Anda di halaman 1dari 22

MAKALAH STATISTIK

Diajukan untuk memenuhi tugas


Mata Pelajaran Matematika

Disusun Oleh :

Vebi

Mega Silvina

XI IPS 1

SMA NEGERI 1 TALAGA

2012/2013
KATA PENGANTAR

Puji syukur penyusun panjatkan pada kehadirat Allah SWT yang telah
memberikan rahmat, hidayah serta karunia-Nya sehingga kami berhasil
menyelesaikan tugas makalah matematika yang berjudul “STATISTIKA” tepat
pada waktunya.
Penyusuni menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kesempurnaan.
Seperti halnya pepatah “ tak ada gading yang tak retak “, oleh karena itu kami
mengharapkan kritik dan saran dari semua kalangan yang bersifat membangun
guna kesempurnaan makalah kami selanjutnya.
Akhir kata, penyusun ucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah
berperan serta dalam penyusunan makalah ini dari awal sampai akhir. Serta
berharap agar makalah ini dapat bermanfaat bagi semua kalangan.
Amin

Talaga, 13 Desember 2012

Penyusun

DAFTAR ISI

i
Kata Pengantar ........................................................................................ i
Daftar Isi ................................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN ....................................................................... 1
BAB II PEMBAHASAN
2.1 Definisi Statistik ......................................................................... 2
2.2 Statistika .................................................................................... 4
2.3 Tipe Pengukuran ....................................................................... 5
2.4 Jenis data, Karakteristik, Unit observasi, Variabel,
Populasi, Sensus, Sampel, dan Teknik Sampling ....................... 6
2.5 Distribusi Peluang ...................................................................... 9
2.6 Kombinasi dan Permutasi .......................................................... 13
2.7 Deret ............................................................................................ 15
BAB III PENUTUP
3.1 Kesimpulan ................................................................................. 17
DAFTAR PUSTAKA

ii
BAB I
PENDAHULUAN

Secara etimologis kata statistic berasal dari kata status (bahasa latin) yang
mempunyai persamaan arti dengan kata state (bahasa inggris) atau kata staat
(bahasa belanda), dan yang dalam bahasa indonesia diterjemahkan menjadi
negara. Pada mulanya, kata statistic diartikan sebagai kumpulan bahan keterangan
(data), baik yang berwujud angka (data kuantitatif) maupun yang tidak berwujud
angka (data kualitatif), yang mempunyai arti penting dan kegunaan yang besar
bagi suatu Negara.
Namun, pada perkembangan selanjutnya, arti kata statistic hanya di batasi
pada kumpulan bahan keterangan yang berwujud angka (data kuantitatif) dan
yang tidak berwujud angka (data kualitatif).
Istilah statistic juga sering diberi pengertian sebagai kegiatan statistic atau
kegiatan persetatistikan atau kegiatan pensetatistikan. Sebagaimana disebutkan
dalam undang-undang tentang statistic (lihat undang-undang No. 7 tahun 1960),
kegiatan statistic mencakup 4 hal, yaitu: (1) pengumpulan data, (2) penyusunan
data, (3) pengumuman dan pelaporan data, dan (4) analisis data.

1
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Definisi Statistik


Statistik adalah sebagai alat pengolah data angka. Stasistik dapat juga
diartikan sebagai metode/asas-asas guna mengerjakan/memanipulasi data
kuantitatif agar angka berbicara. Pendekatan dengan statistik sering digunakan
metode statistik yaitu metode guna mengumpulkan, mengolah, menyajikan,
menganalisis & menginterpretasikan data statistik. Statistika dapat pula diartikan
pengetahuan yang berhubungan dengan pengumpulan data, pengolahan data,
penganalisisan dan penarikan kesimpulan berdasarkan data dan analisis. Jadi
statistik adalah produk dari kerja statistika.
Pada awal perkembangannya statistik digunakan untuk melakukan
pendataan dan analisa mengenai penduduk. Analisa data penduduk ini penting
bagi pemerintah untuk mengetahui jumlah, penyebaran, komposisi dan
perkembangan penduduk dari tahun ketahun.
Saat ini statistik berkembang, merambah ke banyak bidang. Ekonomi,
sosial, kesehatan industri pengolahan, pertanian, eksperimen-eksperimen biologi,
fisika dan masih banyak lagi bidang-bidang yang lain. Definisi statistik pun
berubah dari ilmu tentang kependudukan menjadi ilmu tentang bagaimana
merencanakan, mengumpulkan, mengolah, menganalisa, menginterpretasi dan
mempresentasikan data.
Statistik mempunyai peran untuk mengubah informasi yang berupa data-
data menjadi sebuah pengetahuan.
Pengguna statistik tidak hanya terbatas pada urusan pemerintah ataupun
perusahaan saja, saat ini statistik juga digunakan dalam pengelolaan organisasi
maupun rumah tangga.
Secara umum, statistik merupakan disiplin ilmu yang mempelajari metode
dan prosedur pengumpulan, penyajian, analisa, dan penyimpulan suatu data
mentah, agar menghasilkan informasi yang lebih jelas untuk keperluan suatu

