Anda di halaman 1dari 20

MAKALAH

DASAR DAN METODE STATISTIKA

Diajukan untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah

“STATISTIKA”

Dosen Pengampu: Lativa Hartiningtyas S.Pd.,

Disusun Oleh:

1. Hidayatul Khoiriyah (126405202096)


2. Rida Nisa’ul Hanifah (126405202107)
3. Lutfiah Firdaus Azzahra (126405202113)
4. Dinda Tri Noviyani (126405202135)

KELAS 2C

JURUSAN MANAJEMEN BISNIS SYARIAH

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI TULUNGAGUNG

MARET 2021
KATA PENGANTAR

Segala puji dan rasa syukur penulis persembahkan kepada Allah SWT yang telah
memberikan rahmat dan hidayah-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan karya tulis yang
berjudul “DASAR DAN METODE STATISTIKA’’ ini.

Pada kesempatan ini tak lupa penulis ucapkan terima kasih kepada kedua orang tua
yang berjasa telah membesarkan dan penuh pengorbanan serta selalu berdo’a dalam
memenuhi segala kebutuhan ananda, sehingga penulis sukses dalam menuntut ilmu untuk
kehidupan masa depan yang lebih baik.

Dalam penyusunan karya tulis ini, penulis mohon maaf apabila terdapat kesalahan dan
kekurangan dalam penyusunannya, baik dalam penyajian data, bahasa maupun sistematika
pembahasannya. Penulis juga mengharapkan masukan atau kritikan maupun saran yang
bersifat membangun demi kesempurnaannya di masa yang akan datang.

Demikianlah yang dapat penulis sampaikan pada kesempatan ini mudah-mudahan


dengan adanya karya tulsis ini sedikit banyaknya dapat membawa manfaat kepada kita
semua, dan juga dapat menjadi referensi bagi penelitian selanjutnya.

Tulungagung, 16 Maret 2021

Penyusun
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR

DAFTAR ISI

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakanag
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan Penulisan

BAB II PEMBAHASAN

A. DASAR-DASAR STATISTIKA
1. Pengertian Statistika
2. Cara Berpikir Statistika
3. Percobaan dan Variabel Random
4. Jenis dan Skala Data
B. METODE STATISTIKA
1. Sigma
2. Teori Penjumlahan

BAB III PENUTUP

A. Kesimpulan
B. Saran

DAFTAR RUJUKAN
BAB 1

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Statistik merupakan cara – cara tertentu yang digunakan dalam
mengumpulkan, menyusun atau mengatur, menyajikan, menganalisa dan memberi
interpretasi terhadap sekumpulan data, sehingga kumpulan bahan keterangan dapat
memberi pengertian dan makna tertentu. Seperti pengambilan kesimpulan, membuat
estimasi dan juga prediksi yang akan datang.
Ruang lingkup statistika meliputi statistik deduktif atau statistik deskriptif dan
statistik induktif atau statistik inferensial. Statistik deskriptif terdiri dari menghimpun
data, menyusun data, mengolah, menyajikan dan menganalisa data angka. Sedangkan
statistik inferensial atau statistik induktif adalah meliputi teori probability,distribusi
teoritis, distribusi sampling, penaksiran, pengujian hipotesa, korelasi, komparasi, dan
regresi.
Pada statistika deskriptif hanya memberikan informasi mengenai data yang
dipunyai dan tidak menarik inferensi atau kesimpulan apapun tentang gugus data
induknya yang lebih besar. Sejumlah informasi dapat diperoleh bila data asal yang
banyak tersebut diringkaskan dan disajikan dalam bentuk tabel, diagram dan grafik
yang layak. Penyajian kembali data baik data kualitatif maupun data kuantitatif ke
dalam bentuk ringkasan data tersebut agar informasi yang dikandung lebih mudah
ditangkap. Salah satu bentuk penyajian data secara grafik yaitu dengan histogram.
Data yang disajikan dalam bentuk histogram menjadi lebih mudah dibaca dan
dipahami

B. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian statistika?
2. Bagaimana cara berfikir statistika?
3. Apa percobaan dan variable random?
4. Apa saja jenis dan skala data?
5. Apa yang dimaksud dengan sigma?
6. Bagaimana teori penjumlahan dalam metode statistika?
C. Tujuan
1. Untuk mengetahui apa itu statistika.
2. Untuk mengetahui bagaimana cara-cara berfikir statistika.
3. Untuk mengetahui percobaan dan variable random apa saja dalam statistika.
4. Untuk mengetahui jenis-jenis dan skala data dalam statistika.
5. Untuk mengetahui pengertian dari sigma.
6. Untuk mengetahui teori penjumlahan apa saja dalam metode statistika.
BAB II

PEMBAHASAN

A. DASAR-DASAR STATISTIKA
1. Pengertian Statistika

Statistika adalah sebuah ilmu yang mempelajari bagaimana cara


merencanakan, mengumpulkan, menganalisis, lalu menginterpretasikan, dan akhirnya
mempresentasikan data. Singkatnya, statistika adalah ilmu yang bersangkutan dengan
suatu data. Istilah "Statistika" berbeda dengan "Statistik". Statistika pada umumnya
bekerja dengan memakai data numerik yang di mana adalah hasil cacahan maupun
hasil pengkuran yang dilakukan dengan menggunakan data kategorik yang
diklasifikasikan menurut sebuah kriteria tertentu.

Statistika merupakan ilmu yang berkaitan dengan data. Statistik adalah data itu
sendiri, informasinya, atau hasil penerapan algoritme statistika pada suatu data
tersebut. Dari kumpulan data, statistika dapat digunakan untuk menyimpulkan atau
mendeskripsikan data, inilah yang dinamakan statistika deskriptif. Informasi
kemudian dicatat sekaligus dikumpulkan baik itu dalam bentuk informasi numerik
maupun informasi kategorik yang disebut sebagai suatu pengamatan. Sebagian besar
konsep dasar statistika memberi asumsi mengenai teori probabilitas. Beberapa istilah
statistika antara lain sebagai berikut: populasi, sampel, unit sampel, probabilitas.

Statistika juga telah banyak diterapkan dalam berbagai disiplin ilmu, baik itu
ilmu-ilmu alam (misalnya astronomi dan biologi maupun ilmu-ilmu sosial (termasuk
sosiologi dan psikologi), maupun di bidang bisnis (mengenai produk, dll), ekonomi,
dan industri. Statistika juga digunakan dalam pemerintahan untuk mencapai berbagai
macam tujuan; Sensus populasi masyarakat merupakan salah satu prosedur yang
paling dikenal. Ada pula aplikasi statistika lain yang sekarang populer yaitu prosedur
jajak pendapat atau polling (misalnya dilakukan sebelum pemilihan umum), serta
hitung cepat (perhitungan cepat hasil pemilu) atau Quick count. Di bidang komputasi,
statistika dapat pula diterapkan dalam pengenalan pola maupun kecerdasan buatan
("AI").
2. Cara Berfikir Statistika
Statiska bukan merupakan sekumpulan pengetahuan mengenai objek tertentu
melainkan merupakan sekumpulan metode dalam memperoleh pengetahuan. Metode
keilmuan, sejauh apa yang menyangkut metode, sebenarnya tak lebih dari apa yang
dilakukan seseorang dalam mempergunakan pikiran-pikiran tanpa ada sesuatu pun
yang membatasinya.
Penguasaan statistika mutlak diperlukan untuk dapat berpikir ilmiah dengan
sah sering kali dilupakan orang. Berpikir logis secara deduktif sering sekali
dikacaukan dengan berpikir logis secara induktif. Kekacauan logika inilah yang
menyebabkan kurang berkembangnya ilmu dinegara kita. Kita cenderung untuk
berpikir logis cara deduktif dan menerapkan prosedur yang sama untuk kesimpulan
induktif.
Untuk mempercepat perkembangan kegiatan keilmuan dinegara kita maka
penguasaan berpikir induktif dengan statistika sebagai alat berpikirnya harus
mendapatkan perhatian yang sungguh-sungguh. Dalam perjalanan sejarah, statistika
memang sering mendapat tempat yang kurang layak. Statistika sebagai disiplin
keilmuwan sering dikacaukan dengan statistika yang berupa data yang dikumpulkan.
Statistika merupakan sarana berpikir yang diperluaskan untuk memproses
pengetahuan secara ilmiah. Sebagai bagian dari perangkat metode ilmiah, maka
statistika membantu kita untuk mengeneralisasikan dan menyimpulkan karakteristik
suatu kejadian secara lebih pasti dan bukan terjadi secara kebetulan. Statistika harus
mendapat tempat yang sejajar dengan matematika agar keseimbangan berpikir
deduktif dan induktif yang merupakan cara dan berpikir ilmiah dapat dilakukan
dengan baik.

