Dosen Pengampu :
Disusun Oleh :
NIM : 5173510035
FAKULTAS TEKNIK
2019
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan yang Maha Esa. Karena dengan
rahmat-Nya, penulis dapat menyelesaikan makalah ini tepat pada waktunya.
Maksud dari penyusunan makalah ini adalah sebagai salah satu komponen penilaian
dan dapat dijadikan sebagai salah satu pegangan dalam proses pembelajaran mata kuliah
Statistika, serta dengan harapan untuk memotivasi penulis sehingga mampu memahami
segala pembahasan dan aplikasi yang berkaitan dengan pembelajaran tersebut.
Terima kasih kepada dosen mata kuliah Statistika atas bimbingannya, sehingga
penulis bias menyelesaikan makalah ini. Penulis menyadari bahwa makalah ini tidak luput
dari kesalahan dan kekurangan, oleh karena itu penulis sangat mengharapkan kritik dan saran
yang bersifat membangun demi perbaikan makalah ini.
Akhir kata, penulis berharap agar makalah ini bermanfaat bagi kami semua dalam
mencapai tujuan pembelajaran.
Muhammad Alkahfi
I
DAFTAR ISI
KATA
PENGANTAR………………………..………………………………………………………..I
DAFTAR ISI………………………………………………………………………………….II
BAB I
PENDAHULUAN………………………………………………………………….………….1
IDENTITAS BUKU...………………………………...……………………………………….2
BAB 2
RINGKASAN BUKU…..………………………………………………………………….….3
BAB 3
PEMBAHASAN……………………………………………………………………………..21
BAB 4
PENUTUP……………………………………………………………………………………22
DAFTAR PUSTAKA
II
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Statistik berasal dari kata state (yunani) yaitu Negara dan digunakan untuk urusan
Negara. Statistik digunakan untuk ukuran sebagai wakil dari kelompok fakta.Untuk
memperoleh sejumlah informasi yang menjelaskan masalah untuk ditarik kesimpulan yang
benar,harus melalui beberapa proses yaitu:proses pengumpulan informasi,pengolahan
informasi,dan proses penarikan kesimpulan.Secara umum,Statistik adalah rekapitulasi dari
fakta yang bentuk angka-angka disusun dalam bentuk table dan diagram yang
mendiskripsikan suatu permasalahan.Kesemuanya itu memerlukan pengetahuan tersendiri
yang disebut Statistika.
B. Tujuan
1. Mencari identitas buku Statistika Dasar
2. Mengidentifikasi materi pada buku Statistika Dasar
3. Menganalisis materi isi buku Statistika Dasar
4. Mencari kelebihan dan kelemahan buku Statistika Dasar.
C. Manfaat
1
IDENTITAS BUKU
Buku 1
Buku 2
2
BAB II
Buku 1
A. Pengertian Statistika
Dalam beberapa pendapat para ahli dan pakar statistika seperti Sudjana (1992)
menyatakan statistika adalah kumpulan fakta yang umumnya berbentuk angka yang
disusun dalam tabel atau diagram yang melukiskan atau mengambarkan suatu persoalan.
Serta Abadio, dan kawan-kawan (2005) juga mengemukakan rumus untuk perhitungan
secara nomerik dan beberapa rumus itu ada yang sederhana tetapi adapula yang teramat
kompleks. Jadi statistika adalah pengetahuan yang berhubungan dengan cara-cara
pengumpulan fakta, pengelolaan serta analisisnya, penarikan kesimpulan serta pembuatan
keputusan yang cukup beralasan fakta atas dasar penganalisisan yang dilakukan.
B. Peranan Statistika
Statistika tidak hanya mampu menjelaskan adanya perbedaan tetapi statistika sudah
cukup mampu menentukan hubungan faktor yang satu terhadap faktor yang lain, misalnya
: Hubungan motivasi belajar dengan hasil belajar, pengaruh nilai resistor terhadap kuat
arus dalam rangkaian listrik, pengaruh kegiatan praktikum terhadap hasil belajar dan lain
sebagainya.
