Anda di halaman 1dari 20

Pemeriksaan Tajam Penglihatan

Disusun Oleh : Zafira Alfani

SMF Ilmu Kesehatan Mata


RS dr. Dradjat Prawiranegara Serang
PEMERIKSAAN TAJAM PENGLIHATAN

Media refraksi : kornea, aquous humour, lensa, korpus viterus

Sel-sel fotoreseptor dan sensitifitas fotoreseptor retina

Makula
Gangguan Tajam Penglihatan
Miopia

Kelainan refraksi Hipermetropia


Kornea
Astigmat
Kelainan media Aquos humour

refraksi Lensa
Korpus vitreus

Retina / saraf optik

Pusat penglihatan
di otak
Klasifikasi Pemeriksaan Tajam Penglihatan

Optotipe Uji itung


snellen jari
Uji
Uji proyeksi
lambaian
sinar
tangan
Uji
Uji pin hole
malingering
Optotipe snellen
Optotipe snellen Trial lens Trial frame
Visus baik (> 6/60)
Persiapan pasien Pelaksanaan pemeriksaan
1 Pasien duduk pada jarak 6
m daari pemeriksa. 1 Meminta pasien untuk meny
ebutkan angka/simbol yang
2 Pasien menutup 1 mata me
ditunjuk.
nggunakan telapak tangan s
isi yang sama dengan mata 2 Menunjuk angka/simbol pad
yang ditutup tanpa ditekan. a optotipe snellen dari atas
ke bawah .
3 Meminta pasien untuk melih
at ke depan tanpa melirik da 3 Menyebutkan hasil pemeriks
n mengerutkan kelopak mat aan.
a.
Uji hitung jari
Dasar : Jari dapat dilihat dengan tajam penglihatan n
ormal pada jarak 60 m.
Tujuan : Untuk menilai tajam penglihatan pasien yan
g tidak dapat membaca huruf terbesar pada optotip
e snellen.
Visus buruk (<6/60)
Persiapan pasien Pelaksaan pemeriksa
1 Pasien dududk pada jarak 6 m 1 Pemeriksa mengacungkan 1 at
dari pemeriksa. au lebih jarinya dengan latar b
2 Pasien menutup 1 mata meng elakang yang kontras (jas kerja
gunakan telapak tangan sisi ya ).
ng sama dengan mata yang di
tutup tanpa ditekan. 2 Pemeriksa mendekati pasien s
3 Meminta pasien untuk melihat etapak demi setapak (1 m) mu
ke depan tanpa melirik dan m lai dari jarak 5 m sampai jarak
engerutkan kelopak mata. 1 m dari pasien /menyebut de
4 Pasien menyebutkan jumlah ja ngan benar jumlah jari yang di
ri yang ditunjukkan oleh peme acungkan.
riksa. 3 Menyebutkan hasil pemeriksaa
n.
Uji lambaian tangan
Dasar : Lambaian tangan dapat dilihat dengan tajam
penglihatan normal pada jarak 300 m.
Tujuan : Untuk menilai tajam penglihatan pasien yan
g tidak dapat melihat jari pada uji hitung jari jarak 1
m.
Visus buruk (1/300)
Persiapan pasien Pelaksanaan pemeriksa
1 Pasien duduk pada jarak 1 1 Pemeriksa melambaikan tangan
dan bertanya kepada pasien ada
m dari pemeriksa. melihat lambaian tangan.
2 Pasien duduk tepat berhada 2 Pemeriksa melambaikan tangan
pan dengan pemeriksa. dengan arah kanan-kiri dan berta
nya arah lambaian tangan kepad
3 Pasien menutup 1 mata den a pasien.
gan menggunakan telapak t 3 Pemeriksa melambaikan tangan
angan tanpa ditekan. dengan arah atas-bawah dan ber
tanya arah lambaian tangan kepa
da pasien.
4 Menyebutkan hasil pemeriksaan.
Uji proyeksi sinar
Dasar : Sinar dapat dilihat dengan tajam penglihatan
normal hingga jarak tak terhingga.
Tujuan : Untuk menilai tajam penglihatan pasien yan
g tidak dapat melihat lambaian tangan dari jarak 1
m.
Visus buruk (1/)
Persiapan pasien Pelaksanaan pemeriksa
1 Pasien duduk pada jarak 1 m 1 Pemeriksa mengarahkan sinar
dari pemeriksa. penlight ke kornea mata pasie
2 Pasien duduk tepat berhadapa n.
n dengan pemeriksa. 2 Bertanya kepada pasien ada m
3 Pasien menutup 1 mata denga elihat sinar.
n menggunakan telapak tanga 3 Pemeriksa mengarahkan sinar
n tanpa ditekan. penlight ke kornea pasien dari
4 Pasien melihat lurus ke depan. arah kanan, kiri, atas, bawah sa
5 Pasien menyebutkan ada atau mbil menanyakan arahnya ke
tidaknya sinar dan menentuka pasien.
n arah sinarnya. 4 Menyebutkan hasil pemeriksaa
n.
Uji pin hole
Dasar : Pin hole berfungsi memperkecil diameter pupil sehingga
depth of focus bertambah, objek tetap berada dalam fokus dan
blurr circle pada retina dapat dikurangi.

Tujuan :
Untuk menentukan adanya kelainan refraksi.
Bila setelah pemakaian pin hole belum didapatkan tajam peng
lihatan karena kelainan media refraksi atau kelainan makula.
Teknik
1 Pasien duduk menghadap optotipe snellen dengan jarak 6 m.
2 Pasien membaca huruf optotipe snellen sampai baris terakhir y
ang masih dapat terbaca.
3 Kemudian pada mata tersebut dipasang lempeng pin hole.
4 Pasien melanjutkan membaca kembali huruf optotipe snellen
pada baris terakhir yang masih dapat terbaca sebelum dipasan
g lempeng pin hole.
Hasil pemeriksaan

Bila tidak didapatkan kemajuan baris baca, tetapi tajam penglihatan


tidak mencapai 6/6, kemungkinan :
1 Kelainan refraksi yang tidak dapat dikoreksi penuh
2 Kelainan pada media refraksi
3 Kelainan makula
Bila baris baca dapat maju lebih baik dibandingkan sebelum memak
ai pin hole dan dapat mencapai 6/6 artinya terdapat kelainan refraks
i.
Bila setelah dilakukan pemeriksaan pin hole ada kemajuan mencapai
6/6, pemeriksaan dilanjutkan dengan menggunakan trial lens secara
bertahap dengan melepas lempeng pin hole terlebih dahulu.
Uji malingering (simulasi)
Dasar : Pemeriksaan tajam penglihatan pada orang d
engan keadaan simulasi memerlukan cara lain.
Tujuan : Orang dapat melakukan simulasi sehingga p
emeriksa menjadi sukar karena tidak kooperatif pada
waktu dilakukan pemeriksaan.
Teknik

1 Ditanyakan pada pasien mata mana yang tidak melihat.


2 Pada mata tersebut diberikan spheris (+) atau (-) ringan 0,25 D
.
3 Pada mata yang baik diletakkan spheris +10 D.
4 Pasien diminta membaca pada jarak jauh (6 m) pada optotipe
snellen dengan kedua mata terbuka dan memakai kaca terseb
ut.
Hasil pemeriksaan

Bila pasien dapat membaca huruf terkecil pada optotipe snellen b


erarti pasien simulasi buta karena dengan S +10 D orang normal
tidak dapat membaca optotipe snellen. Dalam keadaan ini berarti
pasien melihat dengan mata yang dikatakannya buta.

Anda mungkin juga menyukai