Pada peramalan dengan menggunakan pendekatan kuantitatif kita


mengandalkan angka-angka atau data statistik yang ada, guna memperkirakan
kejadian di masa depan. Peramalan kuantitatif dibagi dalam dua kelompok besar
yaitu: Explanatory dan Time Series. Peramalan dengan explanatory memusatkan pada
pencarian variabel- variabel yang mempunyai hubungan terhadap data yang akan
diramalkan. Sebaliknya Time Series lebih memusatkan pada data masa lalu. Tidak
dapat dikatakan bahwa salah satu cara lebih unggul dari cara yang lain. Bila ditinjau
dari sifatnya, explanatory cocok untuk kondisi yang homogen sedangkan time series
cocok untuk kondisi yang heterogen.

a) Explanatory
Pada metode ini ada beberapa orang langsung mengistilahkan atau
menyebutnya dengan Regresi. Dasarnya adalah berusaha mencari faktor- faktor
penyebab dari sebuah data (peristiwa) dan berusaha untuk mendapatkan angka
yang menggambarkan periode yang akan datang. Bila ditinjau hanya dari satu
faktor, maka yang dapat digunakan adalah Simple Regression. Sedangkan bila kita
meninjau lebih dari satu faktor,maka yang digunakan adalah Multiple Regression.
Dan jika faktor yang ditinjau tersebut banyak dan beberapa diantarnya saling
mempengaruhi maka yang digunakan adalah Econometric Model.
b) Time Series
Metode ini digunakan untuk data yang mempunyai otokorelasi, artinya
antara data yang satu dengan data berikutnya mempunyai hubungan yang kuat.
Salah satu metode Time Series yang dipelajari dalam ilmu statistika adalah Box
Jenkins atau ARIMA (Autoregressive/ integrated/ moving aver- age), metode ini
telah dikembangkan lebih dalam dan diterapkan untuk peramalan.

3. Percobaan dan Variabel Random


Variabel Random (variabel acak) merupakan fungsi dengan domain kecil hasil
pengamatan dan kodomainnya merupakan bilangan real atau suatu fungsi yang
mengaitkan suatu bilangan real pada setiap unsur pada ruang sampel. Variabel acak
disimbolkan dengan huruf kapital (X, Y, Z, dll), sedangkan nilainya dinyatakan
dengan huruf kecil padanannya, misal x, y, z, dll. Jadi, variabel acak merupakan
ukuran hasil suatu percobaan yang bersifat acak.

