Anda di halaman 1dari 17

TUGAS

Nama : Muhammad Meutuah Syahni

Prodi : Pendidikan Fisika

Mata Kuliah : Statistik

Dosen : Nur Azizah Lubis S.Pd,. M.Pd

SOAL

1.Penyajian Data ?

Jawab:

Penyajian data merupakan salah satu kegiatan dalam pembuatan laporan hasil penelitian yang
telah dilakukan agar dapat dipahami dan dianalisis sesuai dengan tujuan yang diinginkan.
Data yang disajikan harus sederhana, jelas agar mudah dibaca. Penyajian data juga
dimaksudkan agar para pengamat dapat dengan mudah memahami apa yang kita sajikan
untuk selanjutnya dilakukan penilaian atau perbandingan dan lain lain.

Data dapat kita sajikan dalam dua bentuk penyajian, yaitu tabel dan diagram. Adapun tabel
yang dibahas adalah tabel baris dan kolom, kontingensi, dan distribusi frekuensi. Kemudian
pada diagram, yang akan dibahas meliputi diagram garis, batang, dan lingkaran.

Penyajian Data Dalam Bentuk Tabel

Menyajikan data dalam bentuk tabel berarti data-data tersebut kita susun dalam urutan baris
dan kolom. Terdapat tiga macam penyajian data dalam bentuk tabel, yaitu sebagai berikut:

a. Tabel Baris dan Kolom


Penyajian data dalam bentuk tabel yang pertama adalah tabel baris dan kolom. Tabel baris
dan kolom adalah tabel yang hanya memiliki satu kategori/kelompok saja. Misalnya, data
yang kita peroleh dari hasil pengamatan tadi. Ada pensil, pulpen, penghapus, rautan, dan lain
sebagainya.
Kalau data tersebut kita sajikan dalam bentuk tabel baris dan kolom, hasilnya akan berupa
contoh tabel frekuensi seperti ini.

b. Tabel Kontingensi
Berbeda dengan tabel baris dan kolom, tabel kontingensi adalah tabel yang datanya
memiliki lebih dari satu kategori/kelompok. Contoh tabel kontingensi, bisa kita lihat pada
data gambar di bawah ini.

Di gambar tersebut, diketahui data jumlah siswa kelas 7 berdasarkan jenis kelaminnya. Nah,
data tersebut memiliki dua kategori, yaitu kelas dan jenis kelamin. Oleh karena itu, bentuk
contoh tabel penyajiannya akan seperti ini:

c. Tabel Distribusi Frekuensi

Terakhir, penyajian data dalam bentuk tabel distribusi frekuensi. Tabel distribusi frekuensi
adalah tabel yang digunakan untuk data yang dikelompokkan dalam suatu interval/selang
nilai. Setiap interval nilai memiliki frekuensi (banyak data).

Biasanya, kalau data yang kamu peroleh itu cukup banyak, kamu bisa menyajikannya dalam
tabel ini agar bentuknya jadi lebih sederhana. 

Berdasarkan gambar di atas, diketahui data nilai ulangan harian Matematika siswa kelas
7A. Nah, banyak siswanya ada 30 dan nilainya juga beragam, mulai dari 61 sampai 100.

Sebenarnya, kamu bisa menyajikan data tersebut dalam tabel baris dan kolom. Tapi, akan
lebih sederhana jika membuatnya dalam tabel distribusi frekuensi.

Jadi, data dikelompokkan terlebih dahulu ke dalam beberapa interval. Kalau pada gambar,
terdapat 4 interval, yaitu 61-70 (nilai 61 sampai 70), 71-80 (nilai 71 sampai 80), dan
seterusnya.
Kamu perlu tahu juga nih, setiap interval harus memiliki panjang yang sama. Contohnya,
interval 61-70 memiliki panjang 10 (dari 61 sampai 70, totalnya ada 10), begitu juga dengan
interval 71-80, dan interval-interval lainnya.

