Anda di halaman 1dari 18

TUGAS KELOMPOK MATEMATIKA

Kelompok 6

Nama Anggota: -Salsabila A

-Naufal H

-Fadilah A

-Fadjarul L

Kelas :9E

Sekolah : SMP Angkasa Lanud H.S.

Thn. Ajaran: 2014/2015

STATISKA
&
PELUANG
Statistika
Statistika adalah ilmu yang mempelajari bagaimana merencanakan, mengumpulkan,
menganalisis, menginterpretasi, dan mempresentasikan data. Singkatnya, statistika adalah ilmu
yang berkenaan dengan data. Istilah 'statistika' (bahasa Inggris: statistics) berbeda dengan
'statistik' (statistic). Statistika merupakan ilmu yang berkenaan dengan data, sedang statistik
adalah data, informasi, atau hasil penerapan algoritma statistika pada suatu data. Dari kumpulan
data, statistika dapat digunakan untuk menyimpulkan atau mendeskripsikan data; ini dinamakan
statistika deskriptif. Sebagian besar konsep dasar statistika mengasumsikan teori probabilitas.
Beberapa istilah statistika antara lain: populasi, sampel, unit sampel, dan probabilitas.

Statistika banyak diterapkan dalam berbagai disiplin ilmu, baik ilmu-ilmu alam (misalnya
astronomi dan biologi maupun ilmu-ilmu sosial (termasuk sosiologi dan psikologi), maupun di
bidang bisnis, ekonomi, dan industri. Statistika juga digunakan dalam pemerintahan untuk
berbagai macam tujuan; sensus penduduk merupakan salah satu prosedur yang paling dikenal.
Aplikasi statistika lainnya yang sekarang popular adalah prosedur jajak pendapat atau polling
(misalnya dilakukan sebelum pemilihan umum), serta jajak cepat (perhitungan cepat hasil
pemilu) atau quick count. Di bidang komputasi, statistika dapat pula diterapkan dalam
pengenalan pola maupun kecerdasan buatan.

Diagram Garis

Penyajian data statistik dengan menggunakan diagram berbentuk garis lurus disebut diagram
garis lurus atau diagram garis. Diagram garis biasanya digunakan untuk menyajikan data statistik
yang diperoleh berdasarkan pengamatan dari waktu ke waktu secara berurutan. Sumbu -X
menunjukkan waktu-waktu pengamatan, sedangkan sumbu Y menunjukkan nilai data
pengamatan untuk suatu waktu tertentu. Kumpulan waktu dan pengamatan membentuk titik-titik
pada bidang XY, selanjutnya kolom dari tiap dua titik yang berdekatan tadi dihubungkan dengan
garis lurus sehingga akan diperoleh diagram garis atau grafik garis.

Diagram Lingkaran
Diagram lingkaran adalah penyajian data statistik dengan menggunakan gambar yang berbentuk
lingkaran. Bagian-bagian dari daerah lingkaran menunjukkan bagianbagian atau persen dari
keseluruhan. Untuk membuat diagram lingkaran, terlebih dahulu ditentukan besarnya persentase
tiap objek terhadap keseluruhan data dan besarnya sudut pusat sektor lingkaran.

Diagram Batang

Diagram batang umumnya digunakan untuk menggambarkan perkembangan nilai suatu objek
penelitian dalam kurun waktu tertentu. Diagram batang menunjukkan keterangan-keterangan
dengan batangbatang tegak atau mendatar dan sama lebar dengan batang-batang terpisah.
Contoh soal-X menunjukkan waktu-waktu pengamatan, sedangkan sumbu Y menunjukkan nilai
data pengamatan untuk suatu waktu tertentu. Kumpulan waktu dan pengamatan membentuk titik-
titik pada bidang XY, selanjutnya kolom dari tiap dua titik yang berdekatan tadi dihubungkan
dengan garis lurus sehingga akan diperoleh diagram garis atau grafik garis.