2
pendekatan ilmiah (scientific inferences), dan dapat dikelompokkan menjadi dua
bagian yaitu statistik deskriptif dan statistik inferensial.
Ada 2 pendekatan untuk menganalisis informasi berdasarkan jenis
informasi yang diperoleh, yaitu analisis kuantitatif dan analisis kualitatif. Analisis
kuantitatif/analisis data kuantitatif adalah analisis yang berbasis pada kerja hitung-
menghitung angka. Angka yang diolah disebut input dan hasilnya disebut output
juga berupa angka. Analisis kualitatif/analisis data kualitatif adalah analisis yang
berbasis pada kerja pengelompokan simbol-simbol selain angka. Simbol itu
berupa kata, frase, atau kalimat yang menunjukkan beberapa kategori. Input
maupun output analis data kualitatif berupa simbol, dimana outputnya disebut
deskripsi verbal.
Salah satu definisi menyebutkan bahwa statistik adalah metode ilmiah
untuk menyusun, meringkas, menyajikan dan menganalisa data, sehingga dapat
ditarik suatu kesimpulan yang benar dan dapat dibuat keputusan yang masuk akal
berdasarkan data tersebut.
Kata Statistik juga diartikan sebagai suatu ukuran yang dihitung dari
sekumpulan data dan merupakan wakil dari data itu.
Misal :
- Rata-rata berat telur bebek di pasar Cikangkung adalah 80 gram
- 90% mahasiswa SMK PGRI Cikangkung angkatan 2005/2006 bekerja sambil
kuliah
- Mulai tahun 2000 angka pengangguran di Kab. X meningkat lebih besar dari 5%
Selain sebagai kumpulan data, statistik juga dipakai untuk melakukan
berbagai analisis data, peramalan(forecasting), melakukan uji hipotesis dan
kegunaan-kegunaan lainnya, sehingga statistik yang sering digunakan untuk hal-
hal tersebut disebut dengan Ilmu Statistik.

3
2.2 Statistika
Statistika adalah ilmu yang mempelajari bagaimana merencanakan,
mengumpulkan, menganalisis, menginterpretasi, dan mempresentasikan data.
Statistika merupakan ilmu yg berkenaan dgn data sedang statistik adalah
data informasi atau hasil penerapan algoritma statistika pada suatu data. Beberapa
istilah statistika antara lain: populasi sampel unit sampel dan probabilitas.
Ada dua macam statistika yaitu statistika deskriptif dan statistika
inferensial. Statistika deskriptif berkenaan dgn deskripsi data misal dari
menghitung rata-rata dan varians dari data mentah; mendeksripsikan
menggunakan tabel-tabel atau grafik sehingga data mentah lebih mudah “dibaca”
dan lbh bermakna. Sedangkan statistika inferensial lbh dari itu misal melakukan
pengujian hipotesis melakukan prediksi observasi masa depan atau membuat
model regresi.
Statistika deskriptif berkenaan dgn bagaimana data dapat digambarkan
dideskripsikan) atau disimpulkan baik secara numerik (misal menghitung rata-rata
dan deviasi standar) atau secara grafis (dalam bentuk tabel atau grafik) utk
mendapatkan gambaran sekilas mengenai data tersebut sehingga lbh mudah
dibaca dan bermakna.
Statistika inferensial berkenaan dgn permodelan data dan melakukan
pengambilan keputusan berdasarkan analisis data misal melakukan pengujian
hipotesis melakukan estimasi pengamatan masa mendatang (estimasi atau
prediksi) membuat permodelan hubungan (korelasi regresi ANOVA deret waktu)
dan sebagainya.
Singkatnya, statistika adalah ilmu yang berkenaan dengan data. Istilah
'statistika' (bahasa Inggris: statistics) berbeda dengan 'statistik' (statistic).
Statistika merupakan ilmu yang berkenaan dengan data, sedang statistik adalah
data, informasi, atau hasil penerapan algoritma statistika pada suatu data. Dari
kumpulan data, statistika dapat digunakan untuk menyimpulkan atau
mendeskripsikan data; ini dinamakan statistika deskriptif. Sebagian besar konsep
dasar statistika mengasumsikan teori probabilitas. Beberapa istilah statistika
antara lain: populasi, sampel, unit sampel, dan probabilitas.