C. Jenis-jenis statistik
3
a. Statistik Deskriptif
Statistik deskriptif membatasi generalisasinya pada kelompok individu tertentu
yang diobservasi. Tidak ada kesimpulan diperluas, sehingga tidak berlaku bagi
kelompok lain.
b. Statistik Imperensial
Statistik Imperensial selalu melibatkan proses sampling dan memilih sekolompok
kecil yang diasumsikan berhubungan dengan kelompok belajar tempat ditaruhnya
kelompok kecil.
Ada 4 tingkat-tingkat atau skala pengukuran mulai dari deskripsi yang paling kasar
sampai tingkat yang paling rumit. Sifat variabelnya dan ketetapan alat ukurnya, menentukan
tingkat pengukurannya sesuai.
1. Skala Nominal
Skala nominal adalah metode kualifikasi tingkat terendah. Suatu skala nominal menunjukkan
atau menggambarkan perbedaan Antara berbagai hal dengan cara memberikan kategori-
kategori besar. 4
2. Skala Ordinal
Skala Ordinal bisa berupa urutan skala kalsifikasi yang dinyatakan lebih besar daripada atau
lebih kecil daripada. Kriteria urutan dari paling tinggi kepaling rendah, atau dari yang paling
baik kepaling jelek, dinyatakan dalam bentuk posisi realtif atau urutan pada suatu kelompok.
3. Skala Interval
Skala Interval merupakan suatu skala skala yang didasarkan atas unit-unit pengukuran
yang sama menunjukkan besar atau kecilnya suatu karakteristik atau sifat tertentu.
Skala Interval memberi keuntungan yang pasti melebihi skala nominal dan skala
ordinal, karena skala interval menunjukkan besarnya sifat atau karakteristik yang
sebenarnya.
4. Skala Rasio
Skala Rasio adalah skala interval dengan nol mutlak. Pada skala rasio observasi-
observasi dapat dibandingkan secara berarti dengan menggunakan rasio-rasio. Skala
Rasio memiliki interval yang sama dengan skala interval, tetapi masih memiliki 2 cara
tambahan :
1. Skala rasio memiliki harga nol mutlak. Skala rasio memungkinkan petunjuk suatu ciri
atau sifat.
2. Angka-angka skala rasio memiliki kualitas bilangan real yang dapat dijumlahkan,
dikurangi, atau dibagikan.
Mean adalah ukuran tedensi sentral yang paling banyak digunakan dalam statistik.
Mean dapat didefenisikan sebagai jumlah seluruh skor dalam suatu distrubisi dibagi
dngan banyaknya skor.
c. Median
Median adalah suatu nilai atau skor yang membatasi setengah bagian atas dan
setengah bagian bawah.
d. Modus
Modus atau mode didefinisikan sebagai data yang paling sering muncul didalam suatu
pengamatan.
A. PENGUJIAN HIPOTESIS
Hipotesis adalah perumusan sementara mengenai sesuatu hal yang dibuat untuk
menjelaskan hal itu dan untuk menuntut atau mengarahkan penelitian selanjutnya (
Sudjana, 1992:213).
6
BAB 5 : UJI KESAMAAN BEBERAPA RATA-RATA
A. PENDAHULUAN
B. ANOVA SATU JALUR
Anova satu jalur digunakan untuk menganalisis perbedaaan antara beberapa variabel
bebas dengan satu variabel terikat, dan masing-masing variabel tidak memiliki jenjang.
A. PENDAHULUAN
B. MAKNA PERSAMAAN ANALISIS REGRESI
Y =A + Bxy
Dimana :
Y : Variabel terikat (Kriterium)
X : Variabel bebas ( Prediktor)
a : Bilangan konstan
b : Koefisien arah regresi linier.
C. Cara menghitung persamaan regresi
1. Manual dengan bantuan dihitung
2. Kakulator
3. Komputer
A. PENDAHULUAN
B. KORELASI PEARSON PRODUK MOMEN (PPM)
Merupakan salah satu teknik korelasi yang paling banyak digunakan dalam penelitian
sosial. Besarnya angka korelasi disebut koefisien dilambangkan r. Kegunaan korelasi
produk momen adalah untuk menyatakan ada atau tidaknya hubungan yang signifikan
antara variabel satu dengan yang lain. Juga untuk menyatakan besarnya sumbangan
variabel satu teerhadap lainnya yang dinyatakan dalam persen.