Grafik atau Diagram

1. Penyajian Data dalam Bentuk Tabel


Misalkan, hasil ulangan Bahasa Indonesia 37 siswa kelas XI SMA 3 disajikan dalam tabel di
samping. Penyajian data pada Tabel 1.1 dinamakan penyajian data sederhana. Dari tabel 1.1,
Anda dapat menentukan banyak siswa yang mendapat nilai 9, yaitu sebanyak 7 orang. Berapa
orang siswa yang mendapat nilai 5? Nilai berapakah yang paling banyak diperoleh siswa? Jika
data hasil ulangan bahasa Indonesia itu disajikan dengan cara mengelompokkan data nilai siswa,
diperoleh tabel frekuensi berkelompok seperti pada Tabel 1.2. Tabel 1.2 dinamakan Tabel
Distribusi Frekuensi.

2. Penyajian Data dalam Bentuk Diagram

Kerapkali data yang disajikan dalam bentuk tabel sulit untuk dipahami. Lain halnya jika data
tersebut disajikan dalam bentuk diagram maka Anda akan dapat lebih cepat memahami data itu.
Diagram adalah gambar yang menyajikan data secara visual yang biasanya berasal dari tabel
yang telah dibuat. Meskipun demikian, diagram masih memiliki kelemahan, yaitu pada
umumnya diagram tidak dapat memberikan gambaran yang lebih detail.

a. Diagram Batang

Diagram batang biasanya digunakan untuk menggambarkan data diskrit (data cacahan). Diagram
batang adalah bentuk penyajian data statistik dalam bentuk batang yang dicatat dalam interval
tertentu pada bidang cartesius. Ada dua jenis diagram batang, yaitu
1) diagram batang vertikal, dan
2) diagram batang horizontal.

b. Diagram Garis
Pernahkah Anda melihat grafik nilai tukar dolar terhadap rupiah atau pergerakan saham di TV?
Grafik yang seperti itu disebut diagram garis. Diagram garis biasanya digunakan untuk
menggambarkan data tentang m keadaan yang berkesinambungan (sekumpulan data kontinu).
Misalnya, jumlah penduduk setiap tahun, perkembangan berat badan bayi setiap bulan, dan suhu
badan pasien setiap jam.Seperti halnya diagram batang, diagram garis pun memerlukan sistem
sumbu datar (horizontal) dan sumbu tegak (vertikal) yang saling berpotongan tegak lurus. Sumbu
mendatar biasanya menyatakan jenis data, misalnya waktu dan berat

Adapun sumbu tegaknya menyatakan frekuensi data. Langkah-langkah yang dilakukan untuk
membuat diagram garis adalah sebagai berikut.
1) Buatlah suatu koordinat (berbentuk bilangan) dengan sumbu mendatar menunjukkan waktu
dan sumbu tegak menunjukkan data pengamatan.
2) Gambarlah titik koordinat yang menunjukkan data pengamatan pada waktu t.
3) Secara berurutan sesuai dengan waktu, hubungkan titiktitik koordinat tersebut dengan garis
lurus.

c. Diagram Lingkaran

Untuk mengetahui perbandingan suatu data terhadap keseluruhan, suatu data lebih tepat disajikan
dalam bentuk diagram lingkaran. Diagram lingkaran adalah bentuk penyajian data statistika
dalam bentuk lingkaran yang dibagi menjadi beberapa juring lingkaran. Langkah-langkah untuk
membuat diagram lingkaran adalah sebagai berikut.
1. Buatlah sebuah lingkaran pada kertas.
2. Bagilah lingkaran tersebut menjadi beberapa juring lingkaran untuk menggambarkan kategori
yang datanya telah diubah ke dalam derajat.
3. Tabel Distribusi Frekuensi, Frekuensi Relatif dan Kumulatif, Histogram, Poligon Frekuensi,
dan Ogive

