Anda di halaman 1dari 25

1

BAB I
PENDAHULUAN

A. Rasionalisasi Pentingnya CBR


Statistika deskriptif adalah salah satu mata kuliah yang harus dipelajari oleh
beberapa program studi di suatu universitas. Hal tersebut berguna pada saat
mahasiswa akan mengerjakan skripsi. Pada saat mengerjakan skripsi tentu
diperlukan kesesuaian antara data dengan fakta di lapangan, serta untuk mengetahui
apakah data yang didapat valid atau tidak.
Hal penting lainnya adalah seringkali mahasiswa bingung dalam memilih buku
referensi yang dijadikan sumber belajar mata kuliah. Terkadang kita memilih satu
buku, namun kurang memuaskan pembaca. Misalanya dari segi tata bahasa, isi buku,
ataupun tata letak materi yang dapat membuat mahasiswa bingung. Oleh karena itu,
perlu adanya pembanding yang dapat dijadikan patokan mahasiswa dalam memilih
buku.
Salah satu tugas pada mata kuliah ini adalah CBR (Critical Book Report) yang
merupakan tugas wajib yang harus dikerjakan dalam kurikulum KKNI. Tugas Critical
Book Report diperlukan untuk mengevaluasi buku-buku tersebut berdasarkan materi
yang terdapat pada buku, kohesi dan koherensi antara materi dan judul buku serta
kualitas dari materi tersebut. Untuk menghasilkan laporan Critical Book Report,
tentunya mahasiswa harus membaca dan memhami isi buku dengan baik sehingga
akan dihasilkan tugas yang dapat berguna bagi banyak orang.

B. Tujuan Penulisan CBR


Adanya tugas Critical Book Report ini tentunya bertujuan untuk melatih
kemampuan mahasiswa dalam mengkaji isi buku serta melatih kemampuan menulis.
Untuk melatih kemampuan tersebut, tentu mahasiswa harus berlatih membaca dan
menulis sejak dini terutama dalam menulis tugas Critical Book Report. Selain untuk
meningkatkan kemampuan menulis mahasiswa, tujuan penulisan CBR ini adalah
untuk menyelesaikan tugas KKNI pada mata kuliah Statistika Deskriptif. Selain itu,
tugas ini disusun untuk membandingkan serta mengkritisi beberapa buah buku yang
tentunya dapat digunakan oleh mahasiswa di dalam proses pembelajaran di kelas.
2

C. Manfaat CBR
Manfaat yang didapatkan dari tugas CBR ialah mahasiswa dapat
membandingkan antara buku yang memiliki kualitas baik dengan yang tidak. Hal ini
dikarenakan mahasiswa sudah tahu bagaimana kriteria buku yang berkualitas baik
karena sudah terbiasa untuk mengkritik buku dari berbagai aspek yang ada di dalam
buku tersebut. Selain dapat membedakan buku yang berkualias, mahasiswa juga akan
terbiasa menulis secara tidak langsung karena sering melakukan tugas CBR di
berbagai mata kuliah.

D. Identitas Buku yang di Review


 Buku Utama
1. Judul : Statistika Terapan Untuk Quasi Dan Pure Experiment di
Bidang Pendidikan, Biologi, Pertanian, Teknik, dan lain-lain.
2. Edisi : Pertama
3. Pengarang : Prof. Dr. Edi Syahputra, M.Pd.
4. Penerbit : UNIMED Press
5. Kota terbit : Medan
6. Tahun terbit : 2016
7. ISBN : 978-602-0888-82-8

 Buku Pembanding 1
1. Judul : Metoda Statistika
2. Edisi : Ketujuh
3. Pengarang : Prof. Dr. Sudjana, M.A., M.Sc.
4. Penerbit : Tarsito Bandung
5. Kota terbit : Bandung
6. Tahun terbit : 2017
7. ISBN : 979-9185-37-8

 Buku Pembanding 2
1. Judul : Statistika Matematik
2. Edisi : Pertama
3

3. Pengarang : Prof. Dr. Edi Syahputra, M.Pd.


4. Penerbit : UNIMED Press
5. Kota terbit : Medan
6. Tahun terbit : 2013
7. ISBN : 978-602-7938-12-0

 Buku Pembanding 3
1. Judul : Aplikasi Statistika dan Hitung Peluang
2. Edisi : Pertama
3. Pengarang : Richard Lungan
4. Penerbit : Graha Ilmu
5. Kota terbit : Yogyakarta
6. Tahun terbit : 2007
7. ISBN : 979-756-096-2
4

BAB II
RINGKASAN ISI BUKU

A. BAB I. STATISTIKA
1. Pengertian Statistika
Statistika adalah ilmu yang mempelajari tentang metode pengumpulan,
pengolahan, penafsuran serta penarikan kesimpulan dari data yang diumpulkan atau
diperoleh. Secara umum statistika dikelompokkan menjadi statistika matematik dan
statistika terapan. Dalam statistika matematik penekanannya lebih pada statistika
secara teoritis. Pada statistika terapan leboh menekankan pada penggunaan statistika
dalam berbagai bidang ilmu.
Ditinjau dari sifat terapannya, statistika dapat dibagi atas dua kategori, yakni
Statistika Deskriptif dan Statistika Induktif/Infrensial. Statistika Deskriptif hanya
membicarakan mengenai penyusunan data dalam daftar, pembuatan dan penyajian
data dalam bentuk diagram dan menarik kesimpulan dari data tersebut yang sifatnya
tidak berlaku umum. Statistika Induktif lebih mendalamai data, yakni data yang
sudah disusun rapi, dibuat hipotesis, dianalisis secara ilmiah, dan ditarik kesimpulan
secara umum.

2. Data Statistika
Data dalam statistika adalah suatu himpunan keterangan atau informasi dari
serangkaian pengamatan atau catatan atau observasi atau informasi yang diperoleh
dari hasil percobaan. Sebagian dari objek-objek yang diambil untuk diteliti tersebut
disebut sampel, sedangkan keseluruhan objek yang banyak dan tersebar di wilayah
yang sangat luas disebut populasi dari sampel itu.
Ada dua macam bentuk data, yaitu data kuantitatif dan kualitatif. Data
kuantitatif berbentuk bilangan seperti 5, 6, 100, dan lain-lain. Sedangkan data
kualitatif adalah data yang berbentuk atribut seperti tinggi, rendah, baik, senang,
puas, berhasil, dan lain-lain.
Ada beberapa pengklasifikasian macam-macam data, yakni sebagai berikut.
1. Data nominal, yakni data berbentuk kategori dan bersifat kualitatif juga dapat
dibandingkan satu dengan yang lainnya.
5

2. Data ordinal, yakni data berbentuk kategori dan bersifat kualitatif namun tidak
dapat dibandingkan satu dengan yang lainnya.
3. Data interval, yakni data kuantitatif berbentuk angka-angka.
4. Data rasio, yakni data kuantitatif dan pada data ini dapat dilakukan operasi
matematika.

