Anda di halaman 1dari 15

MENYAJIKAN DATA STATISTIK

Di Ajukan Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Statistik Pendidikan


Dosen Pengampu : Ade Rahman Matondang, M.Pd

Di Susun Oleh Kelompok IV

M. Fathan Aziz
Rian Gunawan
Dina Julia

FAKULTAS AGAMA ISLAM


PROGRAM STUDI PENDIDIKAN ISLAM
UNIVERSITAS AL WASHLIYAH
T.A 2023/2024
PEMBAHASAN

A. Penyajian dengan Tabel Distribusi Frekuensi


Dalam statistik, sering kali data yang telah terkumpul tersedia dalam jumlah yang
besar sehingga kita mengalami kesulitan untuk mengenali ciri-cirinya. Oleh karena itu,
data yang jumlahnya besar perlu ditata atau diorganisasi dengan cara meringkas data
tersebut ke dalam bentuk kelompok data sehingga dengan segera dapat diketahui ciri-
cirinya dan dapat dengan mudah dianalisis sesuai dengan kepentingan kita.
Pengelompokan data tersebut dilakukan dengan cara mendistribusikan data dalam
kelas atau selang dan menetapkan banyaknya nilai yang termasuk dalam kelas, yang
disebut frekuensi kelas (Sudaryono, dkk, 2012:27)
Pendistribusian data maksudnya adalah ketika menyusun frekuensi maka kita
akan bergelut dengan bagaimana cara menentukan banyaknya kelas, panjang interval,
mencari jangkauan dan lain sebagainya. Yang paling pertama harus dipahami adalah
mengenal pengertian-pengertian yang berhubungan dengan penyusunan frekuensi.
Pertama adalah frekuensi, frekuensi yang dalam bahasa Inggrisnya adalah
frequensi berarti kekerapan, keseringan, atau jarang kerapnya. Dalam statistik,
frekuensi mengandung pengertian angka (bilangan) yang menunjukkan seberapa kali
suatu variabel (yang dilambangkan dengan angka-angka itu) berulang dalam deretan
angka tersebut atau berapa kalikah suatu variabel (yang dilambangkan dengan angka
itu) muncul dalam deretan angka tersebut ( Sudijono, 2005: 36)
Frekuensi tidak terlepas dari kata distribusi karena dalam statistik selalu
digabungkan antara dua kata tersebut. Dalam statistik lebih dikenal distribusi frekuensi.
Pengertian distribusi frekuensi adalah suatu susunan data mulai dari data terkecil
sampai data terbesar yang membagi banyaknya data ke dalam beberapa kelas.
Tabel 1. Tabel Distribusi Frekuensi Mata Pelajaran Favorit Siswa

1
Pembuatan distribusi frekuensi ditunjukkan agar data lebih sederhana dan mudah
dibaca sebagai bahan informasi bagi yang memerlukan. Misalnya kita mempunyai data
tentang nilai akuntansi 80 siswa. Jika tidak ingin mengalami kesulitan untuk
menggambarkan nilai akuntansi 18 siswa tersebut kita dapat mengelompokkan nilai
tersebut dalam beberapa kelas atau interval (Subana, dkk, 2000: 37)
Distribusi dapat diartikan juga sebagai pengelompokan data ke data dalam
berbagai kelas. Sementara itu, jumlah data yang ada di masing-masing kelas disebut
sebagai frequensi. Jadi distribusi frekuensi adalah suatu distribusi atau tabel frekuensi
yang mengelompokkan data yang belum terkelompok kan (ungrouped data) ke dalam
beberapa kelas sehingga menjadi data yang terkelompok (grouped data). Penyajian data
dalam bentuk distribusi frekuensi adalah dimaksudkan sebagai upaya menyusun urutan
data ke dalam kelas-kelas interval, untuk kemudian ditentukan jumlah frekuensinya
berdasarkan data yang sesuai dengan batas-batas interval kelasnya. Banyaknya data
atau frekuensi di tiap kelas interval berdasarkan hasil dari tabulasi data.