a. Tabel Distribusi Frekuensi


Data yang berukuran besar (n > 30) lebih tepat disajikan dalam tabel distribusi frekuensi, yaitu
cara penyajian data yang datanya disusun dalam kelas-kelas tertentu. Langkah-langkah
penyusunan tabel distribusi frekuensi adalah sebagai berikut.
Langkah ke-2 menentukan banyak interval (K) dengan rumus "Sturgess" yaitu: K= 1 + 3,3 log
n dengan n adalah banyak data. Banyak kelas harus merupakan bilangan bulat positif hasil
pembulatan.
Langkah ke-3 menentukan panjang interval kelas (I) dengan menggunakan rumus:
Langkah ke-4 menentukan batas-batas kelas. Data terkecil harus merupakan batas bawah
interval kelas pertama atau data terbesar adalah batas atas interval kelas terakhir. Langkah ke-5
memasukkan data ke dalam kelas-kelas yang sesuai dan menentukan nilai frekuensi setiap kelas
dengan sistem turus. Menuliskan turus-turus dalambilangan yang bersesuaian dengan banyak
turus.
b. Frekuensi Relatif dan Kumulatif
Frekuensi yang dimiliki setiap kelas pada tabel distribusi frekuensi bersifat mutlak. Adapun
frekuensi relatif dari suatu data adalah dengan membandingkan frekuensi pada interval kelas itu
dengan banyak data dinyatakan dalam persen. Contoh: interval frekuensi kelas adalah 20. Total
data seluruh interval kelas = 80 maka frekuensi relatif kelas ini adalah
Frekuensi relatif dirumuskan sebagai berikut.
Frekuensi kumulatif kelas ke-k adalah jumlah frekuensi pada kelas yang dimaksud dengan
frekuensi kelas-kelas sebelumnya. Ada dua macam frekuensi kumulatif, yaitu
1) frekuensi kumulatif "kurang dari" ("kurang dari" diambil terhadap tepi atas kelas)
2) frekuensi kumulatif "lebih dari" ("lebih dari" diambil terhadap tepi bawah kelas).

c. Histogram dan Poligon Frekuensi


Histogram merupakan diagram frekuensi bertangga yang bentuknya seperti diagram batang.
Batang yang berdekatan harus berimpit. Untuk pembuatan histogram, pada setiap interval kelas
diperlukan tepi-tepi kelas. Tepi-tepi kelas ini digunakan unntuk menentukan titik tengah kelas
yang dapat ditulis sebagai berikut.
Poligon frekuensi dapat dibuat dengan menghubungkan titik-titik tengah setiap puncak
persegipanjang dari histogram secara berurutan. Agar poligon "tertutup" maka sebelum kelas
paling bawah dan setelah kelas paling atas, masing-masing ditambah satu kelas.

d. Ogive (Ogif)

Grafik yang menunjukkan frekuensi kumulatif kurang dari atau frekuensi kumulatif lebih dari
dinamakan poligon kumulatif. Untuk populasi yang besar, poligon mempunyai banyak ruas garis
patah yang menyerupai kurva sehingga poligon frekuensi kumulatif dibuat mulus, yang hasilnya
disebut ogif. Ada dua macam ogif, yaitu sebagai berikut.
a. Ogif dari frekuensi kumulatif kurang dari disebut ogif positif.
b. Ogif dari frekuensi kumulatif lebih dari disebut ogif negatif.

Simpangan, dan Ragam


1. Rumus Rataan Hitung (Mean)
Rata-rata hitung dihitung dengan cara membagi jumlah nilai data dengan banyaknya data. Rata-rata
hitung bisa juga disebut mean.
a) Rumus Rataan Hitung dari Data Tunggal

b) Rumus Rataan Hitung Untuk Data yang Disajikan Dalam Distribusi Frekuensi

Dengan : fixi = frekuensi untuk nilai xi yang bersesuaian


xi = data ke-i

c) Rumus Rataan Hitung Gabungan

2. Rumus Modus

a. Data yang belum dikelompokkan

Modus dari data yang belum dikelompokkan adalah ukuran yang memiliki frekuensi tertinggi.
Modus dilambangkan mo.

b. Data yang telah dikelompokkan

Rumus Modus dari data yang telah dikelompokkan dihitung dengan rumus:
Dengan : Mo = Modus
L = Tepi bawah kelas yang memiliki frekuensi tertinggi (kelas modus) i = Interval kelas
b1 = Frekuensi kelas modus dikurangi frekuensi kelas interval terdekat sebelumnya
b2 = frekuensi kelas modus dikurangi frekuensi kelas interval terdekat sesudahnya

