Anda di halaman 1dari 8

Teknik Penyajian Data

Prinsip dasar penyajian data adalah komunikatif dan lengkap, dalam arti data yang
disajikan dapat menarik perhatian pihak lain untuk membacanya dan mudah memahami
isinya. Penyajian data yang komunikatif dapat dilakukan dengan: penyajian data dibuat
berwarna, dan bila data ang disajikan cukup banyak maka perlu bervariasi penyajiannya
(tidak hanya dengan tabel saja).
Beberapa cara penyajian data yang akan dikemukakan di sini adalah: penyajan
dengan tabel, grafik, diagram lingkaran dan pictogram.

Jurusan
Biologi
Fisika
Kimia
Matematika
Jumlah

S-1
35
27
24
43
129

D-3
27
36
30
30
123

Jumlah
62
63
54
73
252

A. Tabel
Penyajian
penelitian
menggunakan

data

hasil
dengan
tabel

merupakan penyajian yang


banyak digunakan, karena

lebih efisien dan cukup komunikatif. Terdapat dua macam tabel, yaitu tabel biasa dan
tabel distribusi frekuensi.
Setiap tabel berisi judul tabel, judul setiap kolom, milai data dalam setiap kolom dan
sumber darimana data tersebut diperoleh.
Berikut adalah contoh penyajian data dalam bentuk tabel:
Jumlah Lulusan Mahasiswa S-1 dan D-3
Dari Empat Jurusan di FMIPA Universitas Terbuka
Selama Satu Tahun

B. Tabel Distribusi Frekuensi

Tabel disribusi frekuensi disusun bila jumlah data yang akan disajikan cukup banyak,
sehingga kalau disajikan dalam tabel biasa menjadi tidak efisien dan kurang komunikatif.
Selain itu, tabel ini juga dibuat untuk persiapan pengujian terhadap normalitas data yang
menggunakan kertas Peluang Normal.
a. Hal-hal yang perlu Diperhatikan dalam Tabel Distribusi Frekuensi
1. Tabel distribusi mempunyai sejumlah kelas.
2. Pada setiap kelas mempunyai kelas interval. Interval nilai bawah dengan atas
sering disebut dengan panjang kelas. Jadi, panjang kelas adalah jarak antara
nilai batas bawah dengan batas atas pada setiap kelas.
3. Setiap kelas interval mempunyai frekuensi (jumlah).
4. Tabel distribusi frekuens tersebut bila dibuat menjadi tabel biasa akan
memerlukan 150 baris (n=150) jadi akan sangat panjang.
b. Pedoman Umum Membuat Tabel Distribusi Frekuensi
Langkah pertama dalam membuat tabel distribusi frekuensi adalah menentukan
kelas interval. Dalam menentukan jumlah kelas interval tersebut terdapat tiga
pedoman yang dapat diikuti, yaitu:
1. Ditentukan Berdasarkan Pengalaman
Berdasarkan

pengalaman,

kelas

interval

yang

dipergunakan

dalam

penyusunan tabel distribusi frekuensi berkisar antara 6 s/d 15 kelas.


2. Ditentukan dengan Membaca Grafik
Dari grafik yang dilihat garis yang vertical menunjukkan jumlah kelas
intervalnya, sedangkan yang horizontal menunjukkan jumlah data observasi.
3. Ditentukan dengan Rumus Sturges
Jumlah kelas interval dapat dihitung dengan rumus Sturges:
K = 1 + 3,3 log n
dimana:
K = Jumlah Kelas Interval
n = Jumlah data observasi
log = Logaritma
c. Menyusun Tabel Distribusi Frekuensi
1. Menghitung jumlah Kelas Interval
2. Menghitung Rentang Data
3. Menghitung Panjang Kelas = Rentang dibagi Jumlah Kelas
4. Menyusun Interval Kelas

5. Setelah kelas interval tersusun, maka untuk memasukkan data guna


mengetahui frekuensi pada setiap kelas interval dilakukan dengan
menggunakan tally
6. Cara memasukkan tally yang cepat dan tepat adalah dengan cara memberi
tanda centang pada setiap angka yang sudah dimasukkan pada setiap kelas
dan mulai dari awal
7. Sesudah frekuensi ditemukan maka tally dihilangkan, dan data yang disajikan
harus diberi judul. Judul harus singkat, jelas, tetapi semua isi tercermin dalam
judul.
Berikut adalah contoh data yang disajikan dalam bentuk tabel Distribusi
Frekuensi:

d. Tabel Distribusi Frekuensi Kumulatif


Tabel ini merupakan pengembangan dari tabel distribusi frekuensi. Distribusi
frekuensi kumulatif adalah tabel yang menunjukkan jumlah observasi yang
menyatakan kurang dari nilai tertentu. Selanjutnya, frekuensi kumulatif
merupakan ppenjumlahan frekuensi dari setiap kelas interval, sehingga jumlah
frekuensi terakhir jumlahnya sama dengan data observasi.
Berikut adalah contoh data yang disajikan dalam tabel Distribusi Frekuensi
Kumulatif:

e. Tabel Distribusi Frekuensi Relatif


Penyajian data lebih mudah dipahami bila dinyatakan dalam persen (%).
Penyajian data yang merubah frekuensi menjadi persen, dinamakan Tabel
Distribusi Frekuensi Relatif.
Berikut adalah contoh data yang disajikan dalam tabel Distribusi Frekuensi
Relatif:

f. Tabel Distribusi Frekuensi Relatif Kumulatif


Bentuk tabelnya seperti tabel distribusi frekuensi relatif, namun frekuensi
kumulatif yang tertera dirubah menjadi persentase.

Berikut adalah contoh data yang disajikan dalam tabel Distribusi Frekuensi
Relatif Kumulatif:

C. Grafik
Pada umumnya terdapat dua macam grafik yaitu: grafik garis (polygon) dan grafik
batang (histogram). Grafik batang ini dapat dikembangkan lagi menjadi grafik balok
(tiga dimensi). Suatu grafik selalu menunjukkan hubungan antara jumlah dengan
variabel lain, misalnya waktu.
a. Grafik Garis
Grafik garis dibuat biasanya untuk menunjukkan perkembangan suatu keadaan.
Perkembangan tersebut bisa naik bisa turun. Hal ini akan Nampak secara visual
melalui garis dalam grafik. Yang perlu diperhatikan dalam membuat grafik
adalah ketepatan membuat skala pada garis vertikal yang akan mencerminkan
keadaan jumlah hasil observasi.
Berikut adalah contoh data yang disajikan dalam grafik garis:

b. Grafik Batang
Visualisasi dengan grafik garis nampaknya kurang menarik untuk menyajikan
data, untuk itu maka dikembangkan grafik batang dan grafik balok (grafik batang
bentuk gambar 2D, grafik balok 3D). kalau dalam grafik garis, visualisasi data
difokuskan pada luas batang (panjang x lebar). Namun kebanyakan penyajian
data dengan grafik batang, lebar batang dibuat sama, sedangkan yang bervariasi
adalah tingginya.
Berikut adalah contoh data yang disajikan dalam grafik garis:

D. Diagram Lingkaran (Piechart)


Diagram lingkaran digunakan untuk membandigkan data dari berbagai kelompok.
Cara pembuatannya:
a. Buatlah lingkaran dengan jari-jari disesuaikan dengan kebutuhan.
b. Untuk kepentingan ini, data telah dinyatakan dalam persen. Oleh karena itu
setiap 1% akan memerlukan 360:100 = 3,6.
c. Menghitung luas yang diperlukan oleh sekelompok data dalam lingkaran.
d. Selanjutnya luas-luas kelompk data tersebut digambarkan dalam lingkaran
dengan menggunakan bususr derajat bisa mulai dari sembarang titik.

Berikut adalah contoh data yang disajikan dalam diagram lingkaran:

E. Pictogram (Grafik Gambar)


Ada kalanya suatu data yang disajikan lebih komunikatif, maka penyajian data
dibuat dalam bentuk pictogram. Berikut adalah contoh data yang disajikan dalam
pictogram:

TEKNIK PENYAJIAN DATA

Disusun oleh:
Eizy Azizah
P17335114015
Kelas III-A

POLTEKKES KEMENKES BANDUNG


JURUSAN FARMASI
2016
DAFTAR PUSTAKA
Sugiyono. 2012. Statistika untuk Penelitian. Bandung. Penerbit Alfabeta.

Anda mungkin juga menyukai