B. Macam-Macam Distribusi Frekuensi


1. Ditinjau dari nyata atau tidaknya frekuensi
a. Distribusi frekuensi absolut
Yang dimaksud dengan distribusi frekuensi absolut adalah suatu jumlah
bilangan yang menyatakan banyaknya data pada suatu jumlah bilangan yang
menyatakan banyaknya data pada suatu kelompok tertentu.
b. Distribusi frekuensi relative
Sementara itu yang dimaksud dengan distribusi frekuensi relatif adalah suatu
jumlah presentase yang menyatakan banyaknya data pada suatu kelompok
tertentu.
2. Ditinjau dari jenisnya
a. Distribusi numeric
Yang dimaksud dengan distribusi frekuensi numeric adalah distribusi
frekuensi yang didasarkan pada data-data kontinum/continue kira itu data yang
berdiri sendiri dan merupakan suatu deret hitung.

2
b. Distribusi kategorikal
Sementara itu yang dimaksud distribusi frekuensi kategorikan adalah
distribusi frekuensi yang didasarkan pada data-data yang terkelompok jika data
masih berbentuk kontinum/continue makan data harus dirubah lebih dahulu
menjadi data kategorikal dan selanjutnya baru dicari frekuensi masing-masing
kelompok.
3. Ditinjau dari kesatuannya
a. Distribusi frekuensi satuan
Distribusi frekuensi satuan adalah distribusi frekuensi yang menunjukkan
berapa banyak data pada kelompok tertentu.
b. Distribusi frekuensi komulatif
Sedangkan distribusi frekuensi kumulatif adalah distribusi frekuensi yang
menunjukkan jumlah frekuensi pada sekelompok nilai (tingkat nilai) tertentu mulai
dari kelompok sebelumnya sampai kelompok tersebut. (Irianto, 2009: 7-15)

C. Penyajian Grafik
Grafik tidak lain adalah alat penyajian data statistik yang tertuang dalam bentuk
lukisan, baik lukisan garis, gambar, maupun lambang. Jadi orang penyajian data
melalui grafik angka itu dituliskan dalam bentuk lukisan garis, gambar atau lambang
tertentu dengan kata lain itu di visualisasikan.

Grafik 1. Grafik Histogram

3
1. Bagian-bagian utama grafik
Sebuah grafik yang lengkap pada umumnya terdiri dari bagian antara lain,
sebagai berikut :
a. Nomor grafik
b. Judul grafik
c. Sub judul grafik
d. Unit skala grafik
e. Angka skala grafik
f. Tanda skala grafik
g. Koordinat atau ordinal sumbu vertical
h. Koordinat (garis-garis pertolongan = garis kisi-kisi)
i. Absis (Sumbu horizontal = Sumbu mendatar = Garis nol = Garis awal = Garis
Mula)
j. Titik nol (titik awal)
k. Lukisan Grafik ( Gambar Grafik)
l. Kunci Grafik ( Keterangan Grafik)
m. Sumber Grafik (Sumber Data)

D. Penyajian Diagram
1. Diagram Batang
Diagram batang adalah diagram yang berdasarkan data berbentuk kategori.
Diagram pada umumnya digunakan untuk menggambarkan perkembangan nilai-nilai
suatu objek penelitian dalam kurun waktu tertentu. Diagram batang menunjukan
berbagai keterangan dengan batang-batang tegak ataupun mendatar dan sama lebar
dengan batang-batang terpisah.
1) Diagram batang tunggal

4
2) Diagram batang majemuk
Berikut ini adalah jumlah siswa di kota “x” berdasarkan tingkat
pendidikannya tahun 2020.

2. Diagram Lingkaran
Diagram Lingkaran diartikan sebagai cara penyajian sekumpulan data ke dalam
lingkaran, lingkaran dibagi menjadi beberapa bagian sesuai dengan pengklasifikasian
data. Untuk membuat diagram lingkaran, maka lingkaran-lingkaran di bagi-bagi
menjadi beberapa sektor. Setiap sektor melukiskan kategori data yang terlebih dahulu
diubah kedalam derajat menggunakan busur derajat.
Diagram lingkaran dalam derajat. Perhitungkan banyaknya data ke dalam derajat:

