Anda di halaman 1dari 7

KEPERAWATAN MDEIKAL BEDAH II

“Pemeriksaan Visus”

Disusun Oleh

Nama : Yenisa
NIM : PO.71.20.1.20.039
Kelas : 2A

Dosen Pengampu
Ns. Lukman., S.Kep., M.Kep

POLTEKKES KEMENKES PALEMBANG


PROGRAM STUDI KEPERAWATAN DIPLOMA III
TAHUN AKADEMIK 2020-2022

VIDEO KE-1
Pemeriksaan dengan menutup salah satu mata dengan telapak tangan
 Dimulai memperkenalkan diri, memberikan informasi pemeriksaan yang akan
dilakukan dan mencuci tangan
 Pasien diminta duduk dari jarak 6 meter dan menyebutkan angka/huruf yang
ditunjuk, pemeriksaan bisa dimulai dari mata kanan atau mata kiri terlebih
dahulu
 Dimulai dari huruf yang terbesar lalu diminta membaca huruf yang ditunjuk
dalam satu baris (boleh secara acak) hingga huruf terkecil yang masih bisa
dibaca pasien
 Apabila pasien belum bisa mencapai 6/6, maka minta pasien untuk melihat
melalui lubang kecil (pin-hole)
 Saat menggunakan pin-hole, pasien diminta membaca mulai dari baris terakhir
yang masih dapat dibaca (tidak perlu dari yang paling atas)
 Selanjutnya mengulang prosedur pemeriksaan pada mata sebelahnya
 Dalam keadaan dimana pasien tidak bisa membaca huruf terbesar pada kartu
Snellen maka pasien diminta untuk menghitung jari (1,2 dan 5) mulai dari jari
1 meter, 2 meter hingga 6 meter

VIDEO KE-2

Pemeriksaan visus adalah untuk melihat ketajaman penglihatan mata pada pasien
dan bertujuan juga melihat kemampuan resolusi spasial mata.

Resolusi spasial adalah luas obyek sebenarnya yang direpresentasikan dalam 20


kaki atau 6 meter di jarak berdirinya pasien dengan kartu Snellen

Pemeriksaan visus dilakukan pada pasien yang:

 Pasien gangguan penglihatan


 Catatan awal penglihatan mata sehat
 Penilaian visus
 Pengukuran luaran post op mata

Teknik pemeriksaan mata:


 Jenis optotype
1. Snellen chart (huruf kapital yang berbeda ukuran) untuk klien dewasa
yang tidak buta huruf
2. E-chart (symbol yang menyerupai huruf e yang memiliki arah dan ukuran
yang berbeda-beda) untuk klien dewasa yang buta huruf
3. Landolt ring (berbentuk lingkaran atau cincin yang terputus klien diminta
menyebutkan bagian yang terbuka menghadap
kekanan/kekiri/kebawah/keatas) untuk klien dewasa yang buta huruf.
4. Show patti pics (gambar binatang-binatang atau buah-buahan) untuk
menguji visus pada anak-anak yang belum bisa membaca dan anak-anak
yang sudah mengenal bentuk nama binatang dan buah-buahan,dsb
 Arti angka pada kartu Snellen
Misal pada huruf E ada angka disebelah yaitu 20/200 artinya angka 20 jarak
antara pasien dan kartu Snellen adalah 20 kaki atau 6 meter sedangkan 200
artinya jarak dimana mata orang sehat pada umumnya dapat melihat huruf E
ini pada jarak 200 kaki atau 60 meter