3. Rumus Median (Nilai Tengah)

a) Data yang belum dikelompokkan

Untuk mencari median, data harus dikelompokan terlebih dahulu dari yang terkecil sampai yang
terbesar.

b) Data yang Dikelompokkan

Dengan : Qj = Kuartil ke-j


j = 1, 2, 3
i = Interval kelas
Lj = Tepi bawah kelas Qj
fk = Frekuensi kumulatif sebelum kelas Qj
f = Frekuensi kelas Qj
n = Banyak data

4. Rumus Jangkauan ( J )

Selisih antara nilai data terbesar dengan nilai data terkecil.

5. Rumus Simpangan Quartil (Qd)


6. Rumus Simpangan baku ( S )

7. Rumus Simpangan rata rata (SR)

8. Rumus Ragam (R)


MATERI MATEMATIKA KELAS 9 SMP/MTSn Bab 4 :
Peluang
Teori peluang muncul dari inspirasi para penjudi yang berusaha mencari informasi bagaimana
kesempatan mereka untuk memenangkan suatu permainan judi. Girolamo Cardano (1501-
1576), seorang penjudi dan fisikawan adalah orang pertama yang menuliskan analisis
matematika dari masalah-masalah dalam permainan judi. Adapun ilmu hitung peluang yang
dikenal dewasa ini dikemukakan oleh tiga orang Prancis, yaitu bangsawan kaya Chevalier de
Mere dan dua ahli matematika, yaitu Blaise Pascal dan Pierre de Fermat.

Walapun teori peluang awalnya lahir dari masalah peluang memenangkan permainan judi,
tetapi teori ini segera menjadi cabang matematika yang digunanakan sacara luas. Teori ini
meluas penggunaannya dalam bisnis, meteorology, sains, dan industri. Misalnya perusahaan
asuransi jiwa menggunakan peluang untuk menaksir berapa lama seseorang mungkin hidup;
dokter menggunakan peluang untuk memprediksi kesuksesan sebuah pengobatan; ahli
meteorologi menggunakan peluang untuk kondisi-kondisi cuaca; peluang juga digunanakan
untuk memprediksi hasil-hasil sebelum pemilihan umum; peluang juga digunakan PLN untuk
merencanakan pengembangan sistem pembangkit listrik dalam menghadapi perkembangan
beban listrik di masa depan, dan lain-lain.lebih lanjut klik disini

Adapun materi peluang yang akan dibahas pada tulisan ini akan dibatasi pada masalah:
A) Percobaan, ruang sampel, dan kejadian
B) Peluang suatu kejadian
C) Peluang percobaan kompleks
D) Peluang Kejadian Majemuk

A) Percobaan, Ruang Sampel, dan Kejadian


Percobaan adalah: suatu kegiatan yang dapat diulang dengan keadaan yang sama untuk
menghasilkan sesuatu.
Ruang Sampel adalah : Himpunan dari semua hasil yang mungkin dari suatu kejadian
(percobaan)
Titik Sampel adalah : Anggota-anggota dari ruang sampel
Kejadian atau Peristiwa adalah himpunan bagian dari ruang sampel.

Contoh :

