KOMPETENSI DASAR
INDIKATOR
PENDAHULUAN
2
A. STATISTIKA DESKRIPTIF
3
Tabel distribusi frekuensi dapat didefinisikan sebagai sebuah tabel
yang berisi nilai-nilai data, dengan nilai-nilai tersebut dikelompokkan ke
dalam interval-interval dan setiap interval nilai masing-masing
mempunyai frekuensinya. Beberapa istilah dalam tabel distribusi
frekuensi diantaranya:
1) Kelas Interval adalah kelompok nilai data yang berupa interval.
2) Ujung Bawah adalah bilangan yang terdapat disebelah kiri interval
nilai data untuk setiap kelas interval.
3) Ujung Atas adalah bilangan yang terdapat disebelah kanan
interval nilai data untuk setiap kelas interval.
4) Batas Bawah adalah bilangan yang diperoleh dengan cara ujung
bawah dikurangi ketelitian data yang digunakan. Dalam hal ini,
ketelitian data yang digunakan tergantung dalam hal pencatatan
datanya. Jika data yang digunakannya dicatat dalam bilangan
bulat, maka ketelitian datanya adalah 0,5. Jika data yang
digunakannya dicatat dalam bilangan satu decimal, maka
ketelitian datanya 0,05. Jika data yang digunakannya dicatat
dalam bilangan dua decimal, maka ketelitian datanya 0,005. Dan
seterusnya.
5) Batas Atas adalah bilangan yang diperoleh dengan cara ujung
atas ditambah ketelitian data yang digunakan. Ketelitian datanya
sama dengan ketelitian data dalam menentukan batas bawah.
6) Titik tengah adalah bilangan yang diperoleh dengan cara ujung
bawah ditambah ujung atas, kemudian hasinya dibagi dua untuk
setiap kelas interval.
Titik Tengah = ½ (Ujung Bawah + Ujung Atas).
7) Panjang Kelas (interval) adalah bilangan yang diperoleh dari
jarak/selisih antara ujung bawah dan ujung atas, dengan ujung
bawahnya termasuk dihitung.
4
Adapun langkah pembuatan tabel distribusi adalah sebagai
berikut:
1. Mengurutkan data dari yang terkecil hingga yang terbesar
untuk mempermudah langkah selanjutnya.
2. Menentukan jangkauan/ rentang/ range (R), yaitu selisih data
terbesar (maksimum) dengan data terkecil (minimum)
𝑅 = 𝑑𝑎𝑡𝑎 𝑚𝑎𝑘𝑠𝑖𝑚𝑢𝑚 − 𝑑𝑎𝑡𝑎 𝑚𝑖𝑛𝑖𝑚𝑢𝑚
3. Menentukan banyak kelas interval (k). Banyak kelas yang sering
digunakan adalah 5 – 15 kelas, dipilih menurut keperluan. Cara
lain untuk menentukan banyak kelas adalah dengan
menggunakan aturan Sturges, yaitu
𝑘 = 1 + (3.3) log(𝑛)
Dengan n adalah banyaknya data.
4. Menentukan panjang kelas interval (p), yaitu
𝑅
𝑝=
𝑘
Nilai p harus disesuaikan dengan ketelitian satuan data yang
digunakan. Jika data berbentuk satuan, ambil harga p teliti
sampai satuan. Untuk data hingga satu desimal, p ini juga
diambil hingga satu desimal, dan begitu seterusnya.
5. Pilih ujung bawah kelas interval pertama. Data terkecil bisa
dipilih sebagai ujung bawah kelas pertama. Atau bisa juga
digunakan nilai data yang lebih kecil dari data terkecil tetapi
selisihnya harus kurang dari panjang kelas interval yang telah
ditentukan. Sebagai contoh, misalkan data terkecilnya adalah
15 dan panjang kelas intervalnya adalah 5, maka sebagai ujung
bawah kelas interval pertamanya adalah 15 atau bisa juga nilai
yang lebih kecil dari 15, misalkan 14. 14 dapat digunakan
sebagai ujung bawah kelas interval pertama karena selisih nya
dengan data terkecil adalah 15 – 14 = 1, dimana nilai tersebut
lebih kecil dari 5 yang merupakan panjang kelas interval.
