Anda di halaman 1dari 32

STATISTIKA

dan
PROBALITAS
Penyajian Data
Cross Section
Time Series
KELOMPOK 1
 Andri Setiawan
 Azzuri Dinata OmPedo
 Dimas Aditya Mukhsinin
 FitriAna Sholekhah
 Rangga Febrio Waleska
PENYAJIAN DATA
Penyajian data merupakan cara yang digunakan untuk meringkas
menata, mengatur atau mengorganisir data sehingga data mudah
untuk dimengerti oleh pihak-pihak yang berkepentingan dengan
data tersebut. Secara umum ada dua cara untuk menyajikan data
yaitu dengan tabel dan grafik. Kedua cara ini saling berkaitan,
karena pada dasarnya sebelum dibuat grafik terlebih dahulu harus
dibuat tabelnya.
PENYAJIAN DATA
Tabel biasanya menyajikan data dalam bentuk kolom dan baris
sedangkan grafik menyajikan data dalam bentuk gambar visual
Namun tidak heran jika penggunaan data statistik dengan bentuk
grafik selalu menarik perhatian. Ada beberapa jenis penyajian data
dalam bentuk grafik mulai dari histogram dan ogive.
Macam-macam penyajian data

Penyajian Data dalam Penyajian Data dalam


01 Bentuk Tabel 02 Bentuk Diagram

Penyajian Data dalam Bentuk


03 Grafik
Penyajian Data dalam Bentuk Tabel
1. Tabel Baris dan Kolom

2. Tabel Kontingensi

3. Tabel Distribusi Frekuensi


Penyajian Data dalam Bentuk Diagram

1. Diagram Lingkaran 2. Diagram Batang


atau Pie Chart
Penyajian Data dalam Bentuk Grafik

1. Grafik Garis (Line Chart)


Penyajian Data dalam Bentuk Grafik

2. Histogram
Penyajian Data dalam Bentuk Grafik

Histogram berbentuk diagram batang, berupa kumpulan beberapa persegi


panjang. Histogram biasanya digunakan untuk menyajikan data kelompok ke
dalam diagram batang. Biasanya disajikan di atas bidang kartesius. Di mana,
sumbu x mewakili nilai rentang suatu kelas. Sedangkan sumbu y mewakili nilai
frekuensinya. Meskipun demikian, posisinya bisa terbalik. Tergantung
keterangan pada sumbu x dan sumbu y.
Penyajian Data dalam Bentuk Grafik

3. Ogive
Penyajian Data dalam Bentuk Grafik

Ogive merupakan bentuk penyajian data dalam grafik berdasarkan data yang
sudah disusun dalam bentuk tabel distribusi frekuensi kumulatif. Ogive sering
disebut sebagai grafik frekuensi meningkat dikarenakan cara pembuatannya
dengan menjumlahkan frekuensi pada setiap kelas sebelumnya atau setelahnya.
Bentuk ogive seperti poligon, sehingga sering disebut juga sebagai poligon
distribusi frekuensi kumulatif.
SOAL
Menurut diagram, murid-murid kelas A paling
banyak memperoleh nilai … sedangkan kelas B
paling banyak memperoleh nilai ….
A. 70, 90
B. 60, 100
C. 80, 90
D. 60, 70
E. 0, 100
CROSS SECTION
cross-section merupakan data individu, siswa, sekolah, kelas,
perusahaan, kota, negara, atau berbagai unit lainnya yang diambil
pada titik waktu tertentu. Data ini dikumpulkan dalam satu waktu
tertentu dan bisanya melibatkan banyak obyek data atau responden.
menurut Notoatmodjo (2002) , Cross section adalah sebagai suatu
penelitian untuk mempelajari suatu dinamika korelasi antara faktor-
faktor resiko dengan efek, dan dengan suatu pendekatan, observasi
ataupun dengan teknik pengumpulan data pada suatu waktu tertentu
(point time approach).
CROSS SECTION