Nah, frekuensi itu menandakan banyaknya siswa yang mendapat nilai Matematika sesuai
dengan intervalnya masing-masing. Misalnya, frekuensi pada interval 61-70 ada 3, berarti
banyak siswa yang mendapat nilai antara 61 sampai 70 pada ulangan harian Matematika ada
3 orang.

Penyajian Data Dalam Bentuk Diagram

Diagram adalah gambar sederhana yang menunjukkan penampilan, struktur, atau cara kerja
sesuatu atau yang merepresentasikan data. Jika kamu ingin menyajikan data dalam bentuk
diagram, berarti data-data tersebut kita susun dan buat dalam bentuk gambar atau lambang.
Oleh karena itu, penyajian data dalam bentuk ini akan jauh lebih menarik.

Terdapat tiga jenis penyajian data dalam bentuk diagram, antara lain sebagai berikut:

a. Diagram Batang (Balok)

Diagram batang adalah bentuk penyajian data yang dapat


dikategorikan/dikelompokkan (nilai ulangan, jenis pekerjaan, hobi, dsb) dan data
tahunan (harga barang dari tahun ke tahun, besar keuntungan dari tahun ke tahun, dsb).

Penggunaan diagram batang biasanya lebih tepat digunakan untuk menyajikan data yang
variabelnya dalam kategori-kategori tertentu, seperti data jenis pekerjaan, data penjualan
tahunan, dan lain-lain.

Pada diagram batang, data akan digambarkan membentuk persegi panjang yang memanjang


ke atas. Misalnya, terdapat data tinggi badan siswa kelas 7A sebagai berikut:

139, 137, 135, 135, 136, 137, 138, 139, 137, 138, 135, 136, 137, 139, 137, 137, 138, 135,
137, 136, 139, 137, 135, 136, 138, 138, 136, 137, 137, 136.

cara membuat diagram batang, kamu harus cari tahu dulu nih banyaknya siswa pada masing-
masing tinggi badan. Tapi, data yang diperoleh ternyata masih belum urut (acak), sehingga
agak sulit untuk dihitung. Oleh karena itu, kamu harus membuat urutan datanya terlebih
dahulu, mulai dari data yang paling kecil. Supaya lebih mudah, kita susun datanya dalam
bentuk tabel. Setelah itu, buatlah sumbu datar dan tegak yang saling berhubungan. Sumbu
datar menyatakan kategori dan sumbu tegak menyatakan banyak data (frekuensi) dari
masing-masing kategori.
Kemudian, gambar setiap data satu per satu secara berurutan, sehingga diperoleh gambar
seperti berikut:

dari diagram batang tersebut, kita bisa lebih mudah memperoleh beberapa informasi, di
antaranya tinggi badan terpendek siswa kelas 7A adalah 135 cm, tinggi badan tertinggi siswa
kelas 7A adalah 139 cm, dan kebanyakan siswa kelas 7A memiliki tinggi badan 137 cm.

b. Diagram Garis

Diagram garis biasanya digunakan untuk menyajikan data yang berkelanjutan/kontinu,


seperti jumlah penduduk setiap tahun, jumlah produksi barang setiap tahun, perubahan iklim
dan cuaca pada rentang waktu tertentu, dan lain sebagainya.

Penggunaan diagram garis biasanya untuk menyajikan data yang berkesinambungan yang


terikat waktu. 

Contohnya:

Jumlah siswa setiap tahun, Penjualan sepeda motor setiap tahun, dan banyak lagi. Sesuai
namanya, pada diagram garis, data akan digambarkan membentuk garis. Cara menyajikan
data dalam diagram garis hampir sama dengan diagram batang. Hanya langkah akhirnya saja
yang berbeda. Kamu hanya perlu menarik garis secara berurut dari titik-titik yang telah
disesuaikan dengan data.