B. BAB II. PENYAJIAN DATA


Data statistika dapat disajikan dalam berbagai cara, antara lain dengan tabel
dan grafik. Penyajian data dengan menggunakan tabel atau menggunakan grafik akan
mempermudah pembaca untuk megiterpretasi data yang disajikan.

A. Menggunakan Tabel
Cara Membuat Tabel Distribusi Frekuensi:
1. Tentukan rentang data, yaitu selisih data ternesar dengan data terkecil.
2. Tentukan banyak kelas interval yang diinginkan, ada duacara menentukan
banyak kelas interval, yaitu:
a. Banyak kels interval dipilih antara 5 sampai13 kelas.
b. Banyak kelas interval ditentukan dengan bantuan rumus. Sturges yaitu:
banyak kelas = 1 + (3,3) log n. Dengan n = menyatakan banyaknya data.
3. Tentukan panjang kelas interval, yaitu:
Rentang dibagi oleh banyak kelas interval.
4. Tentukan ujung bawah interval pertama.
Dapat dipilih salah satu cara berikut:
a. Ambil data terkecil sebagaidata ujung bawah kelas interval pertama.
b. Ambil sembarang bilangan lebih kecil daridata terkecil, tetapi selisihnya
tidak lebih besar dari panjang kelas ang telah ditentukan.

B. Menggunakan Diagram
1. Diagram Batang
Diagram batang berbentuk batang-batang dan disusun secara tegak atau
mendatar tidak saling bersinggungan satu batang dengan batang lainnya.
Tinggi/panjang batang menunjukkan frekuensi/banyaknya data.
Untuk menggambarkan diagram batang diperlukan:
6

-Sumbu mendatar
-Sumbu tegak
-Skala pada kedua sumbu diatas
2. Diagram Garis
Diagram garis digunakan untuk menggambarkan keadaan yang kontinu.
Biasana sumbu horizontal menunjukkan skala waktu.
3. Diagram Lingkaran
Diagram lingkaran terdiri dari sebuah lingkaran yang dibagi atas sektor-
sektor. Tiap sektor menyatakan banyaknya data. Luas setiap sektor data
tergantung dari besarnya proporsi suatu data terhadap keseluruhan data
yang ada.
4. Diagram Pastel
Diagram pastel adalah variasi bentuk dari diagram lingkaran. Diagram
lingkaran hampir mirip dengan diagram pastel. Diagram lingkaran
berdimensi dua, sedangkan diagram pastel berdimensi tiga.
5. Histogram dan Poligon Frekuensi
Histogram dan Poligon Frekuensi adalah diagram dari data yang telah
disusun dalam Tabel Distribusi Frekuensi.
6. Tabel Distribusi Frekuensi Kumulatif
1. Tabel Ditribusi Frekuensi Kumulatif “kurang dari”
2. Tabel Ditribusi Frekuensi Kumulatif “lebih dari atau”

C. BAB III. UKURAN TENDENSI SENTRAL


Ukuran tendensi sentral adalah nilai yang menjadi pusat suatu sebatan. Yang
termasuk ukuran tendensi sentral anatara lain adalah nilai rata-rata atau mean,
median, dan modus.

A. Rata-rata (Mean)
Rata-rata (mean) adalah reta-rata hitung. Rata-rata hitung dari sekumpulan
bilangan adalah jumlah bilangan-bilangan itu dibagi oleh banyaknya bilangan.
𝑗𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑠𝑒𝑚𝑢𝑎 𝑏𝑖𝑙𝑎𝑛𝑔𝑎𝑛
Mean (rata-rata) = 𝑏𝑎𝑛𝑦𝑎𝑘𝑛𝑦𝑎 𝑏𝑖𝑙𝑎𝑛𝑔𝑎𝑛
7

1. Rata-rata Hitung Data Tunggal


2. Rata-rata Hitung Data Terboboti
3. Rata-rata Hitung Data Kelompok
4. Rata-rata Harmonis

B. Median
Median dari sekumpulan bilangan ialah bilangan yang posisinya berada
ditengah-tengah setelah bilangan itu diurutkan. Untuk menentukan median
dari sekumpulan bilangan dilakukan prosedur berikut:
1. Untuk Data Tunggal
a. Bila banyaknya data ganjil prosedurnya adalah:
1. Urutkan bilangan-bilangan itu.
2. Tetapkan bilangan yang posisinya paling tengah sebagai median.
Contoh: Median dari bilangan-bilangan 5, 2, 6, 1, 8, 6, 7, 6, 4 adalah:
Urutkan terlebih dahulu 1, 2, 4, 5, 6, 6, 6, 7, 8. Jadi mediannya adalah
6.
b. Bila banyaknya data berjumlah genap prosedurnya adalah:
1. Urutkan bilangan-bilangan itu.
2. Mediannya adalah rata-rata dari dua bilangan ditengah.
Contoh: Tentukan median dari bilangan 5, 2, 6, 1, 8, 3, 7, 4.
Jawab: Urutkan terlebih dahulu 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8. Mediannya
4+5 1
adalah = 42
2

2. Untuk Data Terboboti


Pada data terboboti, sama dengan data tunggal.

