Anda di halaman 1dari 3

PEMERIKSAAN MATA

No.Dokumen : 440/ /SOP/PKM


No Revisi :
STANDAR Tanggal terbit :
OPERASIONAL
PROSEDUR
Halaman : 1/ 2

Ditanda tangani oleh :


PUSKESMAS Kepala Puskesmas
MARGAASIH Margaasih
Jl. Rancamalang Komp.
Margaasih dr. Ira Hermina Handayani
NIP. 19751009 200904 2 002

1. Pengertian Pemeriksan Mata adalah tindakan yang dilakukan untuk mendiagnosis


suatu penyakit mata.
2. Tujuan
Sebagai pedoman dalam melakukan pemeriksaan mata

3. Kebijakan Surat Keputusan Kepala Puskesmas Margaasih


Nomor: 440/……/ SK/ PKM/ II/ 2017 Tentang …………..
4. Referensi 1. Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor
HK.02.02/Menkes/514/2015 Tentang Panduan Praktik Klinis Bagi Dokter
Di Fasilitas Pelayanan Kesehatan Tingkat Pertama
2. Perawatan dasar Depkes RI Tahun 2005
5. Prosedur/ 1. Anamnesa dilaksanakan oleh dokter atau perawat
Langkah-langkah 2. Memeriksa mata
3. Memeriksa ketajaman penglihatan

Memeriksa Dengan Snellen Chart

1. Meletakkan Snellen Chart pada jarak 6 meter dan baris tengah


terletak setinggi garis mata penderita yang akan diperiksa

2. Penderita yang diperiksa dalam posisi duduk atau berdiri

3. Pemeriksaan dimulai dengan mata kanan, mata kiri ditutup


menggunakan penutup mata (okluder) atau dengan telapak tangan
tanpa penekanan.

4. Penderita diminta membaca tiap huruf pada kartu snellen mulai dari
baris atas ke bawah.

5. Penulisan hasil pemeriksaan tajam penglihatan mata kanan sesuai


dengan angka yang tertulis di sebelah kiri dari baris terbawah huruf
snellen yang dapat dibaca penderita, misalnya pasien dapat
membaca huruf sampai baris ke 5, disebelah kiri baris ke lima
terdapat angka 6/18, berarti visus yang diperiksa adalah 6/18.

6. Apabila tajam penglihatan kurang dari 6/6 maka dilanjutkan


pemeriksaan dengan pinhole (cakram berlubang) yang diletakkan di
depan mata, sehingga penderita dapat mengintip dari lubang
tersebut. Pinhole dipegang dengan tangan kiri.

7. Apabila tajam penglihatan menjadi lebih jelas berarti ada kelainan


refraksi (gangguan tajam penglihatan). Pada pencatatan dapat
dituliskan lb (lebih baik). Bila tajam penglihatan makin memburuk
atau tetap berarti ada kelainan organic. Hasil pemeriksaannya dapat
dituliskan t (tetap)

8. Pemeriksaan mata kiri sesuai dengan tahap 3 s/d 6 diatas.

Dengan Menghitung Jari

1. penderita berdiri sejauh 1 meter dari pemeriksa

2. pemeriksaan dimulai dengan mata kanan, mata kiri ditutup


menggunakan penutup mata atau dengan telapak tangan tanpa
penekanan.

3. Penderita diminta menghitung jari pemeriksa, dimulai dari jarak 1


meter. Jika pasien dapat menyebutkan dengan benar jumlah jari
pemeriksa, pemeriksaan dilanjutkan di 2 meter sampai dengan
pasien tidak dapat melihat dengan jelas, dengan jarak maksimal 6
meter.

4. Pemeriksa mata kiri sesuai dengan tahap 1 s/d 3 diatas

6. Unit Terkait 7. BP umum


8. IGD
9. Lansia
10. KIA
11. PONED
12. MTBS

7. Rekaman historis perubahan


No Yang dirubah Isi Perubahan Tgl.Mulai diberlakukan

Anda mungkin juga menyukai