KLIPING
Disusun untuk Memenuhi Salah Satu Tugas Mata Kuliah Statistika Bisnis
Dosen Pengampu: Dra. Siti Samsiyah Purwaningsih, M.T
Disusun Oleh:
Nuhi Husnun Janan (195254025)
Penyajian data merupakan kegiatan dalam pelaporan hasil kegiatan yang telah dilakukan
agar data yang telah dikumpulkan dapat dipahami dan dianalisis sesuai dengan tujuan yang
diinginkan. Penyajian data statistika biasanya terdiri dari dua bentuk, yaitu:
1) Penyajian data dalam bentuk tabel
2) Penyajian data dalam bentuk grafik
Penyajian data dalam bentuk tabel biasanya data tersaji dalam bentuk kolom dan baris, satu
kolom berarti susunan data berurutan dari atas ke bawah dan penomoran kolom selalu
dimulai dari kiri ke kanan, sedangkan satu baris adalah susunan data yang berurutan dari
kiri ke kanan dan penomoran baris selalu dari atas ke bawah.
Dengan memahami pengertian baris dan kolom pada tabel akan membantu kita untuk
membaca maupun membuat tabel, dengan adanya tabel akan memudahkan penyajian data
secara ringkas dan terstruktur, maka data mudah dilihat, dipahami dan juga lebih mudah
untuk diolah khususnya untuk data digital dapat diolah menggunakan bantuan aplikasi atau
software tertentu.
Sedangkan grafik adalah gambar yang terdiri dari atas garis dan titik-titik koordinat karena
di dalam sebuah grafik terdapat dua jenis garis koordinat yaitu koordinat X dengan posisi
horizontal dan garis koordinat Y dengan posisi vertikal Menyajikan data dalam bentuk
grafik lebih menarik, karens data tersaji dalam berbentuk gambar visual.
1. Penyajian Data dalam Bentuk Tabel
Komponen-komponen yang biasanya harus ada dalam tabel adalah judul tabel. judul
kolom, judul baris, sel-sel tabel dan sumber data. Bentuk penyajian data dalam bentuk
tabel terdiri dari banyak ragam yang dapat dilihat sebagai berikut:
Tabel Baris Kolom
Tabel baris kolom adalah tabel yang terdiri dari baris dan kolom, jenis tabel baris kolom
terdiri dari:
Tabel 1 Contoh Tabel Satu Arah (Provinsi DKI Jakarta dalam Angka 2020
b. Tabel Dua Arah
Tabel dua arah adalah tabel yang menyajikan data dalam hubungan antar dua hal
atau dua karakteristik yang berbeda. Tabel 2 di bawah ini disebut tabel dua arah
karena terdiri dari dua karakteristik yaitu jumlah sekolah dan tingkat sekolah, di
bawah naungan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan di Provinsi DKI Jakarta,
2019/2020 Semester Ganjil.
Tabel 2 Contoh Tabel Dua Arah (Provinsi DKI Jakarta dalam Angka 2020)
Tabel 3 Contoh Tabel Tiga Arah (Provinsi DKI Jakarta dalam Angka 2020)
Sekolah, tingkat sekolah dan Status sekolah yang dikelola di bawah Kementerian
Pendidikan dan Kebudayaan di Provinsi DKI Jakarta, 2019/2020 Semester Ganjil.
d. Tabel Kontingensi
Tabel kontingensi merupakan tabel baris kolom yang memiliki karakteristik sendiri
yaitu penyajian data dengan 2 faktor atau 2 variabel. Setiap variabelnya terdiri dari
beberapa kategori bisa dalam bentuk baris, kolom, dan total.
Data yang terdiri dari dua variabel, dengan variabel yang satu terdiri dari bb
kategori dan lainnya terdiri atas kk kategori, sehingga dapat dibuat tabel kontingensi
berukuran baimes khxk dengan bb menyatakan baris dan kk menyatakan kolom.
Tabel 4 Contoh Tabel Kontingensi (Provinsi DKI Jakarta dalam Data 2020)
Ada banyak jenis penyajian data dalam bentuk grafik, berikut akan disajikan dalam
beberapa bentuk:
a. Grafik Batang
Grafik batang merupakan grafik yang terdiri dari batang batang, grafik batang dapat
digambarkan secara vertikal maupun horizontal Grafik batang terdin dari dua
bagian yaitu grafik batang tunggal (single bur chart) dan grafik batang gands
(multiple bar chart). Grafik batang lebih cocok digumakan untuk menggambarkan
data yang menunjukkan kuantitas, atau data yang bertujuan memberikan
perbandingan sebuah rangkaian data.