4
Statistika banyak diterapkan dalam berbagai disiplin ilmu, baik ilmu-ilmu
alam (misalnya astronomi dan biologi maupun ilmu-ilmu sosial (termasuk
sosiologi dan psikologi), maupun di bidang bisnis, ekonomi, dan industri.
Statistika juga digunakan dalam pemerintahan untuk berbagai macam tujuan;
sensus penduduk merupakan salah satu prosedur yang paling dikenal.
Jika suatu kesimpulan data sudah dihimpun, pada statistika deskriptif kita
hendak menyimpulkan data itu dalam beberapa hal. Pertama kita hendak membuat
tabel, misalnya tabel frekuensi, tabel frekuensi kumulatif dan lain-lain yang
mengatur data kasar itu. Juga kita akan melihat diagram atau grafik yang dapat
memberi gambaran mengenai keseluruhan data itu, misalnya diagram lambang
(piktogram), diagram batang, diagram lingkaran, histogram, ogive dan lain-lain.
Kemudian kita hendak menghitung karakteristik data yang dapat mencakup
semua data itu, misalnya rata-rata, median, modus dan lain-lain.
Aplikasi statistika lainnya yang sekarang popular adalah prosedur jajak
pendapat atau polling (misalnya dilakukan sebelum pemilihan umum), serta jajak
cepat (perhitungan cepat hasil pemilu) atau quick count. Di bidang komputasi,
statistika dapat pula diterapkan dalam pengenalan pola maupun kecerdasan
buatan.

2.3 Tipe pengukuran


Ada empat tipe pengukuran atau skala pengukuran yang digunakan di
dalam statistika, yakni: nominal, ordinal, interval, dan rasio. Keempat skala
pengukuran tersebut memiliki tingkat penggunaan yang berbeda dalam riset
statistik.
 Skala nominal hanya bisa membedakan sesuatu yang bersifat kualitatif
(misalnya: jenis kelamin, agama, warna kulit). Operasi matematikanya: =
& bukan =
 Skala ordinal selain membedakan juga menunjukkan tingkatan (misalnya:
pendidikan, tingkat kepuasan). Operasi matematikanya: =, <, >, & bukan =

5
 Skala interval berupa angka kuantitatif namun tidak memiliki nilai nol
mutlak (misalnya: tahun, suhu dalam Celcius). Operasi matematikanya: =,
<, >, +, -, & bukan =
 Skala rasio berupa angka kuantitatif yang memiliki nilai nol mutlak.
Operasi matematikanya: =, <, >, +, -, x, bagi dan bukan =

2.4 Jenis data, Karakteristik, Unit observasi, Variabel, Populasi, Sensus,


Sampel, dan Teknik Sampling
2.4.1 Jenis data
Jenis data dibagi menjadi 2, yaitu
1. Data kuantitatif
Data yang diperoleh dari hasil menghitung bilangan. Contoh jumlah
mahasiswa jurusan Manajemen Keuangan Syariah 2011.
2. Data kualitatif
Data yang berupa kategori. Contoh gagal, lulus.
2.4.2 Karakteristik
Ciri yang membedakan suatu objek dengan objek yang lain, cirri objek
yang akan di periksa.
2.4.3 Unit observasi
Kesatuan atau segala sesuatu yang karakteristiknya akan diperiksa. Objek
yang akan diperiksa.
2.4.4 Variabel
Karakteristik yang bisa di klasifikasikan kedalam sekurang-kurangnya dua
klasifikasi yang berbeda. Karakteristik yang memberikan sekurang-kurangnya dua
hasil pengukuran yang berbeda.
2.4.5 Populasi
Dalam penelitian kuantitatif, apalagi jika dirancang sebagai sebuah
penelitian survei (survey research), keberadaan populasi dan sampel penelitian
nyaris tak dapat dihindarkan. Populasi dan sampel merupakan sumber utama
untuk memperoleh data yang dibutuhkan dalam mengungkapkan fenomena atau
realitas yang dijadikan fokus penelitian kita. Demi mencapai keakuratan dan