Kalau data tinggi badan siswa kelas 7A kita buat ke dalam diagram garis, hasilnya akan
seperti ini:
c. Diagram Lingkaran (Pie)

Diagram lingkaran biasanya digunakan untuk menyajikan data yang dapat


dikategorikan/dikelompokkan. Penggunaan diagram lingkaran pada umumnya ditujukan
untuk mengetahui proporsi suatu data terhadap keseluruhan data. Apakah dominan atau tidak.
Pada diagram lingkaran, data akan digambarkan dalam bentuk lingkaran yang
terbagi menjadi beberapa juring.  Nah, juring-juring ini dapat dinyatakan dalam bentuk
persen (%) atau derajat (o). Besarnya persentase dan derajat dipengaruhi oleh besar
nilai/frekuensi data, sehingga setiap juring akan memiliki ukuran yang berbeda-beda.

Jika juring dinyatakan dalam persen, maka untuk satu lingkaran penuh, total persentasenya
adalah 100%. Sementara itu, jika juring dinyatakan dalam derajat, maka untuk satu lingkaran
penuh, total sudutnya adalah 360o. Kamu bisa menggunakan salah satu rumus diagram
lingkaran berikut ini ya:

Setelah setiap kategori data sudah diubah ke bentuk persen atau derajat, kamu bisa langsung
membuat lingkaran dan membaginya sesuai dengan besarnya masing-masing. Gunakan busur
derajat agar pembagiannya bisa lebih tepat, kalau data tinggi badan siswa kelas 7A kita
sajikan dalam bentuk diagram lingkaran, contoh diagram lingkaran hasilnya akan seperti ini:
Penyajian data statistik adalah suatu bentuk penataan data statistik agar data statistik lebih
mudah dipandang dan mudah dipahami oleh pengguna data. Tujuannya adalah adalah agar
data statistik mudah dimengerti, mudah dianalisis, sehingga proses pengambilan kesimpulan
dan keputusan berdasarkan data menjadi lebih akurat. Biasanya penyajian data statistik dibagi
menjadi dua jenis yaitu penyajian data dalam bentuk tabel maupun penyajian data statistik
dalam bentuk grafik. Tabel biasanya menyajikan data dalam bentuk kolom dan baris
sedangkan grafik menyajikan data dalam bentuk gambar visual Namun tidak heran jika
penggunaan data statistik dengan bentuk grafik selalu menarik perhatian. Ada beberapa jenis
penyajian data dalam bentuk grafik mulai dari poligon, histogram, distribusi frekuensi hingga
ogive. Hal ini dikarenakan penyajian data statistik bermaksud untuk menggambarkan
karakteristik dan kecenderungan persebaran datanya seperti apa.

a).Histogram

Dalam Statistik, Histogram merupakan tampilan bentuk grafis untuk menunjukkan distribusi
data secara visual atau seberapa sering suatu nilai yang berbeda itu terjadi dalam suatu
kumpulan data. Histogram juga merupakan salah satu alat dari 7 alat pengendalian kualitas
(QC 7 Tools). Manfaat dari penggunaan Histogram adalah untuk memberikan informasi
mengenai variasi dalam proses dan membantu manajemen dalam membuat keputusan dalam
upaya peningkatan proses yang berkesinambungan (Continous Process Improvement).

b).Poligon Frekuensi

Poligon frekuensi adalah grafik garis yang menghubungkan nilai tengah tiap sisi atas yang
berdekatan dengan nilai tengah jarak frekuensi mutlak masing-masing. Perbedaan antara
histogram dan poligon frekuensi adalah : 1. Histogram menggunakan batas kelas sedangkan
poligon menggunakan titik tengah, dan 2. Grafik histogram berwujud segi empat sedangkan
grafik poligon berwujud garis-garis atau kurva yang saling berhubungan satu dengan yang
lainnya.
c).Ogive

