PJKR VI B 2019
2022
PENGANTAR
Selain itu, statistika juga merupakan cabang ilmu matematika terapan yang terdiri dari
teori dan metoda mengenai bagaimana cara mengumpulkan, mengukur, mengklasifikasi,
menghitung, menjelaskan, mensintesis, menganalisis, dan menafsirkan data yang diperoleh
secara sistematis. Dengan demikian, didalamnya terdiri dari sekumpulan prosedur
mengenaibagaimana cara mengumpulkan data, meringkas data, mengolah data, menyajikan
data, menarik kesimpulan dan interpretasi data berdasarkan kumpulan data dan hasil analisisnya.
Pemahaman terhadap statistika akan berkenaan dengan beberapa hal yaitu: data dan
variabel penelitian, hipotesis, populasi dan sampel dan interprestasi uji statistik yang akan
dibahas sebagai berikut :
Pada kesempatan ini, saya sebagai penulis kritikan ini akan mencoba membandingkan
dua atau lebih buku yang berkaitan dengan statistika berbahasa Indonesia. Dengan mengkaji
terlebih dahulu isi di tiap buku, lalu dibandingkan dengan menilai konstruksi buku yang meliputi
cover, layout, serta tatabahasa.
Adapun manfaat yang dimiliki pada critical book report ini, yaitu :
1. Menambah wawasan pe-review serta pembaca terkait dengan buku-buku yang dikritik.
2. Melatih sikap kritis terhadap cara menganalisis informasi.
3. Melatih sikap komunikatif dalam menyuguhkan/menyampaikan informasi dengan
tatabahasa yang baikserta bertanggung jawab.
Identitas Buku 1
Pengantar
Sejalan dengan perkembangan zaman, orang cenderung memilih jalan atau cara yang
efisien untuk memperoleh hasil yang maksimal. Demikian pula, halnya dengan orang yang
sedang mempelajari materi statistika deskriptif, ingin memahami konsep dengan cara yang
mudah dan cepat dan mendapatkan hasil yang maksimal. Atas dasar pemikiran tersebut penulis
menyusun buku materi statistika deskriptif ini dengan urutan : konsep, berbagai tipe soal terkait
yang disertai uraian penyelesaian, dan berbagai tipe soal terkait yang digunakan sebagai bahan
evaluasi.
Buku Statistika Deskriptif ini merupakan salah satu dari serangkaian seri diktat kuliah
yang diterbitkan oleh Penerbit Gunadarma, yang ditujukan terutama bagi mahasiswa yang
sedang menempuh mata kuliah Statistika Deskriptif.
Penulis membagi buku ini ke dalam 14 bab. Bab 1 sampai bab 13 menguraikan tentang
isi materi Statistika Deskriptif, dan bab terakhir disajikan berbagai bentuk soal latihan. Materi
yang dibahas dalam bab 1 sampai bab 13 adalah materi yang berkenaan ddengan konsep dasar
ilmu Statistika Deskriptif.
Dua istilah lainnya yang berhubungan dengan populasi dan sampel adalah
parameter dan statistic. Keduanya dapat didefinisikan sebagai berikut :
Parameter/parameter populasi adalah ukuran-ukuran tertentu yang digunakan
sebagai penggambaran suatu populasi.
Statistik/statistik sampel adalah ukuran-ukuran tertentu yang digunakan untuk
menggambarkan suatu sampel.