6
validitas data yang dihasilkan, populasi dan sampel yang dijadikan objek
penelitian harus memiliki kejelasan baik dari segi scope, ukuran, maupun
karakteristiknya.
Populasi atau sering juga disebut universe adalah keseluruhan atau
totalitas objek yang diteliti yang ciri-cirinya akan diduga atau ditaksir (estimated).
Ciri-ciri populasi disebut parameter. Oleh karena itu, populasi juga sering
diartikan sebagai kumpulan objek penelitian dari mana data akan dijaring atau
dikumpulkan. Populasi dalam penelitian (penelitian komunikasi) bisa berupa
orang (individu, kelompok, organisasi, komunitas, atau masyarakat) maupun
benda, misalnya jumlah terbitan media massa, jumlah artikel dalam media massa,
jumlah rubrik, dan sebagainya (terutama jika penelitian kita menggunakan teknik
analisis isi (content analysis).
Populasi penelitian terdiri dari populasi sampling dan populasi sasaran.
Populasi sampling adalah keseluruhan objek yang diteliti, sedangkan populasi
sasaran adalah populasi yang benar-benar dijadikan sumber data.
Konsep lainnya yang harus dipahami-dan tidak boleh dikelirukan- adalah
jumlah populasi (population numbers) dan ukuran populasi (population size).
Jumlah populasi adalah banyaknya kategori populasi yang dijadikan objek
penelitian yang dinotasikan dengan huruf K.
Populasi adalah keseluruhan elemen atau unsur yang akan kita teliti.
2.4.6 Sensus
Jika kita menggunakan seluruh unsur populasi sebagai sumber data, maka
penelitian kita disebut sensus. Sensus merupakan penelitian yang dianggap dapat
mengungkapkan ciri-ciri populasi (parameter) secara akurat dan komprehensif,
sebab dengan menggunakan seluruh unsur populasi sebagai sumber data, maka
gambaran tentang populasi tersebut secara utuh dan menyeluruh akan diperoleh.
Oleh karena itu, sebaik-baiknya penelitian adalah penelitian sensus. Namun
demikian, dalam batas-batas tertentu sensus kadang-kadang tidak efektif dan tidak
efisien, terutama jika dihubungkan dengan ketersedian sumber daya yang ada
pada peneliti. Misalnya, bila dikaitkan dengan fokus penelitian, keterbatasan
waktu, tenaga, dan biaya yang dimiliki oleh peneliti.

7
Dalam keadaan peneliti tidak memungkinkan untuk melakukan sensus,
maka peneliti boleh mengambil sebagian saja dari unsur populasi untuk dijadikan
objek penelitiannya atau sumber data. Sebagian unsur populasi yang dijadikan
objek penelitian itu disebut sampel.
2.4.7 Sampel
Sampel adalah sebagian dari populasi. Artinya tidak akan ada sampel jika
tidak ada populasi.
Sampel atau juga sering disebut contoh adalah wakil dari populasi yang
ciri-cirinya akan diungkapkan dan akan digunakan untuk menaksir ciri-ciri
populasi. Oleh karena itu, jika kita menggunakan sampel sebagai sumber data,
maka yang akan kita peroleh adalah ciri-ciri sampel bukan ciri-ciri populasi, tetapi
ciri-ciri sampel itu harus dapat digunakan untuk menaksir populasi. Ciri-ciri
sampel disebut statistik. Sama halnya dengan populasi, dalam sampel pun ada
konsep jumlah sampel dan ukuran sampel. Jumlah sampel adalah banyaknya
kategori sampel yang diteliti yang dilambangkan dengan huruf k, yang jumlahnya
sama dengan jumlah populasi (k=K). Sedangkan ukuran sampel (dilambangkan
dengan huruf n) adalah besarnya unsur populasi yang dijadikan sampel, yang
jumlahnya selalui lebih kecil daripada ukuran populasi.
Karena data yang diperoleh dari sampel harus dapat digunakan untuk
menaksir populasi, maka dalam mengambil sampel dari populasi tertentu kita
harus benar-benar bisa mengambil sampel yang dapat mewakili populasinya atau
disebut sampel representatif. Sampel representatif adalah sampel yang memiliki
ciri karakteristik yang sama atau relatif sama dengan ciri karakteristik
populasinya. Tingkat kerepresentatifan sampel yang diambil dari populasi tertentu
sangat tergantung pada jenis sampel yang digunakan, ukuran sampel yang
diambil, dan cara pengambilannya. Cara atau prosedur yang digunakan untuk
mengambil sampel dari populasi tertentu disebut teknik sampling.
Ada beberapa jenis sampel nonrandom yang sering digunakan dalam
penelitian sosial/penelitian komunikasi, di antaranya adalah:
1. Sampel Aksidental (accidental sampling).