Ogive merupakan bentuk penyajian data dalam grafik berdasarkan data yang sudah disusun
dalam bentuk tabel distribusi frekuensi kumulatif. Ogive sering disebut sebagai grafik
frekuensi meningkat. Ogive dibagi menjadi dua, yaitu ogive positif dan ogive negatif. Pada
ogive positif menggunakan batas atas kelas dan frekuensi kumulatif kurang dari. Sedangkan
pada ogive negatif menggunakan batas bawah kelas dan frekuensi kumulatif lebih dari. Batas
atas kelas diperoleh dengan cara menambahkan nilai tertinggi pada kelas tersebut dengan 0,5.
Batas bawah kelas diperoleh dengan cara mengurangkan nilai terendah pada kelas tersebut
dengan 0,5. Nilai frekuensi kumulatif kurang dari diperoleh dengan cara menjumlahkan
frekuensi setiap kelas dengan semua frekuensi semua kelas di atasnya. Nilai frekuensi
kumulatif lebih dari diperoleh dengan cara mengurangkan semua frekuensi dengan frekuensi
kelas di atasnya.

d).Distribusi Frekuensi

Jika ada data kuantitatif dibuat menjadi beberapa kelompok maka akan diperoleh daftar
distribusi frekuensi. Distribusi frekuensi adalah penyusunan suatu data mulai dari terkecil
sampai dengan terbesar yang membagi banyaknya data ke dalam beberapa kelas. Kegunaan
data yang masuk dalam distribusi frekuensi adalah untuk memudahkan data dalam penyajian,
mudah dipahami, dan mudah dibaca sebagai bahan informasi, pada gilirannya digunakan
untuk perhitungan membuat gambar statistika dalam berbagai bentuk penyajian data. Dalam
distribusi frekuensi, banyak objek dikumpulkan dalam kelompok “ kelompok berbentuk a “ b,
yang disebut kelas interval. Kedalam kelas interval dimasukkan semua data mulai dari a
sampai dengan b. Urutan kelas interval disusun mulai data terkecil terus ke bawah sampai
nilai data terbesar. Berturut “ turut mulai dari atas diberi nama kelas interval pertama, kelas
interval kedua,... kelas interval terakhir. Ini semua ada dalam kolom kiri, kolom kanan
berisikan bilangan“bilangan yang menyatakan berapa buah data terdapat dalam setiap kelas
intervainterval.

2.Pemusatan Data?
Dalam ilmu statistika terdapat dua ukuran, yaitu ukuran pemusatan dan ukuran penyebaran
data. Ukuran pemusatan data yaitu suatu nilai tunggal yang mewakili suatu kumpulan data
dan menunjukkan karakteristik dari data tersebut, dan ukuran penyebaran data adalah suatu
ukuran untuk mengetahui seberapa jauh penyebaran data dari nilai rata-ratanya. Jenis-jenis
ukuran pemusatan data yaitu: 
 Mean (rata-rata hitung)

 Median (nilai tengah setelah data diurutkan dari nilai terkecil hingga terbesar)
 Modus (nilai yang paling sering muncul atau nilai yang mempunyai frekuensi tertinggi) 
 Geometric mean (mengukur laju perubahan variabel dari waktu ke waktu)

 Geometric mean rate of return (mengukur persentase pengembalian rata-rata dari suatu


investasi per periode waktu)

Ukuran Pemusatan Data Berkelompok

Ukuran pemusatan data digunakan untuk mendapatkan gambaran yang lebih jelas mengenai
sekumpulan data. Ukuran pemusatan data ini terdiri dari:
 Mean, perhitungan untuk mengitung nilai rata-rata pada data berkelompok.
 Median, nilai tengah atau data yang terletak di tengah-tengah pada data
berkelompok.
 Modus, nilai yang paling sering mncul pada distribusi data berkelompok.

Adapun persamaan yang digunakan untuk mencari mean, median, dan modus pada data
berkelompok diantaranya sebagai berikut:
Contoh Penyajian Data