1. Misalkan sebuah dadu bermata enam dilemparkan satu kali maka tentukan!
2. Hasil yang mungkin muncul
3. Ruang Sampel
4. Titik sampel
5. Banyaknya kejadian mata dadu ganjil
6. Banyaknya kejadian mata dadu kurang dari 3
Jawab:
1. Hasil yang mungkin muncul adalah mata dadu 1, 2, 3, 4, 5, atau 6
2. Ruang sampel atau S = {1,2,3,4,5,6}
3. Titik sampel sama dengan hasil yang mungkin yaitu mata dadu 1,2,3,4,5 dan 6
1. Misalkan A adalah kejadian mata dadu ganjil
Kejadian A={1,3,5}
Banyaknya kejadian mata dadu ganjil adalah n(A) =3
1. Misalkan B adalah Kejadian mata dadu kurang dari 3
Kejadian B={1,2}
Banyaknya kejadian mata dadu kurang dari 3 adalah n(B)=2
1. Sebuah mata uang logam dilambungkan satu kali, tentukan!
2. Ruang sampel
3. Kejadian munculnya angka
4. Banyaknya ruang Sampel
5. Banyaknya kejadian muncul angka
Jawab:
Sebuah mata uang mempunyai dua sisi yaitu Angka (A) dan Gambar(G).
1. Ruang Sampelnya adalah S={A, G}
2. Kejadian munculnya angka adalah {A}
3. Kejadian munculnya gambar adalah {G}
4. Banyaknya ruang sampel, n(S)=2 yaitu {A} dan {G}
5. Banyaknya kejadian muncul angka, n(Angka)=1 atau n(A)=1
1. Dua buah mata uang logam dilemparkan bersama-sama, tentukan!
1. Ruang sampelnya c. Banyaknya kejadian keduanya gambar.
2. Banyaknya Ruang Sampel
Jawab:
1. Ruang sampelnya
Mata Uang II
A G
Mata Uang I

A AA AG

G GA GG

Ruang Sampelnya : {AA,GA,AG,GG}


1. Banyaknya ruang sampel, n(S)=4
2. Misalkan B adalah kejadian keduanya gambar.
Kejadian B = {GG}
Maka bayaknya kejadian keduanya gambar, n(B) = 1
1. Dua buah dadu dilambungkan bersama-sama. Tentukan:
1. Ruang sampelnya
2. Banyaknya Ruang Sampel
3. Banyaknya kejadian mata dadu 4 pada dadu pertama.
4. Banyaknya kejadian mata dadu 5 pada dadu kedua.
Jawab:
Karena ada dua buah dadu maka kita buat tabel berikut:
1. Ruang sampel
Karena ada dua buah dadu maka kita buat tabel berikut:
DADU II
1 2 3 4 5 6
DADU I

1 (1,1) (1,2) (1,3) (1,4) (1,5) (1,6)

2 (2,1) (2,2) (2,3) (2,4) (2,5) (2,6)

3 (3,1) (3,2) (3,3) (3,4) (3,5) (3,6)

4 (4,1) (4,2) (4,3) (4,4) (4,5) (4,6)

5 (5,1) (5,2) (5,3) (5,4) (5,5) (5,6)

6 (6,1) (6,2) (5,3) (6,4) (6,5) (6,6)

S={(1,1),(1,2),(1,3), (6,4),(6,5),(6,6)}

1. Banyaknya Ruang sampel, n(S)= 36.


2. Misalkan A adalah kejadian munculnya mata dadu 4 pada dadu pertama.
Kejadian A = {(4,1),(4,2), (4,3),(4,4),(4,5),(4,6)}
Banyaknya kejadian mata dadu 4 pada dadu pertama, n(A)=4
1. Misalkan B adalah kejadian munculnya mata dadu 5 pada dadu kedua.
Kejadian B = {(1,5),(2,5), (3,5),(4,5),(5,5),(6,5)}
Banyaknya kejadian mata dadu 5 pada dadu kedua, n(B)=4
Soal Latihan