8
Sampel ini sering disebut sebagai sampel kebetulan yang pengambilannya
didasarkan pada pertimbangan kemudahan bagi peneliti (bukan penelitian),
sehingga sampel ini sering kali disebut convenience sampling atau sampel
keenakan. Orang-orang ilmu statistika bahkan menyebutnya sebagai sampel
kecelakaan, karena saking tidak representatifnya sampel tersebut. Sebisa mungkin,
hindari untuk menggunakan sampel ini, jika kesimpulan penelitian kita ingin
memperoleh kemampuan generalisasi yang tepat.
2. Sampel Kuota (quota sampling).
Teknik sampling kuota merupakan teknik sampling yang sejenis dengan
teknik sampling strata. Perbedaannya adalah ketika mengambil sampel dari setiap
strata tidak menggunakan cara-cara random, tetapi menggunakan cara-cara
kemudahan (convenience). Caranya, tentukan ukuran sampel dari masing-masing
strata lalu teliti siapa sejumlah orang yang sesuai dengan ukuran sampel yang
ditentukan tadi, siapa saja asal berasal dari strata tersebut.
3. Sampel Purposif (purposeful sampling).
Teknik ini disebut juga judgemental sampling atau sampel pertimbangan
bertujuan. Dasar penetuan sampelnya adalah tujuan penelitian. Sampel ini
digunakan jika dalam upaya memperoleh data tentang fenomena atau masalah
yang diteliti memerlukan sumber data yang memilki kualifikasi spesifik atau
kriteria khusus berdasarkan penilaian tertentu, tingkat signifikansi tertentu.
Misalnya, untuk meneliti kualitas cerita Film Ayat-ayat Cinta kita memerlukan
reponden yang memiliki kualifikasi komptensi dalam bidang perfilman atau
bidang komunikasi. Maka sampelnya adalah para kritikus film, para dosen
produksi film, para ahli sinematografi, dan lain-lain.
2.4.8 Tekhnik sampling
Proses pengambilan sampel dalam populasi dengan tekhnik tertentu.

2.5 Distribusi Peluang


Dalam bab ini akan mempelajari pengelompokan atau distribusi yang
dapat diharapkan berdasarkan kepada pengalaman yang terdahulu atau

9
berdasarkan kepada pertimbangan-pertimbangan teoritis. Pentingnya mengetahui
distribusi macam ini, akan jelas bila diberikan beberapa contoh :
1. Pengusaha teater disuatu daerah adalah selayaknya harus mengetahui selera
penonton di daerah itu. Ia harus mengetahui jenis film apa saja yang disenangi
penduduk agar dalam tiap pertunjukan gedung teaternya dibanjiri para penonton.
2. Pengusaha rumah makan hendaknya mengetahui macam atau rassa makanan
yang disenangi dan yang tidak disenangi oleh para langganannya. Jika disuatu
tempat, macam makanan bersari asam yang lebih disenangi, adalah kurang
bijaknsana jika terlalu banyak menyajikan makanan yang rasanya manis atau rasa
yang lain yang lakunya sangat diragukan.
3. Untuk suatu daerah, andaikan telah diperkirakan bahwa ukuran kaki wanita
dewasa adalah berukuran 34 sebanyak 25%, berukuran 35 sebanyak 32%, dan
berukuran 36 sebanyak 38%, dan 5% berukuran lainnya. Jika pengusaha pabrik
sepatu tidak ingin melihat sepatu yang dihasilkannya menjadi sarang tikus
digudangnya, mengapa tidak membuatnya berdasarkan perbandingan
pengelompokan tersebut?
Ketiga contoh diatas, dan lain-lain contoh dapat dicari, melukiskan
pengelompokan peristiwa-peristiwa dimana pada tiap kelompok telah
diperhitungkan banyak peristiwa yang terjadi, yang pada umumnya dinyatakan
dalam persen. Untuk contoh pertama dinamakan distribusi selera dan contoh
ketiga bisa disebut distribusi ukura kaki wanita. Distribusi demikian merupakan
distribusi yang diharapkan berdasarkan pengalaman.
Ada distribusi dapat diharapkan berdasarkan pada pertimbangan-
pertimbangan teoritis, umpamanya soal undian dengan mata uang. Misalkan kita
ingin mengetahui apaka mata uang yang kita gunakan untuk undian itu jujur atau
tidak. Andaikan kita melakukan undian sebanyak 1.000 kali dan diperoleh hasil
bahwa G nampak 520 kali (tentulah nampak H sebanyak 480 kali). Sebelum kita
menentukan apakah mata uang itu jujur atau tidak, terlebih dahulu kita harus
mengetahui apa yang dapat diharapkan dari undian dengan menggunakan mata
uang jujur.