2.1 Pendahuluan
Data merupakan kumpulan data atau angka atau segala sesuatu yang dapat
dipercaya kebenarannya sehingga dapat digunakan sebagai dasar menarik suatu
kesimpulan.
a. Unit sampling
Unit sampling adalah suatu elemen atau elemen-elemen yang tersedia untuk
dipilih menjadi anggota sampel melalui beberapa tahap proses sampling.
b. Kerangka sampling
Kerangka sampling adalah sebuah data yang memuat seluruh unit sampling
pada suatu tahap proses sampling.
c. Populasi kajian
Populasi kajian adalah keselutruhan objek yang ingin diketahui gambarannya
yang dari populasi tersebut sampel secara nyata akan diambil.
b. Interval kelas
Sama seperti histogram frekuensi, polygon freuensi digambar pula dalam suatu
bagan salib-sumbu dengan angka-angka dan ordinat yang sama. Hanya saja
masing-masing frekuensinya tidak dilukiskan dalam bentuk empat persegi
panjang, melainkan dalam bentuk garis yang menghubungkan tiap titik tengah
masing-masing kelas.
Kurva frekuensi ini digambarkan dalam bentuk garis yang menghubungkan tiap
titik tengah untuk masing-masing kelas.Hanya saja, pada kurva frekuensi, garis
digambarkan secara halus.Dengan demikian, frekuensi data masing-masing kelas
tidak lagi nampak secara jelas.
Dalam distribusi frekuensi kumulatif, frekuensi tidak lagi disajikan untuk tiap
kelas, namun disajikan secara kumulaitf ke belakang atau ke depan.
3.4.2 Ogive
Sudah banyak beredar berbagai program computer yang dapat digunakan unutk
menyajikan data antara lain program Microstat dan Lotus 1-2-3.
4.1 Pendahuluan
Ukuran deskriptif data merupakan ukuran pusat data, baik dari data mentah
maupun data yang telah diringkas menjadi distribusi frekuensi. Ada tiga bentuk ukuran
deskriptif data, yaitu :
Mode adalah suatu nilai yang terdapat dalam serangkaian data yang memiliki
frekuensi tertinggi.
4.6.1 Kuartil
Jika dalam menentukan titik letak median sederetan data terurut menjadi dua,
maka kuartil membagi sederetan data menjadi empat bagian yang sama, dengan
demikian nantinya akan terdapat tiga kuartil yaitu kuatil pertama , kuartil kedua ,
atau median, dan kuartil ketiga ,.
Pada desil, deretan data terurut dibagi menjadi 10 bagian yang sama. Perumusan
yang digunakan tidak jauh berbeda.
5.1 Pendahuluan
5.2.1 Jangkauan atau Range adalah beda antara angka data terbesar dan angka
data terkecil, yang dirumuskan : Jangkauan = Angka Terbesar – Angka Terkecil
5.2.2 Inter-Kuartil
Ukuran ini dihitung dengan menentukan beda antara kuartil ketiga dan kuartil
pertama yang dirumuskan : Inter-Kuartil =
PAGE \* MERGEFORMAT 36 | Critical Book Report Statistika dan Probabilitas
5.2.3 Deviasi Kuartil
Variasi adalah lat ukur variabilitas serangkaian data yang dihitung dengan
mencari rata-rata selisih/beda kuadrat antara data observasi dengan pusat datanya.
Angka Indeks adalah nilai reltif dengan angka dasar 100 persen atau perkalian 100
persen.Angka indeks dipakai sebagai indicator perubahan satu atau bermacam-macam hal
tertentu. Angka indeks yang penting untuk kegiatan bisnis dan ekonomi dapat dikelompokkan
dalam 3 jenis, yaitu :
1. Indeks harga
2. Indeks kuantitas
3. Indeks nilai
Trend Skuler : merupakan titik petunjuk dari gerak runtut waktu untuk jangka panjang.
Gerak ini dapat naik turun.Apabila ditunjukkan dengan grafik biasanya ditunjukkan
dengan garis lurus atau dengan kurva yang halus.
Variasi Musim : variasi musim menunjukkan perubahan yang berulang secara periodik
dalam runtut waktu. Panjang dari suatu periode lebih kecil dari 1 tahun, yaitu dapat 1
kuartal, 1 bulan, atau 1 hari.
Gerak Siklis : gerak siklis menunjukkan ekspansi dan penurunan aktivitas bisnis di
sekitar nilai normal.
