Anda di halaman 1dari 2

UJI KETAJAMAN PENGLIHATAN

No. Dokumen :

SOP No. Revisi : 0

Tanggal Terbit :

Halaman : 1/2

PUSKESMAS dr. H. SAMSUL BAHRI


DASAN LEKONG NIP. 19681126 199903 1 003
1. Pengertian Ketajaman penglihatan / visual ( sering disebut dengan visus ) adalah
kemampuan sistem visual untuk membedakan lingkungan yang dapat diukur
dengan rangsangamn visual yang dicetak maupun yang diproyeksikan
Pengukuran ketajaman visual adalah tes yang paling sensitif dari integritas
sistem visual dan memenuhi semua kriteria standar dari tes skrining yang
baik
2.Tujuan - Sebagai acuan penerapan langkah – langkah untuk melaksanakan uji
ketajaman penglihatan atau pemeriksaan virus
3.Kebijakan SK Kepala Puskesmas No. Tentang Standar Pelayan Publik Puskesmas
Dasan Lekong
4.Referensi
5.Prosedur langkah- Alat dan Bahan :
langkah 1.Snellen
2.Grafik Snellen E atau C dengan ilustrasi untuk pasien yang tidak dapat
membaca atau berbicara
3.Penutup mata (tidak terlalu penting )
4.Penutup lubang jarum ( jika ada )
5.Senter
6.Dokumentasi Pasien

Prosedur Pemeriksaan Visus :


1.Pastikan ruangan cukup terang atau dapat menggunakan penerangan
lampu pada grafik
2.Menggunakan prosedur yang akan digunakan pada pasien
3.Cuci dan keringkan penutup mata, jika tidak ada minta pasien mencuci
tangan.
4.Posisikan pasien<boleh dalam keadaan duduk atau berdiri,pada jarak 6
meter dari grafik
5.Pengujian dilakukan pada setiap mata secara terpisah – mata “buruk “yang
pertama diperiksa
UJI KETAJAMAN PENGLIHATAN

No. Dokumen :

SOP No. Revisi : 0

Tanggal Terbit :

Halaman : 2/2

5.Prosedur Langkah – 6.Minta pasien untuk memakai kaca matanya ( jika pasien punya ), tutup mata
langkah yang tidak diperiksa ( baik menggunakan penutup mata atau meminta pasien
menutup matanya dengan menggunakan tangannya), dan mulai membaca
grafik snelen.
7.Baris terkecil yang bisa dibaca oleh pasien akan dinyatakan sebagai fraksi (
bilangan per ), misalnya 6/18 atau 6/24.angka diatas per merujuk pada jarak
grafik dari pasien ( 6 meter ) dan angka yang dibawah per adalah jarak dalam
meter dimana seseorang tanpa penurunan visus harus dapat melihat dengan
baik
8.Dalam dokumentasi pasien,catat visus untuk setiap mata catat juga apakah
pemeriksaan dilakukan dengan atau tanpa koreksi ( kacamata ),misalnya :
Visus kanan + 6/18 ( dengan koreksi )
Visus kiri = 6/24 ( dengan koreksi )
9.Jika pasien tidak dapat membaca dengan huruf terbesar ( paling atas )
pada jarak 6 meter,majukan pasien lebih dekat,satu meter pada satu waktu,
sampai huruf paling atas dapat dilihat,visus kemudian akan dicatat dengan
angka 5/60 atau 4/60,dan lain – lain
10.Jika huruf paling atas tidak dapat dibaca pada jarak 1 meter
(1/60),gunakan jari anda pada berbagai jarakkurang dari 1 meter dan minta
apakah pasien dapat menghitungnya.ini dicatat sebagai penghitunganjari
(CF) catat sebagai :visus + penghitungan jari
11.Jika pasien tidak bisa menghitung jari,lambaikan tangan anda dan minta
apakah pasien dapat melihatnya .ini dicatat sebagai gerakan tangan.catat
sebagai visus + lambaian tangan
12.Jika pasien tidak dapat melihat gerakan tangan ,beri sinar senter ke arah
matanya dari arah empat kuadran.dokumentasikan pada kuadran yang
relevan,dapat menggunakan kode seperti persepsi cahaya( PC atau V ),atau
persepsi caha negatif ( PCN atau X ) catat seperti contoh pada gambar
dibawah ini :

SELANJUTNYA ULANGI SELURUH PROSEDUR UNTUK MATA KEDUA

6.Unit terkait -

Anda mungkin juga menyukai