10
Kita sudah mengetahui bahwa dalam undian dengan menggunakan mata
uang jujur, peluang nampaknya tiap permukaan adalah ½. Jadi adalah beralasan
jika kitapun mengharapkan nampaknya G sama banyak dengan nampaknya H
dalam undian tersebut. Berdasarkan ini diperoleh distribusi yang diharapkan
sebagai berikut.
Peristiwa Frekuensi
diharapkan
Muka G 500
Muka H 500

Untuk melanjutkan pembicaraan secara teoritis, marilah kita tinja hasil


undian itu dari segi nampaknya dan tidak nampaknya G. sebut “0” jika nampak H
(berarti 0 muka G yang menampak) dan “1” jika G yang nampak. Denan notasi
baru ini, maka distribusi sebenarnya dan distribusi diharapkan untuk soal di atas
adalah sebagai berikut.
Nampak G Frekuensi sebenarnya Frekuensi diharapkan
0 480 500
1 520 500

Jika kita melakukan undian dengan dua macam uang jujur, maka peristiwa
yang dapat terjadi adalah :
HH, HG, GH, GG.
Atau berdasarkan nampaknya G masing-masing diperoleh sebanyak 0,1
dan 2. Sehingga peluang untuk 0 G = 1/4, peluang untuk 1 G=1/4+1/4=1/2 dan
peluang untuk 2 G = 1/4. Jika kita melakukan undian sebanyak 2.000 kali,
makakita mengharapkan memperoleh hasil sebagai berikut.
Nampak G Frekuensi diharapkan
0 ¼ x 2.000=500
1 ½ x 2.000=1000
2 ¼ x 2.000= 500

11
Andaikan sekarang kita melakukanundian dengan tigamata uang jujur.
Hal-hal yang terjadi mengenai nampaknya permukaan adalah:
HHH, HHG, HGH, GHH, HGG, GHG, GGH, GGG
Atau nampaknya G adalah 0, 1, 2, atau 3. Ternyata bahwa :
Peluang nampak 0G = 1/8
Peluang nampak 1g = 3/8
Peluang nampak 2G = 3/8
Peluang nampak 3G = 1/8
Jika ketiga mata uang yang jujur itu diundikan sebanyak 2.000 kali, maka
kita mengharapkan distribusi nampaknya G seperti berikut :
Nampak G Frekuensi diharapkan
0 1/8 x 2.000 = 250
1 3/8 x 2.000 = 750
2 3/8 x 2.000 = 750
3 1/8 x 2.000 = 250

Untuk membicarakan distribusi peluang teoritis yang umum, maka


biasanya frekuensi tidak dinyatakan dalam bentuk absolute yang diharapkan,
melainkan dalam bentuk peluang. Guna keperluan ini marilah kita pakai notasi X
sebagai pengganti peristiwa yang diperhatikan (dalam uraian ini ; nampaknya G)
dan p(X) untuk menyatakan. Jika untuk undian dengan satu, dua, dan tiga mata
uang jujur seperti di uraikan di atas digunakan notasi baru ini, maka berturut-turut
diperoleh daftar berikut :

12
X p(X)
0 ¼
X p(X) 1 ½
0 ½ 2 ¼
1 ½ Jumlah 1
Jumlah 1

Rumus multinomial
Contoh multinomial
Fungsi peluang dibagi 5 yaitu :
1. Fungsi Peluang Diskret
2. Fungsi Peluang Kontinyu
3. Fungsi Peluang Bersama
P(x,y) = P(X=x dan Y=y)
4. Fungsi Peluang Marginal
5. Fungsi Peluang Bersyarat