Gerak Tida Beraturan : menunjukkan semua bentuk gerak dari runtut waktu selain dari
trend skuler.
Garis lurus yang digambarkan pada grafik menunjukkan sistem koordinasi persegi
panjang yang dapat dinnyatkan dengan persamaan : Y = a + bX
Garis lurus dan persamaan yang digunakan untuk menggambarkan trend skuler,
dapat menggunakan salah satu dari 3 metode berikut ini :
Pada umumnya, trend non linier diperoleh dengan metode sebagai berikut :
Ada dua macam trend yang biasa dihitung dengan logaritma, yaitu :
1. Trend Eksponensial
2. Kurva Pertumbuhan
Pada umumnya ada 3 alasan penting unntuk pemilihan metode analisis yang paling tepat,
yaitu :
1. Trend Historis
2. Membandingkan Trend
3. Meramalkan ktivitas yang Akan Datang
Dalam penggunaan persamaan trend harus diberi batasan mengenai 3 faktor, yaitu
: tahun dasar, unit X, dan unit Y. setiap faktor dapat diberi batasan kembali untuk
menghitung nilai trend. Perubahan ini seharusnya tidak mempengaruhi nilai trend.
Runtut waktu yang diklasifikasikan k dalam periode-periode kurang dari satu tahun sepeti
kuartalan, bulanan, atau harian, mungkin mempunyai gerakan periodic yang berulang.Gerakan
tersebut disebut dengan variasi musim.
Sebuah runtut waktu dapat mempunyai atau tidak mempunyai variasi musim.Oleh
sebab itu, sebelum perhitungan, indeks runtut waktu harus diuji terlebih dahulu
variasinya dengan tujuan penghematan waktu.
Metode ini pada dasarnya sama dengan metode yang disajikan sebelumnya. Efek-
efek siklis dan gerak tak beraturan dihilangkan dengan proses rata-rata data untuk tiap
satuan waktu .
Metode ini berdasarkan asumsi bahwa pengaruh keempat proses dalam sebuah
runtut waktu adalah sebuah perkalian bukan penambahan.
Suatu pola musim dapat berubah baik secara drastis maupun scara bertahap,
karena perubahan praktik-praktik usaha, kebiasaan mebeli yang dilakukan oleh para
pelanggan, penemuan teknologi, dan kegiatan pemerintah.
Jika pola musim dari suatu runtut waktu berubah secara drastis akan lebih baik
menggunakan indeks musim spesifik untuk waktu tertentu dalam analisis variasi musim.
Jika variasi musim berubah secara bertahap biasanya ada dua cara untuk menjelaskan
variasi tersebut :
1. Menghitung kembali indeks musim tipikal agar mendekati indeks musim spesifik
2. Menghitung perubahan indeks musim yang didasarkan pada garis trend sebagai ganti
dari rata-rata tunggal dari musim spesifik untuk tiap unit waktu.
9.2 Pengukuran Gerak Siklis dari Data yang Kurang dari 1 Tahun
Apabila runtut waktu dikelompokkan dalam periode kurang dari 1 tahun, maka
akan dipengaruhi oleh trend (T), musim (S), siklis (C), dan gerak yang tak beraturan.
9.3 Mengukur Gerak Tak Beraturan dari Data yang Kurang dari 1 Tahun
Untuk memisahkan akibat geakann tidak beraturan dai suatu runtut waktu, kita
harus mengeliminasi efek gerak siklis (C) dari perhitungan nilai gerak tak beraturan (CI)
suatu runtut waktu.
Pengukuran gerak siklis dan gerak tak beraturan dapat digunakan dalam 3 hal penting,
yaitu :
Analisis regresi dan kolerasi mengenai dua variabel yang didasarkan pada garis lurus
terdapat dua bagian, yaitu :analisis secara umum dan analisis dengan sampel.
Analisis korelasi : merupakan alat yang dipakai untuk mengukur keeratan hubungan
antara dua variabel.