Contoh percobaan acak dan variabel acak :


 Percobaan melempar uang ke udara akan menghasilkan gambar (G) atau
angka (A). apabila kita lempar uang dua kali ke udara, sisi gambar bisa
muncul 2 kali,1 kali atau 0 (tidak muncul). Percobaan melempar uang ke
udara adalah percobaan acak dan nilai hasil muncul gambar sepeti 2, 1, dan 0
adalah variabel acak.
 Harga saham di BEI dapat berubah-ubah dalam hitungan menit. Harga saham
BCA misalnya dibuka dengan harga Rp 5.350 per lembar, kemudian terjadi
fluktuasi antara Rp 5.300-Rp 5.475 dan akhirnya ditutup dengan harga Rp
5.375. Perubahan harga adalah percobaan atau kejadian acak (untung-
untungan) dan nilai harganya seperti Rp 5.350, Rp 5.300, dan Rp 5.475
merupakan nilai hasil kejadian yang disebut variabel acak.
 PT Moena Jaya Farm menimbang berat setiap semangka yang akan dikirim
ke supermarket. Dari 5 semangka beratnya berturut-turut 3,56; 5,73; 6,45;
4,87; dan 5,38 kg. Penimbangan berat adalah percobaan acak dan nilai berat
setiap buah adalah variabel acak.

Macam-macam variabel acak:

 Variabel acak diskrit (Countable)


Variabel acak diskrit adalah ukuran hasil dari percobaan yang bersifat acak
dan mempunyai nilai tertentu tang terpisah dalam suatu interval. Variabel acak
diskret biasanya dalam bentuk bilangan bulat dan dihasilkan dari perhitungan.
Perhitungan selalu menghasilkan bilangan bulat, contoh jumlah buah, jumlah
sepatu, jumlah baju, jumlah mainan, dan sebagainya.
 Variabel acak kontinu (Measurable)
Variabel acak kontinu merupakan nilai yang menempati pada seluruh
interval hasil percobaan. Variabel acak kontinu biasanya dihasilkan dari
pengukuran dan bukan perhitungan. Contoh pada buah semangka, jumlah buah
semangka misalnya 10 adalah variabel acak diskrit, tetapi bila mengukur berat
semangka misalnya 5,38 kg ukuran hasilnya adalah variabel acak kontinu, semua
nilai yang dihasilkan dari kegiatan pengukuran baik bulat maupun pecahan
merupakan variabel acak kontinu.

4. Jenis dan Skala Data


a. Jenis Data
Jenis data dapat dibedakan menjadi dua macam yaitu : (a) Data yang
diperoleh dari sampel atau populasi berupa data kualitatif, data tersebut bukan
berupa angka dan disebut dengan data kualitatif atau atribut. (b) Data yang
diperoleh dari sampel atau populasi yang berupa data kuantitatif atau data berupa
angka dan disebut dengan data kuantitatif.

 Data Kualitatif merupakan data non-angka (numerik) seperti jenis kelamin,


warna kesayangan, dan asal suku. Data kualitatif digunakan apabila kita
tertarik melihat proporsi atau bagian yang termasuk dalam kategori. Contoh :
Berapa persen jeni kelamin pria dibandingkan wanita, warna apa yang disukai
oleh sebagian besar penduduk, dan berapa persen suku tertentu dibandingkan
dengan suku lainnya.
 Data Kuantitatif merupakan data angka atau numerik seperti jumlah mobil
(bisa 0,1,2, dan lain-lain), jumlah TV yang dijual suatu toko (10, 30, dan lain-
lain), berat badan (60,1 kg, 80 kg, dan lain-lain), jarak Solo-Jakarta (230,5
km), dan sebagainya. Semuaukuran tersebut berupa angka. Data kuantitatif
dibedakan menjadi dua bagian yaitu data diskret dan data kontinu.
 Data Diskret merupakan data kuantitatif yang nilainya khusus dan
merupakkan hasil perhitungan serta biasanya berupa bilangan bulat.
Seperti jumlah mobil 0, 1, 2, dan lain-lain, tidak mungkin mobil bisa
berjumlah 1,5 atau 2,25, dan sebagainya. Jadi, data diskret biasanya
berupa bilangan bulat.
 Data Kontinu merupakan data kuantitatif yang nilainya menempati
semua interval pengukuran dan merupakan hasil pengukuran sera bisa
berupa bilangan pecahan dan bulat. Contoh berat badan bisa 60,1 kg
dan 80,5 kg atau bisa 60 kg dan 80 kg. Tinggi badan, luas rumah,
panjang jalan, dan lain-lain yang adalah hasil pengukuran digolongkan
sebagai data kontinu.

