asosiatif adalah menguji koefisiensi korelasi yang
ada pada sampel untuk diberlakukan pada seluruh populasi dimana sampel diambil. Bila
penelitian dilakuakan pada seluruh populasi maka tidak diperlukanpengujian signifikansi
terhadap koefisien korelasi yang ditemukan. Hal ini berarti peneliti tidak merumuskan dan
menguji instrument statistic.

Terdapat tiga macam bentuk hubungan antar variable, yaitu hubunagn simetris,
hubungan sebab akibat (kausal) dan hubungan interaktif (saling mempengaruhi). Untuk
mencari hubuangan antara dua variable atau lebih dilakuakn dengan menghitung korelasi
antar variable yang akan dicari hubungannya. Korelasi merupakan angka yang menunjukkan
arah dan kuatnya hubungan antar dua variable atau lebih. Arah dinyatakan dalam bentuk
16
hubungan positif atau negative, sedangkan kuatnya hubungan dinyatakan dalam
besarnya koefisien korelasi.
Hubungan dua variable atau lebih dikatakan hubungan positif, bila nilai suatu variable
ditingkatkan, maka akan meningkatkan nilai variable yang lain, dan sebaliknya nila satu
variable diturunkan maka akan menurunkan nilai variable yang lain. Hubungan dua variable
atau lebih dikatakan hubungan negative, bila nilai satu variable dinaikkan maka akan
menurunkan nilai variable yang lain, dan juga sebaliknya bila nilai satu variable diturunkan,
maka akan menaikkan nilai variable yang lain.

BAB 8 ANALISIS REGRESI

Analisis Regresi atau biasa disingkat sebagai anareg adalah metode yang digunakan
untuk mengukur pengaruh variabel bebas terhadap variabel tergantung. Anareg juga bisa
digunakan untuk memprediksi variabel tergantung dengan menggunakan variabel bebas.
Gujarati (2006) mendefinisikan analisis regresi sebagai kajian terhadap hubungan satu
variabel yang disebut sebagai variabel yang diterangkan (the explained variabel) dengan satu
atau dua variabel yang menerangkan (the explanatory). Variabel pertama disebut juga sebagai
variabel tergantung dan variabel kedua disebut juga sebagai variabel bebas. Jika variabel
bebas lebih dari satu, maka analisis regresi disebut regresi linear berganda. Disebut berganda
karena pengaruh beberapa variabel bebas akan dikenakan kepada variabel tergantung.
Tujuan Penggunaan Analisis Regresi antara lain:

 Membuat estimasi rata-rata dan nilai variabel tergantung dengan didasarkan pada nilai
variabel bebas.
 Untuk menguji hipotesis karakteristik dependensi.
 Meramalkan nilai rata-rata variabel bebas yang didasari nilai variabel bebas diluar
jangkauan sample.

Penggunaan Asumpsi didasarkan pada hal berikut :

 Model regresi harus linier dalam parameter.


 Variabel bebas tidak berkorelasi dengan disturbance term (Error).
 Nilai disturbance term sebesar 0 atau dengan simbol sebagai berikut: (E (U / X) = 0
 Varian untuk masing-masing error term (kesalahan) konstan.
 Tidak terjadi otokorelasi
 Model regresi hendaknya dispesifikasi secara benar. Tidak terdapat bias spesifikasi
dalam model yang digunakan dalam analisis empiris.
 Jika variabel bebas lebih dari satu, maka antara variabel bebas (explanatory) tidak ada

BAB 9 ANALISIS JALUR

Analisis jalur merupakan perluasan dari analisis regresi berganda. Analisis jalur
digunakan jika terdapat variabel mediasi. Penelitian ini menggunakan teknik analisis jalur.
Desain penelitian komparatif dapat di lihat pada Gambar 4.1 dan 4.2.

17
Variabel X berpengaruh langsung terhadap Y atau sering disebut direct effect,
sedangkan gambar 4.2 menggambarkan bentuk mediasi sederhana yaitu ada pengaruh tidak
langsung X ke Y, lewat M sebagai variabel mediator. Hubungan sederhana antara X dan Y,
lewat M sebagai variabel mediator. Hubungan X dan Y sering disebut total effect (Pengaruh
Total) dengan nilai koefisien total c pada gambar 4.1. Koefisien c ini berbeda dengan
koefisien c’ , koefisien c’ merupakan koefisien pengaruh langsung (direct effect) X ke Y
setelah mengendalikan M (Gambar 4.2).

Variabel M disebut mediator atau intervening jika persamaan (1) X secara signifikan
mempengaruhi Y ( atau c ≠ 0), persamaan (2) X secara signifikan mempengaruhi M ( atau a ≠
0) dan persamaan (3) X secara signifikan mempengaruhi Y dengan mengkontrol X (b ≠ 0).
Jika pengaruh X terhdapa Y menurun menjadi nol dengan memasukan variabel M, maka
terjadi mediasi sempurna.

