Anda di halaman 1dari 15

MAKALAH

“STATISTIKA”

OLEH

NAMA : FRIDARIA DESATRI KLAU (2133111090)

PROGRAM STUDI AKUNTANSI


FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH
KUPANG 2022
KATA PENGANTAR

Puji syukur penilis sampaikan ke hadiran Tuhan Yanng Maha Esa, karena dengan
rahmat, karunianya penulis dapat menyelesaikan makalah “STATISTIKA” sebatas
pengetahuan dan kemampuan yang dimiliki.
Penulis sangat berharap makalah ini dapat berguna dalam rangka menambah wawasan
serta pengetahuan kita mengenai pengertian, prinsip kerja, jenis-jenis STATISTIKA, aplikasi
dan perhitungan pada STATISTIKA. Penulis juga menyadari bahwa di dalam makalah ini
terdapat kekurangan-kekurangan dan jauh dari penulis harapkan. Untuk itu penulis berharap
adanya kritik, saran dan usulan, mengingat tidak ada sesuatu yang sempurna tanpa sarana
yang membangun.
Semoga makalah ini dapat dipahami bagi siapapun yang membacanya. Sekiranya
laporan yang telah disusun ini dapat berguna bagi penulis sendiri maupun orang yang
membacanya. Sebelumnya penulis mohon maaf apabila terdapat kesalahan kata-kata yang
kurang berkenan dan penulis mohon kritik dan saran yang membangun demi perbaikan di
masa depan.

Kupang 4 januari 2023

Penulis
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
1.2 Identifikasi Masalah
1.3 Maksud dan Tujuan
BAB II PEMBAHASAN
2.1 Metode Statistik
2.2 Pengertian Data
2.3 Cara Mengumpulkan Data
3.4 Penyajian Data
BAB III PENUTUP
3.1 Kesimpulan
3.2 Saran
DAFTAR PUSTAKA
1.4
BAB I
PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang


Secara etimologis kata statistic berasal dari kata status (bahasa latin) yang
mempunyai persamaan arti dengan kata state (bahasa inggris) atau kata staat (bahasa
belanda), dan yang dalam bahasa Indonesia diterjemahkan menjadi negara. Pada
mulanya, kata statistic diartikan sebagai kumpulan bahan keterangan (data), baik yang
berwujud angka (data kuanlitatif), maupun yang tidak berwujud angka (data
kualitatif), yang mempunyai arti penting dan kegunaan yang besar bagi suatu Negara.
Namun, pada perkembangan selanjutnya, arti kata statistic hanya di batasi
pada kumpulan bahan keterangan yang berwujud angka (data kuantitatif) dan yang
tidak berwujud angka (data kualitatif).
Istilah statistic juga sering di berikan pengertian sebagai kegiatan statistic atau
kegiatan persetatistikan atau kegiatan pensetatistikan. Sebagaimana disebut dalam
undang-undang tentang statistic (undang-undang No. 7 tahun 1960), kegiatan statistic
mencakup 4 hal, yaitu: (1) pengumpulan data, (2) penyusunan data, (3) pengumuman
dan pelaporan data, dan (4) analisis data.
Mata kuliah statistika bagi mahasisiwa sangat diperlukan terutama ketika
seorang mahasiswa harus mengumpulkan, mengolah, menganalisis dan
menginterprestasikan data untuk pembuatan skripsi, thesis atau disertasi. Dalam hal
ini pengetahuan statistic dipakai dalam menyusun metodologi penelitian.
Sebagai suatu ilmu, kedudukan statistika merupakan salah satu cabang dari
ilmu matematika terapan. Oleh karena itu untuk memahami statistika pada tingkat
yang tinggi, terlebih dahulu diperlukan pemahaman ilmu matematika.
Di negara maju seperti Amerika, Eropa dan Jepang, ilmu statistika
berkembang dengan pesat sejalan dengan berkembangnya ilmu ekonomi dan Teknik.
Bahkan kemajuan suatu negara sangat ditentukan sejauh mana negara itu
menerapkan ilmu statistika dalam memecahkan masalah-masalah pembangunan dan
perencanaan pemerintahannya. Jepang sebgai salah satu negara maju, konon telah
memadukan ilmu statistika dengan ilmu ekonomi, desain produk, psikologi dan
sosialogi masyarakat.
Sejauh ini, ilmu statistika digunakan pula untuk memprediksi dan
menganalisis perilaku konsumen, sehingga jepang mampu menguasai perekonomian
dunia hingga saat ini.
Statistik dan statistika
Statistik adalah kumpulan data dalam bentuk angka maupun bukan angka
yang disusun dalam bentuk table (daftar) dan atau diagram yang menggambarkan atau
berkaitan dengan suati masalah tertentu.
Contoh:
Statistik penduduk adalah kumpulan angka-angka yang berkaitan dengan masalah
penduduk.
Statistik ekonomi adalah kumpulan angka-angka yang berkaitan dengan masalah
ekonomi.
Statistika adalah pengetahuan yang berkaitan dengan metode, teknik atau cara
mengumpulkan, mengolah, menganalisis, menginterprestasikan data untuk disajikan
secara lengkap dalam bentuk yang mudah dipahami pengguna.
Berdasarkan latar belakang diatas penulis/ penyusun ingin mengetahui lebih
jauh tentang statistik termasuk juga tentang jenis-jenis berdasarkan metode yang
dipakai di dalam sistem statistik ini.