Metoda untuk memperoleh persamaan regresi dan garis regresi analog dengan
analisis runtut waktu yang menggunakan trend skuler.Kita dapat menyatakan analisis
regresi.Variabel independen (X) dalam analisis trend menunjukkan unit waktu, seang
anlisis regresi menunjukkan unit yang dipakai.
Standard deviasi nilai Y terhadap garis regresi disebut standard deviasi regresi
atau sering juga disebut “standard error of estimate”. Standa deviasi dari nilai yang
dihitung disebut standard error.
Tingkat keeratan hubungan dua variabel dapat dihitung dengan suatu niai relative
yang dapat berbentuk :
Pada bagian satu sampai tiga dari bab ini akan disajikan analisis regresi dan kolerasi no
linier yang didasarkan pada :
Dalam bab ini diteruskan pembahasan tentang analisis korelasi dan regresi. Suatu
variabel dependen mungkin bertalian atau dihubungkan tidak hanya sengan satu variabel
independen tetapi juga dengan dua atau lebih variabel independen.
Pada bab ini penulis menyajikan soal-soal dengan lengkap berdasarkan materi pada bab-
bab yang telah dibahas sebelumnya.
Pengantar
Distribusi frekuensi merupakan salah satu bentuk klasifikasi data, yaitu klasifikasi data
secara kuantitatif. Di dalam distribusi frekuensi ini data (dalam hal ini nilai - nilai variabel)
dikelompokkan ke dalam kelas-kelas, dimana antara satu kelas dengan kelas lain terdapat kaitan
yang mengandung unsur urutan (order).
Penelitian merupakan cara ilmiah, berarti penelitian itu didasarkan pada ciri-ciri
keilmuan, yaiturasional, empiris dan sistematis. Data yang diperoleh melalui penelitian tertentu,
yaitu valid, reliabel dan objektif.
Variabel penelitian
Secara teoritis variabel dapat didefinisikan sebagai atribut seseorang atau objek yang
mempunyai “variasi” antara satu orang dengan yang lain atau satu objek dengan yang lain (Hatch
dan Farhady, 1981).
STATISTIK DESKRIPTIF
DISTRIBUSI FREKUENSI
K = 1 + log n
Dimana :
K = Jumlah Interval Kelas
n = Jumlah data observasi
Log = logaritma
Penggunaan Statistik Parametris, bekerja dengan asumsi bahwa data setiap variabel
penelitian yang akan dianalisis membentuk distribusi normal. Pengujian normalitas data yang
akan dibahas dengan menggunakan Chi Kuadrad (X2 ).
( x i−x )
z= s
Statistik parametris yang dapat digunakan untuk menguji hipotesis deskriptif bola
datanya interval atau rasio adalah t-test 1 sampel. Sebenarnya terdapat dua rumus yang dapat
digunakan untuk pengujian , yaitu rumus z dan t.
x−μo
s
t = √n
Di mana:
t = Nilai t yang dihitung, selanjutnya disebut t hitung
x = Rata-rata x i
s = Simpangan baku
PAGE \* MERGEFORMAT 36 | Critical Book Report Statistika dan Probabilitas
n = Jumlah anggota sampel
PENGUJIAN HIPOTESIS KOMPARATIF
Sampel berkorelasi
Rumusan t-test yang digunakan untuk menguji hipotesis komparatif dua sampel yang
berkorelasi:
x 1 −x 2
t=
√ s1
2
n1
+
s2
n2
2
−2 r
( )( )
s1
√n 1
s2
√n 2
Di mana :
x1 = rata-rata sampel 1
x2 = Rata-rata sampel 2
s1 = Simpangan baku sampel 1
s2 = Simpangan baku sampel 2
s
12 = Varians sampel 1
s
22 = Varians sampel 2
r = Korelasi antar dua sampel
UJI ANAVA
HIPOTESIS k SAMPEL
∑ nkel
−
N
KEUNGGULAN BUKU
Karena buku satu lebih memuat definisi, wajar saja tampilan serta uraian diagram-
diagram juga ikut dipaparkan bahkan aplikasi computer yang bisa mendesain diagram tersebut
juga ikut dibahas dalam salah satu babnya.