Namun demikian, jika pengaruh X terhadap Y menurun tidak sama dengan nol
dengan memasukan variabel M, maka terjadi mediasi parsial. Mediasi sederhana ini terjadi
jika dipenuhi asumsi (1) tidak ada kesalahan pengukuran pada pada variabel M, dan (2)
variabel Y tidak mempengaruhi M.

Pengujian hipotesis mediasi dapat dilakukan dengan prosedur yang dikembangkan


oleh sobel (1982) dan dikenal dengan uji sobel (Sobel Test). Uji sobel dilakukan dengan cara
menguji kekuatan pengaruh pengaruh tidak langsung X ke Y lewat M. Pengaruh tidak
langsung X ke Y lewat M dihitung dengan cara mengalikan jalur X ─ M (a) dengan jalur
M─Y (b) atau jalur ab. Jadi koefisien ab = ( c’ – c), dimana c adalah pengaruh X terhadap Y
tanpa mengontrol M, sedangkan c’ adalah koefisien pengaruh X terhadap Y setelah
mengontrol M. Standar error koefisien a dan b ditulis dengan Sa dan Sb dan besarnya standar
, Nilai t hitung dibandingkan dengan nilai t tabel.

Jika nilai t hitung > nilai t tabel maka disimpulkan terjadi pengaruh mediasi.Sobel test
menghendaki asumsi jumlah sampel besar dan nilai koefisien mediasi berdistribusi normal.
Tetapi asumsi ini telah banyak dikritik. Menurut Bollen dan Stine (1990) pada sampel kecil
distribusinya umumnya tidak normal.

BAB 10 PEMODELAN PERSAMAAN STRUKTUR

Structural Equation Modellingatau yang lebih dikenal dengan singkatannya yaitu


SEM. Metode SEM disebut juga metode Pemodelan Persamaan Struktural (PPS). Metode
atau teknik PPS adalah suatu teknik statistic yang mampu menganalisis pola hubungan
antara konstrak laten dan indikatornya, konstrak laten yang satu dengan lainnya, serta
kesalahan pengukuran secara langsung. PPS dikelompokkan sebagai keluarga
statistikmultivariat dependen, artinya ada variabel dalam PPS yang berperan sebagai
variabel dependen dan ada variabel yang berperan sebagai variabel independen. Istilah
variabel dependen dalam PPS disebut variabel endogen dan istilah variabel independen
dalam PPS disebut variabel eksogen. PPS memungkinkan peneliti untuk menguji hubungan
antara variabel laten sekaligus dapat menguji teori.
18
Selain itu, secara simultan, PPS juga dapat menguji indikator-indikatornya sehingga
dapat menilai kualitas pengukuran. Dengan kata lain, PPS dapat digunakan untuk
menguji model pengukuran yaitu pengukuran variable laten melalui indikator-
indikatornya, dan model struktural yaitu pola hubungan antarvariabel yang ditampilkan
dalam model. Teknik PPS memiliki dua tujuan utama dalam analisnya, yaitu menentukan
apakah model riset yang digunakan “fit” (sesuai) berdasarkan data yang dimiliki, tujuan
kedua adalah menguji berbagai hipotesis (pola hubungan) yang telah dibangun
sebelumnya.
Adapun symbol-simbol yang digunakan dalam SEM:
ξ (ksi) = untuk variable laten X (eksogen)
η (eta) = untuk variable laten Y (endogen)
λ (lambda) =untuk muatan faktor (faktor loading)
β (beta) = koefisien pengaruh variable endogen terhadap variable endogen.
γ (gamma) = koefisien pengaruh variable eksogen terhadap variable endogen.
φ (phi) = koefisien hubungan antar variable laten X eksogen.
ζ (zeta) = peluang galat model
ε (epsilon) = kesalahan pengukuran pada variable manifest untuk variable laten Y
δ (delta) = kesalahan pengukuran pada variable manifest untuk variable laten X
λx (lambda besar) = matriks untuk muatan faktor variable laten X
λy (lambda besar) = matriks untuk muatan faktor variable laten Y