1.2. Identitas Masalah

Sesaui dengan judul diatas maka yang menjadi permasalahan yang akan dikaji
di dalam makalah ini adalah bagaimana apakah yang menjadi jenis-jenis utama di
dalam statistik dilihat dari metode yang dipakai?

1.3. Maksud dan Tujuan

Seperti yang kita ketahui bahwa maksud dari pengadaan penelitian adalah
untuk mengumpulkan, mengolah, serta menganalisa data yang secara sistematis dan
efisien untuk memecahkan suatu masalah. Selain itu, maksud dari penelitian adalah
untuk mengaplikasikan pengetahuan atau menerapkan ilmu statistik yang di dapat
selama duduk di bangku perkuliahan tentang metode dan kegunaan statistik.

Sedangkan tujuan penyusunan makalah ini adalah untuk mengetahui jenis-


jenis statistik berdasarkakn metodenya dan hal-hal yang lain yang perlu diketahui
penyusun untuk menambah wawasan tentang ilmu statistika
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Metode Statistik
Metode statistik merupakan ilmu pengetahuan yang meliputi segala metode
guna mengumpulkan, mengolah, menyajikan dan menganalisis data kuantitaf secara
deskriptif.
Fokus kegiatan adalah pengumpulan dan pendataan data serta penggunaan
pengukuuran yang sifatnya menyederhanakan.
Menurut Croxton dan Cowden defenisi tersebebut lebih menekankan pada
teknik mengumpulkan, mengolah, menyederhanakan, menyajikan dan menganalisis
data kuantitatif secara deskriptif untuk memberikan deskripsi terhadap suatu
peristiwa. Oleh sebab itu dinamakan metode statistik deskriptif.
Selanjnutnya Ceoxton dan Cowden memberi defenisi statistik yang lebih luas
yakni metode guna mengumpulkan, mengolah, menyajikan, menganalisis dan
menginterprestasi data yang berwujud angka-angka.
Kata interprestasi bermakna penarikan kesimpulan dari hasil analisis yang
dilakukan atas dasar data kuantitatif yang terbatas. Artinya metode statistik tidak
hanya memeberikan teknik pengumpulan, pengolahan, penyajian dan analisis data
semata melainkan juga memberikan teknik penarikan kesimpulan tentang ciri
populasi dari hasil pengukuran yang dilakukan terhadap sampel yang telah dipilih
secara random.
Metode penarikan kesimpulan umum tersebut sesungguhnya merupakan inti
dari statistik modernyang kemudian popular dengan sebutan statistik inferensial.
Bidang kajian/ cakupan statistik deskriptif :
1. Destribusu frekuensi.
2. Penyajian grafik, bagan dan diagram.
3. Pengukuran tendensi sentral/ pemusatan (mean, median, modus).
4. Pembagian destribusi (kuartil, desil, persentil).
5. Variabilitas (range, mean deviasi, standar deviasi, Z score).
6. Angka indeks.
7. Tame series (deret waktu atau data berkala).
Bidang kajian statistik inferensial :
1. Probabilitas/ teori kemungkinan.
2. Distribusi teoritas.
3. Sampling dan distribusi sampling.
4. Studi estimasi (penaksiran pada tingkat populasi).
5. Uji hipotesis.
6. Analisis korelasional dan uji signifikan.
7. Analisis regresi untuk peramalan.
Berdasarkan bentuk destribusi parameternya statistik dibagi menjadi :
1. Statistik parametrik: bagian statistic di mana parameter populasi diketahui
mengikuti distribusi normal dan memiliki varians yang homogen.
2. Statistik non parametrik: jenis statistik di mana parameter populasi tidak
mengikuti distribusi normal atau distribusi bebas (free distribution) dan
varians tidak perlu homogen.
Mengapa perlu statistik?
1. Untuk menjelaskan hubungan antar variabel.
2. Untuk melakukan estimasi dan melakukan perbandingan / komparasi.
3. Menyusun perencanaan dan membuat ramalan.
4. Mengatasi berbagai perubahan.
5. Membuat keputusan secara lebih baik.
6. Menampilkan hasil penelitian fan analisis praktis dalam berbagai bentuk.
Fungsi statistik dalam kegiatan praktis:
1. Bank data.
2. Alat quality control (menyusun standar sekaligus pengawasan).
3. Alat pengumpulan, pengolahan dan analisis.
4. Pemecahan masalah dan pembuatan keputusan sebagai dasr kebijakan.

