DISUSUN OLEH :
TUJUAN
Mendeteksi adanya penyakit pada mata,gangguan penglihatan seperti kelainan refraksi/gangguan tajam
penglihatan dan butawarna pada peserta didik serta menindaklanjuti hasil pemeriksaan
PERALATAN
• Sbellen Chart
• Penutup 1 mata (Okluder)
• Pinhole(Cakram berlubang)
• Loupe
• Senter
• Buku ishihara
Persyaratan Pemeriksan Mata
1. Intensitas cahaya sekuat adekuat
2. Dilakukan secara sistematik
3. Mengenal anatomi, fisiologi, dan patologi mata
B. Kartu Snellen
Kartu bertuliskan beberapa huruf dengan ukuran yang berbeda: untuk pasien yang bisa
membaca.
1) Cara Pemeriksaan
✓ Jika mata kanan yang akan diperiksa, maka orang yang diperiksa harus menutup
mata sebelah kiri menggunakan tangan kiri dan memperhatikan instruksi yang
diberikan oleh pemeriksa, begitu pula sebaliknya, jika mata kiri yang diperiksa
maka mata kanan yang ditutup. Sebagai catatan, ketika menutup mata usahakan
mata yang ditutup jangan ditekan agar tidak berdampak pada pemeriksaan mata
yang sebelumnya ditutup.
✓ Pemeriksa menunjuk huruf-huruf yang ada pada kartu snellen, dari atas ke bawah
atau dari huruf paling besar ke satu tingkat dibawanya dan dari kiri ke kanan pada
baris huruf kemudian orang diperiksa menyebutkan huruf yang ditunjuk oleh
pemeriksa. Jika terjadi ketidaksesuaian antara yang ditunjuk dengan yang di
sebutkan, maka dapat diulangi hingga 3 kali untuk memastikan.
✓ Pemeriksa mencatat batas akhir huruf yang dapat terbaca
TUJUAN
Mendeteksi adanya gangguan fungsi pendengaran pada peserta didik serta menindaklanjuti hasil
pemeriksaan bila terdaoat ada kelainan.
Peralatan:
• Ruang kedap suara untuk melakukan tes berbisik
• Garpu tala
• Senter
• Otoskop
b. Tes Weber
Tujuan: Membandingkan hantaran tul kiri dengan telinga kanan
Cara pemriksaan:
• Penala digetarkan
• Dasar penala diletakkan pada garis tengah kepala: ubun-ubun, glabella, dagu,
pertengahan gigi seri(paling sensitif)
Interpretasi:
• Tak ada lateralisasi: Normal
• Lateralisasi ke telinga yang sakit= telinga tersebut tuli konduktif
• Lateralisasi ke telinga yang sehat= telinga yang sakit tuli saraf
c. Tes Schwabach
Tujuan: Membandingkan hantaran tulang orang yang diperiksa dengan pemeriksa yang
pendengarannya normal
Cara Pemeriksaan:
• Penala digetarkan
• Dasarnya diletakkan pada prosesus Mastoideus yang diperiksa
• Bila sudah tidak terdengar lagi, penala dipindahkan pada proc.mastoideus
pemeriksa
• Bila masih terdengar kesan: pendengaran op memendek
• Bila pemeriksa juga tidak mendengar: ulangi tes kembali
• Penala digetarkan kembali dan diletakkan di proc. Mastoideus pemeriksa terlebih
dahulu, bila sudah tidak terdengar lagi dipindahkan pada op.
Interpretasi:
• Normal apabila BC op=BC pemeriksa
• Bila BC op< pemeriksa : schwabach memendek= telinga op yang diperiksa tuli
saraf
• Bila BC op >Pemeriksa: schwabach memanjang= Telinga op yang diperiksa Tuli
konduktif
PENILAIAN:
1. Telinga luar 2. Tajam Pendengaran
• Sehat/ Normal - Normal
• Ada infeksi -Ada gangguan
• Ada serumen
Pemeriksaan dengan garputala adilakukan apabila ada dugaan anak dengan gangguan
pendengaran
PENYAKIT TELINGA:
Penyakit /gangguan telinga luar Penyakit telinga Tengah
1. Atresia/stenosis liang telinga 1. Sumbatan Tuba Eustachius
2. Serumen /serumen prop 2. Otitis Media Serosa akut
3. Benda asing liang telinga 3. Otitis media serosa kronik(glue ear)
4. Otitis eksterna 4. Otits media akut
5.OMSK dengan tanda tanda komplikasi