Anda di halaman 1dari 4

1.

Apa yang dimaksud dengan data kualitatif


2. Sebutkan bentuk-bentuk penyajian data kualitatif!
3. Sebutkan bentuk-bentuk penyajian data kuantitatif!
4. Jelaskan langkah-langkah penyederhanaan data kuantitatif!

Jawab :

1. Data kualitatif merupakan data yang didapat dari penjelasan kata verbal yang mana tidak
bisa kita analisis dalam bentuk angka atau bilangan. Dalam sebuah penelitian, data
kualitatif ini berupa gambaran dari objek penelitian. Data kualitatif umumnya dihasilkan
dari pertanyaan-pertanyaan terbuka. Pertanyaan terbuka adalah pertanyaan yang kategori
jawabannya tidak dibatasi oleh si peneliti.
2. - Penyajian data dalam bentuk Tabel Frekuensi
Tabel yang digunakan untuk data kualitatif disebut dengan tabel distribusi frekuensi
kualitatif. Ciri dari tabel untuk data kualitatif ini diperlihatkan pada pembagian kelas
yang didasarkan oleh kategori kategori tertentu.
- Penyajian data dalam bentuk diagram
a. Diagram lingkaran (pie Chart)
Diagram lingkaran merupakan diagram yang dapat digunakan untuk semua tingkatan
pengukuran. Pada diagram lingkaran ini data yang ada digambarkan dalam bentuk
lingkaran dimana lingkaran tersebut dibagi atas sejumlah kategori yang ada.
b. Diagram batang (Bar Graph)
Pada diagram batang setiap kategori diwakilkan oleh suatu persegi panjang, di mana
tinggi dari setiap persegi panjang ditentukan oleh frekuensi masing-masing kategori.
- penyajian data menggunakan aplikasi SPSS
3. - penyajian data dengan menggunakan tabel frekuensi
Tabel untuk data kuantitatif disebut dengan tabel distribusi frekuensi kuantitatif.
Pembagian kelas pada tabel ini ditentukan oleh angka-angka yang didapat dalam
pengumpulan data. Apabila angka yang muncul tidak terlalu bervariasi maka tabel yang
dibuat dapat berbentuk tunggal.
- penyajian data dalam bentuk diagram (grafik)
a. Histogram
Diagram ini memiliki kesamaan dengan diagram batang. Hanya saja untuk histogram
setiap persegi panjang tidak saling terpisah tetapi saling menempel karena data yang
digunakan bersifat kontinu. Dengan demikian maka seluruh data yang ada harus masuk
ke dalam kelas yang ada.
b. Poligon frekuensi
Poligon frekuensi merupakan suatu grafik yang dihasilkan dengan menghubungkan
puncak dari masing-masing nilai tengah kelas histogram. Dengan demikian sumbu
horizontal nya diwakilkan oleh angka titik tengah masing-masing kelas.
c. Ogive
Ogive adalah suatu bentuk diagram yang dibuat dari frekuensi kumulatif. Ada ogif sumbu
horizontal nya tidak menggunakan titik tengah tetapi menggunakan batas nyata kelas atau
kategori sedangkan sumbu vertikal nya digunakan frekuensi kumulatif.
d. Stem dan Leaf Diagram (grafik batang daun)
Diagram batang daun digunakan untuk memperoleh informasi mengenai distribusi dari
gugus data dan nilai-nilai pengamatan aslinya. Diagram tersebut memuat semua data
pengamatan yang ada dan hanya dapat digunakan pada data berskala rasio.
e. Penyajian data dengan menggunakan aplikasi SPSS

4. Langkah pertama
Dalam langkah pertama ini kita akan mencari nilai pengamatan yang terkecil dan yang
terbesar dari pengamatan. Kemudian kita menentukan nilai L dan H. Nilai L diperoleh
dengan cara mengurangi nilai pengamatan terkecil sebesar setengah unit (nilai
pengamatan terkecil - 0,5), sedangkan nilai H diperoleh dengan cara menambahkan nilai
pengamatan terbesar sebesar setengah unit (nilai pengamatan terbesar + 0,5). Dengan
telah ditentukannya nilai L dan H maka kita dapat menghitung nilai rentang (R) dengan
rumus :
Range = (Nilai observasi terbesar + 0,5) – (nilai observasi terkecil – 0,5)
Atau R = H – L
Langkah kedua
Dalam penyajian data yang dikelompokkan kita harus menentukan banyaknya kategori
atau kelas yang akan dibuat. Untuk keseragaman dalam penentuan banyaknya kelas dapat
digunakan kaidah Sturgess. Dengan menggunakan kaidah sturgess banyak kategori atau
kelas yang ditentukan dengan menggunakan rumus :
K = 1 + (3,322 x log n )
Di mana:
K = banyaknya kelas
n = jumlah data (observasi)
Hasil penghitungan jumlah kelas ini akan selalu dibulatkan ke atas. Pembulatan keatas ini
dimaksudkan agar semua data yang terkumpul dapat masuk dalam kategori atau kelas
yang dibuat.
Langkah ketiga
Pada langkah ketiga kita akan menentukan interval dari kategori atau kelas yang telah
dibentuk. Interval kelas sangat dipengaruhi oleh banyaknya kelas dan penyebaran data
yang akan disusun dalam distribusi frekuensi. Besar interval ini dihitung dengan
menggunakan rumus :
R H−L
i= K = K
Di mana:
i = interval kelas
H = nilai observasi yang tertinggi + ½ unit pengamatan terkecil
L = nilai observasi yang terkecil - ½ unit pengamatan terkecil
K = banyaknya kelas
Seperti halnya pembulatan dalam jumlah kelas maka hasil perhitungan interval kelas ini
selalu dibulatkan ke atas agar data yang terkumpul dapat tertampung.
Langkah keempat
Langkah keempat merupakan langkah manakala kita mulai membuat tabel distribusi
frekuensi. Tahap pembuatan tabel tersebut adalah :
a. Menentukan batas kelas nyata dan semu
- batas kelas nyata : antara kelas tidak terdapat loncatan nilai (data kontinu)
- batas kelas semu : antara gelas terdapat loncatan nilai (data diskret)
b. Menentukan nilai tengah kelas (xi)
- menggunakan batas kelas nyata
batasbawah nyata+ batas atasnyata
xi = 2
-menggunakan batas kelas semu
batasbawah semu+ batasatas semu
xi = 2
c. Menentukan frekuensi absolut (fi)
Besaran yang menunjukkan jumlah objek yang masuk dalam kelas yang bersangkutan
dengan cara memasukkan atau mengelompokkan data observasi yang ada.
d. Menentukan frekuensi relatif (f rel)
Besaran yang menunjukkan persentase objek yang termasuk dalam kelas yang
bersangkutan.
frekuensi absolut ( fi ) pada kelas ke …
f rel =
frekuensitotal (Ʃfi )

Sumber : Prasetyo, Bambang. 2021. BMP ISIP4215 Pengantar Statistik Sosial Edisi 3 (hal
2.2-2.19). Tangerang Selatan: Universitas Terbuka.

Anda mungkin juga menyukai