2.2. Pengertian Data


Dalam statistika dikenal beberapa jenis data. Data dapat berupa angka dapat
pula bukan berupa angka. Data berupa angka disebut data kuantitatif dan data yang
bukan angka disebut data kualitatif.
Berdasarkan nilainya dikenal dua jenis data kuantitatif yaitu data diskrit yang
diperoleh dari hasil perhitungan dan data kontinue yang diperoleh dari hasil
pengukuran.
Menurut sumbernya data dibedakan dua jenis yaitu data interen adalah data
yang bersumber dari dari dalam suatu instansi atau Lembaga pemilim data dan data
eksteren yaitu data yang diperoleh dari luar.
Data eksteren dibagi menjadi dua jenis yaitu data primer dan data sekunder. Data
primer adalah data yang langsung dikumpulkan oleh orang yang berkepentingan
dengan data tersebut dan data sekunder adalah data yang tidak secara langsung
dikumpulkan oleh orang yang berkepentingan dengan data tersebut.

1) Jenis-jenis statistika
Statistika dibedakan berdasarkan jenisnya menjadi dua yaitu statistika deskriptif dan
statistika inferensia.
Statistika deskriptif adalah statistika yang berkaitan dengan metode atau cara
mendeskripsikan, menggambarkan, menjabarkan atau menguraikan data. Statistika
deskripsi mengacu pada bagaimana menata, menyajikan dan menganalisis data, yang
dapat dilakukan misalnya dengan menentukan nilai rata-rata hitung, median, modus,
standar devisis atau menggunakan cara lain yaitu dengan membuat tabel distribusi
frekuensi dan diagram atau grafik.
Berdasarkan data yang diperoleh dari sampel untuk menggambarkan kerakteristik dari
sautu populasi. Dengan demikian dalam statistika inferensia data yang diperoleh
dilakukan generalisasi dari hal ayng bersifat kecil (khusus) menjadi hal yang bersifat
luas (umum).