No NAMA KELAS X MIPA 1

PRE-TEST POS-TTEST
1. Alya Rahmatuninnisa 40,0 73,3
2. Aqilla Febrina Tauhid 53,3 66,7
3. Fadilla Aulia 46,7 86,7
4. Fhazila Thulrina 53,3 73,3
5. Husnul Muannas 46,7 80,0
6. Khalida 40,0 80,0
7. Mena Fajria 33,3 86,7
8. Miftahul Jannah 33,3 60,0
9. M. Nabil Azizan Adha 40,0 66,7
10. M. Yussa Yunnas 46,7 66,7
11. Muna Rahmadhani 33,3 60,0
12. Nabila Nasya 46,7 73,3
13. Nahrul Ridha 33,3 53,3
14. Naja Lutfia Nuha 46,7 73,3
15. Nanda alya Sasta 60,0 80,0
16. Naufal Miqdam 46,7 66,7
17. Nur Battrisya 53,3 80,0
18. Nur Ardilla 53,3 73,3
19. Rahmi Purwita 40,0 86,7
20. Rendy Virkayanda 46,7 73,3
21. Salwati 60,0 66,7
22. Siti Farhatun Nafis Azhari 46,7 66,7
23. Sandika Al Faribi 46,7 66,7
24. Umar Dhani 40,0 86,7
25. Najwa Nisfa 53,3 60,0
NILAI RATA-RATA 45,6

Penyajian Data Dalam Bentuk Tabel

a. Tabel Kolom
Tabel Jumlah Siswa Dari Masing-masing Nilai Pre-Test

NO NILAI JUMLAH SISWA

1. 33,3 4
2. 40,0 5
3. 46,7 9
4. 53,3 5
5. 60,0 2
Jumlah 25
b. Tabel Kontingensi

Tabel Jumlah Siswa Kelas X Menurut Jenis Kelamin

KELAS JENIS KELAMIN


LAKI-LAKI PEREMPUAN
X 7 18

c. Tabel Distribusi Frekuensi

Tabel Nilai Pre-Test Kelas X MIPA 1

No NILAI FREKUENSI

1. 33,3-39,9 4
2. 40,0-45,3 5
3. 46,7-52,7 9
4. 53,3-59,9 5
5. 60,0 2

Banyak Kelas
K=1+3,3 log n

K=1+3,3 log 25 =1+3,3 (1,39794001)

=1+4,61320203 =5,61320203 =6

Panjang Kelas

Jangkauan 60,0−33,3 26,7


= = =4,7566=5
Banyak Kelas 5,6132 5,6132

Penyajian Data Dalam Bentuk Diagram

a. Diagram Batang (Balok)

NO NILAI JUMLAH SISWA

1. 33,3 4
2. 40,0 5
3. 46,7 9
4. 53,3 5
5. 60,0 2
Jumlah 25
Diagram Batang Nilai Siswa Kelas X MIPA 1

7
6

4 4
3

1
53.3 60 66.7 73.3 80 86.7

b. Diagram Garis

Diagram Garis Nilai Siswa Kelas X MIPA 1


8
7
6
5
4
3
2
1
0
50 55 60 65 70 75 80 85 90

c. Diagram Lingkaran

1) Diagram Lingkaran Derajat

4 9
Nilai 3 3,3= x 360=57,6 Nilai 4 6,7= x 360=¿ 129,6
25 25

5 5
Nilai 4 0,0= x 360=72 Nilai 5 3,3= x 360=¿ 72
25 25

2
Nilai 6 0,0= x 360=¿28,8
25
Diagram Lingkaran Derajat Nilai Siswa Kelas X
MIPA 1

1 2 3 4 5 6

 Nilai 33,3 didapat 1 siswa dengan derajat 14,4.


 Nilai 40,0 didapat 3 siswa dengan derajat 43,2.
 Nilai 46,7 didapar 7 siswa dengan derajat 100,8.
 Nilai 53,3 didapat 6 siswa dengan derajat 86,4.
 Nilai 60,0 didapat 4 siswa denan derajat 57,6.

2) Diagram Lingkaran Persen

4 9
Nilai 3 3,3= x 100 %=0,16=16 % Nilai 4 6,7= x 100 %=¿0,36 = 36%
25 25

5 5
Nilai 4 0,0= x 100 %=0,2=2 % Nilai 5 3,3= x 100 %=¿0,2= 2%
25 25

2
Nilai 6 0,0= x 100 %=¿0,08= 8%
25

Diagram Lingkaran Persen Nilai Siswa Kelas X


MIPA 1

16% 4% 12%

16%
28%

24%

1 2 3 4 5 6

 Nilai 33,3 didapat 4 siswa dengan persen 16%.