Fitur penting dari data cross-section adalah bahwa kita dapat


berasumsi bahwa data diperoleh secara acak dari populasinya.
Misalnya, kita memperoleh informasi tentang Skor TOEP,
Indeks Prestasi, Gaya Belajar, dan karakteristik lainnya dengan
menarik secara acak 500 mahasiswa baru dari populasi seluruh
mahasiswa baru dari sebuah Universitas, maka kita telah
memiliki sampel acak dari populasi semua mahasiswa baru dari
sebuah Universitas.
Ciri Cross Section
● Penelitian berlangsung pada satu titik waktu
● Metode cross section memungkinkan peneliti untuk melihat banyak
karakteristik sekaligus (usia, pendapatan, jenis kelamin, dan lain-
lain)
● Cross section sering digunakan untuk melihat karakteristik yang
berlaku dalam populasi tertentu
● Cross section dapat memberikan informasi tentang apa yang terjadi
dalam populasi saat ini
Kelebihan dan Kekurangan Cross Section
1. Kelebihan
● Karena kita hanya mengumpulkan data pada satu titik waktu, studi cross-sectional
relatif murah dan tidak memakan waktu dibandingkan jenis penelitian lainnya.
● Studi cross-sectional memungkinkan kita mengumpulkan data dari banyak subjek
dan membandingkan perbedaan antar kelompok.
● Studi cross-sectional menangkap momen tertentu dalam waktu. Sensus nasional,
misalnya, memberikan gambaran tentang kondisi negara itu saat itu.
Kelebihan dan Kekurangan Cross Section
2. kekurangan
● Sulit untuk membangun hubungan sebab-akibat menggunakan studi cross-
section, karena mereka hanya mewakili pengukuran satu kali dari dugaan sebab
dan akibat.
● Karena studi cross-section hanya mempelajari satu momen dalam waktu, studi
tersebut tidak dapat digunakan untuk menganalisis perilaku selama periode
waktu tertentu atau menetapkan tren jangka panjang.
● Waktu snapshot cross-section mungkin tidak mewakili perilaku grup secara
keseluruhan.
Contoh Cross Section
Data yang dikumpulkan dalam studi cross-sectional melibatkan subjek atau
partisipan yang serupa dalam semua variabel – kecuali yang sedang ditinjau.
Variabel ini tetap konstan selama studi cross-sectional. Ini tidak seperti studi
longitudinal, di mana variabel dapat berubah sepanjang penelitian. Pertimbangkan
contoh-contoh ini untuk kejelasan lebih lanjut:
● Ritel: Dalam ritel, penelitian cross-sectional dapat dilakukan pada pria dan
wanita dalam rentang usia tertentu untuk mengungkapkan persamaan dan
perbedaan dalam tren pengeluaran yang terkait dengan gender.
● Bisnis: Dalam bisnis, peneliti dapat melakukan studi cross-sectional untuk
memahami bagaimana orang-orang dari status sosial ekonomi yang berbeda dari
satu segmen geografis merespons satu perubahan dalam suatu penawaran.
Contoh tabel data cross section
Contoh grafik cross section
SOAL
Perusahaan
A B C D E F G H

Roa 10% 12% 12% 13% 9% 12% 8% 9%

Nilai buku 300 420 250 200 250 210 310 335
Saham
Nilai pasar 350 400 420 450 460 350 340 400
saham

Dari tabel diatas berapakah rata-rata dari roa , hitunglah dengan


mengunakan perhitungan aritmatika:
A :10,625 %
B :12,633 %
C :9,192%
D :8,100%
E :21,662%
TIME SERIES

Time series adalah data yang dikumpulkan dari waktu ke waktu


secara berurutan pada satu atau lebih obyek yang sama pada setiap
periode waktu.

Contohnya data time series yaitu harga saham, jumlah uang beredar,
indeks harga konsumen, PDB, jumlah lulusan siswa tahunan, dan
lainnya.
TIME SERIES

Sedangkan Metode time series adalah metode


peramalan dengan menggunakan analisa pola hubungan antara
variabel yang akan
dipekirakan dengan variabel waktu.

Peramalan suatu data time series perlu


memperhatikan tipe atau pola data. Secara umum terdapat empat
macam pola data time series, yaitu
horizontal, trend, musiman, dan siklis
TIME SERIES

Pola horizontal merupakan kejadian yang tidak terduga dan bersifat


acak,
tetapi kemunculannya dapat memepengaruhi fluktuasi data time
series.

Pola trend merupakan kecenderungan arah data dalam jangka


panjang, dapat berupa
kenaikan maupun penurunan.
TIME SERIES

Pola musiman merupakan fluktuasi dari data yang


terjadi secara periodik dalam kurun waktu satu tahun, seperti
triwulan, kuartalan,
bulanan, mingguan, atau harian

pola siklis merupakan fluktuasi dari


data untuk waktu yang lebih dari satu tahun.
Contoh Tabel Data Time Series

Tabel Data Sekolah dalam 30 tahun:


Contoh Grafik Data Time Series

Contoh data berpola siklus


Contoh Grafik Data Time Series
Contoh data berpola siklus di atas merupakan plot dari penumpang pesawat udara
internasional di Australia tahun 1958 hingga 1961. Terlihat bahwa terdapat pola
perulangan disertai trend pada masing-masing perulangan. Bentuk ini menunjukkan pola
siklus pada data time series.
SOAL
Pola gerakan runtut waktu atau deret berkala dapat dikelompokkan menjadi empat pola
pokok. Pola ini biasanya disebut sebagai komponen dari deret berkala (runtut waktu).
Empat komponen deret berkala itu, antara lain ?
REFERENSI

https://maglearning.id/2019/02/13/jenis-jenis-data-berdasarkan-dimensi-waktu/

https://eprints.uny.ac.id/8326/3/BAB2-06305149010.pdf
SELESAI
Apakah ada yang ingin di “Kamu
nanya?” Kan?

KAMU NANYA?

Anda mungkin juga menyukai