2.6 Kombinasi dan Permutasi


2.6.1 Kombinasi
Adalah menggabungkan beberapa objek dari suatu grup tanpa
memperhatikan urutan. Di dalam kombinasi, urutan tidak diperhatikan.
{1,2,3} adalah sama dengan {2,3,1} dan {3,1,2}.
Contoh: Seorang anak hanya diperbolehkan mengambil dua buah amplop
dari tiga buah amplop yang disediakan yaitu amplop A, amplop B dan amplop C.
Tentukan ada berapa banyak kombinasi untuk mengambil dua buah amplop dari
tiga buah amplop yang disediakan?
Solusi: Ada 3 kombinasi yaitu; A-B, A-C dan B-C.
2.6.1.1 Kombinasi tanpa pengulangan
Ketika urutan tidak diperhatikan akan tetapi setiap objek yang ada hanya
bisa dipilih sekali maka jumlah kombinasi yang ada adalah:

13
Di mana n adalah jumlah objek yang bisa dipilih dan r adalah jumlah yang harus
dipilih.
Sebagai contoh, kamu mempunyai 5 pensil warna dengan warna yang
berbeda yaitu; merah, kuning, hijau, biru dan ungu. Kamu ingin membawanya ke
sekolah. Tapi kamu hanya boleh membawa dua pensil warna. Ada berapa banyak
cara untuk mengkombinasikan pensil warna yang ada? Dengan menggunakan
rumus di atas maka ada 5!/(5-2)!(2)! = 10 kombinasi.
2.6.1.2 Kombinasi pengulangan
Jika urutan tidak diperhatikan dan objek bisa dipilih lebih dari sekali,
maka jumlah kombinasi yang ada adalah:
Di mana n adalah jumlah objek yang bisa dipilih dan r adalah jumlah yang
harus dipilih. Sebagai contoh jika kamu pergi ke sebuah toko donat. Toko donut
itu menyediakan 10 jenis donat berbeda. Kamu ingin membeli tiga donat. Maka
kombinasi yang dihasilkan adalah (10+3-1)!/3!(10-1)! = 220 kombinasi.
2.6.2 Permutasi
Adalah menggabungkan beberapa objek dari suatu grup dengan
memperhatikan urutan. Di dalam permutasi, urutan diperhatikan.
{1,2,3} tidak sama dengan {2,3,1} dan {3,1,2}
Contoh: Ada sebuah kotak berisi 3 bola masing-masing berwarna merah,
hijau dan biru. Jika seorang anak ditugaskan untuk mengambil 2 bola secara acak
dan urutan pengambilan diperhatikan, ada berapa permutasi yang terjadi?
Solusi: Ada 6 permutasi yaitu; M-H, M-B, H-M, H-B, B-M, B-H.
Salah satu aplikasi kombinasi dan permutasi adalah digunakan untuk
mencari probabilitas suatu kejadian.
2.6.2.1 Permutasi pengulangan
Jika urutan diperhatikan dan suatu objek dapat dipilih lebih dari sekali
maka jumlah permutasinya adalah:
di mana n adalah banyaknya objek yang dapat dipilih dan r adalah jumlah yang
harus dipilih.
Sebagai contoh, jika kamu memiliki huruf A, B, C, dan D dan kamu ingin
mencari tahu ada berapa cara untuk menyusunnya dalam suatu grup yang berisi

14
tiga angka maka kamu akan menemukan bahwa ada 4 3 atau 64 cara untuk
menyusunnya. Beberapa cara untuk menyusunnya adalah: AAA, BBB, CCC,
DDD, ABB, CBB, DBB, dst.
2.6.2.2. Permutasi tanpa pengulangan
Jika urutan diperhatikan dan setiap objek yang tersedia hanya bisa dipilih
atau dipakai sekali maka jumlah permutasi yang ada adalah:
di mana n adalah jumlah objek yang dapat kamu pilih, r adalah jumlah yang harus
dipilih dan ! adalah simbol faktorial.
Sebagai contoh, ada sebuah pemungutan suara dalam suatu organisasi.
Kandidat yang bisa dipilih ada lima orang. Yang mendapat suara terbanyak akan
diangkat menjadi ketua organisasi tersebut. Yang mendapat suara kedua terbanyak
akan diangkat menjadi wakil ketua. Dan yang mendapat suara ketiga terbanyak
akan menjadi sekretaris. Ada berapa banyak hasil pemungutan suara yang
mungkin terjadi? Dengan menggunakan rumus di atas maka ada 5!/(5-3)! = 60
permutasi.
Umpamakan jika n = r (yang menandakan bahwa jumlah objek yang bisa
dipilih sama dengan jumlah yang harus dipilih) maka rumusnya menjadi:
karena 0! = 1! = 1
Sebagai contoh, ada lima kotak kosong yang tersedia. Kelima kotak
kosong itu harus diisi (tidak boleh ada yang kosong). Kelima kotak kosong itu
hanya boleh diisi dengan angka 1,2,3,4,5. Ada berapa banyak cara untuk mengisi
kotak kosong? Dengan menggunakan rumus n! maka ada 5! = 120 permutasi.