2) Populasi dan Sampel


Populasi adalah keseluruhan pengamatan atau obyek yang menjadi perhatian
sedangan sample adalah bagian dari populasi yang menjadi perhatian.
Populasi dan sample masing-masing mempunyai kerakteristik yang dapat dihitung
dan dapat diukur.
Kerakteristik untuk populasi disebut parameter dan untuk sample disebut statistik.
Contoh parameter adalah mean, standar deviasi, proporsi, dan koefesian korelasi,
sedangkan statistik adalah nilai rata-rata, standar deviasi, proporsi dan koefesien
korelasi.
Populasi dibedakan menjadi dua jenis:
1. Populasi orang atau individu adalah keseluruhan orang atau individu (dapat pula
berupa benda-benda) yang menjadi obyek perhatian.
2. Populasi data adalah populasi yang terdiri atas keseluruhan kerakteristik yang
menjadi obyek perhatian.
Sampel juga dibedakan menjadi dua jenis:
1. Sampel orang atau individu adalah sampel yang terdiri atas orang-orang (dapat
pula berupa benda-benda) yang merupakan bagian dari populasinya yang menjadi
obyek perhatian.
2. Sampel data adalah Sebagian kerakteristik dari suatu populasi yang menjadi obyek
perhatian.
Meskipun populasi merupakan gambaran yang ideal, tetapi sangat jarang penelitian
dilakukan memakai populasi. Pada umumnya yang dipakai adalah sampel. Ada
beberapa alasan mengapa penelitian dilakukan menggunakan sampel:
1. Waktu yang diperlukan untuk mengumpulkan data lebih singkat.
2. Biaya lebih murah.
3. Data yang diperoleh justru lebih akurat.
4. Dengan statistika inferensia dapat dilakukan generalisaso.
2.3. Cara Mengumpulkan Data
Untuk memperoleh data yang benar dan depat dipertanggung jawabkan
keabsahannya, data harus dikumpulkan dengan cara dan proses yang benar. Terdapat
beberapa cara atau teknkik untuk mengumpulkan data yaitu:
1) Wawancara (interview)
Yaitu cara untuk mengumpulkan data dengan mengadakan tatap muka secara
langsung. Wawancara harus dilakukan dengan memakai suatu pedoman
wawancara yang berisi daftar pertanyaan yang sesauai tujuan yang ingin dicapai.
Ada dua jenis wawancara yaitu berstruktur (structured interview) dan wawancara
tak berstrutur (unstructured interview). wawancara bersstruktur adalah wawancara
yang jenis dan urutan dari jumlah pertanyaanya sudah disusun sebelumnya,
sedangkan wawancara takberstruktur adalah wawancara yabg tidak secara ketat
ditentukan sebelumnya. Wawancara takberstruktur lebih fleksibel karena
pertanyaan dapat dikembangkan meskipun harus tetap pada pencapaian sasasran
yang telah ditentukan.
Ciri-ciri pertanyaan yang lebih baik:
a. Sesuai dengan masalah atau tujuan penelitian.
b. Jelas dan tidak meragukan.
c. Tidak menggiring pada jawaban tertentu.
d. Sesuai dengan pengetahuan dan pengalaman orang yang diwawancarai.
e. Pertanyaan tidak boleh yang bersifat pribadi.
Kelebihan dari wawancara adalah data yang diperlukan langsung diperoleh
sehingga lebih akurat dan dapat dipertanggung jawabkan.
Kekurangannya adalah tidak dapat dilakukan dalam skala besar dan sulit
memperoleh keterangan yang bersifat pribadi.

2) Kuesioner (angket)
Adalah cara mengumpulkan data dengan mengirim atau menggunakan kuesioner
yang berisi sejumlah pertanyaan.
Kelebihannya adalah dapat dilakukan dalam skala besar, biayanya lebih murah
dan dapat memperoleh jawaban yang sifatnya pribadi.
Kelemahannya adalah jawaban bisa tidak akurat, bisa jadi tidak semua pertanyaan
terjawab bahkan tidak semua lembar jawaban dikembalikan.

3) Obsevasi (pengamatan)
Adalah cara mengumpulkan data dengan mengamati obyek penelitian atau kajian
baik berupa manusia, benda mati maupun gejala alam. Data yang diperoleh adalah
untuk mengetahui sikap dan perilaku manusia, benda mati atau gejala alam.
Kebaikan dari observasi adalah data yang diperoleh lebih dapat dipercaya.
Kelemahannya adalah bisa terjadi kesalahan interpretasi terhadap kajian yang
diamati.
4) Tes dan Skala Obyektif
Adalah cara mengumpulkan cara dengan memberikan tes kepada obyek yang
diteliti. Cara ini banyak dilakukan pada tes psikologi untuk mengukur
kerakteristik kepribadian seseorang. Beberapa contoh tes skala obyektif yaitu:
a. Tes kecerdasan dan bakat.
b. Tes kepribadian.
c. Tes sikap.
d. Tes tentang nilai.
e. Tes prestasi belajar,dsb.

5. Metode Proyektif
Adalah cara mengumpulkan data dengan mengamati atau menganalisis suatu
obyek melalui ekspresi luar dari obyek tersebut dalam bentuk karya lukisan atau
tulisan. Metode ini dipakai dalam psikologi untuk mengetahui sikap, emosi dan
kepribadian seseorang. Kelemahan dari metode ini adalah obyek yang sama dapat
disimpulkan berbeda oleh pengamat yang berbeda.

