Anda di halaman 1dari 10

MANAJEMEN PELATIHAN

Oleh:
1. M. Aji Satria Mandala P. (C1G 016 128)
2. M. Khotibul Umam (C1G 016 129)
3. Mailesti Dwita Pratiwi (C1G 016 134)
4. Majidah (C1G 016 135)
5. Mauliya Prihandini (C1G 016 136)
6. Mega Yustika (C1G 016 137)
Program terkait pertanian di Indonesia telah diformulasi oleh
Kementrian Pertanian dalam wujud “Empat Sukses Program Pembangunan
Pertanian” yaitu: (1) Pencapaian Swasembada dan Swasembada
berkelanjutan, (2) Peningkatan Diversifikasi Pangan, (3) Peningkatan Nilai
Tambah, Daya Saing dan Ekspor serta (4) Peningkatan Kesejahteraan
Petani Pertanian.
Pengembangan pertanian berkelanjutan dengan memanfaatkan
limbah hasil pertanian seperti jerami padi merupakan aktivitas yang
relevan dengan empat sukses program pembangunan pertanian di atas,
terutama pada empat sukses yang pertama (swasembada berkelanjutan)
dan empat sukses yang ke tiga (peningkatan nilai tambah dan daya saing
ekspor) serta empat sukses yang ke empat ( peningkatan kesejahteraan
petani).
Undang-undang SP3K nomor 16 tahun 2006 juga
mengamanahkan bahwa kegiatan penyuluhan harus memperhatikan
kondisi lingkungan, agar lingkungan pertanian tetap terjaga, lestari dan
semakin meningkat kualitasnya setelah dihujani pupuk dan bahan kimia
laiinnya yang menyebabkan degradasi lahan.
Selanjutnya, mahasiswa pertanian yang merupakan komponen dari
sistem pembangunan pertanian secara keseluruhan di Indonesia juga dituntut
untuk memberi kontribusi demi tercapainya empat sukses program pertanian
tersebut serta berusaha mengembangkan inovasi dalam memanfaatkan limbah
hasil pertanian seperti jerami padi dalam mendukung pertanian Indonesia yang
berkelanjutan (Sustainable Agriculture of Indonesia).
Berdasarkan pemikiran tersebut, mahasiswa Agribisnis Kelas B Fakultas
Pertanian angkatan 2016 akan melaksanakan Pelatihan Pertanian Berkelanjutan
dengan Tema Optimalisasi Usaha Tani Berbasis Zero Waste Farming. Pelatihan ini
ditujukan untuk pengurus kelompok tani.
Kegiatan pelatihan tersebut akan dilaksanakan di Desa Gerimax Indah,
Kecamatan Narmada, Kabupaten Lombok Barat. Alasan utama dipilihnya lokasi
tersebut adalah petani setempat belum memanfaatkan jerami padi hasil budidaya
sebelumnya untuk memperbaiki strukrtur tanah lahan usaha. Selain itu belum
tumbuhnya kesadaran petani dalam melaksanakan usaha tani dengan orientasi
sadar lingkungan. Alasan lain, adalah kurangnya sosiaslisasi penyuluh kepada
petani dan masyarakan terhadap pentingnya menjaga lingkungan pertanian agar
tetap lestari.
Sehingga sangat penting untuk diadakan pelatihan pertanian berkelanjutan.
PELATIHAN PERTANIAN BERKELANJUTAN

Tema Kegiatan : Optimalisasi Usaha Tani berbasis Zero Wasting Farming System

Waktu dan Tempat : 31 Maret 2019, bertempat di Kantor Desa Gerimax Indah

Sasaran Kegiatan : Pengurus kelompok tani di Desa Gerimax Indah Kecamatan


Narmada (minimal 20 orang)