C. KORELASI TATA TENJANG
Korelasi tata tenjang digunakan untuk mengkorelasikan antara dua kelompok data
yang menunjukkan urutan jenjang atau data yang berskala ordinal. 7
D. UJI KOEFISIEN KORELASI DUA SUBJEK YANG BERBEDA
A. PENDAHULUAN
B. KEGUNAAN KORELASI GANDA
Korelasi digunakan untuk mencari hubungan antara mencari 2 variabel bebas atau
lebih yang secara bersama-sama dihubungkan dengan variabel terkaitnya (Y,
Sehingga akhirnya dapat diketahui besarnya sumbangan seluruh variabel bebas yang
menjadi objek penelitian terhadap variabel terikatnya.
H0 : signifikan
Ha : Ryx1x2 = 0
H0 : Ryx1x2 ≠ 0
dkpenyebut = n-k-1
A. PENDAHULUAN
B. Chi-Kuadrat 𝑥 2
Tes Chi kuadrat adalah test indepedensi yakni bahwa suatu variabel tidaklah
dipengaruhi oleh atau pada suatu variabel lain. Ia hanya digunakan untuk
mengestimasi kemungkinan bahwa beberapa faktor selain faktor kesalahan
menyebabkan adanya hubungan. Karena hipotesis nihilnya mengatakan tidak adanya
hubungan, maka tes Chi kuadrat semata-mata menilai Probabilitas bahwa hubungan
yang nampak adalah akibat dari faktor kebetulan saja.
C. Koreksi Yates
D. TES MEDIAN
Tes Nonparametrik menetapkan signifikasi perbedaan median antara dua kelompok
independen. Berbeda dengan tes t yang menetapkan signifikasi antara 2 mean, tes
median membandingkan 2 median. Prosedur kerjanya berisi 3 langkah :
1. Menghitung median dari distribusi kedua sampel.
2. Menjumlah banyaknya faktor pada atau diatas median dan dibawah median untuk
tiap kelompok atau sampel.
3. Menghitung harga Chi kuadrat dalam 2X2 9
E. TES MANN-WHITNEY
Tes ini merupakan penyesuaian tes yang parametrik untuk keperluan tes non
parametrik. Tes ini lebih kuat ketimbang tes median dan memberi kemungkinan untuk
menguji hipotesis nihil satu ekor
Buku 2
A. Pengertian statistic
Penelitian merupakan cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan cara
tertentu. Berdasaarkan pengertian tersebut terdapat empathal yang perlu dipahami lebih
lanjut yaitu cara, ilmiah, data, tujuan dan kegunaan.
Penelitian merupakan cara ilmiah berarti penelitian itu disasarkan pada ciri ciri
keilmuan yaitu rasional, empiris, dan sistematis. Rasional artinya kegiatan itu dilakukan
dengan cara-cara yang masuk akal sehingga terjangkau oleh penalaran manusia. Empiris
artinya cara-cara yang digunakan dalam penelitian itu teramati oleh indara manusia,
sehingga orang lain dapat mengamati dan mengetahui cara-cara yang akan digunakan.
Data yag diperoleh melalui penelitian itu mempunyai kriteria tertentu, yaitu harus valid,
realibel, dan objektif. Valid menunjukkan derajat ketepatan yaitu ketepatan antara data
yang sesungguhnya terjadi pada objek dengan data yang dapat dilaporkan oleh peneliti.
Melalui penelitian manusia dapat menggunakan hasilnya. Secara umum data yang
diperoleh dari penelitian dapat digunakaan untuk memaham, memecahkan dan
mengantisipasi masalah dalam kehidupan manusia.
B. Variabel penelitian 10
1. Pengertian
Secara teoretis variabel dapat dideenisikan sebagai atribut seseorang atau objek yang
mempunyai variasi antara satu orang dengan yang lain atau satu objek dengan objek yang
lain. Variabel juga dapat merupakan atribut dari bidang keilmuan atau kegiatan tertentu.