5
6. Menentukan ujung atas kelas interval pertama, serta ujung-ujung
kelas interval yang lain. Misal ujung kelas interval pertamanya
adalah 15 dan panjang kelas intervalnya 5, maka ujung atas
kelas interval pertama ditentukan dengan menghitung 5 satuan
dimulai dari ujung bawahnya, sehingga diperoleh ujung atasnya
adalah 19. Ujung bawah dan ujung atas kelas ke dua diperoleh
dengan menambahkan nilai ujung bawah dan ujung atas kelas
pertama dengan panjang kelas interval. Demikian seterusnya.
15 – 19
20 – 24
25 – 29
dst.
7. Menentukan frekuensi dari setiap kelas interval. Dalam hal ini
turusnya ditentukan terlebih dahulu. Turus (tally) adalah
kumpulan deretan garis-garis miring pendek yang banyaknya
sesuai dengan banyak data yang terdapat dalam kelas interval
yang bersangkutan.
6
Rumus untuk frekuensi kelas ke-i diberikan pada persamaan
sebagai berikut.
𝑓𝑟𝑒𝑘. 𝑀𝑢𝑡𝑙𝑎𝑘 𝑘𝑒𝑙𝑎𝑠 𝑘𝑒 − 𝑖
𝑓𝑟𝑖 = ( ) 𝑥100%
𝑛
Keterangan:
𝑓𝑟𝑖 = Frekuensi kelas ke-i
𝑛 = Banyaknya data
7
4. Penerapan Pada Contoh Kasus
Soal.
Berikut ini adalah data hasil penilaian Ujian Akhir Semester, Mata Kuliah
Statistika dari mahasiswa Program S-1 Jurusan Matematika Fakultas MIPA
Universitas Mataram.
65 72 67 82 72 91 67 73
85 87 68 86 83 90 74 89
65 76 71 65 91 79 75 69
95 74 73 68 86 90 70 71
71 70 75 61 66 85 88 68
Buatlah:
8
Penyelesaian.
Frekuensi
Interval
Nilai Ujian Turus (Banyak
Kelas
Mahasiswa)
1 61 - 65 |||| 4
|||||
2 66 – 70 9
||||
|||||
3 71 – 75 11
||||| |
4 76 – 80 || 2
5 81 – 85 |||| 4
6 86 – 90 ||||| || 7
7 91 – 95 ||| 3
Jumlah 40
9
Dengan cara yang sama ditentukan frekuensi relatif untuk kelas ke-2
sampai ke-7, sehingga diperoleh tabel distribusi frekuensi relatif
sebagai berikut:
Frekuensi Frekuensi
Nilai Ujian
Multak Relatif (%)
61 – 65 4 10.0
66 – 70 9 22.5
71 – 75 11 27.5
76 – 80 2 5.00
81 – 85 4 10.0
86 – 90 7 17.5
91 – 95 3 7.50
Jumlah 40 100.0
Frekuensi Frekuensi
Nilai Ujian
Multak Kumulatif
61 – 65 4 4
66 – 70 9 13
71 – 75 11 24
76 – 80 2 26
81 – 85 4 30
86 – 90 7 37
91 – 95 3 40
Jumlah 40
10
Tabel 4. Distribusi Frekuensi Kumulatif Kurang Dari
Frekuensi
Nilai Ujian Kumulatif
Kurang Dari
kurang dari 61 0
kurang dari 66 4
kurang dari 71 13
kurang dari 76 24
kurang dari 81 26
kurang dari 86 30
kurang dari 91 37
kurang dari 96 40
Frekuensi
Nilai Ujian Kumulatif
Lebih Dari
61 atau lebih 40
66 atau lebih 36
71 atau lebih 27
76 atau lebih 16
81 atau lebih 14
86 atau lebih 10
91 atau lebih 3
96 atau lebih 0
11
Tabel 6. Distribusi Frekuensi Relatif Kumulatif Kurang Dari
Frekuensi Relatif
Nilai Ujian Kumulatif
Kurang Dari (%)
kurang dari 61 0
kurang dari 66 10.0
kurang dari 71 32.5
kurang dari 76 60.0
kurang dari 81 65.0
kurang dari 86 75.0
kurang dari 91 92.5
kurang dari 96 100.0
Frekuensi Relatif
Nilai Ujian Kumulatif
Lebih Dari (%)
61 atau lebih 100.0
66 atau lebih 90.0
71 atau lebih 67.5
76 atau lebih 40.0
81 atau lebih 35.0
86 atau lebih 25.0
91 atau lebih 7.5
96 atau lebih 0.0
12
C. GRAFIK DAN DIAGRAM
1. Diagram Batang
a) Buat dua buah sumbu, yaitu sumbu datar dan sumbu tegak. Dalam
sumbu tegak biasanya ditulis frekuensinya.