BAB 11 STATISTIK UNTUK PENGUJIAN VALIDALITAS DAN REABILITAS


INSTRUMEN PENELITIAN

1. Validitas dan Reliabilitas Penelitian


Sebelum aksi penelitian dilakukan, mahasiswa perlu membedakan kriteria tentang
validitas dan reliabilitas hasil penelitian dengan validitas dan reliabilitas instrumen. Hasil
penelitian yang valid dan reliabel dengan instrumen yang valid dan reliabel, Sugiono, 2005,
merupakan hasil penelitian yang memiliki kesamaan antara data yang terkumpul dengan data
yang sesungguhnya terjadi pada objek yang diteliti. Misalnya saja warna dalam objek yang
berwarna merah, akan tetapi data yang terkumpul memberikan data berwarna lain, maka hasil
penelitiannya tidak valid. Sedangkan hasil penelitian yang reliabel, diperoleh bila terdapat
kesamaan data yang terkumpul dalam kurun waktu yang berbeda, ataupun pengukuran yang
dilakukan secara berulang. Misalnya warna dalam obyek beberapa waktu lalu berwarna
merah, maka pada saat ini dan besok tetap berwarna merah. Jika kita memperoleh data
tentang jumlah mahasiswa Fakultas Ekonomi dua hari yang lalu adalah 50 mahasiswa, maka
jumlah mahasiswa pada hari ini dan besok adalah sebanyak 50 mahasiswa, demikian
seterusnya.

19
2. Reliabilitas Instrumen
Pengertian Reliabilitas, Sugiono 2005, adalah serangkaian pengukuran atau
serangkaian alat ukur yang memiliki konsistensi bila pengukuran yang dilakukan dengan alat
ukur itu dilakukan secara berulang. Kondisi itu ditengarai dengan konsistensi hasil dari
penggunaan alat ukur yang sama yang dilakukan secara berulang dan memberikan hasil yang
relatif sama dan tidak melanggar kelaziman. Untuk pengukuran subjektif, penilaian yang
dilakukan oleh minimal dua orang bisa memberikan hasil yang relatif sama (reliabilitas antar
penilai). Pengertian Reliabilitas tidak sama dengan pengertian validitas. Artinya pengukuran
yang memiliki reliabilitas dapat mengukur secara konsisten, tapi belum tentu mengukur apa
yang seharusnya diukur.

3. Pengukuran Reliabilitas
Sifat reliabilitas dari sebuah instrumen berhubungan dengan sejauh mana kemampuan
alat ukur itu memberikan hasil yang konsisten dari satu even percobaan ke even percobaan
lainnya. Dalam kajian teoritis, reliabilitas adalah sejauh mana pengukuran dari suatu uji coba
yang dilakukan tetap memiliki hasil yang sama meskipun dilakukan secara berulang-ulang

4. Validitas Instrumen
Fenomena kedua setelah mahasiswa menguji reliabilitas alat ukur, pekerjaan berikutnya
adalah bagaimana memperoleh instrumen yang memiliki validitas, agar data yang diperoleh
dari penyebaran instrumen itu benar-benar valid. Dikatakan memiliki validitas adalah bila
instrumen atau alat ukur yang dibuat bisa dengan tepat mengukur objek yang akan diukur.
Misalnya saja untuk mengukur, panjang dan lebar lapangan bola volley agar sama dengan
luas standar lapangan internasional, maka sebaiknya kita menggunakan meteran. Karena
meteran adalah merupakan alat ukur yang valid dan sudah memiliki validitas. Selain meteran,
alat ukur untuk mengukur panjang dan lebar benda tidak lazim digunakan. Dalam teori ada
bermacam-macam validitas.

20
BAB III

PEMBAHASAN

Kelebihan buku 1

 Pembahasan sudah sesuai dengan materi


 Bahasa yang digunakan menggunakan Bahasa yang mudah dimengerti

Kelebihan buku 2

 Materi yang disajikan lebih lengkapa karena disertai dengan contoh soal dan
pembahasan yang jelas
 Isi buku menarik karena disertai dengan gambar yang menarik tentang materi tersebut
 Pembahasan sesuai dengan judul

Kelemahan buku 1

 Tampilan buku kurang menarik sehingga membuat pembaca kurang minat untuk
membaca
 Materi yang disajikan kurang lengkap

Kelemahan buku 2

 Terdapat beberapa kata serapan yang sulit dimengerti tanpa disertai pengertian dari
kata serapan tersebut
 Terdapat penulisan tanda baca yang kurang tepat

21
BAB IV

PENUTUP

A. Kesimpulan

Dari keseluruhan vritical book report ini dapat disimpulkan bahwa Statistika tidak
hanya mampu menjelaskan adanya perbedaan tetapi statistika sudah cukup mampu
menentukan hubungan faktor yang satu terhadap faktor yang lain, misalnya hubungan
motivasi belajar dengan hasil belajar, pengaruh nilai resistor terhadap kuat arus dalam
rangkaian listrik, pengaruh kegiatan praktikum terhadap hasil belajar dan lain sebagainya.

B. Saran

Buku STATISTIKA DASAR ini sebagai media untuk menunjang pendidikan,


sangat diharapkan mampu menambah pengetahuan siswa demi mewujudkan standar
kompetensi maupun kompetensi dasar tujuan pendidikan.

22

Anda mungkin juga menyukai