BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Komunikasi Terapeutik
1. Pengertian Komunikasi Terapeutik
sehingga pasien diharapkan pada situasi dan pertukaran peran yang dapat
6
2
dan perasaan untuk dasar tindakan guna mengubah situasi yang ada
rinci.Interaksi pada tahap ini membuat kedua belah pihak merasa aman
Stuart dan Sundeen (1995) dalam Nurjannah (2005), tujuan dari hubungan
terapeutikadalah :
diri
b. Identitas pribadi yang jelas sdan meningkatnya integritas pribadi
a. Kesejatian
pengiriman pesan pada orang lain tentang gambaran diri kita yang
dimiliki pasien.
b. Empati
dirikita pada diri orang lain dan bahwa kita telah memahami bagaimana
d. Konkret
a. Perkembangan
b. Emosi
c. Jenis kelamin
usia 3 tahun seorang wanita bisa bermain dengan teman baiknya dan
Gaya komunikasi sesuai dengan peran dan hubungan antar orang yang
e. Lingkungan
Suasana yang bising, tidak ada privasi yang tepat akan menimbulkan
f. Jarak
hadir dipikiran pasien. Saat perawat memanggil nama asli pasien, saat
terapeutik.
d. Otonomi dan tanggung jawab. Hal yang dimaksud dari otonomi
sekaligus mempertangungjawabkannya.
e. Asertif tegas Komunikasi asertif dapat memberikan ruang bagi
B. Motivasi Pasien
1. Pengertian Motivasi
umum yang menunjuk pada seluruh proses gerakan, termasuk situasi yang
mendorong, dorongan yang timbul dalam diri individu, tingkah laku yang
ditimbulkannya dan tujuan atau akhir dari gerakan atau perbuatan. Dapat
untuk berbuat sesuatu dalam rangka mencapai suatu kepuasan atau tujuan.
2. Unsur-Unsur Motivasi
a. Kebutuhan
pemuasan kebutuhan.
b. Tingkah laku
Tingkah laku adalah cara atau alat yang dipergunakan untuk mencapai
c. Tujuan
ditentukan oleh motif dasar, tingkah laku juga ditentukan oleh keadaan
3. Jenis Motivasi
yang berfungsinya tidak usah dirangsang dari luar. Dalam diri individu
tercapai kebutuhan.
c. Motivasi tunggal dan motivasi bergabung
11
tertentu dan dia mengerti alasannya berbuat demikian, maka motif yang
melatar belakangi tingkah laku itu disebut motif sadar (Sobur, 2003).
berasal sari Tuhan Yang Maha Esa. Motif tersebut berasal dari interaksi
dan berkembang.Motif biogenetis ini adalah asli dalam diri orang dan
a. Faktor internal
Faktor internal adalah motivasi yang berasal dari dalam diri manusia,
1) Faktor fisik
terhadap kesehatannya.
Motivasi merupakan suatu proses yang tidak terjadi begitu saja, tapi
pemikiran dan pandangan hidup yang positif dari diri pasien dalam
4) Kematangan usia
Kematangan usia akan mempengaruhi proses berfikir dan
Faktor eksternal adalah faktor motivasi yang berasal dari luar diri
1) Faktor lingkungan
Lingkungan adalah suatu yang berada disekitar pasien, baik fisik,
dukungan sosial.
2) Dukungan sosial
dari informasi atau nasehat verbal dan atau nonverbal, bantuan nyata
4) Media
adalah:
a. Tahap Preinteraksi
dialami pasien
3) Mengeksplorasi perasaan, fantasi dan ketakutan diri
4) Menganalisa ketakutan dan kelemahan professional diri
5) Membuat rencana pertemuan dengan pasien
b. Tahap Orientasi atau perkenalan
komunikasi terbuka
2) Memformulasikan kontrak dengan pasien
c. Tahap Kerja
terminasi akhir.
(Ardhani, 2009)
1. Definisi
18
juiga dapat menyebar ke bagian tubuh lain seperti meningen, ginjal, tulang
2. Penyebab
Bakteri atau kuman ini berbentuk batang, dengan ukuran panjang 1-4 mm
tebal 0,3 mm. Sebagian besar kuman berupa lipid, sehingga kuman tahan
terhadap asam dan lebih tahan terhadap fisik. Sifat lain dari kuman ini
adalah aerob yang menyukai daerah dengan banyak oksigen, dan daerah
yang memiliki kandungan oksigen tinggi yaitu apeks paru. Dareah ini
3. Patogenesis Tuberkulosis
yaitu:
19
a. Tuberkulosis Primer
disebut sarang primer atau afek primer. Sarang primer ini mungkin
segmen apikal dari lobus superior maupun lobus inferior. Sarang dini ini
meninggalkan cacat.
dibedakan menjadi:
a. Klasifikasi penyakit tuberkulosis paru berdasarkan organ yang
terkena.
1) Tuberkulosis paru
Klasifikasi TB Paru berdasarkan organ tubuh yang terkena adalah
tubuh lain selain paru, misalnya pleura, selaput otak, selaput jantung,
kelenjar limfe, tulang persendian, kulit, usus, ginjal, alat kelamin, dll.
b. Klasifikasi berdasarkan pemeriksaan dahak mikroskopis.
1) TB Paru BTA positif, yaitu 1 dari 3 spesimen dahak SPS hasilnya
positif, atau satu spesimen dahak hasilnya BTA positif dan foto thorak
hasilnya positif dan biakan kuman positif, demikian pula jika ada satu
atau lebih spesimen dahak positif setelah tiga spesimen dahak SPS
a. Gejala sistemik
1) Demam
2) Malaise
enak badan, nafsu makan berkurang, badan makin kurus, sakit kepala,
b. Gejala respiratorik
1) Batuk
Batuk akan menjadi produktif dan dahak dapat bersifat mukoid atau
purulen.
2) Batuk darah
Batuk darah dapat terjadi akibat pecahnya pembuluh darah. Berat dan
3) Sesak nafas
4) Nyeri dada
dalam dahaknya. Hal tersebut bisa terjadi oleh karena jumlah kuman
yang mengandung dalam contoh uji kurang lebih dari 5000 kuman /cc
langsung.
adalah 65%, pasien TB BTA negatif dengan hasil kultur positif adalah
26% sedangkan pasien TB dengan hasil kultur negatif dan foto toraks
7. Penatalaksanaan Tuberkulosis
antara lain:
8. Komplikasi
lanjut:
a. Hemoptisis berat (perdarahan dari saluran nafas bawah) yang dapat
jalan nafas.
Paru.
resisten