5
3. Diagram Titik
Diagram titik dapat juga dikatakan sebagai diagram koordinat karena penyajian
data melalui diagram ini hanya merupakan titik-titik koordinat yang memberikan
gambaran antara data atau variabel yang terdapat di sumbu datar (horizontal) dengan
yang terdapat di sumbu tegak (vertikal). Langkah-langkah menggambarkannya tidak
berbeda jauh dengan langkah-langkah seperti menggambar diagram batang, namun
pada setiap kategori, yang terlihat bukan merupakan batang-batang, melainkan berupa
titik-titik yang merupakan koordinat antara absis dan ordinat.
Untuk kumpulan data yang terdiri dari dua variabel, dengan nilai kuantitatif,
diagramnya dapat dibuat dalam sistem sumbu koordinat dan gambarnya akan
merupakan kumpulan titik-titik yang terpencar. Karenanya, diagram demikian
dinamakan diagram pencar. Pada gambar diagram garis di atas, apabila garis
penghubung antara titik-titik dihilangkan, terjadilah diagram pencar. Bentuk tersebut
merupakan diagram pencar sederhana.

Contoh :

Gambar . Jumlah Mahasiswa Baru Pendidikan Agama Islam Universitas X Tahun


2010-2014

Dalam hal ini, antara tahun dengan jumlah siswa lainnya terpisah (disjoint). Oleh
sebab itu. Kita tidak boleh menghubungkan garis antara dua titik yang berdekatan
sehingga menjadi diagram garis. Kecuali sumbu horizontal merupakan “waktu”,
dimana waktu tersebut merupakan variabel yang kontinu.

6
4. Diagram Garis
Diagram garis adalah diagram yang digambarkan berdasarkan data waktu.
Biasanya waktu yang digunakan adalah tahun atau bulan lalu.

Langkah-langkah dalam membuat diagram garis adalah sebagai berikut.

a. Buatlah dua buah sumbu, yaitu sumbu datar dan sumbu tegak pada sumbu datar
biasanya menunjukan waktu, sedangkan pada sumbu tegak menunjukan
bilanganfrekuensinya. Dalam pembagian skala pada masing-masing sumbu
sebaiknya mengambil skala yang proporsional.
b. Sesuaikan data pada masıng-masing sumbu, artınya data tahun pada sumbu datar
dibuat garis bantu ke atas sehingga berpotongan dengan garis bantu dari sumbu
tegak yang merupakan frekuensi kategori tersebut.
c. Jika semua data sudah disesuaikan pada masig-masing sumbu, maka akan tedapat
sekumpulan titik-titik.
d. Hubungkan titik-titik tersebut sehingga akan diperoleh diagram garis.
e. Di bawah diagram diberi judul diagram dengan paragraf tengah (center). Judul
diagram terdiri dari nomor, masalah apa, di mana masalah itu terjadi, dan kapan
masalah itu terjadi. Nomor diagram dibuat agar lebih mudah dalam pencairan
diagram.

Contoh: berikut ini diberikan data mengenai jumlah mobil yang terjual di sebuah
showroom dari Tahun 1995 - 2004
 Tahun 1995 mobil yang sudah terjual berjumlah 15
 Tahun 1996 mobil yang sudah terjual berjumlah 17
 Tahun 1997 mobil yang sudah terjual berjumlah 27
 Tahun 1998 mobil yang sudah terjual berjumlah 27
 Tahun 1999 mobil yang sudah terjual berjumlah 20
 Tahun 2000 mobil yang sudah terjual berjumlah 30
 Tahun 2001 mobil yang sudah terjual berjumlah 31
 Tahun 2002 mobil yang sudah terjual berjumlah 20

7
 Tahun 2003 mobil yang sudah terjual berjumlah 17
 Tahun 2004 mobil yang sudah terjual berjumlah 15

Diagram garis dari mobil yang terjual dari tahun 1995-2004

Dari diagram tersebut, tampak penjualan mobil terbanyak pada tahun 2001. Dari
tahun 1995-1997, penjualan mobil cenderung mengalami kenaikan dan tahun 2002-
2004 cenderung mengalami penurunan.

E. Aplikasi SPSS 20 untuk penyajian data


Statistical Product and Service Solution (SPSS) merupakan salah satu dari
beberapa program aplikasi komputer untuk menganalisis data statistik. SPSS
menawarkan banyak kemudahan dalam pengoperasiannya, antara lain kemudahan
dalam merekam data, memberikan perintah, serta menyajikan data analisis. Berikut
akan diberikan pengenalan untuk software SPSS (yang digunakan pada tutorial ini
adalah SPSS 20).
1.1. Memulai SPSS 20

Untuk memulai SPSS 20 dapat dilakukan dengan langkah-langkah sebagai berikut.

