Disusun Oleh:
Iga Wahyu A (19 0103 1006)
PEMERIKSAAN VISUS
B. Tahap Orientasi/pengenalan
1. Memberikan salam sebagai pendekatan terapeutik
2. Menjelaskan tujuan dan prosedur tindakan pada klien
3. Menanyakan kesiapan klien sebelum kegiatan dilakukan
4. Tahap Kerja
1. Beritahu pasien tentang tindakan yang akan dilakukan
2. Letakkan atau atur kartu snellen pada jarak 5 atau 6 meter dari
PROSEDUR pasien dengan posisi lebih tinggi atau sejajar dengan mata pasien
PELAKSANAAN 3. Mempersilahkan pasien untuk duduk dengan jarak kurang lebih 6
meter dari jarak kartu snellen
4. Untuk memeriksa visus mata kanan, anjurkan pasien menutup
mata kiri menggunakan telapak tangan kiri tetapi tidak boleh
ditekan
5. Lakukan pemeriksaan dengan cara menunjuk mulai dari huruf yang
paling besar hingga terkecil di kartu snellen dan anjurkan pasien
untuk membaca huruf/angka yang ditunjuk
6. Lakukan pemeriksaan sampai pasien tidak bisa membaca huruf
terakhir yang ditunjuk dan diberi tanda
7. Lakukan pemeriksaan untuk mata kiri dengan cara menutup mata
kanan dengan telapak tangan kanan tetapi tidak boleh ditekan
8. Lakukan pemeriksaan dengan prosedur yang sama dengan mata
kanan
9. Membaca snellen chart
- Snellen chart yang digunakan dalam dalam ukuran meter
normalnya = 6/6. Jadi apabila pasien dapat membaca hingga
baris ke 8, visusnya normal ditulis 6/6
- Bila pasien hanya dapat membaca huruf E, D, F , C pada baris ke
6 visusnya 6/9, artinya orang normal dapat membaca pada
jarak 9 meter, sedangkan pasien hanya dapat membacanya
pada 6 meter
- Dst sesuai dengan keterangan di pinggir huruf
10. Catat hasil pemeriksaan dengan bilangan pecahan
D. Tahap Terminasi
1. Melakukan evaluasi tindakan
2. Berpamitan dengan klien
3. Membereskan alat-alat
4. Mencuci tangan
5. Mencatat kegiatan dalam lembar catatan