Dinamakan variabel karena ada variasinya. Misalnya berat badan dapat dikatakan
variabel, karena berat badan sekelompok orang itu bervariasi antara satu orang dengan yang
lain. Demikian juga motivasi, persepsi, dapat juga dikatakan sebagai variabel karena
misalnya persepsi dari sekelompok orang juga bervariasi.
Kerlinger (1973) menyatakan bahwa variabel adalah konstruk atau sifat yang akan
dipelajari. Misalnya tingkat aspirasi, penghasilan, pendidikan, status sosial, jenis kelamin,
gilongan gaji, dan lain-lain.
2. Macam-macam variabel
a. Variabel independen
b. Variabel dependen
c. Variabel moderator
d. Variabel intervening
e. Variablel control
C. Paradigm Penelitian
Dalam penelitian kuantitatif yang dilandasi pada suatu asumsi bahwa suatu gejala itu
dapat diklasifikasikan dan hubungan gejala bersifat kasual atau sebab-akibat maka peneliti
dapat melakukan penelitian dengan memfokuskan kepada beberapa variabel saja. Pola
hubungan antara variabel yang akan diteliti tersebut selanjutnya disebut paradigm penelitian.
Statistik Deskriptif
11
Statistik deskriptif membatasi generalisasinya pada kelompok individu tertentu yang
diobservasi. Tidak ada kesimpulan diperluas, sehingga tidak berlaku bagi kelompok diatas.
Data adalah keterangan yang mengenai sesuatu yang dibuat dalam bentuk angka-angka atau
dibuat dalam bukan angka. Data berbentuk bilangan dimanakan data kuantitatif sedangkan
data berbentuk bukan bilangan dinamakan data kualitatif.
Statistik deskriptif adalah salah satu bagian dari ilmu statistika yang berhubungan dengan
aktivitas penghimpunan, penataan, peringkasan dan penyajian data dengan harapan agar data lebih
bermakna, mudah dibaca dan mudah dipahami oleh pengguna data. Statistik deskriptif hanya
sebatas memberikan deskripsi atau gambaran umum tentang karakteristik objek yang diteliti tanpa
maksud untuk melakukan generalisasi sampel terhadap populasi.
Kegiatan dalam statistik deskriptif meliputi pengumpulan, pengelompokan dan pengolahan
data yang selanjutnya akan menghasilkan ukuran-ukuran statistik seperti frekuensi, pemusatan data,
Pengertian Populasi
Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas objek atau subjek yang
mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari
dan kemudian di tarik kesimpulannya.
Jadi, populasi bukan hanya untuk orang, tetapi juga objek dan benda-benda alam yang
lain. Populasi juga bukan sekedar jumlah yang ada pada objek ataupun subjek yang
dipelajari, tatapi meliputi seluruh karakteristik/ sifat yang dimiliki oleh subjek atau objek
yang diteliti. Contoh penerapannya, misalnya jika dilakukan penelitian di SD Negeri 144,
maka sekolah ini mempunyai populasi yang bisa berupa jumlah subjek/orang dan
karakteristik subjek/orang.
B. Teknik Sampling
Teknik Sampling adalah teknik pengambilan sampel. Untuk menentukan sampel dalam
penelitian, terdapat berbagai teknik sampling yang digunakan.
Secara umum, teknik Sampling pada dasarnya dikelompokkan menjadi dua yaitu,
Probability Sampling dan Nonprobability Sampling. Dapat dijelaskan sebagai berikut :
1. Probability Sampling
Probability Sampling adalah teknik pengambilan sampel yang memberikan peluang yang
sama bagi setiap unsur(anggota) populasi untuk dipilih menjadi anggota sampel.
Teknik ini meliputi : 12
Simple Random Sampling
Teknik ini digunakan bila populasi mempunyai anggota atau unsur yang tidak
homogen dan
berstrata secara proporsional.
Teknik ini digunakan untuk menentukan jumlah sampel, bila populasi berstrata tetapi
kurang
proporsional.
Teknik Sampling ini digunakan untuk menentukan sampel bila objek yang akan diteliti
atau
sumber data sangat luas, misal penduduk dari suatu negara, propinsi dan kabupaten.