2.7 Deret
Deret adalah rangkaian bilangan yang ter susun, teratur dan memenuhi
kaidah-kaidah tertentu. Adapun untuk unsure dan pembentukan sebuah deret di
sebut dengan Suku. Dan keteraturan rangkaian bilangan yang membentuk sebuah
deret adalah Pola Perubahan.
Pembagian Deret
1) Berdasarkan jumlah suku yang membentuknya:
 Deret Berhingga adalah deret yang jumlah suku-sukunya tertentu

15
 Deret tak Berhingga adalah deret yang jumlah suku-sukunya tidak terbatas.
2) Berdasarkan pola perubahan
 Deret hitung (Aritmatika) adalah deret yang perubahan suku-sukunya
berdasarkan penjumlahan terhadap sebuah bilangan tertentu. Bilangan yang
membedakan suku-suku dari deret hitung di sebut “Pembeda”.
 Deret ukur (Geometri) adalah deret yang perubahan suku-sukunya berdasarkan
perkalian terhadap sebuah bilangan tertentu. Bilangan yang membedakan suku-
suku dari deret ukur di sebut “Pengganda”
 Deret Harmoni

16
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Ada 2 pendekatan untuk menganalisis informasi berdasarkan jenis
informasi yang diperoleh, yaitu analisis kuantitatif dan analisis kualitatif. Analisis
kuantitatif/analisis data kuantitatif adalah analisis yang berbasis pada kerja hitung-
menghitung angka. Angka yang diolah disebut input dan hasilnya disebut output
juga berupa angka. Analisis kualitatif/analisis data kualitatif adalah analisis yang
berbasis pada kerja pengelompokan simbol-simbol selain angka. Simbol itu
berupa kata, frase, atau kalimat yang menunjukkan beberapa kategori. Input
maupun output analis data kualitatif berupa simbol, dimana outputnya disebut
deskripsi verbal.
Statistik adalah sebagai alat pengolah data angka. Stasistik dapat juga
diartikan sebagai metode/asas-asas guna mengerjakan/memanipulasi data
kuantitatif agar angka berbicara. Pendekatan dengan statistik sering digunakan
metode statistik yaitu metode guna mengumpulkan, mengolah, menyajikan,
menganalisis & menginterpretasikan data statistik. Statistika dapat pula diartikan
pengetahuan yang berhubungan dengan pengumpulan data, pengolahan data,
penganalisisan dan penarikan kesimpulan berdasarkan data dan analisis. Jadi
statistik adalah produk dari kerja statistika.
Statistika adalah ilmu yang mempelajari bagaimana merencanakan,
mengumpulkan, menganalisis, menginterpretasi, dan mempresentasikan data.
Singkatnya, statistika adalah ilmu yang berkenaan dengan data. Istilah 'statistika'
(bahasa Inggris: statistics) berbeda dengan 'statistik' (statistic). Statistika
merupakan ilmu yang berkenaan dengan data, sedang statistik adalah data,
informasi, atau hasil penerapan algoritma statistika pada suatu data.
Ada empat tipe pengukuran atau skala pengukuran yang digunakan di
dalam statistika, yakni: nominal, ordinal, interval, dan rasio. Keempat skala

17
pengukuran tersebut memiliki tingkat penggunaan yang berbeda dalam riset
statistik.
 Skala nominal hanya bisa membedakan sesuatu yang bersifat kualitatif
(misalnya: jenis kelamin, agama, warna kulit).
 Skala ordinal selain membedakan juga menunjukkan tingkatan (misalnya:
pendidikan, tingkat kepuasan).
 Skala interval berupa angka kuantitatif namun tidak memiliki nilai nol
mutlak (misalnya: tahun, suhu dalam Celcius).
 Skala rasio berupa angka kuantitatif yang memiliki nilai nol mutlak.

18
DAFTAR PUSTAKA

http://marwajunia.blogspot.com/2012/02/makalah-statistik.html

19

Anda mungkin juga menyukai