1. Dari satu set kartu Bridge, diambil dua kartu secara acak. Tentukan !
1. Banyaknya Ruang sampel, b. Bayaknya kejadian keduanya kelor().
2. Dua buah dadu dilambungkan bersama-sama. Tentukan
1. Banyaknya kejadian muncul mata dadu yang berjumlah 7
2. Banyaknya kejadian muncul mata dadu 2 pada dadu I
3. Banyaknya kejadian muncul mata dadu 6 pada dadu II
3. Setumpuk kartu yang bernomor 1 sampai 12. Tentukan!
4. Ruang Sampel
5. Banyaknya Ruang Sampel
6. Kejadian kartu kelipatan 3
7. Banyaknya kartu kelipatan 3
8. Dari satu set kartu bridge, diambil dua buah kartu. Tentukan!
1. Kejadian terambil keduanya kartu bergambar orang. (J,Q,K)
2. Banyaknya Kejadian terambil keduanya kartu bergambar orang. (J,Q,K)
9. Tiga mata uang logam dilemparkan bersama-sama. Tentukan!
1. Banyaknya Ruang Sampel
2. Kejadian mendapatkan dua gambar.
3. Banyaknya kejadian mendapatkan dua gambar.
10. Sebuah kantong berisi 4 kelereng merah, 2 kelereng biru, dan 3 kelereng putih.
Satu kelereng diambil secara acak. Tentukan!
1. Banyaknya Ruang Sampel
2. Banyaknya kejadian mendapatkan kelereng berwarna biru.
11. Sebuah kotak berisi 9 bola pingpong yang diberi warna yaitu 4 warna hitam, 3
warna putih dan 2 warna kuning. Diambil 3 bola secara acak.Tentukan !
1. Banyaknya Ruang Sampel
2. Banyaknya kejadian terambilnya bola warna hitam semua.
3. Banyaknya kejadian terambilnya 2 bola warna putih, dan 1 warna kuning
4. Banyaknya kejadian terambilnya 1 bola hitam, 1 bola putih, 1 bola kuning.
B) Peluang suatu kejadian
1. a. Peluang suatu Kejadian
Kejadian atau Peristiwa adalah Himpunan bagian dari ruang sampel.
Peluang suatu kejadian adalah Banyaknya kejadian dibagi dengan banyaknya ruang sampel.
Misalkan P(A) adalah Peluang Kejadian A, dan S adalah Ruang sampel.
Maka
P(A) : Peluang kejadian A
n(A) : Banyaknya anggota dalam kejadian A
n(S) : Banyaknya anggota ruang Sampel
1. b. Kisaran Nilai Peluang
Kisaran Nilai Peluang K adalah :
0P(K) 1
P(K)=0 disebut Peluang Kejadian K adalah nol atau Kemustahilan
P(K)=1 disebut Peluang Kejadian K adalah 1 atau Pasti terjadi / Kepastian
Contoh:
Sebuah dadu dilambungkan satu kali. Tentukan peluang

1. Munculnya mata dadu ganjil b. Munculnya mata dadu kurang dari 3


Jawab:
n(S)=6
1. Misalkan A adalah Kejadian Ganjil
Kejadian A={1,3,5}, n(A) =3
Maka Peluang munculnya mata dadu ganjil adalah
= 3/6=1/2
1. Misalkan B adalah Kejadian mata dadu kurang dari 3
Kejadian B={1,2}, n(B)=3
Maka peluang munculnya mata dadu kurang dari 3 adalah
= 3/6=1/2
1. Dua buah mata uang logam dilemparkan ke atas bersama-sama, tentukan!
1. Peluang munculnya satu gambar b. Peluang muncul keduanya gambar
Jawab:
n(S) = 4
1. Misalkan A adalah kejadian satu gambar.
Kejadian A = {GA , AG}, n(A) = 2
Maka peluang kejadian satu gambar:
=2/4 =1/2
1. Misalkan B adalah kejadian keduanya gambar.
Kejadian B = {GG}, n(B) = 1
Maka peluang kejadian keduanya gambar:
=1/4
1. Dua buah dadu dilambungkan ke atas bersama-sama. Tentukan peluang
munculnya mata dadu 4 pada dadu pertama dan mata dadu 5 pada dadu kedua
Jawab:
Misalkan A adalah Kejadian munculnya angka mata dadu 4 pada dadu I.
Dan Kejadian B adalah kejadian munculnya angka mata dadu 5 pada dadu II.
n(S)=36
Karena ada dua buah dadu maka kita buat tabel berikut:
DADU II
1 2 3 4 5 6
DADU I

1 (1,1) (1,2) (1,3) (1,4) (1,5) (1,6)

2 (2,1) (2,2) (2,3) (2,4) (2,5) (2,6)

3 (3,1) (3,2) (3,3) (3,4) (3,5) (3,6)

4 (4,1) (4,2) (4,3) (4,4) (4,5) (4,6)


5 (5,1) (5,2) (5,3) (5,4) (5,5) (5,6)

6 (6,1) (6,2) (5,3) (6,4) (6,5) (6,6)