C. Normalitas Data
a. Kurve Normal
Penggunaan Satistik Parametris, bekerja dengan asumsi bahwa data setiap variabel
penelitian yang akan dianalisis membentuk distribusi normal. Bila data tidak normal, maka
tekinik statistik parametris tidak dapat digunakan untuk alat analisis. Sebagai gantinya
digunakan tekinik statistik lain yang tidak harus berasumsi bahwa data berdistribusi normal,
yaitu teknik statistik Nonparametris. Untuk itu sebelum peneliti akan menggunakan teknik
statistik parametris sebagai analisisnya, maka peneliti harus membuktikan terlebih dahulu,
apakah data yang akan dianalisis itu berdistribusi normal atau tidak.
Kurve normal umu dapat dirubah ke dalam kurve normal standar, dengan menggunakan
rumus :
Dimana :
Z : Simpangan Baku untuk kurve normal Standard
X : Data ke i dari suatu kelompok data
x : Rata-rata kelompok
s : Simpangan Baku
13
BAB 4KONSEP DASAR PENGUJIAN HIPOTESIS.
Dalam statistik dan penelitian terdapat dua macam hipotesis, yaitu hipotesis
nol, dan alternatif. pada statistik, hipotesisn nol di artikan sebagai tidak adanya
perbedaan antara parameter dengan statistik, atau tidak adanya perbedaan antara
ukuran sampel. dengan demikian hipotesis yang di uji adalah hipotesis nol, karena
memang penelitian tidak mengharapkan adanya perbedaan antara data populasi
dengan data sampel.
Hipotesis deskriptif, merupakan dugaan terhadap nilai satu variabel dalam satu
sampel walaupun didalamnya bisa terdapat beberapa kategori. Statistic non parametric yang
digunakan untuk menguji hipotesis deskriptif satu sampel bila datanya nominal adalah “Test
Binomial” dan Chi Kuadrat satu sampel. Selanjutnya statistic yang digunakan untuk menguji
hipotesis deskriptif satu sampel bila datanya berbentuk ordinal adalah Run Test.
15
A. Pengujian Hipotesis Komparatif
Hipotesis komparasi adalah suatu pengujian dengan cara membandingkan atau dugaan
ada tidaknya perbedaan yang signifikan terhadap nilai dua kelompok atau lebih. Jadi, pada
hipotesis komparasi hanya sekedar membedakan dan tidak sama sekali memperhatikan
hubungan antar variabel. Bila Hodalam pengujan diterima maka nilai perbandingan dua
sampel atau lebih dapat digeneralisasikan untuk seluruh populasi dimana sampel diambil
dengan taraf kesalahan tertentu.
Terdapat dua model komparasi yaitu komparasi antara dua sampel dan komparasi
lebih dari dua sampel (komparasi k sampel). Selanjutnya setiap model komparasi sampel
dibagi menjadi dua jenis yaitu sampel yang berkorelasi dan sampel yang tidak berkorelasi
disebut dengan sampel independen.
1. Komparatif Dua Sampel
Pengujian hipotesis komparatif dua sampel yang berkorelasi dan independen dapat
menggunakan statistik parametris dan nonpametris. Terdapat 3 macam pengujian komparatif
dua sampel, yaitu:
a. Uji Dua Fihak
Sign Test (Uji Tanda)
Sign test digunakan untuk menguji hipotesis komparatif dua sampel yang berkorelasi,
bila datanya berbentuk ordinal. Teknik ini dinamakan uji tanda (sign test) karena data yang
akan dianalisis dinyatakan dalam bentuk tanda-tanda, yaitu tanda positif dan negatif.
Misalnya dalam suatu eksperimen, hasilnya tidak dinyatakan berapa besar perubahanya
secara kuantitatif, tetapi dinyatakan dalam bentuk perubahan yang positif dan negatif.
Hipotesis asosiatif merupakan dugaan tentang adanya hubungan antar variable dalam
populasi yang akan diuji melalui hubungan antar variable dalam sampel yang diambil dari
populasi tersebut. Jadi menguji hipotesis asosiatif adalah menguji koefisiensi korelasi yang
ada pada sampel untuk diberlakukan pada seluruh populasi dimana sampel diambil. Bila
penelitian dilakuakan pada seluruh populasi maka tidak diperlukanpengujian signifikansi
terhadap koefisien korelasi yang ditemukan. Hal ini berarti peneliti tidak merumuskan dan
menguji instrument statistic.