Skala pengukuran
Salah satu aspek penting dalam memahami data untuk keperluan analisis terutama
statistika inferensia adalah skala pengugkuran. Secara umu terdapat 4 tingkat /
jenis skala pengukuran yaitu:
1. Skala nominal
Adalah skala yang hanya mempunayi ciri untuk membedakan skala ukur yang
satu dengan yang lain. Contoh skala nominal seperti tabel dibawah:

Jenis dan jumlah buah-buahan yang diproduksi suatu daerah pada


tahun 1998
Jenis buah-buahan Jumlah
Papaya 2 ton
Mangga 1,5 ton
Apel 1 ton
Dukuh 1,4 ton
Manggis 1,3 ton

2. Skala ordinal
Adalah skala yang selain mempunyai ciri untuk membedakan juga mempunyai
ciri untuk mengurutkan pada rentang tertentu. Contoh skala ordinal seperti
dibawah ini:
Sumber: data buatan

Penilaian Anggota Kelompok Belajar


“BINA PINTAR”
Karegori Nilai Banyaknya
Istimewa 6 orang
Baik 18 orang
Rata-rata 15 orang
Kurang 7 orang
Kurang Sekali 0 orang

3. Skala Intenal
Adalah skala yang mempunyai ciri untuk membedakan, mengururtkan dan
mempunyai ciri jarak yang sama. Contoh suhu tertinggi pada bulan desember
dikota A, B dan C berturut-turut adalah 28,31 dan 20 derajat Fahrenheit. Kita
dapat membedakan dan mengurutkan besarnya suhu, sebab satu derajat fahren
heit merupakan suatu besaran yang tetap, namun pada saat suhu menunjkan
nol derajat Fahrenheit tidak berarti tidak adanya panas pada kondisi teesebut.
Hal ini dapat dijelaskan, misalnya kota A bersuhu 30 derajat Fahrenheit dan
kota B bersuhu 60 derajat Fahrenheit, tidak dapat dikatakan bahwa kota B dua
kali lebih panas dari pada suhu dikota A, karena suhu tidak mempunyai titik
nol murni (tulen).

4. Skala Ratio
Adalah skala yang mempunyai 4 ciri yaitu membedakan, mengurutkan, jarak
yang sama dan mempunyai titik nolyang tulen (berarti). Contoh: Pak Asmuni
mempunyai uang nol rupiah, artinya pak Asmuni tidak mempunyai uang.

2.4. Penyajian Data


Secara garis besar ada dua acara penyajian data yaitu dengan tabel dan grafik.
Dua cara penyajian data ini saling berkaitan karena pada dasarnya sebelum dibuat
grafik data tersebut berupa tabel. Penyajian data berupa grafik lebih komunikatif.
Dilihat dari waktu pengumpulannya, dikenal dua jenis data yaitu: Cross
section data adalah data yang dikumpulkan pada suaut waktu tertentu. Data berskala
adalah data yang dikumpulkan dari waktu ke waktu. Dengan data berkala dapat dibuat
garis kecendrungan atau tren.
1) Penyajian data dengan tabel
Tabel atau daftar merupakan kumpulan angka yang disusun menurut kategori atau
kerakteristik data sehingga memudahkan untuk menganalisis data.
Ada tiga jenis tabel yaitu:
a. Tabel satu arah atau satu komponen adalah tabel yang hanya terdiri atas satu
kategori atau kerakteristik data. Tabel berikut ini adalah comtoh tabel satu
arah.

Penilaian Anggota Kelompok Belajar


“BINA PINTAR”
Golongan Banyaknya (orang)
I 703.827 Orang
II 1.917.920 Orang
III 309.337 Orang
IV 17.574 Orang
Jumlah 2.948.658 ang

b. Tabel dua arah atau dua komponen adalah tabel yang menunjukan dua
kategori atau dua kerakteristik. Tabel dibawah ini adalah contoh tabel dua
arah.

Jumlah Mahasiswa UPH Menurut Fakultas dan


Kewarganegaraan 1995
Fakultas WNI WNA Jumlah
Fak. Ekonomi 1.850 40 1.890
Fak. Teknologi Industri 1.320 10 1.330
Fak. Seni Rupa dan Design 530 5 535
Fak. Pasca Serjana 250 10 260
Jumlah 3.950 65 4.015

c. Tabel tiga arah atau tiga komponen adalah tabel yang menunjukan tiga
kategori atau tiga kerakteristik. Contoh tabel berikut ini.