Kejadian A dan B adalah : {(4,5)}


Peluang munculnya adalah

1. Sebuah dadu bermata enam dilemparkan ke atas satu kali maka tentukan
peluang munculnya mata dadu 9.
Jawab :
Mustahil terjadi, P=0 (Kemustahilan)
1. Tentukan peluang matahari akan terbit dari timur pagi hari.
Jawab:
Terbitnya matahari dari timur bukan sebuah percobaan. (Pasti)
Soal Latihan

1. Dua buah mata uang logam dilemparkan ke atas bersama-sama, tentukan!


2. Dari satu set kartu Bridge, diambil dua kartu secara acak. Berapa peluang
terambil keduanya kelor ()?
3. Dua buah dadu dilambungkan ke atas bersama-sama. Tentukan peluang :
1. Munculnya mata dadu yang berjumlah 7
2. Munculnya mata dadu 2 pada dadu I
3. Munculnya mata dadu 6 pada dadu II
4. Setumpuk kartu yang bernomor 1 sampai 12. Tentukan peluang terambilnya
kartu kelipatan 3
5. Dua buah dadu dilambungkan ke atas bersama-sama. Tentukan peluang muncul
keduanya berjumlah kurang dari 8
6. Dari satu set kartu bridge, diambil dua buah kartu. Tentukan peluang terambil
keduanya kartu bergambar orang. (J,Q,K)
7. Tiga mata uang logam dilemparkan bersama-sama. Tentukan peluang
mendapatkan dua gambar dan satu angka.
8. Sebuah kantong berisi 4 kelereng merah, 2 kelereng biru, dan 3 kelereng putih.
Satu kelereng diambil secara acak. Tentukan peluang mendapatkan kelereng berwarna
biru!
9. Sebuah kotak berisi 9 bola pingpong yang diberi warna yaitu 4 warna hitam, 3
warna putih dan 2 warna kuning. Diambil 3 bola secara acak. Tentukan Peluang!
1. Terambilnya bola warna hitam semua,
2. Terambilnya 2 warna putih dan 1 warna kuning,
3. Terambilnya 1 hitam, 1 putih dan 1 kuning.
1. Peluang munculnya satu angka
2. Peluang muncul keduanya angka
Menentukan frekuensi harapan suatu kejadian
Ringkasan materi
Frekuensi harapan suatu peristiwa pada suatu percobaan yang dilakukan sebanyak n kali adalah
Hasil kali peluang peristiwa itu dengan n.
fh = n x P(A)

Contoh:

1. Sebuah mata uang logam dilemparkan 50 kali. Tentukan frekuensi harapan


munculnya angka
Jawab:
Misalkan A adalah kejadian munculnya angka pada mata uang.
Ruang Sampel , S={A,G},n(S)=2
Kejadian A={A},n(A)=1,
P(A)=1/2
Maka frekuensi harapan munculnya angka adalah
fh(A)=1/2 x 50 = 25 kali
1. Sebuah dadu dilambungkan 30 kali. Tentukan frekuensi harapan munculnya
mata dadu prima.
Jawab:
Misalkan B adalah kejadian munculnya mata dadu Prima.
Ruang Sampel adalah S={1,2,3,4,5,6},n(S)=6
Kejadian B adalah B={2,3,5}, n(B)=3,
P(B) = 3/6 =1/2
Maka frekuensi harapan munculnya mata dadu prima adalah
fh(B) = 1/2 x 30 = 15 kali
1. Peluang seseorang akan terjangkit penyakit virus AIDS-HIV di Indonesia pada
tahun 2005 adalah 0,00032. Diantara 230 juta penduduk Indonesia, berapa kira-kira
yang terjangkit virus tersebut pada tahun 2005?
Jawab:
Misalkan C adalah kejadian terjangkitnya seseorang oleh virus AIDS-HIV
P(C) =0,00032
Maka fh(C) = 0,00032 x 230.000.000 = 73.600 orang
Soal Latihan

