Anda di halaman 1dari 3

NAMA ARNY QURIATUZ ZAHRO

NIM 1908120
HARI/TANGGAL KAMIS, 08/10/2020

Judul SOP
TES KETAJAMAN PENGLIHATAN (VISUS)

No. Dokumen No. Revisi Halaman


1/3
Tanggal Ditetapkan Oleh
Terbit Ketua STIKES Karya Husada Semarang
STANDAR
OPERASIONAL
PROSEDUR
Dr. Ns. Fery Agusman MM,
M.Kep,Sp.Kom

PENGERTIAN Tes ketajaman penglihatan adalah tes yang digunakan untuk


mengukur ketajaman mata individu
TUJUAN Menentukan ketajaman penglihatan

KEBIJAKAN Digunakan pada klien yang ingin mengukur ketajaman mata atau
adanya keluhan dengan penglihatan

PETUGAS Perawat
PERALATAN 1. Bagan snellen atau kartu gambar
2. Surat kabar,buku atau majalah
3. Penutup mata
4. Sarung tangan jika perlu

A. FASE ORIENTASI
PROSEDUR 1. Mengucapkan salam
PELAKSANAAN 2. Memperkenalkan diri / Menanyakan nama pasien
3. Menjelaskan tujuan tindakan
4. Menjelaskan langkah dan prosedur
5. Menanyakan kesiapan pasien
B. FASE KERJA
1. Mencuci tangan
2. Menggunakan sarung tangan bersih jika perlu
3. Mengatur posisi pasien
Pengkajian tahap I:
4. Pastikan cahaya ruangan terang
5. Minta klien untuk membaca surat kabar, majalah atau buku
dengan bunyi lantang guna memastikan bahwa klien tidak
buta huruf
6. Minta klien untuk memakai kaca mata jika menggunakan
lensa korektif
7. Perhatikan jarak antara naskah yang dibaca dengan klien
8. Jika klien mengaami kesulitan membaca, lanjutkan
pemeriksaan ke tahap II.
Pengkajian tahap II:
9. Siapkan bagan snellen untuk klien dewasa atau kartu
gambar untuk anak-anak
10. Atur jarak antara tempat duduk klien dengan kartu tersebut
sekitar 5-6 meter
11. Pastikan penerangan ruangan cukup agar kartu terlihat
dengan jelas
12. Minta klien untuk menutup mata kiri
13. Periksa mata kanan klien dengan memintanya membaca
bagan snellen dari huruf yang paling besar hingga huruf
yang paling kecil, kemudian dokumentasikan huruf terakhir
yang masih dapat dibaca oleh klien
14. Lakukan prosedur yang sama pada mata kiri dengan proses
yang berlawanan.
15. Mencuci tangan
16. Dokumentasikan hasil yang sudah dilakukan

C. FASE TERMINASI
1. Melakukan evaluasi
2. Menyampaikan rencana tindak lanjut
3. Berpamitan

INTERPRETASI Hasil Tes Ketajaman Penglihatan:


PROSEDUR Hasil mata normal:
Visus: Pada mata emetrop 6/6
Hasil mata abnormal:
Visus: visus 6/60, yaitu klien hanya dapat menghitung jari dari
jarak 6 meter, visus 6/300, yaitu klien hanya dapat melihat gerak
jari dari jarak 6 meter, pada visus 6/tak terhingga, klien hanya
dapat melihat terang atau gelap; mata buta (hemianopsia), yaitu
keadaan klien tidak dapat melihat terang sama sekali.
Patient safety:
Perawat melakukan identifikasi sebelum melakukan tindakan,
menggunakan komunikasi yang mudah dipahami (komunikasi
efektif), mencuci tangan sebelum dan sesudah tindakan,
menggunakan APD (handscone dan masker), memastikan tindakan
dan prosedur apa yang sesuai dengan keadaan pasien, dan
memastikan keamanan pasien.
Komunikasi:
Komunikasi yang digunakan perawat ke pasien dan perawat antar
perawat harus menggunakan komunikasi yang efektif, yang tepat
waktu, akurat, lengkap, jelas, dan yang dipahami oleh penerima
akan mengurangi kesalahan, dan menghasilkan peningkatan
keselamatan pasien.
Dokumentasi:
Mendokumentasikan hasil tindakan yang sudah dilakukan, sebagai
bukti sudah memberikan terapi dan tindakan terhadap pasien.
DOKUMEN Kusyati, Eni., dkk. 2012. Keterampilan Dan Prosedur
TERKAIT Laboratorium Keperawatan Dasar Edisi 2. Jakarta: EGC

Anda mungkin juga menyukai