3. Untuk Data dalam Tabel Distribusi Frekuensi


Untuk menentukan Median dari data dalam Tabel Distribusi Frekuensi
dapat dilakukan dengan menggunakan rumus berikut:
1
𝑁−𝑓𝑠𝑏
Me = Bb + 2 𝑓 𝑖
𝑚𝑒

Me = Median
8

Bb = Batas bawah kelas interval yang mengandung Me


N = Jumlah data seluruhnya
𝑓𝑠𝑏 = Jumlah seluruh frekuensi sebelum frekuensi kelas Me
𝑓𝑚𝑒 = Frekuensi kelas Me
𝑖 = Panjang interval kelas

C. Modus
Modus dari sekumpulan bilangan adalah bilangan yang paling sering muncul
atau nilai yang memiliki frekuensi terbanyak. Sedangkan modus dari data yang
tersusun dalam Tabel Distribusi Frekuensi dapat ditentukan dengan
menggunakan rumus:
𝑑𝑠𝑏
𝑀𝑜 = 𝐵𝑏 + 𝑖
𝑑𝑠𝑏 + 𝑑𝑠𝑏
Mo = Modus
Bb = Batas bawah kelas interval yang mengandung Modus
𝑑𝑠𝑏 = Selisih frekuensikelas Modus dengan frekuensi kelas sebelumnya
𝑑𝑏𝑟 = Selisih frekuensi kelas Modus dengan frekuensi kelas berikutnya

D. BAB IV. UKURAN DISPERSI


Dispersi adalah tersebarnya data disekitar rata-rata. Ukuran dis persi ada
beberapa macam, antara lain:
1. Rentang atau range jangkauan
2. Deviasi rata-rata
3. Deviasi standar
Macam-macam rentang:
1. Rentang antar kuartil (RAK)
Rentang antar kuartil dihitung dengan rumus :
RAK = K3 – K1
Dengan keterangan : k1 = kuartil pertama
K3 = kuartil ke 3
2. Deviasi kuartil
Deviasi kuartil adalah penyimpangan ( panjang interval ) k2 – k1 atau k3 – k2.
Deviasi kuartil dihitung dengan rumus :
9

DK =1/2 ( K3 – K1 )

3. Rentang (10-90) persentil


Untuk menghitung rentang ( 10-90 ) persentil digunakan rumus :
R ( 10 – 90 ) P = P90 - P10
Kelemahan rentang :
1. Untuk mengetahui sekumpulan data tidak cukup hanya dengan rentang, sebab
hanya mengetahui rentang saja tidak dapat diketahui disekitar mana
kebanyakan data terkumpul.
2. Yang menjadi pertimbangan hanya data ekstrim

Deviasi Rata–Rata
Deviasi adalah penyimpangan data sekitar rata-ratanya. Jadi deviasi rata-rata adalah
rata-rata dari sejumlah penyimpangan data terhadapt rata-ratanya.
Deviasi Standar
Deviasi standar adalah ukuran oenyimpangan data yang paling penting dan paling
banyak penerapannya dalam statistika.

E. BAB V. TEORI SAMPEL


Teori sampel mempelajari hubungan-hubungan yang ada antara satu atau lebih
populasi dan sampel-sampel yang diambil dari populasi tersebut.
Cara menarik sampel dari suatu populsi:
1. Sampel Acak Sederhana
Sampel acak sederhana adalah suatu metode pemilihan sampel yang mana
dalam setiap unit dalam suatu populasi diberikan peluang yang sama untuk terpilih
dalam sampel.
2. Sampel Sistematis
Sampel sistematis merupakan suatu metode penarikan sampel yang bisa
diterima karena peluang bagi setiap unit diketahui dengan pasti dan kita bisa
menghitung sampling eror.
3. Sampel Berlapis
Sampel secara berlapis adalah suatu metode dimana elemen-elemen dalam
populasi dibagi-bagi dalam golongan-golongan, dan sebuah sampel acak sederhana
10

diambil dari setiap golongan, dan sebuah sampel acak sederhana diambil dari setiap
golongan, paling sedikit satu elemen dari masing-masing golongan.
4. Sampel Berkelompok
Prosedur penarikan sampel dimana unit-unit dianalisisnya didalam populasi
digolongkan di dalam kumpulan-kumpulan yang disebut cluster.
5. Distribusi Sampling
Sampling yang memiliki statistik seperti rata-rata, simpangan baku, median, dan
sebagainya, yang mungkin berbeda dari sampel ke sampel.
6. Distribusi Sampel Rata-Rata
Distribusi rata-rata dimaksudkan yaitu pengambilan sampel tanpa
pengembalian dari populasi.

F. BAB VI. PENDUGAAN (ESTIMASI)


A. Pendahuluan
Pendugaan merupakan suatu kegiatan menemukan nilai atau selang tertentu
berdasarkan data-data pada sampel. Nilai yang diperoleh ini merupakan nilai yang
digunakan untuk menduga (menaksir) nilai parameter populasi dari mana asal
sampel tersebut diambil. Nilai dari sampel yang digunakan sebagai penduga
parameter populasi disebut statistik dari sampel. Misalnya :

𝑋̅ digunakan untuk menduga (mengestimasi) 𝜇

𝑠 2 digunakan untuk menduga (mengestimasi) 𝜎 2

dan sebagainya .

B. Sifat-Sifat dari Penduga (Estimator)


1. Penduga tak bias (unbiased estimate)
Sebuah titik disebut penduga (Estimator) tak bias, bila rata-rata dari
distribusi sampel statistik sama dengan parameter populasi berespondensi
dengan statistik tersebut, dan disebut bias bila sebaliknya. Rumus penduga
varians populasi yang digunakan adalah
̅̅̅2
∑(𝑥−𝑥) 𝑛 𝑛 𝑛−1
𝑠2 = sebab 𝜇𝑠2 = 𝑛−1 𝜇 = 𝑛−1 . 𝜎2 = 𝜎2
𝑛−1 𝑛

𝑠 2 adalah penduga tak bias dari 𝜎 2


11

2. Penduga Konsisten (Consistent Estimate)


Suatu penduga disebut konsisten jika ukuran sampel diperbesar, maka nilai
penduga semakin mendekati nilai parameter populasi. Misalnya “rata-rata”
adalah penduga konsisten.
3. Penduga efisien (Efficient Estimate)
Suatu penduga 𝑠1 disebut lebih efisien dari 𝑠2 jika 𝜎𝑠12 < 𝜎𝑠22 .

C. Pendugaan (Estimasi) Titik dan Pendugaan Interval


1. Pendugaan (estimasi titik)
Pendugaan titik dai suatu parameter populasi adalah pendugaan yang
diberikan berupa sebuah bilangan saja.
2. Pendugaan (estimasi) Interval
Pendugaan interval dari suatu parameter adalah esimasi yang diberikan
terletak dalam suatu interval tertentu.
2.1 Selang kepercayaan berbasis Z untuk suatu rata-rata populasi (𝜎
diketahui)
Suatu selang kepercayaan untuk rata-rata merupakan suatu interval
(selang) yang dikonstruksi oleh rata-rata sampel, sedemikian hingga kita
memiliki keyakinan bahwa selang ni memuat rata-rata populasi.
2.2 Selang kepercayaan berbasis t untuk suatu rata-rata populasi (𝜎 tidak
diketahui)
𝑋̅ −𝜇
Selang kepercyaan ini didasarkan pada distribusi sampling 𝑡 = 𝑠
√𝑛

distribusi sampling ini disebut distribusi t.

3. Derajat Kebebasan (Degreee Of Freedom = Df)


Derajat kebebasan adalag banyaknya anggota sampel yang “bebas” dikurangi
banyaknya parameter populasi yang harus diduga dari pengamatan sampel.
Derajat kebebasan memiliki rumus :
∑𝑋
𝑋̅ = 𝑛 𝑖 , 𝑋̅ digunakan untuk menduga 𝜇.
12

G. BAB VII. PENGUJIAN HIPOTESIS STATISTIKA


A. Pendahuluan
Hipotesis dalam statistika bermakna pendugaan yang diungkapkan dengan
kalimat pernyataan tentang parameter populasi. Hal tersebut dituliskan dalam
bentuk simbol-simbol statistika yang sudah baku digunakan diseluruh dunia. Setiap
peneliti yang menggunakan statistika sebagai alat analisisnya harus memahami
secara mendalam hubungan antara hipotesis penelitiannya dengan hipotesis
statistika yang dirancangnya. Pada hipotesis statistika dikenal lambang 𝐻0 dan
lambang 𝐻1 atau 𝐻𝑎 atau 𝐻𝑇 . Hipotesis penelitian yang telah dirancang oleh sipeneliti,
diterjemahkan dalam bahasa statistika dan ditulis dalam lambang statistika dan
diletakkan pada 𝐻1 atau pada 𝐻𝑎 atau pada 𝐻𝑇 bukan pada 𝐻0 . 𝐻0 adalah hipotesis
yang ingin ditolak oleh si peneliti. Menolak 𝐻0 berarti menerima 𝐻1 , begitu pula
sebaliknya.
Pada pengujian hipotesis dikenal dengan 2 jenis pengujian yaitu:
1. Pengujian satu sisi atau arah (one-sided/one-talled test)
Bentuk umum hipotesis statistika, H0 : 𝜃 = 𝜃0 atau H0 : 𝜃 = 𝜃0
H1 : 𝜃 > 𝜃 0 H1 : 𝜃 = 𝜃 0
2. Pengujian dua sisi atau dua arah (two-sidedtwo-talled test)
Bentuk umum hipotesis statistika, H0 : 𝜃 = 𝜃 0
H1 : 𝜃 ≠ 𝜃 0
B. Prosedur Pengujian Hipotesis Statistika
Ada beberapa langkah yang harus dilalui ketika akan melakukan pengujian
hipotesis statistika, yaitu:

1) Tulis dan rumuskan hipotesis nol (H0).


2) Rumuskan hipotesis alternatif yang sesuai pada H1, atau pada Ha, atau pada
HT.
3) Tetapkan tingkat singnifikan (𝛼) misalnya = 5%.
4) Pilih tes statistik yang sesuai, dan buat sketsa.
5) Hitung nilai statistik dari data-data sampel.
6) Buat keputusan/kesimpulan: H0 ditolak, bila nilai statistik “hitung” pada (5)
terletak di daerah kritis, H0 diterima bila sebaliknya.
13

C. Pengujian Signifikansi Rata-Rata Populasi


1) Jika variansi populasi diketahui.
Apabila populasi berdistribusi normal dengan rata-rata 𝜇 dan varians 𝜎 2 ,
2 𝜎2
maka : 𝜇𝑥̅ = 𝜇 dan 𝜎 𝑥 = (populasi besar) dimana n = ukuran sampel.
𝑛
𝑥̅ −𝜇
Berarti 𝑍 = 𝜎 berdistribusi normal.
√𝑛

2) Varians populasi tidak diketahui.


Karena 𝜎 2 tidak diketahui, kita estimasi 𝜎 2 menjadi 𝑠 2 . Sehingga untuk
2 2 2 𝑠2
populasi besar, kita estimasi 𝜎 𝑥 dengan 𝑠 𝑥 dimana 𝑠 𝑥 = . Selanjutnya
𝑛

menggunakan distribusi t, dengan derajat kebebasan (n-1). Karena H0 : 𝜇 0,


𝑥̅ −𝜇0
maka : 𝑡 = 𝑠
√𝑛

D. Pengujian Pebedaan Dua Rata-Rata Populasi


Untuk sampel-sampel yang tidak berkorelasi.
Pandang dua populasi berdistribusi normal, dengan rata-rata dan varian
bertrut-turut 𝜇 1 dan 𝜇 2 , 𝜎12 dan 𝜎22 . Untuk populasi besar demikian pula
(𝑥
̅̅̅1̅−𝑥
̅̅̅2̅)−(𝜇1 −𝜇2 )
𝑍= berdistribusi normal.
𝜎 2𝜎 2
√ 1+ 2
𝑛1 𝑛2

E. Pengujian Hipotesis untuk Sampel Yang Berkolerasi (Data-Data Berpasangan)


Diberikan sebuah himpunan n paasangan data (observasi). Selisih setiap
̅ = ∑ 𝐷. Varian dari selisih
pasangan data adapat dicari. Rata-rata dari selisih 𝐷 𝑛
̅̅̅̅2
∑(𝐷−𝐷)
𝑆𝐷2 = 𝑛−1

Karena H0 : 𝜇 1 – 𝜇 2 = 0, maka
∑𝐷
𝑡=
√(𝑛 ∑ 𝐷2 − (∑ 𝐷)2 )/(𝑛 − 1)

H. BAB VIII. ANALISIS REGRESI


A. Pengertian
Analisis regresi adalah suatu kajian untuk mengeksplorasi sifat – sifat dari
hubungan diantara variabel – variabel. Hubungan fungsional diantara variabel –
variable ini dapat dikategorikan atas dua kelompok yaitu regresi linier dan regresi
14

non linier. Regresi linier dapat berupa regresi linier sederhana yang terdiri dari satu
variabel bebas dan satu variabel bebas. Selain regresi linier sederhana juga terdapat
regresi linier ganda yang memiliki variabel bebas lebih dari satu. Persamaan regresi
linier sederhana dapat ditulis sebagai berikut:
Y = 𝛽0 + 𝛽1 𝑋 + 𝜀
Persaman regresi linier ganda secara umum dapat dituliskan sebagai berikut:
Y= 𝛽0 + 𝛽1 𝑋1 + 𝛽2 𝑋2 + ⋯ + 𝛽𝑘 𝑋𝑘 + 𝜀