Begitu pula buku satu yang menjabarkan tentang penyusunan kuesioner, maka ini tidak
berlaku pada buku dua. Dikatakan bahwa buku satu memiliki kaitan statistika dengan ekonomi
dan bisnis sehingga penyusunan kuesioner sendiri sangatlah penting dalam tahap pengumpulan
data karena hal ini berkaitan dengan dunia bisnis. Kuesioner sendiri merupakan suatu daftar yang
memuat berbagai pertanyaan. Dari penetapan tipe pertanyaan, penyusunan kalimat, hingga uji
pendahuluan dan perbaikan dipaparkan dengan sangat jelas oleh penulis.
Pada buku satu terlihat keunggulan pada tiap babnya, yaitu penulis selalu memberikan
contoh kasus yang dijelaskannya dengan menyajikan data-data pada table lengkap dengan
perhitungannya dengan perincian yang bisa dikatakan sangat detail. Tidak jarang juga penulis
memberikan tidak hanya satu contoh melainkan contoh tambahan lainnya untuk memperdalam
kasus yang dibahas. Rumus-rumus yang disajikan selalu diberi keterangan sehingga pembaca
tidak akan kesulitan mencari definisi simbol pada rumus-rumus tersebut.
Pada bagian bab akhir, penulis menyajikan soal-soal berdasarkan materi-materi yang
telah dibahas. Soal tersebut bisa dibilang cukup banyak, mengingat banyaknya bab dan sub bab
yang diberikan, soal-soal ini bisa menjadi pacuan agar pembaca dapat lebih memahami materi-
materi statistika yang telah penulis sajikan serta semakin kritis dalam menganalisis data.
Masih terkait buku satu, selain menyajikan soal yang cukup banyak, penulis juga
meletakkan table-tabel pendukung perhitungan terkait statistika pada bagian belakang halaman
salah satunya Tabel Luas Kurva Normal Standar.
Tidak jauh berbeda dengan buku satu, karena kedua buku ini membahas tentang statistika
maka buku kedua sudah pasti juga menyuguhkan tabel-tabel data perhitungan sebagai media
Jika pada buku satu tiap babnya memberikan contoh kasus dan penyelesaiannya, maka
pada buku dua, penulis memberikan contoh pembahasan serta soal-soal yang nantinya akan
dijawab sendiri oleh individu. Tidak hanya pada tiap bab, tetapi penulis juga memberikan soal-
soal pada bagian bab akhirnya.
KELEMAHAN
Setiap buku pasti mempunyai kekurangan, begitu pula dengan kedua buku ini.Buku-buku
yang dibahas kali ini terbilang tebal dan cenderung memberikan kesan membosankan pada
sebagian orang terlebih lagi buku ini membahas seputar perhitungan analisis data. Selain itu,
tampilan dalam buku juga terlihat biasa saja, tidak ada sentuhan warna sedikitpun, hanya pada
bagian cover yang berwarna.
Pada buku satu, memiliki tabel-tabel pendukung yang disajikan pada akhir bab
merupakan suatu kelebihan, sayangnya tabel yang disajikan memiliki ukuran font yang sangat
kecil, sehingga bagi pembaca yang mempunyai gangguan mata pasti akan merasa kesulitan
membaca angka-angka tersebut.
Sedangkan pada buku dua, kekurangan buku ini terletak pada susunan daftar isinya yang
tidak terdapat pendahuluan, sehingga tidak termuat dengan jelas tujuan pembelajaran dari buku
ini sebagai latar belakangnya dan juga dari setiap latihan per bab nya tidak disediakan kunci
jawaban pada akhir buku, sehingga pembaca tidak mempunyai pedoman dalam mengerjakan
soal.
IMPLIKASI STATISTIKA
Pentingnya peran data statistik merupakan salah satu modal penting dalam pembangunan
di segala bidang.Kemampuan data statistik sebagai dasar pengambilan keputusan dan alat
evaluasi, amat berjasa membangun negeri ini.
Pembangunan akan jauh lebih mahal apabila tanpa data yang menunjang. Karena vital
kegunaannya, kebutuhan akan data statistik terus meningkat. Berbagai survei dan pendataan pun
makin sering dilaksanakan.
Sumber data atau statistik berasal dari badan survei dan media.Dan hingga kini karena
ada otonomi daerah belum merekonstruksi ulang. Hanya menyentuh kota Jakarta saja. Belum
sampai di daerah atau kabupaten terpencil.
Contohnya dinas tenaga kerja (disnaker). Bila tidak ada statistik maka masyarakat yang
menganggur akan banyak. Nantinya siapa yang akan mengurusi mereka.Contoh lainnya, di setiap
daerah atau kabupaten biasanya terpampang pengurusan izin satu atap satu meja, tapi mana
buktinya? Karena bila disurvei, ternyata perizinan di bawah Rp 1 miliar akan dipingpong untuk
Statistik atau data dibuat dan dikerjakan untuk menjadi tanggung jawab negara.Seringkali
bermasalah di tingkat daerah atau kabupaten.Kalau kini data statistik itu “dimasak atau diolah”
untuk menipu masyarakat.Pejabat daerah kadang membuat data yang tidak fair hanya untuk
pencitraan kepada pimpinan mereka di pemerintahan pusat.
Ditambah pada waktu sekarang, masyarakat belum sadar tentang pentingnya suatu
data.Seperti data ekonomi, data kesehatan dan data ketenaga kerjaan.Padahal banyak mahasiswa
yang siap terjun untuk mencari data.Jangan hanya dibebankan kepada Badan Pusat Statistik
(BPS) saja yang membuat data dari per telepon.
Hasil statistik atau data ini sangat bergantung dari masyarakat dari hasil survei.Secara
kasat mata perusahaan atau keluarga dimintai data kadang tidak jujur atau membohongi dan ini
membuat data jadi rusak.Kesadaran dan kejujuran untuk data yang lebih baik dan bermanfaat.
Statistik sangat penting untuk perencanaan pengambilan keputusan.Yang baik adalah di-
support data yang terpercaya dan terencana.Bila tidak ada data, maka itu disebut ngawur. Jelas
akan menyesatkan masyarakat. Ketepatan data dalam hasil survei membuat masyarakat kritis dan
dapat meningkatnya kesejahteraan mereka sendiri.
Statistika dalam dunia pendidikan dapat dirasakan manfaatnya oleh para pemakai salah
satunya yaitu mahasiswa. Dalam rangka menunjang kelancaran tugas para mahsiswa tesebut.
yaitukegiatan seperti mengurai, membedakan, memilah sesuatu untuk digolongkan dan
dikelompokkan kembali menurut kriteria tertentu yang kemudian dicari kaitannya dan ditaksir
maknanyaatau dengan kata lain menganalisis, maka dari itu memahami statistika sangatlah
penting.
Peranan statistik dalam penelitian pendidikan antara lain ; 1) Alat untuk menghitung
besarnya anggota sampel yang diambil dari suatu populasi, 2) Alat untuk menguji validitas dan
reliabilitas instrument, 3) Teknik-teknik untuk menyajikan data, sehingga data lebih komunikatif,
A. Kesimpulan
B. Saran
http://www.eurekapendidikan.com/2014/10/statistik-penelitian-dan-jenis-jenis.html
http://joinkelompok-dua.blogspot.co.id/2013/06/v-behaviorurldefaultvmlo.html
Mustafa, Zainal. 1998. Pengantar Statistik Deskriptif. Yogyakarta: Ekonisia Fakultas Ekonomi
UII.