Prosedur Pemeriksaan Mata


1. Persiapan
o Orang yang diperiksa berada diposisi 6 meter dari katus melen atau 20 kaki
dari katus melen kenapa harus Jarak 6 meter karena pada jarak inilah mata
dalam keadaan istirahat
o Katus melen diletakan Sejajar dengan mata
o Tidak melakukan pemeriksaan sendiri artinya harus ada 2 orang yaitu orang
yang diperiksa dan pemeriksa yang bertugas yang mengarahkan orang yg
akan diperiksa.
o Pemeriksa berdiri disamping katus melen 5. orang yang diperiksa Pastikan
tidak buta huruf dan orang yang diperiksa pastikan umurnya harus lebih 5
tahun dan Pastikan ruangan tempat Pemeriksaan itu cahayanya cukup
( tidak gelap ataupun silau)
2. Cara pemeriksaan
o Jika mata kanan diperiksa maka orang yang diperiksa harus menutup maka
sebelah menggunakan tangan kiri dan perhatikan instruksi yang diberikan
oleh pemeriksa begitu pula sebaliknya jika mata kiri yang diperiksa maka
mata kanan yang ditutup
o Pemeriksaan menunjuk huruf-huruf yang ada pada katus melen dari atas
kebawah atau dari huruf huruf yang paling besar kehuruf yang paling kecil
o Jika yang ditunjuk pemeriksa tidak sesuai dengan yang disebut pasien
makan boleh diulang 3 kali untuk memastikan
o Pemeriksaan mencatat batas akhir hurus yang dapat terbaca oleh pasien
3. Penilaian tentang visus mata
o Nilai Visus adalah perbandingan ketajaman mata pasien (x) dengan
ketajaman mata orang normal (y)
Nilai visus = x/y
Keterangan :
x : Mata pasien
y : Mata orang normal
o Ketajaman visus normal manusia yaitu 20/20 atau dalam satuan meter 6/6
o Bila terdapat penurunan visus maka cek dengan menggunakan pinhole
o perhitungan jari dimulai pada jarak tepat di depanShellen Chart (6 m dari
orang diperiksa) Hasil visus 6/60
o Untuk pasien yang tidak bisa membaca kartu dan tidak buta huruf, maka
dilanjutkan dengan perhitungan jari
o Bila tidak dapat menghitung jari pada jarak 6 meter, maka pasien diminta
maju 1 meter dan melakukan perhitungan jari. Bila orang diperiksa dapat
membaca maka visus 5/60
o Untuk pasien yang tidak bisa menghitung jari pada jarak tertentu, maka
dilakukan pemeriksaan pengelihatan dengan lambaian tangan
o Lambaian tangan dilakukan tepat 1 meter didepan orang yang diperiksa
o Dapat berupa lambaian ke kiri dan kanan, atau atas bawah. Jika orang
diperiksa dapat menyebutkan arah lambain, berarti visus 1/300
SOP
PEMERIKSAAN VISUS MATA

Definisi Pemeriksaan visus merupakan pemeriksaan fungsi


mata. Gangguan penglihatan memerlukan
pemeriksaan untuk mengetahui sebab kelainan mata
yang mengakibatkan turunnya visus. Visus perlu
dicatat pada setiap mata yang memberikan keluhan
mata.
Tujuan Prosedur ini digunakan untuk mengukur ketajaman
penglihatan individu. Prosedur Pemeriksaan Mata ini
dilakukan dengan menggunakan Kartu Snellen dan
Pinhole.
Petugas Dokter
Perawat
Persiapan Pasien Menjelaskan prosedur dan tujuan tindakan yang akan
dilakukan pada klien dan keluarga
Prosedur Fase orientasi :

1. Salam terapetiuk

2. Evaluasi/validasi kondisi pasien

3. Kontrak : topik/waktu/tempat

Fase kerja :
4. Perawat mempersiapkan alat :
5. Optotipe Snellen
6. Alat petunjuk
7. Lensa coba
8. Alat tulis
9. Prosedur tindakan :
10. Cuci tangan
11. Jelaskan tujuan dan prosedur pemeriksaan
12. Berikan instruksi kepada pasien dengan
jelas dan sopan
13. Mintalah pasien duduk pada jarak 5 atau 6
m dari optotipe Snelle
14. Minta penderita untuk menutup satu
matanya tanpa menekan bola matanya,
mulai pemeriksaan pada mata kanan
penderita
15. Minta pasien untuk melihat ke depan
dengan rileks, tanpa melirik atau
mengerutkan kelopak mata
16. Minta pasien untuk menyebut huruf, angka
atau sibol yang Ditunjuk
17. Tunjuk huruf, angka atau symbol pada
optotipe snellen dari atas kebawah, dengan
menggunakan alat penunjuk.
18. Lakukan pengulangan beberapa kali pada
baris yang sama Pada optotipe Snellen bila
penderita salah menyebut angka, huruf
atau symbol pada optotipe , dan lanjutkan
penunjukan ke bawah bila pasien dapat
menyebut dengan benar
19. Tentukan visus penderita sesuai dengan
hasil Pemeriksaan
20. Bila visus penderita tidak optimal,
dilakukan koreksi dengan lensa coba
sampai didapatkan visus yang maksimal
21. Besarnya lensa coba yang digunakan
menunjukkan besarnya kelainan refraksi
22. Informasikan hasil pemeriksaan pada
pasien
23. Catat
24. Cuci tangan

Fase Terminasi :
Evaluasi :
1. Respon subjektif
2. Respon objektif
Sikap :
1. Hati-hati
2. Sabar dan jangan tergesa-gesa
3. Bersikap ramah dan sopan

Referensi Candra.2016.Manual Keterampilan Klinik

Sistem Indra Khusus Mata. Online :

https://med.unhas.ac.id/kedokteran/wp

content/uploads/2016/10/manua -csl-Indra-

Khusus-Mata 2016.pdf. [25/07/2019]

Anda mungkin juga menyukai