b) Masing-masing nama kategori untuk batangnya, berupa empat
persegi panjang dengan tingginya sesuai nilai frekuensi. Lebar
batang antara nama kategori harus sama.
c) Untuk selanjutnya masing-masing batang tersebut diberi warna yang
sama atau diarsir dengan corak yang sama.
13
Gambar 1. Diagram Batang Frekuensi Nilai Ujian Akhir Semester
Mahasiswa Mata Kuliah Statistika
2012 20
2013 40
2014 50
2015 70
2016 100
14
120
100
80
Jumlah Lulusan
60
40
20
0
2012 2013 2014 2015 2016
Tahun
15
g) Untuk setiap kategori dalam lingkaran berikan identitas berupa
nama kategori disertai nilai persentasenya, sedangkan untuk
keterangan lainnya berikan diluar diagram tersebut.
Sebagai contoh, berdasarkan data pada Tabel 1, kategori nilai ujian 61–
65 mempunyai frekuensi sebanyak 4 dan jumlah data seluruhnya adalah
4
40, sehingga persentasenya adalah × 100% = 10%. Nilai persen
40
10
tersebut diiubah dalam bentuk derajat sehingga diperoleh × 360° =
100
36° . Cara yang sama dilakukan pada kategori nilai ujian yang lain.
Kemudian berdasarkan nilai-nilai dalam bentuk derajat tersebut dapat
dibuat diagram lingkaran (pie chart) sebagai berikut
Gambar 4. Diagram Lingkaran (Pie Chart) Frekuensi Nilai Nilai Ujian Akhir
Semester Mahasiswa Mata Kuliah Statistika
16
20% menyukai IPA, 12.5% menyukai IPS, dan 40% menyukai kesenian, dan 2.5%
menyukai bahasa Inggris. Berdasarkan data dalam bentuk persen tersebut
diperoleh besar sudut-sudut dalam lingkaran adalah matematika 900 ,IPA 720,
IPS 450, kesenian 1440, dan bahasa Inggris 90. Sehingga diperoleh diagram
lingkaran sebagai berikut
17
Tabel 9. Batas Kelas dan Titik Tengah
18
4. Ogive
19
RANGKUMAN
20
LATIHAN SOAL
21
2. Data berikut adalah nilai matematika dasar mahasiswa semester 5 di
sebuah perguruan tinggi swasta.
53 61 56 71 61 80
74 76 57 75 72 79
54 65 60 54 80 68
85 63 62 57 75 79
***
22
REFERENSI
Draper, N.R., dan Smith, H., 1992, Analisis Regresi Terapan Edisi 2,
Terjemahan Sumantri, B., Prentice Hall, New Jersey.
Harini, S. dan Ririen, K., 2007, Metode Statistika, Prestasi Pustaka, Jakarta.
Mann, P.S., Statistics for Business and Economics, John Wiley and Sons
Publisher, New York.
Supranto, J., 2007, Teknik Sampling untuk Survey dan Eksperimen, Rineka
Cipta, Jakarta.
Walpole, R.E., and Raymond H.M., 1995, Ilmu Peluang dan Statistika
untuk Insinyur dan Ilmuwan Ed.4, Penerbit ITB, Bandung.
23