B. Pendugaan Parameter Persamaan Garis Regresi Linier


Pendugaan parameter regresi linier dapat dilakukan secara manual. dengan
memanfaatkan rumus pendugaan untuk menentukan nilai 𝑏0 dan 𝑏1 yang berturut –
turut menduga parameter garis regresi 𝛽0 dan 𝛽1. Tetapi jika persamaan garis regresi
linier ganda maka cara manual yang dapat dilakukan adalah dengan menggunakan
model Doolittle.
1. Model Regresi Linier Sederhana
Model ini hanya memeiliki satu variabel bebeas (katakanlah X) dan satu variabel ini
tidak bebas (katakanlah Y). Pamdamg model regresi linier sederhana :
Y=𝛽0 + 𝛽1 𝑋 + 𝜀
Suatu besaran yang membuat nilai Y menyimpang dari garis regresi
Variabel prediktor , atau variabel bebas
Parameter model
Variabel random, atau variabel respon atau variabel tak bebas
Misalkan ada n pasang nilai atau data pengamatan yaitu : (x1,y1),(x2,y2), ....,...., ..., (xn,yn)
dengan demikian persamaan (8.3) dapat ditulis menjadi :
Yi = 𝛽0 + 𝛽1 X1 + 𝜀1 , i = 1,2,3,,,, n ..... (8.4)
𝑄 = ∑𝑛𝑖=1(𝑌𝑖 − 𝛽0 + 𝛽1 𝑋1 )2 ………………………………………………………... (8.5)
𝑛𝑏0 + 𝑏1 ∑ 𝑋𝑖 = ∑ 𝑌𝑖 ………………………………………………………………….. (8.12)
𝑏0 ∑ 𝑋𝑖 + 𝑏1 ∑ 𝑋𝑖2 = ∑ 𝑋𝑖 𝑌𝑖 …………………………………………………………. (8.13)
Diselesaikan dengan metode eliminasi untuk 8.12 dan 8.13 serta dikalikan dengan
∑ 𝑋𝑖 . Sehingga untuk mencari 𝑏0 dan 𝑏1
∑ 𝑋𝑖 ∑ 𝑌𝑖 −𝑛 ∑ 𝑋𝑖 𝑌𝑖
𝑏1 = 2 ……………………………………………………………………. (8.16)
(∑ 𝑋𝑖 ) −𝑛 ∑ 𝑋𝑖2

𝑏0 = 𝑌̅ − 𝑏1 𝑋̅ ……………………………………………………………………………… (8.17)
15

2. Model Regersi Linier Ganda


Jika banyaknya variabel bebasnya lebih daru satu maka kita harus menggunakan
metode lain. Secara manual kita dapat menggunakan metode Doolitle, atau kita dapat
menggunakan perangkat lunak komputer dengan SPSS.
1) Penggunaan Metode Doolitle
Persamaan garis regresi 𝑌 = 𝛽0 + 𝛽1 𝑋 + 𝜀 dapat ditulis menjadi 𝑌𝑖 = 𝛽0 + 𝛽1 𝑋𝑖 + 𝜀𝑖
Ini artinya adalah : 𝑌𝑖 = 𝛽0 + 𝛽1 𝑋𝑛 + 𝜀𝑛 dapat ditulis dalam bentuk matriks :
𝑌1 1 𝑋1 𝜀1
𝑌 𝑋 𝜀
[ :2 ]=[1:] 𝛽0 + [ :2 ] 𝛽1 + [ :2 ] ⇔ 𝑌 = 𝑋𝛽 + 𝜀
𝑌𝑛 1 𝑋𝑛 𝜀𝑛

C. Ketepatan Garis Regresi


Garis regresi linier dapat diukur ketepatan/kecocokannya pandang identitas berikut :
̂𝑖 = 𝑌𝑖 − 𝑌
𝑌𝑖 − 𝑌 ̅𝑖 − (𝑌
̂𝑖 − 𝑌̅) dapat ditulis dalam bentuk (𝑌𝑖 − 𝑌̅) = (𝑌
̂𝑖 − 𝑌̅) + (𝑌𝑖 − 𝑌
̂𝑖 ).

Jika persamaan ini dikuadratkan dan dijumlah dengan i= 1,2,3,,,n maka :


2 2
∑(𝑌𝑖 − 𝑌̅)2 = ∑(𝑌
̂𝑖 − 𝑌̅) + ∑(𝑌𝑖 − 𝑌
̂𝑖 ) + 2 ∑(𝑌
̂𝑖 − 𝑌̅)(𝑌𝑖 − 𝑌
̂𝑖 ) sehingga ̂𝑖 = 𝑌̅ +
𝑌
𝑏1 (𝑋𝑖 − 𝑋̅)

Jumlah kuadrat
Simpangan bakudibsekitar rata – rata = jumlah kuadrat akibat regresi + jumlah kuadrat di
𝜎2
1 adalah akar variansnya yaitu : sb1=√
sekitar regresi ∑(𝑥 −𝑥̅ )2
𝑖

𝑏
thitung =𝑠𝑖𝑚𝑝𝑎𝑛𝑔𝑎𝑛 𝑏𝑎𝑘𝑢
1
𝑑𝑢𝑔𝑎𝑎𝑛 𝑏
1

D. Pembacaan Makna Output SPSS


- Model Summary
Tabel ini memberikan informasi seberapa baik suatu model persamaan garis
regresi linier multiple dengan variabel–variabel bebas dengan variabel
terikatnya. Tabel pada model ini terdiri dari model yang digunakan, tingkat
keeratan hubungan secara simultan antara variabel-variabel bebas, nilai
koefisien determinasi, f hitung dan nilai t.

