Disusun Oleh :
Kelompok 2
KOTABARU
2020
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan yang Maha Esa yang telah memberikan
berkat dan kasih karunia sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini dengan baik, adapun
makalah ini merupakan tugas mata kuliah Kalkulus Multivariabel di Program Studi Pendidikan
Matematika ini.
Penulis menyadari bahwa makalah ini belum sempurna dan baik, dari segi materi maupun
penyajiannya. Untuk itu saran dan kritik yang membangun sangat diharapkan dalam
penyempurnaan makalah ini. Kami berharap makalah ini dapat memberikan hal yang bermanfaat
dan menambhan wawasan bagi pembaca dan khususnya bagi kami juga.
Akhir kata, kami sampaikan terma kasih kepada semua pihak yang telah berperan dalam
penyusunan makalah ini dari awal sampai akhir.
Bab I PENDAHULUAN
Bab II PEMBAHASAN
PENDAHULUAN
Konon dalam sejarah matematika, pelajaran integral lebih dikenal dengan anti-
differensial atau kalau di sekolah atau perguruan tinggi, kita lebih mengenal kata “turunan”
disbanding kata “differensial”. Jadi integral adalah kebalikan dari turunan. Baik integral ataupun
differensial, keduanya merupakan bagian dari ilmu Kalkulus dalam Matematika. Menurut
sejarah, tokoh yang mengembangkan dan memperkenalkan konsep differensial dan anti-
differensial (integral) dalam ilmu matematika adalah Gottfried Wihelm Leibniz, atau lebih
dikenal dengan Leibniz.
Lambing integral seperti cacing berdiri dahulunya dikenal dengan “Notasi Leibniz”
karena Leibniz-lah yang memperkenalkan konsep integral dalam matematika, lambing integral
seperti ini ∫, diambil dari huruf pertama nama si Leibniz yaitu huruf “L”, namun pada jaman
dahulu orang menuliskan huruf “L” dalam bentuk bentuk yang indah.
Sejak ilmu matematika berkembang dari abad sebeum masehi sampai abad sesudah masehi juga
sampai sekarang jaman modern. Ilmu tentang integral mengalami perkembangan yang cukup
bagus. Dari integral yang dikembangkan oleh Leibniz pada abad sesudah masehi sampai integral
yang dikebangkan oleh Henstock-kurzweill jaman modern sekarang ini. Menurut sejarahnya,
orang yang tercatat pertama kali mengemukakan ide tentang integral adalah Archimides, seorang
ahli matematika bangsa Yunani yang berasal dari Syracusa (287-212 SM). Ia menggunakan ide
itu untuk menghitung luas daerah lingkaran, daerah yang dibatasi parabola dan tali busur, dan
sebagainya.
Hitung integral merupakan metode matematika dengan latar belakang sejarah yang cukup
unik. Banyak ilmuwan, baik matemtakia maupun non-matematika yang berminat terhadap
perkembangan matematika hitung integral, di antaranya sebagai berikut:
2. Isaac Newton (1642-1727 M), seorang matematikawan sekaligus fisikawan dari Inggris. Isaac
Newton dan Gorrfried Wilhelm Leibinz dalam kurun waktu yang hampir bersamaan, meskipun
bekerja sendiri-sendiri telah menemukan hubungan antara kalkulus differensial dan kalkulus
integral. Walaupun konsep luas daerah yang dibatasi oleh kurva tertutup (integral tertentu) telah
lebih dahulu diketahui, tetapi I Newton dan Leibinz merupakan dua tokoh terkemuka dalam
sejarah kalkulus. Sebab, mereka mampu mengungkapkan hubungan yang erat antara antiderivatif
dengan integral tertentu. Hubungan ini dikenal dengan Teorema Dasar Kalkulus.
3. Gottfried Wilhelm Leibniz (1646-1716 M), seorang ilmuwan jenius dari Leipzig, Jerman.
Leibniz seorang ilmuwan serba bisa. Ia mendalami bidang hukum, agama, filsafat, sejarah,
politik, geologi, dan matematika. Selain Teorema Dasar Kalkulus yang dikembangkan bersama
Newton, Leibniz juga terkenal dengan pemakaian lambing matematika. Lambang dx/dy bagi
turunan dan lambang ∫ bagi integral merupakan lambang-lambang yang diusulkan oleh Leibniz
dalam Hitung Differensial dan Hitung Integral.
4. George Friedrich Bernhard Riemann (1826-1866 M), seorang matematikawan dari Gottingen,
Jerman. Meskipun Teorema Dasar Kalkulus telah dikemukakan oleh Newton, namun Reimann
memberi definisi mutakir tentang integral tentu. Atas sumbangannya inilah integral tentu sering
disebut sebagai integral Riemann.
- Pengertian Integral
- Agar kita dapat mengetahui pengertian Integral, khususnya Integral tak wajar
- Dapat menyelesaikan Integral Tak Wajar dengan batas integrasi tak hingga
BAB II
PEMBAHASAN
Sebelum membahas konsep tentang integral tak wajar, mari kita ingat kembali
teorema dasar kalkulus pada integral tertentu.
Teorema :
Misal f(x) adalah fungsi yang kontinu dan terintegral pada I = [a,b], dan F(x) sebarang
antiturunan pada I, maka
2.2
2.3
2.4