Terdapat tiga macam bentuk hubungan antar variable, yaitu hubunagn simetris,
hubungan sebab akibat (kausal) dan hubungan interaktif (saling mempengaruhi). Untuk
mencari hubuangan antara dua variable atau lebih dilakuakn dengan menghitung korelasi
antar variable yang akan dicari hubungannya. Korelasi merupakan angka yang menunjukkan
arah dan kuatnya hubungan antar dua variable atau lebih. Arah dinyatakan dalam bentuk
16
hubungan positif atau negative, sedangkan kuatnya hubungan dinyatakan dalam
besarnya koefisien korelasi.
Hubungan dua variable atau lebih dikatakan hubungan positif, bila nilai suatu variable
ditingkatkan, maka akan meningkatkan nilai variable yang lain, dan sebaliknya nila satu
variable diturunkan maka akan menurunkan nilai variable yang lain. Hubungan dua variable
atau lebih dikatakan hubungan negative, bila nilai satu variable dinaikkan maka akan
menurunkan nilai variable yang lain, dan juga sebaliknya bila nilai satu variable diturunkan,
maka akan menaikkan nilai variable yang lain.
Analisis Regresi atau biasa disingkat sebagai anareg adalah metode yang digunakan
untuk mengukur pengaruh variabel bebas terhadap variabel tergantung. Anareg juga bisa
digunakan untuk memprediksi variabel tergantung dengan menggunakan variabel bebas.
Gujarati (2006) mendefinisikan analisis regresi sebagai kajian terhadap hubungan satu
variabel yang disebut sebagai variabel yang diterangkan (the explained variabel) dengan satu
atau dua variabel yang menerangkan (the explanatory). Variabel pertama disebut juga sebagai
variabel tergantung dan variabel kedua disebut juga sebagai variabel bebas. Jika variabel
bebas lebih dari satu, maka analisis regresi disebut regresi linear berganda. Disebut berganda
karena pengaruh beberapa variabel bebas akan dikenakan kepada variabel tergantung.
Tujuan Penggunaan Analisis Regresi antara lain:
Membuat estimasi rata-rata dan nilai variabel tergantung dengan didasarkan pada nilai
variabel bebas.
Untuk menguji hipotesis karakteristik dependensi.
Meramalkan nilai rata-rata variabel bebas yang didasari nilai variabel bebas diluar
jangkauan sample.
Analisis jalur merupakan perluasan dari analisis regresi berganda. Analisis jalur
digunakan jika terdapat variabel mediasi. Penelitian ini menggunakan teknik analisis jalur.
Desain penelitian komparatif dapat di lihat pada Gambar 4.1 dan 4.2.
17
Variabel X berpengaruh langsung terhadap Y atau sering disebut direct effect,
sedangkan gambar 4.2 menggambarkan bentuk mediasi sederhana yaitu ada pengaruh tidak
langsung X ke Y, lewat M sebagai variabel mediator. Hubungan sederhana antara X dan Y,
lewat M sebagai variabel mediator. Hubungan X dan Y sering disebut total effect (Pengaruh
Total) dengan nilai koefisien total c pada gambar 4.1. Koefisien c ini berbeda dengan
koefisien c’ , koefisien c’ merupakan koefisien pengaruh langsung (direct effect) X ke Y
setelah mengendalikan M (Gambar 4.2).
Variabel M disebut mediator atau intervening jika persamaan (1) X secara signifikan
mempengaruhi Y ( atau c ≠ 0), persamaan (2) X secara signifikan mempengaruhi M ( atau a ≠
0) dan persamaan (3) X secara signifikan mempengaruhi Y dengan mengkontrol X (b ≠ 0).
Jika pengaruh X terhdapa Y menurun menjadi nol dengan memasukan variabel M, maka
terjadi mediasi sempurna.