 Nilai 40,0 didapat 5 siswa dengan persen 2%.
 Nilai 46,7 didapar 9 siswa dengan persen 36%.
 Nilai 53,3 didapat 5 siswa dengan persen 2%.
 Nilai 60,0 didapat 2 siswa denan persen 8%.

Pemusatan Data

Ukuran pemusatan data ini terdiri dari:


 Mean, perhitungan untuk mengitung nilai rata-rata pada data berkelompok.
 Median, nilai tengah atau data yang terletak di tengah-tengah pada data
berkelompok.
 Modus, nilai yang paling sering mncul pada distribusi data berkelompok.

a) Mean

Mean Data Tunggal

NO NILAI JUMLAH SISWA

1. 33,3 4
2. 40,0 5
3. 46,7 9
4. 53,3 5
5. 60,0 2
Jumlah 25

No NILAI FREKUENSI Fi.Xi


(Xi) (Fi)
1. 33,3 4 133,2
2. 40,0 5 200
3. 46,7 9 420,3
4. 53,3 5 266,5
5. 60,0 2 120
6. Jumlah 25 1.140
¿1.140
¿ =¿ 45,6
25
Mean Data Kelompok

No NILAI FREKUENSI
(Fi)
1. 33,3-39,9 4
2. 40,0-45,3 5
3. 46,7-52,7 9
4. 53,3-59,9 5
5. 60,0 2

No NILAI FREKUENSI TITIK TENGAH Fi.Xi


(Fi) (Xi)
1. 33,3-39,9 4 36 144
2. 40,0-45,3 5 43 215
3. 46,7-52,7 9 49 441
4. 53,3-59,9 5 56 280
60,0 2 1.080

1.080
¿ =¿ 43,2
25

b) Median

Median Data Tunggal

NO NILAI JUMLAH SISWA

1. 33,3 4
2. 40,0 5
3. 46,7 9
4. 53,3 5
5. 60,0 2
Jumlah 25
Rumus Data Ganjil

x n+1
Me=
2

x 25+1
Me= =Data ke 13
2

No NILAI FREKUENSI FREKUENSI KUMULATIF


(Xi) (Fi)
1. 53,3 1 1
2. 60,0 3 4
3. 66,7 7 11
4. 73,3 6 (data ke 13 ) 17
5. 80,0 4 21
6. 86,7 4 24
JUMLAH 25

Median Data Kelompok

No NILAI FREKUENSI
(Fi)
1. 53,3-62,7 4
2. 63,3-72,7 7
3. 73,3-82,7 10
4. 83,3-92,7 4
JUMLAH 25

No NILAI FREKUENSI FREKUENSI KUMULATIF


(Fi)
1. 53,3-62,7 4 4
2. 63,3-72,7 7 11
3. 73,3-82,7 10 21
4. 83,3-92,7 4 25
JUMLAH 25

xn x 25
Kelas Me= Kelas Me= =12,5
2 2

Kelas median ada di 73,3-82,7


Me=72,8+10 ¿ )

Me=72,8+10 (0,15)

Me=72,8+10 ( 0,15 ) =74,3

c) Modus

Modus Data Tunggal

NO NILAI JUMLAH SISWA

1. 53,3 1
2. 60,0 3
3. 66,7 7
4. 73,3 6
5. 80,0 4
6. 86,7 4
JUMLAH 25

Mo = 66,7

Modus Data Kelompok

No NILAI FREKUENSI
(Fi)
1. 53,3-62,7 4
2. 63,3-72,7 7
3. 73,3-82,7 10
4. 83,3-92,7 4
JUMLAH 25

Kelas modus 73,3-82,7

Mo=72,8+10 ¿)

Mo=72,8+10 ¿)= 27,6

Anda mungkin juga menyukai