Gambar 1 Contoh Grafik Batang Tunggal
Contoh grafik batang tunggal (single bar chart) dapat dilihat pada gambar 1 di atas:
Jumlah Sekolah (SD. SMP dan SMA Di Bawah Kementerian Pendidikan dan
Kebudayaan di Provinsi DKI Jakarta, 2019/2020 Semester Ganjil.
Contoh grafik batang ganda (multiple bar chart) adalah sebagai berikut:
b. Grafik Garis
Grafik garis adalah grafik yang posisi titik-titiknya dihubungkan dengan garis garis
saja, grafik garis dibuat dari 2 sumbu yaitu sumbu X yang menunjukkan bilangan
yang sifatnya tetap, seperti tahun, ukuran, lama waktu pengamatan dan lainnya.
Sementara pada sumbu Y ditempatkan bilangan yang sifatnya dapat berubah-ubah
seperti jumlah, harga, hasil dari pengamatan dilakukan dan lainnya.
Kedua sumbu X dan Y saling berpotongan secara tegak lurus, pasangan nilai yang
terdapat pada sumbu mendatar dan sumbu tegak dibuat dari sebuah titik seperti titik
yang dipakai pada diagram Cartesius, selanjutnya titik-titik tersebut dihubungkan
satu persatu hingga membentuk sebuah garis kurva. Buasanya grafik garis
digunakan untuk melihat perkembangan suatu data dari waktu ke waktu, misalnya
perkembangan harga emas setiap han. perkembangan inflasi setiap bulan,
perkembangan tinggi badan balita setiap bulan dan lain-lain.
Berikut ini disajikan contoh grafik garis perkembangan penjualan sparepart mobil
di sebuah toko onderdil mobil dan data pendapatan penjualan sparepart mobil tahun
2020.
c. Grafik Lingkaran
Grafik lingkaran merupakan sebuah grafik yang berbentuk lingkaran yang dibagi-
bagi menjadi beberapa insan. Umumnya digunakan untuk menyajikan data dalam
bentuk persentase. Untuk membuat grafik lingkaran, gambarkan sebuah lingkaran
kemudian bagi menjadi beberapa sektor. Tiap sektor berisi kategori data yang
terlebih dahulu diubah ke dalam format derajat. Dianjurkan titik pembagian dimulai
dari titik tertinggi lingkaran.
Contoh pembentukan grafik lingkaran dapat dilihat pada tabel di bawah ini:
Jumlah Sekolah (SD, SMP dan SMA) Di Bawah Kementerian Pendidikan dan
Kebudayaan di Provinsi DKI Jakarta, 2019/2020 Semester Ganjil.
Untuk mengetahui hubungan positif dapat dilihat pada grafik di bawah ini:
Untuk mengetahui hubungan negatif dapat dilihat pada grafik di bawah ini:
Jika plot yang terjadi seperti pada gambar 6, maka variabel-1 dan variabel-2
menunjukkan hubungan yang variabel. Karena peningkatan yang terjadi pada
variabel-1 diikuti penurunan oleh variabel-2, dan jika variabel-1 mengalamu
penurunan, maka variabel-2 akan mengalami peningkatan. Dengan kata lain
variabel satu variabelnya naik maka variabel yang lain akan turun dan variabel
satunya turun maka variabel yang lain akan naik. Untuk mengetahui hubungan
yang rendah atau tidak ada hubungan dapat terlihat pada grafik di bawah ini:
Jika plotnya menyebar seperti pada Gambar 7, maka dapat disimpulkan bahwa
hubungan antara variabel-1 dengan variabel-2 sangatlah kecil Atau tidak ada
hubungan. Scatter plot juga bisa digunakan untuk melihat penyebaran data. Apakah
data menyebar ataukah mengumpul pada suatu area.
Berikut adalah pembuatan scatter plot dari Tabel X di bawah ini: Data Kadar
Nikotin dan Gas Karbon Monoksida yang dihasilkan oleh 15 merek rokok.
Tabel 6 Data Kadar Nikotin pada Rokok
Dari sebuah histogram kita dapat membuat poligon frekuensi, poligon ini diperoleh
dengan cara menarik sebuah garis yang merupakan garis patah-patah yang
menghubungkan setiap titik tengah bagian atas persegi panjang histogram.
Contoh di bawah ini akan dibentuk histogram dan poligon dari Tabel 2.7 yang
merupakan distribusi frekuensi nilai ujian mahasiswa sebagai berikut:
g. Kartogram
Grafik peta, untuk melihat atau menunjukkan lokasi suatu wilayah beserta atribut
atau karakteristiknya. Grafik ini sangat penting apabila Anda tertarik pada analisis
data spasial. Seperti pada contoh di Gambar 13, yang menunjukkan lokasi 23
kecamatan di Kabupaten Bekasi. Sementara itu, degradasi warna menunjukkan
karakteristik persentase kontribusi Produk Domestik Regional Bruto setiap
kecamatan pada 2010.