Namun demikian, jika pengaruh X terhadap Y menurun tidak sama dengan nol
dengan memasukan variabel M, maka terjadi mediasi parsial. Mediasi sederhana ini terjadi
jika dipenuhi asumsi (1) tidak ada kesalahan pengukuran pada pada variabel M, dan (2)
variabel Y tidak mempengaruhi M.
Jika nilai t hitung > nilai t tabel maka disimpulkan terjadi pengaruh mediasi.Sobel test
menghendaki asumsi jumlah sampel besar dan nilai koefisien mediasi berdistribusi normal.
Tetapi asumsi ini telah banyak dikritik. Menurut Bollen dan Stine (1990) pada sampel kecil
distribusinya umumnya tidak normal.
19
2. Reliabilitas Instrumen
Pengertian Reliabilitas, Sugiono 2005, adalah serangkaian pengukuran atau
serangkaian alat ukur yang memiliki konsistensi bila pengukuran yang dilakukan dengan alat
ukur itu dilakukan secara berulang. Kondisi itu ditengarai dengan konsistensi hasil dari
penggunaan alat ukur yang sama yang dilakukan secara berulang dan memberikan hasil yang
relatif sama dan tidak melanggar kelaziman. Untuk pengukuran subjektif, penilaian yang
dilakukan oleh minimal dua orang bisa memberikan hasil yang relatif sama (reliabilitas antar
penilai). Pengertian Reliabilitas tidak sama dengan pengertian validitas. Artinya pengukuran
yang memiliki reliabilitas dapat mengukur secara konsisten, tapi belum tentu mengukur apa
yang seharusnya diukur.
3. Pengukuran Reliabilitas
Sifat reliabilitas dari sebuah instrumen berhubungan dengan sejauh mana kemampuan
alat ukur itu memberikan hasil yang konsisten dari satu even percobaan ke even percobaan
lainnya. Dalam kajian teoritis, reliabilitas adalah sejauh mana pengukuran dari suatu uji coba
yang dilakukan tetap memiliki hasil yang sama meskipun dilakukan secara berulang-ulang
4. Validitas Instrumen
Fenomena kedua setelah mahasiswa menguji reliabilitas alat ukur, pekerjaan berikutnya
adalah bagaimana memperoleh instrumen yang memiliki validitas, agar data yang diperoleh
dari penyebaran instrumen itu benar-benar valid. Dikatakan memiliki validitas adalah bila
instrumen atau alat ukur yang dibuat bisa dengan tepat mengukur objek yang akan diukur.
Misalnya saja untuk mengukur, panjang dan lebar lapangan bola volley agar sama dengan
luas standar lapangan internasional, maka sebaiknya kita menggunakan meteran. Karena
meteran adalah merupakan alat ukur yang valid dan sudah memiliki validitas. Selain meteran,
alat ukur untuk mengukur panjang dan lebar benda tidak lazim digunakan. Dalam teori ada
bermacam-macam validitas.
20
BAB III
PEMBAHASAN
Kelebihan buku 1
Kelebihan buku 2
Materi yang disajikan lebih lengkapa karena disertai dengan contoh soal dan
pembahasan yang jelas
Isi buku menarik karena disertai dengan gambar yang menarik tentang materi tersebut
Pembahasan sesuai dengan judul
Kelemahan buku 1
Tampilan buku kurang menarik sehingga membuat pembaca kurang minat untuk
membaca
Materi yang disajikan kurang lengkap
Kelemahan buku 2
Terdapat beberapa kata serapan yang sulit dimengerti tanpa disertai pengertian dari
kata serapan tersebut
Terdapat penulisan tanda baca yang kurang tepat
21
BAB IV
PENUTUP
A. Kesimpulan
Dari keseluruhan vritical book report ini dapat disimpulkan bahwa Statistika tidak
hanya mampu menjelaskan adanya perbedaan tetapi statistika sudah cukup mampu
menentukan hubungan faktor yang satu terhadap faktor yang lain, misalnya hubungan
motivasi belajar dengan hasil belajar, pengaruh nilai resistor terhadap kuat arus dalam
rangkaian listrik, pengaruh kegiatan praktikum terhadap hasil belajar dan lain sebagainya.
B. Saran
22