Anda di halaman 1dari 8

kelompok 6

1. dian woro palupi

2. 2. tini maryani

3. dea

4. Hermy Hardiani

Materi

5. Statistika Dasar 1-9

a. Statistik

Kata statis diambil dari bahasa latin status yang berarti Negara. Statistik adalah
sekumpulan konsep dan metode yang digunakan untuk mengumpulkan dan
menginterpretasi data tentang bidang kegiatan tertentu dan mengambil kesimpulan dalam
situasi dimana ada ketidakpastian dan variasi. Dalam beberapa dekade statistika hanya
dikaitkan dengan penyajian fakta-fakta dan angka-angka tentang situasi perekonomian,
kependudukan, dan politik yang terjadi disuatu Negara. Statistik memiliki peranan
penting yaitu sebagai alat bantu dalam menentukan suatu kebijakan. Permasalahan yang
dulu dianggap rumit, saat ini menjadi mudah dengan melakukan pengolahan data
memakai komputer.

b. Pembagian Statistik

Statistik dibedakan menjadi dua kategori, yakni:

Statistik deskriptif (descriptive statistics) adalah kegiatan mengumpulkan data sampai


dengan mendapatkan informasi dengan jalan menyajikan dan menganalisis
data yang telah terkumpul atau sengaja dikumpulkan. Contoh : sensus penduduk

Statistik Inferens (inference statistics) atau statistic induk adalah sekumpulan cara
atau metode yang dapat menggeneralisasi nilai-nilai dari sampel yang sengaja
dikumpulkan menjadi populasi. contoh : penelitian tentang survey social ekonomi
(SUSENAS). Metode ini juga dapat digunakan untuk mengevaluasi informasi yang
telah kita kumpulkan menjadi suatu pengetahuan baru.

c. Populasi dan Sampel

Populasi adalah keseluruhan dari unit didalam pengamatan yang akan kita lakukan,
sedangkan sampel adalah sebagian dari populasi yang nilai/ karakteristiknya kita ukur
dan yang nantinya kita pakai untuk menduga karakteristik dari populasi. contoh: kita
ingin mengetahui kadar Hb ibu hamil di Kabupaten Tangerang. Populasi :
keseluruhan ibu hamil, sampel : sebagian dari ibu hamil yang mewakili.

d. Tahapan Kegiatan Statistik

tahapan kegiatan:

1. pengumpulan data

2. pengolahan data

3. penyajian data

4. analisis / interpretasi data

e. Data, Proses Pengukuran, dan Skala

Data adalah bentuk jamak (plural) dari kata datum. Data adalah himpunan angka yang
merupakan nilai dari unit sampel kita sebagai hasil mengamati/ mengukurnya. Jenis
data:

1. data disktit, data yang berbentuk bilangan bulat

2. data kontinu, data yang merupakan rangkaian data, nilainya dapat berbentuk
decimal.

3. data kualitatif, data yang berbentuk pernyataan

4. data kuantitatif, data dalam bentuk bilangan numeric


Data ditinjau dari sumber data, dibagi dua yaitu data primer dan data sekunder. Data
primer adalah data yang dikumpulkan oleh penelitinya sendiri, sedangkan data
sekunder adalah data yang diambil dari suatu sumber dan biasanya data itu sudah
dikompilasi lebih dahulu oleh instansi atau yang punya data.

Cara pengumpulan data

Istilah dalam pengumpulan data

a. Variabel, ialah suatu sifat yang akan diukur atau diamati yang nilainya bervariasi
antara satu obyek ke obyek lainnya.

b. Agregate, ialah keseluruhan kumpulan nilai observasi yang merupakan suatu


kesatuan dan setiap nilai observasi hanya mempunyai arti sebagai bagian dari
keseluruhan tersebut. Dalam mengumpulkan niali dari variabel perlu diketahui
skala pengukuran dari variabel tersebut. Skala terbagi menjadi empat macam
yaitu skala nominal, ordinal, interval, dan ratio.

1. Skala Nominal

Pengukuran yang baling lemah tingkatannya terjadi apabila bilangan atau


lambing-lambang lain digunakan untuk mengklasifikasikan objek pengamatan.
Setiap objek akan masuk ke dalam salah satu lambing atau kelompok.

2. Skala Ordinal

Pengukuran ini hanya membagi objek menjadi kelompok-kelompok yang tidak


tumpang tindih, tetapi antara kelompok itu ada hubungan (ranking). Hubungan
lebih kecil (<) atau lebih besar (>). Pada skala ini kita hanya dapat menentukan
urutan (orde) dari kelompok.

3. Skala Interval

Dalam skala interval dapat membagi objek menjadi kelompok tertentu dan dapat
ditentukan jarak dari urutan kelompok tersebut.

4. Skala Ratio
Pengukuran ini digunakana untuk mengelompokkan data. Kelompok itu pun dapat
diurutkan dan jarak antara urutanpun dapat ditentukan, data juga dapat
diperbandingkan (ratio). Hal ini disebabkan skala ratio mempunyai titik “nol
mutlak”.

f. Sajian Statistik

Setelah data mentah (raw data) terkumpul, tahap selanjutnya adalah menyajikan data
tersebut dalam berbagai bentuk, tergantung jenis data dan skala pengkurannya. Fungsi
dari penyajian data untuk mengambil informasi yang ada didalam kumpulan data
tersebut.