E. Analisis Korelasi
Pada analisis korelasi yang dicari adalah derajat tingkat keeratan hubungan
variabel – variabel itu. Derajat tingkat keeratan hubungan tersebut dinyatakan dalam
16

koefisien yang disebut koefisien korelasi dan dilambangkan dengan 𝜌 untuk populasi
sedangkan untuk sampel dilambangkan dengan r. Besarnya koefisien korelasi data
sampel antara dua variabel x dan y dapat ditentukan oleh rumus :
𝑛 ∑𝑛𝑖=1 𝑥𝑖 𝑦𝑖 − ∑𝑛𝑖=1 𝑥𝑖 ∑𝑛𝑖=1 𝑦𝑖
𝑟=
√{𝑛 ∑𝑛𝑖=1 𝑥𝑖2 − (∑𝑛𝑖=1 𝑥𝑖 )2 }{𝑛 ∑𝑛𝑖=1 𝑦𝑖2 − (∑𝑛𝑖=1 𝑦𝑖 )2 }
17

BAB III
PEMBAHASAN

A. Pembahasan Isi Buku


a. Pembahasan Bab 1 tentang Statistika
Pengertian Statistika menurut buku Statistika Terapan adalah ilmu yang
mempelajari tentang metode pengumpulan, pengolahan, penafsuran serta
penarikan kesimpulan dari data yang diumpulkan atau diperoleh. Sedangkan
menurut buku Metoda Statistika, statistika adalah pengetahuan yang berhubungan
dengan cara-cara pengumpulan data, pengolahan atau penganalisisannya dan
penarikan kesimpulan berdasarkan kumpulan data dan penganalisisan yang
dilakukan. Menurut buku Aplikasi Statistika dan Hitung Peluang, statistika adalah
salah satu disiplin ilmu yang mempelajari teknik-teknik pengambilan kesimpulan
terhadap suatu masalah dengan menggunakan sebagian keterangan kuantitatif
dari masalah tersebut. Berdasarkan ketiga buku tersebut, buku yang paling
lengkap dalam menjelaskan statistika secara umum adalah buku Metoda Statistika
karena di dalam buku ini juga diikutsertakan mengenai contoh penerapan dasar-
dasar statistika dalam kehidupan sehari-hari, sehingga pembaca dapat lebih
mudah memahami materi dasar tentang statistika. Dalam buku Statistika Terapan
hanya menjelaskan secara singkat mengenai statistika dan data satatistika. Dalam
buku Aplikasi Statistika dan Hitung Peluang, banyak mengambil dasar-dasar
statistika melalui penemuan para ahli dan pendapatnya, dan merujuk kepada satu
pengertian, namun tidak dijelaskan mengenai penerapan statistika di dalam
kehidupan sehari-hari. Hal tersebut dikelompokkan ke dalam latihan soal.

b. Pembahasan Bab 2 tentang Penyajian Data


Pada bab 2 di dalam buku Statistika Terapan, penulis menjelaskan mengenai
penyajian data melalui dua cara, yakni menggunakan tabel dan menggunakan
grafik atau diagram. Dalam penggunaan tabel, dijelaskan tabel kontingensi dan
distribusi frekuensi. Dalam penggunaan grafik/diagram, dijelaskan diagram
batang, garis, lambang, pastel/lingkaran, peta, dan pencar/titik. Semua materi
pada bab ini dijelaskan dengan rinci dan disertai dengan contoh soal sehingga
18

dapat mempermudah pembaca memahami materi yang disajikan oleh penulis.


Pada akhir bab juga terdapat soal latihan untuk menguji tingkat pemahaman
pembaca buku ini. Di dalam buku Metoda Statistika, penulis menjelaskan mengenai
penyajian data melalui dua cara, yakni menggunakan daftar (tabel) dan diagram.
Macam-macam tabel yang disajikan adalah tabel baris dan kolom, tabel
kontingensi, dan tabel distribusi frekuensi. Sedangkan diagram yang akan
diuraikan di dalam buku ini adalah diagram batang, diagram garis, diagram simbol,
diagram pastel, diagram peta, dan diagram titik. Pada buku Aplikasi Statistika dan
Hitung Peluang, materi mengenai penyajian data disajikan berdasarkan materi
data statistik, yang terdii atas pembagian data (menurut sifat, cara memeroleh,
waktu, dan sumbernya), tujuan pengumpulan data, perencanaan pengumpulan
data, teknik pengumpulan data, skala penilaian, kriteria data, dan pemeriksaan
data. Berdasarkan ketiga buku tersebut maka dapat disimpulkan buku Aplikasi
Statistika dan Hitung Peluang merupakan buku yang paling lengkap menyajikan
materi tentang penyajian data.

c. Pembahasan Bab 3 tentang Ukuran Tendensi Sentral


Pada bab 3 di dalam buku Statistika Terapan, materi mengenai ukuran
tendensi sentral dibagi kepada tiga bagian, yaitu mean, median, dan modus. Ketiga
materi tersebut dijelaskan secara rinci dan disertai dengan contoh-contoh di
dalamnya. Perhitungan mean dan median juga dijelaskan kepada dua sub-bab,
yakni untuk bagian data tunggal dan data kelompok. Pada akhir bab juga terdapat
soal latihan untuk menguji tingkat pemahaman pembaca buku ini. Di dalam buku
Metoda Statistika, materi mengenai ukuran tendensi sentral dijelaskan berbagai
macam, yakni rata-rata hitung, rata-rata ukur, rata-rata harmonik, modus, median,
kuartil, desil, dan persentil. Di dalam bab ini banyak disajikan contoh soal yang
bersangkutan dengan materi yang diajarkan. Pada buku Aplikasi Statistika dan
Hitung Peluang, materi mengenai ukuran tendensi sentral dijelaskan dalam
beberapa materi, yaitu rata-rata, yang terbagi atas rata-rata hitung, rata-rata
terboboti, dan rata-rata harmonis, median, kuartil, desil, persentil, dan modus.
Semua materi dijelaskan secara jelas dan ada beberapa materi yang diberikan
19

melalui perumpamaan yang dapat membuat pembaca lebih paham akan materi
tersebut.