Tujuan Pelatihan :
1. Petani memiliki kesadaran tentang pentingnya menjaga kelestarian lingkungan
pertanian
2. Petani diharapkan dapat memanfaatkan jerami padi yang dihasilkan dari
usahataninya menjadi pupuk organik.
3. Petani mendapatkan nilai tambah yang lebih baik melalui peningkatan
penghasilan tambahan
Input Pelatihan :
1. SD Manusia : Sasaran atau peserta pelatihan, pemateri, dan instruktur atau
tutor terlatih, serta panitia.
2. SD Keuangan : Anggaran biaya yang telah disiapkan.
3. SD Fisik : Sarana dan prasarana.
4. SD Sosial : Kerjasama, kepercayaan, interaksi.
5. SD Alam : Bahan untuk pembuatan pupuk (jerami)

Output : Petani mampu memanfaatkan limbah pertanian (jerami)


sebagai bahan pupuk organik dan berkurangnya penggunaan
pupuk kimia.

Outcome :
1. Berkurangnya ketergantungan petani terhadap pupuk kimia
2. Terciptanya pertanian berkelanjutan
3. Meningkatnya pendapatan petani melalui produksi pupuk organik dan
berkurangnya biaya
4. Meningkatkan kesejahteraan petani
TAHAPAN PELAKSANAAN KEGIATAN

1. Persiapan dan Perencanaan


1) Menyiapkan surat edaran tentang adanya program pelatihan
2) Membuat surat keputusan (SK) penyelenggaraan pelatihan
3) Menyiapkan buku pedoman/petunjuk
4) Undangan peserta pelatihan
5) Menentukan Pelatih (Tutor)
6) Melakukan pelatihan untuk pelatih
7) Menyiapkan blanko daftar hadir dan identitas peserta
8) Menyiapkan perlengkapan diklat (alat tulis, peta singkap, laptop dll)
9) Mempersiapkan perlengkapan penunjang (sound system, projector dll )
10) Menyusun kebutuhan biaya
2. Pelaksanaan Kegiatan
1) Pembukaan dan perkenalan
2) Penyampaian materi terkait kesuburan tanah dan pentingnya
pemanfaatan jerami sebagai pupuk kompos
3) Praktikum atau kegiatan pelatihan pembuatan pupuk dari jerami
4) Diskusi
5) Penutupan

3. Evaluasi
1) Membuat laporan hasil kegiatan
2) Melakukan evaluasi pelaksanaan kegiatan, seperti ketepatan target
peserta dan proses berlangsungnya pelatihan apakah sudah sesuai
dengan perencanaan.
3) Membuat rencana tindak lanjut (RTL)
4) Melakukan evaluasi akhir terkait capaian tujuan pelatihan, dengan
melakukan kunjungan ke lahan sawah petani untuk meninjau
apakah sudah mulai menerapkan atau tidak.
Kegiatan Pelatihan

Hari/Tanggal Jenis Kegiatan Waktu Durasi Keterangan


Pengisian 08.00 – 08.30 30 menit Panitia
Absensi
Pembukaan 08.30 – 08.40 10 menit MC
Sambutan 08.40 – 09.00 20 menit Pejabat desa
Penyampaian 09.00 – 10.00 1 jam Ahli Pertanian
Minggu, 31 Materi dan Kesuburan
Maret 2019 Tanah
Coffe Break 10.00 – 10.20 20 menit Snack
Praktik 10.20 – 11.30 1 jam 10 menit Tutor terlatih
Diskusi 11.30 – 12.15 45 menit Pemateri dan
tutor
Penutup 12.15 – 12.25 10 menit MC
RENCANA ANGGARAN BIAYA

No Rincian Kebutuhan Satuan Harga (Rp) Jumlah (Rp)


a. Bagian Perlengkapan
1. Spanduk tema 1 buah 50.000 50.000
2. ATK dan ID Card Peserta 20 paket 5.000 100.000
3. Terpal 1 buah 200.000 200.000
4. EM4 2 botol 27.000 27.000
Jumah a 377.000
b. Bagian Konsumsi
1. Snack 25 kotak 5.000 125.000
2. Makan 25 kotak 15.000 375.000
Jumlah b 500.000
Jumlah a+b 877.000
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai