PEMERIKSAAN VISUS
Nomor :
Revisi Ke : -
Berlaku Tgl:
Ditetapkan
Kepala UPTD Puskesmas Ngadi
0/4
PEMERIKSAAN VISUS
No. Revisi : -
SOP
Halaman:
UPTD
dr. Yaya Mulyana
PUSKESMAS NIP: 19821213 200901 1 006
NGADI
1. Pengertian Pemeriksaan visus merupakan pemeriksaan untuk melihat ketajaman
mata.
1/4
projection). Tetai bila pasien tidak dapat mengetahui arah cahaya
deskripsi menjadi light perception whitout light projection.
k. Pasien dinyatakan buta total (visus 0) bila tidak dapat menentukan ada
atau tidak ada sinar (no light perception).
7. Bagan Alir
Mulai
Tajam penglihatan diperiksa satu per satu (monokuler), dimulai dari mata kanan
Pada saat memeriksa mata kanan, pasien diminta menutup mata kiri dengan telapak
tangan pasien, tidak ditekan, atau bisa dengan menggunakan eye occlude
Pasien diminta untuk melihat objek pada kartu Snellen dari yang terbesar hingga yang
terkecil sesuai batas kemampuannya
Kesalahan jumlahnya tidak boleh sampai dengan setengah jumlah huruf/ gambar pada
baris tersebut
Bila jumlah kesalahannya setengah atau lebih, maka visusnya menjadi visus baris
diatasnya
Bila pasien tidak dapat melihat huruf yang terbesar (dengan visus 6/60) maka dilakukan
dengan cara hitung jari/ finger counting, yaitu menghitung jari pemeriksa pada jarak 1-6
meter dengan visus 1/60 sampai dengan 6/60
Bila tidak dapat menghitung jari dari jarak 1 m, maka dilakukan dengan cara hand
movement, yaitu menentukan arah gerakan tangan pemeriksa (atas-bawah, kanan-kiri)
pada jarak 60-100 cm. Visus 1/300 bila pasien bisa mengenali arah pergerakan tangan
Bila pasien tidak dapat melihat arah gerakan tangan, dilakukan cara penyinaran dengan
pen light pada mata pasien (light perception). Pasien diminta menentukan arah
datangnya sinar (diperiksa dari 6 arah). Bila pasien dapat mengenali adanya cahaya
dan dapat mengetahui arah cahaya, tajam penglihatan dideskripsikan sebagai 1/-
dengan proyeksi cahaya baik (light perception with good light projection). Tetai bila
pasien tidak dapat mengetahui arah cahaya deskripsi menjadi light perception whitout
light projection
Pasien dinyatakan buta total (visus 0) bila tidak dapat menentukan ada atau tidak ada
sinar (no light perception).
selesasi
2/4
8. Hal-hal yang perlu
diperhatikan
9. Unit Terkait a. Ruang Tindakan
b. Unit Pengobatan Umum
c. Poli Mata
10. Dokumen Terkait a. Buku rujukan
11. Rekaman Historis No. Yang Diubah Isi Perubahan Tgl. Mulai
Perubahan diberlakukan
3/4
DAFTAR TILIK PEMERIKSAAN VISUS
No. Dokumen :
No. Revisi :
Daftar
Tilik Tgl. Terbit :
PUSKESMAS
NGADI
Halaman: 1
NO KEGIATAN YA TIDAK TB
TATALAKSANA PAJANAN
Jelaskan kepada pasien jenis dan prosedur pemeriksaan yang
1
dilakukan
Kartu Snellen diletakkan sejajar mata pasien dengan jarak 5- 6
2
meter sesuai kartu Snellen yang dipakai
Tajam penglihatan diperiksa satu per satu (monokuler), dimulai
3
dari mata kanan
Pada saat memeriksa mata kanan, pasien diminta menutup mata
4 kiri dengan telapak tangan pasien, tidak ditekan, atau bisa
dengan menggunakan eye occlude
Pasien diminta untuk melihat objek pada kartu Snellen dari yang
5
terbesar hingga yang terkecil sesuai batas kemampuannya
Kesalahan jumlahnya tidak boleh sampai dengan setengah
6
jumlah huruf/ gambar pada baris tersebut
Bila jumlah kesalahannya setengah atau lebih, maka visusnya
7
menjadi visus baris diatasnya.
Bila pasien tidak dapat melihat huruf yang terbesar (dengan visus
6/60) maka dilakukan dengan cara hitung jari/ finger counting,
8 yaitu menghitung jari pemeriksa pada jarak 1-6 meter dengan
visus 1/60 sampai dengan 6/60.
Bila tidak dapat menghitung jari dari jarak 1 m, maka dilakukan
dengan cara hand movement, yaitu menentukan arah gerakan
9 tangan pemeriksa (atas-bawah, kanan-kiri) pada jarak 60-100
cm. Visus 1/300 bila pasien bisa mengenali arah pergerakan
tangan.
Bila pasien tidak dapat melihat arah gerakan tangan, dilakukan
10 cara penyinaran dengan pen light pada mata pasien (light
perception). Pasien diminta menentukan arah datangnya sinar
4/4
(diperiksa dari 6 arah). Bila pasien dapat mengenali adanya
cahaya dan dapat mengetahui arah cahaya, tajam penglihatan
dideskripsikan sebagai 1/- dengan proyeksi cahaya baik (light
perception with good light projection). Tetai bila pasien tidak
dapat mengetahui arah cahaya deskripsi menjadi light perception
whitout light projection.
Pasien dinyatakan buta total (visus 0) bila tidak dapat
11
menentukan ada atau tidak ada sinar (no light perception).
Jumlah
Compliance rate (CR)
CR: …………………………………………%.
Ngadi,
Pelaksana/ Auditor
(………………………………)
5/4