d. Pembahasan Bab 4 tentang Ukuran Dispersi


Pada bab 4 buku Statistika Terapan, dijelaskan mengenai pengertian dispersi
dan macam-macam rentangnya, deviasi rata-rata, dan deviasi standar. Dalam
penyajian materi rentang kuartil dan antarkuartil, penulis langsung menyajikan
rumus dan contoh. Namun dalam materi deviasi standar, penulis membuat
turunan rumus tersebut. Di dalam buku Metoda Statistika, materi mengenai
ukuran dispersi yang dijelaskan adalah mengenai rentang, rentang antar kuartil,
simpangan kuartil atau deviasi kuartil, rata-rata simpangan atau rata-rata deviasi,
simpangan baku atau deviasi standar, varians, dan koefisien variasi. Di dalam buku
ini dijelaskan berdasarkan rumus dan contoh soal. Pada buku Aplikasi Statistika
dan Hitung Peluang materi mengenai ukuran dispersi yang dijelaskan adalah
mengenai rentang, simpangan rata-rata terhadap nilai tengah, ragam dan
simpangan baku populasi. Materi di dalamnya dijelaskan dengan langsung
menjelaskan rumus lalu contoh soal.

e. Pembahasan Bab 5 tentang Teori Sampel


Di dalam bab 5 buku Statistika Terapan, dijelaskan beberapa cara menarik
sampel dari suatu populasi, antara lain sampel acak sederhana, sampel sistematik,
sampel berlapis, dan sampel berkelompok. Dalam penyajian materi, penulis
menuliskan penerapan pengambilan sampel yang dilakukan di dalam kehidupan
sehari-hari. Pada materi distribusi sampling dan distribusi sampling rata-rata,
materi diawali dengan rumus dan contoh soal. Penyajian contoh soal juga berbagai
macam. Di dalam buku Metoda Statistika, buku ini menyajikan materi tentang
sampling berdasarkan beberapa sub-bab, yakni pengantar mengenai sampling,
alasan sampling, rancangan sampling, beberapa cara sampling, macam-macam
sampling, serta kekeliruan sampling dan non-sampling. Di dalam buku Aplikasi
Statistika dan Hitung Peluang, dijelaskan mengenai rancangan sampling, yaitu satu
prosedur atau rencana yang perlu disusun sebelum data dikumpulkan. Selain itu,
dijelaskan juga tentang sebaran rata-rata sampling, sebaran rata-rata sampling
20

dari populasi normal, sebaran t, sebaran sampling bagi beda dua dan rataan
populasi.

f. Pembahasan Bab 6 tentang Pendugaan (Estimasi)


Pada buku Statistika Terapan, di bab 6 dijelaskan menenai pendugaan
(estimasi). Pendugaan merupakan suatu kegiatan menemukan nilai atau selang
tertentu berdasarkan data-data pada sampel. Di dalam buku ini juga dijelaskan
sifat-sifat dari penduga yaitu tak bias, konsisten, dan efisien. Disini juga dijelaskan
mengenai pendugaan titik dan pendugaan interval. Materi di bab ini dijelaskan
dengan sangat rinci. Di dalam buku Metoda Statistika, terdapat banyak cara untuk
menaksir atau menduga, yaitu menaksir rata-rata, menaksir proporsi, menaksir
simpangan baku, menaksir selisih rata-rata, menaksir selisih proporsi, dan
menentukan ukuran sampel. Pada buku Statistika Matematik, penulis langsung
menuliskan teori pendugaan melalui pembagiannya, yakni pendugaan titik dan
pendugaan selang. Penulis menuliskan defenisi, rumus, dan contoh soal. Penulis
hanya menyajikan kedua materi tersebut. Di dalam buku Aplikasi Statistika dan
Hitung Peluang menjelaskan pendugaan parameter. Pendugaan bertujuan untuk
mendapatkan gambaran yang jelas tentang ciri-ciri populasi yang tidak diketahui
dengan mengguakan informasi contoh atau penduga (estimator). Di dalam buku ini
juga dijelaskan mengenai dugaan rataan populasi, dugaan beda dua rataan
populasi, dugaan parameter binom (proporsi), dugaan ragam, dan dugaan rasio
dua ragam.

g. Pembahasan Bab 7 tentang Pengujian Hipotesis


Pada buku Statistika Terapan, di dalam bab 7 membahas tentang pengujian
hipotesis. Hipotesis dalam statistika bermakna pendugaan yang diungkapkan
dengan kalimat pernyataan tentang parameter populasi. Di dalam buku ini,
terdapat prosedur pengujian hipotesis statistika. Di dalam contoh soal yang
disajikan, terdapat permasalahan perhitungan yang dipaparkan melalui sumber
masalahnya, misalnya mengenai hipotesis perbandingan nilai hasil ujian. Di
penyelesaian contoh soal tersebut, dituliskan mengenai perhitungan manual
mencari hipotesis. Di dalam buku Metoda Statistika hipotesis adalah asumsi atau
21

dugaan mengenai sesuatu hal yang dibuat untuk menjelaskan hal itu yang sering
dituntut untuk melakukan pengorekannya. Dalam buku ini terdapat contoh
hipotesis dalam kehidupan sehari-hari. Di dalam buku ini juga dijelaskan langkah-
langkah pengujian hipotesis. Pada buku Statistika Matematik, pengujian hipotesis
diawali dengan pengertian uji hipotesis dan dilanjutkan dengan penjabarannya.
Dalam buku ini metode pendugaan parameter yang dijelaskan ada tiga, yakni
metode momen, metode kemungkinan maksimum, dan metode kuadrat terkecil
(regresi). Di dalam buku Aplikasi Statistika dan Hitung Peluang, hipotesa statistik
adalah suatu asumsi atau pernyataan, dapat benar atau salah, terhadap parameter
atau ciri satu atau beberapa populasi yang dihadapi. Pembahasan mengenai uji
hipotesa adalah mengenai kaidah pengambilan keputusan, cara perhitungannya,
dan lain sebagainya.

h. Pembahasan Bab 8 tentang Analisis Regresi


Di dalam buku Statistika Terapan, pada bab 8 dijelaskan secara rinci
mengenai analisi regresi. Analisis regresi adalah suatu kajian untuk
mengeksplorasi sifat-sifat dari hubungan diantara variabel-variabel. Hubungan
fungsional diantara variabel-variabel ini dapat dikategorikan atas dua kelompok,
yaitu regresi linier dan regresi non linier. Dalam buku ini juga dijelaskan
bagaimana cara mencari regresi melalui program aplikasi SPSS. Dengan adanya
penjelasan ini, tentu akan mempermudah pembaca untuk membandingkan hasil
dari pencarian manual dengan hitungan ataupun dengan aplikasi. Meskipun judul
babnya analisis regresi, namun di bab ini juga ikut dijelaskan tentang analisis
korelasi, serta hubungan antara korelasi dan regresi. Di dalam buku Metoda
Statistika mengenai analisis regresi dijelaskan beberapa sub-bab, yakni metoda
tangan bebas, metoda kuadrat terkecil untuk regresi linier, berbagai varians
sehubungan dengan regresi linier sederhana, interval kepercayaan sehubungan
dengan regresi linier, uji kelinieran regresi, regresi nonlinier, regresi linier ganda,
dan uji regresi linier ganda. Pada buku Aplikasi Statistika dan Hitung Peluang
materi mengenai regresi dan korelasi terbagi atas regresi linier sederhana, regresi
linier ganda, dan korelasi. Di dalam buku ini materi dijelaskan melalui suatu
22

permasalahan di dalam kehidupan sehari-hari, lalu menuliskan rumusnya serta


memberikan contoh jelas.

B. Kelebihan dan Kekurangan Buku


1. Dilihat dari aspek tampilan buku (face value), buku Statistika Terapan
memiliki tampilan warna dan desain yang menarik. Gambar depan buku juga
sudah menggambarakan bahwa buku itu adalah buku statistika. Pada Metoda
Statistika, buku ini memiliki desain yang cenderung sederhana namun tepat
menuju data statistika. Dalam buku Statistika Matematik, tampilan gambar
yang disajikan menarik serta berwarna. Dalam buku Aplikasi Statistika dan
Hitung Peluang, tampilan cover buku terlihat biasa saja dan hanya berwarna
gelap sehingga kurang bisa menarik minat pembaca. Sehingga dari keempat
buku tersebut, buku yang memiliki tampilan luar paling baik adalah buku
Statistika Terapan.

2. Dari aspek layout dan tata letak, serta tata tulis dan penggunaan font, buku
Statistika Terapan memiliki layout dan tata letak yang sangat baik. Penulisan
serta font yang digunakan oleh penulis juga terlihat bagus untuk dilihat mata
sehingga pembaca akan merasa nyaman saat membaca bukunya. Buku Metoda
Statistika memiliki kualitas kertas yang kurang baik, namun memiliki tata
letak yang cukup baik. Penataan tulisan dan font terlihat kurang baik karena
banyak font yang ukurannya berbeda dan ada yang terlalu kecil sehingga
susah untuk dibaca. Di dalam buku Statistika Matematik memiliki layout dan
tata letak yang cukup baik, namun memiliki ukuran font yang sangat kecil
sehingga akan membuat mata lelah saat membacanya. Buku Aplikasi Statistika
dan Hitung Peluang memiliki layout dan tata letak yang baik, serta sistem
penulisan dan ukuran font yang bagus untuk dibaca oleh pembaca.

3. Dari aspek isi buku, buku Statistika Terapan memiliki isi yang cukup lengkap,
dikarenakan buku ini mencakup dasar-dasar statistika dan terdapat materi
pendukung untuk mata kuliah statistika. Buku ini juga memiliki penjelasan
yang cukup rinci di beberapa bagian. Pada buku Metoda Statistika, isi materi
23

yang disajikan sangat lengkap dari statistika secara umum kepada yang
khusus, sehingga buku ini sangat cocok untuk dijadikan buku sumber belajar
tambahan bagi mahasiswa. Buku Statistika Matematik memiliki isi materi yang
terbatas, sehingga hanya dalam beberapa materi saja buku ini dapat dijadikan
sumber belajar. Dalam buku Aplikasi Statistika dan Hitung Peluang, buku ini
memiliki isi materi yang juga lengkap sama seperti buku Statistika Terapan,
sehingga cocok dijadikan salah satu sumber belajar.

4. Dari aspek tata bahasa, buku Statistika Terapan memiliki bahasa penyampaian
yang cukup mudah dimengerti oleh mahasiswa. Di dalam buku Metoda
Statistika, terdapat bagian dimana bahasa yang digunakan sangat bisa
dimengerti, karena buku ini menggunakan kalimat sehari-hari namun tetap
resmi. Akan tetapi, di beberapa bagian materi, terdapat tata bahasa
penyampaian yang sangat sulit untuk dimengerti, sehingga mahasiswa harus
rajin untuk membaca ulang materinya. Di dalam buku Statistika Matematik,
bahasa yang digunakan sudah baik dan mengikui kaidah Bahasa Indonesia. di
dalam buku Aplikasi Statistika dan Hitung Peluang, terdapat beberapa bagian
yang menggunakan bahasa yang sulit dimengerti.
24

BAB IV
PENUTUP

A. Kesimpulan
Statistika dapat dipelajari di berbagai bidang ilmu, karena statistika adalah
sekumpulan alat analisis data yang dapat membantu mengambil suatu keputusan
berdasarkan hasil kesimpulan pada analisis dari data yang dikumpulkan. Itulah
mengapa statistika penting untuk dipelajari banyak mahasiswa. Selain itu, dengan
adanya ilmu statistika kita dapat meramalkan keadaan yang akan datang berdasarkan
data di masa lalu.
Berdasarkan analisis yang telah dilakukan, maka dapat disimpulkan semua
buku pastinya baik untuk digunakan sebagai sumber belajar, akan tetapi pasti adanya
buku yang paling baik digunakan sebagai sumber belajar. Dari tugas Critical Book
Report ini, buku yang paling baik digunakan adalah buku Statistika Terapan dan
Metoda Statistika. Hal ini dikarenakan kedua buku ini memiliki isi yang sangat
lengkap daripada buku yang lainnya serta pemaparan materi yang jelas.

B. Rekomendasi
Untuk menambah lagi wawasan mahasiswa mengenai statistika deskriptif,
diharapkan mahasiswa memiliki banyak bahan bacaan lainnya, seperti buku, jurnal
ilmiah, ataupun artikel ilmiah. Hal tersebut akan membantu mahasiswa untuk
memahami lebih lanjut mengenai mata kuliah statistika deskriptif.
25

DAFTAR PUSTAKA

Lungan, Richard. 2007. Aplikasi Statistika dan Hitung Peluang. Yogyakarta: Graha
Ilmu.
Sudjana. 2017. Metoda Statistika. Bandung: Tarsito Bandung.
Syahputra, Edi. 2013. Statistika Matematik. Medan: UNIMED Press.
Syahputra, Edi. 2016. Statistika Terapan Untuk Quasi Dan Pure Experiment di Bidang
Pendidikan, Biologi, Pertanian, Teknik, dan lain-lain. Medan: UNIMED Press.

Anda mungkin juga menyukai