6. Penyajian Data 9-24

Pengumpulan data berguna untuk mendapatkan informasi dan selanjutnya dengan metode
statistic inferens kita dapat mengembangkan teori atau ilmu baru. Untuk mengembangkan
suatu ilmu diperlukan penelitian atau penelaahan kembali dengan metode penelitian yang
baik.

penyajian data terbagi menjadi tiga, yaitu :

1. tulisan (textular)

Hampir seluruh laporan dari pengumpulan diberikan tertulis, mulai dari bagaimana
proses pengambilan sampel, pelaksanaan pengumpulan data, sampai hasil analisis
yang berupa informasi dari pengumpulan data tersebut.

2. tabel (tabular)

penyajian yang berbentuk kolom dan baris. macam-macam bentuk tabel:

a. master table (tabel induk)

tabel yang berisikan semua hasil pengumpulan yang masih berbentuk data
mentah, tabel disajikan dalam lampiran suatu laporan pengumpulan data.

b. text table (tabel rincian)


merupakan uraian dari data yang diambil dari tabel induk. ada beberapa hal
yang perlu diingat dalam sajian data : judul tabel, nomor tabel, keterangan-
keterangan, sumber.

3. Gambar / grafik (diagram)

Hal yang perlu diperhatikan dalam menyajikan grafik :

a. judul yang singkat, jelas, dan lengkap

b. dalam menggambar perlu dua sumbu sebagai ordinal dan absis

c. skala tertentu

d. nomor gambar

e. foot note (catatan kaki)

f. sumber

jenis-jenis grafik / gambar :

a. histogram adalah diagram yang digunakan untuk menyajikan data kontinu.


Grafik ini merupakan areal diagram sehingga jika interval kelas tidak
sama, perlu dilakukan pemadatan dengan memperbandingkan nilai
interval kelas dengan frekuensi kelas.

b. frekuensi poligon digunakan untuk data kontinu seperti histogram.


Caranya dengan menghubungkan puncak-puncak dari balok-balok
histogram. Keuntungannya kita dapat melakukan perbandingan
penyebaran beberapa masalah yang digambar didalam satu gambar.

c. ogive adalah grafik dari data kontinu dan dalam frekuensi kumulatif. Dari
perpotongan ogive kurang dari (less than) dan besar dari (more than), akan
didapatkan nilai tepat untuk letak dan besarnya nilai median.
d. diagram garis (line diagram) digunakan untuk menggambarkan data diskrit
atau data dengan skala nominal yang menggambarkan perubahan dari
waktu ke waktu atau perubahan dari suatu tempat ke tempat lain.

e. diagram batang (diagram balok = bar diagram), digunakan untuk


menyajikan data diskrit atau data dengan skala nominal maupun ordinal.
Perbedaan antara balok-balok diagram batang dengan balok-balok
histogram adalah pada histogram balok-baloknya menyambung sebab
histogram menggambarkan data kontinu. Gambar balok dapat berupa
vertical dan horizontal.

1. single bar

2. multiple bar

3. subdivided bar

f. diagram pinca (diagram lingkar = pie diagram), digunakan untuk


menyajikan data diskrit atau data dengan skala nominal dan ordinal atau
disebut juga data kategori. Luas satu lingkaran 360 o. Proporsi data yang
akan disajikan dijadikan dalam bentuk derajat.

g. diagram tebar (scatter diagram), digunakan untuk menggambarkan


hubungan dua macam variabel yang diperkirakan ada hubungan. Sumbu Y
menggambarkan variabel dependen sedangkan sumbu X menggambarkan
independen.

h. pictogram, diagram yang digambar sesuai dengan objeknya.

i. mapgram, diagram yang menggunakan map atau peta dari suatu daerah.
Permasalahan yang akan digambarkan ditunjukkan langsung di peta
tersebut.

j. box whisker plot, digunakan untuk menyajikan numeric. Diagram ini


dipakai juga untuk memperbandingkan beberapa pengamatan. Kotak (box)
terdiri dari:
1. garis tengah adalah nilai Quartile dua (Q2) atau median

2. garis bawah adalah nilai Quartile satu (Q1)

3. garis atas kotak adalah nilai Quartile (Q3)

k. stem and leaf plot, penyajian data dalam bentuk distribusi frekuensi akan
menghilangkan nilai asli dari data tersebut. Untuk menghilangkan
kelemahan ini, dibuatlah suatu penhyajian yang disebut stem & leaves.
(batang dan daun).

l. pareto chart, tidak berbeda dengan diagram batang yang disusun dengan
susunan tinggi rendahnya batang, sehingga dengan mudah diinterpretasi.

g. Simpulan Numerik / Interprestasi

data yang sudah terkumpul dari lapangan selain disajikan juga harus diolah
dan dianalisis serta dilakukan interpretasi.

1. distribusi frekuensi untuk dapat menganalisis data angka, data itu terlebih
dulu perlu disusun secara sistematik. Data disusun dalam distribusi
frekuensi atau tabel frekuensi. Distribusi frekuensi adalah susunan data
angka menurut besarnya (kuantitas) atau menurut kategorinya (kualitas).

a. Penyimpulan Data Numerik dan Kategorik 24- 29

b. Nilai Tengah 29-35

c. Probabilitas 39-57

d. Distribusi Probabilitas 59 - 71

e. Distribusi Sampling 75 - 81

f. Uji Hipotesis 91 – 111


g. Uji Beda 2 mean independen 113 – 120

h. Uji Beda 2 mean dependen 120- 122

i. uji beda > 2 mean 125 – 129

j. uji beda proporsi 141 -153

k. uji korelasi dan regresi 157 - 165

kelompok 6

materi ke 6 distribusi probabilitas hal 59-71

materi ke 12 uji beda proporsi 141 – 153

1. Tini Maryani

2. Dian Woro Palupi

3. Dea Anggun

4. Hermy Hardiani

Anda mungkin juga menyukai