Klik Start – Programs – IBM SPSS Statistics – IBM SPSS Statistics 20

8
1.2. SPSS Data Editor
Data editor SPSS terdiri dari data view dan variabel view seperti berikut:

Gambar 1.1 SPSS Data Editor

a. Data view
Data view menampilkan dara base hasil penelitian yang akan diolah atau
dianalisis dengan program SPSS. Pada Data View ditampilkan kolom-kolom disertai
nama-nama variabel yang disingkat dengan “var”.

9
b. Variabel View
Pada sheet ini ditampilkan menu Name, Type, Width, Decimal, Label, Value,
Missing, Columns, Align, Measure.

Name
Menu ini diisi dengan nama atau singkatan variabel sesuai dengan kebutuhan.
Ada beberapa aturan pemberian nama variabel. (1)Karakter pertama harus huruf;
(2)Tidak boleh diakhiri dengan tanda titik; (3)Tidak boleh sama dengan variabel lain;
(4)Tidak membedakan huruf besar dan huruf kecil.

Type
Menu ini diisi dengan tipe data. Ada beberapa tipe data yang dapat dipilih,
diantaranya numeric, comma, dan dot. Langkah-langkah untuk mengisi menu ini
adalah sebagai berikut.
1. Arahkan mouse ke kotak Type
2. Klik dan akan muncul kotak dialog seperti pada Gambar 1.2.

3. Isi kotak dialog Variabel Type sesuai dengan keutuhan.

10
Width
Jika data berupa huruf dengan perintah String, maka perlu diisi jumlah karakter
huruf. Namun jika data berkarakter angka maka diabaikan saja.

Decimal
Jika data dengan perintah String, kotak Decimal otomatis akan non-aktif.
Namun jika data dengan perintah Numeric, maka kontak kerja Decimal Places akan
aktif. Isi jumlah digit sesuai dengan kebutuhan pemakai.

Jika pada kotak Name yang akan diisikan adalah singkatan maka kepanjangan
dari singkatan bisa diisikan pada kotak Label.

Value

Value digunakan jika data yang diperoleh merupakan tipe data nominal dan
ordinal. Langkah-langkahnya adalah sebagai berikut.

1. Arahkan mouse ke kotak Value.


2. Ketik angka pada kotak Value.
3. Ketik karakter pada kotak Label.
4. Klik Add.

Missing.

Jika data tidak memiliki nama maka akan dianggap hilang.

Column

Menu ini digunakan untuk mengatur lebar-sempitnya kolom data.

11
Align
Menu ini digunakan untuk mengatur posisi data. Pemakai dapat memilih Left, Right,
ataupun Center.

Measure

Menu ini diisi sesuai dengan jenis data yang digunakan.


Contoh ada di Gambar 1.7 dan 1.8.

12
1.3. Menyimpan dan Membuka Data
Setelah anda memasukkan data secara lengkap, data tersebut perlu di
simpan untuk analisis lebih lanju. Langkah – langkah umum menyimpan data :
1. Klik File > Save
2. Tentukan tempat save file dan nama file
3. Klik Save

1.4. Import Data


Software SPSS dapat di import data dalam berbagai macam jenis file.
Langkahnya adalah dengan memilih menu File > Open > Data.

13
DAFTAR PUSTAKA

Rusydi Ananda, Muhammad Fadhli, Statistik Pendidikan, 2018, h. 51

Heryanto, Nar, 2014. Statistik Pendidikan. Tangerang: Universitas Terbuka.

Sudjono, A, 2008. Pengantar Statistik Pendidikan. Ijakarta: Raja Grafindo


persada

https://www.slideshare.net/AmaBustam/metode-statistika-penyajian-data
Pendidikan, 2016. Macam-macam Jenis Diagram beserta Penyajiannya

https://www.berpendidikan.com/2016/09/pengertian-dan-macam-macam-jenis-
diagram-beserta-cara-penyajian-data-dalam-bentuk-diagram-dan-contoh-
soalnya.html. Diunduh pada 1 September 2019 pukul 20.00 W.I.B Susanto, Hendra,
2016. Pengertian dan Macam-macam Jenis Diagram.

http://hendrasusanto1992.blogspot.com, Diunduh pada 1 September 2019 pukul


20.00 W.I.B

14

Anda mungkin juga menyukai