Selain pembagian kualitatif, kuantitatif, diskret, dan kontinu, ada juga


yang membagi data ke dalam Data Primer dan Data Sekunder. Data primer
merupakan data yang diperoleh langsung dari sumbernya atau objek
penelitian, biasanya diperoleh dengan awancara langsung kepada objek atau
dengan pengisian kuesioner (daftar pertanyaan) yang dijawab oleh objek
penelitian. Sedangkan Data Sekunder merupakan data yang sudah diterbitkan
atau digunakan pihak lain, contoh data sekunder adalah data yang diambil dari
koran, majalah, jurnal, dan publikasi lainnya.
b. Skala Data
1) Skala Pengukuran

Skala pengukuran merupakan cara mengukur suatu variabel. Ada empat


jenis skala pengukuran yaitu :

 Skala Nominal
Skala nominal adalah ukuran yang paling sederhana, di mana
angka yang diberikan kepada objek mempunyai arti sebagai label saja,
dan tidak menunjukkan tingkatan apa-apa. Istilah pengukuran skala
nominal umumnya digunakan untuk data atau objek yang hanya dapat
diklarifikasikan pada beberapa kategori. Setiap kategori dalam
klarifikasi data tidak boleh saling tumpang tindih atau setiap peristiwa
bersifat saling lepas (mutually exclusive), suatu peristiwa tidak
memengaruhi peristiwa lainnya. Contoh mengklasifikasikan jenis
kelamin : pria = 1, wanita = 2, waria = 3. Angka-angka tersebut
hanyalah angka dan tidak mempunyai arti seperti 2 lebih tnggi dari 1,
atau 3 lebih tinggi dari 2. Pada skala nominal juga tidak berlaku hukum
penjumlahan seperti 1 + 2 = 3, atau pria ditambah wanita menjadi
waria.

 Skala Ordinal
Skala ordinal adalah angka yang diberikan di mana angka-angka
tersebut mengandung pengertian tingkatan. Ukuran ordinal digunakan
untuk mengurutkan objek atau data yang terendah sampai tertinggi atau
sebaliknya. Skala ordinal hanyalah memberikan nilai urutan atau ranking
dan tidak menggambarkan nilai absolut.

 Skala Interval
Skala interval adalah suatu skala skala pemberian angka pada
klasifikasi atau kategori daro objek yang mempunyai sifat ukuran ordinal,
dan ditambah satu sifat lain yaitu jarak atau interval yang sama dan
merupakan ciri dari objek yang diukur.

 Skala Rasio
Skala rasio adalah skala yang mencakup semua skala yaiu
nominal, ordinal, dan interval di samping memberikan keterangan tentang
nilai absolut dari objek yang diukur. Angka pada skala rasio
menunjukkan nilai sebenarnya dari objek yang diukur. Perbedaan utama
antara skala interval dan rasio adalah (a) data skala rasio memiliki titik
nol yang mempunyai arti, dan (b) rasio antara keduanya juga mempunyai
arti.
B. METODE STATISTIKA
Metode statistika adalah prosedur-prosedur yang digunakan dalam pengumpulan,
penyajian, analisis, dan penafsiran data. Metode tersebut terbagi dalam dua kelompok
yaitu statistik deskriptif dan statistik inferensia.