1. Sebuah uang koin dilambungkan 600 kali. Tentukan frekuensi harapan


munculnya gambar
2. Peluang Grup A akan memenangkan pertandingan volly terhadap grup B adalah .
Berapa frekuensi harapan grup A akan menang jika pertandingan tersebut direncanakan
12 kali.
3. Dalam suatu kotak terdapat 4 bola merah dan 2 bola putih. Diambil secara acak
dua bola. Jika percobaan ini dilakukan 10 kali, tentukan frekuensi harapan terambilnya
dua bola merah!
4. Pada bulan April 2004 (jumlah hari ada 30) peluang akan turun hujan untuk
satu hari menurut perkiraan cuaca adalah 0,2. Berapa kali hujan yang diharapkan terjadi
pada bulan tersebut.
5. Peluang bola lampu akan rusak dalam sebuah peti lampu adalah 0,11. Berapa
banyak lampu yang akan rusak dalam peti tersebut jika terdapat 205 bola lampu?
6. Dua buah dadu dilambungkan 120 kali. Berapa frekuensi harapan munculnya
mata dadu yang kembar (mata dadu sama).
Menentukan Peluang Komplemen Suatu Kejadian
Ringkasan Materi
Komplemen dari kejadian A ditulis Ac adalah kejadian bukan A.
Peluang kejadian bukan A dirumuskan :

Contoh:

1. Sebuah dadu dilambungkan ke atas satu kali. Jika kejadian A adalah munculnya
mata dadu genap, maka tentukan kejadian bukan A
Jawab:
Ruang Sampel adalah S = {1,2,3,4,5,6}, n(S)=6
Kejadian A adalah A={2,4,6}, n(A)=3
Kejadian Bukan A adalah Ac = {1,3,5} ,karena A dan Ac S
1. Dari seperangkat kartu Bridge, diambil secara acak sebuah kartu. Tentukan
peluang terambilnya
1. Bukan kartu Ace
2. Bukan kartu berwarna merah
Jawab:
1. Banyaknya ruang sampel n(S) =52
Misalkan A adalah kejadian terambilnya kartu Ace.
n(Ace) = n(A) = 4
Peluang terambilnya Ace, P(A)=4/52 =1/13
Maka peluang bukan Ace, P(Ac) = 1 1/13 = 12/13
1. Misalkan B adalah kejadian terambilnya kartu berwarna merah.
n(Merah) = n(B) = 26 (ada 26 berwarna merah)
Banyaknya ruang sampel n(S) =52
Peluang terambilnya kartu merah , P(B)= = =
Maka peluang terambilnya bukan kartu berwarna merah, P(Bc) = 1 =
Soal Latihan

1. Dua buah dadu dilambungkan ke atas bersama-sama satu kali. Tentukan peluang
munculnya mata dadu bukan kembar.
2. Dalam sebuah kantong terdapat 10 kelereng merah, dan 8 kelereng putih, jika
diambil 2 kelereng secara acak berapakah peluang mendapatkan sedikitnya satu
kelereng putih?
3. Dari setumpuk bola dalam karton yang diberi nomor 1 sampai dengan 20,
diambil dua bola secara acak. Berapakah peluang mendapatkan bola yang nomornya
berjumlah lebih dari 5?
4. Dalam sebuah kantong terdapat 15 baterai, terdapat 5 buah baterai yang
rusak/mati. Jika dipilih 3 buah baterai secara acak, berapakah peluang:
1. Tidak ada yang rusak?
2. Hanya sebuah yang rusak?
3. Sekurang-kurangnya sebuah yang rusak?
5. Dalam suatu kelas terdapat 6 siswa gemar belajar Fisika, 5 siswa gemar belajar
Kimia, dan 4 siswa gemar belajar matematika. Jika dipanggil 3 orang siswa oleh gurunya
untuk datang ke Ruang guru, Berapa peluang tidak terpanggilnya siswa yang gemar
belajar Fisika?
6. Dalam sebuah dos terdapat 3 kaleng Coca-cola, 4 kaleng Sprite dan 4 kaleng
Fanta. Akan diambil 3 kaleng secara acak. Berapa peluang terambil maksimal dua jenis
kaleng dari ketiga jenis kaleng tersebut?

Anda mungkin juga menyukai