Jumlah Pegawai Menurut Golongan, Umur, dan Pendidikan


Pada Depertemen A Tahun 2000
Golongan Umur (Tahun) Pendidikan
25-36 >35 Non Serjana Serjana
I 400 500 900 0
II 450 520 970 0
III 1.200 2.750 1.850 2.100
IV 0 250 0 250
Jumlah 2.50 4. 20 3.720 2.350

2) Penyajian data dengan grafik/diagram


Penyajian data dengan grafik dianggap lebih komunikatif karena dalam waktu
singkat dapat diketahui kerakteristik dari data yang disajikan.
Terdapat beberapa jenis grafik yaitu:

a. Grafik garis (line chart)


Grafik garis atau diagram garis dipakai untuk menggambarkan data berkala.
Grafik garis dapat berupa grafik garis tunggal maupun grafik garis berganda.

b. Grafik batang/balok (bar chart)


Grafik batang pada dasarnya sama fungsinya dengan grafik garis yaitu untuk
menggambarkan data berkala. Grafik batang juuga terdiri dari grafik batang
tunggal dan grafik batang ganda.

c. Grafik lingkaran (pie chart)


Grafik lingkaran lebih cocok untuk menyajikan data cross section, dimana
data tersebut dapat disajikan bentuk prosentase.

d. Grafik gambar (pictogram)


Grafik ini berupa gambar atau lambang untuk menunjukan jumlah benda yang
dilambangkan.

e. Grafik berupa peta (Cartogram)


Cartogram adalah grafik yang banyak digunakan oleh BMKG untuk
peramalaln cuaca di beberapa daerah.
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Adapun penyusunan yang dapat disimpulkan di dalam penyusunan makalah
ini di lihat dari pembahasan diatas:
a. Metode statistik prosedur-prosedur atau cara-cara penyajian dan penafsiran data.
Penyajian meliputi: penyajian, pengorganisasian, peringkasan dan penyajian data.
Sedangkan penafsiran data meliputi: pendugaan, pengujian dugaan dan penarikan
kesimpulan.

b. Jenis metode statistik ada 2 yaitu:


1. Statistik deskriptif (Descriptive Statistics) adalah metode pengumpulan,
peringkasan dan penyajian data. Descriptive bersifat memberi gambaran.
2. Statistik inferensia (Inferential Statistics) adalalh metode statistik peramalan,
pendugaan dan penarikan kesimpulan. Inferential bersifat malakukan
generalisasi (penarikan kesimpulan).

3.2 Saran
Statistik adalah suatu ilmu pengetahuan sangat dibutuhkan untuk
perkembangan dunia banyak sekali orang ingin mengetahui cabang ilmu ini sehingga
banyak yang mengetahui ilmu statistik namun karena kesukaran sehingga banyak
yang terkadang enggan atau malas untuk mempelajari ilmu ini sebenanrnya statistik
mudah untuk dipelajari yang penting ada niat dari kita untuk mau mendalami ilmu ini
pasti akan tahu dan paham tentang ilmu statistik ini. Dengan demikian saran penulis
sebagai penyusun dan sebagai mahasiswa fakutas ekonomi agar lebih memberikan
sedikit motivasu dalam diri untuk mempelajari “ilmu yang lain juga” agar kedepannya
apabila telah selesai dapat bertanggung jawabkan semua ilmu yang kita dapatkan.
Sekian terima kasih.
DAFTAR PUSTAKA

Benchmarking The primer: Benchmarking for continuous Environmental


improvement, GEMI, 1994.
Benchmarking is a continuous, systematic process for evaluating the product,
services, and work processes 0f organizational that are recognized as
representing best practices, for the purpose of organizational improvement
(Spendolini, 1992 dalam Nisjar S & Winardi, 1997:178)
Kesimpulan (pawitra,1994, p, 12). Yaitu
Benchmarking merupakan kiat untuk tentang bagaimana dan mengapa suatu
perubahan yang memimpin dalam suatu industri dapat melaksanakan
tugasnya-tugasnya secara lebih baik dibandingkan dengan yang lainnya.
(Ross, 1994 pp, 239-240):
Robert Camp, dalam bukunya the search for industry best practices that lead
to superior performance, productivity press, 1989.

Anda mungkin juga menyukai