 Statistika deskriptif yaitu metode statistik yang hanya mempelajari bagaimana cara
mengolah, menganalisa dan menyajikan data tanpa ada penarikan kesimpulan untuk
memprediksi suatu kondisi secara umum, contohnya dengan penyajian tabel, diagram,
grafik, dan lainnya.
 Statistika Inferensia mencakup semua metode yang berhubungan dengan analisis
data untuk kemudian sampai pada peramalan atau penarikan kesimpulan mengenai
keseluruhan data gugus induknya atau dengan kata lain, dari data yang ada, kita
membuat generalisasi atau menyimpulkan kemungkinan yang dapat terjadi
berdasarkan data-data tersebut.
Sigma dan Penjumlahan
Sigma adalah huruf ke-18 dalam susunan alfabet Yunani. Dalam sistem angka
Yunani, huruf ini mempunyai nilai 200. Dalam bidang keilmuan, simbol huruf besar
sigma, Σ digunakan sebagai lambang: operator penjumlahan sebuah kelas baryon
dalam fisika partikel.
Notasi Sigma yang ditulis dengan lambang Σ adalah sebuah tanda yang digunakan
untuk menuliskan suatu penjumlahan secara singkat. Lambang notasi sigma
merupakan huruf besar Yunani yang berasal dari kata asing “sum” yang artinya
jumlah.

Tujuan dari penggunaan notasi ini adalah untuk meringkas penjumlahan


yang panjang dan rumit yang terdiri dari suku-suku atau deret tertentu.

 Rumus notasi sigma


U1+U2+U3+…Un=∑ni=1Ui

 i = indeks penjumlahan
 1 = batas bawah penjumlahan
 n = batas atas penjumlahan
 {1,2,3, …n} = wilayah penjumlahan

Sehingga bisa dibaca penjumlahan suku Ui untuk i = 1 sampai dengan i = n.

Supaya dapat menyajikan secara efektif ide dan hitungan-hitungan yang


menyertainya, sering kali kita perlu menuliskan himpunan data dengan lambang
matematis. Himpunan data yang merupakan hasil pengukuran kita tulis dengan
lambang sebagai x1, x2,...,xn. Indeks terakhir, n, menunjukkan banyak pengukuran
dalam data; dan x1, x2,... merupakan observasi pertama, observasi kedua, dan
seterusnya. Sebagai contoh, himpunan data terdiri dari lima pengukuran 2,1; 3,2; 4,1;
5,6; dan 3,7 ditulis dengan lambang x1, x2, x3, x4 , dan x5 dengan x1 = 2,1 ; x2 = 3,2 ; x3
= 4,1; x4 = 5,6 dan x5 = 3,7.
Contoh soal dan pembahasannya:
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan

B. Saran
Demikianlah makalah yang dapat kami buat. Kami menyadari dalam pembuatan
makalah ini masih terdapat kesalahan dan kekurangan. Untuk itu kritik dan saran yang
sangat kami harapkan demi kesempurnaan makalah ini dan berikutnya. Semoga makalah
ini bermanfaat bagi kita semua baik pembaca maupun penyusun. Aamiin.
DAFTAR RUJUKAN

https://id.m.wikipedia.org/wiki/Statistika
https://klipaa.com/story/1370-matematika-dan-statistika-sebagai-sarana-berpikir-ilmiah
Makridakis, Spyros, wheelwright, Steven S., and Mc Gee, Victor E., “Metode dan Aplikasi
Peramalan”, Erlangga Press, 1991
Herrhyanto, Nar&Tuti Gantini. 2009. Pengantar Statistika Matematis. Bandung: Yrama
Widya.

Suharyadi dan Purwanto S.K. 2015. Statistika Untuk Ekonomi dan Keuangan Modern.
Jakarta: Salemba Empat.

Walpole, R. E. (1995). Pengantar Statistika Edisi ke-3. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama.
Cunayah, Cucun dan Etsa Indra Irawan. 1700 Bank Soal Bimbingan Pemantapan
Matematika untuk SMA/MA. Bandung: Yrama Widya. 2013.

Anda mungkin juga menyukai